Tradisi Kesenian Bordah Pada Adat Perkawinan Melayu Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan Batu Utara : Kajian Folklor Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Dasar
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Kualitatif adalah yang bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan pendekatan induktif, atau lebih
jelasnya penelitian kualitatif ialah jenis penelitian yang tidak diperoleh melalui
prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Deskriptif adalah suatu bentuk
penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang
ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia.
Dengan

demikian

dalam

penelitian

ini

penuulis


hanya

mendeskripsikan sumber-sumber atau data-data dengan fakta yang terdapat
didalam lapangan nantinya.

3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di desa Teluk Binjai Kecamatan : Kuluh Hilir
Kabupaten Labuhan Batu Utara, dimana masyarakat dalam kehidupan sehari–
hari masih menggunakan bahasa dan budaya Melayu.sehingga penulis
beranggapan bahwa desa ini sangat tepat untuk dijadikan lokasi penelitian.
Karena hanya di desa Teluk Binjai ini lah yang masih sering melaksanakan
tradisi kesenian bordah tersebut.

Universitas Sumatera Utara

3.3 Data dan Sumber Data
Sumber data utama penelitian kualitatif ialah kata-kata selebihnya
adalah data tambahan seperti: dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu,
pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data dan sumber data.

3.3.1 Data
Data dalam penelitian ini berupa tradisi yang di tuturkan dari
narasumber.

Menurut

Arikunto

(2006:1996)

yang

dimaksud

dengan

narasumber data adalah “subjek dari mana data dapat di peroleh. Penelitian
ilmiah akan berhadapan dengan masalah sumber data yang disebut populasi
atau sampel. Informasi yang akurat akan sangat perlu dalam mencari informasi
dari tokoh atau warga yang memang mengetahui tradisi dari daerah setempat”.

3.3.2 Sumber Data
Arikunto (2006:129) menjelaskan bahwa sumber data dalam
penelitian adalah “subjek dari mana data dapat diperoleh”. Sumber data utama
dalam kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan
seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data dalam penelitian adalah tradisi
kesenian bordah pada perkawinan Melayu. Memenuhi informan yang dapat
memberi data valid, maka sangat perlu memperhatikan syarat-syarat
diantaranya:

Universitas Sumatera Utara

1) Informan adalah tokoh yang mengerti serta memahami tradisi kesenian
bordah.
2) Informan merupakan masyarakat asli desa Teluk Binjai Kecamtan Kualuh
Hilir Kabupaten Labuhan Batu Utara.
3) Informan merupakan orang yang dituakan di desa tersebut.

3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan,

mengolah menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta
objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu
skripsi/hipotesis.
Dalam penelitian kualitatif, kehadiran peneliti sebagai instrumen
peneliti adalah mutlak. Dalam hal ini peneliti berada dan aktif melakukan
penelitian agar data yang diperoleh tidak hanya mengandalkan daya ingat
penelitian. Alat digunakan dalam peneltian ini berupa buku catatan, kamera
digital, alat rekam, daftar pertanyaan, dalam arti lebih lengkapnya sistematis
sehingga mudah untuk diolah (Arikunto, 1996 : 144).
3.5 Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan proposal skripsi ini penulis mengumpulkan data dengan
berbagai cara antara lain ;

Universitas Sumatera Utara

a. Metode observasi yaitu untuk memperoleh data yang akurat penelti harus
langsung terjun kelapangan dan mengadakan pengamatan kepada masyarakat
yang masih kental dalam Adat Melayu.
b. Metode wawancara yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan
beberapa pertanyaan langsung kepada informan atau ahli yang berwenang

dalam suatu masalah.
Sebagai tekniknya dipergunakan sebagai berikut ;
a. Teknik rekaman yaitu dengan menggunakan tape recorder.
b. Teknik catat yaitu mencatat semua keterangan-keterangan yang diperoleh
dari informan.
c. Metode dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkip , buku, surat
kabar, agenda dan lain sebagainya (Arikunto,2006 : 236 ).
Dalam penelitian ini, metode dokumentasi yang dilakukan penulis
adalah dengan mengumpulkan data-data melalui pencatatan atau data- data
tertulis, perekeman audio, video audio, serta dokumentasi dalam bentuk
gambar yang ada dikawasan Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan
Batu Utara.

