Analisis Laporan Keuangan Pada Koperasipegawai Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sumatera Utara Chapter III IV

BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Sitangggang (2012:15), laporan keuangan adalah potret dari
keputusan – keputusan yang dilakukan oleh manajemen. Kasmir (2010:66)
laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan keuangan perusahaan pada
saat ini atau suatu periode, misalnya tiga bulan atau enam bulan untuk
kepentingan intern perusahaan. Adapun untuk laporan lebih luas dilakukan
setahun sekali. Disamping itu dengan adanya laporan keuangan kita akan
mengetahui posisi perusahaan terkini setelah menganalisis laporan keuangan
tersebut tertentunya.
Laporan keuangan menyediakan sumber informasi yang dapat diandalkan
untuk analisis tersebut. Laporan keuangan mengungkapkan bagaimana perusahaan
memperoleh sumber dayanya (pendanaan), dimana dan bagaimana sumber daya
tersebut digunakan (investasi), dan seberapa efektif penggunaan sumber daya
tersebut(profitabilitas operasi). Banyak individu dan perusahaan menggunakan
laporan keuangan untuk menilai prospek perusahaan untuk keputusan investasi
dan pinjaman.Dewan direksi, sebagai perwakilan investor, menggunakan untuk
memonitor keputusan dan tindakan manajer.Pegawai dan serikat kerja
menggunakan laporan keuangan dalam


negoisasi tenaga

kerja.Pemasok

menggunakan laporan keuangan untuk menentukan ketentuan kredit.Penasehat
investasi dan mediator informasi menggunakan laporan keuangan dalam
pembuatan rekomendasi jual–beli dan dalam pemeringkatan kredit.Bankir

Universitas Sumatera Utara

investasi menggunakan laporan keuangan untuk menentukan nilai perusahaan
dalam IPO, merger, dan akuisisi.
Laporan keuangan pada hakekatnya bersifat umum, dalam arti laporan
tersebut ditujukan untuk berbagai pihak yang mempunyai kepentingan berbeda,
Investor atau pemilik atau penanaman modal (pada perusahaan berbentuk
perseroan disebut pemegang saham) mempunyai kepentingan dalam mengetahui
potensi modal yang ditanamkan ke dalam perusahaan guna menghasilkan
pendapatan.Kreditor


berkepentingan

dalam

pemberian

pinjaman

kepada

perusahaan, dan pemerintah khususya instansi pajak berkepentingan dalam
penentuan beban pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.

B. Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
terdiri dari 3 (tiga) laporan keuangan utama, yaitu:
1. Neraca
Menurut Nafarin (2013:77) neraca (Balance Sheet) adalah laporan berupa
daftar yang disusun secara bersistem tentang aset, utang, dan modal sendiri dari
suatu organisasi pada saat tertentu. Suatu saat tertentu artinya saat penututapan

buku dan penentuan sisanya ada tanggal tertentu.
2. Laporan Laba Rugi
Menurut Nafarin (2013:77) laporan laba rugi (Income Statement) adalah
laporan berupa daftar yang disusun secara bersistem tentang dapatan (revenue),
beban (expense), dan laba-rugi yang diperoleh perusahaan selama periode
tertentu.

Universitas Sumatera Utara

3. Laporan Arus Kas
Menurut Syahyunan (2013:33) laporan arus kas menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan serta kas dan kebutuhan perusahaan
dalam memanfaatkan dana tersebut, yang diklasifikasikan sebagai aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan.

C. Pengertian Rasio Keuangan
Menurut Harahap (2013:297) rasio keuangan adalah angka yang diperoleh
dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos-pos lainnya
yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan berarti. Rasio keuangan
ini hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos

tertentu dengan pos lainnya. Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang
paling sering dilakukan untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan
dibandingkan dengan alat analisis lainnya(Hery, 2015:164).
Analisis laporan keuangan menurut Syahyunan (2013:92), analisis memiliki
beberapa kelemahan atau keterbatasan yang harus disadari sewaktu pegunaannya.
a. Kesulitan dalam mengindentifikasi kategori industri dari perusahaan yang
dianalisis, khususnya apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang
usaha.
b. Perbedaan dalam metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan rasio yang
berbeda pula, misalnya perbedaan dalam metode penyusutan aset tetap atau
penilaian persediaan.
c. Pengunaan tahunfiscalyang berbeda juga dapat menghasilkan perbedaan
analisis.

