S PKR 1203462 Chapter5

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang

dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Budaya organisasi di SMK Merdeka Bandung berada pada kategori kuat. Hal
ini dibuktikan dengan hasil perhitungan skor rata-rata sebesar 4,01 yang
apabila disesuaikan dengan skala penafsiran pada tabel rentang Kriteria
Penafsiran Deskripsi, angka tersebut berada pada rentang 3,40 – 4,19 berada
pada kategori tinggi atau kuat.
2. Motivasi guru tetap di SMK Merdeka Bandung berada pada kategori tinggi.
Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan skor rata-rata sebesar 4,09 yang
apabila disesuaikan dengan skala penafsiran pada tabel tentang Kriteria
Penafsiran Deskripsi, angka tersebut berada pada rentang 3,40 – 4,19 atau
berada pada kategori tinggi.
3. Kinerja guru tetap di SMK Merdeka Bandung berada pada kategori tinggi.
Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan skor rata-rata sebesar 4,18 yang
apabila disesuaikan dengan skala penafsiran pada tabel tentang Kriteria

Penafsiran Deskripsi, angka tersebut berada pada rentang 3,40 – 4,19 atau
berada pada kategori tinggi.
4. Budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja guru tetap di SMK
Merdeka Bandung dengan kategori sedang/cukup kuat. Hubungan antara
variabel berjalan satu arah, yang artinya setiap peningkatan atau penurunan di
satu variabel, akan diikuti oleh peningkatan atau penurunan di satu variabel
lainnya. Sehingga apabila semakin tinggi budaya organisasi guru, maka
semakin tinggi kinerja guru, begitupun sebaliknya.
5. Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja guru tetap di SMK Merdeka
Bandung dengan kategori lemah. Hubungan antara variabel berjalan satu
arah, yang artinya setiap peningkatan atau penurunan di satu variabel, akan
diikuti oleh peningkatan atau penurunan di satu variabel lainnya. Sehingga

103
Ai Noer Millah M, 2016
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU TETAP DI SMK
MERDEKA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

104


apabila semakin tinggi motivasi, maka semakin tinggi pula kinerja guru,
begitupun sebaliknya.
6. Budaya organisasi dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan dengan
kategori lemah terhadap kinerja guru tetap di SMK Merdeka Bandung.
Hubungan antara variabel berjalan satu arah, yang artinya setiap peningkatan
atau penurunan di satu variabel, akan diikuti oleh peningkatan atau penurunan
di satu variabel lainnya. Sehingga apabila semakin tinggi budaya organisasi
dan motivasi guru, maka semakin tinggi pula kinerja guru, begitupun
sebaliknya.
5.2

Saran
Kesimpulan di atas merujuk kepada skor rata-rata setiap ukuran, saran

yang dikemukakan mengacu kepada ukuran yang memiliki skor rata-rata terendah
diantara dimensi yang lain untuk masing-masing variabel. Berdasarkan hal
tersebut saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini, variabel X1 (budaya organisasi) berada pada kategori
kuat. Namun masih terdapat indikator yang masih rendah dari budaya

organisasi yaitu norma-norma dan aturan yang mengikat yang memungkinkan
seorang guru belum mematuhi semua aturan sekolah. Hal ini harus menjadi
perhatian khusus bagi kepala sekolah semua warga sekolah dalam peningkatan
kesadaran dalam tata tertib yang harus dipatuhi.
2. Variabel X2 (motivasi ) dalam penelitian ini menunjukan berada pada kategori
tinggi. Pada variabel motivasi guru ini, indikator semangat kerja masih
rendah. Hal ini, dapat disebabkan karena kurangnya semangat kerja guru
dalam pembelajaran. Oleh karena itu, ini adalah tugas kepala sekolah dalam
meningkatkan kembali semangat kerja guru dalam mengajar.
3. Variabel Y (kinerja guru) dalam penelitian ini menunjukan berada pada
kategori tinggi. Pada variabel kinerja guru ini, indikator kerjasama dengan
sekolah masih rendah. Hal ini juga yang menjadi pekerjaan rumah Bgi kepa
sekolah. Variabel kinerja ini memang sudah mendekati menuju kinerja yang

Ai Noer Millah M, 2016
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU TETAP DI SMK
MERDEKA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

105


baik, tetapi hal ini tidak mejadi alasan untuk tidak melakukan perbaikan
terhadap kinerja guru-guru selanjutnya.
4. Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian lebih mendalam mengenai
budaya organisasi, motivasi dan kinerja guru, diharapkan dapat melakukan
penelitian dengan sampel yang lebih luas. Selain itu peneliti selanjutnya dapat
melakukan penelitian dengan mengubah Variabel X1, X2 atau Variabel Y
dalam penelitian yang sesuai dengan teori, sehingga pembahasan mengenai
budaya organisai, motivasi dan kinerja guru akan menjadi lebih meluas lagi.

Ai Noer Millah M, 2016
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU TETAP DI SMK
MERDEKA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu