Kata-Kata Serapan Istilah Komputer Ke Dalam Bahasa Arab

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Terdahulu
Berkaitan tentang kata serapan, sebelumnya penelitian kata serapan
sudah pernah diteliti, maka penelitian di dalam linguistik tidak asing lagi bagi
pembaca atau pendengar. Penelitian ini telah banyak dilakukan oleh para
peneliti terdahulu khususnya dalam menganalisis kata serapan. Adapun
beberapa tinjauan pustaka yang peneliti gunakan dan yang terkait dalam
penelitian ini sebagai kajian terdahulu diantaranya:

a. Erna (940704016), mahasiswa Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara dengan judul “kata-kata serapan dari bahasa
Arab ke dalam bahasa Minangkabau”.penelitian ini membahas kata
serapan dari bahasa ke Arab dalam bahasa Minangkabau yang mengambil
sampel dari kamus bahasa Minangkabau. Dimana penelitian tersebut
menggunakan teori Moeliono yaitu dari salah satu penjabarannya unsur
pungutan yang mengalami penyesuaian kedalam bentuk fonologi atau
ejaannya, hasil dari penelitian tersebut untuk mengetahui bentuk-bentuk
kata serapan dari bahasa Arab ke dalam bahasa Minangkabau dalam
bentuk nomina dan adjektiva serta perubahan-perubahan bunyi yang
terjadi pada kata serapan tersebut

b. Fitri Yani Nasution (000704006), mahasiswa Sastra Arab Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara dengan judul “ Analisis kata serapan
dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Arab”. penelitian terdahulu
membahas kata serapan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Arab yang
diambil dari surat kabar Al-‘Alamu Al-Islami. Penelitian ini menggunakan
teori Tawwab, yaitu menukar fonem kata serapan dalam artikulasinya,
sehingga yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah bentuk perubahan

Universitas Sumatera Utara

bunyi fonem yang terjadi dalam proses penyerapan kata serta titik
artikulasinya.
c. Fuad Subhan (180710080015), mahasiswa Sastra Rusia Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Padjadjaran dengan judul “Kata Serapan Bidang
Informatika dalam Bahasa Rusia”. Penelitian tersebut membahas katakata serapan bahasa pada bidang informatika ke dalam bahasa Rusia.
Hasil dari penelitian ini adalah menujukan bahwa makna padanan istilah
informatika dalam bahasa Rusia pada bersesuaian dengan makna pada
bahasa sumbernya. Selain itu, istilah informatika dalam bahasa Rusia
yang merupakan kata serapan, bunyi atau pelafalannya mengadopsi dari
bahasa sumber dalam pembentukannya. Teori yang digunakan adalah

teori Shanski dan Ivan yaitu menjelaskan mengenai terjemahan leksikal
yang berlaku dalam susunan kamus dalam bahasa Rusia. Terjemahan
leksikal tersebut terbagi ke dalam dua jenis, yaitu terjemahan
pembentukan

kata

dan

terjemahan

semantis.

Pada

terjemahan

pembentukan kata, terjemahannya merupakan hasil terjemahan dari kata
asing yang mengalami penyusunan morfem pada kata dasarnya dalam
membentuk suatu kata serapan

Dari ketiga kajian terdahulu yang telah disebutkan, penelitian ini
hampir sama dengan penelitian Subhan mahasiswa Universitas Padjadjaran.
Namun, di dalam penelitian keduanya terdapat perbedaan dari bahasa yang
akan dikaji dan objek kajiannya. Dimana kajian terdahulu menggunakan data
yang diambil dari surat kabar berbahasa Rusia, sedangkan penelitian ini
mengkaji bahasa Arab dan menggunakan data yang diambil dari buku

‫ ﻣﺼﻄﻠﺤﺎﺕ ﺍﻟﺤﺎﺳﺐ ﻭﺍﻻﻧﺘﺮﻧﺖ‬/ muṣṭalaḥāt al-ḥāsib wal internit /.
“Terminologi komputer dan internet”.

Universitas Sumatera Utara

2.2. Defenisi kata serapan dan penterjemahan
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah
diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakainya secara umum
( http://www.id.wikipedia.org/wiki/kata_serapan.html).