3.6 Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, karena metode penelitian yang akan digunakan
adalah kualitatif maka peneliti bersikap netral supaya tidak mempengaruhi
data. Metode analisis data merupakan suatu langkah kritis dalam penelitian,

Universitas Sumatera Utara


karena tahap dalam menyelesaikan masalah adalah dengan menganalisis data
yang telah dikumpul menjadi satu.
Untuk menganalisis data dilakukan prosedur sebagai berikut;
a. Menuliskan data yang diperoleh dari lapangan.
b. Setelah data diterjemahkan kemudian diklasifikasikan sesuai dengan objek
penelitian.
c. Setelah diklasifikasikan, data-data dianalisis sesuai dengan objek penelitian.
d. kemudian data diolah dalam laporan penelitian sebagai bentuk pertanggung
jawaban terhadap kegiatan penelitian yang dilakukan.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kesenian Bordah
Bordah merupakan suatu Qasidah atau lagu-lagu yang berisi syair tentang
pujian sholawat kepada nabi muhammad SAW. Bordah juga sering disebut
dengan senandung, dimana para pelaku bordah membawakan ayat yang berasal
dari surat Al-barjanji. Qasidah bordah adalah salah satu karya paling populer

dalam khazannah sastra islam. Isinya sajak-sajak pujian kepada Nabi Muhammad
SAW, pesan moral, nilai-nilai spiritual, dan semangat perjuangan. Didalam
Qasidah bordah diuraikan beberapa segi kehidupan Nabi Muhammad SAW,
pujian terhadap beliau, cinta kasih, doa-doa, pujian terhadap al-qur’an, isra’
mi’raj, jihad, tasawul, dan sebagainya. Dengan memaparkan kehidupan nabi
secara puitis, kita telah menanamkan kecintaan umat islam kepada nabinya, tetapi
juga mengajarkan sastra, sejarah islam dan nilai-nilai moral kepada kaum
muslimin.

4.1.1. Bentuk Penyajian Kesenian Bordah
Bentuk adalah seluruh kesatuan yang saling berhubungan. Bentuk itu
memiliki bentuk, wujud keseluruhan sistem, kesatuan, ciri atau mode. Apa yang
ada dan terlihatdari seluruh rangkaian-rangkaian atau komponen-komponen juga
bisa dikatakan bentuk. Berbicara tentang kesenian, kesenian memiliki bermacammacam. Misalnya seni tari, seni musik, seni rupa dan seni lainnya. Di seni tari

Universitas Sumatera Utara

penonton tidak mengingat setiap gerak yang digerakkan oleh seorang penari dari
awal sampai akhir, tetapi penonton mengingat pesan keseluruhan dari tari
tersebut, daya tarik yang dimiliki tari tersebut dari awal sampai akhir,

penyampaian pesan yang ingin dituangkan dalam tari, dan bagaimana pertunjukan
tari tersebut dari awal sampai akhir sehingga kelihatan menari.
Kesenian bordah digunakan pada setiap acara resepsi perkawinan yang ada
pada masyarakat Melayu di Kualuh Hilir. Kesenian bordah wajib dilaksanakan
masyarakat Melayu jika ingin menikahkan anaknya karena dianggap sebagai salah
satu adat istiadat atau tradisi turun-temurun yang dijalankan oleh masyarakat
Melayu di Kualuh Hilir. Hal ini dianggap sebagai pelengkap dan penyempurna
acara pesta perkawinan Melayu tersebut.

4.1.2. Tahapan Pelaksanaan Kesenian Bordah
Dalam pelaksanaan Kesenian bordah ada tahap-tahap yang harus dijalani
agar kesenian bordah ini lebih sempurna. Adapun tahap-tahap tersebut adalah :
a. Amintadja (memiliki pengertian dengan pangkal kaji, awal dari tahap bordah,
pada tahap ini hanya syair yang dimainkan).
b. Malimbiro (memiliki pengertian berpangkas atau memangkas dan merapikan
rambut, tahap kedua pada kesenian bordah, pada tahap kedua ini hanya syair
yang dimainkan).
c. Astaghfir (tahap ketiga pada kesenian bordah, pada tahap ini hanya syair
yang dimainkan).


