S FIS 1200540 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Penelitian
Berdasarkan peraturan Menteri

(Permendikbud)

Republik

Indonesia

Pendidikan

Nomor

103

dan


Tahun

Kebudayaan
2014

tentang

pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah menjelaskan
bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan dilaksanakan berbasis
aktivitas dengan karakteristik interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, kontekstual, kolaboratif,
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian peserta
didik, sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Selanjutnya Permendikbud Republik Indonesia Nomor
104 Tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan
dasar dan pendidikan menengah menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh
pendidik

adalah


proses

pengumpulan

informasi/bukti

tentang

capaian

pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. Dengan
demikian, proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar oleh pendidik
seharusnya memenuhi tuntutan di atas, supaya proses pembelajaran yang
dilakukan secara utuh dapat melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan
keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Namun, dalam
kenyataannya pembelajaran fisika di sekolah belum sepenuhnya sesuai dengan
tuntutan Permendikbud No. 103 dan No. 104 Tahun 2014 tersebut.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti dengan

cara observasi kegiatan pembelajaran, wawancara guru, dan angket yang
diberikan pada 35 siswa di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung, ditemukan
bahwa secara umum pembelajaran fisika di sekolah belum mampu membuat siswa
berpartisipasi aktif dan proses pembelajaran yang terlaksana pun masih terpusat
1
Ulfa Hayatin Nufus, 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN)
PADA MATERI
GETARAN HARMONIS SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH
ATAS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada guru. Hal ini terlihat dari hasil observasi proses pembelajaran di kelas yang
menunjukkan bahwa siswa cenderung pasif ketika belajar, siswa lebih banyak

Ulfa Hayatin Nufus, 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN)
PADA MATERI
GETARAN HARMONIS SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH
ATAS

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

mendengar dan menulis apa yang diinformasikan oleh guru, mengerjakan soal
latihan berdasarkan contoh soal yang diberikan guru. Selain itu, kegiatan
eksperimen atau penyelidikan ilmiah masih jarang dilakukan, sehingga
kemampuan siswa dalam mengamati kurang terlatih dan kurang menjadi perhatian
guru. Demikian juga dengan kemampuan menjelaskan, siswa lebih banyak
mendengarkan daripada mengemukakan pendapat, padahal kemampuan di atas
harus dilatihkan dan dibiasakan agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran
sehingga siswa dapat lebih memahami materi yang sedang dipelajarinya.
Hal ini diperkuat dengan adanya hasil angket yang dilakukan terhadap siswa
mengenai respon siswa terhadap pembelajaran fisika, bahwa sebanyak 80% siswa
tidak menyukai mata pelajaran fisika, 71% siswa merasa fisika merupakan mata
pelajaran yang sulit, hal ini disebabkan oleh cara pembelajaran yang guru
terapkan karena 77% siswa merasa tidak menyukai cara pembelajaran yang biasa
guru terapkan di kelas. Sehingga, berdampak pada rendahnya nilai siswa,
didapatkan bahwa sebanyak 83% siswa rata-rata nilai ulangan hariannya masih di
bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan nilai KKM 75. Selain itu, dari

hasil wawancara dengan guru diperoleh informasi bahwa dalam proses
pembelajaran guru jarang melakukan penilaian afektif dan psikomotor, sehingga
nilai kognitif siswa lebih dominan dibandingkan nilai afektif dan psikomotor.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut, dapat diketahui bahwa
rendahnya hasil belajar siswa tidak terlepas dari rendahnya keterlibatan siswa
selama proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat
pada guru, sehingga berdampak pada siswa yang menjadi cenderung pasif.
Pembelajaran seperti itu juga menjadikan hasil belajar ranah kognitif lebih
dominan dibandingkan dengan hasil belajar ranah afektif dan psikomotor. Oleh
karena itu, diharapkan suatu kegiatan pembelajaran yang bisa membuat siswa
berpartisipasi aktif ketika di kelas sehingga tujuan pembelajaran fisika mencakup
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor dapat tercapai.
Untuk

menanggulangi

masalah

tersebut,


diperlukan

suatu

model

pembelajaran yang bisa membuat siswa berpartisipasi aktif ketika di kelas, serta
dapat mengembangkan keterampilan atau kemampuan dalam ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor. Adapun alternatif model pembelajaran yang dapat

