Perkembangan PSAK 02 69 71 72 73 07042018 Pelita Bangsa
PERKEMBANGAN
PSAK sd 2017
Agenda
Perkembangan Standar
PSAK sd 2017
Diskusi
2
Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan infomasi posisi keuangan,
kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya
yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk
memenuhi sebagian besar pemakai (investor dan kreditor).
Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi
keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan
untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib
diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”
3
Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan - PSAK
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik signifikan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah - SAK
EMKM
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan – SAP PP 71 tahun 2010
IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012. Tahun 2013 dilakukan revisi standar dan
ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015.
Pada 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur dan revisi beberapa standar.
Pada tahun 2016 dikeluarkan PSAK 70 dan PSAK 71 & PSAK 72. Tahun 2017
PSAK 73
SAK ETAP dikeluarkan tahun 2010, dan 2016 dikeluarkan SAK EMKM
Pada 26 Mei 2016: Revisi PSAK 108 Akuntansi Transasi Asuransi Syariah dan
PSAK 101 LK Syariah
4
PSAK– TIDAK BERLAKU LAGI
• PSAK 59 Perbankan Syariah
• PSAK 31 Perbankan
• PSAK 29 Pertambangan Minyak dan
Gas
• PSAK 33 Pertambangan Umum
• PSAK 32 Kehutanan
• PSAK 35 akuntansi pendapatan Jasa
Telekomunikasi
• PSAK 27 Akuntansi Koperasi
• PSAK 37 Akuntansi
Penyelenggaraan Jalan Tol
• PSAK 9 Penyajian aktiva lancar dan
kewajiban lancar
• PSAK 49 Akuntansi Reksa Dana
• PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek
• PSAK 12 Pengendalian Bersama
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
PSAK 11 Penjabaran laporan
keuangan dalam mata uang asing
PSAK 39 Kerjasama Operasi
PSAK 17 Penyusutan
PSAK 21 Ekuitas
PSAK 40 Akuntansi Perubahan
ekuitas anak perusahaan
PSAK 41 Akuntansi waran
PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang
PSAK 47 Tanah
PSAK 51 Kuasi Reorganisasi
PSAK 52 Mata uang Pelaporan
PSAK 54 Akuntansi
Restrukturisasi Utang Piutang
Bermasalah
5
Karakteristik IFRS
• IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga
harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi
apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar
aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau
menggunakan jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik
kuantitaif maupun kualitatif
• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan
lingkungan bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna.
6
Informasi Perusahaan
Entitas menyajikan informasi yang relevan bagi pengguna untuk
membantu dalam pengambilan keputusan.
• Informasi yang disajikan dapat berupa informasi keuangan dan non keuangan
• Informasi yang disajikan dapat bersifat mandatory (diharuskan oleh regulasi)
atau informasi voluntary (sukarela)
• Penyajian informasi dapat mengurangi cost of capital dan cost of debt karena
berkurangnya asymmetry information
Informasi perusahaan
Laporan keuangan,
Laporan Tahunan (Annual Reporting),
Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple bottom line,
Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang lebih ringkas dan
menekankan pada EVA
• Informasi Digital
•
•
•
•
7
Sejarah Standar Akuntansi
Efektif
1 Januari 2012
Pra PAI
1973
Konvergensi
IFRS sd 2010
Efektif
1 Januari 2015
Update
PSAK sd 2014
8 Desember 2008
Komitmen mendukung
IFRS sebagai standar
akuntansi keuangan
global
PAI
1973
Harmonisasi
IAS 1994-2007
Adopsi IAS mulai
PSAK 1994
Update
PSAK sd 2017
Efektif
1 Januari 2020
8
PSAK
PSAK Baru
• PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK 70
• PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat substansial misal
PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian menggantikan PSAK 4 Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, PSAK 66 Pengaturan Bersama
menggantikan PSAK 12 Pengendalian Bersama
PSAK Revisi / Amandemen
• Perubahan PSAK pada pengukuran, penyajian atau pengungkapan misal PSAK 24
(Revisi 2013), PSAK 1 (Revisi (2013)
• Didahului dengan penerbitan Exposure draf
• Sebelum tahun 2015 digunakan istilah Revisi setelahnya digunakan istilah
amandemen
PSAK Penyesuaian
• Merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrow-scope)
yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru
ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.
• Sebagai dampak dari perubahan PSAK lain
9
PSAK eff 2018 - 2020
PSAK 69 Agrikultur – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 16 Aset Tetap – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan – eff 1 Jan 2018
ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 62: Kontrak Asuransi – eff 1 Jan 2020
PSAK 71: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Eff 1 Jan 2020
PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan – eff 1 Jan 2020
PSAK 73: Sewa – eff 1 Jan 2020
10
SAK ETAP
SAK ETAP
• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas
tanpa akuntabilitas publik
• PSAK yang disederhanakan:
– Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana
– Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran
– Mengurangi pengungkapan
– Penyederhanaan
• Merupakan standar yang berdiri sendiri secara
keseluruhan (stand alone)
12
Manfaat SAK ETAP
• Dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah diharapkan
mampu untuk
– menyusun laporan keuangannya sendiri,
– dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,
sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk
mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan
usaha.
• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga lebih
mudah dalam implementasinya
• Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan
keuangan.
Laporan Keuangan ETAP
Laporan Keuangan menurut SAK
ETAP
• Laporan Laba Rugi
• Neraca
• Perubahan Ekuitas (tidak perlu jika perubahan
hanya karena laba dan dividen)
• Laporan Arus Kas – (metode tidak langsung)
• Catatan atas Laporan Keuangan
14
ISI SAK ETAP
BAB
ISI
BAB
ISI
1
Ruang Lingkup
16
Aset Tak Berwujud
2
Konsep dan Prinsip Pervasive
17
Sewan
3
Penyajian Laporan Keuangan
18
Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
4
Neraca
19
Ekuitas
5
Laporan Laba Rugi
20
Pendapatan
6
Laporan Perubahan Ekuitas
21
Biaya Pinjaman
7
Laporan Arus Kas
22
Penurunan Nilai Aset
8
Catatan atas Laporan Keuangan
23
Imbalan Kerja
9
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
24
Pajak Penghasilan
10
Investasi pada Efek Tertentu
25
Mata Uang Pelaporan
11
Persediaan
26
Transaksi dalam Mata Uang Asing
12
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas
Anak
27
Peristiwa setelah Tanggal Akhir Pelaporan
13
Investasi pada Joint Venture
28
Pengungkapan Pihak-Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa
14
Properti Investasi
29
Ketentuan Transisi
15
Aset Tetap
30
Tanggal Efektif
Daftar Istilah
15
Ruang lingkup
• SAK ETAP, digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP),
yaitu entitas yang:
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna
eksternal
•
Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan
Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam
proses pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau
regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok
besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau
pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
•
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan
SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan
penggunaan SAK ETAP. Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
PPL - IAPI
16
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
• Komponen Laporan Keuangan : Neraca, Laba Rugi, Laporan
Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas laporan.
• Jika Perubahan ekuitas hanya dari laba dan dividen Laporan
laba rugi dan perubahan saldo laba.
• Laporan arus kas menggunakan metode tidak langsung.
• Menggunakan metode biaya untuk investasi ke asosiasi dan
pengendalian bersama
• Menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.
• Aset tetap, aset tidak berwujud properti investasi hanya
menggunakan metode biaya
• Tidak ada bab khusus yang mengatur instrumen keuangan,
namun ada pengaturan klasifikasi aset keuangan:
diperdagangkan, tersedia dijual dan dipegang hingga jatuh
tempo.
PPL - IAPI
17
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
• Sewa operasi menggunakan konsep rule based seperti dalam US
GAAP – 5 kriteria
• Tidak mengatur pajak tangguhan
• Tidak ada pengaturan tentang : penggabungan usaha, derivatif,
hedging
• Mata uang pelaporan menggunakan mata uang fungsional atau
rupiah.
• Beberapa pengaturan dalam PSAK seperti: investasi properti,
hubungan istimewa, peristiwa setelah periode pelaporan, imbalan
kerja. Pengendalian bersama (PBA, PBO dan PBE).
• Tidak ada pengaturan khusus transaksi khusus industri: kontrak
asuransi, eksplorasi dan evaluasi minieral, agrikultur.
• Hirarki kebijakan akuntansi jika SAK ETAP tidak mengatur secara
khusus: bab yang terkait, kerangka konseptual, standar lain, dan
literatur.
PPL - IAPI
18
SAK EMKM
19
RUANG LINGKUP
Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching pada KNA
VIII 8 Desember 2016
Isi Standar
•
•
•
•
Kata Pengantar
Standar – 18 bab isi pokok standar
Dasar Kesimpulan bukan bagian standar
Contoh Ilustrasi laporan keuangan – dilengkapi
contoh jurnal penyesuaian kas menjadi akrual
bukan bagian dari standar
20
RUANG LINGKUP SAK EMKM
Standar digunakan untuk entitas mikro, kecil dan
menengah
• ETAP yang memenuhi definisi dan kriteria usaha mikro,
kecil, dan menengah sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia, selama dua tahun berturut-turut.
Dapat digunakan entitas lain jika otoritas mengijinkan
entitas tersebut menyusun laporan keuagnan dengan
menggunaan SAK EMKM
21
UU Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam UU ini.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan
Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
UU Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM
Kriteria Usaha Mikro
• Kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 - lima puluh juta rupiah,
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
• Hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00
Kriteria Usaha Kecil
• Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 - Rp 500.000.000,00,
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
• Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 - Rp
2.500.000.000,00.
Kriteria Usaha Menengah :
• Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 - Rp. 10.000.000.000,00,
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
• Hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00
-50.000.000.000,00.
23
Laporan Keuangan EMKM
Laporan Keuangan menurut SAK
EMKM
• Laporan Laba Rugi
• Laporan Posisi Keuangan
• Catatan atas Laporan Keuangan
24
Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 1
• Laporan Keuangan tiga (3) sedangkan ETAP ada 5 laporan
keuangan:
– Laporan Laba Rugi
– Laporan Posisi Keuangan
– Catatan atas Laporan Keuangan
• Kebijakan akuntansi - tidak memperkenankan penggunaan standar
lain di luar SAK EMKM.
• Penilaian menggunakan historical cost.
• Pengaturan SAK ETAP tidak ada dalam SAK EMKM: asosiasi, anak
perusahaan, imbalan kerja, pihak berelasi, peristiwa setelah tanggal
pelaporan, mata uang fungsional, properti investasi.
• Tidak ada pengaturan khusus pengungkapan dalam setiap komponen
laporan keuangan, sesuai bab 6 pengungkapan diperlukan jika
informasi relevan
25
Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 2
• Kas - tidak ada pengaturan khusus kas yang dibatasi
• Aset keuangan tidak mengakui penurunan nilai kecuali jika regulasi
mengatur untuk industri tersebut. Tidak ada kapitalisasi biaya transaksi
atas aset dan liabilitas keuangan, semua biaya transaksi dibebankan
• Persediaan tidak ada cadangan penurunan nilai, persediaan diukur
sebesar harga perolehan.
• Aset tetap tidak ada penurunan nilai dan tidak boleh dilakukan
revaluasi. Tidak ada kapitalisasi atas biaya yang dikeluarkan setelah
tanggal perolehan. Tidak boleh kapitalisasi bunga pinjaman terkait
dengan pembangunan aset tetap sendiri.
• Penyusutan dan amortisasi tidak mempertimbangkan nilai residu dan
hanya dengan metode garis lurus dan saldo menurun
26
Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 1
• Pemisahan antara modal dan saldo laba, termasuk untuk
perusahaan perorangan / firma
• Biaya pengembangan semuanya dibebankan tidak ada yang dapat
diakui aset tak berwujud.
• Kurs valuta asing: tidak ada penilaian kembali aset dan liabilitas
moneter dalam valuta asing pada tanggal pelaporan, transaksi dalam
valsa diukur dengan kurs pada tanggal transaksi tanpa pengukuran
kembali keuntungan kerugian valas diakui sebesar yang teralisasi.
• Tidak mengakui provisi dan liabilitas kontijensi cukup
diungkapkan jika material.
• Pendapatan bunga dan dividen diakui saat diterima (basis kas)
• Konstruksi diakui sebesar jumlah yang ditagihkan.
27
ISI PENGATURAN
.
•
•
•
•
•
•
•
.
• Bab 10 Investasi pada Ventura
Bab 1 Ruang Lingkup
Bersama
Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive
• Bab 11 Aset Tetap
Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan
• Bab 12 Aset Takberwujud
Bab 4 Laporan Posisi Keuangan
• Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas
Bab 5 Laporan Laba Rugi
Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan • Bab 14 Pendapatan dan Beban
Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan• Bab 15 Pajak Penghasilan
• Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang
Kesalahan
Asing
• Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan
• Bab 17 Ketentuan Transisi
• Bab 9 Persediaan
• Bab 18 Tanggal Efektif
28
PSAP
PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
Standar Akuntansi Pemerintahan
• Standar digunakan untuk menyusun laporan keuangan:
– Pemerintah Pusat – termasuk LK Kementerian Lembaga
– Pemerintah Daerah – Provinsi, Kabupatan, Kota
– Badan Layanan Umum
• Berbentuk Regulasi Pemerintah – PP No 71 tahun 2010 dan Peraturan
Menteri Keuangan (PMK) untuk tambahan dan Revisi.
• Standar dikembangkan pada praktik akuntansi pemerintah dan berlaku
secara international dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
di Indonesia.
• Acuan standar internasional untuk akuntansi sektor publik
menggunakan International Public Sector Accounting Standard (IPSAS)
• Untuk entitas sektor publik (yayasan, Lembaga kemasyarakatan) non
pemerintah menggunakan PSAK 45 Akuntansi Organisasi Nir Laba
30
STRUKTUR SAP BERBASIS AKRUAL
(LAMPIRAN I & II)
PSAP
BASIS KAS MENUJU AKRUAL
(LAMPIRAN II)
BASIS AKRUAL (LAMPIRAN I)
PSAP 01
Penyajian Laporan Keuangan
Penyajian Laporan Keuangan
PSAP 02
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas
PSAP 03
Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas
PSAP 04
Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan
PSAP 05
Akuntansi Persediaan
Akuntansi Persediaan
PSAP 06
Akuntansi Investasi
Akuntansi Investasi
PSAP 07
Akuntansi Aset Tetap
Akuntansi Aset Tetap
PSAP 08
Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
PSAP 09
Akuntansi Kewajiban
Akuntansi Kewajiban
PSAP 10
Koreksi Kesalahan, Perubahan
Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar
Biasa
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi
dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan
PSAP 11
Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAP 12
-
Laporan Operasional
PSAP 13
Akuntansi Badan Layanan Umum PMK
Laporan Keuangan Pemerintahan
Laporan Keuangan menurut SAP Akrual
•
•
•
•
•
•
•
Laporan Operasional
Neraca
Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Perubahan SAL
Laporan Desa
• Laporan Realisasi Anggaran Desa
• Neraca Desa
• Catatan atas Laporan Keuangan Desa
PSAK 2
LAPORAN ARUS KAS
PSAK 2: LAPORAN ARUS KAS
• Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar
untuk menilai kemampuan entias dalam
menghasilkan kas dan setara kas serta menilai
kebutuhan kas entitas untuk menggunakan arus
kas tersebut.
• Laporan arus kas menggambarkan perubahan
historis dalam kas dan setara kas yang
diklasifikasikan atas aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan selama satu periode
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
• Metode yang dapat digunakan:
– Metode langsung kelompok utama dari penerimaan dan
pengeluaran kas bruto diungkapkan;
– Metode tidak langsung laba disesuaikan dengan mengoreksi
transaksi non kas, penangguhan atau akrual dan unsur
penghasilan/beban yang terkait aktivitas investasi dan pendanaan.
• Dianjurkan melaporkan dengan metode langsung
informasi yang lebih berguna
• ETAP metode tidak langsung
Laporan Arus Kas
• Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan
diklasifikasikan secara konsisten.
– Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau
pendanaan (alternatif)
– Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau
investasi (alternatif)
– Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan
atau operasi (alternatif)
– Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau
investasi (alternatif)
• Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan dan bunga pinjaman
diungkapkan secara terpisah.
• Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk merekonsiliasi saldo
awal dan akhir kas dan setara kas.
• Pengungkapan transaksi non kas – investasi dan pendanaan
AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E
• Pengungkapan untuk mengevaluasi perubahan pada
liabilitas dari aktivitas pendanaan
– perubahan yang timbul dari arus kas
– perubahan nonkas. (44A)
• Entitas mengungkapkan perubahan pada liabilitas
yang timbul dari aktivitas pendanaan sebagai berikut:
a) perubahan dari arus kas pendanaan;
b) perubahan yang timbul dari perolehan atau kehilangan
pengendalian entitas anak atau bisnis lain;
c) dampak perubahan tingkat kurs valuta asing;
d) perubahan pada nilai wajar; dan
e) perubahan lainnya.
•
Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a
20X2
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
30.150.000
(27.600.000)
Kas yang dihasilan operasi
2.550.000
Pembayaran bunga
(270.000)
Pembayaran pajak penghasilan
(900.000)
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi
1.380.000
Ilustrasi
Laporan Arus Kas
Arus kas untuk aktivitas investasi
Akuisisi entitas anak X dengan kas (cat A)
(550.000)
Pembelian aset tetap (cat B)
(350.000)
Hasil dari penjualan peralatan
20.000
Penerimaan bunga*
200.000
Penerimaan dividen*
200.000
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi
(480.000)
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Hasil dari penerbitan modal saham
250.000
Hasil dari pinjaman jangka Panjang
250.000
Pembyaran utang sewa pembiayaan
(90.000)
Pembayaran dividen
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi
Kenaikan bersih kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada awal periode
(1.200.000)
(790.000)
110.000
* dapat disajikan sebagai arus
120.000
kas dari operasi
Arus Kas Operasi Metode Tidak Langsung
Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a
20X2
Arus kas dari aktivitas operasi
Laba sebelum pajak
3.350.000
Penyesuaian untuk:
Penyusutan
Kerugian selisih kurs
Pendapatan investasi
Beban bunga
450.000
40.000
(500.000)
400.000
Kenaikan piutang usaha dan piutang lain
(500.000)
Penurunan persediaan
1.050.000
Penurunan utang usaha
(1.740.000)
Kas yang dihasilkan dari operasi
2.550.000
Pembayaran bunga
(270.000)
Pembayaran pajak penghasilan
(900.000)
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi
1.380.000
Arus Kas Operasi Metode Tidak Langsung - Bank
Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a
20X2
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan bunga dan komisi
28.447.000
Pembayaran bunga
23.436.000
Pembayarn piutang yang telah dihapus
Pembyaran kas kepada karyawan dan pemasok
237.000
(997.000)
4.224.000
(Kenaikan) Penurunan dalam Aset operasi
Dana jangka pendek
(650.000)
Deposito untuk tujuan pengendalian moneter
234.000
Ana uang muka kepada langganan
288.000
Kenaikan bersih dalam piutang kartu kredit
(360.000)
Surat berharga jangka pendek yang diperjualbelikan
(120.000)
(Kenaikan) Penurunan dalam Utan gObligasi
Deposito dari pelanggan
600.000
Sertifikat deposito yagn diperjualbelikan
(200.000)
Kas bersih dan aktivitas operasi sebelum pajak
3.440.000
Pajak penghasilan
(100.000)
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi
3.340
Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan
Catatan atas Laporan Keuangan
20X1
Pinjaman jangka Panjang
Liabilitas sewa
Utang jangka Panjang
Arus Kas
Akuisisi
Sewa
Baru
20X2
2.080
500
400
2.980
-
(180)
-
1.800
1.620
2.080
320
400
1.80
4.600
Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan
Catatan atas Laporan Keuangan
20X1
Arus
Kas
20X2
Perubahan non kas
Akuisisi
Valas
Nilai
wajar
Pinjaman jangka Panjang
44.000
(2.000)
-
-
-
42.000
Pinjaman jangka pendek
20.000
(1.000)
-
400
-
19.400
8.000
(1.600)
600
-
-
7.000
Aset yang dimiliki untuk
lindung nilai pinj jk Panjang
(1.350)
300
-
-
(50)
(1.100)
Jumlah liabilitas dari aktivitas
pendanaan
70.650
(4.300)
600
400
(50)
67.300
Liabilitas sewa
PSAK 69
PSAK 69
• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan
panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk
agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.
• Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset
biologis milik entitas.
• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode
pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang
dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.
• Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang
menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui
proses amortisasi.
• Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen)
merupakan aset biologi.
• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur
pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen.
Setelah panen biaya perolehan persediaan.
Tujuan dan ruang Lingkup
• Ruang Lingkup mencakup:
a.
Aset biologis, kecuali tanaman produktif (bearer plants);
b.
Produk agrikultur pada titik panen; dan
c.
Hibah pemerintah yang termasuk dalam paragraf 34 dan 35.
• Tidak diterapkan
a. Tanah terkait dengan aktivitas agrikultur
b. Tanaman produktif yang terkait dengan aktivitas agrikultur
c. hibah pemerintah yang terkait dengan tanaman produktif
d. aset takberwujud yang terkait dengan aktivitas agrikultur
Persediaan setelah agrikultur dipanen, misal setelah diolah
PSAK 14 Persediaan
Hasil Transformasi Biologis
perubahan aset melalui
• pertumbuhan (peningkatan kuantitas atau perbaikan kualitas
hewan atau tanaman),
• degenerasi (penurunan kuantitas atau penurunan kualitas hewan
atau tanaman), atau
• prokreasi (penciptaan hewan atau tanaman
• hidup tambahan); atau
produksi produk pertanian seperti getah karet,
daun teh, wol, dan susu.
Pengakuan
Entitas mengakui aset biologis atau produk agrikultur,
jika da hanya jika
entitas mengendalikan aset biologis sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu;
besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan
yang terkait dengan aset biologis tersebut akan
mengalir ke entitas; dan
nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis dapat
diukur secara andal.
Pengukuran
Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap
akhir periode pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual, kecuali untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf
30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal. nilai wajar
atau biaya perolehan aset biologis dapat diukur secara andal.
Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas
diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik
panen. Pengukuran seperti ini merupakan biaya pada tanggal
tersebut ketika menerapkan PSAK 14: Persediaan atau
Pernyataan lain yang berlaku.
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan atau kerugian
yang timbul pada saat
pengakuan awal aset
biologis pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual
dan dari perubahan nilai
wajar dikurangi biaya untuk
menjual aset biologis
Keuntungan atau kerugian
yang timbul pada saat
pengakuan awal produk
agrikultur pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual
laba rugi pada periode
dimana keuntungan atau
kerugian tersebut terjadi.
Ketidakmampuan Mengukur Nilai Wajar Andal
• Terdapat asumsi bahwa nilai wajar aset biologis dapat diukur secara
andal.
• Asumsi tersebut dapat dibantah hanya pada saat pengakuan awal
aset biologis yang harga kuotasi pasarnya tidak tersedia dan
alternatif pengukuran nilai wajarnya secara jelas tidak dapat
diandalkan.
• Dalam kasus tersebut, aset biologis tersebut diukur pada biaya
perolehannya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi
kerugian penurunan nilai.
• Ketika nilai wajar aset biologis tersebut dapat diukur secara andal,
entitas mengukur aset biologis tersebut pada nilai wajarnya dikurangi
biaya untuk menjual.
• Ketika aset biologis tidak lancar memenuhi kriteria sebagai dimiliki
untuk dijual, maka diasumsikan bahwa nilai wajar dapat diukur
secara andal.
Pengungkapan
Keuntungan atau kerugian yang timbul selama periode: pengakuan
awal aset biologis dan produk agrikultur, dan dari perubahan nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual aset biologis.
Entitas mendeskripsikan setiap kelompok aset biologis.
Jika tidak diungkapkan dalam informasi yang dipublikasikan dengan
laporan keuangan, maka entitas mendeskripsikan:
• sifat aktivitasnya yang melibatkan setiap kelompok aset biologis; dan
• ukuran atau estimasi nonkeuangan dari kuantitas spesifik:
• setiap kelompok aset biologis milik entitas pada akhir periode; dan
• keluaran produk agrikultur selama periode tersebut.
Pengungkapan
keberadaan dan jumlah tercatat aset biologis yang
kepemilikannya dibatasi, dan jumlah tercatat aset
biologis yang dijaminkan untuk liabilitas;
jumlah komitmen untuk pengembangan atau akuisisi
aset biologis; dan
strategi manajemen risiko keuangan yang terkait
dengan aktivitas agrikultur.
Pengungkapan
Entitas menyajikan rekonsiliasi perubahan jumlah tercatat
aset biologis antara awal dan akhir periode berjalan.
• keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual;
• kenaikan karena pembelian;
• penurunan yang diatribusikan pada penjualan dan aset biologis yang
diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK
58;
• penurunan karena panen;
• kenaikan yang dihasilkan dari kombinasi bisnis;
• selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan ke
mata uang penyajian yang berbeda, dan penjabaran dari kegiatan
usaha luar negeri ke mata uang penyajian entitas pelapor; dan
• perubahan lain.
Pengungkapan Tambahan
Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal
deskripsi dari aset biologis tersebut;
penjelasan tentang mengapa alasan nilai wajar tidak dapat
diukur secara andal;
jika memungkinkan, rentang estimasi dimana nilai wajar
kemungkinan besar berada;
metode penyusutan yang digunakan;
umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; dan
jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (digabungkan
dengan akumulasi kerugian penurunan nilai) pada awal dan
akhir periode.
Pengungkapan Tambahan
Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal
keuntungan atau kerugian yang diakui atas pelepasan aset
biologis tersebut dan rekonsiliasi yang mengungkapkan
jumlah berikut dalam laba rugi terkait dengan aset biologis
tersebut:
• kerugian penurunan nilai;
• pembalikan rugi penurunan nilai; dan
• penyusutan.
menjadi dapat diukur secara andal selama periode berjalan,
maka entitas mengungkapkan:
• deskripsi dari aset biologis tersebut;
• penjelasan tentang mengapa nilai wajar dapat diukur secara
andal; dan
• dampak dari perubahan tersebut.
Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi
• Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan tahunan yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.
– Penerapan dini dianjurkan. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini
untuk periode yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 2018, maka
entitas mengungkapkan fakta tersebut.
• Pernyataan ini tidak menetapkan ketentuan transisi tertentu.
Penerapan Pernyataan ini dicatat sesuai dengan PSAK 25:
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan.
56
Laporan Posisi Keuangan
Neraca
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Piutang
Persediaan
Total aset lancar
31 Des 2011
US$
10.000
88.000
82.950
180.950
31 Des 2010
US$
10.000
65.000
70.650
145.650
Aset tidak lancar
Ternak sapi perah - belum menghasilkan1)
52.060
47.730
Ternahl isiSapi ternak Susu - menghasilkan
1)
372.990
411.840
Sub-total aset biologis
425.050
459.570
Properti, pabrik, dan peralatan
1.462.650
1.409.800
Total aset tidak lancar
1.887.700
1.869.370
Total aset
2.068.650
2.015.020
[1] Sebuah entitas dianjurkan, tetapi tidak diharuskan, untuk memberikan gambaran
yang dapat dikuantifikasi untuk setiap kelompok aset biologis, membedakan antara aset
biologis yang dapat dikonsumsi dan tidak dapat dikonsumsi atau antara aset biologis
yang menghasilkan dan belum menghasilkan, yang sesuai. Entitas mengungkapkan
dasar untuk membuat setiap perbedaan tersebut.
57
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Nilai wajar susu yang diproduksi
Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual ternak sapi perah
518.240
Persediaan yang digunakan
Biaya pegawai
Beban penyusutan
Beban operasi lainnya
(137.523)
(127.283)
(15.250)
(197.092)
(477.148)
81.022
Laba operasi
Pajak penghasilan
Laba komprehensif tahun berjalan
39.930
558.170
(43.194)
37.828
58
Laporan Arus Kas
Arus kas dari aktivitas Operasi
•
Penerimaan kas dari penjualan susu
•
Penerimaan kas dari penjualan ternak sapi perah
•
Pembayaran kas untuk perlengkapan dan karyawan
•
Pembayaran kas untuk pembelian sapi perah
498.027
97.913
(460.831)
(23.815)
111.294
59
Pengungkapan
Operasi dan kegiatan utama
Peternakan Sapi Perah XYZ ('Perusahaan') bergerak dalam
produksi susu untuk dipasok kepada berbagai pelanggan. Pada
tanggal 31 Desember 20X1, entitas memiliki 419 ekor sapi yang
mampu menghasilkan susu (mature assets) dan 137 sapi muda
yang dipelihara untuk dapat menghasilkan susu di masa depan
(immature assets). Perusahaan menghasilkan 157.584kg susu
dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual sebesar
518.240 (pada saat pemerahan) pada tahun yang berakhir 31
Desember 20X1.
60
Pengungkapan
Kebijakan Akuntansi
Hewan ternak dan susu
Hewan ternak diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual. Nilai wajar hewan ternak didasarkan pada harga
kuotasian hewan ternak dengan usia, jenis, dan keunggulan
genetik yang serupa dalam pasar utama (atau pasar paling
menguntungkan) untuk hewan ternak tersebut. Pengukuran awal
susu dilakukan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
pada saat pemerahan. Nilai wajar susu didasarkan pada harga
kuotasian di area lokal dalam pasar utama (atau pasar paling
menguntungkan).
61
Pengungkapan
Aset biologis
Rekonsiliasi nilai tercatat ternak sapi perah
Jumlah tercatat per 1 Januari 20X1
Kenaikan karena pembelian
20X1
459.570
26.250
Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan fisik(a)
15.350
Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan harga(a)
Penurunan karena penjualan
Jumlah tercatat per 31 Desember 20X1
24.580
(100.700)
425.050
(a) Pemisahan kenaikan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual antara bagian yang
diatribusikan ke perubahan fi sik dan bagian yang diatribusikan ke perubahan harga
dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan oleh Pernyataan ini.
62
Pengungkapan
Strategi manajemen risiko keuangan
• Perusahaan terekspos pada risiko keuangan yang timbul dari
perubahan harga susu. Perusahaan tidak mengantisipasi
bahwa harga susu akan menurun secara signifi kan di masa
depan, oleh karena itu, tidak menyepakati suatu kontrak
derivatif atau kontrak lain untuk mengelola risiko penurunan
harga susu. Perusahaan melakukan telaah atas prospek harga
susu secara teratur dalam mempertimbangkan kebutuhan
manajemen risiko keuangan yang aktif.
63
Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga
Pemisahan perubahan fisik dan harga dianjurkan tetapi tidak
diharuskan dalam PSAK 69
Sekumpulan 10 hewan berusia 2 tahun dimiliki pada tanggal 1 Januari 20X1. Satu
hewan berusia 2,5 tahun dibeli pada tanggal 1 Juli 20X1 senilai 108, dan satu hewan
lahir pada tanggal 1 Juli 20X1. Tidak ada hewan yang dijual atau dilepaskan selama
periode tersebut. Nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual per unit hewan
adalah sebagai berikut:
Hewan yang berumur 2 tahun pada 1 Januari 20X1
Hewan yang baru lahir pada 1 Juli 20X1
Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 1 Juli 20X1
100
70
108
Hewan yang baru lahir pada 31 December 20X1
72
Hewan yang berumur 0,5 tahun pada 31 December
20X1
80
Hewan yang berumur 2 tahun pada 31 December 20X1
105
Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 31 December 20X1
111
Hewan yang berumur 3 tahun pada 31 December 20X1
120
64
Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga)
Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 1 Januari 2011 (10 x 100)
1000
Pembelian pada 1 July 20X1 (1 x 108)
108
Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat
perubahan harga:
10 × (105 – 100)
50
1 × (111 – 108)
3
1 × (72 – 70)
2
55
Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat
perubahan fisik:
10 × (120 – 105)
150
1 × (120 – 111)
9
1 × (80 – 72)
8
1 × 70
70
237
Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 31 December 2011
11 × 120
1 × 80
1320
80
1400
65
Ilustrasi
• Sebanyak lima hewan yang berumur empat tahun dibeli pada 1 Januari 2007.
Pada 1 Juli 2007, hewan berumur 4,5 tahun juga dibeli. Berikut nilai wajar
dikurangi estimasi biaya penjualan:
– Hewan yang berumur 4 tahun pada 1 Januari 2007
– Hewan yang berumur 4,5 tahun pada 1 Juli 2007
200
212
– Hewan yang berumur 5 tahun pada 31 December 2007
230
• Pergerakan dalam nilai wajar dikurangi biaya penjualan dari hewanhewan tersebut dapat direkonsiliasi sebagai berikut:
– Pada 1 Januari 2007 (5 x CU200)
– Pembelian
1,000
212
– Perubahan nilai wajar (the balancing figure)
– Pada 31 Desember 2007 (6 x CU230)
168
1,380
66
Ilustrasi Jurnal 1
Keterangan
Debit
Kredit
Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan penanaman padi sebesar 60.000.000
Beban operasi
60.000.000
Kas
60.000.000
Entitas menjual padi dengan harga 120.000.000
Kas
120.000.000
Penjualan
120.000.000
Pada 31 Desember ada padi yang belum di panen di sawah dinilai sebesar 30.000.000
Aset biologis*
Pendapatan*
30.000.000
30.000.000
Untuk mempermudah pencatatan jurnal ini akan dibalik di awal periode
sehingga entitas dapat konsisten mencatat pendapatan pada saat penjualan.
Tapi karena ada pendapatan debit 30.000.000 maka pengakuan pendapatan
tetap sesuai PSAK
67
Ilustrasi Jurnal 2a
Keterangan
Debit
Kredit
Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan membeli dan memelihara ternak 100.000.000
Aset biologis
100.000.000
Kas
100.000.000
Pada 31 Desember nilai aset biologis 130.000.000
Aset biologis
30.000.000
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis)
30.000.000
Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000
Aset biologis
Kas
40.000.000
40.000.000
68
Ilustrasi Jurnal 2a
Keterangan
Debit
Kredit
Pada 1 Maret 20X2 aset biologis dijual dengan harga 200.000.000
Kas
200.000.000
Penjualan
200.000.000
Mencatat harga pokok penjualan 130.000.000 + 40.000.000 = 170.000.000
Harga pokok penjualan
170.000.000
Aset biologis
170.000.000
Mencatat biya penjualan sebesar 10.000.000
Beban penjualan
Kas
10.000.000
10.000.000
Laba pada 20X2 sebesar 20.000.000 = 200.000.000 – 170.000.000-10.000.000
69
Ilustrasi Jurnal 2b
Keterangan
Debit
Kredit
Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan membeli dan memelihara ternak 100.000.000
Beban operasi
100.000.000
Kas
100.000.000
Pada 31 Desember nilai aset biologis 130.000.000
Aset biologis
130.000.000
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis)
130.000.000
Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000
Beban operasi
40.000.000
Kas
Untuk menjaga konsistensi mencatat jurnal pada 31 Desember dibalik
40.000.000
Ilustrasi Jurnal 2b
Keterangan
Debit
Kredit
Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000
Beban operasi
40.000.000
Kas
40.000.000
Pada 1 Maret 20X2 aset biologis dijual dengan harga 200.000.000
Kas
200.000.000
Pendapatan
200.000.000
Mencatat biaya penjualan sebesar 10.000.000
Beban penjualan
Kas
10.000.000
10.000.000
Laba pada 20X2 sebesar 200.000.000 – jurnal balik 130.000.000 = 70.000.000
Dikurangi biaya penjualan dan biaya operasi 20X2= 40.000.000 + 10.000.000 =50.000.000
Laba operasi 70.000.000 – 50.000.000 = 20.000.000
71
Ilustrasi Jurnal 3
Keterangan
Debit
Kredit
Entitas pada 31 Desember 20X1 memiliki aset biologis berupa buah yang
belum dipanen yang menempel pada tanaman produktif senilai 50.000.000
Aset biologis*
50.000.000
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis )
50.000.000
Untuk mempermudah pencatatan dibuat jurnal balik pada 1 Jan 20X2
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis)
50.000.000
Aset biologis
50.000.000
Entitas mengeluarkan biaya untuk melanjutkan pemeliharan tanaman produktif
senilai 70.000.000 selama Jan-Feb 20X2
Biaya operasi
Kas
70.000.000
70.000.000
72
Ilustrasi Jurnal 2
Keterangan
Debit
Kredit
Entitas pada 2 Maret 20X2 menjual produk agriculture dengan harga 100.000.000,
Kas
150.000.000
Pendapatan
150.000.000
Biaya penjualan yang dikeluarkan sebesar 10.000.000
Beban penjualan
Kas
10.000.000
10.000.000
Walaupun diakui penjualan sebesar 150.000.000 namun karena telah dibuat jurnal balik
pada 1 Jan 20X2, maka penghasilan yang diperoleh pada 20X2 adalah
150.000.000 – 50.000.000 = 100.000.000
Dikurangi biaya operasi dan pemasaran 70.000.000 + 10.000.000
Sehingga laba operasi sebesar 20.000.000
73
Ilustrasi
• Entitas melakukan pembelian dan pengeluaran biaya untuk kegiatan
penamanan dan pemeliharaan padi dan jagung:
Beban operasi 500.000
Kas500.000
• Entitas menjual produk
•
•
•
•
Kas 1.000.000
Penjualan
1.000.000
Pada tanggal pelaporan terdapat tanaman yang belum dipanen
Aset biologis 300.000
Pendapatan dari kenaikan nilai 300.000
Jurnal balik
Pendapatan dari kenaikan nilai 300.000
Aset biologis300.000
Pada tahun berikutnya tanaman yang masih ada di 31 Desember dijual :
Kas 800.000
Penjualan
800.000
Pendapatan di tahun ini hanya 500.000 karena yagn 300.000 telah diakui pada tahun
sebelumnya.
74
PSAK 71
Ringkasan Perubahan
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Menggantikan sebagian PSAK 55 – namun PSAK 55 masih berlaku
• Efektif 1 Januari 2020
Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.
• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas
untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari
pembayaran pokok dan bunga atas pokok)
• Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model
Menggunakan expected losses dalam perhitungan
penurunan nilai aset keuangan
Memperbaiki model akuntansi hedging
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Perubahan format mengikuti IFRS:
– Bab 1 Tujuan
– Bab 2 Ruang Lingkup
– Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan
– Bab 4 Klasifikasi
– Bab 5 Pengukuran
– Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai
– Tanggal efektif dan ketentuan transisi
• Tanggal efektif 1 Januari 2020
• Perbedaan dengan IAS
– Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations, IFRS 15
Revenue from Contract with Customer, IFRS 16 Leases tidak
dilakukan karena belum diadopsi
– Ketentuan transisi
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• PSAK 71 merupakan adopsi dari IFRS 9 Financial Instruments yang
dikeluarkan per 1 Januari 2016 yang efektif 1 Januari 2018.
• PSAK 71 mengatur perubahan: klasifikasi dan pengukuran, penurunan
nilai, dan akuntansi lindung nilai.
• Meskipun PSAK 71 akan menggantikan PSAK 55, PSAK 71 ini belum
mengganti seluruh ketentuan dan persyaratan yang ada di PSAK 55.
– Hingga proyek macro hedging selesai dilakukan oleh IASB, PSAK 71
memperkenankan entitas untuk memilih menerapkan model akuntansi lindung nilai
sesuai PSAK 71 atau PSAK 55 secara keseluruhan
– PSAK 71 juga memberikan tambahan opsi kebijakan akuntansi untuk menerapkan
PSAK 55 untuk macro hedging jika entitas menerapkan PSAK 71.
Amandemen terhadap PSAK Lain.
• Penerbitan PSAK 71 mengakibatkan amandemen terhadap PSAK lain.
Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi
• PSAK 71 berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2020. Penerapan dini diperkenankan.
Klasifikasi Intrumen Keuangan
• Klasikasi berdasarkan model bisnis entitas dalam mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas
kontraktual dari aset keuangan.
–Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain.
• entitas dapat menetapkan pilihan saat pengakuan awal atas investasi pada instrumen ekuitas tertentu yang
umumnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sehingga perubahan nilai wajarnya disajikan dalam
penghasilan komprehensif lain.
–Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut terpenuhi:
• aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka
mendapatkan arus kas kontraktual, dan
• persyaratan kontraktual meningkatkan arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely
payments of principal and interest / SPPI )
• Reklasifikasi pengelolaan aset keuangan jika dan hanya jika
–Entitas mengubah model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan.
–Perubahan tersebut diperkirakan sangat jarang terjadi.
–Ditentukan oleh manajemen entitas sebagai hasil dari perubahan eksternal atau internal dan harus signifikan pada
kegiatan operasi entitas dan dapat dibuktikan pada pihak eksternal.
–Perubahan pada model bisnis entitas akan terjadi hanya jika entitas memulai atau berhenti untuk melaksanakan aktivitas
yang signifikan terhadap kegiatan operasinya; entitas telah memperoleh, melepaskan, atau mengakhiri lini bisnis.
Instrumen Keuangan – Klasifikasi
Instrumen utang (termasuk kontrak hybrid)
Ekuitas
Derivatives
Tes SPPI / Arus Kas – pokok dan bunga
GAGAL
MEMENUHI
Tes Model Bisnis (BM) – arus kas kontraktual
BM 1:
arus kas
kontraktual
BM 2:
arus kas
Kontraktual dan
menjual instrumen
keuangan
Diperdagangkan
Tidak
memenuhi
BM 1 dan
BM 2
Memilih opsi nilai wajar
Tidak
Biaya perolehan
Diamortisasi
Tidak
Ya
Opsi FVOCI dipilih
Tidak
FVOCI
(with recycling)
Tidak
Ya
FVTPL
Ya
FVOCI*
(tanpa recycling)
*Tanpa recycling ke laba rugi. Pemilihan tidak dapat dibatalkan dan dapat dilakukan tiap instrument pada saat pengakuan
Kriteria SPPI
Apakah arus kas berasal hanya dari pokok
dan bunga
• Konsisten dengan ketentuan dasar pinjaman (basic lending
agreement)
Pokok pinjaman dan bunga
• Pokok: jumlah pokok pinjaman yang diperjanjian dalam kontrak
nilai wajar pada pengakuan awal
• Bunga: Imbalan atas nilai waktu uang, risiko kredit, risiko
pinjmanan lainnya (mis: likuiditas), biaya lain termasuk biaya
administrasi dan margin laba.
Kriteria SPPI
Model Bisnis
Karakteristik
Pengukuran
Memiliki untuk
memperoleh arus kas
kontraktual
•
Tujuan: memperoleh arus kas
kontraktul
Penjualan bersifat insential
Penjuala sangat jarang (volume dan
frekuensi)
Biaya perolehan
diamortisasi
Memiliki untuk
memperoleh arus kas
kontraktual dan untuk
dijual
•
Tujuan: memperoleh arus kas
kontraktual dan menjual sifatnya tidak
terpisahkan.
Umumnya lebih banyak penjualan
(frekuensi dan volume) dibandingkan
memperoleh arus kas kontraktual
FVOCI*
Lainnya
•
Tujuan: tidak untuk memperoleh arus
kas kontraktual atau dijual
FVTPL**
•
•
•
•
•
*Tidak menerapkan opsi pengukuran dengan nilai wajar
**Kriteria SPPI tidak relevan – aset dengan model bisnis ini diukur pada FVTPL
Klasifikasi: Aset Keuangan
Kategori Pengukuran
Kategori pengukuran serupa dengan PSAK 55
PSAK 71
• FVTPL
• Biaya perolehan diamortisasi
• FVOCI
PSAK 55
•
•
•
•
FVTPL
Loan and Receivable
HTM
FVOCI
Perubahan signifikan dalam mengklasifikasikan aset keuangan
Reklasifikasi aset keuangan tunduk pada ketentuan yang sangat rigit
dan diperkirakan tidak sering terjadi
•
•
•
FVTPL
FVOCI
HTM
= Fair value to profit and loss
= Fair value to other comprehensive Income
= Held to Maturiy
Klasifikasi: Liabilitas Keuangan
Kategori Pengukuran
Ketentuan PSAK 55 sebagian besar masih dipertahankan
Biaya perolehan diamortisasi
FVTPL
Penyajian dalam OCI atas keuntungan atau kerugian liabilitas
keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada FTPL yang timbul
dari perubahan risiko kredit, kecuali jika hal tersebut
menciptakan atau meningkatkan inkonsistensi pengakuan dan
pengukuran (accounting mismatch)
Reklasifikasi liabilitas keuangan – tidak diperkenankan
OCI = Other Comprehensive income / Penghasilan Komprehensive lain
Pertimbangan dalam Penilaian
Bagaimana
kinerja
dievaluasi
Bagaimana
risiko dikelola
Bagaimana
Manajer
dikompensasi
Pertimbangan
dalam
Penilaian
Tingkat
penjualan
aktual dan
ekspektasian
Faktor
Lainnya
Dinilai
Dinilai pada
pada tingkat
tingkat di
di mana
mana sekompok
sekompok aset
aset dikelola,
dikelola, misal
misal paorfolio
paorfolio aset
aset
Contoh Model Bisnis
Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam
kondisi tertentu
Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan harian
Aset dalam bentuk dana yang dikelola pada nilai wajar
Pinjaman ritel untuk sekuritisasi
Instrumen diperdagangkan.
Aset keuangan untuk mendanai liabilitas asuransi
Pinjaman ritel untuk mendapatkan arus kas kontraktual
Klasifikasi Piutang Dagang
• Kriteria klasifikasi
– SPPI terpenuhi
– BM – untuk memperoleh arus kas kontraktual terpenuhi
• Piutang dagang
• Untuk piutang dilakukan sekuritisasi dan transaksi lainnya
perlu pertimbangan yang lebih kompleks dengan
mempertimbangkan bentuk kontraknya anjak piutang
Opsi untuk Ditetapkan pada FVTPL
• Aset keuangan: dapat dilakukan jika penetapan tersebut
menghilangkan atau secara signifikan mengurangi inkonsistensi
pengukuran atau pengakuan (accounting mismatch)
• Liabilitas keuangan: sesuai PSAK 55. Ditetapkan untuk diukur
pada FVTPL jika
– Dikelola atas dasar nilai wajar; atau
– Mengandung derivative melekat (embedded derivative) yang tidak
dapat dipisahkan
• Berikut dapat ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika kondisi
berikut terpenuhi:
– Kontrak tertentu untuk membeli atau menjual item non finansial
– Ekposur kredit tertentu
Pengukuran Awal
Instrumen Keuangan
FVTPL
Tidak diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi*
Nilai wajar
Nilai wajar ditambah
Biaya Transaksi terkait langsung dengan
perolehan
(biaya transaksi expense)
(biaya transaksi dikapitalisasi)
*Pengecualian: piutang dagang tanpa komponen pendanaan
signifikan diakui sebesar harga transaksi
Pengukuran Instrumen Keuangan
Kategori
Laba Rugi
OCI
Biaya perolehan
diamortisasi
Seluruh keuntungan dan kerugian
-
Instrumen utang
pada FVOCI
Bunga, krugian penurunan nilai,
keuntungan/kerugian selisih kurs,
keuntungan/kerugian saat pelepasan
Keuntungan/
kerugian lainnya
Instrumen
ekuitas* pada
FVOCI
Dividen (kecuali) jelas merupakan
pemulihan atas sebagian biaya
perolehan (investasi)
Keuntungan/
kerugian
perubahan nilai
wajar
FVTPL
Seluruh keuntungan dan kerugian
-
* Pengukuran dengan metode biaya perolehan tidak diperkenankan
PSAK 55
Perubahan utama dari PSAK 55
PSAK 55
PSAK 71
Tipe model
Kerugian yang telah
terjadi (incurred
loss)
K
PSAK sd 2017
Agenda
Perkembangan Standar
PSAK sd 2017
Diskusi
2
Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan infomasi posisi keuangan,
kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya
yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk
memenuhi sebagian besar pemakai (investor dan kreditor).
Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi
keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan
untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib
diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”
3
Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan - PSAK
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik signifikan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah - SAK
EMKM
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan – SAP PP 71 tahun 2010
IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012. Tahun 2013 dilakukan revisi standar dan
ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015.
Pada 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur dan revisi beberapa standar.
Pada tahun 2016 dikeluarkan PSAK 70 dan PSAK 71 & PSAK 72. Tahun 2017
PSAK 73
SAK ETAP dikeluarkan tahun 2010, dan 2016 dikeluarkan SAK EMKM
Pada 26 Mei 2016: Revisi PSAK 108 Akuntansi Transasi Asuransi Syariah dan
PSAK 101 LK Syariah
4
PSAK– TIDAK BERLAKU LAGI
• PSAK 59 Perbankan Syariah
• PSAK 31 Perbankan
• PSAK 29 Pertambangan Minyak dan
Gas
• PSAK 33 Pertambangan Umum
• PSAK 32 Kehutanan
• PSAK 35 akuntansi pendapatan Jasa
Telekomunikasi
• PSAK 27 Akuntansi Koperasi
• PSAK 37 Akuntansi
Penyelenggaraan Jalan Tol
• PSAK 9 Penyajian aktiva lancar dan
kewajiban lancar
• PSAK 49 Akuntansi Reksa Dana
• PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek
• PSAK 12 Pengendalian Bersama
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
PSAK 11 Penjabaran laporan
keuangan dalam mata uang asing
PSAK 39 Kerjasama Operasi
PSAK 17 Penyusutan
PSAK 21 Ekuitas
PSAK 40 Akuntansi Perubahan
ekuitas anak perusahaan
PSAK 41 Akuntansi waran
PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang
PSAK 47 Tanah
PSAK 51 Kuasi Reorganisasi
PSAK 52 Mata uang Pelaporan
PSAK 54 Akuntansi
Restrukturisasi Utang Piutang
Bermasalah
5
Karakteristik IFRS
• IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga
harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi
apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar
aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau
menggunakan jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik
kuantitaif maupun kualitatif
• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan
lingkungan bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna.
6
Informasi Perusahaan
Entitas menyajikan informasi yang relevan bagi pengguna untuk
membantu dalam pengambilan keputusan.
• Informasi yang disajikan dapat berupa informasi keuangan dan non keuangan
• Informasi yang disajikan dapat bersifat mandatory (diharuskan oleh regulasi)
atau informasi voluntary (sukarela)
• Penyajian informasi dapat mengurangi cost of capital dan cost of debt karena
berkurangnya asymmetry information
Informasi perusahaan
Laporan keuangan,
Laporan Tahunan (Annual Reporting),
Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple bottom line,
Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang lebih ringkas dan
menekankan pada EVA
• Informasi Digital
•
•
•
•
7
Sejarah Standar Akuntansi
Efektif
1 Januari 2012
Pra PAI
1973
Konvergensi
IFRS sd 2010
Efektif
1 Januari 2015
Update
PSAK sd 2014
8 Desember 2008
Komitmen mendukung
IFRS sebagai standar
akuntansi keuangan
global
PAI
1973
Harmonisasi
IAS 1994-2007
Adopsi IAS mulai
PSAK 1994
Update
PSAK sd 2017
Efektif
1 Januari 2020
8
PSAK
PSAK Baru
• PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK 70
• PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat substansial misal
PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian menggantikan PSAK 4 Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, PSAK 66 Pengaturan Bersama
menggantikan PSAK 12 Pengendalian Bersama
PSAK Revisi / Amandemen
• Perubahan PSAK pada pengukuran, penyajian atau pengungkapan misal PSAK 24
(Revisi 2013), PSAK 1 (Revisi (2013)
• Didahului dengan penerbitan Exposure draf
• Sebelum tahun 2015 digunakan istilah Revisi setelahnya digunakan istilah
amandemen
PSAK Penyesuaian
• Merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrow-scope)
yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru
ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.
• Sebagai dampak dari perubahan PSAK lain
9
PSAK eff 2018 - 2020
PSAK 69 Agrikultur – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 16 Aset Tetap – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan – eff 1 Jan 2018
ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 62: Kontrak Asuransi – eff 1 Jan 2020
PSAK 71: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Eff 1 Jan 2020
PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan – eff 1 Jan 2020
PSAK 73: Sewa – eff 1 Jan 2020
10
SAK ETAP
SAK ETAP
• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas
tanpa akuntabilitas publik
• PSAK yang disederhanakan:
– Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana
– Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran
– Mengurangi pengungkapan
– Penyederhanaan
• Merupakan standar yang berdiri sendiri secara
keseluruhan (stand alone)
12
Manfaat SAK ETAP
• Dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah diharapkan
mampu untuk
– menyusun laporan keuangannya sendiri,
– dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,
sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk
mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan
usaha.
• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga lebih
mudah dalam implementasinya
• Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan
keuangan.
Laporan Keuangan ETAP
Laporan Keuangan menurut SAK
ETAP
• Laporan Laba Rugi
• Neraca
• Perubahan Ekuitas (tidak perlu jika perubahan
hanya karena laba dan dividen)
• Laporan Arus Kas – (metode tidak langsung)
• Catatan atas Laporan Keuangan
14
ISI SAK ETAP
BAB
ISI
BAB
ISI
1
Ruang Lingkup
16
Aset Tak Berwujud
2
Konsep dan Prinsip Pervasive
17
Sewan
3
Penyajian Laporan Keuangan
18
Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
4
Neraca
19
Ekuitas
5
Laporan Laba Rugi
20
Pendapatan
6
Laporan Perubahan Ekuitas
21
Biaya Pinjaman
7
Laporan Arus Kas
22
Penurunan Nilai Aset
8
Catatan atas Laporan Keuangan
23
Imbalan Kerja
9
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
24
Pajak Penghasilan
10
Investasi pada Efek Tertentu
25
Mata Uang Pelaporan
11
Persediaan
26
Transaksi dalam Mata Uang Asing
12
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas
Anak
27
Peristiwa setelah Tanggal Akhir Pelaporan
13
Investasi pada Joint Venture
28
Pengungkapan Pihak-Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa
14
Properti Investasi
29
Ketentuan Transisi
15
Aset Tetap
30
Tanggal Efektif
Daftar Istilah
15
Ruang lingkup
• SAK ETAP, digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP),
yaitu entitas yang:
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna
eksternal
•
Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan
Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam
proses pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau
regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok
besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau
pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
•
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan
SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan
penggunaan SAK ETAP. Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
PPL - IAPI
16
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
• Komponen Laporan Keuangan : Neraca, Laba Rugi, Laporan
Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas laporan.
• Jika Perubahan ekuitas hanya dari laba dan dividen Laporan
laba rugi dan perubahan saldo laba.
• Laporan arus kas menggunakan metode tidak langsung.
• Menggunakan metode biaya untuk investasi ke asosiasi dan
pengendalian bersama
• Menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.
• Aset tetap, aset tidak berwujud properti investasi hanya
menggunakan metode biaya
• Tidak ada bab khusus yang mengatur instrumen keuangan,
namun ada pengaturan klasifikasi aset keuangan:
diperdagangkan, tersedia dijual dan dipegang hingga jatuh
tempo.
PPL - IAPI
17
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
• Sewa operasi menggunakan konsep rule based seperti dalam US
GAAP – 5 kriteria
• Tidak mengatur pajak tangguhan
• Tidak ada pengaturan tentang : penggabungan usaha, derivatif,
hedging
• Mata uang pelaporan menggunakan mata uang fungsional atau
rupiah.
• Beberapa pengaturan dalam PSAK seperti: investasi properti,
hubungan istimewa, peristiwa setelah periode pelaporan, imbalan
kerja. Pengendalian bersama (PBA, PBO dan PBE).
• Tidak ada pengaturan khusus transaksi khusus industri: kontrak
asuransi, eksplorasi dan evaluasi minieral, agrikultur.
• Hirarki kebijakan akuntansi jika SAK ETAP tidak mengatur secara
khusus: bab yang terkait, kerangka konseptual, standar lain, dan
literatur.
PPL - IAPI
18
SAK EMKM
19
RUANG LINGKUP
Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching pada KNA
VIII 8 Desember 2016
Isi Standar
•
•
•
•
Kata Pengantar
Standar – 18 bab isi pokok standar
Dasar Kesimpulan bukan bagian standar
Contoh Ilustrasi laporan keuangan – dilengkapi
contoh jurnal penyesuaian kas menjadi akrual
bukan bagian dari standar
20
RUANG LINGKUP SAK EMKM
Standar digunakan untuk entitas mikro, kecil dan
menengah
• ETAP yang memenuhi definisi dan kriteria usaha mikro,
kecil, dan menengah sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia, selama dua tahun berturut-turut.
Dapat digunakan entitas lain jika otoritas mengijinkan
entitas tersebut menyusun laporan keuagnan dengan
menggunaan SAK EMKM
21
UU Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam UU ini.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan
Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
UU Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM
Kriteria Usaha Mikro
• Kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 - lima puluh juta rupiah,
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
• Hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00
Kriteria Usaha Kecil
• Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 - Rp 500.000.000,00,
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
• Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 - Rp
2.500.000.000,00.
Kriteria Usaha Menengah :
• Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 - Rp. 10.000.000.000,00,
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
• Hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00
-50.000.000.000,00.
23
Laporan Keuangan EMKM
Laporan Keuangan menurut SAK
EMKM
• Laporan Laba Rugi
• Laporan Posisi Keuangan
• Catatan atas Laporan Keuangan
24
Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 1
• Laporan Keuangan tiga (3) sedangkan ETAP ada 5 laporan
keuangan:
– Laporan Laba Rugi
– Laporan Posisi Keuangan
– Catatan atas Laporan Keuangan
• Kebijakan akuntansi - tidak memperkenankan penggunaan standar
lain di luar SAK EMKM.
• Penilaian menggunakan historical cost.
• Pengaturan SAK ETAP tidak ada dalam SAK EMKM: asosiasi, anak
perusahaan, imbalan kerja, pihak berelasi, peristiwa setelah tanggal
pelaporan, mata uang fungsional, properti investasi.
• Tidak ada pengaturan khusus pengungkapan dalam setiap komponen
laporan keuangan, sesuai bab 6 pengungkapan diperlukan jika
informasi relevan
25
Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 2
• Kas - tidak ada pengaturan khusus kas yang dibatasi
• Aset keuangan tidak mengakui penurunan nilai kecuali jika regulasi
mengatur untuk industri tersebut. Tidak ada kapitalisasi biaya transaksi
atas aset dan liabilitas keuangan, semua biaya transaksi dibebankan
• Persediaan tidak ada cadangan penurunan nilai, persediaan diukur
sebesar harga perolehan.
• Aset tetap tidak ada penurunan nilai dan tidak boleh dilakukan
revaluasi. Tidak ada kapitalisasi atas biaya yang dikeluarkan setelah
tanggal perolehan. Tidak boleh kapitalisasi bunga pinjaman terkait
dengan pembangunan aset tetap sendiri.
• Penyusutan dan amortisasi tidak mempertimbangkan nilai residu dan
hanya dengan metode garis lurus dan saldo menurun
26
Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 1
• Pemisahan antara modal dan saldo laba, termasuk untuk
perusahaan perorangan / firma
• Biaya pengembangan semuanya dibebankan tidak ada yang dapat
diakui aset tak berwujud.
• Kurs valuta asing: tidak ada penilaian kembali aset dan liabilitas
moneter dalam valuta asing pada tanggal pelaporan, transaksi dalam
valsa diukur dengan kurs pada tanggal transaksi tanpa pengukuran
kembali keuntungan kerugian valas diakui sebesar yang teralisasi.
• Tidak mengakui provisi dan liabilitas kontijensi cukup
diungkapkan jika material.
• Pendapatan bunga dan dividen diakui saat diterima (basis kas)
• Konstruksi diakui sebesar jumlah yang ditagihkan.
27
ISI PENGATURAN
.
•
•
•
•
•
•
•
.
• Bab 10 Investasi pada Ventura
Bab 1 Ruang Lingkup
Bersama
Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive
• Bab 11 Aset Tetap
Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan
• Bab 12 Aset Takberwujud
Bab 4 Laporan Posisi Keuangan
• Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas
Bab 5 Laporan Laba Rugi
Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan • Bab 14 Pendapatan dan Beban
Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan• Bab 15 Pajak Penghasilan
• Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang
Kesalahan
Asing
• Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan
• Bab 17 Ketentuan Transisi
• Bab 9 Persediaan
• Bab 18 Tanggal Efektif
28
PSAP
PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
Standar Akuntansi Pemerintahan
• Standar digunakan untuk menyusun laporan keuangan:
– Pemerintah Pusat – termasuk LK Kementerian Lembaga
– Pemerintah Daerah – Provinsi, Kabupatan, Kota
– Badan Layanan Umum
• Berbentuk Regulasi Pemerintah – PP No 71 tahun 2010 dan Peraturan
Menteri Keuangan (PMK) untuk tambahan dan Revisi.
• Standar dikembangkan pada praktik akuntansi pemerintah dan berlaku
secara international dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
di Indonesia.
• Acuan standar internasional untuk akuntansi sektor publik
menggunakan International Public Sector Accounting Standard (IPSAS)
• Untuk entitas sektor publik (yayasan, Lembaga kemasyarakatan) non
pemerintah menggunakan PSAK 45 Akuntansi Organisasi Nir Laba
30
STRUKTUR SAP BERBASIS AKRUAL
(LAMPIRAN I & II)
PSAP
BASIS KAS MENUJU AKRUAL
(LAMPIRAN II)
BASIS AKRUAL (LAMPIRAN I)
PSAP 01
Penyajian Laporan Keuangan
Penyajian Laporan Keuangan
PSAP 02
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas
PSAP 03
Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas
PSAP 04
Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan
PSAP 05
Akuntansi Persediaan
Akuntansi Persediaan
PSAP 06
Akuntansi Investasi
Akuntansi Investasi
PSAP 07
Akuntansi Aset Tetap
Akuntansi Aset Tetap
PSAP 08
Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
PSAP 09
Akuntansi Kewajiban
Akuntansi Kewajiban
PSAP 10
Koreksi Kesalahan, Perubahan
Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar
Biasa
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi
dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan
PSAP 11
Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAP 12
-
Laporan Operasional
PSAP 13
Akuntansi Badan Layanan Umum PMK
Laporan Keuangan Pemerintahan
Laporan Keuangan menurut SAP Akrual
•
•
•
•
•
•
•
Laporan Operasional
Neraca
Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Perubahan SAL
Laporan Desa
• Laporan Realisasi Anggaran Desa
• Neraca Desa
• Catatan atas Laporan Keuangan Desa
PSAK 2
LAPORAN ARUS KAS
PSAK 2: LAPORAN ARUS KAS
• Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar
untuk menilai kemampuan entias dalam
menghasilkan kas dan setara kas serta menilai
kebutuhan kas entitas untuk menggunakan arus
kas tersebut.
• Laporan arus kas menggambarkan perubahan
historis dalam kas dan setara kas yang
diklasifikasikan atas aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan selama satu periode
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
• Metode yang dapat digunakan:
– Metode langsung kelompok utama dari penerimaan dan
pengeluaran kas bruto diungkapkan;
– Metode tidak langsung laba disesuaikan dengan mengoreksi
transaksi non kas, penangguhan atau akrual dan unsur
penghasilan/beban yang terkait aktivitas investasi dan pendanaan.
• Dianjurkan melaporkan dengan metode langsung
informasi yang lebih berguna
• ETAP metode tidak langsung
Laporan Arus Kas
• Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan
diklasifikasikan secara konsisten.
– Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau
pendanaan (alternatif)
– Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau
investasi (alternatif)
– Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan
atau operasi (alternatif)
– Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau
investasi (alternatif)
• Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan dan bunga pinjaman
diungkapkan secara terpisah.
• Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk merekonsiliasi saldo
awal dan akhir kas dan setara kas.
• Pengungkapan transaksi non kas – investasi dan pendanaan
AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E
• Pengungkapan untuk mengevaluasi perubahan pada
liabilitas dari aktivitas pendanaan
– perubahan yang timbul dari arus kas
– perubahan nonkas. (44A)
• Entitas mengungkapkan perubahan pada liabilitas
yang timbul dari aktivitas pendanaan sebagai berikut:
a) perubahan dari arus kas pendanaan;
b) perubahan yang timbul dari perolehan atau kehilangan
pengendalian entitas anak atau bisnis lain;
c) dampak perubahan tingkat kurs valuta asing;
d) perubahan pada nilai wajar; dan
e) perubahan lainnya.
•
Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a
20X2
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
30.150.000
(27.600.000)
Kas yang dihasilan operasi
2.550.000
Pembayaran bunga
(270.000)
Pembayaran pajak penghasilan
(900.000)
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi
1.380.000
Ilustrasi
Laporan Arus Kas
Arus kas untuk aktivitas investasi
Akuisisi entitas anak X dengan kas (cat A)
(550.000)
Pembelian aset tetap (cat B)
(350.000)
Hasil dari penjualan peralatan
20.000
Penerimaan bunga*
200.000
Penerimaan dividen*
200.000
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi
(480.000)
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Hasil dari penerbitan modal saham
250.000
Hasil dari pinjaman jangka Panjang
250.000
Pembyaran utang sewa pembiayaan
(90.000)
Pembayaran dividen
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi
Kenaikan bersih kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada awal periode
(1.200.000)
(790.000)
110.000
* dapat disajikan sebagai arus
120.000
kas dari operasi
Arus Kas Operasi Metode Tidak Langsung
Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a
20X2
Arus kas dari aktivitas operasi
Laba sebelum pajak
3.350.000
Penyesuaian untuk:
Penyusutan
Kerugian selisih kurs
Pendapatan investasi
Beban bunga
450.000
40.000
(500.000)
400.000
Kenaikan piutang usaha dan piutang lain
(500.000)
Penurunan persediaan
1.050.000
Penurunan utang usaha
(1.740.000)
Kas yang dihasilkan dari operasi
2.550.000
Pembayaran bunga
(270.000)
Pembayaran pajak penghasilan
(900.000)
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi
1.380.000
Arus Kas Operasi Metode Tidak Langsung - Bank
Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a
20X2
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan bunga dan komisi
28.447.000
Pembayaran bunga
23.436.000
Pembayarn piutang yang telah dihapus
Pembyaran kas kepada karyawan dan pemasok
237.000
(997.000)
4.224.000
(Kenaikan) Penurunan dalam Aset operasi
Dana jangka pendek
(650.000)
Deposito untuk tujuan pengendalian moneter
234.000
Ana uang muka kepada langganan
288.000
Kenaikan bersih dalam piutang kartu kredit
(360.000)
Surat berharga jangka pendek yang diperjualbelikan
(120.000)
(Kenaikan) Penurunan dalam Utan gObligasi
Deposito dari pelanggan
600.000
Sertifikat deposito yagn diperjualbelikan
(200.000)
Kas bersih dan aktivitas operasi sebelum pajak
3.440.000
Pajak penghasilan
(100.000)
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi
3.340
Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan
Catatan atas Laporan Keuangan
20X1
Pinjaman jangka Panjang
Liabilitas sewa
Utang jangka Panjang
Arus Kas
Akuisisi
Sewa
Baru
20X2
2.080
500
400
2.980
-
(180)
-
1.800
1.620
2.080
320
400
1.80
4.600
Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan
Catatan atas Laporan Keuangan
20X1
Arus
Kas
20X2
Perubahan non kas
Akuisisi
Valas
Nilai
wajar
Pinjaman jangka Panjang
44.000
(2.000)
-
-
-
42.000
Pinjaman jangka pendek
20.000
(1.000)
-
400
-
19.400
8.000
(1.600)
600
-
-
7.000
Aset yang dimiliki untuk
lindung nilai pinj jk Panjang
(1.350)
300
-
-
(50)
(1.100)
Jumlah liabilitas dari aktivitas
pendanaan
70.650
(4.300)
600
400
(50)
67.300
Liabilitas sewa
PSAK 69
PSAK 69
• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan
panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk
agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.
• Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset
biologis milik entitas.
• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode
pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang
dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.
• Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang
menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui
proses amortisasi.
• Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen)
merupakan aset biologi.
• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur
pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen.
Setelah panen biaya perolehan persediaan.
Tujuan dan ruang Lingkup
• Ruang Lingkup mencakup:
a.
Aset biologis, kecuali tanaman produktif (bearer plants);
b.
Produk agrikultur pada titik panen; dan
c.
Hibah pemerintah yang termasuk dalam paragraf 34 dan 35.
• Tidak diterapkan
a. Tanah terkait dengan aktivitas agrikultur
b. Tanaman produktif yang terkait dengan aktivitas agrikultur
c. hibah pemerintah yang terkait dengan tanaman produktif
d. aset takberwujud yang terkait dengan aktivitas agrikultur
Persediaan setelah agrikultur dipanen, misal setelah diolah
PSAK 14 Persediaan
Hasil Transformasi Biologis
perubahan aset melalui
• pertumbuhan (peningkatan kuantitas atau perbaikan kualitas
hewan atau tanaman),
• degenerasi (penurunan kuantitas atau penurunan kualitas hewan
atau tanaman), atau
• prokreasi (penciptaan hewan atau tanaman
• hidup tambahan); atau
produksi produk pertanian seperti getah karet,
daun teh, wol, dan susu.
Pengakuan
Entitas mengakui aset biologis atau produk agrikultur,
jika da hanya jika
entitas mengendalikan aset biologis sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu;
besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan
yang terkait dengan aset biologis tersebut akan
mengalir ke entitas; dan
nilai wajar atau biaya perolehan aset biologis dapat
diukur secara andal.
Pengukuran
Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap
akhir periode pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual, kecuali untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf
30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal. nilai wajar
atau biaya perolehan aset biologis dapat diukur secara andal.
Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas
diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik
panen. Pengukuran seperti ini merupakan biaya pada tanggal
tersebut ketika menerapkan PSAK 14: Persediaan atau
Pernyataan lain yang berlaku.
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan atau kerugian
yang timbul pada saat
pengakuan awal aset
biologis pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual
dan dari perubahan nilai
wajar dikurangi biaya untuk
menjual aset biologis
Keuntungan atau kerugian
yang timbul pada saat
pengakuan awal produk
agrikultur pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual
laba rugi pada periode
dimana keuntungan atau
kerugian tersebut terjadi.
Ketidakmampuan Mengukur Nilai Wajar Andal
• Terdapat asumsi bahwa nilai wajar aset biologis dapat diukur secara
andal.
• Asumsi tersebut dapat dibantah hanya pada saat pengakuan awal
aset biologis yang harga kuotasi pasarnya tidak tersedia dan
alternatif pengukuran nilai wajarnya secara jelas tidak dapat
diandalkan.
• Dalam kasus tersebut, aset biologis tersebut diukur pada biaya
perolehannya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi
kerugian penurunan nilai.
• Ketika nilai wajar aset biologis tersebut dapat diukur secara andal,
entitas mengukur aset biologis tersebut pada nilai wajarnya dikurangi
biaya untuk menjual.
• Ketika aset biologis tidak lancar memenuhi kriteria sebagai dimiliki
untuk dijual, maka diasumsikan bahwa nilai wajar dapat diukur
secara andal.
Pengungkapan
Keuntungan atau kerugian yang timbul selama periode: pengakuan
awal aset biologis dan produk agrikultur, dan dari perubahan nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual aset biologis.
Entitas mendeskripsikan setiap kelompok aset biologis.
Jika tidak diungkapkan dalam informasi yang dipublikasikan dengan
laporan keuangan, maka entitas mendeskripsikan:
• sifat aktivitasnya yang melibatkan setiap kelompok aset biologis; dan
• ukuran atau estimasi nonkeuangan dari kuantitas spesifik:
• setiap kelompok aset biologis milik entitas pada akhir periode; dan
• keluaran produk agrikultur selama periode tersebut.