Universitas Sumatera Utara

d. Muhammadon (tahap keempat pada kesenian bordah, pada tahap ini hanya
syair yang dimainkan).
e. Fainnafa (tahap kelima dalam seni bordah, ini adalah tahap tersulit dalam
bordah, pada tahap ini hanya syair yang digunakan).
f. Yaumun (memiliki pengertian ungkapan nabi, pada tahap keenam ini
digunakan pada saat mengarak, dan pada saat mengarak dilakukan gerakangerakan silat, ditahap inilah terdapat gerak tari silat).
g. Zaat (tahap ketujuh pada kesenian bordah, pada tahap ini hanya syair yang
dimainkan).
h. Tabarok (tahap kedelapan pada kesenian bordah, pada tahap ini hanya syair
yang dimainkan).
i.

Damat (pada tahap terakhir ini, disinilah para penari mulai melakukan gerak
tari, gerak tari tersebut dinamakan gubang).
Terlihat jelas bahwa ada perbedaan dari setiap tahap yang dijalani dalam

seni bordah. Ada yang hanya menggunakan syair dan ada juga yang menggunakan
syair dan gerak tari contohnya pada tahap yaumun dan damat. Dibawah ini adalah

kejelasan dari setiap tahap yang ada dalam kesenian bordah.
a. amintadja
Amintadja adalah judul senandung pertama yang dibawakan dalam kesenian bordah.
Amintadja memiliki pengertian yaitu pangkal kaji. Pangkal kaji adalah awal atau
pembukaan. Biasanya Amintadja dilaksanakan sore hari sebelum diadakannya
kenduri atau sering disebut mendudukan kerja. Adapun syair yang disenandungkan
pada tahap kesenian bordah yang berjudul Amintadja adalah :

Universitas Sumatera Utara

1) Amintadjakkurijii ronimbidji salam
2) Mazajta dam’anjaroomimmaqulatinn bidamiamhabbatirrii’umintilqoo
‘ikajima
3) Waaumadalbarqu fijjolmi’i minidomi famalianika ingkultakfufuhama
4) Wamaaliqolbika ingkultastafiq yahimiayahsabussobbu anna’hubbamungkatih
5) Mabainamunsojimimminhuwa nudrimilaula’
6) Walaariktalidjikrilbaami wal’alamifakaifa tungkiruhubbamba’damaatsamida
7) Bi_ii’alaikauduuludam ‘iwassaqami waatsabatalwajdu
ghottoi’abrotingwwadona
8) Mitslulbamari’alaa ghoddoika wa’anama

na’amsarootaifuman’ahwaafaarrokani
9) Wa’hubbuya’tari dulladaajatabil’alami
yaalaa’imii`wilmahal’udjriima’adjiro
10) Minniilaika walauanshofia lamtalumi’adatkahaliyalasirriibimustatir
11) ‘ani’wusyaatiwalada ‘iibimunhasimi muhadtaninus’a lakillastuasma’u
12) Innalumibba ‘anilmuddjali fiisomami innittahamtu nasii’assayaibifii’adjalii
13) Wassayaibu ab’adfiinus ‘inn ‘anittufamifainna ammarotiibissuw
‘imaatta’adjoh
14) Minjahlihaa binadjiirissyaibi wamaharomiwalaa
a’ddatminalfi’liljamiilikiroo
15) Doifinn alammabiro ‘sii ghoiro muhtasyaamilaukunta a’lamuanniimaa
uwakkiruh
16) Katamtusirro badaliiminhubilkatami

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.1 Buku Al-barjanji Halaman 201

Gambar 4.2 Buku Al-barjanji Halaman 202

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.3 Al-barjanji Halaman 203

Dalam pelantunan syair-syair ini menggunakan alat musik rubano. Dalam
pemukulan rubano tersebut ada 4 peralihan yaitu pelan, sedang, cepat, pelan. Pada
tahap seni bordah yang berjudul amintadja ini rubano dipukul kedalam.
b. Malimbiro
Malimbiro adalah judul senandung kedua yang dibawakan dalam kesenian bordah.
Malimbiro memiliki pengertian berpangkas atau memangkas dan merapikan rambut.
Berpangkas maksudnya adalah kegiatan yang dilakukan sebelum khatam kaji (tamat
Al-Qur’an). Adapun syair yang disenandungkan pada tahap ini yang berjudul
malimbiro adalah :
1) Malimbiroddijimaa ‘imminghuwayatih