Universitas Sumatera Utara

d. Kesesuaian antara besarnya hasil analisis rasio keuangan dengan standar
industri tidak menjamin bahwa perusahaan telah menjalankan aktivitasnya
secara normal dan baik.
1. Rasio Likuiditas

Menurut Harahap (2013:301) rasio likuiditas merupakan rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Untuk dapat memenuhi kewajiban yang sewaktu-waktu, maka perusahaan harus
mempunyai alat-alat untuk membayar yang berupa aset-aset yang jumlahnya
harus lebih besar dari pada kewajiban-kewajiban yang harus segera dibayar
berupa kewajiban-kewajiban lancar. Rasio likuiditas yang dipakai dalam
penelitian ini adalah:
a. Current Ratio
Current ratio, menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajibankewajiban lancar.Semakin besar perbandingannya aktiva lancar dengan utang
lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka
pendeknya.Current ratioyang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya
masalah dalam likuiditas, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang
bagus, karena menunjukan banyak dana yang menganggur yang pada akhirnya
dapat mengurangi kemampuan perusahaan (Sawir,2009:10).
Current Ratio
Current Ratio=

Current Assets
x100%
Current Liabilities


Universitas Sumatera Utara

b. Cash Ratio
Rasio ini menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendek dengan kas yang tersedia dan surat berharga (efek) yang segera
dapat diuangkan (Sawir, 2009:10).
Cash Ratio=

Cash + Efek
x100%
Current Lialities

2. Rasio Leverage
Menurut Harahap (2013:306) rasio ini menggambarkan hubungan antara
utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa
jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan
perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity).Perusahaan yang baik
harusnya memiliki komposisi modal yang lebih besar dari utang. Rasio-rasio
solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Debt Ratio
Debt ratio, merupakan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva.
Sehingga rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh
aktiva.Menurut (Sawir 2009:13) debt ratio merupakan rasio yang memperlihatkan
proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan dan seluruh kekayaan yang dimiliki.
Debt Rasio=

Total Debt
Total Assets

b. Debt to Equity Ratio
Rasio ini menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan
tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya(Sawir 2009:13).
Debt to Equity Ratio=

Total Debt
Total Equity

Universitas Sumatera Utara


3. Rasio Aktivitas
Menurut Fahmi(2012:77) rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan
sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya
guna menunjang aktivitas perusahaan, di mana pengguna aktivitas ini dilakukan
secara sangat maksimal dengan maksud memperoleh hasil yang maksimal. Rasiorasio aktivitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah:
a. Total Assets Turnover
Rasio ini mengukur berapa kali total aktiva perusahaan menghasilkan
volume penjualan. Total Asset Turnover (TATO)juga dapat didefinisikan sebagai
kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimiliki untuk
menghasilkan penjualan(Sawir, 2009:15).
Total Assets Turnover=

Sales
Total Assets

2. Average Collection Period
Rasio ini mengukur efisiensi pengelolaan piutang perusahaan, rata-rata
jangka waktu penagihan adalah rata-rata jangka waktu lamanya perusahaan harus
menunggu pembayaran setelah melakukan penjualan. Satu tahun dapat

diasumsikan 360 hari atau 365, kedua angka ini digunakan dalam lingkup
keuangan dan perbedaannya tidak akan mempengaruhi keputusan yang
dihasilkan. Semakin kecil harinya akan semakin baik (Fahmi 2012:78).
Average Collection Period=

receivable
Sales per day

Universitas Sumatera Utara

3. Inventory Turnover
Inventory turnover melihat sejauh mana tingkat perputaran persediaan yang
dimiliki oleh suatu perusahaan (Fahmi 2012:77).
Inventory Turn Over=

Cost of Good Sales
Average Inventory

4. Rasio Profitabilitas
Menurut Sofyan(2013:304) rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan

perusahaan mendapatan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada
seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan
sebagainya.
1. Return on Investment (ROI)
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang
akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset (Sofyan,
2013:304).
Return on investment=

Earning After Tax (EAT)
Total Assets

2. Return on Equity (ROE)
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang
akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam ekuitas (Sofyan,
2013:305).
Return on Equity=

Earning After Tax (EAT)
Share Holder Equity


Universitas Sumatera Utara

Tabel3.1
Koperasi Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
NERACA
31 Desember 2012-2016
AKTIVA
AKTIVA
LANCAR
Kas
dan
Bank
Piutang
Pokok
Pinjaman
Piutang
Simpanan
Pokok
Persediaan
Jumlah
Aktiva
Lancar
AKTIVA
TETAP
Tanah
Mesin
Inventaris
Akumulasi
Penyusutan
Jumlah
Aktiva
Tetap
JUMLAH
AKTIVA
Kewajiban
dan Ekuitas
Kewajiban
Simpan
Sukarela
Jumlah
Kewajiban
EKUITAS
Simpanan
Pokok
Simpanan
Wajib
Simpanan
Lainnya
Asuransi
Pinjaman
Dana
Disisihkan
IKM/SKM
Dana
Cadangan
Kopekkan
Dana
Pendidikan
Koperasi

2012

2013

2014

2015

2016

333.469.686,89

487.847.430,81

166.827.155,55

772.597.902,68

565.886.292,35

3.410.690.573,50

3.834.850.405,07

4.640.846.234,06

4.764.981.812,32

5.260.028.139,68

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

11.141.365,04

9.879.998,47

12.726.354,47

14.339.197,86

18.283.773,91

3.755.301.625.43

4.332.577.834,35

4.820.399.744,08

5.551.918.912,86

5.844.198.205,94

7.000.000,00

7.000.000,00

7.000.000,00

7.000.000,00

7.000.000,00

91.618.040,00

91.618.040,00

91.618.040,00

91.618.040,00

91.618.040,00

5.758.677,00

5.758.677,00

5.758.677,00

5.758.677,00

5.758.677,00

(63.075.038,00)

(81.176.701,00)

(86.576.701,00)

(91.976.701,00)

(92.823.565,00)

41.301.679,00

23.200.016,00

17.800.016,00

12.400.016,00

8.100.012,00

3.796.603.304,43

4.355.777.850,00

4.838.199.760,08

5.564.318.928,86

5.852.298.217,94

1.289.641.219,92

1.421.262.449,50

1.357.876.478,95

1.611.789.253,58

1.408.259.512,56

1.289.641.219,92

1.421.262.449,50

1.357.876.478,95

1.611.789.253,58

1.408.259.512,56

7.620.000,00

6.900.000,00

7.230.000,00

6.540.000,00

6.030.000,00

330.192.730,00

400.939.820,00

503.093.820,00

548.149.451,00

729.871.451,00

50.336.125,44

50.336.125,44

45.015.024,94

47.806.799,64

37.063.293,50

63.767.257,13

77.293.560,13

105.124.060,13

111.719.033,76

10.743.506,14

23.966.375,00

23.966.375,00

23.966.375,00

23.966.375,00

78.872.175,28

7.048.610,00

7.358.360,00

7.550.660,00

7.550.660,00

23.966.375,00

1.226.635.284,00

1.423.053.518,47

1.658.738.701,04

1.944.829.364,64

7.550.660,00

151.566.264,74

176.118.544,06

205.579.191,88

241.340.524,83

2.225.257.102,37

Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 3.1
Dana
Pembangun
an
Dana Sosial
SHU Belum
Dibagi
Jumlah
Ekuitas
Jumlah
Kewajiban
dan Ekuitas

77.516.263,01

89.792.402,66

104.522.726,57

122.403.393,05

280.143.992,05

77.267.599,01

89.543.738,66

104.274.062,57

122.154.729,05

141.805.126,65

490.538.123,88

589.212.956,43

715.226.59,00

776.069.344,31

141.556.462,65

2.506.454.622,21

2.934.515.400,85

3.480.323.281,13

3.952.529.675,28

4.444.038.705,38

3.796.095.842,13

4.355.777.850,35

4.355.777.850,35

5.564.318.928,86

5.852.298.217,94

Sumber: Koperasi Pegawai BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, 2017