4

digunakan yaitu model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain), Project
base learning, Problem Base Learning, Jigsaw, atau Inquiry. Model pembelajaran
yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah model pembelajaran POE (PredictObserve-Explain). Liew (2004, hlm. 3) mengemukakan bahwa POE (PredictObserve-Explain) pertama kali dikembangkan oleh White dan Gunston pada tahun
1992. Dalam kegiatan pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) awalnya
siswa ditunjukkan mengenai suatu fenomena atau demonstrasi, lalu siswa diminta
untuk memberikan prediksinya (respon siswa) mengenai apa yang akan terjadi
dari fenomena atau demonstrasi disertai alasan mengapa ia memprediksi tersebut.
Selanjutnya untuk membuktikan prediksinya, siswa melakukan pengamatan

melalui demonstrasi atau eksperimen. Akhirnya siswa akan menjelaskan hasil
pengamatannya kemudian dibandingkan dengan prediksi awal apakah sama atau
berbeda. Melalui langkah-langkah kegiatan pembelajaran POE (Predict-ObserveExplain) tersebut siswa dituntut berpartisipasi aktif dan mengeluarkan
pendapatnya berdasarkan apa yang mereka ketahui dan akhirnya mereka dapat
mengkonstruksi pengetahuan baru yang mereka dapatkan dari hasil kegiatan
observasi, sehingga siswa lebih memahami dan menguasai konsep yang
dipelajarinya.
Mathembu (2001, hlm. 8) menyatakan bahwa dari hasil penelitiannya POE
(Predict-Observe-Explain) dapat digunakan oleh guru untuk merancang kegiatan
pembelajaran yang dimulai dengan titik pandang siswa bukan guru atau ilmuwan.
Sejalan dengan itu, Palmer (1995, hlm.323) mengemukakan bahwa POE (PredictObserve-Explain) juga dapat membuat pembelajaran berpusat pada siswa,
sehingga siswa dapat memiliki rasa ingin tahu, mandiri, dan kreatif. Liew (2004,
hlm. 21) mengemukakan bahwa POE (Predict-Observe-Explain) memberikan
kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan perubahan dalam prestasinya dari
waktu

ke

waktu,


dan

juga

memberikan

kesempatan

baginya

untuk

mendokumentasikan cara dia mengembangkan ide-idenya.
Penelitian lain tentang penerapan model pembelajaran POE (PredictObserve-Explain) diantaranya dilakukan oleh Puriyandari, Saputro dan Masykuri
(2014, hlm. 29) hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa penerapan model
Ulfa Hayatin Nufus, 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN)
PADA MATERI
GETARAN HARMONIS SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH
ATAS

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa pada materi kelarutan baik dalam aspek kognitif maupun aspek
afektif . Yulianto, Sopyan dan Yulianto (2014, hlm. 5) hasil penelitiannya
menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran POE (Predict-ObserveExplain) dapat meningkatkan kemampuan kognitif fisika siswa SMP, dan Farikha,
Redjeki dan Utomo (2015, hlm.101) hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa
penerapan

model

pembelajaran

POE

(Predict-Observe-Explain)

dapat


meningkatkan proses belajar siswa serta prestasi belajar siswa yang terdiri dari
aspek pengetahuan, aspek sikap sosial, dan aspek keterampilan pada materi
hidrolisis garam. Ketiga penelitian di atas menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) dapat meningkatkan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor siswa. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang
serupa yaitu menerapkan model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain),
namun materi penelitian yang akan diambil adalah Getaran Harmonis Sederhana.
Salah satu materi fisika yang harus dikuasai di tingkat SMA kelas XI adalah
materi Getaran Harmonis Sederhana. Materi ini merupakan materi yang sesuai
dan menarik untuk dijadikan materi penelitian model pembelajaran POE (PredictObserve-Explain), melalui materi ini banyak hal yang bisa dilakukan siswa
misalnya berkaitan dengan arah gaya pemulih pada pegas dan bandul, faktorfaktor yang berpengaruh pada periode getaran pegas, dan faktor-faktor yang
berpengaruh pada periode getaran bandul. Hal-hal tersebut dapat dilakukan siswa
melalui kegiatan predict, observe, dan explain. Dengan demikian model
pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) ini dapat diterapkan untuk
memenuhi tuntutan proses pembelajaran dan hasil belajar yang diungkapkan
dalam permendikbud No. 103 dan No. 104 Tahun 2014.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran POE (PredictObserve-Explain) pada Materi Getaran Harmonis Sederhana terhadap Hasil
Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas”.


Ulfa Hayatin Nufus, 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN)
PADA MATERI
GETARAN HARMONIS SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH
ATAS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

B.

Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka peneliti

mengidentifikasi masalah utama pada penelitian ini, yaitu: “Bagaimana hasil
belajar siswa SMA setelah diterapkannya model pembelajaran POE (PredictObserve-Explain)?” Secara lebih rinci rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1.

Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa SMA pada ranah kognitif
setelah diterapkan model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain)?

2.

Bagaimana profil hasil belajar siswa SMA pada ranah afektif selama
diterapkannya model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain)?

