Seminar PSAK 69 70 dan 71

PERKEMBANGAN PSAK 2016
PSAK 69, PSAK 70 DAN ED PSAK 71

Agenda

1.
2.

Perkembangan PSAK sd 2016
PSAK 69 Agrikultur

3.PSAK 70 Aset dan Liabilitas dari TA
5.

PSAK 71 Instrumen Keuangan

Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen

(stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai.
Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK/IFRS).
Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material:
“Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”
Laporan perusahaan





Laporan keuangan,
Laporan Tahunan (Annual Reporting),
Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple bottom line,
Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang lebih ringkas dan
menekankan pada EVA
3

Perkembangan PSAK
Efektif

2014-2015

Efektif
< 2013





PSAK
Revisi PSAK
20 ISAK
15 PPSAK






4 PSAK

9 Revisi PSAK
4 ISAK (2014)
1 PPSAK (2014)

IAS / IFRS dalam proses adopsi:
a. IFRS 9 Financial Instruments  ED PSAK 71
b. IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts
c. IFRS 15 Revenue from Contracts with
Customers
d. IFRS 16 Leases

Efektif 2016
• 8 Amandemen PSAK
• 9 Penyesuaian PSAK
• 1 ISAK

Diskusi IFRS
a. IFRS 4 Insurance Contract
b. Conceptual Framework –
Reporting Entity


4

PSAK 2013 & 2014
NO

IFRS

STATUS

1

IFRS 10: Consolidated Financial
Statements

PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1
Jan 2015]

2


IFRS 11: Joint Arrangements

PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015]

3

IFRS 12: Disclosure of Interests in
Other Entities

PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam
Entitas Lain [1 Jan 2015]

4

IFRS 13: Fair Value Measurement

PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan
2015]

5


IFRIC 18: Transfer of Assets from
Customers

ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1
Jan 2014]

6

IFRIC 19: Extinguishing Financial
Liabilities with Equity Instruments

ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan
dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014]

7

IFRIC 20: Stripping Costs in the
Production Phase of a Surface Mining


ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah
tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka
[1 Jan 2014]

5

PSAK 2013 & 2014
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

IFRS
IAS 1: Presentation of Financial

Statements
IAS 19: Employee Benefits
IAS 27: Separate Financial Statements
IAS 28: Investments in Associates and
Joint Ventures
IAS 32: Financial Instruments:
Presentation
IAS 36: Impairment of Assets
IAS 39: Financial Instruments:
Recognition and Measurement (IFRS 9
eff 2018 belum diadopsi)
IFRS 7: Financial Instruments:
Disclosures
IAS 12: Income Tax

STATUS
PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015]
PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015]
PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan

Ventura Bersama [1 Jan 2015]
PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian [Disahkan
pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
PSAK 48: Penurunan Nilai Aset [Disahkan pada 29
April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku
1 Jan 2015]
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan
[Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]
PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29
April 2014, berlaku 1 Jan 2015]

6

Perkembangan Setelah 1 Januari 2015
IFRS terbaru:
• IFRS 9 Financial Instruments (efektif 1 Januari 2018)
• IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts (efektif 1 Januari 2016)
• IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers (efektif 1

Januari 2018)
• IFRS 16 Leases (efektif 1 Januari 2019)

Pembahasan IASB:
• Amandemen IFRS 4 Insurance Contracts
• Amandemen Conceptual Framework
• Penyesuaian IFRS lain
7

PSAK 2015
ISAK 30 Pungutan

Amandemen PSAK 1 : Prakarsa Pengungkapan
• Amandemen IAS 1 Disclosure Initiative
Amandemen PSAK 16 dan PSAK 19: Klarifikasi yang Diterima
untuk Penyusutan dan Amortisasi
• Amandemen IFRS 4 IAS 16 dan IAS 38
Amandemen PSAK 24: Program Manfaat Pasti Kontribusi
Pekerja
• Amandemen IAS 19 Defined Plans: Employee Contributions

8

PSAK 2015
PSAK 69 Agrikultur efektif 1 Jan 2018
ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup Properti Investasi
Amandemen PSAK 4 : Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri
Amandemen PSAK 15, 65 dan 67 : Entitas Investasi Penerapan
Pengecualian Konsolidasi
Amandemen PSAK 66: Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalan
Operasi Bersama
Amandemen PSAK 16: Agrikultur Tanaman Produktif

9

ED PSAK 2016
Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan;
Amandemen PSAK 2 Laporan Arus Kas tentang Prakarsa
Pengungkapan;
Amandemen PSAK 46 Pajak Penghasilan tentangPengakuan
Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi; dan
Penyesuaian Tahunan 2016.
PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang Timbul dari
Pengampunan Pajak
10

PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang Timbul dari
Pengampunan Pajak
ENTITAS MEMILIH KEBIJAKAN AKUNTANSI:

Mengikuti standar akuntansi yang berlaku, mengakui aset atau liabilitas tax amnesty
sesuai dengan ketentuan PSAK yang ada. Jika mengikuti standar akuntansi yang
berlaku akan digunakan PSAK 25 koreksi kesalahan sebagai konsekuensinya, sehingga
akan dilakukan koreksi atas saldo laba.

Mengikuti ketentuan khusus dalam PSAK 70, mengakui aset dan liabilitas sebesar
jumlah aset yang dilaporkan dalam Surat Keterangan Pengampunan Pajak.

Untuk pengukuran berikutnya juga diberikan dua opsi yaitu mengikuti PSAK yang
berlaku atau meneruskan penggunakan pengukuran yang telah dilakukan. Jika
dilakukan pengukuran kembali maka perbedaan nilai akan dilaporkan dalam
tambahan modal disetor.

11

ED PSAK 2016
ED PSAK 71 Instrumen Keuangan
• ED akan didiskusikan pada public hearing pada
tanggal 24 Oktober 2016
• Adopsi IFRS 9 efektif 2018
• Perubahan:
• Klasifikasi instrumen
• Penurunan nilai
• Hedging

12

IFRS 9 Financial Instrument
• Dikeluarkan Juli 2014; Efektif 1 Januari 2018 boleh diterapkan lebih dahalu
Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.
• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas untuk
memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran
pokok dan bunga atas pokok)
• Perubahan klasifikasi dibolehkan jika terjadi perubahan bisnis model
Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai aset
keuangan
Memperbaiki model akuntansi hedging
13

IFRS 15 Revenue Recognition







Joint project between IASB and FASB,
Establishes a single, comprehensive framework for revenue recognition.
To be applied consistently across transactions, industries and capital markets, and
will improve comparability in the ‘top line’
IFRS yang tidak berlaku akibat IFRS 15: IAS 11 Construction contracts, IAS 18
Revenue, IFRIC 13 Customer Loyalty Programmes, IFRIC 15 Agreements for the
Construction of Real Estate, IFRIC 18 Transfers of Assets from Customers, SIC-31
Revenue - Barter Transactions Involving Advertising Services.
A contract with a customer will be within the scope of IFRS 15 if all the following
conditions are met: [IFRS 15:9]
– the contract has been approved by the parties to the contract;
– each party’s rights in relation to the goods or services to be transferred can be
identified;
– the payment terms for the goods or services to be transferred can be identified;
– the contract has commercial substance; and
– it is probable that the consideration to which the entity is entitled to in exchange for
the goods or services will be collected

IFRS 15 Revenue Recognition
The framework five steps
Identify the contract(s) with the customer
Identify the performance obligations in the contract
Determine the transaction price
Allocate the transaction price
Recognise revenue when a performance obligation is satisfied

IFRS 16 Leases
• Efektif 1 Januari 2019 boleh diterapkan lebih dahalu
• Dikeluarkan Juli 2015
Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset dan liabilitas

Aset / / Right of Use Aset = nilai kini dari pembayaran sewa,
disajikan sebagai line tersendiri dalam posisi keuangan

Tambahan pengungkapan dalam posisi keuangan dan laporan laba
rugi komprehensif

16

IFRS – ED Conceptual Framework
CHAPTER 1—THE OBJECTIVE OF GENERAL PURPOSE FINANCIAL REPORTING
CHAPTER 2—QUALITATIVE CHARACTERISTICS OF USEFUL FINANCIAL INFORMATION
• Fundamental: relevance & representation faithfulness
• Enhancing: comparability, verifiability, timelines, understandability
CHAPTER 3—FINANCIAL STATEMENTS AND THE REPORTING ENTITY
CHAPTER 4—THE ELEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS

• Asset, liability, equity, income and expense
CHAPTER 6—MEASUREMENT

• Historical, current value, fair value, value in used & fulfilment value
CHAPTER 7—PRESENTATION AND DISCLOSURE
CHAPTER 8—CONCEPTS OF CAPITAL AND CAPITAL MAINTENANCE
17

AMANDEMEN PSAK 2015
Amandemen PSAK

Tanggal Efektif

Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang
Prakarsa Pengungkapan

1 Januari 2017

Amandemen PSAK 4:Laporan Keuangan Tersendiri 
tentangMetode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri

1 Januari 2016

Amandemen PSAK 15:Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura
Bersama tentangEntitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi

1 Januari 2016

Amandemen PSAK 16:Aset Tetap tentangKlarifikasi Metode yang
Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

1 Januari 2016

Amandemen PSAK 16:Agrikultur: Tanaman Produktif

1 Januari 2018

Amandemen PSAK 19:Aset Takberwujudtentang Klarifikasi
Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

1 Januari 2016

18

PENYESUAIAN PSAK 2015
Amandemen PSAK

Tanggal Efektif

Amandemen PSAK 24:Imbalan Kerja tentangProgram Imbalan 1 Januari 2016
Pasti: Iuran Pekerja
Amandemen PSAK 65:Laporan Keuangan Konsolidasian 
1 Januari 2017
tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi
Amandemen PSAK 66:Pengaturan Bersamatentang Akuntansi
Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama

1 Januari 2016

Amandemen PSAK 67:Pengungkapan Kepentingan Dalam
Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi
PSAK 69 : Agrikultur

1 Januari 2016
1 Januari 2016

19

PENERBITAN ISAK 2015
ISAK Baru
Tanggal Efektif
ISAK 30: Pungutan
1 Januari 2016
Interpretasi atas PSAK 57:Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset
Kontinjensi yang mengklarifikasi akuntansi liabilitas untuk
membayar pungutan, selain pajak penghasilan yang berada
dalam ruang lingkup PSAK 46: Pajak Penghasilan serta denda lain
atas pelanggaran perundang-undangan, kepada Pemerintah.
ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti
1 Januari 2016
Investasi
Interpretasi atas karakteristik bangunan dalam PSAK 13: Properti
Investasi. Bangunan dalam definisi properti investasi mengacu
pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya
diasoasiasikan dengan suatu bangunan yang mengacu pada
adanya dinding, lantai, dan atap yang melekat pada aset.

20

PENYESUAIAN PSAK 2015
Penyesuaian Tahunan 2015 merupakan hasil adopsi dari Annual Improvements cycle
2010 – 2012 dan Annual Improvements cycle 2011 – 2013. Penyesuaian Tahunan pada
dasarnya merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrowscope) yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru
ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.

Penyesuaian PSAK

Tanggal Efektif

PSAK 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi

1 Januari 2016

PSAK 7 (Penyesuaian 2015):Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi 1 Januari 2016
PSAK 13 (Penyesuaian 2015): Properti Investasi

1 Januari 2016

PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap

1 Januari 2016

21

PENYESUAIAN PSAK 2015
Penyesuaian PSAK

Tanggal Efektif

PSAK 19 (Penyesuaian 2015): Aset Takberwujud

1 Januari 2016

PSAK 22 (Penyesuaian 2015):Kombinasi Bisnis

1 Januari 2016

PSAK 25 (Penyesuaian 2015):Kebijakan Akuntansi, Perubahan 1 Januari 2016
Estimasi Akuntansi dan Kesalahan
PSAK 53 (Penyesuaian 2015):Pembayaran Berbasis Saham

1 Januari 2016

PSAK 68 (Penyesuaian 2015):Pengukuran Nilai Wajar

1 Januari 2016

22

PSAK 69

AGRIKULTUR

Agenda
1
2

Latar Belakang & Ruang Lingkup
Konsep Pengakuan dan Pengukuran

3

Pengungkapan

4

Ilustrasi

Akuntansi Agrikultur

IAS No. 41

SE Bapepam
No. SE-02/PM/2002

NILAI
WAJAR

BIAYA
PEROLEHAN

VS

PSAK 32
Kehutanan

Latar Belakang




Agrikultur memiliki sifat yang spesifik.
Cost model (historical cost) sulit diterapkan karena perkembangan dan
pertumbuhan (growth and regeneration) tidak diketahui
Karakteristik unik:





Kenaikan aset melalui proses pertumbuhan
Pendapatan dikaitkan dengan pertumbuhan aset atau pada saat
penjualan.