Tabel3.2
Koperasi Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara
LAPORAN LABA RUGI
31 Desember 2012-2016
PENDAPAT
AN
Pendapatan
Simpan
Pinjam
Jasa Simpan
Pinjam
Hasil Adm
Pinjaman
Jumlah
Pendapatan
Simpan
Pinjam
Pendapatan
Usaha
Penjualan
Warung
Koperasi
Hasil Usaha
Fotokopi
Harga
Pokok
Laba Kotor
Sisa Hasil
Usaha Kotor
Beban
Operasi
Beban
Pegawai
Beban
Operasional
Beban Adm
Beban
Umum
Beban
Sosial
Beban
Penyusutan

2012

2013

2014

2015

2016

632.309.464,41

716.061.696,00

853.079.296,00

929.620.964,92

991.620.964,92

21.011.278,00

21.903.500,00

27.830.500,00

27.930.000,00

32.798.750,00

653.320.742,.41

737.965.196,00

880.909.796,00

957.550.964,92

1.024.639.318,40

69.102.744,00

84.046.300,00

81.181.027,00

99.589.650,00

99.817.900,00

56.560.006,00

61.279.200,00

50.766.400,00

48.477.450,00

49.168.950,00

(84.482.387,44)

(78.414.482,14)

(75.197.008,21)

(96.035.712,16)

(91.668.079,76)

41.180.362,56

66.911.017,86

56.750.418,79

52.031.387,84

57.318.770,24

694.501.104,97

804.876.213,86

937.660.214,79

1.009.582.252,76

1.081.958.088,64

116.400.000,00

116.100.000,00

123.300.000,00

127.200.000,00

140.300.000,00

20.500.000,00

26.000.000,00

30.000.000,00

30.000.000,00

30.000.000,00

1.928.853,49

282.579,43

2.453.985,79

1.301.944,45

1.103.944,17

28.415.489,30

34.346.500,00

37.047.400,00

38.125.200,00

38.882.450,03

1.000.000,00

500.000,00

2.500.000,00

1.000.000,00

872.000,00

18.429.505,00

18.101.663,00

5.400.000,00

5.400.000,00

5.949.999,00

Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 3.2
Beban
Pembinaan/
Pemeriksaa
n
Beban RAT
Beban Jasa
Simpanan
Sukarela
Penghapusn
Aktiva
Tetap
Jumlah
Beban
Operasi
Sisa Hasil
Usaha
Koperasi
Pendapatan
Dan Beban
Lain
Pendapatan
Lain-Lain
Beban Lainlain
Jumlah
Pendapatan
dan Beban
Lain-Lain
SisaHasil
Usaha

2.800.000,00

3.600.000,00

2.900.000,00

4.000.000,00

2.000.000,00

15.082.670,00

16.732..515,00

19.311.500,00

21.977.457,00

23.192.700,00
102.519.669,70

204.555.517,79

215.663.257,43

222.912.885,79

229.004.601,45

344.820.762,90

489.945.587,18

589.212.956,43

714.747.329,00

780.577.751,31

737.137.325,74

529.536,70

-

868.537,00

2.307.615,00

5.867.483,00

-

-

389.207,00

6.816.022,00

11.826.248,00

529536,70

-

479.330,00

(4.508.407,00)

(5.958.765,00)

490.538.123,88

589.212.956,43

715.226.659,00

776.069.344,31

731.178.560,74

Sumber:Koperasi Pegawai BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, 2017

D. Perhitungan Rasio Keuangan
Harmono (2011:106) rasio – rasio yang sering digunakan untuk menilai
kinerja keuangan antara lain:
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar kembali seluruhnya kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya apabila telah jatuh tempo. Rasio likuiditas yang dipakai dalam
penelitian ini adalah (Harahap, 2013:301).
a. Current Ratio
Current Ratio=

