Penerapan Diversi Terhadap Anak Sebagai Pelaku Dalam Kecelakaan Lalu Lintas (Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan)

ABSTRAKSI
Nurani Rizki Anandia*
Prof. Dr. Madiasa Ablisar, S.H., M.S.**
Dr. Marlina, S.H., M. Hum.***
Anak dibawah umur dalam mengendarai kendaraan bermotor sangatlah
berbahaya, kurangnya pendidikan terhadap keselamatan di jalan raya dan umur
yang sangat dini mengakibatkan kemampuan mengendarai kendaraan di jalan raya
tidak dibarengi oleh insting dan pemikiran yang matang sehingga sering terjadi
kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh anak dibawah umur. Undang-undanag
No. 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak mengatur bagaimana
penyelesaian perkara tindak pidana anak termasuk di dalam kasus kecelakaan lalu
lintas yang di sebabkan oleh anak dengan cara diversi. Permasalahan diatas
melatarbelakangi penerapan diversi yang telah di atur di dalam UU No. 11 Tahun
2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak terhadap anak sebagai pelaku dalam
kasus kecelakaan lalu lintas sebagai salah satu proses penyelesaian kasus tindak
pidana kecelakaan lalu lintas yang di lakukan oleh anak dibawah umur.
Penelitian dalam skripsi ini mengunakan metode pendekatan yuridis
normatif atau penelitian kepustakaan yang didasarkan pada pada bahan hukum
primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier yang berkaitan dengan
judul skripsi ini. Penelitian ini juga di dukung oleh data empiris. Penelitian
terhadap asas-asas hukum dilakukan terhadap norma-norma hukum yaitu yang

merupakan patokan untuk bertingkah laku yang terdapat dalam bahan hukum
primer dan bahan hukum sekunder Penelitian hukum yang dilakukan juga
didukung oleh data empiris.
Kasus kecelakaan lalu lintas diatur di dalam Undang-undang No. 22
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagai undang-undang yang
khusus mengatur tentang kecelakaan lalu lintas dimana kecelakaan lalu lintas
merupakan peristiwa yang tidak disangka-sangka melibatkan kendaraan dengan
pemakai jalan yang mengakibatkan korban. Proses diversi terhadap anak sebagai
pelaku dalam kecelakaan lalu lintas harus dilaksanakan di setiap Peradilan Negeri
dan diversi dilakukan menurut Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang
Sistem Peradilan Pidana Anak dan Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2012
tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi dan Penanganan Anak yang Belum
Berumur 12 (Dua Belas) Tahun. Penerapan diversi di Pengadilan Negeri Medan
terdapat hambatan-hambatan yang ditemui namun juga terdapat upaya mengatasi
hambatan-hambatan tersebut.

 Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
** Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana, Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
*** Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana, Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

iii
Universitas Sumatera Utara