3.

Bagaimana profil hasil belajar siswa SMA pada ranah psikomotor selama
diterapkannya model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain)?

1.

Batasan Masalah
Untuk lebih mengarahkan penelitian yang dilakukan maka penulis
membatasi masalah sebagai berikut:
a. Hasil belajar siswa SMA pada ranah kognitif ditunjukkan dengan
adanya perubahan positif antara tes awal (pre-test) dan tes akhir (posttest) yang kriterianya ditentukan berdasarkan rata-rata skor gain yang
dinormalisasi. Hasil belajar ranah kognitif dalam penelitian ini dibatasi
yang mengacu pada revisi Bloom oleh Anderson yaitu Mengingat (
Memahami (

), Menerapkan (

), dan Menganalisis (

),

).

b. Hasil belajar pada ranah afektif ditunjukkan dalam bentuk profil hasil
belajar selama penerapan model pembelajaran POE (Predict-ObserveExplain). Ranah afektif yang diteliti meliputi aspek keseriusan dalam
pembelajaran (
percobaan (
dan

aspek

), aspek kerjasama dalam melaksanakan
), aspek kejujuran saat percobaan (valuing),

sikap

dalam

mengkomunikasikan

hasil

observasi

(organization .
c. Hasil belajar pada ranah psikomotor ditunjukkan dalam bentuk profil
hasil belajar selama penerapan model pembelajaran POE (PredictObserve-Explain). Ranah psikomotor yang diteliti meliputi aspek
Ulfa Hayatin Nufus, 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN)
PADA MATERI
GETARAN HARMONIS SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH
ATAS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

merangkai alat percobaan (manipulation), aspek melakukan percobaan
dengan teliti (

, aspek menyusun laporan hasil percobaan

percobaan (

), dan aspek terampil dalam melakukan

percobaan (

2.

.

Variabel Penelitian
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran POE
(Predict-Observe-Explain) sedangkan variabel terikatnya adalah hasil
belajar siswa SMA

3.

Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.

Model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain)
Model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) adalah model
pembelajaran dimana guru menggali pemahaman peserta didik dengan
cara meminta mereka untuk melaksanakan tiga tugas utama, yaitu
prediksi, observasi, dan memberikan penjelasan. Model pembelajaran
POE (Predict-Observe-Explain) membangun pengetahuan melalui
suatu urutan proses yaitu dengan terlebih dahulu memprediksi solusi
permasalahan, lalu melakukan eksperimen untuk membuktikan
prediksi, dan terakhir menjelaskan hasil eksperimen yang dilakukan
dan membandingkannya dengan prediksi sebelumnya, apakah sama
atau tidak. Keterlaksanaan model pembelajaran POE (PredictObserve-Explain)

di

dalam

kelas

dipantau

melalui

lembar

keterlaksanaaan observasi. Bentuk observasi berupa format cheklist
(√) dengan pilihan keterlaksanaan “ya” atau “tidak” untuk setiap
aktivitas baik siswa maupun guru. Hasil observasi diolah dengan
teknik perhitungan dalam bentuk persentase, kemudian persentase
tersebut diinterpretasikan kedalam kriteria keterlaksanaan.
b.

Hasil belajar

Ulfa Hayatin Nufus, 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN)
PADA MATERI
GETARAN HARMONIS SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH
ATAS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

Hasil belajar adalah salah satu indikator yang bisa digunakan untuk
mengukur kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah proses
pembelajaran. Hasil belajar yang dianalisis pada penelitian ini terdiri
dari ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Pada ranah
kognitif, pengukurannya melalui pre-test dan post-test. Bentuk tes
yang digunakan adalah soal pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban
yang kemudian diolah dengan menggunakan Gain Ternormalisasi ( NGain).Pada ranah afektif dan ranah psikomotor pengukurannya dengan
menggunakan lembar observasi. Bentuk observasi berupa format
cheklist(√) dengan pilihan skor sesuai indikator untuk setiap aspek
yang diamati. Hasil observasi diolah dengan menggunakan rumus IPK
(Indeks Prestasi Kumulatif) yang kemudian di interpretasikan kedalam
kriteria IPK untuk ranah afektif dan psikomotr.
C.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan

umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil belajar siswa SMA
setelah diterapkan model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain). Adapun
tujuan khusus dari penelitian ini diantaranya:
1.

Memperoleh peningkatan hasil belajar siswa SMA pada ranah kognitif
setelah diterapkannya

model pembelajaran POE (Predict-Observe-

Explain).
2.

Memperoleh profil hasil belajar siswa SMA pada ranah psikomotor selama
diterapkannya model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain).

3.

