Bahan Ajar HI HPI 11

(1)

5. Teori kualifikasi hukum

5. Teori kualifikasi hukum

perdata

perdata

Internasional (kualifikasi

Internasional (kualifikasi

HPI )

HPI )

Tokohnya G. Kegel

Tokohnya G. Kegel

Teori ini bertitik tolak dari

Teori ini bertitik tolak dari

pandangan bahwa: setiap kaidah

pandangan bahwa: setiap kaidah

HPI harus dianggap memiliki suatu

HPI harus dianggap memiliki suatu

tujuan tertentu yang hendak

tujuan tertentu yang hendak

dicapai. Apapun tujuan yang

dicapai. Apapun tujuan yang

hendak dicapai oleh suatu kaidah

hendak dicapai oleh suatu kaidah

HPI haruslah diletakan di dalam

HPI haruslah diletakan di dalam


(2)

LANJUTAN

LANJUTAN

-

Keadilan dalam pergaulan

Keadilan dalam pergaulan

internasional

internasional

-

Kepastian hukum dalam

Kepastian hukum dalam

pergaulan internasional

pergaulan internasional

-

Ketertiban dalam pengaulan

Ketertiban dalam pengaulan

internasional

internasional

-

Kelancaran lalu lintas pergaulan

Kelancaran lalu lintas pergaulan

internasional.

internasional.


(3)

LANJUTAN

LANJUTAN

 Karena itu, pada dasarnya masalah Karena itu, pada dasarnya masalah

bagaimana proses kualifikasi harus bagaimana proses kualifikasi harus

dijalankan tidaklah dapat ditetapkan dijalankan tidaklah dapat ditetapkan

setelah penentuan kepentingan HPI apa setelah penentuan kepentingan HPI apa

yang hendak dilindungi oleh suatu kaedah yang hendak dilindungi oleh suatu kaedah

HPI tertentu. HPI tertentu.

 Kepentingan-kepentingan itu dapat Kepentingan-kepentingan itu dapat

meliputi, misalnya; kepentingan para pihak meliputi, misalnya; kepentingan para pihak

dalam suatu hubungan HPI , kepastian dalam suatu hubungan HPI , kepastian

hukum dalam lalu lintas pergaulan hukum dalam lalu lintas pergaulan

internasional, ketertiban umum, atau internasional, ketertiban umum, atau


(4)

KUALIFIKASI MASALAH

KUALIFIKASI MASALAH

SUBSTANSIAL ATAU

SUBSTANSIAL ATAU

PROSEDURAL

PROSEDURAL

 Masalah Substansial berkenaan dengan Masalah Substansial berkenaan dengan

hak hak subjek hukum yang dijamin oleh hak hak subjek hukum yang dijamin oleh

kaidah hukum objektif (Lex Causae). kaidah hukum objektif (Lex Causae).

 Masalah Prosedural (Lex Fori) berkenaan Masalah Prosedural (Lex Fori) berkenaan

dengan upaya-upaya hukum (

dengan upaya-upaya hukum (

remedies

remedies

) ) yang dapat dilakukan oleh subjek hukum yang dapat dilakukan oleh subjek hukum

untuk menegakkan hak-haknya yang untuk menegakkan hak-haknya yang

dijamin oleh kaidah-kaidah hukum dijamin oleh kaidah-kaidah hukum

objektif, dengan bantuan pengadilan. objektif, dengan bantuan pengadilan.


(5)

Asas yang umum

Asas yang umum

dalam HPI :

dalam HPI :

Bahwa semua masalah hukum yang

Bahwa semua masalah hukum yang

termasuk persoalan prosedural, harus

termasuk persoalan prosedural, harus

ditentukan /diatur oleh Lex Fori.

ditentukan /diatur oleh Lex Fori.

Di dalam Sistem HPI Amerika Serikat

Di dalam Sistem HPI Amerika Serikat

telah dikembangkan beberapa metode

telah dikembangkan beberapa metode

penentuan (tests) untuk menentukan

penentuan (tests) untuk menentukan

apakah suatu kaidah hukum harus

apakah suatu kaidah hukum harus

dikategorikan sebagai kaidah

dikategorikan sebagai kaidah

prosedural atau substansial.

prosedural atau substansial.