Laporan keuangan perusahaan agrikultur dengan cost model :

– Tidak dapat memperlihatkan nilai yang sesungguhnya karena aset dicatat
sebesar biaya yang dikeluarkan.
– Nilai tercatat aset tidak mencerminkan kualitas ternak.
– Alokasi biaya yang arbriter 
• proses amortisasi atas biaya yang diakumulasikan.
• Alokasi antara produk yang terjual dan produk belum terjual
– Aset dapat berupa aset berumur panjang seperti pohon atau berumur
sangat singkat seperti ayam, padi.



PSAK 69 menggunakan konsep nilai wajar
26

Latar Belakang








IAS 41 dikeluarkan Februari 2001
IAS 41 terakhir telah disesuaikan dengan standar lain yang
dikeluarkan sempai dengan tahun 2009.
Beberapa negara keberatan dengan standar ini – Malaysia terkait
akuntansi atas bearer aset
IAS 41 diamandemen, keluar tahun 2014 dan efektif berlaku 1
Januari 2016.
Indonesia terlambat mengadopsi IAS 41 karena menunggu
amandemen IAS 41 terkait bearer asset.
ED PSAK 69 Agrikultur dikeluarkan pada pertengahan tahun 2015
dan disahkan pada Desember 2015.
PSAK 69 efektif 1 Januari 2018.

PSAK 69 AGRIKULTUR
Aktivitas Agrikultur
Transformasi Biologis





Proses pertumbuhan  menjadi lebih besar
Proses penambahan  berkembang biak
Proses menghasilkan  produk
Proses pertumbuhan sampai pada titik tertentu
kemdian menghasilan

Konsep Umum Agrikultur
• Mengatur tentang aset biologi dan produk agrikultur.
• Aset biologi:
• Menghasilkan produk agrikultur : sapi  susu
• Menjadi produk agrikultur : sapi  daging
• Menghasilkan aset biologi sbg produk : sapi  anak sapi
• Aset biologi  tanaman dan hewan selama hidup
• Produk agrikultur  hasil panen dari aset biologi, PSAK 69
hanya mengatur pengukuran pada saat titik pemanenan.
• Panen / Harvest adalah pemisahan produksi dari aset biologi
atau penghentian proses kehidupan suatu aset biologi.
29

Bearer & Consumables
• Sistem produksi


Consumable: hewan dan tumbuhan itu sendiri yang
dipanen



Bearer / menghasilkan: Tanaman atuu hewan yang
menghasilkan produksi pada saat panen.

30

Consumables & Bearer
• Aset biologi akan menjadi produk agricuture
setelah melewati suatu periode tertentu.





Ayam potong
Sapi potong
Ikan
?? Ikan hias, kuda, burung

• Aset biologi akan menghasilkan produk
agricuture  namun bisa dijual



Ayam petelur
Sapi perah

• Aset biologi akan menjadi produk agricuture
berbentuk aset biologi lain.


Sapi untuk menghasilkan anak sapi

31

Konsep Umum PSAK 69
• Aset biologi dinilai sebesar nilai wajar dikurangi
dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), baik
pada pengakuan pertama maupun pada tanggal
laporan
• Produk agrikultur dinilai nilai wajar dikurangi dengan
biaya penjualan (point-of-sale costs), pada pengakuan
pertama.
• Perubahan nilai diakui sebagai keuntungan dan
kerugian dalam laba periode berjalan.
• Pengungkapan yang disyaratkan lebih banyak 
pertumbuhan aset
32

Tujuan
• Tujuan
– Mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan
yang terkait dengan aktivitas agrikultur.

Penerapan kebijakan mengikuti PSAK 25
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak
material.

IAS No. 41
Aset Biologis

Produk Agrikultur

Contoh Aset Biologis
Aset biologis

Produk agrikultur

Hasil Pemrosesan setelah Panen

Domba

Wol

Benang karpet

Pohon dalam hutan kayu

Pohon tebangan

Kayu gelondongan, potongan kayu

Sapi perah

Susu

Keju

Babi

Daging potong

Sosis, ham (daging asap)

Tanaman kapas

Kapas panen

Benang, pakaian

Tebu

Tebu panen

Gula

Tanaman tembaka

Daun tembakau

Tembakau

Tanaman teh

Daun teh

The

Tanaman Anggur

Buah anggur

Minuman anggur (wine)

Tanaman buah-buahan

Buah petikan

Buah olahan

Pojon kelapa sawit

Tandan buah segar

Minyak kelapa sawit

Pohon karet

Getah karet

Produk olahan karet

Beberapa tanaman, sebagai contoh, tanaman teh, tanaman anggur, pohon kelapa sawit, dan pohon karet,
memenuhi definisi tanaman produktif (bearer plants) dan termasuk dalam ruang lingkup PSAK 16: Aset
Tetap. Namun, produk yang tumbuh (produce growing) pada tanaman produktif (bearer plants), sebagai
contoh, daun teh, buah anggur, tandan buah segar kelapa sawit, dan getah karet, termasuk dalam ruang
lingkup PSAK 69: Agrikultur.

Tujuan dan ruang Lingkup
• Ruang Lingkup mencakup:
a.
b.
c.

Aset biologis, kecuali tanaman produktif (bearer plants);
Produk agrikultur pada titik panen; dan
Hibah pemerintah yang termasuk dalam paragraf 34 dan 35.

• Tidak diterapkan
a. Tanah terkait dengan aktivitas agrikultur
b. Tanaman produktif yang terkait dengan aktivitas agrikultur
c. hibah pemerintah yang terkait dengan tanaman produktif
d. aset takberwujud yang terkait dengan aktivitas agrikultur
Persediaan setelah agrikultur dipanen, misal setelah diolah  PSAK
14 Persediaan

Definisi
• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen
transformasi biologis dan panen aset biologis oleh entitas
untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk agrikultur
atau menjadi aset biologis tambahan.
• Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman
hidup.
• Biaya untuk menjual (cost to sell) adalah biaya inkremental
yang diatribusikan secara langsung untuk pelepasan aset,
tidak termasuk beban pembiayaan dan pajak penghasilan.
• Kelompok aset biologis (group of biological asset) adalah
penggabungan dari hewan atau tanaman hidup yang serupa.

Definisi
• Panen (harvest) adalah pelepasan produk dari aset biologis atau
pemberhentian proses kehidupan aset biologis.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang
dipanen dari aset biologis milik entitas.
• Tanaman produktif (bearer plant) adalah tanaman hidup yang: (a)
digunakan dalam produksi atau penyediaan produk agrikultur; (b)
diharapkan untuk menghasilkan produk untuk jangka waktu lebih
dari satu periode; dan (c) memiliki kemungkinan yang sangat
jarang untuk dijual sebagai produk agrikultur, kecuali untuk
penjualan sisa yang insidental (incidental scrap).
• Transformasi biologis (biological transformation) terdiri dari
proses pertumbuhan, degenerasi, produksi, dan prokreasi yang
mengakibatkan perubahan kualitatif atau kuantitatif aset biologis.