“Selajutnya Chaer ( 2007: 166) menjelaskan bahwa
kata serapan itu adalah kata yang berasal dari bahasa asing
maupun bahasa daerah”.


‫ ﺍﻟﻤﻌﺮﺏ‬/al-mu’arrab/ adalah istilah kosakata-kosakata asing yang
telah diserap ke dalam bahasa Arab. Sebagaimana penjelasan Syahin dalam
Fitri

( 2005:9) :

,‫ﺍﻟﻤﻌﺮﺏ ﻫﻮ ﺍﻟﻜﻠﻤﺎﺕ ﺍﻟﺘﻲ ﻧﻘﻠﺖ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻐﺎﺕ ﺍﻷﺟﻨﺒﻴﺔ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﻠﻐﺔ ﺍﻟﻌﺮﺑﻴﺔ‬
‫ ﻭﺭﺑﻤﺎ ﺗﻨﺎ ﻭﻟﺘﻪ ﺑﺎﻹﺷﺘﻘﺎﻕ‬,‫ﺳﻮﺍء ﻭﻗﻊ ﻓﻴﻬﺎ ﺗﻐﻴﻴﺮ ﺃﻭ ﻟﻢ ﻳﻘﻊ‬
/al-mu’arrabu huwa al-kalimātullatī nuqalatu minal lughāti alajnabiyyati ilāl lughati al’arabiyyati, sawā’un waqa’a fīhā tagyīru aw lam
yaqa’, wa rubamā tanā walatuhu bil insytiqāqi/. ‘Al-mu’arrab adalah semua
kosa kata yang diambil dari bahasa-bahasa asing kedalam bahasa Arab, baik
terjadi padanya perbahan atau tidak, dan terkadang disesuaikan dengan
isytiqaq (morfologi bahasa Arab)’.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Tawwab ( 1979 : 358-359) :

‫ ﺍﻟﺘﻰ ﺍﺧﺬﺗﻬﺎ ﺍﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻐﺎﺕ‬,‫ﻭﻳﻄﻠﻖ ﻋﻠﻰ ﻣﺜﻞ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻜﻠﻤﺎﺕ‬
: ‫ ﺍﺳﻢ‬,‫ ﻛﻤﺎ ﻳﻄﻠﻖ ﻋﻠﻰ ﻋﻤﻠﻴﺔ ﺍﻷﺧﺬ ﻫﺬﻩ‬,‫ ﺍﻟﻜﻠﻤﺎﺕ ﺍﻟﻤﻌﺮﺑﺔ‬: ‫ ﺍﺳﻢ‬,‫ﺍﻟﻤﺠﺎﻭﺭﺓ‬
‫ ﻟﻢ ﺗﺒﻖ ﻋﻠﻰ‬,‫ ﻭﻳﻌﻨﻲ ﻫﺬﺍ ﺃﻥ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻜﻠﻤﺎﺕ ﺍﻟﻤﺴﺘﻌﺎﺭﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺮﺑﻴﺔ‬.‫ﺍﻟﺘﻌﺮﺏ‬


