Magister Pendidikan Bahasa Indonesia NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017

HUBUNGAN MINAT BACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA
DENGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS DESKRIPSI
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 LAWANG
TAHUN 2016/2017
Nur Hidayati
Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Abstrak : Pada Kurikulum 2013, pembelajaran bahasa
Indonesia merupakan pembelajaran berbasis teks. Oleh sebab itu,
siswa dituntut memiliki kemampuan memahami berbagai jenis teks,
termasuk teks deskripsi. Kemampuan memahami teks dapat dicapai
dengan minat baca yang tinggi, serta penguasaan kosakata yang
memadai. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi
objektif tentang (1) hubungan minat baca dengan kemampuan
memahami teks deskripsi, (2) hubungan penguasaan kosakata dengan
kemampuan memahami teks deskripsi, serta (3) hubungan minat baca
dan penguasaan kosakata secara bersama-sama dengan kemampuan
memahami teks deskripsipada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang
tahun 2016/2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan rancangan deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lawang tahun
2016/2017 yang berjumlah 293 siswa. Adapun sampelnya berjumlah

60 siswa, atau sekitar 20 % dari jumlah populasi . Berdasarkan
analisis data yang telah dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat (1) hubungan yang signifikan antara minat baca
dengan kemampuan memahami teks deskripsi dengan nilai r sebesar
0,543 dengan taraf signifikansi 0,000 atau kurang dari 0,05, (2)
terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan kosakata
dengan kemampuan memahami teks deskripsidengan nilai i r sebesar
0,417 dengan taraf signifikansi 0,001 atau kurang dari 0,05, dan (3)
terdapat terdapat hubungan yang signifikan antara minat baca dan
penguasaan kosakata dengan kemampuan memahami teks deskripsi
dengannilai F 7, 353, nilai t 8, 726 dan 2,405dengan taraf signifikansi
kurang dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui
bahwa 77,1% kemampuan memahami teks deskripsi dipengaruhi oleh
minat baca dan penguasaan kosakata, sedangkan sisanya, 22,9%
dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.
Kata-kata kunci :minat Baca, Penguasaan Kosakata, Teks Deskripsi

PENDAHULUAN
Membaca merupakan kegiatan
yang sangat penting dan bermanfaat

bagi kehidupan seseorang. Meskipun
saat ini pemakaian alat-alat elektronik
sudah semakin maju dan meluas,
tetapi ternyata penggunaannya tidak

dapat menggantikan posisi bahasa
tulis sebagai materi utama dalam
kegiatan
membaca.
Sesuai
Kurikulum
2013,
materi pembelajaran bahasa Indonesia
merupakan materi pembelajaran
berbasis teks, sehingga menuntut

NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 ______________________________________ Halaman 283

siswa untuk memiliki kemam-puan
dan keterampilan dalam memahami

suatu bacaan atau teks. Menurut
Nurgiyantoro (2010:247), aktivitas
dan tugas membaca merupakan suatu
hal yang tidak dapat ditawar-tawar
lagi dalam dunia pendidikan. Siswa
memperoleh sebagian besar ilmu
melalui aktivitas membaca.
Untuk
memperoleh
pemahaman bacaan, seorang pembaca
memerlukan pengetahuan kebahasaan
dan nonkebahasaan (Saddono dan
Slamet, 2014:105). Salah satu faktor
nonkebahasaan
yang
dapat
mempengaruhi kemampuan membaca
seseorang adalah minat baca,
sedangkan faktor kebahasaan yang
berhubungan erat dan seringkali

menjadi
kendala
terhadap
kemampuan membaca, salahsatunya
adalah faktor penguasaan kosakata.
Kualitas keterampilan berbahasa
seseorang
bergantung
kepada
kuantitas dan kualitas kosakata yang
dimilikinya (Tarigan, 2015:2).
Uraiandi atas, memunculkan
suatu pemikiran bahwa minat baca
dan penguasaan kosakata siswa
memiliki
hubungan
dengan
kemampuan siswa dalam memahami
isi wacana bahasa Indonesia. Untuk
menguji pemikiran tersebut peneliti

melakukan suatu penelitian pada
siswa kelas VII SMP Negeri 1
Lawang Kabupaten Malang dengan
harapan akan memperoleh deskripsi
objektif tentang hubungan minat baca
dan penguasaan kosakata terhadap
kemampuan
memahami teks
deskripsi.
Berdasarkan latar belakang
yang telah dikemukakan, maka
masalah
penelitian
ini
dapat
dirumuskan sebagai berikut: (1)
bagaimanakah hubungan antara minat
baca dengan kemampuan memahami
teks deskripsi siswa kelas VII SMP