Universitas Sumatera Utara

2) Kamaasyuroddujimaahulghoili
billujumifalaatarumbilma’aasiikasrosyahwatih
3) Innajjo’aama yukowwii syahwatannahimi wannafsukassifiliinntauhmilhu
syabba’aa
4) Hubbirrodi’I waintaftimhu yamfatimitfasrif hawahaa djirantuwalliyah
5) Innalhawaa maa tawallaa yusmi auyasimiwaroo i’ihaawahya fil’a’malisaa
‘imah
6) Wainhiyastahlatil ar’aa falaa tusimikam hasanat laddatallilmar’ikoo tilah
7) Minhaitsu lamyad riannassamma fiddasmi wahyaddasaa ‘isaminjuu
‘ingwwaminsyiba
8) Farubbi mughamasotinn syarrummin nattughoma wastafrighiddam ‘a
min’ainingkodimatala_a
9) Minalma
rimiwalzam
hiyatannadami
waghoo
liftinnafsa
wassayaitoonawa’sihi
10) Wain
humaa
mahadhoo
kannus’a
faattahimi
walaatuti’
manhummaghosmawwala haka
11) Faanta ta’ri fukaidal ghosmiwalhakami

Gambar 4.4 Buku Al-barjanji Halaman 203

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.5 Buku Al-barjanji Halaman 204

Gambar 4.6 Buku Al-barjanji Halaman 205

Universitas Sumatera Utara

Dalam pelantunan syair-syair ini menggunakan alat musik rubano. Dalam
pemukulan rubano tersebut ada 4 peralihan yaitu pelan, sedang, cepat, pelan.

c. Astaghfir
Astaghfir adalah judul senandung yang ketiga yang dibawakan dalam kesenian
bordah. Adapun syair yang terkandung dalam Astaghfir adalah :
1) Astagfirullah mingkoulimbila ‘amal
2) Laqadnasabtu bihiinas lallidjii ‘uqumi amartukal ghoirookimma’tamartabih
3) Wamastaqomtu famaaqoulii lakastimi walaa tazawwadtuqoblalmau tinaa
filih
4) Walamusulillisiwaa fardiwwalam asumijolamtu sunnataman ahyajjolamail
5) Innasy takatqodamaa muddjurromingwaromi wasyadda minsaqgobin
ahsya’ahumatowa
6) Tahtalmijaa rotikasy hammutro fal’adamiwaroo wadathul jibaalussyummin
djahab
7) Waakkadatruhdatruhda hufiihaa doruurotuh
8) Innaddoruu rotalataa’duu alal’isomi wakaifa tad’uu iladdunyaadoruu
rotuma
9) Laulahu lamtaghru jiddunyaa minal’adam

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.7 Buku Al-barjanji Halaman 205

Gambar 4.8 Buku Al-barjanji Halaman 206
Syair-syair tersebut dilantunkan dengan menggunakan3 peralihan rubano
yaitu pelan, sedang, cepat.

Universitas Sumatera Utara

d. Muhammadon
Muhammadon adalah judul senandung yang keempat yang dibawakan dalam
kesenian bordah. Syair-syair yang terkandung pada Muhammadon adalah :
1)
2)
3)
4)
5)

Muhammaddun sayyidulkaunaini watssakolain
Walfariqoini min’urbiwwamin ajami nabiyyunalaa mirunna hi fala ahad
Abarrofi qoulila minhu walana’ami huwalhabibulladjii turjaa tsafaa atuh
Likulli huwalimminal ahwalimqthami da’aa illahi falmustamsikuu nabih
Mustahsikuu nabihablinn ghoiri mumfasihi fakonnabiyyinawi gholqiwafii
ghuluq
6) Walamyudanuu hufii ilminwalaa karomi wakulluhammirrsounlillahi multahis
7) Ghorfamminalbahri
awrotsfamminaddiyami
wawaqifuu
naladaihi
indahaddihim
8) Minnuqtotililimi awmintsalatilhikami fahwalladiji tammama’na huwasuu
rotuh
9) Summastofaahu habiban baariunnasami munadjahun ‘ansyarii kimmfii
mahaa sani
10) Fajauharulhusnafii highoirulmungkosimi da’mad da’adhun nasoo_roo_fiin
nabiyyihim
11) Wahkumbimaa syiktamahdam fiihi wahtakimi fansub ilaadja tihii
masyiktaminsyarof
12) Wansub ilaa_qodrihii maasiktaminijom

Gambar 4.9Buku Al-barjanji Halaman 206

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.10Buku Al-barjanji Halaman 207

Gambar 4.11Buku Al-barjanji Halaman 208

Universitas Sumatera Utara

Dalam pelantunan syir-syair muhammadon yang menggunakan rubano
tersebut terdapat 4 peralihan yaitu pelan, sedang, cepat dan pelan.
e. Fainnafa
Fainnafa adalah judul senandung yang kelima yang dibawakan dalam kesenian
bordah. Fainnafa ini adalah syair tersulit dari pada judul-judul senandung lainnya.
Hail ini dikarenakan hanya pelaku bordah yang pertama yang bisa menghapal syair
dan permainan rubano pada judul tersebut. Generasi penerus mengakui kesulitan
untuk mempelajari senandung seni bordah yang berjudul Fainnafa. Adapun syair
yang terkandung dalam Fainnafa :
1) Fainnafadla rosulillahi laiisala
2) Haddum fayukriba ‘anhunatikum bifami launa sabad’qod rohuu ayatuhu
ijom
3) Ayhasmuhu hinayud a’darisarrimami lamyamtahinna bimaa taqyal ‘ukuu
lubih
4) Hirson’alaiina falamnartabwalam nahimi a’yalwaroo fahmumaknaa hufalay
sayur
5) Likurbi walabuqdimin hughoirumunfaihimi qasyamsi tajharuu lilaii
nainiminbu’ud
6) So’ghi rotauwatukillud torfamin amami wakaifa yudriku fiddunya hakikotah
7) Qoumunniyaa muntsalau ‘anhubilhulumi famabb lahul ilmi fihii ‘annahuu
basyar
8) Wa’annahuu qhoiru gholkillahi kullihim wakulluaa yinatar ruslul kiromubiha
9) Fainnafat tosalat minuu_rihii bihimi fainnahu syamsu fadlinhum kawaa
kibuha
10) Yujhirna ‘anwa rohaa_linna sifid djulamiakrim bigho kiyabinidjaa nahu
huluk
11) Bilghusni mustamilin bilbisrimut tasimi kazzahrifii tarofiuawal badrifii
syarof
12) Walbaghrifii karomiuwaddah rifii himami ka’annahu wahuafar dumfii
djalaa_latih
13) Fii-askarin
hii_na
talkohuwafi
hasyami
kaannamallu’lu’umaqnuu_nufii_sorof

Universitas Sumatera Utara

14) Mimmaqdinai mantikimmin huwamub tasami laa_tii_ba ysqdilu
turbandomma a’juma
15) Tuu_baa_limun tasikim minhuwamul tasimi abaa_na mauliduhuu antibi
unsure
16) Yaa_tii bamubtadangim minhu wamun tatam

Gambar 4.12Buku Al-barjanji Halaman 208

Gambar 4.13Buku Al-barjanji Halaman 209

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.14Buku Al-barjanji Halaman 210

Fainnafa terdiri dari 3 peralihan rubano yaitu, pelan sedang, cepat.

f. Yaumun
Yaumun adalah judul senandung yang keenam yang dibawakan dalam kesenian
bordah. Yaumun memliki pengertian yaitu sebagai ungkapan nabi.yaumun
digunakan pada saat acara mengarak, baik mengarak pengantin maupun mengarak
tamu terhormat pada saat ini. Adapun syair yang terkandung dalam Yaumun adalah :
1) Yaumuntafarrosa fii_hil fursu ‘annahum
2) Qodunziruu bihuluu lilbuq siwwanikomi wabaata ‘iiwa nukisroo
wahuwamunsodi
3) Kasyamliashaa bikisroo ghoiro multa’imi wanna rughuu midatulanfaa
siminasaf

