Handout No 01 Manajemen Investasi

HANDOUT NO. 1

Manajemen Investasi dan RIsiko
Hamzah Denny Subagyo, S.E., M.M.

0857.30.11.55.22
dennysaloon@gmail.com
http://dennyhamzah.blogspot.com
REFRENSI BUKU : Teori Portofolio dan Analisis

Investasi Edisi 2, Dr. Jogiyanto H.M., MBA., Akt.

Objective
Mahasiswa mampu mengetahui arti

Konsumsi, Konsumsi Sekarang dan Konsumsi
Mendatang
Mahasiswa mampu mengetahui arti Produksi
dan Produksi yang Efisien.
Mahasiswa mampu mengetahui arti Utiliti,
Margin Utiliti dan Indifference Curve

Mahasiswa mampu mengetahui arti Investasi
dan Tipe-tipe Investasi Keuangan
Mahasiswa mampu mengetahui Peranan
Pasar Modal

Pendahuluan
Kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup adalah

kegiatan ekonomi.
Menyediakan benda ekonomi sehingga siap
dimanfaatkan adalah proses produksi.
Contoh : Buah mangga yang sudah dipetik
siap untuk dimanfaatkan. Misalnya dikonsumsi
(dimakan) sekarang atau dua hari yang akan
datang.
Penundaan konsumsi sekarang untuk
konsumsi mendatang adalah INVESTASI.

lanjutan
Dengan adanya Produksi yang Efisien, investasi ke


produksi ini dapat meningkatkan kepuasan (UTILITY)
individu. Contoh : Proses pemetikan mangga yang
efisien untuk dikonsumsi sekarang dan akan datang
akan memuaskan individu tsb dari pada setiap
akan mengkonsumsi baru memetik mangga.
Pemisalan diatas diterapkan dalam kegiatan
ekonomi yang melibatkan banyak orang, yaitu
ekonomi dengan adanya Pasar Modal. Pasar modal
akan memberikan kesempatan pemindahan dana
dari YANG LEBIH kepada YANG MEMBUTUHKAN.
Dengan adanya Pasar Modal yang menguntungkan,
individu akan mendapat kepuasan yang lebih baik.

KONSUMSI
Konsumsi dan Investasi merupakan dua kegiatan

yang berkaitan.
Jika Konsumsi Sekarang = K0 dan Konsumsi di
masa mendatang = K1; maka penundaan K0

dapat diartikan sebagai investasi untuk K1.
Individu melakukan konsumsi, dengan
menggunakan sumber daya yang ada, untuk
mendapatkan kepuasan (UTILITI)
Setiap individu DIASUMSIKAN lebih menyukai
KONSUMSI LEBIH dari pada KONSUMSI yang
KURANG

lanjutan
Asumsi tadi diartikan bahwa Utiliti Marginal

dari Konsumsi adalah Positif. Artinya, bahwa
penambahan konsumsi akan meningkatkan
Utiliti (kepuasan).
Asumsi lain, Utiliti Marginal dari Konsumsi
sifatnya adalah menurun, yaitu peningkatan
utiliti untuk konsumsi yang sama akan
semakin lebih mengecil dari yang sebelumnya
Lihat Gambar 1-1 berikut ini :
Perhatikan Delta Konsumsi dari 1 sampai n

yang selalu sama, tetapi Delta Utiliti yang
terakhir selalu lebih kecil dari yang
sebelumnya.

Keterangan Gambar 1-2
Hubungan Konsumsi di masa mendatang (K1) dengan

Utiliti total dapat dibuat dengan cara yang sama. Jika
digabungkan, grafik hubungan antara Konsumsi
Sekarang (K0), Konsumsi Mendatang (K1), dan Utiliti
Total (U) akan tampak spt pada Gambar 1-2 tersebut.
Gambar garis patah-patah menunjukan garis
dipermukaan Kurva Utiliti yang menunjukkan tingkat
utiliti YANG SAMA untuk kombinasi Ko dan K1.
Titik A dan B adalah dua titik yang berada dalam satu
garis yang memiliki tingkat utiliti yang sama. Individu
merasa TIDAK BERBEDA (INDIFFERENCE) untuk
berada di salah satu titik A atau B tersebut.
Kurva yang memberikan Utiliti yang Tidak Berbeda ini
disebut INDIFFETREBCE CURVE.