Negeri
1
Lawang
Tahun
2016/2017,(2)
bagaimanakah
hubungan antara penguasaan kosakata
dengan kemampuan memahami teks
deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri
1 Lawang Tahun 2016/2017, dan (3)
bagaimanakah hubungan antara minat
baca dan pengasaan kosakata dengan
kemampuan memahami teks deskripsi
siswa kelas VII SMP Negeri 1
Lawang Tahun 2016/2017?
Adapun tujuan penelitian
iniadalah untuk memperoleh deskripsi
objektif tentang: (1) hubungan antara
minat baca dengan kemampuan
memahami teks deskripsi siswa kelas

VII SMP Negeri 1 Lawang tahun
2016/2017, (2) memperoleh deskripsi
objektif tentang hubungan antara
penguasaan
kosakata
dengan
kemampuan memahami teks deskripsi
siswa kelas VII SMP Negeri 1
Lawang tahun 2016/2017, dan (3)
memperoleh
deskripsi
objektif
tentang hubungan antara minat baca
dan pengasaan kosakata dengan
kemampuan memahami teks deskripsi
siswa kelas VII SMP Negeri 1
Lawang tahun 2016/2017.
KAJIAN TEORI
Dalam kamus besar bahasa
Indonesia diuraikan bahwa membaca

berasal dari kata baca yaitu melihat
serta memahami isi dari apa yang
tertulis (dengan melisankan atau
hanya dalam hati). Sementara
menurut Tarigan (2008:7), membaca
adalah suatu proses yang dilakukan
oleh pembaca untuk memperoleh
pesan yang hendak disam-paikan
oleh penulis melalui media kata-kata
atau bahasa tulis. Adapun tentang
pengertian minat, Dadang (dalam
Tarigan, 2011:87) mengemukakan
bahwa minat sebagai sesuatu yang
disenangi tanpa terikat atau terpaksa,
sehingga jika seseorang yang

NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 ______________________________________ Halaman 284

mempunyai minat kepada subjek
tertentu,

dia
mempunyai
kecenderungan untuk memberikan
perhatian yang lebih besar daripada
subjek-subjek yang lain. Sementra
Meichati (dalam Sandjaya, 2005:3)
mengartikan minat sebagai perhatian
yang
kuat,
intensif
dan
menguasaiindividu secara mendalam
untuk
tekun
melalukan
suatu
aktivitas.
Sejalan
dengan
pengertian membaca dan minat di

atas, Rahim (2011:28), mengartikan
minat baca sebagai keinginan yang
kuat disertai usaha-usaha seseo-rang
untuk membaca. Berkaitan dengan
pendapat yang dikemukakan oleh
Rahim di atas, usaha-usaha yang
dilakukan dapat diartikan bahwa
tingkat aktivitas baca yang tinggi dari
seseorang dan seberapa banyak buku
yang
dipilih untuk dibaca, serta
intensitas seseorang dalam melakukan
kegiatan membaca, menandakan
bahwa orang tersebut mempunyai
minat baca pada tingkatan tertentu,
misalnya minat baca rendah, minat
baca sedang, atau minat baca tinggi.
Semakin sering seseorang melakukan
kegiatan membaca, semakin banyak
buku yang dipilihnya untuk dibaca,

dan semakin tinggi
intensitas
seseorang dalam melakukan kegiatan
membaca, berarti semakin tinggi pula
tingkat
minat
bacanya
atau
sebaliknya.
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia
(2005:597)
kosakata
diartikan sebagai perbendaharaan
kata, sedangkan
menurut Keraf
(2007:13) kosakata sama dengan
leksikon. Leksikon adalah komponen
bahasa yang memuat makna dan
pemakaian kata dalam bahasa. Kata
dalam bahasa merupakan kekayaan
kata yang dimiliki seorang pembicara
dan penulis. Selanjutnya Soedjito dan
Saryono(2011:3)
mengungkapkan