Current Assets
x100%
Current Liabilites

Universitas Sumatera Utara

Tahun 2012
Current Ratio=

3.755.301.625,43
x100%=291%
1.289.641.219,92

Current Ratio=

4.355.777.850,35
x100%=306%
1.421.262.449,50

Current Ratio=

4.820.399.744,08
x100%=354%
1.357.876.478,95

Current Ratio=

5.551.918.912,86
x100%=344%
1.611.789.253,58

Current Ratio=

5.844.198.205,94
x100%=414%
1.408.259.512,56

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

b. Cash Ratio
Cash Ratio=

Cash+Efek
x100%
Current Liabilites

Tahun 2012
Cash Ratio=

333.469.686,89+11.141.365,04
x100%=26%
1.289.641.219.92

Cash Ratio=

487.847.430,81+9.879. 998,47
x100%=35%
1.421.262.449,50

Tahun 2013

Tahun 2014
Cash Ratio=

166.827.155,55+12. 726.354,47
x100%=13%
1.357.876.478,95

Universitas Sumatera Utara

Tahun 2015
Cash Rasio=

722.597.902,68+14.339.197,86
x100%=41%
1.611.789.253,58

Tahun 2016
Cash Ratio=

565.886.292,35+18.283.773,91
x100%=40%
1.408.259.512,56

2. Rasio Leverage
Rasio Leverage adalah rasio yang menggambarkan hubungan antara utang
perusahaan terhadap modal maupun aset.Rasio ini dapat melihat seberapa jauh
perusahaan dibiyai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan
yang digambarkan oleh modal(Harahap, 2013:306).
a. Debt Ratio
Debt Ratio=

Total Debt
Total Assets

Tahun 2012
Debt Ratio=

1.289.641.219.92
=34%
3.796.095.842,13

Debt Ratio=

1.421.262.449,50
=32%
4.355.777.850,35

Debt Ratio=

1.357.876.478,95
=28%
4.838.199.760,08

Debt Ratio=

1.611.789.253,58
=29%
5.564.318.928,86

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2015

Universitas Sumatera Utara

Tahun 2016
Debt Ratio=

1.408.259.512,56
=24%
5.852.298.217,94

b. Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Ratio=

Total Debt
Total Equity

Tahun 2012
Debt to Equity Ratio=

1.289.641.219,92
=51%
2.506.454.622,21

Debt to Equity Ratio=

1.421.262.449,50
=48%
2.934.515.400,85

Debt to Equity Ratio=

1.357.876.478,95
=39%
3.480.323.281,13

Debt to Equity Ratio=

1.611.789.253,58
=40%
3.952.529.675,28

Debt to Equity Ratio=

1.408.259.512,56
=31%
4.444.038.705,38

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas bermanfaat untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam
medayagunakan sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan (Fahmi, 2012:77).
a. Total Assets Turnover
Total Assets Turnover=

Sales
Total Assets

Universitas Sumatera Utara

Tahun 2012
Total Assets Turnover=

653.320.742,41
=17x
3.796.095.842,13

Total Assets Turnover=

737.965.196,00
=17x
4.355.777.850,35

Total Assets Turnover=

880.909.796,00
=18x
4.838.199.760,08

Total Assets Turnover=

957.550.964,92
=17x
5.564.318.928,86

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016
1.024.639.318,40
=17,5x
5.852.298.217,94

Total Assets Turnover=
b. Average Collection Period

Average Collection Period=

receivable
Sales per day

Tahun 2012
Average Collection Period=

41.301.679,00
=175 hari
653.320.742,41/360

Tahun 2013
Average Collection Period=

23.200.016,00
=87 hari
737.965.196,00/360

Average Collection Period=

17.800.016,00
=56 hari
880.909.796,00/360

Tahun 2014

Universitas Sumatera Utara

Tahun 2015
Average Collection Period=

12.400.016,00
=35 hari
957.550.964,92/360

Tahun 2016
Average Collection Period=

8.100.012,00
=21 hari
1.024.639.318,40/360

c. Inventory Turnover
Inventory Turnover=

Cost of Good Sales
Average Inventory

Tahun 2012
Inventory Turnover=

41.180.362,56
=0,99x
41.301.679.00

Inventory Turnover=

66.911.017,86
=2,88x
23.200.016,00

Inventory Turnover=

56.750.418,79
=3,18x
17.800.016,00

Inventory Turnover=

52.031.387,84
=4,19x
12.400.016,00

Inventory Turnover=

57.318.770,24
=7,71x
8.100.012,00

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari dalam perusahaan (Sofyan,
2013:304). Berdasarkan laporan laba rugi perusahaan mulai tahun 2012 sampai

Universitas Sumatera Utara

dengan 2016, diketahui bahwa perusahaan memperoleh laba sebesar Rp.
490.538.123,88 pada tahun 2012, Rp. 589.212.956,43 pada tahun 2013, Rp.
715.226.659,00 pada tahun 2014, Rp. 776.069.344,31 pada tahun 2015, dan Rp.
731.178.560,74 pada tahun 2016.
a. Net Provit Margin
Net Provit Margin=