Tanaman Produktif


Berikut ini bukan merupakan tanaman produktif (bearer plants):
a. tanaman yang dibudidayakan untuk dipanen sebagai produk agrikultur (sebagai contoh, pohon
yang ditanam untuk digunakan sebagai potongan kayu);
b. tanaman yang dibudidayakan untuk menghasilkan produk agrikultur ketika terdapat
kemungkinan yang sangat jarang bahwa entitas juga akan memanen dan menjual tanaman
tersebut sebagai produk agrikultur, selain sebagai penjualan sisa insidental (sebagai contoh,
pohon yang dibudidayakan baik untuk buahnya maupun potongan kayu); dan
c. tanaman semusim (annual crops) (sebagai contoh, jagung dan gandum).





Ketika tanaman produktif tidak lagi digunakan untuk menghasilkan produk
agrikultur, tanaman tersebut dapat ditebang dan dijual sebagai sisa, sebagai
contoh, untuk digunakan sebagai kayu bakar. Penjualan sisa insidental tersebut
tidak akan menghalangi tanaman tersebut dari pemenuhan definisi tanaman
produktif (bearer plants).
Produk yang tumbuh pada tanaman produktif merupakan aset biologis.

Aktivitas Agrikulutur




Aktivitas agrikultur mencakup berbagai aktivitas; sebagai contoh, peternakan,
kehutanan, tanaman semusim (annual) atau tahunan (perennial), budidaya
kebun dan perkebunan, budidaya bunga, dan budidaya perikanan (termasuk
peternakan ikan).
Terdapat karakteristik umum tertentu dalam keanekaragaman ini:
a. Kemampuan untuk berubah.
b. Manajemen perubahan. Manajemen mendukung transformasi biologis dengan
meningkatkan, atau setidaknya menstabilkan, kondisi yang diperlukan agar proses
tersebut dapat terjadi. Manajemen seperti ini membedakan aktivitas agrikultur dari
aktivitas lain. seperti penangkapan ikan laut dan penebangan hutan) bukan
merupakan aktivitas agrikultur; dan
c. Pengukuran perubahan. Perubahan dalam kualitas (sebagai contoh, keunggulan
genetik, kepadatan, kematangan, kadar lemak, kadar protein, dan kekuatan serat)
atau kuantitas (sebagai contoh, keturunan, berat, meter kubik, panjang atau
diameter serat, dan jumlah tunas) yang dihasilkan oleh transformasi biologis atau
panen diukur dan dipantau sebagai fungsi manajemen yang rutin.

Hasil Transformasi Biologis
Perubahan aset melalui
• pertumbuhan (peningkatan kuantitas atau perbaikan
kualitas hewan atau tanaman),
• degenerasi (penurunan kuantitas atau penurunan
kualitas hewan atau tanaman), atau
• prokreasi (penciptaan hewan atau tanaman hidup
tambahan); atau

Produksi produk pertanian seperti getah
karet, daun teh, wol, dan susu.

Pengakuan
Entitas mengakui aset biologis atau produk agrikultur, jika
dan hanya jika
entitas mengendalikan aset biologis sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu;
besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang
terkait dengan aset biologis tersebut akan mengalir ke
entitas; dan
nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis dapat diukur
secara andal.

Pengukuran
Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada
setiap akhir periode pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual,
Kecuali untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30
dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal. nilai wajar
atau biaya perolehan aset biologis dapat diukur secara andal.

Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas
diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik
panen.
Pengukuran seperti ini merupakan biaya pada tanggal tersebut
ketika menerapkan PSAK 14: Persediaan atau Pernyataan lain
yang berlaku.

Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan atau kerugian yang
timbul pada saat pengakuan awal
aset biologis pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual dan
dari perubahan nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual
aset biologis

laba rugi pada
periode dimana
keuntungan atau
kerugian tersebut
terjadi.

Keuntungan atau kerugian yang
timbul pada saat pengakuan awal
produk agrikultur pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual

44

Ketidakmampuan Mengukur Nilai Wajar Andal – Par 30









Terdapat asumsi bahwa nilai wajar aset biologis dapat diukur secara andal.
Asumsi tersebut dapat dibantah hanya pada saat pengakuan awal aset
biologis yang harga kuotasi pasarnya tidak tersedia dan alternatif
pengukuran nilai wajarnya secara jelas tidak dapat diandalkan.
Dalam kasus tersebut, aset biologis tersebut diukur pada biaya
perolehannya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian
penurunan nilai.
Ketika nilai wajar aset biologis tersebut dapat diukur secara andal, entitas
mengukur aset biologis tersebut pada nilai wajarnya dikurangi biaya untuk
menjual.
Ketika aset biologis tidak lancar memenuhi kriteria sebagai dimiliki untuk
dijual, maka diasumsikan bahwa nilai wajar dapat diukur secara andal.

45

Pengungkapan
Entitas mengungkapkan keuntungan atau kerugian yang timbul
selama periode: pengakuan awal aset biologis dan produk
agrikultur, dan dari perubahan nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual aset biologis.
Entitas mendeskripsikan setiap kelompok aset biologis.
Jika tidak diungkapkan dalam informasi yang dipublikasikan
dengan laporan keuangan, maka entitas mendeskripsikan:
• sifat aktivitasnya yang melibatkan setiap kelompok aset biologis;
dan
• ukuran atau estimasi nonkeuangan dari kuantitas spesifik:
• setiap kelompok aset biologis milik entitas pada akhir periode; dan
• keluaran produk agrikultur selama periode tersebut.

Pengungkapan
keberadaan dan jumlah tercatat aset biologis yang
kepemilikannya dibatasi, dan jumlah tercatat aset biologis
yang dijaminkan untuk liabilitas;

jumlah komitmen untuk pengembangan atau akuisisi aset
biologis; dan

strategi manajemen risiko keuangan yang terkait dengan
aktivitas agrikultur.

Pengungkapan
Entitas menyajikan rekonsiliasi perubahan jumlah tercatat
aset biologis antara awal dan akhir periode berjalan.
• keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual;
• kenaikan karena pembelian;
• penurunan yang diatribusikan pada penjualan dan aset biologis
yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan
PSAK 58;
• penurunan karena panen;
• kenaikan yang dihasilkan dari kombinasi bisnis;
• selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan ke
mata uang penyajian yang berbeda, dan penjabaran dari kegiatan
usaha luar negeri ke mata uang penyajian entitas pelapor; dan
• perubahan lain.

Pengungkapan Tambahan
Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal

deskripsi dari aset biologis tersebut;
penjelasan tentang mengapa alasan nilai wajar tidak
dapat diukur secara andal;
jika memungkinkan, rentang estimasi dimana nilai wajar
kemungkinan besar berada;
metode penyusutan yang digunakan;
umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; dan
jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan
(digabungkan dengan akumulasi kerugian penurunan
nilai) pada awal dan akhir periode.

Pengungkapan Tambahan
Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal

Keuntungan atau kerugian yang diakui atas pelepasan aset biologis
tersebut dan rekonsiliasi yang mengungkapkan jumlah berikut
dalam laba rugi terkait dengan aset biologis tersebut:
• kerugian penurunan nilai;
• pembalikan rugi penurunan nilai; dan
• penyusutan.
Ketika menjadi dapat diukur secara andal selama periode berjalan,
maka entitas mengungkapkan:
• deskripsi dari aset biologis tersebut;
• penjelasan tentang mengapa nilai wajar dapat diukur secara andal;
dan
• dampak dari perubahan tersebut.

Definisi - Hibah
• Hibah pemerintah (government grants) adalah sebagaimana
didefinisikan dalam PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah dan
Pengungkapan Bantuan Pemerintah.
• Jumlah tercatat (carrying amount) adalah jumlah dimana aset
diakui dalam laporan posisi keuangan.
• Nilai wajar (fair value) adalah harga yang akan diterima untuk
menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku
pasar pada tanggal pengukuran. (Lihat PSAK 68: Pengukuran Nilai
Wajar).

Hibah Pemerintah
Hibah pemerintah tanpa syarat yang terkait dengan aset
biologis yang diukur pada nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual diakui dalam laba rugi ketika, dan hanya
ketika, hibah pemerintah tersebut menjadi piutang.

Jika hibah pemerintah terkait aset biologis yang diukur
nilai wajar dikurangi biaya untuk mnjual adalah
bersyarat, termasuk ketika hibah pemerintah
mensyaratkan entitas untuk tidak terlibat dalam
aktivitas agrikultur tertentu, maka entitas mengakui
hibah pemerintah dalam laba rugi ketika, dan hanya
ketika, kondisi yang melekat pada hibah pemerintah
tersebut telah terpenuhi.

Pengungkapan – Hibah Pemerintah

sifat dan cakupan hibah pemerintah yang diakui
dalam laporan keuangan;
kondisi yang belum terpenuhi dan kontinjensi
lain yang melekat pada hibah pemerintah; dan
penurunan signifikan yang diperkirakan dalam
jumlah hibah pemerintah.

Tanggal Efektif dan Ketentuan Transaisi
• Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan tahunan
yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.
– Penerapan dini dianjurkan. Jika entitas menerapkan Pernyataan
ini untuk periode yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 2018,
maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.

• Pernyataan ini tidak menetapkan ketentuan transisi
tertentu. Penerapan Pernyataan ini dicatat sesuai dengan
PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Kesalahan.

PSAK 16 – Revisi 2015
Tanaman produktif (bearer plants) adalah
tanaman hidup yang:
• digunakan dalam produksi atau penyediaan produk
agrikultur;
• diharapkan untuk menghasilkan produk untuk
jangka waktu lebih dari satu periode; dan
• memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk
dijual sebagai produk agrikultur, kecuali untuk
penjualan sisa yang insidental (incidental scrap).

PSAK 16 – Revisi 2015
Tanaman produktif dicatat dengan cara yang sama
dengan aset tetap yang dikonstruksi sendiri sebelum
berada dalam lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk
siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen.

Sebagai konsekuensi, acuan untuk “konstruksi” dalam
Pernyataan ini dipahami untuk mencakup aktivitas
yang diperlukan untuk membudidayakan tanaman
produktif sebelum berada di lokasi dan kondisi yang
diperlukan untuk siap digunakan sesuai dengan
intensi manajemen.

PSAK 16 – Revisi 2015
Perubahan paragraf 03, 06, dan 37 dan menambahkan paragraf 22A dan 81L–81M.
• Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun buku yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2017 secara retrospektif, sesuai dengan PSAK 25 kecuali
seperti yang dijelaskan dalam paragraf 81M.
• Penerapan dini diperkenankan. menerapkan sebelum tanggal 1 Januari 2017, maka
entitas mengungkapkan fakta tersebut.
Pada penerapan pertama, entitas tidak diharuskan untuk mengungkapkan informasi
kuantitatif yang disyaratkan oleh PSAK 25 (paragraf 28(f)). Namun, entitas menyajikan
informasi kuantitatif yang disyaratkan setiap periode yang disajikan sebelumnya.

Entitas dapat memilih untuk mengukur aset tanaman produktif pada nilai wajarnya pada
periode penyajian terawal dalam laporan keuangan untuk periode pelaporan dimana
entitas pertama kali menerapkan Amandemen PSAK 16 dan menggunakan nilai wajar
tersebut sebagai biaya perolehan (deemed cost) pada tanggal tersebut.
• Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar diakui dalam saldo laba awal
pada periode penyajian terawal.

Laporan Posisi Keuangan
Neraca
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Piutang
Persediaan
Total aset lancar

31 Des 2011
US$
10.000
88.000
82.950
180.950

31 Des 2010
US$
10.000
65.000
70.650
145.650

Aset tidak lancar
Susu ternak- immature 1)
52.060
47.730
Susu ternak - mature 1)
372.990
411.840
Sub-total aset biologi
425.050
459.570
Properti, pabrik, dan peralatan
1.462.650
1.409.800
Total aset tidak lancar
1.887.700
1.869.370
Total aset
2.068.650
2.015.020
[1] Sebuah entitas didorong, tetapi tidak diharuskan, untuk memberikan gambaran yang dapat
dikuantifikasi untuk setiap kelompok aset biologi, membedakan antara aset biologi yang dapat
dikonsumsi dan tidak dapat dikonsumsi atau antara aset biologi yang menghasilkan dan belum
menghasilkan, yang sesuai. Entitas mengungkapkan dasar untuk membuat setiap perbedaan
tersebut.
58

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Laporan Pendapatan
Nilai wajar susu yang diproduksi
Keuntungan yang timbul dari perubahan dalam nilai wajar
dikurangi estimasi biaya penjualan dari susu ternak

518.240

Persediaan yang digunakan
Biaya staf
Beban depresiasi
Beban operasi lainnya

(137.523)
(127.283)
(15.250)
(197.092)
(477.148)
81.022

Laba dari operasi
Beban pajak penghasilan
Laba periode berjalan

39.930
558.170

(43.194)
37.828

59

Pengungkapan
Operasi dan kegiatan utama
Peternakan Sapi Perah XYZ ('Perusahaan') bergerak dalam
produksi susu untuk dipasok kepada berbagai pelanggan.
Pada tanggal 31 Desember 20X1, entitas memiliki 419 ekor
sapi yang mampu menghasilkan susu (mature assets) dan
137 sapi muda yang dipelihara untuk dapat menghasilkan
susu di masa depan (immature assets). Perusahaan
menghasilkan 157.584kg susu dengan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual sebesar 518.240 (pada saat
pemerahan) pada tahun yang berakhir 31 Desember 20X1.

