Faktor resiko glaukoma sudut terbuka primer pada penderita miopia sedang-berat dengan menggunakan Optical Coherence Tomography (OCT) di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2014

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG
Kelainan

refraksi

dan

glaukoma

sudut

terbuka

primer/Primary Open Angle Glaucoma (POAG) merupakan

penyakit

mata

yang

banyak

dijumpai

di

Amerika

Serikat.(Berrios, NIL., et al., 2007.)
Miopia adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar-sinar
sejajar yang berasal dari jarak tak terhingga masuk ke mata
tanpa akomodasi dibiaskan di depan retina sehingga bayangan
yang dihasilkan kabur. (Skuta, et al., 2011.)
Glaukoma merupakan suatu kumpulan gejala yang

mempunyai
berhubungan

suatu
dengan

karakteristik

optik

menyempitnya

neuropati

lapang

yang

pandangan.


Walaupun kenaikan tekanan intra okuli (TIO) adalah salah satu
dari faktor resiko primer, ada atau tidaknya faktor ini tidak
merubah definisi penyakit.(Skuta, et al., 2011; Kanski, JJ.,
2011.)
Untuk mengidentifikasi dan

mengkuantifikasi faktor

resiko glaukoma sudut terbuka primer masih dalam perdebatan
dalam pengetahuan dan penatalaksanaan dari kedua proses
penyakit ini terhadap kesehatan mata seseorang. Miopia (rabun
jauh) adalah kelainan refraksi yang paling banyak dijumpai. The
National Eye Institute memperkirakan lebih dari 30,5 juta orang
Universitas Sumatera Utara

2

diatas umur 40 tahun menderita kelainan refraksi.(Berrios, NIL.,
et al., 2007.)
Di Indonesia kelainan refraksi juga merupakan penyebab

terbanyak gangguan penglihatan. Berdasarkan hasil survei
kesehatan indera penglihatan dan pendengaran tahun 19931996, kelainan refraksi menempati urutan pertama dalam 10
penyakit mata terbesar di Indonesia dengan prevalensi sebesar
22,1 %.(DepKes, RI.)
Telah dilaporkan adanya hubungan POAG dengan
miopia, dimana orang dengan miopia kemungkinan resiko untuk
terjadinya glaukoma meningkat. The Blue Mountains Eye Study
(Australian Study) menegaskan adanya hubungan yang kuat
antara miopia dan glaukoma pada sampel populasi kulit putih
usia tua. Glaukoma dijumpai sebanyak 4.2 % pada mata miopia
ringan, dan 4.4 % pada mata dengan miopia sedang-berat
dibandingkan pada mata tanpa miopia sebanyak 1.5 %, dimana
pasien miopia mempunyai resiko terjadinya glaukoma 2-3 kali
lebih besar dibandingkan dengan pasien yang tidak miopia.
Resiko ini tidak tergantung dari faktor resiko glaukoma lainnya
dan IOP.(P, Mitchell., et al., 1999.)
Miopia sebagai faktor resiko terjadinya POAG terbukti
terjadi pada miopia sedang dan berat. Dimana pasien miopia
cenderung memiliki diskus optikus yang lebih besar, dan cup
optikus membesar, yang sering dibingungkan dengan bentuk

diskus optikus pasien glaukoma.(Berrios, NIL., et al., 2007.)

Universitas Sumatera Utara

3

Miopia juga rentan terhadap terjadinya glaukoma.
Dimana nervus optikus pada pasien miopia secara struktural
lebih peka terhadap kerusakan nerve fiber layer akibat
peningkatan TIO dibanding mata normal.(Siregar, NH., 2008.)
Pada glaukoma sudut terbuka primer mudah terjadi
kerusakan saraf optikus, dimana hilangnya penglihatan pada
POAG bersifat irreversibel. Di Amerika Serikat, glaukoma
menyerang orang dewasa diperkirakan sekitar 2,2 juta orang,
hampir 1,9 % orang diatas usia 40 tahun.(Berrios, NIL., et al.,
2007.)
Dengan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk
mengetahui faktor resiko glaukoma sudut terbuka primer pada
penderita


miopia

sedang-berat

dengan

menggunakan

pemeriksaan Optical Coherence Tomography (OCT) di Rumah
Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2014.

Universitas Sumatera Utara

4

1.2

RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Bagaimana faktor resiko glaukoma sudut terbuka primer

pada penderita miopia sedang-berat

1.3

TUJUAN PENELITIAN

1.3.1 TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui faktor resiko glaukoma sudut terbuka
primer pada penderita miopia sedang-berat

1.3.2 TUJUAN KHUSUS
1.3.2.1 Untuk mengetahui nilai tekanan intra okuli terhadap
faktor resiko glaukoma sudut terbuka primer pada
penderita miopia sedang-berat
1.3.2.2 Untuk mengetahui gambaran diskus optikus terhadap
faktor resiko glaukoma sudut terbuka primer pada
penderita miopia sedang-berat
1.3.2.3 Untuk mengetahui gambaran RNFL terhadap faktor
resiko glaukoma sudut terbuka primer pada penderita
miopia sedang-berat


Universitas Sumatera Utara

5

1.4

MANFAAT PENELITIAN

1.4.1

Dapat mendeteksi miopia dan glaukoma secara dini di
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

1.4.2

Dengan pemeriksaan anamnesa, tajam penglihatan,
slit lamp, tonometri non kontak, gonioskopi, funduskopi
direk, Optical Coherence Tomography (OCT) dapat
mendeteksi kemungkinan faktor resiko glaukoma pada

penderita miopia sedang-berat di Rumah Sakit Umum
Pusat Haji Adam Malik Medan.

1.4.3

Dapat memberikan informasi kepada masyarakat
tentang faktor resiko glaukoma sudut terbuka primer
pada penderita miopia sedang-berat, dan dapat
digunakan

sebagai

data

awal

untuk

penelitian


selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Migren dan Glaukoma Sudut Terbuka pada Penderita Migren di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2014

0 0 16

Hubungan Migren dan Glaukoma Sudut Terbuka pada Penderita Migren di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2014

0 0 2

Hubungan Migren dan Glaukoma Sudut Terbuka pada Penderita Migren di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2014

0 1 4

Hubungan Migren dan Glaukoma Sudut Terbuka pada Penderita Migren di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2014

0 0 26

Hubungan Migren dan Glaukoma Sudut Terbuka pada Penderita Migren di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2014

0 1 5

Faktor resiko glaukoma sudut terbuka primer pada penderita miopia sedang-berat dengan menggunakan Optical Coherence Tomography (OCT) di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2014

0 0 14

Faktor resiko glaukoma sudut terbuka primer pada penderita miopia sedang-berat dengan menggunakan Optical Coherence Tomography (OCT) di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2014

0 0 2

Faktor resiko glaukoma sudut terbuka primer pada penderita miopia sedang-berat dengan menggunakan Optical Coherence Tomography (OCT) di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2014

0 0 33

Faktor resiko glaukoma sudut terbuka primer pada penderita miopia sedang-berat dengan menggunakan Optical Coherence Tomography (OCT) di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2014

0 1 4

Faktor resiko glaukoma sudut terbuka primer pada penderita miopia sedang-berat dengan menggunakan Optical Coherence Tomography (OCT) di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2014

0 0 1