bahwa
kosakata
adalah
perbendaharaan/kekayaan
yang
dimiliki oleh suatu bahasa. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa kosakata
atau leksikon adalah perbendaharaan
kata yang memuat makna yang
dimiliki
oleh
suatu
bahasa.
Penguasaan terhadap kosakata ini
sangat
penting,
sebab
tanpa
penguasaan kosakata yang memadai,
siswa tidak akan mampu memahami
teks atau bacaan dengan baik. Hal ini
sesuai dengan pendapat Tarigan
(2015:2) bahwa kualitas keterampilan
berbahasa
seseorang
sangat
tergantung pada kuantitas dan kualitas
kosakata yang dimilikinya (Tarigan,
2015:2). Hal ini berarti, semakin
tinggi kualitas dan kuantitas kosakata
yang dimiliki, semakin besar pula
kemungkinan
siswa
terampil
berbahasa. Kualitas kosakata adalah
nilai penempatan kata dalam sebuah
kalimat, sedangkan kuantitas adalah
jumlah kosakata yang dikuasai oleh
seseorang.
Selanjutnya, pengertian teks deskripsi
atau wacana deskripsi. menurut
Priyatni (2015:72) adalah jenis teks
yang
memaparkan
suatu
objek/hal/keadaan sehingga pembaca
seolah-olah
dapat
mendengar,
melihat, atau merasakan hal yang
dipaparkan
dalam
teks
tersebut.Berkaitan dengan pengertian
wacana deskripsi, Darma (2014:2829) juga mengartikan wacana
deskripsi sebagai suatu bentuk
wacana yang melukis-kan sesuatu
sesuai dengan keadaan sebenarnya,
sehingga pembaca dapat mencitrai
(melihat, mendengar, mencium, dan
merasakan) apa yang dilu-kiskan itu
sesuai dengan citra penulisnya. Jadi
dapat disimpulkan bahwa wacana
atau teks deskripsi adalah jenis teks
atau wacana yang melukiskan suatu
objek/hal/keadaan, secara apa adanya,

NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 ______________________________________ Halaman 285

sehingga pembaca seolah-olah dapat
melihat, mendengar, mencium, dan
merasakan apa yang dilukiskan dalam
teks sesuai citra penulisnya.
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
bersifat
kuantitatif
dengan
rancangan
deskriptif korelasional. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Lawang
tahun 2016/2017 yang berjumlah 293.
Adapun sampel penelitian berjumlah
60 siswa (20%), yang terdiri dari 27
siswa laki-laki dan 33 siswa
perempuan. Pengambilan sampel
menggunakan teknik cluster random
sampling. Instrumen yang digunakan
untuk menjaring data pada penelitian
ini adalah berupa tes dan nontes.
Teknik nontes yang berupa angket,
digunakan untuk
menjaring data
berkaitan dengan minat baca. Teknik
tes yang berupa soal-soal objektif
pilihan ganda digunakan untuk
menjaring data tentang penguasaan
kosakata dan kemampuan memahami
teks deskripsi. Sebelum digunakan
untuk menjaring data, terlebih dulu
instrumen diujicobakan. Uji coba ini
dimaksudkan
untuk
mengukur
validitas dan reliabilitas instrument
yang
akan
digunakan
dalam
penelitian.
Data yang sudah terkumpul
selanjutnya dikoreksi dan dianalisis.
Analisis data penelitian ini dilakukan
dengan bantuan program SPSS versi
20,0 for windows. Untuk mengetahui
hubungan minat baca dengan
kemampuan
memahami
teks
digunakan teknik korelasi tatajenjang
dari Spearman, untuk mengetahui
hubungan
penguasaan
kosakata
dengan
kemampuan
memahami
bacaan digunakan teknik korelasi
product moment dari Pearson,
sedangkan
untuk
mengetahui