Pengungkapan
Kebijakan Akuntansi
Hewan ternak dan susu Hewan ternak diukur pada nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual. Nilai wajar hewan
ternak didasarkan pada harga kuotasian hewan ternak
dengan usia, jenis, dan keunggulan genetik yang serupa
dalam pasar utama (atau pasar paling menguntungkan)
untuk hewan ternak tersebut. Pengukuran awal susu
dilakukan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
pada saat pemerahan. Nilai wajar susu didasarkan pada
harga kuotasian di area lokal dalam pasar utama (atau pasar
paling menguntungkan).

Pengungkapan
Aset Biologis
Rekonsiliasi nilai tercatat ternak sapi perah
20X1
Jumlah tercatat per 1 Januari 20X1
459.570
Kenaikan karena pembelian
26.250
Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan fisik(a)
15.350
Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan harga(a)
24.580
Penurunan karena penjualan
(100.700)
Jumlah tercatat per 31 Desember 20X1
425.050
(a) Pemisahan kenaikan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual antara bagian yang
diatribusikan ke perubahan fi sik dan bagian yang diatribusikan ke perubahan harga
dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan oleh Pernyataan ini.

Pengungkapan
Strategi manajemen risiko keuangan


Perusahaan terekspos pada risiko keuangan yang timbul dari
perubahan harga susu. Perusahaan tidak mengantisipasi bahwa
harga susu akan menurun secara signifi kan di masa depan, oleh
karena itu, tidak menyepakati suatu kontrak derivatif atau kontrak
lain untuk mengelola risiko penurunan harga susu. Perusahaan
melakukan telaah atas prospek harga susu secara teratur dalam
mempertimbangkan kebutuhan manajemen risiko keuangan yang
aktif.

Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga
Pemisahan perubahan fisik dan harga dianjurkan tetapi tidak diharuskan dalam IAS
41
Sekumpulan 10 hewan berusia 2 tahun dimiliki pada tanggal 1 Januari 20X1. Satu hewan
berusia 2,5 tahun dibeli pada tanggal 1 Juli 20X1 senilai 108, dan satu hewan lahir pada
tanggal 1 Juli 20X1. Tidak ada hewan yang dijual atau dilepaskan selama periode tersebut.
Nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual per unit hewan adalah sebagai berikut:
Hewan yang berumur 2 tahun pada 1
Januari 20X1
Hewan yang baru lahir pada 1 Juli 20X1
Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 1 Juli
20X1

100
70
108

Hewan yang baru lahir pada 31 December
20X1

72

Hewan yang berumur 0,5 tahun pada 31
December 20X1

80

Hewan yang berumur 2 tahun pada 31
December 20X1

105

Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 31
December 20X1

111

Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga)
Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 1 Januari 2011 (10
x 100)
Pembelian pada 1 July 20X1 (1 x 108)

1000
108

Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan
akibat perubahan harga:
10 × (105 – 100)

50

1 × (111 – 108)

3

1 × (72 – 70)

2

55

Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan
akibat perubahan fisik:
10 × (120 – 105)

150

1 × (120 – 111)

9

1 × (80 – 72)

8

1 × 70

70

Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 31 December
2011
11 × 120

1320

237

Contoh 2: Penyajian dan Pengungkapan (continued)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
1

Operasi dan kegiatan Utama
PT Duncow adalah perusahaan yang memproduksi susu untuk pasokan ke
berbagai pelanggan. Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan membeli 419
sapi dapat menghasilkan susu (aset sudah menghasilkan) dan 137 sapi
digunakan untuk menghasilkan susu di masa mendatang (aset belum
menghasilkan). Perusahaan ini menghasilkan 157.584 kg susu dengan nilai
wajar dikurangi estimasi biaya penjualan 518.240 (yang ditentukan pada saat
pemerahan) pada tahun yang berakhir 31 Desember 2011.

2

Kebijakan akuntansi
Peternakan dan susu
Ternak diukur sebesar nilai wajarnya dikurangi estimasi biaya penjualan. Nilai
wajar ternak ditentukan berdasarkan harga pasar ternak usia yang sejenis,
berkembang biak, dan mengalami perkawinan secara genetik. Pada awalnya,
susu diukur sebesar nilai wajarnya dikurangi estimasi biaya penjualan pada saat
pemerahan. Nilai wajar dari susu ditentukan berdasarkan harga pasar di daerah
setempat.

Contoh 2: Penyajian dan Pengungkapan (continued)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi

3 Aset Biologi
Rekonsiliasi nilai tercatat dari susu ternak pada 2011:
Nilai tercatat pada 1 Januari 2011

459,570

Peningkatan karena pembelian

26,250

Keuntungan yang timbul dari
perubahan nilai wajar dikurangi estimasi
biaya penjualan yang dapat diatribusikan
ke perubahan fisik

15,350

Keuntungan yang timbul dari
perubahan nilai wajar dikurangi estimasi
biaya penjualan yang dapat diatribusikan
ke perubahan harga
Penurunan karena penjualan

24,580
-100,700

Nilai tercatat pada 31 December 2011

425,050

Ilustrasi


Sebanyak lima hewan yang berumur empat tahun dibeli pada 1 Januari 2007. Pada
1 Juli 2007, hewan berumur 4,5 tahun juga dibeli. Berikut nilai wajar dikurangi
estimasi biaya penjualan:
– Hewan yang berumur 4 tahun pada 1 Januari 2007

200

– Hewan yang berumur 4,5 tahun pada 1 Juli 2007

212

– Hewan yang berumur 5 tahun pada 31 December 2007



230

Pergerakan dalam nilai wajar dikurangi biaya penjualan dari hewan-hewan
tersebut dapat direkonsiliasi sebagai berikut:
– Pada 1 Januari 2007 (5 x CU200)
– Pembelian

1,000
212

– Perubahan nilai wajar (the balancing figure)
– Pada 31 Desember 2007 (6 x CU230)

168
1,380

68

Ilustras Jurnal

Ilustrasi

Ilustrasi

Ilustrasi

Ilustrasi

Ilustrasi

PSAK 70
Aset atau liabilitas dari Pengampunan Pajak

Ringkasan PSAK 70
Pencatatan awal atas aset atau liabilitas dari Pengampunan Pajak
• Mengikuti standar akuntansi yang berlaku,  mengakui aset atau liabilitas
tax amnesty sesuai dengan ketentuan PSAK 25 koreksi kesalahan sebagai
konsekuensinya, sehingga akan dilakukan koreksi atas saldo laba.
• Mengikuti ketentuan khusus dalam PSAK 70, mengakui aset dan liabilitas
sebesar jumlah aset yang dilaporkan dalam Surat Keterangan Pengampunan
Pajak.

Untuk pengukuran berikutnya:
• Mengikuti PSAK yang berlaku atau meneruskan penggunakan pengukuran
yang telah dilakukan.
• Jika dilakukan pengukuran kembali maka perbedaan nilai akan dilaporkan
dalam tambahan modal disetor.
76

Tujuan
Tujuan
• mengatur perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas yang
timbul dari pengampunan pajak sesuai dengan UndangUndang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak
(“UU Pengampunan Pajak”).

77

Ruang Lingkup
• Dalam laporan keuangannya jika entitas mengakui aset
(liabilitas) yang timbul dari pengampunan pajak.
• Persyaratan dalam pernyataan diterapkan jika entitas
mengakui aset dan liabilitas pengampunan pajak dalam
laporan keuangan.
• Pernyataan ini dapat diterapkan oleh entitas yang
menggunakan SAK ETAP.

78

Definisi
• Aset pengampunan pajak adalah aset yang timbul dari pengampunan
pajak berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak.
• Biaya perolehan aset pengampunan pajak adalah nilai aset
berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak.
• Lliabilitas pengampunan pajak adalah liabilitas yang berkaitan
langsung dengan perolehan aset pengampunan pajak.
• Pengampunan pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya
terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi
pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap aset dan
membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam UU
Pengampunan Pajak.
79

Definisi


Surat Keterangan Pengampunan Pajak (Surat Keterangan) adalah surat
yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan sebagai bukti pemberian
pengampunan pajak. Dalam hal dalam jangka waktu 10 hari kerja
terhitung sejak tanggal diterimanya Surat Pernyataan Harta untuk
Pengampunan Pajak, Menteri Keuangan atau pejabat yang ditunjuk atas
nama Menteri Keuangan belum menerbitkan Surat Keterangan, maka
Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak dianggap sebagai Surat
Keterangan.



Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak (Surat Pernyataan
Harta) adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk
mengungkapkan aset, liabilitas, nilai aset neto, serta penghitungan dan
pembayaran uang tebusan.



Uang tebusan adalah sejumlah uang yang dibayarkan ke kas negara untuk
mendapatkan pengampunan pajak.
80

Kebijakan Akuntansi
Pernyataan ini memberikan opsi bagi entitas pada
saat pengakuan awal untuk mengukur aset dan
liabilitas pengampunan pajak sesuai:
• PSAK yang berlaku  PSAK 25  par 6
• Ketentuan Khusus diatur dalam par 10-23.
• Penerapan opsi kebijakan akuntansi dilakukan
secara konsisten untuk seluruh aset dan liabilitas
pengampunan pajak yang diakui

81

Pengakuan
Pengakuan pengampunan pajak - PSAK
• Entitas mengakui aset dan liabilitas pengampunan
pajak, jika pengakuan atas aset dan liabilitas
tersebut disyaratkan oleh SAK.
• Entitas tidak mengakui suatu item sebagai aset dan
liabilitas, jika SAK tidak memperkenankan
pengakuan item tersebut.

82

PSAK yang Berlaku


Pada saat diterbitkannya Surat Keterangan, entitas dalam laporan posisi
keuangannya:
– mengakui aset dan liabilitas pengampunan pajak jika pengakuan atas aset atau
liabilitas tersebut disyaratkan oleh SAK;
– tidak mengakui suatu item sebagai aset dan liabilitas jika SAK tidak memperkenankan
pengakuan item tersebut; dan
– mengukur, menyajikan, serta mengungkapkan aset dan liabilitas pengampunan pajak
sesuai dengan SAK.



Konsekuensinya dampak pengakuan aset tersebut akan diakui sebagai
koreksi di periode sebelumnya, sehingga harus diakui dalam saldo laba
dan laporan keuangan disajikan kembali sesuai PSAK 25 Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan paragraf 41–53

Entitas yang menggunakan SAK ETAP mengikuti ketentuan dalam SAK ETAP par 9.3
83

Ketentuan Khusus
• Aset pengampunan pajak diukur sebesar biaya perolehan aset
pengampunan. Biaya perolehan aset pengampunan pajak merupakan
deemed cost yang menjadi dasar bagi entitas dalam melakukan
pengukuran setelah pengakuan awal.
• Liabilitas pengampunan pajak diukur sebesar kewajiban kontraktual
untuk menyerahkan kas atau setara kas untuk menyelesaikan
kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan aset
pengampunan pajak.
• Selisih selisih antara aset pengampunan pajak dan liabilitas
pengampunan pajak diakui dalam pos tambahan modal disetor di
ekuitas. Jumlah tersebut tidak dapat diakui sebagai sebagai laba rugi
direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.
• Tebusan yang dibayarkan diakui dalam laba rugi pada periode Surat
Keterangan disampaikan.
84

Ketentuan Khusus


Aset pengampunan pajak diukur sebesar biaya perolehan aset
pengampunan. Biaya perolehan aset pengampunan pajak merupakan
deemed cost yang menjadi dasar bagi entitas dalam melakukan
pengukuran setelah pengakuan awal.



Liabilitas pengampunan pajak diukur sebesar kewajiban kontraktual untuk
menyerahkan kas atau setara kas untuk menyelesaikan kewajiban yang
berkaitan langsung dengan perolehan aset pengampunan pajak.



Selisih selisih antara aset pengampunan pajak dan liabilitas pengampunan
pajak diakui dalam pos tambahan modal disetor di ekuitas. Jumlah
tersebut tidak dapat diakui sebagai sebagai laba rugi direalisasi maupun
direklasifikasi ke saldo laba.



Tebusan yang dibayarkan diakui dalam laba rugi pada periode Surat
Keterangan disampaikan.



Entitas melakukan penyesuaian atas saldo klaim, aset pajak tangguhan
dan provisi dalam laba rugi pada peride Surat Keterangan disampaikan

85

Ketentuan Khusus
• Entitas melakukan penyesuaian atas saldo klaim, aset pajak
tangguhan dan provisi dalam laba rugi pada peride Surat
Keterangan disampaikan sesuai UU Pengampunan Pajak
sebagai akibat hilangnya hak yang telah diakui sebagai klaim
atas kelebihan pembayaran pajak, atas aset pajak tangguhan
atas akumulai rugi pajak belum dikompensasi, dan provisi
pajak seelum menerapkan Pernyataan ini.

86

Pengukuran setelah Pengakuan Awal
• Pengukuran setelah pengakuan awal aset dan liabilitas
pengampunan pajak mengacu pada SAK yang relevan, namun
tidak terbatas pada:
– Properti investasi (PSAK 13)
– Persediaan (PSAK 14)
– Investasi pada asosiasi dan ventura bersama (PSAK 15)
– Aset tetap (PSAK 16)
– Aset takberwujud (PSAK 19)
– Instrumen keuangan (PSAK 55)

87

Pengukuran setelah Pengakuan Awal
• Entitas diperkenankan tetapi tidak disyaratkan untuk
mengukur kembali aset dan liabilitas pengampunan pajak
berdasarkan nilai wajar sesuai SAK pada tanggal Surat
Keterangan.
– Selisih pengukuran kembali antara nilai wajar pada tanggal
surat ekterangan dengan biaya perolehan aset dan
liabilitas pengampunan yang telah diakui sebelumnya
disesuaikan dalam saldo tamahan modal disetor.
– Nilai hasil pengukuran kembali menjadi dasar baru bagi
entitas dalam menerapkan ketentuan pengukuran setelah
pengakuan awal.

88

Pengukuran setelah Pengakuan Awal


Jika pengampunan pajak mengakibatkan entitas memperoleh
pengendalian sesuai PSAK 65 selama periode pengukuran kembali, maka
entitas disyaratkan mengukur kembali aset dan liabilitas pengampunan
pada tanggal surat keterangan.



Periode pengukuran kembali dimulai setelah tanggal Surat Keterangan
sampa dengan 31 Des 2017.



Jika investee bukan entitas sepengendali menerapkan PSAK 22 dan jika
entitas sepengendali mengerapkan PSAK 38.



Dari tanggal surat keterangan sampai sebelum menerapkan prosedur
konsolidasi, entitas disyaratkan mengukur investasi pada anak dengan
menggunakan metode biaya.



Selisih pengukuran kembali antara nilai wajar pada Surat Keterangan
dengan nilai yang telah diakui sebelumnya disesuikan dalam saldo
tambahan modal disetor.
89

Penghentian Pengakuan
• Entitas menerapkan kriterai penghentian pengakuan atas
masing-masing aset dan liabilitas pengampunan pajak sesuai
dengan ketentuan dalam SAK untuk masing-masing jenis aset
dan liabilitas tersebut.

90

Penyajian


Aset dan liabilitas pengampunan pajak disajikan secara terpisah dari aset
dan liabilitas lainnya dalam laporan posisi keuangan, jika memilih
kebijakan khusus dan tidak melakukan pengukuran kembali. Menyajikan
sesuai klasifikasi aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek
dan panjang , jika tidak dapat melakukan pemisahan diklasifikasikan
sebagai aset tidak lancar dan liabilitas jangka panjang



Entitas mereklasifikasi aset dan liabilitas pengampunan pajak sebelumnya
sesuai par 19, ke dalam pos aset dan liabilitas serupa ketika:
– Entitas mengukur kembali aset dan liabilitas pengampunan pajak
– Entitas memperoleh pengendalian



Tidak melakukan saling hapus antara aset dan liabilitas pengampunan
pajak.

91

Pengungkapan
• Tanggal Surat Keterangan
• Jumlah yang diakui sebagai aset pengampunan pajak
berdasarkan Surat Keterangan serta jumlah liabilitas
pengampunan pajak.

92

Ketentuan Transisi dan Tanggal Efektif
• Entitas menerapkan ketentuan dalam PSAK 25: Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
paragraf 41–53 jika memilih opsi sesuai sesuai PSAK.
• Entitas menerapkan Pernyataan ini secara prospektif jika
memilih opsi pengakuan khusus. Laporan keuangan untuk
periode sebelum tanggal efektif Pernyataan ini tidak perlu
disajikan kembali.
• Pernyataan berlaku sejak tanggal pengesahan UU
Pengampunan Pajak.

93

ED PSAK 71
INSTRUMEN KEUANGAN
RINGKASAN PERUBAHAN

PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Direncanakan Efektif 1 Januari 2019
Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.
• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas
untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari
pembayaran pokok dan bunga atas pokok)
• Perubahan klasifikasi dibolehkan jika terjadi perubahan bisnis
model
Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai
aset keuangan
Memperbaiki model akuntansi hedging
95

Klasifikasi Aset Keuangan
• Pengaturan pendekatan klasifikasi aset keuangan melalui model bisnis entitas dalam
mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan.
– Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali diukur pada biaya perolehan diamortisasi
atau nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. Akan tetapi, entitas dapat
menetapkan pilihan yang tidak dapat dibatalkan saat pengakuan awal atas investasi pada
instrumen ekuitas tertentu yang umumnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
sehingga perubahan nilai wajarnya disajikan dalam penghasilan komprehensif lain.
– Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut
terpenuhi:
• aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam
rangka mendapatkan arus kas kontraktual, dan
• persyaratan kontraktual dari aset keuangan yang pada tanggal tertentu meningkatkan arus kas yang
semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely payments of principal and interest) dari jumlah
pokok terutang
96

ReKlasifikasi Aset Keuangan
• Reklasifikasi pengelolaan aset keuangan jika dan hanya jika, entitas
mengubah model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan. 
• Perubahan tersebut diperkirakan sangat jarang terjadi.
• Perubahan tersebut ditentukan oleh manajemen entitas sebagai hasil
dari perubahan eksternal atau internal dan harus signifikan pada
kegiatan operasi entitas dan dapat dibuktikan pada pihak eksternal.
• Perubahan pada model bisnis entitas akan terjadi hanya jika entitas
memulai atau berhenti untuk melaksanakan aktivitas yang signifikan
terhadap kegiatan operasinya; sebagai contoh, ketika entitas telah
memperoleh, melepaskan, atau mengakhiri lini bisnis.
97

Pengakuan Kerugian Kredit Ekspetasian
• ED PSAK 71 memperkenalkan metode keru