Keterangan Gambar 1-3
Adalah gambar Indifference Curve yang diproyeksikan

ke dalam bidang dua dimensi dari sumbu K0 dan K1
Perhatikan Titik A(K0*,K1*) akan sama puasnya
dengan di Titik B(K0**,K1**) dimana K0* > K1* dan
K1**>K0**
Perhatikan Titik C di mana ia berada di Ko* yang sama
dengan Titik A tetapi Memiliki Konsumsi yang lebih
besar dari pada K1* untuk titik A. Maka titik C
memiliki Indifference Curve yang lebih besar dari
pada Titik A dan Titik B. Artinya titik C memiliki tingkat
kepuasan yang lebih tinggi dibandingkan Indifference
Curve untuk A dan B.

Investasi
Titik-titik yang berada pada Indifference Curve yang sama

menjelaskan tingkat substitusi subjectif dari individu untuk

konsumsi-konsumsi yang berbeda waktunya.
Substitusi ini menjelaskan berapa unit konsumsi
mendatang yang harus diterima supaya individu mau
mengorbankan satu unit konsumsi sekarang dengan
tingkat kepuasan subyektif yang sama.
Walaupun pengorbanan konsumsi sekarang dapat
diartikan sebagai intuk konsumsi mendatang tetapi
pengertian investasi yg lebih luas membutuhkan
kesempatan Produksi yang Efisien untuk mengubah satu
unit konsumsi yang ditunda untuk dihasilkan menjadi
LEBIH dari satu unit Konsumsi mendatang.

lanjutan
Dengan demikian INVESTASI dapat didefinisikan

sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk
digunakan dalam produksi yang efisien selama
periode waktu yang tertentu.
Dengan adanya kesempatan produksi yang
efisien, penundaan konsumsi sekarang untuk

diinvestasikan ke produksi tersebut akan
meningkatkan Utiliti Total.
Hal ini ditunjukkan, misal Individu menerima
pendapatan sebesar P0 pada awal periode dan
pendapatan P1 pada akhir periode. Kurva ABCD
di Gambar 1-4 menunjukan set dari kesempatan
produksi yang efisien

lanjutan
Individu akan mengkonsumsi sebesar K0 pada awal periode.

Individu dapat mengkonsumsikan semua pendapatannya sebesar
P0 untuk awal periode dengan tingkat utiliti yang diterima
sebesar U1 di titik B.
Karena ada kesempatan produksi yang efisien individu dapat
bergeser dari titik B ke titik C selama masih berada di kurva
kesempatan produksi yang efisien.
Di titik C ini individu mengurangi konsumsi sekarang dari P0
menjadi K0*. Sisa yang tidak dikonsumsikan sebesar I0=(P0-K0*)
adalah nilai yang diinvestasikan.

Dari hasil pergeseran konsumsi ini tingkat Utiliti akan naik
menjadi U2.
Investasi ke dalam produksi yang efisien akan meningkatkan
utiliti.
Investasi dapat berupa aktiva nyata (rumah, tanah, emas) atau
Aktiva Keuangan (surat-surat berharga) yang diperjual-belikan di
anatara investor untuk meningkatkan Utiliti dalam bentuk
kesejahteraan keuangan.

Tipe-tipe Investasi
Keuangan
Investasi Langsung, yaitu membeli langsung

aktiva keuangan dari suatu perusahaan, baik
melalui perantara atau dengan cara yang lain.
Investasi tidak langsung , yaitu dilakukan
dengan membeli saham dari perusahaan
investasi yang mempunyai portofolio aktivaaktiva keuangan dari perusahaan-perusahaan
lain.


Investasi Langsung
Membeli aktiva keuangan yang TIDAK DAPAT

diperjual-belikan, yang diperoleh melalui Bank
Komersial berupa Tabungan di Bank atau
Sertifikat Deposito.
Membeli aktiva keuangan yang diperjualbelikan di Money Market, Capital Market atau
di Derivative Market.
Aktiva di Money Market, berupa aktiva yang
mempunyai risiko gagal kecil, jatuh temponya
pendek, dengan tingkat cair yang tinggi.
Contoh: Treasury-Bill, Sertifikat Deposito yang
Dapat Dinegosiasi (Dijual kembali).

lanjutan
Di Capital market, sifat investasi Jangka

Panjang, berupa : Surat-surat Berharga
Pendapatan Tetap (Fixed-Income Securities)
dan saham-saham (Equity Securities).

Fixed Income Sec. Berupa : T-Bond dengan
jatuh tempo 10 s/d 30 tahun, Federal Agency
Sec, Municipal Bond, Corporate Bond, dan
Convertible Bond (yg dpt dikonversikan ke
saham).
Equity Sec. Berupa : Prefered Stock dan
Common Stock.

lanjutan
Di Derivate Market yaitu Opsi (berupa Waran,

Opsi PUT dan Opsi CALL) dan Futures
Contract.
Disebut derivative atau turunan karena
nilainya merupakan jabaran dari surat
berharga lain yang terkait. Contoh: Waran =
Suatu hak yg diberikan kepada pemegangnya
untuk membeli saham dari perusahaan
bersangkutan dengan harga yang tertentu
dalam kurun waktu yang sudah ditentukan.

Nilai dari waran merupakan turunan dari
harga saham yang terkait.

lanjutan
PUT option memberi hak kepada

pemegangnya untul menjual sejumlah saham
perusahaan lain dalam kurun waktu tertentu
dengan harga yang sudah ditetapkan.
CALL option spt di atas tetapi untuk membeli.
Futures Contract = persetujuan untuk
menyediakan aktiva di masa mendatang
dengan harga pasar yang sudah ditentukan di
muka. Aktiva yang diperdagangkan bisa Hard
Commodity (barang tambang) atau Soft
Commodity (komoditi hasil bumi).

Investasi Tidak Langsung
Yaitu Pembelian saham darim Perush.

Investasi yang mempunyai portofolio aktivaaktiva keuangan dari perusahaan-perusahaan
lain.
Perusahaan Investasi adalah perusahaan yang
menyediakan jasa keuangan dengan cara
menjual sahamnya kepada publik dan
menggunakan dana yang diperoleh un tuk
diinvestasikan ke dalam portofolionya.
Perusahaan Investasi diklasifikasikan
sebagai : Unit Investment Trust, Closed-end
Investment Companies dan Open-end
Investment Companies.

Unit Investment Trust
Merupakan Trust yang menerbitkan portofolio yg

dibentuk dari surat-surat berharga berpenghasilan
tetap (Bond) dan ditangani oleh orang kepercayaan
yang independen. Sertifikat portofolio ini dijual
kepada investor sebesar nilai bersih total aktiva
yang tergabung di dalam portofolio ditambah
dengan komisi. Investor dpt menjual balik sertifikat
ini kepada Trust sebesar nilai bersih sertifikat
(NAV=Net Asset Value). Besarnya NAV per sertifikat
adalah total nilai pasar dari sekuritas-sekuritas
yang teergabung di portofolio dikurangi dengan
biaya-biaya yang terjadi dan dibagi dengan jumlah
sertifikat yang diedarkan.

Closed-end Investment Companies
Merupakan Perusahaan Investasi yang hanya

menjual sahamnya pada saat penawaran
perdana (IPO) saja dan selanjutnya tidak
menawarkan lagi tambahan lembar saham.
Lembar saham yang sudah beredar dari
penawaran perdana diperdagangkan di pasar
sekunder (Stock Exchange) dengan harga
pasar yang terjadi di pasar bursa.

Open-end Investment Companies
Dikenal dengan nama perusahaan reksa dana

(Mutual Funds). Perusahaan investasi ini
masih menjual saham baru kepada investor
setelah penjualan saham perdananya. Juga
pemegang saham dapat menjual kembali
sahamnya ke perusahaan reksa dana
bersangkutan.

