Wewenang Badan Koordinasi Penanaman Modal Dalam Pengawasan Terkait Penyimpangan Yang Terjadi Pada Pelaksanaan Perizinan Perusahaan Joint Venture

WEWENANG BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DALAM
PENGAWASAN TERKAIT PENYIMPANGAN YANG TERJADI PADA
PELAKSANAAN PERIZINAN PERUSAHAAN JOINT VENTURE

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara

Oleh

Aina Dwi Utari
110200305
DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016


Universitas Sumatera Utara

LEMBAR PENGESAHAN
WEWENANG BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DALAM
PENGAWASAN TERKAIT PENYIMPANGAN YANG TERJADI PADA
PELAKSANAAN PERIZINAN PERUSAHAAN JOINT VENTURE

Oleh

Aina Dwi Utari
110200305

Disetujui Oleh
DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI

Windha, SH. M.Hum
NIP. 19750112 200501 2 002

Pembimbing I


Pembimbing II

(Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum) (Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum)
NIP. 195905111986011001
NIP. 197302202002121001

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
WEWENANG BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DALAM
PENGAWASAN TERKAIT PENYIMPANGAN YANG TERJADI PADA
PELAKASANAAN PERIZINAN PERUSAHAAN JOINT VENTURE
*Aina Dwi Utari
**Budiman Ginting
***Mahmul Siregar

Pembangunan nasional digunakan oleh pemerintah untuk meningkatkan
kesejahteraan dengan cara meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia,
mengembangkan teknologi yang mutakhir, dan pembangunan secara merata di seluruh
wilayah Indonesia. Namun, Indonesia masih belum mampu menyediakan dana
pembangunan tersebut. Disamping berupaya untuk menggali pembiayaan dalam negeri,
pemerintah juga mengundang sumber pembiayaan lainnya yaitu dari luar negeri, yang
salah satunya adalah Penanaman Modal Asing Langsung (Foreign Direct Investment)
melalui perusahaan joint venture. Perusahaan joint venture berdiri setelah adanya izin
yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal atas bidang-bidang usaha
yang telah terdaftar. dalam pelaksanaan perizinan terhadap perusahaan joint venture
terdapat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Berdasarkan hal tersebut terdapat
permasalahn yang diteliti yaitu bagaimana eksistensi BKPM dalam penanaman modal di
Indonesia, bagaimana pelaksanaan perusahaan joint venture, dan bagaimana wewenang
BKPM dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan perizinan perusahaan joint
venture.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif yang dilakukan
dengan mengkaji peraturan perundang-undangan terkait serta dengan mempelajari bukubuku. Bersifat deskriptif yaitu menggambarkan fenomena hukum dari fakta-fakta yang
diketemukan. Data sekunder yang diperoleh dari studi kepustakaan selanjutnya dianalisis
secara kualitatif.
Badan Koordinasi Penanaman Modal di Indonesia sebagai Lembaga Pemerintah

Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden
bertugas melaksanakan koordinasi kebijakan dan pelayanan di bidang penanaman modal
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam penanaman modal asing
BKPM memliki wewenang sebagai lembaga yang turut mengawasi jalannya kegiatan
penanaman modal asing. Salah satunya dengan mengawasi pelaksanaan perizinan dalam
kegiatan joint venture yang merupakan kegiatan penanaman modal asing. Dalam
pengawasannya terhadap pelaksanaan perizinan, BKPM melakukan pengawasan secara
langsung ke lokasi proyek secara rutin apabila terdapat penyimpangan dalam pelaksanaan
proyek, dan juga BKPM melakukan pengawasan secara tidak langsung yang dilakukan
melalui penelitian terhadap LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal) yang
disampaikan oleh perusahaan. Bentuk penyimpangan yang terjadi salah satunya yaitu
pelanggaran yang terjadi terhadap izin prinsip. Atas penyimpangan dalam perizinan yang
terjadi, BKPM berhak memberikan sanksi administratif berupa peringatan tertulis,
pembatasan kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman
modal, dan pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal.
Kata Kunci : Pengawasan, Penyimpangan, Perizinan Joint Venture
*Peneliti, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
***Pembimbing II, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara


i
Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin atas segala nikmat iman, Islam, kesempatan,
serta kekuatan yang telah diberikan Allah Subhanahuwata’ala sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi persyaratan untuk memperoleh
gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Shalawat
beriring

salam

untuk

tuntunan

dan

suri


tauladan

Rasulullah

Shallallahu‘alaihiwasallam beserta keluarga dan sahabat beliau yang senantiasa
menjunjung tinggi nilai-nilai Islam yang sampai saat ini dapat dinikmati oleh
seluruh manusia di penjuru dunia.
Adapun judul skripsi penulis adalah Wewenang Badan Koordinasi
Penanaman Modal Dalam Pengawasan Terkait Penyimpangan Yang Terjadi
Pada Pelaksanaan Perizinan Perusahaan Joint Venture.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah berusaha sebaik mungkin namun
karena keterbatasan yang dimiliki, penulis menyadari masih banyak kekurangan
baik dari penyajian materi maupun penyampaiannya. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran bagi berbagai pihak guna memberikan masukan
demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam masa penulisan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penulis banyak sekali menerima bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:


ii
Universitas Sumatera Utara

1. Prof. Dr. Runtung, SH., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH., M.Hum, selaku Wakil Dekan I, Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Syafruddin Hasibuan, SH., M.Hum, selaku Wakil Dekan II, Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Dr. OK. Saidin, SH., M.Hum selaku wakil Dekan III Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
5. Ibu Windha, SH., M.Hum selaku Ketua Departemen Hukum Ekonomi,
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
6. Prof. Dr.Budiman Ginting, SH., M.Hum, selaku Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, petunjuk, nasehat dan saran mulai dari awal sampai
akhir sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
7. Bapak Dr. Mahmul Siregar, SH., M.Hum, selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, petunjuk, nasehat dan saran mulai dari awal sampai
akhir sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

8. Seluruh staf pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
9. Ucapan terima kasih yang tiada tara untuk kedua orang tua penulis. Untuk
Ibunda Maria Sofia Poluan dan Ayahanda Alm. Suriadi, SE, yang telah
menjadi orang tua terhebat sejagad raya, yang selalu memberikan motivasi,
nasehat, cinta, perhatian, dan kasih sayang serta doa yang tentu takkan bisa
penulis balas.

iii
Universitas Sumatera Utara

10. Kepada kakak-kakak dan adik-adik tercinta, Aulia Putri Utami, Dr. Utary
Maharany Barus, S.H., M.Hum., Nadia Amelya Poluan, Marlina Deliana
Poluan, Fardhayana Mentari Barus, Nishka Sylviana, Dimas Maulana yang
selalu memberikan dukungan kepada penulis.
11. Kepada sahabat-sahabat penulis, Aziza Hasanah, Dinda Anwar, Fitri Apriliani
dan Rizky Chairunisya, Sabilla Dien Tharra yang selalu memberi dukungan
kepada penulis.
12. Kepada sahabat-sahabat penulis, Natastya Rehulina, Naomi Manurung,
M.Febriyandri, T. Azlansyah Alsani, M. Ibnu Hidayah, Grace Dina Mariana,
Stevany Caludia, Assyfa Humairah, Azaria Tobing, M. Zuhdi Lubis, Ridho

Alviant Lubis yang selalu mendukung penulis.
13. Rekan-rekan diluar kampus yang tidak bisa disebutkan satu persatu
Penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya. Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Medan,

Januari 2016
Penulis

Aina Dwi Utari

iv
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

ABSTRAK

................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI
BAB I

................................................................................................... v

PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .................................................................. 10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 11
D. Keaslian Penelitian .................................................................... 12
E. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 13
F. Metode Penelitian ...................................................................... 18
G. Sistematika Penulisan................................................................. 20

BAB II

EKSISTENSI BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
(BKPM) DALAM PENANAMAN MODAL DI INDONESIA ...... 21

A. Pengertian Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ...... 21
B. Tugas dan Wewenang Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) .......................................................................... 28
C. Pengawasan Penanaman Modal oleh Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) .......................................................................... 34

BAB III

PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN
PERUSAHAAN JOINT VENTURE ............................................... 40
A. Pengertian Joint Venture ........................................................... 40
B. Pelaksanaan Perusahaan Joint Venture...................................... 49

v
Universitas Sumatera Utara

C. Aspek Hukum Pelaksanaan Perusahaan
Joint Venture.............................................................................. 53
D. Prosedur Pengawasan Pelaksanaan Perusahaan
Joint Venture.............................................................................. 81
BAB IV

WEWENANG BADAN KOORDINASI PENANAMAN
MODAL DALAM MELAKUKAN PENGAWASAN
TERKAIT PENYIMPANGAN YANG TERJADI PADA
PELAKSANAAN PERIZINAN PERUSAHAAN JOINT
VENTURE ....................................................................................... 85
A. Bentuk Penyimpangan pada Pelaksanaan Perizinan
Perusahaan Joint Venture .......................................................... 85
B. Faktor Pemicu Terjadinya Penyimpangan dalam Pelaksanaan
Perizinan Perusahaan Joint Venture .......................................... 92
C. Wewenang Pengawasan Badan Koordinasi Penanaman
Modal Terhadap Penyimpangan dalam Pelaksanaan
Perizinan Perusahaan Joint Venture .......................................... 97

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 103
A. Kesimpulan ................................................................................ 103
B. Saran .......................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA

vi
Universitas Sumatera Utara