Pengaruh Kombinasi Hemodialisis (Hd) Hemoperfusi (Hp) Terhadap Kualitas Hidup Yang Dinilai Dengan Sf-36 Pasien Hemodialisis Reguler

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Angka morbiditas dan mortalitas pasien penyakit ginjal kronik (PGK)
tahap akhir yang menjalani hemodialisis masih tinggi, kira-kira 15-20 persen per
tahun,

meskipun

telah

dilakukan

perbaikan

penatalakasanaan

penyakit


kardiovaskular, infeksi dan terapi dialisis.1
Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan terjadinya komplikasi
jangka menengah dan jangka panjang racun uremik berkaitan dengan tingkat
bersihan molekul kecil, sedang dan molekul besar racun uremik saat proses
hemodialisis. Hubungan komponen-komponen racun uremik dan efek biologisnya
sudah jelas diketahui, terapi hemodialisis yang bertujuan untuk membuang racun
uremik telah berkembang untuk meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan
mortalitas pasien-pasien hemodialisis. Aplikasi klinis dari berbagai model
teknologi

hemodialisis

extracorporeal

menunjukkan

tingkat

efektifitas


pembersihan molekul racun uremik menengah dan besar, sebagai berikut:
Hemodialisis (HD)/ hemoperfusion (HP) > HP > bio-artificial kidney >
hemodiafiltration (HDF) > hemofiltration

(HF) > HD.2

Di negara Cina dan negara-negara berkembang lainnya, oleh karena
rendahnya tingkat ekonomi, hemodialisis umumnya memakai dialiser low flux,
metode ini tidak bisa membersihkan molekul racun uremik menengah dan besar
dan racun yang terikat protein saat proses hemodialisis, akibatnya muncul
komplikasi jangka panjang yang menurunkan kualitas hidup dan meningkatkan
mortalitas pasien hemodialisis. Kombinasi hemodialisis dan hemoperfusi
(HD+HP) sudah banyak dilakukan di pusat-pusat hemodialisis di negara Cina dan
sudah dimasukkan dalam program asuransi kesehatan. Rumah Sakit Xinhua
merupakan rumah sakit yang pertama melakukan kombinasi HD+HP dan banyak
melakukan penelitian-penelitian tentang efikasi dan keamanan HD+HP pada
pasien-pasien hemodialisis reguler Kualitas hidup menurut World Health
Organization (WHO) adalah persepsi seseorang terhadap kedudukannya dalam
1


2

konteks kehidupan berdasarkan nilai budaya dan sistem dimana mereka hidup dan
hubungannya dalam mencapai target sasaran.3 Kualitas hidup menurut Cummins
(1997) adalah kumpulan beberapa hal seperti: kesejahteraan material, kesehatan,
produktivitas, keakraban, keamanan, kesejahteraan masyarakat dan kesejahteraan
emosional yang dinilai baik secara obyektif (menurut nilai-nilai kultural) maupun
subyektif (kepuasan yang diukur secara individu). Penilaian kualitas hidup
umumnya dilakukan pada penyakit-penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi,
asma, keganasan, AIDS dan penyakit ginjal tahap akhir, karena pada penyakitpenyakit tersebut kualitas hidup dapat berubah baik akibat pengaruh terapi jangka
panjang maupun jangka pendek.4
Terdapat beberapa instrumen untuk menganalisis kualitas hidup yang
meliputi persepsi fisik, psikologi dan hubungan sosial pasien, seperti Sickness
Impact Profile, Karnofsky Scales, Kidney Disease Quality of Life (KDQL)
kuesioner dan Medical Outcomes Study 36-Item Short-Form Health Survey (SF36) yang telah banyak digunakan dalam mengevaluasi kualitas hidup pasien
penderita penyakit-penyakit kronis.4,5
SF-36 adalah salah satu instrumen yang telah terbukti dapat dipakai untuk
menilai kualitas hidup pada hampir semua penelitian penyakit kronis termasuk
pasien hemodialisis dan bisa juga digunakan untuk menilai kualitas hidup pada

populasi yang sehat. Instrumen ini sederhana dan mudah dan secara luas telah
dipakai. 5,6,7
SF-36 ini telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia tanpa mengubah
makna aslinya dan telah divalidasi. Beberapa penelitian di Indonesia yang
menggunakan skor yang baru yang belum diterjemahkan dan divalidasi, bahkan
menggunakan SF-36 sebagai baku emas, termasuk penelitian Perwitasari di
Yogyakarta yang menggunakan European Organization for Research and
Treatment of Cancer Quality of Life Questionnaire-C30 (EORTC QLQ-C30),
yang meneliti mengenai pengukuran kualitas hidup pasien kanker sebelum dan
sesudah kemoterapi dengan EORTC QLC-C30 di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.8
Penelitian sebelumnya menunjukkan kombinasi HD+HP meningkatkan
clearance LMWP (low molecular weight protein) sehingga meningkatkan kualitas

3

hidup dan angka harapan hidup pasien hemodialisis regular.9 Berdasarkan hal
tersebut kami melakukan penelitian ini

untuk melihat pengaruh kombinasi


HD+HP dengan peningkatan kualitas hidup pasien-pasien hemodialisis reguler di
Medan yang dinilai dengan SF-36.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah, yaitu:
Apakah ada pengaruh

kombinasi hemodialisis (HD) dan hemoperfusi (HP)

terhadap kualitas hidup pasien hemodialisis reguler di Medan Sumatera Utara
yang dinilai dengan SF-36?

1.3 Hipotesis
Kombinasi hemodialisis (HD) dan hemoperfusi (HP) berpengaruh
terhadap peningkatan kualitas hidup pasien hemodialisis reguler di Medan
Sumatera Utara yang dinilai dengan SF-36.

1.4 Tujuan
1.4.1


Tujuan Umum
Untuk

mengetahui

pengaruh

kombinasi

hemodialisis

(HD)

dan

hemoperfusi (HP) terhadap kualitas hidup pasien hemodialisis reguler di
Medan Sumatera Utara yang dinilai dengan SF-36.

1.4.2


Tujuan Khusus
Untuk mengetahui kualitas hidup baik SF-36 kesehatan fisik dan SF-36
kesehatan mental pasien yang menjalani kombinasi hemodialisis (HD)
dan hemoperfusi (HP) pada pasien hemodialisis reguler.

1.5 Manfaat Penelitian
Setelah mengetahui pengaruh kombinasi hemodialisis dan hemoperfusi
dengan kualitas hidup pasien hemodialisis reguler, maka hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai:

4

a. Masukan bagi praktisi medis dalam upaya memperbaiki kualitas hidup
pasien-pasien hemodialisis reguler dengan mengkombinasi hemodialisis
(HD) dan hemoperfusi (HP).
b. Sebagai dasar bagi penelitian-penelitain berikutnya yang berhubungan
dengan manfaat kombinasi HD+HP.

1.6 Kerangka Konseptual


Penyakit Ginjal kronik

Akumulasi toksin uremik
dengan berat molekul kecil
(small molecule), sedang
(middle molecule) dan besar
(large molecule)

Hemodialisis

Bersihan toksin
uremik berat molekul
kecil

Hemoperfusi

Bersihan toksin uremik
berat molekul sedang
dan besar


Kombinasi
Hemodialisis/hemoperfusi

Kualitas Hidup dinilai
dengan SF-36
BAB