Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (Studi Kasus: Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

1.1.1

Partisipasi masyarakat dan pembangunan
Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang berbasiskan partisipasi.

Konseppartisipasiataupun

partnership

dan

participationini

pertama


kali

diperdengarkan pada Laporan Konferensi PBB tentang Pemukiman Manusia (Habitat
II) di Istambul Turkey 3-14 Juni 1996 yang menyatakan bahwa partisipasi merupakan
pendekatan yang paling demokratis dan efektif untuk mewujudkan suatu tujuan
pembangunan dengan cara mengadopsi strategi yang memungkinkan dan prinsipprinsip

kemitraan/partisipasi(UNCHS,1996:9).

Partisipasi

(dalam

terminologi

UNHCS disebut sebagai forum konsultasi warga) yang merupakan platform bagi
semua stakeholder guna mendiskusikan berbagai isu pembangunan dan menghasilkan
konsensus terkait prioritasi pelaksanaan program-program pembangunan. Struktur
forum


konsultasi

warga

seyogyanya

terdiri

dari

tiga

unsur,

yaitu

pemerintah,organisasi masyarakat dan lembaga non-pemerintah. Pembentukan forum
warga menjadi semacam wahana bagi pelibatan masyarakat/stakeholder(stakeholder
engagement) dalam proses konsultasi warga (UNHCS, 2001).

Di Indonesia, program pembangunan yang selama ini dilakukan pemerintah
masih bersifat pola pendekatan pembangunan top-down(dari atas ke bawah)yang
menunjukkan perandominan dari pemerintah. Pemerintah melakukan pembangunan

Universitas Sumatera Utara

tanpa melihat apakah program tersebut benar-benar dibutuhkan masyarakat atau tidak
sehingga program yang ada menjadi tidak tepat sasaran dan tujuan pembangunan
Indonesia untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur tidak terwujud.
Pada masa sekarang ini, paradigma program pembangunan sudah bergeser
menjadi pola pendekatan pembangunan bersifat bottom-up(dari bawah ke atas).
Partisipasi aktif masyarakat menjadi landasan utama pada program pembangunan
yang bersifat bottom-up. Masyarakat dijadikan sebagai subjek pembangunan bukan
lagi

menjadi

objek

pembangunan.


Masyarakat

diikutsertakan

dalam

menentukanberbagai kegiatan pembangunan, dan pengelola program pembangunan
sehingga peran pemerintah bergeser menjadi fasilitator, sumber biaya, dan sumber
inovasi dalam pencapaian tujuan program. Hal-hal inilah yang disebut dengan
pembangunan partisipatif, dimana pembangunan yang dilakukan berlandaskan peran
serta masyarakat sehinggatujuan program pembangunan tercapai dan hasilnya dapat
dinikmati masyarakat luas.
Pelibatan masyarakat pada setiap tahapan pembangunan dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan pemeliharaan, akan menumbuhkan rasa
percaya terhadap pemerintah sehingga masyarakat termotivasi untuk mendukung
program-program pembangunan yang dilakukan pemerintah. Masyarakat banyak
memegang peran penting dalam pembangunan sehingga partisipasi aktif dari
masyarakat mutlak diperlukan. Keberhasilan program pembangunan pemerintah
sangat tergantung pada partisipasi masyarakat. Bila tingkat partisipasi masyarakat


Universitas Sumatera Utara

tinggi maka tinggi pulalah tingkat keberhasilan program tersebut. Hal ini
membuktikan bahwa partisipasimasyarakat adalahhal yang sangat menentukan bisa
atau tidaknya tujuan pembangunan tercapai. Oleh karena itu kunci sukses
pembangunan adalah partisipasi masyarakat.

1.1.2

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di
Kelurahan Bagan Deli

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan
merupakansalah satu program pembangunan pemerintah yang bertujuan untuk
menanggulangi kemiskinan melalui peningkatan kesejahteraan dan kesempatan kerja
masyarakat miskin secara mandiri dengan berbasis pemberdayaan masyarakat.
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan ini sangat
strategis karena menyiapkan landasankemandirian masyarakat berupa lembaga
kepemimpinan


masyarakat

yangrepresentatif,

mengakar

dan

kondusif

bagi

perkembangan modal sosial (socialcapital) masyarakat di masa mendatang serta
menyiapkan

program

masyarakatjangka


menengah

dalam

penanggulangan

kemiskinan yang menjadi pengikat dalamkemitraan masyarakat dengan pemerintah
daerah dan kelompok peduli setempat.
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan ini
dimulai sejak tahun 2008, dimana program ini merupakan program lanjutan dari
Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang telah dilaksanakan
pemerintah sejaktahun 1999 sebagai suatu upaya pemerintah untuk membangun

Universitas Sumatera Utara

kemandirianmasyarakat dan pemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinan
secaraberkelanjutan.
Adapun salah satu yang menjadi tujuan khusus Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat


(PNPM) Mandiri

Perkotaan

ini adalah untuk

meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin,
kelompok perempuan, komunitas masyarakat terpencil, dan kelompok masyarakat
lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan
dan pengelolaan pembangunan.
Lokasi sasaran PNPM Mandiri Perkotaan sejak tahun 2008 meliputi 8.813
kelurahan/desa di 955 kecamatan perkotaan yang tersebar di 245 kota/kabupaten di
33 provinsi diseluruh Indonesia termasuk Kota Medan.
Lokasi pada penelitian ini adalah Kelurahan Bagan Deli yang terdiri dari 15
lingkungan dengan kondisi lingkungan yang kumuh dan memprihatinkan. Kondisi
permukiman nelayan pada Kelurahan Bagan Deli yang berada tepat di sempadan
sungai adalah kondisi jalan rusak dan becek karena sering terkena air pasang, lokasi
yang rawan banjir air pasang, sampah yang berserakan, limbah rumah tangga yang
tidak ditangani, tingkat kerusakan bangunan tinggi, jamban berada diluar rumah,
mempunyai tingkat kepadatan bangunan sangat tinggi, kondisi lingkungan buruk dan

kumuh, dan bangunan perumahan yang ada sebagian besar adalah semi permanen.
Pemerintah Kota Medan sudah berusaha memperbaiki kondisi diatas tersebut
melalui program-program pemerintah setiap tahunnya yang bertujuan agar kondisi
permukiman nelayan Kelurahan Bagan Deli menjadi lebih baik lagi.

Universitas Sumatera Utara

Adapun salah satu program pemerintah yang ada pada kelurahan ini adalah
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, dimana
sejak tahun 2008 Kelurahan Bagan Deli merupakan lokasi sasaran dari program
pemerintah tersebut. Setiap tahunnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri Perkotaan selalu memberikan program-program kepada masyarakat
Kelurahan Bagan Deli untuk memperbaiki kondisi daerah tersebut, namun
kenyataannya program-program tersebut belum cukup membantu kondisi kelurahan
ini menjadi lebih baik dikarenakan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat terhadap
program pemerintah. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji sejauh mana
tingkat partisipasi masyarakat terhadap program pembangunan yang dilakukan
pemerintah terhadap Kelurahan Bagan Deli khususnya Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan. Penelitian ini juga dipandang
perlu untuk memperolehfaktor yang menyebabkan rendahnya tingkat partisipasi

masyarakat pada Kelurahan Bagan Deli agar tujuan pemerintah melalui Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan dapat tercapai.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan pertanyaan penelitian

(Research Questions) sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

Perkotaan di

Universitas Sumatera Utara

permukiman nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan
berdasarkan Skala Sherry Arnstein?
2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat pada
tahap pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Mandiri di permukiman nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan
Belawan?

1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan permasalahan sebagaimana
tersebut di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Menemukan tingkat partisipasi masyarakat

pada tahap pelaksanaan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan
di permukiman nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan
berdasarkan Skala Sherry Arnstein.
2. Menemukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat partisipasi
masyarakat
Masyarakat

pada tahap pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan
(PNPM) Mandiri

Perkotaan

di permukiman nelayan

Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan.

1.4Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah:

Universitas Sumatera Utara

a. Bagi Pemerintah Kota Medan, penelitian ini dapat dijadikan sumbangan
pemikiran

bila nantinya

melakukan

program

pembangunan

yang

berbasiskan pemberdayaan masyarakat di Kota Medan secara umum dan
khususnya di Kelurahan Bagan Deli.
b. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat menambah wawasan masyarakat luas
mengenai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Perkotaan dan terutama bagi masyarakat sasaran khususnya, penelitian ini
diharapkan dapat memperlihatkan sejauh mana tingkat partisipasi
masyarakat terhadap program pemerintah.
c. Sumbangan keilmuan khususnya dalam bidang pembangunan kota
mengenai partisipasi masyarakat serta dapat dijadikan landasan bagi
penelitian selanjutnya maupun kegiatan akademis lain yang berkaitan
dengan partisipasi masyarakat.

1.5

Ruang Lingkup Penelitian

1.5.1

Ruang lingkup wilayah
Adapun yang menjadi wilayah penelitianini adalah permukiman nelayan pada

Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Kota Medan Provinsi Sumatera
Utara. Kelurahan Bagan Deli merupakan kelurahan yang selalu mendapatkan bantuan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan sejak
tahun 2008.

Universitas Sumatera Utara

1.5.2

Ruang lingkup substansi
Adapun yang menjadi ruang lingkup substansi pada penelitian ini adalah:
1. Kajian mengenai tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan.
2. Kajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi
masyarakat pada tahap pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan meliputi jenis kelamin, usia,
tingkat pendidikan, tingkat penghasilan dan mata pencaharian masyarakat.

1.6

Kerangka Berpikir
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan

merupakan

salah

satu

program

pembangunan

pemerintah

yang

berbasis

pemberdayaan masyarakat. Sejak tahun 2008 Kelurahan Bagan Deli selalu
memperoleh PNPM, tetapi program tersebut tidak mampu memenuhi target
disebabkan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat.Oleh karena itu peneliti
tertarik untuk mengkaji sejauh mana tingkat partisipasi masyarakat di Kelurahan
Bagan Deli.Pendekatan yang diambil dalam penyusunan penelitian ini meliputi
serangkaian kegiatan yang saling terkait yang meliputi latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, kajian literatur,metode penelitian,analisis yang
digunakan beserta metoda analisis data,hasil analisis dan kemudian menghasilkan
kesimpulan dan rekomendasi seperti digambarkan dalam bagan alir kerangka
berpikir pada Gambar 1.1.

Universitas Sumatera Utara

Latar Belakang
- Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan untuk menanggulangi
kemiskinan tidak berhasil memenuhi target disebabkan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat.
- Sejak tahun 2008 Kelurahan Bagan Deli selalu memperoleh Program PNPM tetapi tidak
signifikan dengan tujuan program tersebut

Rumusan Masalah
Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat danfaktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat
partisipasi masyarakat, khususnya pada tahap pelaksanaan PNPM di Kelurahan Bagan Deli

Tujuan
Mendapatkantingkat partisipasi masyarakat besertafaktor-faktor
partisipasipada tahap pelaksanaan program

Kajian Literatur
- Partisipasi masyarakat
- Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi
- Hambatan dalam partisipasi

1.

2.

yang mempengaruhi tingkat

Metode Penelitian
- Deskriptif kuantitatif
- Analisakualitatif

Analisis
Tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan dengan menggunakan Teori Sherry Arnstein
yang meliputi Manipulasi, Terapi, Pemberian Informasi, Konsultasi, Penetraman,
Kemitraan, Pendelegasian Kekuasaan dan Pengawasan Masyarakat
Faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat, meliputi : Jenis Kelamin,
Usia, Tingkat Pendidikan, Tingkat Penghasilan, dan Mata Pencaharian

Metode Analisa Data
Metode Tabulasi Silang dan Analisis SPSS

Hasil Analisis

Kesimpulan & Rekomendasi

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir
Sumber: Hasil Analisis,2013

Universitas Sumatera Utara

1.7

Struktur Penulisan Tesis
Sistematika penulisanpenelitian ini meliputi 6 (enam) bab, sebagai berikut:
1. Bab I berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,manfaat
penelitian, ruang lingkup penelitian,kerangka berpikir, struktur penulisan
tesis dan keaslian penelitian.
2. Bab II berisi kajian literatur mengenai teori-teori yang berkaitan dengan
partisipasi masyarakat yaitu pengertian partisipasi, bentuk partisipasi,
tingkat partisipasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi
meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan dan
mata pencaharian, hambatan dalam berpartisipasi dan resume kajian
pustaka.
3. Bab III berisi jenis penelitian, variabel penelitian,populasi/sampel,metoda
pengumpulan data, dan metoda analisa data.
4. Bab IV berisi gambaran umum kawasan penelitian dan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat(PNPM) Mandiri Perkotaan Perkotaan
5. Bab V berisi kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri

Perkotaan, analisis distribusi frekuensi responden,

analisis bentuk partisipasi masyarakat, analisis tingkat partisipasi
masyarakat, analisis hubungan faktor internal dengan tingkat partisipasi
dan temuan penelitian.
6. Bab VI berisi kesimpulan dari hasil analisis dan rekomendasi.

Universitas Sumatera Utara

1.8

Keaslian Penelitian
Kajian tentang Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan,Studi Kasus:
Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan sejauh yang
peneliti ketahui belum ada peneliti yang sudah mengkaji dalam bentuk tesis.
Adapun penelitian dengan tema yang sama pernah dilakukan oleh Intan
Sumiyati di Kabupaten Tana Tidung, Sri Wahyuni dan Onny Setiani di Kabupaten
Tulungagung, Trias Yuniar di Kabupaten Jember, Aprianto Patabang di Makassar dan
Sutami di Kelurahan Marunda Jakarta.
Penelitian yang dilakukan sebelumnya tidak sama dengan yang penulis teliti
baik menurut aspek dan lokasi penelitian. Berdasarkan hal tersebut maka keaslian
dari penelitian dalam rangka penyusunan tesis berjudul Partisipasi Masyarakat Pada
Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Perkotaan, Studi Kasus: Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan
Medan Belawan ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan apabila terdapat
kesamaan adalah pada kajian pustaka atau teori yang melandasi penelitian ini.
Untuk lebih jelasnya ada pada Tabel 1.1.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian
JUDUL PENELITIAN

BENTUK

Implementasi Program Nasional

Jurnal

Pemberdayaan

Masyarakat

(PNPM) Mandiri Di Kecamatan
Sesayap Hilir Kabupaten Tana
Tidung

(Studi

Kasus

Desa

Sepala

Dalung

dan

Desa

TUJUAN PENELITIAN SASARAN PENELITIAN
Untuk mengetahui
Implementasi Program
(PNPM) Mandiri Desa
Sepala Dalung dan Desa
Sesayap

Identifikasi implementasi
program dalam
mengentaskan kemiskinan

Kajian terhadap tingkat
partisipasi masyarakat di
5 lokasi Program SLBM
di Tulungagung

Identifikasi tingkat
partisipasi dengan teori
Sherry Arnstein

VARIABEL PENELITIAN
Perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi

ANALISA DATA
Kualitatif
deskriptif

HASIL PENELITIAN
Pelaksanaan PNPM Mandiri di Desa
Sepala Dalung dan Desa Sesayap di
bidang ekonomi berupa dana bergulir
sudah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
oleh pihak PNPM Mandiri Perdesaan.

Sesayap) (Intan Sumiyati, 2013)
Tingkat Partisipasi Masyarakat
dalam

Pelaksanaan

Jurnal

Program

Sanitasi Lingkungan Berbasis
Masyarakat

di

Kabupaten

Prakarsa, pembiayaan,
pengambilan keputusan,
kemampuan mobilisasi
tenaga, kemampuan
menyelesaikan masalah

Kualitatif
deskriptif

Dalam Pengelolaan Lingkungan
Pada

Program

Pemberdayaan

Nasional
Masyarakat

(PNPM) Mandiri Perkotaan Di
Kabupaten Jember, Jawa Timur
(Studi Di Kelurahan Tegalgede,

tingkat

consultation,

pengambilan

keputusan tingkat partnership, kemampuan
mobilisasi tenaga tingkat delegated power,
kemampuan

Tulungagung
(Sri Wahyuni, Onny Setiani,
Suharyanto, 2012)
Tingkatan Partisipasi Masyarakat

Prakarsa tingkat placation, pembiayaan

menyelesaiakan

masalah

tingkat partnership

Ringkasan Tesis

Mengkaji tingkatan
partisipasi masyarakat
dalam pengelolaan
lingkungan

Prakarsa,
pembiayaan,pengambilan
keputusan, mobilisasi
tenaga dan penyelesaian
masalah menurut Sherry
Arnstein

1. Prakarsa
2. Pembiayaan
3. Pengambilan keputusan
4. Mobilisasi tenaga
5. Penyelesaian masalah

Deskriptif
kualitatif

1. Prakarsa,tingkat placation
2. Pembiayaan,tingkat consultation
3.
Pengambilan
keputusan,tingkat
delegated power.
4. Mobilisasi tenaga,tingkat delegated
power.
5. Penyelesaian masalah, tingkat
partnership.

Sumbersari Dan Desa Pontang,
Ambulu)

(Trias

Yuniar

Mediawati, 2011)

Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.1. (Lanjutan)
JUDUL PENELITIAN

BENTUK

Faktor-Faktor Pendorong Dan
Penghambat
Partisipasi
Ringkasan Tesis
Masyarakat Pada Pelaksanaan
Program NUSSP Di Kelurahan
Rappocini

Kelurahan
Pannampu
Kota
Makassar
(Aprianto Patabang, 2010)

TUJUAN PENELITIAN SASARAN PENELITIAN
Untuk mengetahui faktorfaktor apa saja yang
paling signifikan dan
dominan
menjadi
pendorong
dan
penghambat
partisipasi
masyarakat
pada
pelaksanaan
Program
NUSSP pada Kelurahan
Rappocini dan Kelurahan
Pannampu
di
Kota
Makassar

1. Bentuk partisipasi

1. Identifikasi perbedaan
bentuk partisipasi
2. Analisis
pendorong
partisipasi
ditinjau
individu.
3. Analisis
faktor

VARIABEL PENELITIAN

2. Faktor-faktor pendorong
perbedaan faktor dan penghambat partisipasi
dan penghambat
masyarakat
dari
tingkat

hubungan faktor-

pendorong

penghambat

dan

partisipasi

masyarakat paling signifikan
ditinjau dari tingkat individu
4. Analisis perbedaan faktorfaktor
pendorong
dan
penghambat
partisipasi
masyarakat ditinjau dari
tingkat komunitas.
Partisipasi Masyarakat pada
Pembangunan
Prasarana
Lingkungan melalui Program
Pemberdayaan
Masyarakat
Kelurahan (PPMK) di Kelurahan
Marunda
Jakarta
Utara
(SUTAMI, 2009)

Tesis

Menganalisis bentuk dan 1. Identifikasi kondisi sosial
tingkat
partisipasi ekonomi
masyarakat
masyarakat
berdasarkan usia, jenis
kelamin,
pekerjaan, Sosial ekonomi
pendapatan, dan pendidikan;

ANALISA DATA
Deskriptif
kuantitatif
Deskriptif
kualititatif

HASIL PENELITIAN
1. Bentuk partisipasi masyarakat
Kelurahan Rappocini dan Kelurahan
Pannampu adalah bantuan tenaga
2. Faktor pendorong dan penghambat
partisipasi masyarakat paling signifikan
pada kedua kelurahan adalah tingkat
pendidikan dan mata pencaharian
3. Dari tingkat individu, faktor pendorong
dan penghambat partisipasi masyarakat
paling signifikan pada kedua kelurahan
adalah tingkat pendidikan dan mata
pencaharian
4. Dari tingkat komunitas, faktor
pendorong dan penghambat partisipasi
adalah sumber daya manusia dan kapasitas
organisasi kemasyarakatan

Analisis deskriptif 1. Bentuk partisipasi masyarakat, Tingkat
kualitatif
Kemitraan (Partnership)
Analisis kuantitatif 2. Keberadaan Program, Tingkat Therapy

2.
Identifikasi
bentuk
partisipasi masyarakat dalam Bentuk partisipasi
tahap
perencanaan,pelaksanaan,
pengawasan
3. Menganalisis tingkat
partisipasi masyarakat dalam Tingkat partisipasi
tahap
perencanaan,pelaksanaan,
pengawasan

Sumber: Hasil Analisis, 2013

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Upaya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengelola Sampah Anorganik Melalui Bank Sampah(Studi Kasus : Di Bank Sampah Simpan Jadi Emas Lingkungan V Blok B Lorong II Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan)

6 151 199

Efektifitas Pelaksanaan Program Pinjaman Bergulir (PNPM Mandiri Perkotaan) di Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat Kota Medan

0 27 245

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)(Studi Pada Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli )

6 52 86

Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (Studi Kasus: Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan)

0 1 19

Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (Studi Kasus: Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan)

0 0 2

Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (Studi Kasus: Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan)

0 0 27

Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (Studi Kasus: Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan)

0 0 5

Partisipasi Masyarakat Pada Tahap Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (Studi Kasus: Permukiman Nelayan Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan)

0 0 22