Peranan Pasar Modal
Tempat bertemu antara pembeli dan penjual

dengan risiko untung atau rugi.
Merupakan sarana Perusahaan untuk
meningkatkan kebutuhan dana jangka
panjang melalui penjualan saham atau
mengeluarkan obligasi.
Saham merupakan bukti pemilikan sebagian
dari perusahaan.
Obligasi (Bond) merupakan suatu kontrak
yang mengharuskan peminjam untuk
membayar kembali pokok pinjaman
DITAMBAH dengan bunga dalam kurun waktu
tertentu yang sudah disepakati

lanjutan
Pasar modal harus bersifat LIKUID dan EFISIEN agar menarik

pelaku pasar. Likuid artinya penjual dapat menjual dengan
cepat surat-surat berharga dan demikian pula dengan
pembeli. Efisien jika harga dari surat-surat berharga
mencerminkan NILAI dari perusahaan secara akurat.
Jika tidak efisien, investor ragu, maka surat berharga dari
perusahaan tsb akan turun. Artinya, Pasar modal secara
tidak langsung dapat dijadikan alat ukur menilai kualitas
manajemen perusahaan.
Pemegang saham mempunyai hak utk mengawasi
manajemen lewat HAK VETO di dalam pertemuan dan
pemilihan manajemen. Hak veto dpt secara langsung atau
melalui suatu wakil atau proksi (PROXY) Jika pemegang
saham tidak puas bisa terjadi FROXY FIGHT utk mengganti
manajemen.

lanjutan
Pasar modal mempunyai fungsi sarana alokasi

dana yang produktif untuk memindahkan
dana dari pemberi pinjaman ke peminjam.
Alokasi dana yang produktif terjadi jika
individu yang memiliki kelebihan dana dapat
meminjamkannya ke individu lain yang lebih
produktif yang membutuhkan dana. Melalui
Pasar modal kedua pihak yang saling
menguntungkan ini dapat dipertemukan.

lanjutan
Dengan adanya Pasar modal yg menguntungkan,

individu dapat bergeser dari titik C ke E. Titik C
merupakan titik di mana individu memperoleh
kepuasan sebesar U2 karena adanya kesempatan
untuk investasi di produksi yang efisien (lihat Gbr 14) Dengan investasi di pasar modal, titik E akan
memberikan kekayaan yang lebih besar (W0**)
dibandingkan jika tidak melakukan investasi di
produksi yang efisien di titik C (dengan kekayaan
sebesar W0*). Karena adanya pasar modal yang
ditunjukkan oleh garis pasar modal sampai
menyinggung kurva utilitinya, yaitu di titik F. Titik F
ini akan memberikan kepuasan yang lebih tinggi
(U3) dibandingkan dengan kepuasan di titik C (U2).

lanjutan
Pasar modal menyediakan fasilitas transfer

dana di antara peminjam dan pemberi
pinjaman. Diasumsikan bahwa tingkat
pengembalian adalah positif sbesar r, maka
dana yang dipinjamkan sekarang akan
menjadi sebesar pokonya (misalnya W0)
DITAMBAH keuntungan.
Pada akhir periode pinjaman, dana yang
dipinjamkan akan menjadi sebesar W1 = W0
+ Wo.r atau sebesar W1 = W0(1+r). Slope
dari garis pasar modal ini adalah -(1+r)
seperti tampak pada Gambar 1-6 tadi.

Pasar Modal
Pasar Primer tempat perusahaan menjual surat berharga,

baik untuk pertama kalinya (IPO) maupun tambahan
sesuah going public (seasoned new issues)
Pasar Sekunder, tempat perdagangan surat berharga yang
sudah beredar.
Pasar ketiga, tempat perdagangan surat berharga ketika
pasar kedua tutup.
Pasar keempat, tempat pedagangan seperti ketiga tapi
melalui jaringan komunikasi khusus untuk
memperdagangkan saham dalam satuan jumlah BLOK
(200.000 lembar). Contoh ISTINET yang dimiliki REUTER
yang menangani lebih dari 1 milyar lembar saham tiap
tahunnya.