Pengungkapan
keberadaan dan jumlah tercatat aset biologis yang
kepemilikannya dibatasi, dan jumlah tercatat aset
biologis yang dijaminkan untuk liabilitas;
jumlah komitmen untuk pengembangan atau akuisisi
aset biologis; dan
strategi manajemen risiko keuangan yang terkait
dengan aktivitas agrikultur.
Pengungkapan
Entitas menyajikan rekonsiliasi perubahan jumlah tercatat
aset biologis antara awal dan akhir periode berjalan.
• keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual;
• kenaikan karena pembelian;
• penurunan yang diatribusikan pada penjualan dan aset biologis yang
diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK
58;
• penurunan karena panen;
• kenaikan yang dihasilkan dari kombinasi bisnis;
• selisih kurs neto yang timbul dari penjabaran laporan keuangan ke
mata uang penyajian yang berbeda, dan penjabaran dari kegiatan
usaha luar negeri ke mata uang penyajian entitas pelapor; dan
• perubahan lain.
Pengungkapan Tambahan
Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal
deskripsi dari aset biologis tersebut;
penjelasan tentang mengapa alasan nilai wajar tidak dapat
diukur secara andal;
jika memungkinkan, rentang estimasi dimana nilai wajar
kemungkinan besar berada;
metode penyusutan yang digunakan;
umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; dan
jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (digabungkan
dengan akumulasi kerugian penurunan nilai) pada awal dan
akhir periode.
Pengungkapan Tambahan
Nilai wajar tidak dapat diukur secara andal
keuntungan atau kerugian yang diakui atas pelepasan aset
biologis tersebut dan rekonsiliasi yang mengungkapkan
jumlah berikut dalam laba rugi terkait dengan aset biologis
tersebut:
• kerugian penurunan nilai;
• pembalikan rugi penurunan nilai; dan
• penyusutan.
menjadi dapat diukur secara andal selama periode berjalan,
maka entitas mengungkapkan:
• deskripsi dari aset biologis tersebut;
• penjelasan tentang mengapa nilai wajar dapat diukur secara
andal; dan
• dampak dari perubahan tersebut.
Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi
• Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan tahunan yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.
– Penerapan dini dianjurkan. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini
untuk periode yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 2018, maka
entitas mengungkapkan fakta tersebut.
• Pernyataan ini tidak menetapkan ketentuan transisi tertentu.
Penerapan Pernyataan ini dicatat sesuai dengan PSAK 25:
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan.
56
Laporan Posisi Keuangan
Neraca
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Piutang
Persediaan
Total aset lancar
31 Des 2011
US$
10.000
88.000
82.950
180.950
31 Des 2010
US$
10.000
65.000
70.650
145.650
Aset tidak lancar
Ternak sapi perah - belum menghasilkan1)
52.060
47.730
Ternahl isiSapi ternak Susu - menghasilkan
1)
372.990
411.840
Sub-total aset biologis
425.050
459.570
Properti, pabrik, dan peralatan
1.462.650
1.409.800
Total aset tidak lancar
1.887.700
1.869.370
Total aset
2.068.650
2.015.020
[1] Sebuah entitas dianjurkan, tetapi tidak diharuskan, untuk memberikan gambaran
yang dapat dikuantifikasi untuk setiap kelompok aset biologis, membedakan antara aset
biologis yang dapat dikonsumsi dan tidak dapat dikonsumsi atau antara aset biologis
yang menghasilkan dan belum menghasilkan, yang sesuai. Entitas mengungkapkan
dasar untuk membuat setiap perbedaan tersebut.
57
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Nilai wajar susu yang diproduksi
Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual ternak sapi perah
518.240
Persediaan yang digunakan
Biaya pegawai
Beban penyusutan
Beban operasi lainnya
(137.523)
(127.283)
(15.250)
(197.092)
(477.148)
81.022
Laba operasi
Pajak penghasilan
Laba komprehensif tahun berjalan
39.930
558.170
(43.194)
37.828
58
Laporan Arus Kas
Arus kas dari aktivitas Operasi
•
Penerimaan kas dari penjualan susu
•
Penerimaan kas dari penjualan ternak sapi perah
•
Pembayaran kas untuk perlengkapan dan karyawan
•
Pembayaran kas untuk pembelian sapi perah
498.027
97.913
(460.831)
(23.815)
111.294
59
Pengungkapan
Operasi dan kegiatan utama
Peternakan Sapi Perah XYZ ('Perusahaan') bergerak dalam
produksi susu untuk dipasok kepada berbagai pelanggan. Pada
tanggal 31 Desember 20X1, entitas memiliki 419 ekor sapi yang
mampu menghasilkan susu (mature assets) dan 137 sapi muda
yang dipelihara untuk dapat menghasilkan susu di masa depan
(immature assets). Perusahaan menghasilkan 157.584kg susu
dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual sebesar
518.240 (pada saat pemerahan) pada tahun yang berakhir 31
Desember 20X1.
60
Pengungkapan
Kebijakan Akuntansi
Hewan ternak dan susu
Hewan ternak diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual. Nilai wajar hewan ternak didasarkan pada harga
kuotasian hewan ternak dengan usia, jenis, dan keunggulan
genetik yang serupa dalam pasar utama (atau pasar paling
menguntungkan) untuk hewan ternak tersebut. Pengukuran awal
susu dilakukan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
pada saat pemerahan. Nilai wajar susu didasarkan pada harga
kuotasian di area lokal dalam pasar utama (atau pasar paling
menguntungkan).
61
Pengungkapan
Aset biologis
Rekonsiliasi nilai tercatat ternak sapi perah
Jumlah tercatat per 1 Januari 20X1
Kenaikan karena pembelian
20X1
459.570
26.250
Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan fisik(a)
15.350
Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual yang diatribusikan ke perubahan harga(a)
Penurunan karena penjualan
Jumlah tercatat per 31 Desember 20X1
24.580
(100.700)
425.050
(a) Pemisahan kenaikan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual antara bagian yang
diatribusikan ke perubahan fi sik dan bagian yang diatribusikan ke perubahan harga
dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan oleh Pernyataan ini.
62
Pengungkapan
Strategi manajemen risiko keuangan
• Perusahaan terekspos pada risiko keuangan yang timbul dari
perubahan harga susu. Perusahaan tidak mengantisipasi
bahwa harga susu akan menurun secara signifi kan di masa
depan, oleh karena itu, tidak menyepakati suatu kontrak
derivatif atau kontrak lain untuk mengelola risiko penurunan
harga susu. Perusahaan melakukan telaah atas prospek harga
susu secara teratur dalam mempertimbangkan kebutuhan
manajemen risiko keuangan yang aktif.
63
Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga
Pemisahan perubahan fisik dan harga dianjurkan tetapi tidak
diharuskan dalam PSAK 69
Sekumpulan 10 hewan berusia 2 tahun dimiliki pada tanggal 1 Januari 20X1. Satu
hewan berusia 2,5 tahun dibeli pada tanggal 1 Juli 20X1 senilai 108, dan satu hewan
lahir pada tanggal 1 Juli 20X1. Tidak ada hewan yang dijual atau dilepaskan selama
periode tersebut. Nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual per unit hewan
adalah sebagai berikut:
Hewan yang berumur 2 tahun pada 1 Januari 20X1
Hewan yang baru lahir pada 1 Juli 20X1
Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 1 Juli 20X1
100
70
108
Hewan yang baru lahir pada 31 December 20X1
72
Hewan yang berumur 0,5 tahun pada 31 December
20X1
80
Hewan yang berumur 2 tahun pada 31 December 20X1
105
Hewan yang berumur 2,5 tahun pada 31 December 20X1
111
Hewan yang berumur 3 tahun pada 31 December 20X1
120
64
Ilustrasi : Perubahan Fisik dan Harga)
Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 1 Januari 2011 (10 x 100)
1000
Pembelian pada 1 July 20X1 (1 x 108)
108
Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat
perubahan harga:
10 × (105 – 100)
50
1 × (111 – 108)
3
1 × (72 – 70)
2
55
Peningkatan nilai wajar dikurangi estimasi biaya penjualan akibat
perubahan fisik:
10 × (120 – 105)
150
1 × (120 – 111)
9
1 × (80 – 72)
8
1 × 70
70
237
Nilai wajar dikurangi biaya penjualan pada 31 December 2011
11 × 120
1 × 80
1320
80
1400
65
Ilustrasi
• Sebanyak lima hewan yang berumur empat tahun dibeli pada 1 Januari 2007.
Pada 1 Juli 2007, hewan berumur 4,5 tahun juga dibeli. Berikut nilai wajar
dikurangi estimasi biaya penjualan:
– Hewan yang berumur 4 tahun pada 1 Januari 2007
– Hewan yang berumur 4,5 tahun pada 1 Juli 2007
200
212
– Hewan yang berumur 5 tahun pada 31 December 2007
230
• Pergerakan dalam nilai wajar dikurangi biaya penjualan dari hewanhewan tersebut dapat direkonsiliasi sebagai berikut:
– Pada 1 Januari 2007 (5 x CU200)
– Pembelian
1,000
212
– Perubahan nilai wajar (the balancing figure)
– Pada 31 Desember 2007 (6 x CU230)
168
1,380
66
Ilustrasi Jurnal 1
Keterangan
Debit
Kredit
Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan penanaman padi sebesar 60.000.000
Beban operasi
60.000.000
Kas
60.000.000
Entitas menjual padi dengan harga 120.000.000
Kas
120.000.000
Penjualan
120.000.000
Pada 31 Desember ada padi yang belum di panen di sawah dinilai sebesar 30.000.000
Aset biologis*
Pendapatan*
30.000.000
30.000.000
Untuk mempermudah pencatatan jurnal ini akan dibalik di awal periode
sehingga entitas dapat konsisten mencatat pendapatan pada saat penjualan.
Tapi karena ada pendapatan debit 30.000.000 maka pengakuan pendapatan
tetap sesuai PSAK
67
Ilustrasi Jurnal 2a
Keterangan
Debit
Kredit
Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan membeli dan memelihara ternak 100.000.000
Aset biologis
100.000.000
Kas
100.000.000
Pada 31 Desember nilai aset biologis 130.000.000
Aset biologis
30.000.000
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis)
30.000.000
Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000
Aset biologis
Kas
40.000.000
40.000.000
68
Ilustrasi Jurnal 2a
Keterangan
Debit
Kredit
Pada 1 Maret 20X2 aset biologis dijual dengan harga 200.000.000
Kas
200.000.000
Penjualan
200.000.000
Mencatat harga pokok penjualan 130.000.000 + 40.000.000 = 170.000.000
Harga pokok penjualan
170.000.000
Aset biologis
170.000.000
Mencatat biya penjualan sebesar 10.000.000
Beban penjualan
Kas
10.000.000
10.000.000
Laba pada 20X2 sebesar 20.000.000 = 200.000.000 – 170.000.000-10.000.000
69
Ilustrasi Jurnal 2b
Keterangan
Debit
Kredit
Entitas mengeluarkan biaya untuk kegiatan membeli dan memelihara ternak 100.000.000
Beban operasi
100.000.000
Kas
100.000.000
Pada 31 Desember nilai aset biologis 130.000.000
Aset biologis
130.000.000
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis)
130.000.000
Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000
Beban operasi
40.000.000
Kas
Untuk menjaga konsistensi mencatat jurnal pada 31 Desember dibalik
40.000.000
Ilustrasi Jurnal 2b
Keterangan
Debit
Kredit
Pada Jan – Feb Maret 20X2 biaya yang dikeluarkan 40.000.000
Beban operasi
40.000.000
Kas
40.000.000
Pada 1 Maret 20X2 aset biologis dijual dengan harga 200.000.000
Kas
200.000.000
Pendapatan
200.000.000
Mencatat biaya penjualan sebesar 10.000.000
Beban penjualan
Kas
10.000.000
10.000.000
Laba pada 20X2 sebesar 200.000.000 – jurnal balik 130.000.000 = 70.000.000
Dikurangi biaya penjualan dan biaya operasi 20X2= 40.000.000 + 10.000.000 =50.000.000
Laba operasi 70.000.000 – 50.000.000 = 20.000.000
71
Ilustrasi Jurnal 3
Keterangan
Debit
Kredit
Entitas pada 31 Desember 20X1 memiliki aset biologis berupa buah yang
belum dipanen yang menempel pada tanaman produktif senilai 50.000.000
Aset biologis*
50.000.000
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis )
50.000.000
Untuk mempermudah pencatatan dibuat jurnal balik pada 1 Jan 20X2
Pendapatan (kenaikan nilai aset biologis)
50.000.000
Aset biologis
50.000.000
Entitas mengeluarkan biaya untuk melanjutkan pemeliharan tanaman produktif
senilai 70.000.000 selama Jan-Feb 20X2
Biaya operasi
Kas
70.000.000
70.000.000
72
Ilustrasi Jurnal 2
Keterangan
Debit
Kredit
Entitas pada 2 Maret 20X2 menjual produk agriculture dengan harga 100.000.000,
Kas
150.000.000
Pendapatan
150.000.000
Biaya penjualan yang dikeluarkan sebesar 10.000.000
Beban penjualan
Kas
10.000.000
10.000.000
Walaupun diakui penjualan sebesar 150.000.000 namun karena telah dibuat jurnal balik
pada 1 Jan 20X2, maka penghasilan yang diperoleh pada 20X2 adalah
150.000.000 – 50.000.000 = 100.000.000
Dikurangi biaya operasi dan pemasaran 70.000.000 + 10.000.000
Sehingga laba operasi sebesar 20.000.000
73
Ilustrasi
• Entitas melakukan pembelian dan pengeluaran biaya untuk kegiatan
penamanan dan pemeliharaan padi dan jagung:
Beban operasi 500.000
Kas500.000
• Entitas menjual produk
•
•
•
•
Kas 1.000.000
Penjualan
1.000.000
Pada tanggal pelaporan terdapat tanaman yang belum dipanen
Aset biologis 300.000
Pendapatan dari kenaikan nilai 300.000
Jurnal balik
Pendapatan dari kenaikan nilai 300.000
Aset biologis300.000
Pada tahun berikutnya tanaman yang masih ada di 31 Desember dijual :
Kas 800.000
Penjualan
800.000
Pendapatan di tahun ini hanya 500.000 karena yagn 300.000 telah diakui pada tahun
sebelumnya.
74
PSAK 71
Ringkasan Perubahan
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Menggantikan sebagian PSAK 55 – namun PSAK 55 masih berlaku
• Efektif 1 Januari 2020
Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.
• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas
untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari
pembayaran pokok dan bunga atas pokok)
• Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model
Menggunakan expected losses dalam perhitungan
penurunan nilai aset keuangan
Memperbaiki model akuntansi hedging
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Perubahan format mengikuti IFRS:
– Bab 1 Tujuan
– Bab 2 Ruang Lingkup
– Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan
– Bab 4 Klasifikasi
– Bab 5 Pengukuran
– Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai
– Tanggal efektif dan ketentuan transisi
• Tanggal efektif 1 Januari 2020
• Perbedaan dengan IAS
– Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations, IFRS 15
Revenue from Contract with Customer, IFRS 16 Leases tidak
dilakukan karena belum diadopsi
– Ketentuan transisi
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• PSAK 71 merupakan adopsi dari IFRS 9 Financial Instruments yang
dikeluarkan per 1 Januari 2016 yang efektif 1 Januari 2018.
• PSAK 71 mengatur perubahan: klasifikasi dan pengukuran, penurunan
nilai, dan akuntansi lindung nilai.
• Meskipun PSAK 71 akan menggantikan PSAK 55, PSAK 71 ini belum
mengganti seluruh ketentuan dan persyaratan yang ada di PSAK 55.
– Hingga proyek macro hedging selesai dilakukan oleh IASB, PSAK 71
memperkenankan entitas untuk memilih menerapkan model akuntansi lindung nilai
sesuai PSAK 71 atau PSAK 55 secara keseluruhan
– PSAK 71 juga memberikan tambahan opsi kebijakan akuntansi untuk menerapkan
PSAK 55 untuk macro hedging jika entitas menerapkan PSAK 71.
Amandemen terhadap PSAK Lain.
• Penerbitan PSAK 71 mengakibatkan amandemen terhadap PSAK lain.
Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi
• PSAK 71 berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2020. Penerapan dini diperkenankan.
Klasifikasi Intrumen Keuangan
• Klasikasi berdasarkan model bisnis entitas dalam mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas
kontraktual dari aset keuangan.
–Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain.
• entitas dapat menetapkan pilihan saat pengakuan awal atas investasi pada instrumen ekuitas tertentu yang
umumnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sehingga perubahan nilai wajarnya disajikan dalam
penghasilan komprehensif lain.
–Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut terpenuhi:
• aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka
mendapatkan arus kas kontraktual, dan
• persyaratan kontraktual meningkatkan arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely
payments of principal and interest / SPPI )
• Reklasifikasi pengelolaan aset keuangan jika dan hanya jika
–Entitas mengubah model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan.
–Perubahan tersebut diperkirakan sangat jarang terjadi.
–Ditentukan oleh manajemen entitas sebagai hasil dari perubahan eksternal atau internal dan harus signifikan pada
kegiatan operasi entitas dan dapat dibuktikan pada pihak eksternal.
–Perubahan pada model bisnis entitas akan terjadi hanya jika entitas memulai atau berhenti untuk melaksanakan aktivitas
yang signifikan terhadap kegiatan operasinya; entitas telah memperoleh, melepaskan, atau mengakhiri lini bisnis.
Instrumen Keuangan – Klasifikasi
Instrumen utang (termasuk kontrak hybrid)
Ekuitas
Derivatives
Tes SPPI / Arus Kas – pokok dan bunga
GAGAL
MEMENUHI
Tes Model Bisnis (BM) – arus kas kontraktual
BM 1:
arus kas
kontraktual
BM 2:
arus kas
Kontraktual dan
menjual instrumen
keuangan
Diperdagangkan
Tidak
memenuhi
BM 1 dan
BM 2
Memilih opsi nilai wajar
Tidak
Biaya perolehan
Diamortisasi
Tidak
Ya
Opsi FVOCI dipilih
Tidak
FVOCI
(with recycling)
Tidak
Ya
FVTPL
Ya
FVOCI*
(tanpa recycling)
*Tanpa recycling ke laba rugi. Pemilihan tidak dapat dibatalkan dan dapat dilakukan tiap instrument pada saat pengakuan
Kriteria SPPI
Apakah arus kas berasal hanya dari pokok
dan bunga
• Konsisten dengan ketentuan dasar pinjaman (basic lending
agreement)
Pokok pinjaman dan bunga
• Pokok: jumlah pokok pinjaman yang diperjanjian dalam kontrak
nilai wajar pada pengakuan awal
• Bunga: Imbalan atas nilai waktu uang, risiko kredit, risiko
pinjmanan lainnya (mis: likuiditas), biaya lain termasuk biaya
administrasi dan margin laba.
Kriteria SPPI
Model Bisnis
Karakteristik
Pengukuran
Memiliki untuk
memperoleh arus kas
kontraktual
•
Tujuan: memperoleh arus kas
kontraktul
Penjualan bersifat insential
Penjuala sangat jarang (volume dan
frekuensi)
Biaya perolehan
diamortisasi
Memiliki untuk
memperoleh arus kas
kontraktual dan untuk
dijual
•
Tujuan: memperoleh arus kas
kontraktual dan menjual sifatnya tidak
terpisahkan.
Umumnya lebih banyak penjualan
(frekuensi dan volume) dibandingkan
memperoleh arus kas kontraktual
FVOCI*
Lainnya
•
Tujuan: tidak untuk memperoleh arus
kas kontraktual atau dijual
FVTPL**
•
•
•
•
•
*Tidak menerapkan opsi pengukuran dengan nilai wajar
**Kriteria SPPI tidak relevan – aset dengan model bisnis ini diukur pada FVTPL
Klasifikasi: Aset Keuangan
Kategori Pengukuran
Kategori pengukuran serupa dengan PSAK 55
PSAK 71
• FVTPL
• Biaya perolehan diamortisasi
• FVOCI
PSAK 55
•
•
•
•
FVTPL
Loan and Receivable
HTM
FVOCI
Perubahan signifikan dalam mengklasifikasikan aset keuangan
Reklasifikasi aset keuangan tunduk pada ketentuan yang sangat rigit
dan diperkirakan tidak sering terjadi
•
•
•
FVTPL
FVOCI
HTM
= Fair value to profit and loss
= Fair value to other comprehensive Income
= Held to Maturiy
Klasifikasi: Liabilitas Keuangan
Kategori Pengukuran
Ketentuan PSAK 55 sebagian besar masih dipertahankan
Biaya perolehan diamortisasi
FVTPL
Penyajian dalam OCI atas keuntungan atau kerugian liabilitas
keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada FTPL yang timbul
dari perubahan risiko kredit, kecuali jika hal tersebut
menciptakan atau meningkatkan inkonsistensi pengakuan dan
pengukuran (accounting mismatch)
Reklasifikasi liabilitas keuangan – tidak diperkenankan
OCI = Other Comprehensive income / Penghasilan Komprehensive lain
Pertimbangan dalam Penilaian
Bagaimana
kinerja
dievaluasi
Bagaimana
risiko dikelola
Bagaimana
Manajer
dikompensasi
Pertimbangan
dalam
Penilaian
Tingkat
penjualan
aktual dan
ekspektasian
Faktor
Lainnya
Dinilai
Dinilai pada
pada tingkat
tingkat di
di mana
mana sekompok
sekompok aset
aset dikelola,
dikelola, misal
misal paorfolio
paorfolio aset
aset
Contoh Model Bisnis
Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam
kondisi tertentu
Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan harian
Aset dalam bentuk dana yang dikelola pada nilai wajar
Pinjaman ritel untuk sekuritisasi
Instrumen diperdagangkan.
Aset keuangan untuk mendanai liabilitas asuransi
Pinjaman ritel untuk mendapatkan arus kas kontraktual
Klasifikasi Piutang Dagang
• Kriteria klasifikasi
– SPPI terpenuhi
– BM – untuk memperoleh arus kas kontraktual terpenuhi
• Piutang dagang
• Untuk piutang dilakukan sekuritisasi dan transaksi lainnya
perlu pertimbangan yang lebih kompleks dengan
mempertimbangkan bentuk kontraknya anjak piutang
Opsi untuk Ditetapkan pada FVTPL
• Aset keuangan: dapat dilakukan jika penetapan tersebut
menghilangkan atau secara signifikan mengurangi inkonsistensi
pengukuran atau pengakuan (accounting mismatch)
• Liabilitas keuangan: sesuai PSAK 55. Ditetapkan untuk diukur
pada FVTPL jika
– Dikelola atas dasar nilai wajar; atau
– Mengandung derivative melekat (embedded derivative) yang tidak
dapat dipisahkan
• Berikut dapat ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika kondisi
berikut terpenuhi:
– Kontrak tertentu untuk membeli atau menjual item non finansial
– Ekposur kredit tertentu
Pengukuran Awal
Instrumen Keuangan
FVTPL
Tidak diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi*
Nilai wajar
Nilai wajar ditambah
Biaya Transaksi terkait langsung dengan
perolehan
(biaya transaksi expense)
(biaya transaksi dikapitalisasi)
*Pengecualian: piutang dagang tanpa komponen pendanaan
signifikan diakui sebesar harga transaksi
Pengukuran Instrumen Keuangan
Kategori
Laba Rugi
OCI
Biaya perolehan
diamortisasi
Seluruh keuntungan dan kerugian
-
Instrumen utang
pada FVOCI
Bunga, krugian penurunan nilai,
keuntungan/kerugian selisih kurs,
keuntungan/kerugian saat pelepasan
Keuntungan/
kerugian lainnya
Instrumen
ekuitas* pada
FVOCI
Dividen (kecuali) jelas merupakan
pemulihan atas sebagian biaya
perolehan (investasi)
Keuntungan/
kerugian
perubahan nilai
wajar
FVTPL
Seluruh keuntungan dan kerugian
-
* Pengukuran dengan metode biaya perolehan tidak diperkenankan
PSAK 55
Perubahan utama dari PSAK 55
PSAK 55
PSAK 71
Tipe model
Kerugian yang telah
terjadi (incurred
loss)
K