Bahan Ajar HI HPI 5

6. TEORI ANALISIS KEPENTINGAN
(THE INTEREST ANALYSIS THEORY)
PELOPOR :
PROF. BRAINERD CURRIE

13/10/17

Narzif, SH, MH

1

INTEREST (KEPENTINGAN)
Kepentingan dari setiap negara yang
relevan dengan perkara untuk
memberlakukan keidah-kaidah hukumnya
dalam perkara yang bersangkutan. Dan
menetapkan policie tertentu berdasarkan
kepentingan dari negara ybs.
Bertitik tolak dari : asumsi bahwa hukum
yang harus diberlakukan dalam suatu
perkara HPI adalah Lex Fori.

13/10/17

Narzif, SH, MH

2

METODOLOGI
untuk menentukan apakah forum akan
mengenyampingkan hukumnya sendiri
dan memberlakukan hukum asing, maka
hakim harus :
a. Memperhatikan isi dari kaidah-kaidah
hukum intern, baik Lex Fori maupun
Hukum Asing.

13/10/17

Narzif, SH, MH

3


lanjutan
b. Hakim harus menetapkan berdasarkan
pertimbangan bahwa ; apakah dengan
kebijaksanaannya tersebut, negara
mempunyai kepentingan untuk
memberlakukan hukum internnya.
c. Menetapkan kepentingan suatu negara
berdasarkan kebijaksanaan negara yang
terkandung di dalam kaidah hukum ybs.
13/10/17

Narzif, SH, MH

4

Hakim akan menghadapi salah
satu kenyataan :
1. Salah satu dari dua negara yang teribat


tidak mempunyai kepentingan. Yang
diberlakukan hukum dari negara yang
memiliki kepentingan (False Conflict
case).
2. Salah satu dari negara yang sistem
hukumnya terlibat dalam perkara seakan
akan memiliki kepentingan untuk
memberlakukan hukumnya ( apparent
interest)
13/10/17

Narzif, SH, MH

5

lanjutan
3. Ternyata semua negara yang tersangkut
dengan perkara termasuk negara Forum,
memang memiliki kepentingan (True Conflict
case). Dalam hal ini hakim harus

mengutamakan interest dari forum dan
memberlakaukan lex fori untukmemutus perkara
yang dihadapi.
4. Ternyataa tidak ada satupun negara yang
tampak memiliki kepentingan (Unprovided for
Case), maka diberlakaukan Choice of Law.
13/10/17

Narzif, SH, MH

6

7. BEBERAPA VARIASI TEORI
ANALISIS KEPENTINGAN
teori analisis kepentingan ini berkembang
di Amerika Serikat.
Teori ini berisikan kritikan – keritikan
terhadap teori kepentingan (Prof. Currie).
Terdiri dari :
1. Teori Lex Fori dari Ehrenzweig.

teori ini menolak “titik taut utama”.
13/10/17

Narzif, SH, MH

7

lanjutan
Menurut Ehrenzweigt : sumber hukum
utama untuk penyelesaian masalah HPI
adalaha pengadilan atau hakim dengan
memberlakukan hukum lokal (the Proper
law in a proper forum). Ada tiga komponen
utama dalam teorinya :
a. True Rules : the Choice of Law
b. Lex Fori
c. The Proper Forum
13/10/17

Neneng Oktarina, SH, MH


8

lanjutan
The Proper Forum : bahwa pihak
penggugat dalam suatu perkara perlu
diberi keleluasaan untuk memilih forum
politik hukum hukumnya, yang akan
menyebabkan berlakunya aturan hukum
domestik asing yang paling
menguntungkannya (choice of the proper
forum)
13/10/17

Neneng Oktarina, SH, MH

9

2. Comparative Impairment Theory
Pelopor : prof. William Baxter)

Menurut teori ini hakim dianjurkan untuk
menimbang dan membandingkan
kepentingan negara-negara yang kaidah
hukumnya relevan dengan perkara
(Weighing conflicting interest)

13/10/17

Neneng Oktarina, SH, MH

10

lanjutan
3. Functional Analysis theory 1.
tokoh : Prof. D. Trautman & Prof. A.T Von
Mehren. Teori ini berdasarkan pada
“Yurisdiksi negara yang memiliki
kepentingan (concerned jurisdiction)”,
yaitu negara yang memiliki kpentingan
nyata untuk memberlakukan hukumnya.


13/10/17

Neneng Oktarina, SH, MH

11

4. Function Analysis Theory 2
Tokoh : Prof. Russel Weintraub
Hakim harus memusatkan perhatiannya
pada politik hukum serta perkembangan
hukum yang terdapat di sistem hukum
yang relevan dengan perkara.

13/10/17

Narzif, SH, MH

12


8. CHOICE-INFLUENCING
CONSIDERATION
Pelopor : Prof. Robert Leflar
Tujuan : untuk mengurangi kelemahan
teori – teori HPI tradisional yang hanya
mengandalkan titik-titik taut dan
mengurangi kelemahan teori “Interest
Analysis” yang dianggap memberikan
penekanan yang berlebihan pada
kepentingan forum.
13/10/17

Narzif, SH, MH

13

Menurut Leflar :
Sebenarnya dapat dirumuskan beberapa
faktor penentu utama yang mempengaruhi
penetapan hukum yang seharusnya

berlaku dalam suatu jenis kasus, yaitu :
 a. Prediktabilitas Hasil/putusan perkara
 b. Pemeliharaan ketertiban antar negara
bagian.
 c. Penyederhanaan proses penyelesaian
perkara oleh pengadilan
13/10/17

Narzif, SH, MH

14

lanjutan
 d. Pemberian Prioritas pada kepentingan

Pemerintah dari negara Forum.
 e. Perapan aturan hukum yang dianggap
lebih baik.

13/10/17


Narzif, SH, MH

15

9. TEORI KEADILAN
(THE JUSTICE THEORY)
Pelopor : prof. G.C. Chesire dan Prof, R.H
Graveson tentang HPI Inggris.
Titik Tolak Teori Keadilan :
a. Dari segi sosiologis : perlakukan
yang wajar secara internasional.
b. Dari segi Etis : seorang ahli hukum
selalu berusaha mewujudkan keadilan
c. Dari segi yuridis : seorang hakim
berkewajiban mewujudkan keadilan.
13/10/17

Narzif, SH, MH

16