Net Profit
Sales

Tahun 2012
Net Provit Margin=

490.538.123,88
=7,5%
653.320.742,41

Net Provit Margin=

589.212.956,43
=7,9%
737.965.196,00

Net Provit Margin=

715.226.659,00
=8,1%
880.909.796,00

Net Provit Margin=

776.069.344,31
=8,1%
957.550.964,92

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016
Net Provit Margin=

731.178.560,74
=7,1%
1.024.639.318,40

b. Return on Investmen (ROI)
Return on Investmen=

Earning After Tax (EAT)
Total Assets

Return on Investmen=

3.796.603.304,43
=7,7%
490.538.123,88

Tahun 2012

Universitas Sumatera Utara

Tahun 2013
Return on Investmen=

4.335.777.850,35
=7,3%
589.212.956,43

Return on Investmen=

4.838.199.760,08
=6,7%
715.226.659,00

Return on Investmen=

5.564.318.928,86
=7,1%
776.069.344,31

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016
Return on Investmen=

5.852.298.217,94
=8%
731.178.560,74

c. Return on Equity (ROE)
Return on Equity=

Earning After Tax (EAT)
Share Holder Equity

Tahun 2012
Return on Equity=

490.538.123,88
=19,5%
2.506.454.622,21

Tahun 2013
Return on Equity=

589.212.956,43
=20%
2.934.515.400,85

Tahun 2014
Return on Equity=

715.226.659,00
=20,5%
3.480.323.281,13

Return on Equity=

776.069.344,31
=19,6%
3.952.529.675,28

Tahun 2015

Universitas Sumatera Utara

Tahun 2016
Return on Equity=

731.178.560,74
=12,4%
5.852.298.217,94

E. Analisis Rasio Keuangan
1. Rasio Likuiditas
a. Current Rasio
Current ratio pada tahun 2014 sebesar 354% dan tahun 2015 sebesar
341% Setiap Rp 100,- kewajiban lancar dijamin oleh Rp 354 aset lancar
pada tahun 2014 dan Rp 341 pada tahun 2015. Hal ini berarti current
ratio pada tahun 2014 lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2015.
Current ratioyang terlalu tinggi juga tidak baik karena dapat
mengindikasikan adanya masalah seperti jumlah persediaan yang relatif
tinggi dibandingkan taksiran tingkat penjualan sehingga tingkat
perputaran persediaan rendah dan menunjukkan adanya over investment
dalam persediaan tersebut atau adanya saldo piutang besar yang tidak
tertagih, atau dengan kata lain para manajer perusahaan tidak akan
mendayagunakan current assets secara baik dan efektif (Fahmi
2011:61).
b. Cash Ratio
Cash ratio pada tahun 2014 sebesar 13% dan tahun tahun 2015 sebesar
41% Setiap Rp 100,- kewajiban lancar dijamin oleh Rp 0,13 aset lancar
pada tahun 2014 dan Rp 0,41 pada tahun 2015. Hal ini berarti
kemampuan perusahaan melunasi kewajibannya lancarnya yang akan

Universitas Sumatera Utara

segera jatuh tempo dengan menggunakan kas atau setara kas yang
tersedia sangat baik.

Tahun
2012
2013
2014
2015
2016

Tabel 3.3
Perubahan Rasio Likuiditas
Current Ratio
291%
306%
354%
344%
414%

Cash Ratio
26%
35%
13%
41%
40%

Sumber : Laporan Keuangan pada Koperasi BPKPProvinsi Sumatera Utara, 2017
500
400
300
Current Ratio

200

Cash Ratio

100
0
2012

2013

2014

2015

2016

Sumber: Hasil Penelitian pada Koperasi Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) Provinsi Sumatera Utara, 2017

Grafik 3.1 Perkembangan Rasio Likuiditas pada tahun 2012-2016
2. Rasio Leverage
a. Debt Ratio
Debt Ratiopada tahun 2014 sebesar 28% dan pada tahun 2015 29%.
Setiap Rp 100 aset dijamin oleh Rp 0,28,- kewajiban pada tahun 2014
dan Rp 0,29 pada tahun 2015. Nilai debt ratiomengalami peningkatan
nilai tersebut menunjukkan semakin besar jumlah pinjaman yang
digunakan dalam menghasilkan keuntungan.

Universitas Sumatera Utara

b. Debt Equity Ratio
Debt equity ratiopada tahun 2014 sebesar 39% dan pada tahun 2015
40%. Setiap Rp 100 ekuitas menjamin total hutang sebesar Rp 0,39 pada
tahun 2014 dan Rp 0,40 pada tahun 2015. Semakin kecil angka rasio ini
maka semakin baik ekuitas yang dijadikan jaminan hutang.

Tahun
2012
2013
2014
2015
2016

Tabel 3.4
Perubahan Rasio Leverage
Debt Ratio
Debt Equity Ratio
34%
51%
32%
48%
28%
39%
29%
40%
24%
40%

Sumber: LaporanKeuanganpada Koperasi BPKP Provinsi Sumatera Utara, 2017
60
50
40
30

Debt Ratio

20

Debt Equity Ratio

10
0
2012

2013

2014

2015

2016

Sumber: Hasil Penelitian pada Koperasi Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) Provinsi Sumatera Utara, 2017

Grafik 3.2 Perkembangan Rasio Leveragepada tahun 2012-2016
3. Rasio Aktivitas
a. Total Assets Turnover
Berdasarkantotal assets turnover,pada tahun 2014 18 kali dana aktiva
yang berputar dan pada tahun 2015 menurun sebanyak 17 kali. Rasio ini

Universitas Sumatera Utara

menunjukkan penurunan efektivitas perusahaan dalam memperbesar
kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba.
b. Average Collection Period
Berdasarkan average collection period,maka periode yang diperlukan
untuk mengumpulkan piutang pada tahun 2014 adalah setiap 56 hari
sekali, pada tahun 2015 adalah setiap 35 hari sekali.Rasio ini
menunjukkan bahwa periode penagihan piutang perusahaan sangat
efektif karena dari tahun ke tahun rata – rata periode penagihan piutang
semakin menurun.
c. Inventory turnover
Berdasarkan inventory turnover, maka dana yang tertanam dalam
persediaan berputar sebanyak 3,18 kali pada tahun 2014, 4,19 kali pada
tahun 2015. Rasio ini menunjukkan kenaikan efektivitas manajemen
perusahan dalam mengelola persediaan.

Tahun

2012
2013
2014
2015
2016

Tabel 3.5
Perubahan Rasio Aktivitas
Total Asset
Average
Turnover
Collection
Period
17 x
175 hari
17 x
87 hari
18 x
56 hari
17 x
35 hari
17,5
21 hari

Inventory
Turnover
0,99 x
2,88 x
3,18 x
4,19 x
7,71 x

Sumber: Laporan Keuanganpada Koperasi BPKP Provinsi Sumatera Utara, 2017

Universitas Sumatera Utara

20
15
10

Total Assets Turnover
Inventory Turnover

5
0
2012

2013

2014

2015

2016

Sumber: Hasil Penelitian pada Koperasi Pegawai Badan Pengawasan Keuangan dan
pembangunan (BPKP) Provinsi Sumatera Utara, 2017
200
150
100

Average Collection
Period

50
0
2012

2013

2014

2015

2016

Sumber: Hasil Penelitian pada Koperasi Pegawai Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) Provinsi Sumatera Utara, 2017

Grafik 3.3 Perkembangan Rasio Aktifitas tahun 2012-2016
4. Rasio Profitabilitas
a. Net Profit Margin
Pada tahun 2014 8,1% berarti bahwa laba bersih sesudah pajak yang
dicapai adalah sebesar 8,1% dari volume penjualan. Pada tahun 2015,
rasio mengalami kesamaan volume penjualan.Hal ini menunjukkan
bahwa perusahaan mengalami nilai yang stagnan dalam volume
penjualan.
b. Return on Investmen
Pada tahun 2014, rasio sebesar 7,1% menunjukkan bahwa penghasilan
bersih yang diperoleh adalah sebesar 7,1% dari total aktiva. Pada tahun