Universitas Sumatera Utara

‫ ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺣﺪﺙ ﻓﻴﻬﺎ ﺃﻥ ﻁﻮ ﻋﻬﺎ ﺍﻟﻌﺮﺏ‬,‫ ﻛﻤﺎ ﻛﺎﻧﺖ ﻓﻲ ﻟﻐﺘﻬﺎ‬,‫ﺣﺎﻟﻬﺎ ﺗﻤﺎﻣﺎ‬
‫ ﻫﺬﺍ ﻫﻮ ﺍﻟﻤﻌﻨﻰ‬.‫ ﻓﻲ ﺃﺻﻮﺍﺗﻬﺎ ﻭ ﺑﻨﻴﺘﻬﺎ ﻭ ﻣﺎﺷﺎﻛﻞ ﺫﻟﻚ‬,‫ﻟﻤﻨﻬﺞ ﻟﻐﺘﻬﻢ‬
.‫ﺍﻟﺘﻌﺮﻳﺐ‬
/wa yuṭlaqu ‘alā miṡli hāżihi al-kalimāti, allatī
akhażatuhā al-‘arabiyyatu minal lughāti al-mujāwarati, ismun:
al-kalimātu al-mu’arrabatu, kamā yuṭlaqu ‘ala ‘amaliyyati alakhzi hāżihi, ismun: at-ta’rib. Wa yu’nī hāżā anna tilka alkalimāta al-musta’ārata fīl ‘arabiyyati, lam tabqi ’alā ḥālihā
tamāmān, kamā kānat fīl lughatihā, wa innamā ḥadaṡa fīhā an
ṭaw’ahā al’araba limanhaij lughatihim, fī aṣwātihā wa
buniyatihā wa māsyākalin żālika. Wa hāżā huwal ma’nā : atta’rību/. ‘Adapun contoh kalimat-kalimat yang diserap bahasa
Arab dari bahasa-bahasa lain itu disebut: al-kalimatul almu’rabbah, seperti halnya proses penyerapan itu disebut alta’rib. Dan yang di maksud disini bahwa kalimat-kalimat yang
diserap ke dalam bahasa Arab tersebut, tidaklah utuh secara utuh
seperti bahasa aslinya, akan tetapi penyesuian dengan sistem
bahasa Arab, seperti pada fonologinya, gramatikalnya, dan lain
sebagainya. Dan ini lah yang disebut: al-ta’rib’.

defenisi "‫ "ﺍﻟﺘﻌﺮﻳﺐ‬menurut Syahin dalam Fitri (2005: 10) adalah:


.‫ﺍﻟﺘﻌﺮﻳﺐ ﻫﻮ ﻧﻘﻞ ﺍﻟﻜﻠﻤﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻐﺔ ﺍﻷﺟﻨﺒﻴﺔ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﻠﻐﺔ ﺍﻟﻌﺮﺑﻴﺔ‬
/at-ta’rib‫ ﻉ‬huwa naqlul kalimati min al-lugaati al-ajnabiyyati ilā allugati al-‘arabbiyyati/. At-ta’rib adalah pengabilan kata dari bahasa asing ke
dalam bahasa Arab’.

Pengambilan atau penyerapan kata-kata asing itu lebih banyak
berlangsung secara audial, yaitu melalui pendengaran orang asing berbicara
langsung dan mengucapakan kosakata asing itu, lalu bangsa lain menirukan
bunyi ujaran itu sesuai dengan yang didengarnya.

Universitas Sumatera Utara

“Chaer mengatakan ( 2007 : 87 ) bahwa sejak
pertengah abad xx penyerapan atau mengadaptasian kosakata
dari bahasa asing, terutama bahasa Inggris, semakin dianggap
penting karena berkenaan dengan pengembangan ilmu dan
teknologi yang dihadapi”.

Lekant (1999 : 27) mejelaskan dalam Fuad (2012:6) bahwa kata
serapa merupakan kata-kata baru yang muncul akibat dari beberapa faktor
seperti hubungan politik, ekonomi, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan antar

bangsa.

Kemudian Dirova (2002: 296) menjelaskan tentang konsep kata
serapan dalam Fuad (2012: 6) yang meliputi : 1) sumber kata serapan, 2) lisan
/ tulisan, 3) langsung- tidak langsung, 4) kuno/ kemudian/ nanti/ baru/ yang
terbaru, 5) tingkat / antar tingkatan kata serapan. Pada sumber kata serapan
menentukan kalimat pada bahasa yang datang langsung dari kata, akhiran,
morfem dan lain-lain.