hubungan antara minat baca dan
penguasaan
kosakata
(secara
bersama-sama) dengan kemampuan
memahami teks deskripsi digunakan
teknik korelasi regresi ganda.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian,
diperoleh data penelitian berupa nilai
minat
baca,
nilai
penguasaan
kosakata, dan nilai kemampuan
memahami teks deskripsi siswa kelas
VII SMP Negeri 1 Lawang tahun
pelajaran 2016/2017. Data yang
terkumpul selanjutnya dianalisis
dengan menggunakan batuan program
SPSS 20,0 for windows.
Analisis Hubungan antara Minat
Baca
dengan
Kemampuan
Memahami Teks Deskripsi
Untuk mengetahui terdapat
hubungan antara variabel bebas minat
baca (X1) dengan variabel terikat
kemampuan memahami teks deskripsi
(Y) atau tidak, dapat dilihat dari nilai
signifikansi dan seberapa kuat
hubungan tersebut, dapat dilihat dari
nilai koefisien korelasi atau (r) dan
taraf signifikansinya. Jika Sig. di atas
atau lebih besar dari 0,005 maka tidak
ada hubungan yang signifikan antara
X1 dengan Y, dan jika Sig. di bawah
atau kurang dari 0,05 maka terdapat
hubung-an yang signifikan antara X1
dengan Y.
Berdasarkan
hasil analisis
yang telah dilakukan, diperoleh nilai r
sebesar
0, 543 dengan nilai
signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari
0,05. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa variabel minat
baca
(X1)
dengan
variabel
kemampuan memahami teks deskripsi
(Y) berhubungan secara nyata dan
signifikan. Hal ini dapat dilihat pada
tabel berikut.

NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 ______________________________________ Halaman 286

Tabel Koefisien Korelasi Tatajenjang
Spearman

Pemaha
m-an
Teks
Spea Deskrips
rman i
's
rho
Minat
Baca

Correlation
Coefficient
Sig. (2tailed)
N
Correlation
Coefficient
Sig. (2tailed)
N

Pemaha Min
man
at
Teks
Baca
Deskrip
si
,543*
1,000
*
.

,000

60

60
1,00
0

,543

**

,000

.

60

60

**. Correlation is significant at the 0.01
level (2-tailed).
Analisis Hubungan Penguasaan
Kosakata dengan Kemampuan
Memahami Teks Deskripsi
Untuk mengetahui terdapat
hubungan antara variabel bebas
penguasaan kosakata (X2) dengan
variabel
terikat
kemampuan
memahami teks deskripsi (Y) atau
tidak, dapat dilihat dari nilai
signifikansi dan seberapa kuat
hubungan tersebut, dapat dilihat dari
nilai koefisien korelasi atau (r) dan
taraf signifikansinya. Jika Sig. di atas
atau lebih besar dari 0,005 maka tidak
ada hubungan yang signifikan antara
X2 dengan Y, dan jika Sig. di bawah
atau kurang dari 0,05 maka terdapat
hubung-an yang signifikan antara X2
dengan Y.
Berdasarkan
hasil analisis
yang telah dilakukan, diperoleh nilai r
sebesar
0, 417 dengan nilai
signifikansi 0,001 atau lebih kecil dari
0,05. Dengan demikian, dapat
disimpulkan
bahwa
variabel
penguasaan kosakata ( X2) dengan
variabel kemampuan memahami teks
deskripsi (Y) berhubungan secara

nyata dan signifikan. Hal ini dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel Koefisien Korelasi Pearson
Product Moment
Pemahaman Penguas
Teks
aan
Deskripsi Kosakat
a
Pearson
Correlatio
Pemaham n
-an Teks
Sig. (2Deskripsi
tailed)
N
Pearson
Correlatio
Penguasaa n
n
Sig. (2Kosakata
tailed)
N

1

,417**
,001

60

60

,417**

1

,001
60

60

**. Correlation is significant at the 0.01
level (2-tailed).
Analisis Hubungan Minat Baca dan
Penguasaan
Kosakata
dengan
Kemampuan Memahami Teks
Deskripsi
Uji korelasi regresi ganda
akan
mengukur
nilai
aktual
berdasarkan tiga cakupan analisis
yaitu, pertama uji signifikansi F
untuk menilai hubungan variabel
minat baca (X1) dan variabel
penguasaan kosakata (X2) bersamasama (simultan) terhadap variabel
kemampuan memahami teks deskripsi
(Y). Kedua, uji signifikansi t untuk
menilai hubungan secara parsial
antara variabel X1 dengan variabel Y
dan variabel X2 dengan variabel Y.
Ketiga, uji koefisien determinasi (R2)
untuk menguji seberapa besar
hubungan
sumbangan
efektif
variabel-variabel bebas (X1, X2)
terhadap vriabel terikat (Y).
Selanjutnya, hasil uji korelasi
regresi ganda dapat dirinci sebagai
berikut. Pada uji signifikansi F
diperoleh nilai sebesar 8,726 dengan
taraf signifikansi. 0,000 atau lebih

NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 ______________________________________ Halaman 287

kecil dari 0,05. Maka dapat
disimpulkan
bahwa
terdapat
hubungan nyata dan signifikan antara
variabel minat baca dan penguasaan
kosakata secara simultan terhadap
kemampuan
memahami
teks
deskripsi.
Tabel
berikut
menggambarkan hasil uji signifikansi
F.
Tabel Hasil Uji Signifikansi F pada
Korelasi Regresi Ganda
Model
Regres
-sion
Residu
1
al
Total

Sum of
Squares

Mean
Square
1197,62
2395,241
0

F

Sig.