(6)

Menurut Prof. Beale :

Menurut Prof. Beale :

 Penentuan apakah suatu perkara harus Penentuan apakah suatu perkara harus

dikualifikasikan sebagai perkara dikualifikasikan sebagai perkara substansial atau prosedural dapat substansial atau prosedural dapat

dilakukan dengan melihat apakah ada dilakukan dengan melihat apakah ada cukup alasan untuk menggunakan Lex cukup alasan untuk menggunakan Lex Fori dalam menyelesaikan perkara

Fori dalam menyelesaikan perkara tersebut.

tersebut.

 Apabila dari segi praktis bagi forum lebih Apabila dari segi praktis bagi forum lebih

mudah menggunakan hukum lokal dan mudah menggunakan hukum lokal dan akibatnya juga lebih menguntungkan akibatnya juga lebih menguntungkan para pihak, maka lex forilah yang harus para pihak, maka lex forilah yang harus digunakan.


(7)

Menurut Prof. Walter

Menurut Prof. Walter

Wheeler Cook :

Wheeler Cook :

Batas yang tegas antara masalah

Batas yang tegas antara masalah

substansial dan prosedural tidak

substansial dan prosedural tidak

ada dan tidak bisa ditentukan

ada dan tidak bisa ditentukan

dengan melihat apa yang

dengan melihat apa yang

dianggap terbaik untuk

dianggap terbaik untuk

mewujudkan tujuan Forum.

mewujudkan tujuan Forum.


(8)

Menurut Prof.

Menurut Prof.

Morgan :

Morgan :

 Bahwa masalah-masalah prosedural harus Bahwa masalah-masalah prosedural harus diselesaikan berdasarkan lex fori, harus

diselesaikan berdasarkan lex fori, harus

sudah ditinggalkan, menurut beliau :

sudah ditinggalkan, menurut beliau :

1. hukum dari tempat perbuatan (the

1. hukum dari tempat perbuatan (the

Locus)

Locus)

harus diberlakukan terhadap semua harus diberlakukan terhadap semua

masalah prosedural, kecuali bila masalah prosedural, kecuali bila

permberlakuan hukum itu akan permberlakuan hukum itu akan


(9)

lanjutan

lanjutan

2. Hukum dari tempat perbuatan harus 2. Hukum dari tempat perbuatan harus

juga diberlakukan atas masalah- masalah juga diberlakukan atas masalah- masalah prosedural, bila pemberlakuan itu akan prosedural, bila pemberlakuan itu akan berpengaruh besar terhadap hasil

berpengaruh besar terhadap hasil

penyelesaian perkara. Terhadap asas ini penyelesaian perkara. Terhadap asas ini terdapat pengecualian, yaitu bila

terdapat pengecualian, yaitu bila

terdapat ancaman terhadap ketertiban terdapat ancaman terhadap ketertiban umum forum, atau karena pertimbangan umum forum, atau karena pertimbangan praktis menuntut diberlakukannya lex

praktis menuntut diberlakukannya lex fori.


(10)

Pandangan Modern :

Pandangan Modern :

Bahwa masalah prosedural harus

Bahwa masalah prosedural harus

diatur berdasarkan lex fori, dan forum

diatur berdasarkan lex fori, dan forum

dapat memberlakukan hukumnya

dapat memberlakukan hukumnya

sendiri setelah ia mengkualifikasikan

sendiri setelah ia mengkualifikasikan

masalah hukum yang dihadapinya

masalah hukum yang dihadapinya

sebagai masalah prosedural,

sebagai masalah prosedural,

walaupun secara analitis masalah itu

walaupun secara analitis masalah itu

seharusnya dikatgeorikan sebagai

seharusnya dikatgeorikan sebagai

masalah substansial.

masalah substansial.


(11)

Contoh kasus :

Contoh kasus :

Kilberg vs Northeast Airlines,

Kilberg vs Northeast Airlines,

Inc.

Inc.

Kasus Posisi :

Kasus Posisi :

Kilberg adalah seorang warganegara

Kilberg adalah seorang warganegara

new York yang meninggal sebagai

new York yang meninggal sebagai

korban dalam kecelakaan pesawat

korban dalam kecelakaan pesawat

terbang milik Northeast Inc.

terbang milik Northeast Inc.

Ahli waris Kiblberg menuntut ganti

Ahli waris Kiblberg menuntut ganti

rugi kepada Northeast Airlines Inc.


(12)

lanjutan

lanjutan

 Northeast Airlines Inc adalah perusahaan Northeast Airlines Inc adalah perusahaan yang didirikan dan tunduk pada hukum

yang didirikan dan tunduk pada hukum

negara bagian Massachussetts.

negara bagian Massachussetts.

 Kilberg membeli tiket dan naik pesawat Kilberg membeli tiket dan naik pesawat dari New York ke massachussetts, dan

dari New York ke massachussetts, dan

kecelakaan terjadi pada saat pesawat

kecelakaan terjadi pada saat pesawat

tergugat hendak mendarat di

tergugat hendak mendarat di

massachussetts.

massachussetts.

 Dasar gugatanahli waris Kilberg adalah Dasar gugatanahli waris Kilberg adalah

perbuatan melawan hukum oleh Northeast

perbuatan melawan hukum oleh Northeast

Airlines yang menyebabkan kematian.


(13)

lanjutan

lanjutan

Gugatan diajukan ke pengadilan new York.

Gugatan diajukan ke pengadilan new York.

FAKTA-FAKTA YURIDIS DALAM PERKARA INI

FAKTA-FAKTA YURIDIS DALAM PERKARA INI

ADALAH:

ADALAH:

-

Berdasarkan hukum intern new York besarnya

Berdasarkan hukum intern new York besarnya

tuntutan ganti rugi berdaasrkan

tuntutan ganti rugi berdaasrkan

Wrong Death

Wrong Death

Action

Action

tidak dibatasi.

tidak dibatasi.

-

Berdasarkan hukum intern Massachusetts,

Berdasarkan hukum intern Massachusetts,

besarnya tuntutan ganti rugi semacam itu

besarnya tuntutan ganti rugi semacam itu

tidak boleh lebih dari $ 15.000.

tidak boleh lebih dari $ 15.000.


(14)

Proses pemutusan perkara

Proses pemutusan perkara

sbb :

sbb :

Penggugat menghendaki

Penggugat menghendaki

pemberlakuan hukum intern New York

pemberlakuan hukum intern New York

dalam penetapan besarnya ganti rugi.

dalam penetapan besarnya ganti rugi.

Tergugat menghendaki pemberlakuan

Tergugat menghendaki pemberlakuan

hukum interm Massachussetts

hukum interm Massachussetts

berdasarkan asaa

berdasarkan asaa

Lex Loci Delicti

Lex Loci Delicti

,

,

karena perbuatan melawan hukum

karena perbuatan melawan hukum

dianggap terjadi di Massachussetts.

dianggap terjadi di Massachussetts.


(15)

Lanjutan

Lanjutan

Hakim New York ternyata

Hakim New York ternyata

menetapkan bahwa masalah jumlah

menetapkan bahwa masalah jumlah

ganti rugi yang dapat diperoleh harus

ganti rugi yang dapat diperoleh harus

dikualifikasi sebagai masalah

dikualifikasi sebagai masalah

remedy “,

remedy “,

yang harus dikualifikasikan

yang harus dikualifikasikan

sebagai maslaah prosedural, oleh

sebagai maslaah prosedural, oleh

karena itu diberlakuakan kaidah

karena itu diberlakuakan kaidah

hukum Lex Fori dan karena itu

hukum Lex Fori dan karena itu

berlaku Lex Fori.

berlaku Lex Fori.


(16)

Keterangan :

Keterangan :

Wrong Death Action

Wrong Death Action

artinya : penggugat artinya : penggugat

dapat menuntut ganti rugi yang cukup dapat menuntut ganti rugi yang cukup

besar karena meliputi kerugian-kerugian besar karena meliputi kerugian-kerugian

yang timbul karena hilangnya yang timbul karena hilangnya

keuntungan-keuntungan di masa akan keuntungan-keuntungan di masa akan

datang akibat meninggalnya penggugat. datang akibat meninggalnya penggugat.

Remedy

Remedy

artinya : upaya yang dapaat artinya : upaya yang dapaat

dilakukan melalui pengadilan untuk dilakukan melalui pengadilan untuk

menegakkan hak penggugat yang menegakkan hak penggugat yang

dirugikan karena kesalahan tergugat. dirugikan karena kesalahan tergugat.


(17)

Masalah-masalah yang seringkali

Masalah-masalah yang seringkali

menimbulkan persoalan substansial

menimbulkan persoalan substansial

atau prosedural :

atau prosedural :

1. masalah Daaluarsa (

1. masalah Daaluarsa (

statutes of

statutes of

Limitation)

Limitation)

- secara tradisional, teori HPI mengangap

- secara tradisional, teori HPI mengangap

bahwa masalah dan ketentuan daluarsa

bahwa masalah dan ketentuan daluarsa

harus dikategorikan sebagai masalah

harus dikategorikan sebagai masalah

prosedural dan karenanya tunduk pada

prosedural dan karenanya tunduk pada


(18)

lanjutan

lanjutan

- Pandangan yang lebih modern

- Pandangan yang lebih modern

beranggapan bahwa dalam hal suatu

beranggapan bahwa dalam hal suatu

ketentuan daluarsa berkenaaan

ketentuan daluarsa berkenaaan

dengan perolehan atau hilangnya

dengan perolehan atau hilangnya

hak tertentu harus dikualifikasi

hak tertentu harus dikualifikasi

sebagai masalah Substansial dan

sebagai masalah Substansial dan

tunduk pada sistem hukum yang

tunduk pada sistem hukum yang

seharusnya berlaku (Lexs causae).

seharusnya berlaku (Lexs causae).


(19)

Lanjutan

Lanjutan

-

Di lain pihak, suatu kaidah hukum

Di lain pihak, suatu kaidah hukum

yang berkenaana dengan daluarsa

yang berkenaana dengan daluarsa

untuk mengajukan tuntutan hukum

untuk mengajukan tuntutan hukum

harus dikualifikasikan sebagai

harus dikualifikasikan sebagai

“masalah Prosedural” dan tunduk

“masalah Prosedural” dan tunduk

pada hukum acara “ Lex Fori”.

pada hukum acara “ Lex Fori”.

-

Di dalam sistem “conflict of law”

Di dalam sistem “conflict of law”

Amerika Serikat dikenal dengan :

Amerika Serikat dikenal dengan :


(20)

Borrowing Statutes

Borrowing Statutes

Enactment “, yaitu :

Enactment “, yaitu :

Bahwa kausa untuk mengajukan

Bahwa kausa untuk mengajukan

gugatan (

gugatan (

cause of action

cause of action

) akan

) akan

digugurkan di forum, senadainya

digugurkan di forum, senadainya

hal yang sama juga akan

hal yang sama juga akan

digugurkan beradasrkan hukum

digugurkan beradasrkan hukum

acara di tempat mana perkara

acara di tempat mana perkara

timbul atau berasal.

timbul atau berasal.


(21)

2. Masalah Sistem pembuktian

2. Masalah Sistem pembuktian

 Masalah pembuktian harus sesuai dengan Masalah pembuktian harus sesuai dengan sistem hukum dari tempat munculnya

sistem hukum dari tempat munculnya

pertanyaan-pertanyaan itu.

pertanyaan-pertanyaan itu.

 Contoh kasus Brown vs Thornton :Contoh kasus Brown vs Thornton :

Pengadilan inggris dihadapkan pada suatu Pengadilan inggris dihadapkan pada suatu perkara yang menyangkut tuntutan atas

perkara yang menyangkut tuntutan atas

muatan kapal yang berdasarkan kontrak

muatan kapal yang berdasarkan kontrak

charter yang dibuat sah berdasarkan

charter yang dibuat sah berdasarkan

hukum Batavia dan dimuat dalam buku

hukum Batavia dan dimuat dalam buku

notaris dengan tanda tangan para pihak.


(22)

lanjutan

lanjutan

Masing-masing pihak menerima

Masing-masing pihak menerima

petikan dari perjanjian yang sudah

petikan dari perjanjian yang sudah

dicap oleh notaris dan pemerintah

dicap oleh notaris dan pemerintah

setempat.

setempat.

Berdasarkan hukum Batavia

Berdasarkan hukum Batavia

(Belanda) kontrak charter dianggap

(Belanda) kontrak charter dianggap

sudah sah terbentuk dengan

sudah sah terbentuk dengan

pemuatannya di dalam buku notaris.


(23)

Lanjutan

Lanjutan

Tetapi karena buku notaris itu tidak

Tetapi karena buku notaris itu tidak

dapaat dibawa keluar Jawa, dan

dapaat dibawa keluar Jawa, dan

menurut Hukum Acara di pengadilan

menurut Hukum Acara di pengadilan

Inggris mewajibkan pihak penggugat

Inggris mewajibkan pihak penggugat

untuk mengajukan kontrak sebagaia

untuk mengajukan kontrak sebagaia

alat bukti, maka penggugat dianggap

alat bukti, maka penggugat dianggap

tidak dapat membuktikan adanya

tidak dapat membuktikan adanya

kontrak charter dana karenanya

kontrak charter dana karenanya

gugatannya ditolak.

gugatannya ditolak.


(24)

3. Masalah kedudukan pihak – pihak

3. Masalah kedudukan pihak – pihak

yang berperkara :

yang berperkara :

Hal ini menjadi masalah apabila

Hal ini menjadi masalah apabila

di satu sistem hukum pihak

di satu sistem hukum pihak

tersebut berhak menjadi

tersebut berhak menjadi

penggugat/tergugat, tetapi di

penggugat/tergugat, tetapi di

dalam sistem hukum yang lain,

dalam sistem hukum yang lain,

pihak tersebut dianggap tidak

pihak tersebut dianggap tidak

berhak menjdai penggugat atau

berhak menjdai penggugat atau

tergugat.

tergugat.


(25)

CONTOH :

CONTOH :

 Penggugat adalah seorang warga negara Penggugat adalah seorang warga negara

lebanon yang karena adiknya tidak jelas lebanon yang karena adiknya tidak jelas berada di mana, mengajukan dirinya ke berada di mana, mengajukan dirinya ke pengadilan Lebanon sebagi wali atau pengadilan Lebanon sebagi wali atau

kurator atas kekayaan adiknya. Dengan kurator atas kekayaan adiknya. Dengan kedudukan itu, ia mengajukan gugatan di kedudukan itu, ia mengajukan gugatan di pengadilan Inggris yang menyangkut

pengadilan Inggris yang menyangkut suatu perjanjian yang dibuat antara suatu perjanjian yang dibuat antara adiknya dengan para penggugat. adiknya dengan para penggugat.


(26)

Lanjutan

Lanjutan

 Pengadilan Inggris menolak adanya Pengadilan Inggris menolak adanya

kewenangan Penggugat untuk bertindak kewenangan Penggugat untuk bertindak

atas nama adiknya, dengan atas nama adiknya, dengan

pertimbangan bahwa dalam kasus pertimbangan bahwa dalam kasus

semacam ini harus dibedakan antara semacam ini harus dibedakan antara

perkara-perkara di satu pihak, yang perkara-perkara di satu pihak, yang

menyangkut kepailitan, perjanjian untuk menyangkut kepailitan, perjanjian untuk

pihak ketiga dan pengampuan bagi pihak ketiga dan pengampuan bagi

orang yang tidak waras, dan yang orang yang tidak waras, dan yang

menyangkut pengurusan harta kekayaan menyangkut pengurusan harta kekayaan

orang yang meninggal atau orang yang orang yang meninggal atau orang yang


(27)

4. Masalah –masalah lain yang

4. Masalah –masalah lain yang

relevan

relevan

dengan persoalan kualifikasi

dengan persoalan kualifikasi

substansial atau prosedural :

substansial atau prosedural :

Kedudukan kreditur yang

Kedudukan kreditur yang

diistimewakan

diistimewakan

putusan yang menyangkut mata

putusan yang menyangkut mata

uang asing

uang asing


(28)

(1)

Lanjutan

Lanjutan

Tetapi karena buku notaris itu tidak

Tetapi karena buku notaris itu tidak

dapaat dibawa keluar Jawa, dan

dapaat dibawa keluar Jawa, dan

menurut Hukum Acara di pengadilan

menurut Hukum Acara di pengadilan

Inggris mewajibkan pihak penggugat

Inggris mewajibkan pihak penggugat

untuk mengajukan kontrak sebagaia

untuk mengajukan kontrak sebagaia

alat bukti, maka penggugat dianggap

alat bukti, maka penggugat dianggap

tidak dapat membuktikan adanya

tidak dapat membuktikan adanya

kontrak charter dana karenanya

kontrak charter dana karenanya

gugatannya ditolak.

gugatannya ditolak.


(2)

3. Masalah kedudukan pihak – pihak

3. Masalah kedudukan pihak – pihak

yang berperkara :

yang berperkara :

Hal ini menjadi masalah apabila

Hal ini menjadi masalah apabila

di satu sistem hukum pihak

di satu sistem hukum pihak

tersebut berhak menjadi

tersebut berhak menjadi

penggugat/tergugat, tetapi di

penggugat/tergugat, tetapi di

dalam sistem hukum yang lain,

dalam sistem hukum yang lain,

pihak tersebut dianggap tidak

pihak tersebut dianggap tidak

berhak menjdai penggugat atau

berhak menjdai penggugat atau


(3)

CONTOH :

CONTOH :

 Penggugat adalah seorang warga negara Penggugat adalah seorang warga negara lebanon yang karena adiknya tidak jelas

lebanon yang karena adiknya tidak jelas

berada di mana, mengajukan dirinya ke

berada di mana, mengajukan dirinya ke

pengadilan Lebanon sebagi wali atau

pengadilan Lebanon sebagi wali atau

kurator atas kekayaan adiknya. Dengan

kurator atas kekayaan adiknya. Dengan

kedudukan itu, ia mengajukan gugatan di

kedudukan itu, ia mengajukan gugatan di

pengadilan Inggris yang menyangkut

pengadilan Inggris yang menyangkut

suatu perjanjian yang dibuat antara

suatu perjanjian yang dibuat antara

adiknya dengan para penggugat.


(4)

Lanjutan

Lanjutan

 Pengadilan Inggris menolak adanya Pengadilan Inggris menolak adanya

kewenangan Penggugat untuk bertindak

kewenangan Penggugat untuk bertindak

atas nama adiknya, dengan

atas nama adiknya, dengan

pertimbangan bahwa dalam kasus

pertimbangan bahwa dalam kasus

semacam ini harus dibedakan antara

semacam ini harus dibedakan antara

perkara-perkara di satu pihak, yang

perkara-perkara di satu pihak, yang

menyangkut kepailitan, perjanjian untuk

menyangkut kepailitan, perjanjian untuk

pihak ketiga dan pengampuan bagi

pihak ketiga dan pengampuan bagi

orang yang tidak waras, dan yang

orang yang tidak waras, dan yang

menyangkut pengurusan harta kekayaan


(5)

4. Masalah –masalah lain yang

4. Masalah –masalah lain yang

relevan

relevan

dengan persoalan kualifikasi

dengan persoalan kualifikasi

substansial atau prosedural :

substansial atau prosedural :

Kedudukan kreditur yang

Kedudukan kreditur yang

diistimewakan

diistimewakan

putusan yang menyangkut mata

putusan yang menyangkut mata

uang asing

uang asing


(6)