Memperoleh profil hasil belajar siswa SMA pada ranah afektif selama
diterapkannya model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain).

D.

Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi dunia

pendidikan dalam upaya perbaikan dalam pembelajaran, diantaranya yaitu:
1.

Memberikan gambaran untuk pencerminan suatu model pembelajaran
yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013, yang harus membuat siswa

Ulfa Hayatin Nufus, 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN)
PADA MATERI
GETARAN HARMONIS SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH
ATAS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9

berpartisipasi aktif dan dapat mengembangkan keterampilan atau
kemampuan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
2.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bukti empiris tentang penerapan model
pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) dalam mengembangkan
keterampilan atau kemampuan dalam

ranah kognitif, afektif, dan

psikomotor siswa yang nantinya dapat dipergunakan oleh berbagai pihak
yang berkepentingan.
E.

Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi skripsi berisi rincian tentang urutan penulisan dari

setiap bab dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari bab I hingga bab V.
Bab I Pendahuluan, bab ini berisi uraian mengenai pendahuluan dan
merupakan bagian awal dari skripsi yang menjelaskan pentingnya masalah untuk
diteliti, serta menganalisis masalah agar mencapai tujuan dan manfaat yang akan
dicapai. Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, sub bab yang memaparkan
mengenai penjelasan ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian dengan
judul “Penerapan model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) untuk
meningkatkan hasil belajar siswa SMA”. Rumusan masalah penelitian; sub bab
yang berisi rumusan masalah untuk memfokuskan mengenai bagaimana
peningkatan hasil belajar siswa SMA setelah diterapkannya model pembelajaran
POE (Predict-Observe-Explain). Tujuan penelitian; sub bab yang mengungkap
hasil-hasil yang ingin dicapai setelah penelitian.Manfaat penelitian; sub bab yang
berisi pemaparan manfaat dari penelitian yang dilakukan. Struktur organisasi
penelitian; sub bab yang berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab
dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari bab I hingga bab V.
BAB II kajian pustaka, bab ini dibahas mengenai teori-teori pendukung
yang berhubungan dengan penelitian yang akan diteliti. Kajian pustaka
mempunyai peran yang sangat penting yang berfungsi sebagai landasan teoritik
dalam menyusun rumusan masalah penelitian, dan tujuan penelitian. Bab ini
terdiri dari model pembelajaran, model pembelajaran POE (Predict-ObserveExplain), hasil belajar (kognitif, afektif, dan psikomotor) dan keterkaitan antara
model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) dengan hasil belajar.
Ulfa Hayatin Nufus, 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN)
PADA MATERI
GETARAN HARMONIS SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH
ATAS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10

BAB III metode penelitian, bab ini merupakan bagian yang bersifat
prosedural dan berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian yang
digunakan, yakni merancang alur penelitian. Dimana hasilnya dianalisis dan
dibahas pada bab VI , bab ini terdiri dari desain penelitian; bagian yang berisi
pemaparan mengenai desain penelitian yang digunakan (metode penelitian yang
digunakan yaitu eksperimental), partisipan; bagian yang berisi mengenai
pemilihan lokasi dan subjek manusia sebagai sumber pengumpulan datanya,
populasi dan sampel; bagian yang berisi mengenai penentuan sampel dari
populasi, instrumen penelitian; bagian yang berisi mengenai instrumen yang
digunakan serta pengujian instrumennya, dan teknik pengumpulan data, prosedur
penelitian; bagian yang berisi pemaparan secara kronologis langkah-langkah
penelitian yang dilakukan, dan nalisis data; bagian yang berisi mengenai jenis
analisis statistik yang digunakan.
BAB IV temuan dan pembahasan, bab ini berisi tentang temuan penelitian
berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dan pembahasan temuan penelitian
untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, bab ini terdiri dari
hasil penelitian; sub bab yang memaparkan mengenai hasil penelitian
(peningkatan hasil belajar kognitif, profil hasil belajar afektif, dan profil hasil
belajar psikomotor, dan keterlaksanaan model pembelajaran POE (PredictObserve-Explain). Pembahasan dan analisis hasil penelitian; sub bab yang
memaparkan mengenai pembahasan hasil penelitian yang dianalisis dan dikaitkan
dengan teori-teori yang digunakan dalam kajian pustaka.
BAB V simpulan dan saran, bab ini berisi penyajian kesimpulan dan
pemaknaan peneliti terhadap hasil temuan penelitian. Pada bagian ini pun
menyajikan saran atau rekomendasi yang ditulis setelah penelitian, yang ditujukan
kepada peneliti berikut yang berminat melakukan penelitian selanjutnya.

Ulfa Hayatin Nufus, 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN)
PADA MATERI
GETARAN HARMONIS SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH
ATAS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu