20211 24247 1 PB
UNESA Journal of Chemical Education
Vol. 6, No. 2 pp. 196-201, May 2017
ISSN: 2252-9454
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI
KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN
BERPIKIR KRITIS SISWA YANG MEMILIKI GENDER BERBEDA
KELAS XI DI SMAN 1 KAMAL BANGKALAN
IMPLEMENTATION OF GUIDED INQUIRY LEARNING MODEL ON CHEMICAL
EQUILIBRIUM MATERIAL TO PRACTICE CRITICAL THINKING SKILL FOR
DIFFERENT GENDER CLASS XI AT SMAN 1 KAMAL BANGKALAN
Feryn Chris Santi dan Muchlis
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya
email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa, serta
kemampuan berpikir kritis siswa laki-laki dan perempuan terhadap penerapan model pembelajaran inkuiri
terbimbing pada materi kesetimbangan kimia. Desain penelitian yang digunakan adalah One-Group PretestPosttest Design. Subyek penelitian ini adalah 37 siswa kelas XI di SMAN 1 Kamal Bangkalan. Penelitian
menunjukkan hasil sebagai berikut: (1) Keterlaksanaan pembelajaran memperoleh rata-rata 3,5; 3,9; 3,9
dengan kategori sangat baik. (2) Siswa laki-laki dan perempuan secara berturut turut telah menggunakan
7,28%; 7,77% waktu untuk berlatih komponen interpretasi, 32,38%; 29,92% waktu untuk analisis, dan
11,72%; 10,07% waktu untuk komponen inferensi. (3) Keterampilan berpikir kritis siswa mengalami
peningkatan dari sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran inkuiri, sebelum penerapan 7 siswa
dalam kategori kurang, 28 siswa dalam kategori cukup, dan2 siswa dalam kategori baik. Sedangkan sesudah
penerapan terdapat 29 siswa dalam kategori baik dan 8 siswa dalam kategori sangat baik. (4) Terdapat
perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa laki-laki dan perempuan hal ini dilihat menggunakan uji
wilcoxon dengan nilai sig (2-tailed) adalah sebesar 0,001 dengan α = 0,05. Hal ini berarti nilai signifikan < α,
maka H0 ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa laki-laki dan
perempuan.
Kata kunci: Inkuiri Terbimbing, Kesetimbangan Kimia, Keterampilan Berpikir Kritis, Gender
Abstract
This study aimed to describe learning feasibility, students activities, critical thinking skills of male and
female students in implementation of guided inquiry learning models on chemical equilibrium topic. The
design of the study used One-group pretest-posttest design. Target of the study is 37 students of class XI
SMAN 1 Kamal Bangkalan. The study showed the following results: (1) The learning feasibility have the
average was 3.5; 3.9; 3.9 with very good category. (2) The students of men and women in consecutive been
using 7.28%; 7,77% of the time to practice component of interpretation, 32.38%; 29.92% of the time for
analysis, and 11.72%; 10.07% for the inference component. (3) Critical thinking skills of students has
increased from before and after the implementation of inquiry learning, before the application of seven
students in the less category, 28 students in the category enough and two students in both categories.
Meanwhile, after implementation of which there are 29 students in both categories and 8 students in the
excellent category. (4) There are differences between students critical thinking skills of male and
female it is seen using Wilcoxon test with sig (2-tailed) was 0,001 with α = 0.05. This translates
into significant value
Vol. 6, No. 2 pp. 196-201, May 2017
ISSN: 2252-9454
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI
KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN
BERPIKIR KRITIS SISWA YANG MEMILIKI GENDER BERBEDA
KELAS XI DI SMAN 1 KAMAL BANGKALAN
IMPLEMENTATION OF GUIDED INQUIRY LEARNING MODEL ON CHEMICAL
EQUILIBRIUM MATERIAL TO PRACTICE CRITICAL THINKING SKILL FOR
DIFFERENT GENDER CLASS XI AT SMAN 1 KAMAL BANGKALAN
Feryn Chris Santi dan Muchlis
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya
email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa, serta
kemampuan berpikir kritis siswa laki-laki dan perempuan terhadap penerapan model pembelajaran inkuiri
terbimbing pada materi kesetimbangan kimia. Desain penelitian yang digunakan adalah One-Group PretestPosttest Design. Subyek penelitian ini adalah 37 siswa kelas XI di SMAN 1 Kamal Bangkalan. Penelitian
menunjukkan hasil sebagai berikut: (1) Keterlaksanaan pembelajaran memperoleh rata-rata 3,5; 3,9; 3,9
dengan kategori sangat baik. (2) Siswa laki-laki dan perempuan secara berturut turut telah menggunakan
7,28%; 7,77% waktu untuk berlatih komponen interpretasi, 32,38%; 29,92% waktu untuk analisis, dan
11,72%; 10,07% waktu untuk komponen inferensi. (3) Keterampilan berpikir kritis siswa mengalami
peningkatan dari sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran inkuiri, sebelum penerapan 7 siswa
dalam kategori kurang, 28 siswa dalam kategori cukup, dan2 siswa dalam kategori baik. Sedangkan sesudah
penerapan terdapat 29 siswa dalam kategori baik dan 8 siswa dalam kategori sangat baik. (4) Terdapat
perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa laki-laki dan perempuan hal ini dilihat menggunakan uji
wilcoxon dengan nilai sig (2-tailed) adalah sebesar 0,001 dengan α = 0,05. Hal ini berarti nilai signifikan < α,
maka H0 ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa laki-laki dan
perempuan.
Kata kunci: Inkuiri Terbimbing, Kesetimbangan Kimia, Keterampilan Berpikir Kritis, Gender
Abstract
This study aimed to describe learning feasibility, students activities, critical thinking skills of male and
female students in implementation of guided inquiry learning models on chemical equilibrium topic. The
design of the study used One-group pretest-posttest design. Target of the study is 37 students of class XI
SMAN 1 Kamal Bangkalan. The study showed the following results: (1) The learning feasibility have the
average was 3.5; 3.9; 3.9 with very good category. (2) The students of men and women in consecutive been
using 7.28%; 7,77% of the time to practice component of interpretation, 32.38%; 29.92% of the time for
analysis, and 11.72%; 10.07% for the inference component. (3) Critical thinking skills of students has
increased from before and after the implementation of inquiry learning, before the application of seven
students in the less category, 28 students in the category enough and two students in both categories.
Meanwhile, after implementation of which there are 29 students in both categories and 8 students in the
excellent category. (4) There are differences between students critical thinking skills of male and
female it is seen using Wilcoxon test with sig (2-tailed) was 0,001 with α = 0.05. This translates
into significant value