Universitas Sumatera Utara

2015, rasio mengalami kenaikan sebesar 8% dari total aktiva. Hal ini
menunjukkan bahwa keadaan perusahaan efektif, karena semakin tinggi
yang perusahaan dapat maka semakin baik keadaan perusahaan
c. Return on Equity
Pada tahun 2014, rasio sebesar 19,6% menunjukkan bahwa tingkat
return (penghasilan) yang diperoleh pemilik perusahaan atas modal yang
di investasikan adalah sebesar 19,6%. Pada tahun 2015 menunjukkan
bahwa tingkatreturn (pengembalian) yang diperoleh pemilik perusahaan
atas modal yang diinvestasikan menurun sebesar 12,4%. Hal ini
menunjukkan

bahwa

kemampuan

perusahaantidakefektif

dalam

menggunakan ekuitasnya untuk menghasilkan laba, karena semakin
besar rasio yang didapat maka semakin efektif kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba.

Tahun
2012
2013
2014
2015
2016

Tabel 3.6
Perubahan Rasio Profitabilitas
Net Provit
Return on
Margin
Investmen
7,5
7,7
7,9
7,3
8,1
6,7
8,1
7,1
7,1
8

Return on
Equity
19,5
20
20,5
19,6
12,4

Sumber: Laporan Keuangan pada Koperasi BPKP Provinsi Sumatera Utara, 2017

Universitas Sumatera Utara

25
20
15

Net Provit Margin
Return On Investmen

10

Return On Equity
5
0
2012

2013

2014

2015

2016

Sumber: Hasil Penelitian pada Koperasi BPKP Provinsi Sumatera Utara, 2017

Grafik 3.4 Rasio Profitabilitas pada tahun 2012-2016

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka
peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan yang sesuai dengan penelitian
pada Koperasi Pegawai Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP),
yaitu sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas
Dari kedua komponen rasio likuiditas tersebut, maka secara umum dapat
dikatakan bahwa kondisi Koperasi Pegawai Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) dalam keadaan likuid, artinya perusahaan akan mampu
memenuhi kewajiban – kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan
aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.
2. Rasio Leverage
Dilihat dari presentase rasio Debt Ratiodan Debt to EquityRatiobahwa
komposisi hutang cukup baik terhadap total aktiva maupun modal sendiri
relatif stabil walaupun ada sedikit peningkatan dari tahun ketahun. Semakin
meningkat angka rasio ini maka semakin kecil aktiva yang dijadikan jaminan
hutang. Akan tetapi aktiva perusahaan masih cukup tinggi untuk mendanai
hutang perusahaan
3. Rasio Aktivitas
Dilihat dari rasio – rasio aktivitas, maka terlihat Koperasi Pegawai Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) memiliki nilai rasio yang
cukup bagus.Karena rasio – rasio tersebut mengalami penurunan di tahun–

Universitas Sumatera Utara

tahun tertentu.Hal ini menandakan bahwa Koperasi Pegawai Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) belum cukup efektif dalam
menggunakan sumber daya yang dimilkinya.
4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas pada Koperasi Pegawai Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) mengalami kenaikan dan penurunan di tahun – tahun
tertentu.Hal ini menunjukkan bahwa Koperasi Pegawai Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) belum cukup mampu dalam mencari
keuntungan ataupun perusahaan belum mampu menghasilkan laba dengan
baik.

B. Saran
Dari hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran kepada
Koperasi Pegawai Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan sebagai berikut:
1. Untuk tahun yang akan datang hendaknya Koperasi Pegawai Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengurangi hutang lancar
dan memperbesar kas, sehingga tidak terlalu bergantung pada hutang ataupun
modal yang berasal dari kreditur karena dapat memperbesar jumlah kewajiban
setiap tahunnya.
2. Koperasi Pegawai Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
perlu

menaikkan

nilainya

dan

mempertahankan

dengan

cara

tetap

menyeimbangkan antara nilai penjualan dengan nilai berbagai unsur aktiva
yaitu persediaan, piutang, aktiva tetap dan aktiva lain sebagainya.

Universitas Sumatera Utara

3. Koperasi Pegawai Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
disarankanmengurangi

pengunaan

hutang

dalam

operasionalnya

dan

menambah modal sendiri dan lebih mengoptimalkan aset yang dimiliki untuk
memperoleh laba.
4. Untuk meningkatkan profitabilitas, koperasi harus meningkatkan pendapatan
yang diikuti dengan menekan biaya – biaya seperti biaya produksi.

Universitas Sumatera Utara