Berdasarkan Dewan Badan Pustaka Malaysia, yang diakses (
Syamsuri, 2013 : 4), Pembentukan istilah adalah usaha mencipta atau
menggubal kata baru, terutamanya untuk menyampaikan ilmu pengetahuan
khusus dalam suatu bidang ilmu atau profesional. Jadi pembentukan istilah
atau kata serapan bahasa asing merupakan proses penciptaan istilah yang
dibangun oleh kata atau frase yang dengan cermat mengungkapkan gagasan,
sifat, keadaan, dan proses yang luas dalam bidang tertentu termasuk dalam
bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Universitas Sumatera Utara


“Istilah menurut Chaer ( 2007 : 7-19) adalah kata atau
gabungan kata yang maknyanya sudah tetap, pasti, jelas, dan
mantap serta hanya digunakan dalam satu bidang kegiatan atau
keilmuan tertentu. Sedangkan kosakata adalah kata-kata atau
istilah yang digunakan dalam satu bidang kegiatan atau ilmu
pengetahuan. Misalnya, kata-kata yang digunakan dalam
bidang olahraga, bidang ekonomi, bidang hukum, dan bidang
musik”.
Sesuai dengan teori Ferdinan de Saussure dalam Chaer (2007: 115)
mengenai tanda linguistik (signẻ linguistiqe) bisa dikatakan bahwa setiap
satuan bahasa tertentu memiliki makna. Demikian juga dengan yang disebut
kata atau leksem, tentu setiap kata atau leksem itu mempunyai makna. Maka
dari itu, perlunya penterjemahan dari Bsu ke Bs.

Di dalam penterjemahan ini, penterjemahannya menggunakan makna
leksikal yang diterjemahkan melalui prosedur penerjemahan Larson dalam
Muchtar ( 2014 :32-33) yakni menjelaskan bahwa untuk menemukan padanan
leksikal yang baik, perlu diketahui hubungan bentuk dan fungsi.

“Penterjemahan diartikan oleh Syarif (2010 :151)

penterjemahan itu adalah proses mindahkan makna yang telah
diungkapkan dalam bahasa yang satu ( bahasa sumber [Bsu];
source language [SL]; al-lughah al-mutarjam minha: ) menjadi
ekuivalen yang sedekat-dekatnya dan sewajar-wajarnya dalam
bahasa lain (bahasa sasaran [Bsa]; taget language [TL]; allughah al-mutarjam ilaiha:)”.

“Sedangkan makna leksikal menurut Chaer (2007: 118)
mengatakan bahwa makna leksikal ini adalah makna yang apa
adanya, makna yang sesuai dengan hasil observasi kita, makna
yang sesuai dengan rujukannya, makna yang sesuai dengan
konsepnya.oleh karena itu, apa yang disebut makna leksikal ini
dsama dengan yang disebut makna konseptual, makna denotatif,
dan makna referensial. Dalam pelbagai buku pelajaran makna
leksikal ini sering disebut makna kamus”.

Universitas Sumatera Utara

2.3. Landasan Teori

Pada umumnya, ketika sebuah istilah atau kata yang diserap dari

bahasa sumber kebahasa sasaran, maka kata itu harus disesuaikan dengan
bahasa yang meminjamnya. Namun, tidak semua kata atau istilah yang
diserap harus menyesuaikan lafal dan ejaannya, akan tetapi ada sebagian kata
yang diserap tanpa mengalami perubahan. Dengan kata lain, kata tersebut
diserap secara utuh dan pelafalannya tidak mengalami penyesuaian, sehingga
dari segi huruf dan pelafalannya mengikuti bentuk aslinya. Oleh karena itu, di
dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori berdasarkan Kridalaksana
(1991:329)

bahwa dalam penyerapan ada beberapa proses yang

menghasilkan bentuk istilah, antara lain:

1. Penyerapan dengan penyesuaian ejaan dan lafal
2. Penyerapan tanpa perubahan
3. Penterjemahan
4. Penyerapan dan/ atau penterjemahan

Menurut Sudarno dalam Fitri (2005:11) terdapat beberapa gejala
penyimpangan dalam proses penukaran fonem atau huruf ,yaitu:


1. Penggantian vokal
2. Penggantian konsonan
3. Penambahan vokal atau suku kata
4. Penabahan konsonan
5. Penghilangan vokal

Universitas Sumatera Utara

Klasifikasi huruf dalam bahasa Arab terbagi atas dua golongan,yaitu:
a. Huruf konsonan, seperti : ‫ﺏ‬, ‫ﺕ‬, ‫ﺙ‬, ‫ﺝ‬,‫ﺡ‬,‫ ﺥ‬,‫ﺩ‬,‫ﺫ‬,