Penawaran Perdana kepada Publik
Perusahaan yang belum GOING PUBLIC saham-sahamnya

dimiliki oleh sejumlah pemilik terbatas. Biasanya hanya
para manager dan pegawai-pegawai yang memegang
posisi kunci saja (Perusahaan Privat).
Ketika perusahaan berkembang dan membutuhkan
suntikan dana maka ada dua pilihan. Berutang atau
menjual saham baru.
Jika dipilih menjual saham baru, kepada siapa saham baru
akan dijual?
a. Kepada pemegang saham yang ada
b. Kepada karyawab lewat ESOP
c. Menambah saham lewat Dividen yang tidak dibagi
(dividend reinvestment plan)
d. Private Placement (dijual kepada pembeli
tunggal/investor institusi).
e. Ditawarkan kepada Publik (Go Public)

Going Public (Go Public)
Untung
 Kemudahan meningkatkan

modal di masa mendatang
 Meningkatkan likuiditas
bagi pemegang saham.
 Nilai pasar perusahaan
diketahui. Ini diperlukan
jika perusahaan akan
memberikan insentif
dalam bentuk opsi saham
(Stock Option) untuk para
manajernya.

Rugi
Laporan dibuat tiap

kuartal dan tahunan,
biaya laporan meningkat.
Pengungkapan
(disclosure) sehingga
informasi menjadi
terbuka.
Manajer cemas karena
hak veto menjadi
kecil/tidak punya
sehingga sewaktu-waktu
dapat diganti

Initial Public Offering
(IPO)
Merupakan penawaran saham perusahaan

untuk pertama kalinya kepada publik.
Isu penting: Saham apa yang akan dilempar
kepada publik, pada harga berapa, dan kapan
waktunya.
Umumnya perusahaan mempercayakan
masalah IPO kepada Investment Banker
(bankir investasi) yang sudah ahli dalam
menjual sekuritas.
Penjualan saham perdana dilakukan di Pasar
Primer.

lanjutan
Fungsi bankir investasi; pemberi saran (advisory function),

pembeli saham (underwriting function), dan pemasar saham
kepada investor (marketing function).
Proses pembelian sekuritas oleh bankir investasi yang
nantinya akan dijual kembali kepada publik disebut
UNDERWRITING. Bankir investasi yang melakukan proses
underwriting disebut UNDERWRITER. Under writer adalah
anggota Bursa Efek.
Underwriter memperoleh keuntungan melalui SPREAD (selisih
harga jual dan harga beli). Utk Emiten yang belum mapan
underwriter boleh melakukan penjualan saham melalui basis
Best-Effort (untuk menghindari risiko kerugian) sehingga
memperoleh KOMISI, risiko ada di tangan Emiten .
Untuk Perusahaan besar yg menjual saham perdana besar,
bankir investasi biasa membentuk Syndicate. Terdiri dari Lead
manager dan anggota sindikat dari beberapa underwriter.

Prospectus
Dokumen yang berisi informasi tentang

perusahaan penerbit sekuritas (Emiten) dan
informasi lainnya yang berkaitan dengan
sekuritas yang ditawarkan kepada publik.

Pasar Modal Sekunder
Setelah sekuritas baru selesai dijual di pasar primer

via banker investasi, tugas dari sindikasi pembelian
sekuritas selesai. Disebut Broken Syndicate.
Sekuritas selanjutnya diperdagangkan untuk publik
di pasar skunder bersama sekuritas-sekuritas
perusahaan lainnya.
Di pasar skunder dibedakan ada dua pasar. Pasar
bursa saham (stock exchange) biasanya
diperjualbelikan sekuritas perusahaan besar.
Kemudian pasar OTC (Over The Counter) yang biasa
memperjualbelikan sekuritas perusahaan kecil.

Stock Exchange Market
Atau bursa efek umumnya memperjualbelikan

sekuritas secara lelang (Auction) sehingga sering
juga disebut sebagai Auction Market.
Harga ditentukan oleh Supply dan Demand dari
Anggota Bursa yang meneriakkan Ask Price (atau
offer price atau harga penawaran terendah untuk
jual) dan Bid Price (harga tertinggi untuk beli).
Contoh bursa efek : New York Stock Exchange
(NYSE), American Stock Exchange (AMEX), Tokyo
Stock Exchange (TSE), BEJ (Bursa Efek Jakarta), BES
(Bursa Efek Surabaya), BEI (Bursa Efek Indonesia).