8,72
,000b
6

7823,093 137,247
10218,33
3

a. Dependent Variable: Pemahaman
Teks Deskripsi
b. Predictors:(Constant), Penguasaan
Kosakata, Minat Baca
Pada uji signifikansi t (secara
parsial) terhadap minat baca dengan
kemampuan memahami teks deskripsi
diperoleh nilai sebesar 2,118 pada
taraf signifikansi 0,039 atau lebih
kecil dari 0,05, sedangkan terhadap
penguasaan
kosakata
dengan
kemampuan memahami teks deskripsi
dipeoleh nilai sebesar 2,405 dengan
taraf signifikansi 0,019 atau lebih
kecil dari 0,05. Maka dapat
disimpulkan
bahwa
terdapat
hubungan nyata dan signifikan antara
minat baca dengan kemampuan
memahami teks deskripsi dan
penguasaan
kosakata
dengan
kemampuan
memahami
teks
deskripsi.
Hasil
analisis
uji
signifikansi t di atas, secara ringkas
dapat dilihat pada tabel berikut.

Model

1

Constant
Minat Baca
Penguasaan
Kosakata

t

Sig.

-,349
2,118

,728
,039

2,405

,019

Dependent Variable: Pemahaman
Teks Deskripsi
Adapun pada uji koefisiensi
determinasi (R2) diperoleh hasil 0,771
atau sebesar 77,1%. Jadi, dapat
dinyatakan bahwa 77,1% dari
kemampuan memahami teks deskripsi
diperoleh dari minat baca dan
penguasaan kosa kata, sedangkan
sisanya, yaitu 22,9 % dipengaruhi
variabel lain di luar dua variabel
bebas
tersebut.
Tabel
berikut
ringkasan hasil analisis korelasi
regresi ganda.
Tabel Ringkasan Hasil Analisis Uji
Koefisiensi pada Korelasi Regresi
Ganda
Model

R

R
Square

Adjusted
R Square

1

,901a

,811

,771

Std. Error
of the
Estimate
11,7153

a. Predictors: (Constant), Penguasaan
Kosakata, Minat Baca
Pengujian Hipotesis
Pada bagian ini diuraikan
tentang uji hipotesis berdasarkan
jumlah variabel yang diajukan. Untuk
mengetahui terdapat hubungan atau
tidak, dapat dilihat dari nilai
signifikansi
dan
berapa
kuat
hubungan tersebut dapat dilihat dari
nilai koefisien korelasi atau (r) dan
taraf signifikansinya. Jika Sig. di atas
0,05 maka Ho diterima, sedangkan
jika Sig. di bawah atau kurang dari
0,05 maka Ho ditolak.

Tabel Hasil Uji Signifikansi t pada
Korelasi Regresi Ganda

NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 ______________________________________ Halaman 288

UJi Hipotesis 1
Hipotesis pertama dalam
penelitian ini adalah “tidak terdapat
hubungan yang positif dan signifikan
antara minat baca dengan kemampuan
memahami teks deskripsi siswa kelas
VII SMP Negeri 1 Lawang tahun
2016/2017”.Uji
hipotesis
ini
dilakukan dengan menggunakan
Spearman’s
Rank
Correlation
Coefficient atau korelasi Tatajenjang
dariSpearman.Berikut disajikan tabel
ringkasan hasil korelasi Tatajenjang
Spearman untuk mengetahui diterima
atau ditolaknya hipotesis yang
diajukan.
Tabel Ringkasan Hasil Uji Korelasi
Tatajenjang
Variabel

Korelasi
Tatajenjang

Sig

Ket.

0,543

0,000

Hipotesis
ditolak

Minat Baca
Kemampuan
Memahami
Teks
Deskripsi

Berdasarkan tabel di atas
dapat diketahui bahwa nilai r sebesar
0,543 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000 atau kurang dari 0,05
(0,000