‫ﺭ‬,‫ﺯ‬,‫ﺱ‬,‫ﺵ‬,‫ﺹ‬,‫ﺽ‬,‫ﻁ‬,‫ﻅ‬,‫ﻉ‬,‫ﻍ‬,‫ﻑ‬,‫ﻕ‬,‫ﻙ‬,‫ﻝ‬,‫ﻡ‬,‫ﻥ‬, ‫ﻭ‬,‫ﻫﺎ‬, ‫ ﻱ‬/ b / t / ṡ / ḣ / kh / d
/ ż / r / s / sy / ṣ / ḍ / ṭ / ẓ / ‘ / g / f/ q / k/ l / m / n / w / h / y /
b. Huruf vokal, seperti : ‫ﹹو‬

, ‫ ﹻي‬, ‫ ﹷا‬, ‫ ﹹ‬, ‫ ﹻ‬, ‫ ﹷ‬/ a / i / u / ā / ī / ū /

Kalrifikasi bunyi huruf dalam bahasa Inggris atas golongan,
yaitu:
a.

Huruf konsonan, seperti : b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w,
x ,y,z.

b. Huruf vokal, seperti : a,i,u,e,o.

Jika dilihat dari keduanya, ada beberapa bunyi huruf konsonan dan
vokal yang tidak terdapat di dalam bahasa Arab dan terdapat di dalam bahasa
Inggris. Namun ada beberapa bunyi huruf konsonan pada bahasa Arab yang
hampir menyerupai bunyi konsonan bahasa Inggris, seperti penyebutan /b/
dan /p/. sehingga di dalam proses penyerapannya dapat dimodifikasikan
dengan mengubah atau memindah huruf yang tidak ada pada bahasa Arab
dengan huruf yang hampir menyerupai bunyi huruf pada bahasa Inggris. Hal
itu dapat dilihat dengan jelas dalam contoh sebagai berikut:

Bahasa Inggris

Bahasa Arab

Transliterasi BA

Camera

‫ﻛﺎﻣﻴﺮﺍ‬

Kāmīra

Universitas Sumatera Utara

Kata ‫ ﻛﺎﻣﻴﺮﺍ‬/ Kāmīra / (Arab) berasal dari kata camera (Inggris).
Istilah ‫ ﻛﺎﻣﻴﺮﺍ‬/ Kāmīra / (Arab) merupakan kata yang diserap dari bahasa
Inggris camera ke bahasa Arab, kemudian mengalami penyesuaian lafal dan
ejaannya dalam bahasa Arab, berikut pembentukannya:

Bahasa Inggris

camera

Modifikasi
Bahasa Arab

‫ ﻛﺎﻣﻴﺮﺍ‬/kāmīra/
(c=k, e=i )
Huruf yang diganti / berubah dariBsu ke Bsa

Dapat dijelaskan bahwa adanya penggantian huruf – c pada B.I ke
dalam B.A menjadi huruf –k, dimana huruf –c tidak ada dalam B.A sehingga
harus diganti menjadi huruf- k yang pelafalanya hampir sama dengan huruf-c
pada B.I, adanya penggantian huruf- e pada B.I ke dalam B.A menjadi huruf –
i dengan vokal panjang, dimana vokal panjang dalam B.I tidak ada.
Kata ‫ ﻛﺎﻣﻴﺮﺍ‬/ kāmīra / (Arab) dalam konteks makna kamusnya
diterjemahkan “alat memfoto”, al-mawrid (1988:146).

Berdasarkan penjabaran yang telah dikemukakan dan berdasarkan
teori Kridalaksana, pada kesempatan ini peneliti hanya membahas point
pertama dan ketiga yaitu penyerapan dengan penyesuaian ejaan dan lafal serta

Universitas Sumatera Utara

penterjemahan dari bahasa sumber kebahasa sasaran dengan konteks makna
leksikalnya.
Penelitian ini menggunakan sumber data yang diteliti dari ‫ﻣﺼﻄﻠﺤﺎﺕ‬

‫ ﺍﻟﺤﺎﺳﺐ ﻭﺍﻻﻧﺘﺮﻧﺖ‬muṣṭalaḥāt al-ḥāsib wal internit /. “Terminologi komputer
dan internet, peneliti menemukan data-data yang berhubungan dengan proses
hasil penyerapan yang pertama dari teori Kridalaksana dan kemudian peneliti
menterjemahkan maknanya dari bahasa sumber kebahasa sasaran.

Berdasarkan dari teori Kridalaksana, Syarif (2012: 44-45) membagi
atas dua bagian yang berhubungan dengan lafal dan ejaan dalam kata serapan,
yaitu:

“Transkripsi adalah penulisan tuturan atau
pengubahan teks dengan tujuan untuk menyarankan lafal
bunyi, fonem, morfem, atau tulisan sesuai dengan ejaan yang
berlaku dalam suatu bahasa yang menjadi sasarannya.
Sementara itu, transliterasi adalah penggantian huruf demi
huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain, tanpa
menghiraukan lafal bunyi kata yang bersangkutan, seperti
transliterasi huruf Arab ke huruf lain”.
Dari pernyataan Syarif, peneliti menyimpulakan bahwa penelitian ini
mengarah ke transliterasi, dimana adanya proses penggantian huruf dari abjad
yang satu ke abjad yang lain.

Selanjutnya Tawwab (1979 : 363 – 364 ) menjelaskan bahwa kata
serapan itu berhubungan dengan :

‫ ﺍﻟﻰ ﺍﻗﺮﺑﻬﺎ‬,‫ ﺇﺑﺪﻝ ﺍﻷﺻﻮﺍﺕ ﺍﻟﺘﻲ ﻟﻴﺴﺖ ﻣﻦ ﺃﺻﻮﺍﺕ ﺍﻟﻌﺮﺏ‬.۱
.‫ ﻟﺌﻼ ﻳﺪﺧﻞ ﻓﻲ ﻛﻼ ﻣﻬﻢ ﻣﺎ ﻟﻴﺲ ﻣﻦ ﺃﺻﻮﺍﺗﻬﻢ‬,‫ﻣﺨﺮﺟﺎ‬

Universitas Sumatera Utara

.‫ ﺗﻐﻴﻴﺮ ﺑﻨﺎء ﺍﻟﻜﻠﻤﺔ ﺍﻟﻰ ﺃﺑﻨﻴﺔ ﺍﻟﻌﺮﺑﻴﺔ‬.۲
‫ ﺍﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻣﻮﺍﻗﻔﺎ ﻟﻤﻨﻬﺞ‬,‫ ﺗﺮﻙ ﺍﻟﻠﻔﻆ ﺍﻷﻋﺠﻤﻲ ﻋﻠﻰ ﺣﺎﻟﻪ‬.۳
‫ ﺃﻭ ﺑﻨﻴﺔ ﺍﻟﻜﻠﻤﺔ‬,‫ﺍﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ﻓﻲ ﺍﻷﺻﻮﺍﺕ ﻭ ﺍﻟﺼﻴﻎ‬
1. / ibdālu al-aswāti allatī laisat min aṣwā al- ‘arabi, ilā
aqrabihā makhrajan, liállā yadkhlu fī kalāmihim mā laisa
min aṣwātihim /. Menukar atau mengganti bunyi (fonem)
yang bukan fonem bahasa Arab menjadi fonem bahasa
Arab yang bunyinya hampir sama artikulasinya, sehingga
fonem-fonem asing masuk ke dalam bahasa mereka’.
2. / tagyĩru bināá al- kalimati ilā abniyati al-‘arabiyati /.
‘Merubah susunan atau struktur kata ke fonem bahasa
Arab’.
3. / Tarku al- lafzi al- a’jamī ‘alā ḥālihi, iżā kāna muwafiqan
li manhaji al- ‘arabiyyati fĩ al - aṣwāti wal al - ṣiyagi aw
buniyati al- kalimāti /. ‘Memasukan secara utuh kosakata
bahasa Asing apabila sesuai ciri khas bahasa Arab, baik dari
segi fonem dan bentuk kata, atau struktur kata.

Universitas Sumatera Utara