Specialist
Anggota dari Bursa Efek yang mendapat

tugas untuk mengamati, mencatat dan
menstabilkan harga serta volume transaksi
dari suatu saham tertentu.
Jika broker di lantai bursa belum dapat
mengeksekusi order karena harga yang
diinginkan klien masih jauh dari harga yang
dikutip (harga bid dan ask), maka broker
menitipkan order tsb kepada Specialist untuk
melakukan eksekusi jika harga yang
diinginkan sudah bertemu dengan harga
pasar.

Ukuran order saham
Round lot, di NYSE artinya 100 lembar saham
Di BEJ sebanyak 500 lembar.
Disebut juga Odd Lot

Broker
Anggota bursa yang mewakili investor dalam

melakukan transaksi di lantai bursa.
Jenis broker : a) Discount Broker ; Menawarkan
jasa minim meliputi order execution dan
clearing saja dan mendapat komisi yang rendah.
b) Full-service Broker yang meliputi pemberian
jasa lengkap seperti :
1. Investment Research Advice.
2. Asset Management.
3. Order Execution.
4. Clearing.

Rekening pembayaran dari
pembelian sekuritas
Rekening Kas
Rekening Marjin

Rekening Kas
Pembayaran dengan rek. Kas mengharuskan

investor utk membayar penuh semua nilai
pembeliannya sebelum atau pada tanggal
jatuh tempo (settlement date atau due date)
yaitu, T+4 hari. (T= transaksi).

Rekening marjin.
Artinya sebagian dulu. Investor membeli

sekuritas dengan uang muka dulu (on
margin), sisanya meminjam dari broker.
Untuk keperluan ini investor harus membuka
rekening dulu yaitu Margin Account.
Umumnya uang muka 50% dan pinjaman
50%. Untuk pinjaman ini investor dikenakan
bunga dengan jaminan sertifikat kepemilikan.
Investor merupakan pemilik sekuritas, tapi
pembelian menggunakan nama broker.
Sekuritas milik investor dengan nama broker
ini disebut In Street Name.

Contoh soal 2.1 dan 2.2
Investor membeli 1000 lbr saham @ Rp5000,- =

Rp 5 juta,- Jumlah margin yang harus dibayar
investor adalah 50% x Rp 5 juta,- = Rp 2,5 juta
dan sisanya merupakan hutang investor ke
broker.
Harga saham kemudian naik menjadi Rp 7000,maka nilai pasar dari sekuritas yang dimiliki
investor adalah Rp 7 juta,-. Jumlah yang dipinjam
dari broker tetap Rp 2,5 juta sehingga Actual
Margin (margin yang sesungguhnya) adalah
= (nilai pasar sekuritas – Jumlah pinjaman)
dibagi Nilai pasar sekuritas (R.2-1)
= (7 juta – 2,5 juta) / 7 juta = 64,286 %

Tambahan pembelian
saham
Jika Actual Margin naik dari margin awal,

investor dapat membeli lagi saham tanpa
harus membayar tunai sampai actual margin
ini sama besar dengan margin awal lagi.
Tambahan pembelian saham tanpa dibayar
kas ini = {nilai pasar sekuritas – (nilai pasar
sekuritas x margin awal) – jumlah pinjaman} /
margin awal.

Contoh 2.3
Dari contoh 2.2 tambahan pembelian saham

tanpa harus dibayar tunai sampai ditemukan
actual margin dengan marjin awal sama 50%
adalah :
= { 7 juta – (50% x 7 juta) – 2,5 juta } / 50%
= 1 juta / 0,5 = Rp 2 juta,Dengan membeli lagi saham Rp 2 juta maka
hutang ke broker menjadi Rp 4,5 juta sedang
nilai pasar saham yang dijaminkan juga
meningkat dari Rp 7 juta menjadi Rp 9 juta.
Maka actual margin menjadi sama yaitu Rp 9
juta / Rp 4,5 juta = 50%.

Maintenance margin
Pada umumnya broker menetapkan Maintenance

margin, yaitu besarnya margin minimum yang
boleh terjadi untuk margin sesungguhnya. NYSE
misalnya menetapkan 25%, sedang broker
menetapkan 30%.
Setiap hari broker menghitung rekening margin.
Jika ada yang turun di bawah maintenance
margin maka broker melakukan call, disebut
maintenance call atau house call atau margin
call. Maka investor harus membayar tunai agar
maintenance margin terpenuhi.
Tambahan pembayaran kas karena Margin Call =
Jumlah pinjaman – Nilai Pasar Sekuritas + (Margin
Call x Nilai Pasar Sekuritas.

Contoh 2.4
Matintenance margin = 30%. Jika harga

saham di contoh 2.2 turun dari Rp 5000
menjadi Rp 4000 maka besarnya margin
sesungguhnya menjadi
= (Rp 4 juta – Rp 2,5 juta) / Rp 4 juta =
37,50%
Karena margin sesungguhnya masih di atas
margin call maka tidak perlu membayar.

Contoh 2.5
Jika saham di 2.4 sekarang turun menjadi Rp

3000 maka margin sesungguhnya menjadi
= (Rp 3 juta – Rp 2,5 juta) / Rp 3 juta =
16,67%
Karena lebih kecil dari margin call maka harus
ada tambahan pembayaran kas sebesar
= Rp 2,5 juta – Rp 3 juta + (30% x Rp 3 juta)
= Rp 400 ribu
Dengan membayar 400 ribu ini maka utang
kepada broker menjadi Rp 2,5 – 400.000 = Rp
2,1 juta.
Margin sesungguhnya = (Rp 3 juta – Rp 2,1
juta)/ 3 juta

Posisi sekuritas di rekening margin
LONG, investor masih mempunyai sekuritas

(positip).
FLAT, Semua sekuritas sudah terjual.
SHORT, sekening margin menjadi negatip jika
terjadi penjualan pendek (Short Sale) yaitu
investor meminjam sekuritas dari broker
untuk dijual kepada investor lainnya.

Short Sale
Penjualan pendek dilakukan karena ada

harapan bahwa harga sekuritas akan turun.
Mumpung masih tinggi segera menjual
sekuritas ‘pinjaman’. Kalau harga sudah turun
baru investor membeli. (sell high/buy low)

Bentuk order
MARKET ORDER, investor dapat

menginstruksikan broker untuk menjual atau
membeli sekuritas segera pada harga pasar
yang terbaik.
LIMIT ORDER, investor menetapkan harga
maksimum yang boleh dibeli dan harga
minimum yang boleh dijual.
STOP ORDER, berupa memo dan akan
menjadi Market Order jika sekuritas mencapai
harga tertentu. Misal, suatu stop order utk
menjual pada rp 2000,- akan menjadi market
order jika harga turun menjadi Rp 2000,- dan
stop order untuk membeli Rp 2500,- akan
menjadi market order jika harga sekuritas naik

Instruksi tambahan dlm Limit dan
Stop Order
Day order, Order ini hanya berlaku pada hari

order diberikan.
GTC (Good till canceled). Order ini akan terus
berlaku sampai ada pemberitahuan untuk
membatalkannya.
NH (Not Held). Order ini mengijinkan broker
untuk menggunakan judment di dalam
menentukan kapan order harus dieksekusi.
Broker tidak (not held) bertanggungjawab
atas judgement yang dilakukannya.
PNI (Participate but do net initiate) Instruksi
kepada broker untuk menjual atau membeli
selama harga sekuritas tidak berubah.

lanjutan
AON (All or None). Investor menginginkan untuk

membeli atau menjual dengan harga yang sudah
ditentukan sejumlah lembar tertentu semuanya
(All) sekaligus atau tidak sama sekali (None).
IOC (Immediate or Calcel). Investor
menginginkan semua atau sebagian order
dieksekusi segera (Immediate) setelah order
diterima dan sebagian sisanya yang tidak dapat
dieksekusi untuk segera dibatalkan (Cancel).
FOK (Fill or Kill). Sama dengan IOC, tetapi semua
order (tdk boleh sebagian saja) harus dieksekusi.
Jika broker tidak dapat mengeksekusi semua order
segera setelah diterima, order ini harus segera
dibatalkan.