Universitas Sumatera Utara

4) ‘alaihi wannahrusaa hil’aini minsadami wasaa ‘asaa wata anghoo
dotbuhairotuh
5) Waruddawariduhaa bilghoiji hiina jomii kaannabinnaa rimaa bilma’i
minbalal
6) Hujnawwa bilmaa imaa binnaa rimindoromi waljinnu tahtifu walanwaa
rusaa ti’ah
7) Walhaqqu yajharu mimmaqnawwamingkalimi ‘amuu wasomuu fai’laanul
basya ‘irilam
8) Tusmaq wabaa riqohulinadjari lamtusyami mimba’dimaa aghbarolakwaa
makaa hinuhum
9) Biannadii_nahumulmu ‘wajjalam taqumi waba’damaa ‘aayanufilufuqimin
syuhub
10) Mungkoddatawwafqaomaa filardimin sonami hatta ghoda’antoriikilwahyi
manhazim
11) Minassyayaa tiini yaqfuu itsro nubhazimi kaannahum haroban abtolu
abrohat
12) Aw a’askarumbilhasoo mirrohatayhi rumii nabdambihii ba’datasbii’in
bibatnihim
13) Nabdjalmusabbi’i minahsyaa ‘imultaqihi

Gambar 4.15Buku Al-barjanji Halaman 210

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.16Buku Al-barjanji Halaman 211

Gambar 4.17Buku Al-barjanji Halaman 212

Universitas Sumatera Utara

Yaumun memilik 4 peralihan yaitu pelan, sedang, cepat dan pelan.
Perbedaan Yaumun dengan judul senandung lainnya adalah cara permainan
rubanonya. Cara pemukulan rubano dengan di pukul keatas, sedangkan pada
senandung lainnya di pukul kedalam.
g. Zaat
Zaat adalah judul senandung yang ketujuh yang dibawakan dalam kesenian bordah.
Adapun syair yang terkandung dilama Zaat adalah:
1) Zaatlidaqwa tihilasyjaa rusuu jidah
2) Tamsyii ilaihi ‘alaa saa qimbilqodomi kaanamaa satorot satrollimaa katabat
3) Furuu’uhaa mimbadii’ilghotti fillakomi mitslulghomaa matiannaa saa rosaa
‘iroh
4) Taqii_hi harrowatii_sillihaji_ro hamii aqsamtu bilqomarilmiuntsuqqi
annalah
5) Mingkolbihii
nisbatammabruu
rotalqosami
wamaa
hawalghoru
minghoiwiriwwamingkarom
6) Wakullutorfimminal kuffa ri’anhu ‘amii fassidqu filghoo riwassiddi
qulamyarim
7) Wahumyakuu luu namaa bilghoo riminarimi jonnalhamaa mawajonnul
‘ankabuta’ala
8) Ghoirilbariiyyati lamtasugh walamtahumi wiqoo yatullahi aghnat’ammudoo
aghoh
9) Minadduruu
‘iwa’an’aa
limminalutumi
maa
saa
manidduhru
doymawwastajartubih
10) Illawaniltu jiwaromminhu lamyudomi walatamastu ghinaddororni miyyadih
11) Illastalamtunnadaa minghoyri mustalami laa tungkirilwahya mirruqyaa
huinnalah
12) Qobann
idjanaa matil’ainaa nilamyanahi fadjaka
hii_nabuluu
ghimminubuwwatih
13) Falaysa yungkoru fihi haalu muhtalimi

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.18 Buku Al-barjanji Halaman 212

Gambar 4.19Buku Al-barjanji Halaman 213

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.20 Buku Al-barjanji Halaman 214
Dalam syair yang terkandung dlam zaat terdiri dari 4 peralihan yaitu pelan,
sedang, cepat pelan.
h. Tabarok
Tabarok adalah judul senandung yang kedelapan yang dibawakan dalam kesenian
bordah. Adapun syair-syair yang terkandung dalam Tabarok adalah :
1) Tabarokallahumaa wahyumbihuktasab
2) Walannabiyyun ‘alaa ghoibimbimuttahami kam abroat wasibambillamsi
rohatuh
3) Wa atlaqot aribamirribqohillamahi waahyatissanatassyahbaa ‘adaqwatuh
4) Hattaa hakatghurrotamfilaqsuridduhumi bi’aa ridinjaa daawghiltal
bitohabiih
5) Saybaminalyammi awsaylamminal ‘arihi da’aniwawas fiya aayaa tillahu
joharot
6) Juhuu ronaa rilqiroo laylan ‘alaa alami wafaddurruyazdaduhusnawwahuwa
muntajim
7) Walaysa yangkusuqod ronghoiro muntajomi famaa tatoo wala_aamaa
lulmadii_hilil

Universitas Sumatera Utara

8) Maa fii_hi mingkoro milaghlaqi wassyiysmi aa yaa tuhqqimminarrohmaa
nimuhdatsah
9) Qodii_matun siqoltumuu suufii bilqidomi lamtaqtarimizamaa niwwahya
tughbirun
10) ‘anilma’aa diwa’an ‘aadiwwa’aniroh

Gambar 4.21Buku Al-barjanji Halaman 214

Gambar 4.22 Buku Al-barjanji Halaman 215

Universitas Sumatera Utara

Syair-syair tersebut memiliki 2 peralihan uaitu pelan dan sedang. Hal ini
yang membedakan tabarok dengan judul lainnya.
i.

Damat

Damat adalah judul senandung yang terakhir yang dibawakan dalam kesenian
bordah. Pada senandung inilah pelaku kesenian bordah mulai menari. Karena pada
syair ini memang dikhususkan untuk menari. Senandung Damat juga salah satu judul
senandung yang paling sering digunakan dalam pembawaan kesenian bordah.
Adapun syair yang terkandung didalamnya adalah :
1) Damatladaynaa fafaa qotkullamuqjizah
2) Minannabiyyii_na idj jaa ‘atwalamtadumi muhakka’atumfamaayubqii_na
minsyubah
3) Lidjii syiqoo qiwwala yabghii_na minhakami maa huu ribat qotta illa’aa
daminharob
4) Aqdala’aa dii ilyamaa mulqiyassalami roddat balaa ghotumaa daqwaa
mu’aa ridih
5) Roddalghoyuu riyadajaa nii ‘anilharomi lahaa ma’aaningkamawajilbahrifii
madad
6) Wafauqojuu harihii filhusni walqiyami falaatu’addu walatuhsoo’ajaa ‘ibuh
7) Walaatusaa mu’alaliktsaa ribissa amiqorrot bihaa ‘aynuqoo rii_haa
faqultulah
8) Laqodjofir tabihablillahi fa’tasimi intatluhaa ghii_fatan minharrinaa rilajoh
9) Atfaq taharro lajoo miwwirdihassyiyami kaannahaalhuu dutayaddulwujuu
hubih
10) Minal’asoo tiwaqodjaa ‘uuhuka humami wakassiro tiwakolmii za nimaqdilah
11) Faqistu minghirihaa finaa silam yaqumi lataqjabanlihasadirroha yungkiruh
12) Tajaa hulawwahya’aynulhaa djiqilfahimi qodtungkirul’aynuduu ‘asyyamsi
mirromad
13) Wayungkirulfamu toqmalmaa ‘iminsqom

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.23Buku Al-barjanji Halaman 215

Gambar 4.24Buku Al-barjanji Halaman 216

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.25 Buku Al-barjanji Halaman 217
Damat memliki 3 peralihan yaitu pelan, sedang dan cepat. Pada permainan
syair inilah keceriaan dan kegembiraan mulai muncul.
Senandung tersebut mereka lantunkan dengan tarikan suara yang indah dan
permainan rubano yang rancak. Tetapi sebelum memulai pelantunan syair, ada syair
tambahan yang dinamakan tamsih. Tamsih ini dibaca terlebih dahulu baru
dilanjutkan pembacaan syair yang telah ada. Tamsih dibaca pada setiap awal tahaptahap yang ada pada kesenian bordah. Adapun syair tamsih ini adalah
“subahaaa_ya allah_ahaaahaaaiii_allahhala_astaghfirullah_ahaiiii”. Ini sebagai
pembuka syair lainnya. Biasanya pembacaan tamsih ini dibawakan oleh syeh dan
dilanjutkan oleh seluruh pelaku bordah.

Universitas Sumatera Utara

4.1.3Alat Musik yang di gunakan

Dalam kesenian bordah alat musik yang digunakan adalah gendang atau
rubano. Gendang atau rubano adalah alat musik kesenian bordah yang terbuat dari
kayu losa ditutup dengan kulit kambing yang telah dibersihkan dan dijemur, lalu
diikat dengan rotan yang dibuat seperti gendang. Rubano berbentuk bulat dan
menghasilkan suara yang indah ketika dipukul dan dimainkan. Biasanya jumlah
gendang atau rubano yang digunakan pada saat kesenian bordah berlangsung
tergantung berapa orang jumlah pelaku bordah itu sendiri.

4.1.4. Tata Cara Pelaksanaan Kesenian Bordah
Kesenian bordah dilaksanakan 1 hari sebelum resepsi perkawinan. Didalam
masyarakat Melayu sebelum melaksanakan pernikahan biasanya ada penggunaan
inai, lalu diadakannya kenduri, tepung tawar baru pelaksanaan ijab qabul dan
dilanjutkan dengan upah-upah, itu semua termasuk dalam kesenian bordah.
Awalnya kesenian bordah dilakukan pada sore hari sebelum kenduri setelah
pengantin memasang inai dijarinya. Tahap Amintadja dimulai pada saat sore hari.
Setelah amintadja dibawakan, maka bisa dilaksanakan kenduri pada malam harinya,
tepat setelah maghrib. Setelah kenduri selesai, bordah bisa dilanjutkan dengan tahap
selanjutnya yaitu, Malimbiro, Astaghfir, Muhammadon, dan Fainnafa. Pada tahap
keenam yaitu yaumun,Kericuhan dan keseragaman tabuhan rubano semakin

Universitas Sumatera Utara

menambah suasana kemeriahan acara tersebut. Ketika sampai dirumah pengantin
wanita, penari bordah bergabung dan memberi salam kepada kedua pengantin. Penari
bordah duduk dan dilanjutkan dengan permainan rubano oleh pelaku bordah. Tahap
demi tahap dilaksanakan oleh pelaku bordah seperti zaat dan tabarok. Setiap tahap
diawali dengan senandung yang lambat hingga lama-kelamaan pelaku bordah
bersenandung semakin cepat hingga puncak tahap tersebut selesai.
Tahap akhir yaitu damat dimana penari mengambil bunga sambil menari
dihadapan kedua pengantin dengan gerakan-gerakan gubang. Seorang penari bordah
melakukan gerakan-gerakan silat yang disebut gubang. Gubang artinya adalah
kembaran. Dimana ia menari mencerminkan dirinya dengan penari lainnya. Menurut
adatnya, penari yang menari adalah tulang atau adik laki-laki orang tua dari pihak
perempuan. Sebelum menari keluarga yang membuat hajat memberi tepak sirih
kepada adik laki-lakinya untuk meminta membuka tarian pada awal damat. Itu
sebagai lambang terima kasih dan penghargaan kepada tulang atau incek dari si
mempelai wanita. Gerakan tersebut diawali dengan salam hormat dan dilanjutkan
dengan gerakan silat tarik. Para penari tidak boleh membelakangi pengantin. Alur
gerak yang dilakukan memutar setengah lingkaran lalu mundur dan kemudian
mengahadap pengantin. Gerakan tersebut terus berulang dilakukan sampai selesai.
Setiap akhir dari tahap yang ingin diselesaikan pelaku bordah, permainan rubano
dilakukan semakin cepat dan ditambah dengan gerakan tari yang semakin lincah.
Penari membawa sebuah bunga untuk dipersembahkan kepada kedua pengantin.
Bunga yang dibawa penari bordah sering disebut dengan kata salabayung.
Salabayung terbuat dari kayu pulay yang lembut, diukir dan diberi bunga hiasan
dikayu tersebut. Bunga tersebut sebagai hadiah bagi kedua pengantin yang menjadi

Universitas Sumatera Utara

raja dan ratu sehari. Mereka menari dan menghibur pengantin dengan gerak-gerak
silat, dan kelincahan dan ketangkasan gerakan tersebut membuat suasana kemeriahan
dan kebahagiaan kedua pengantin dan keluarga semakin terasa.
Kemudian setelah beberapa saat para penari meletakkan bunga tersebut
didepan pengantin, lalu penari mengambil beras dan menyebar beras. Bagi siapa
yang terkena lemparan beras tersebut maka orang tersebut wajib baginya untuk
menari didepan pengantin sambil menggunakan salabayung yang diletakkan tadi. Hal
ini dilakukan sebagai tanda restu dan begitu seterusnya hingga kericuhan dan
kebahagiaan terasa pada acara resepsi perkawinan tersebut. Beberapa keluarga
berharap tidak mendapatkan bunga dari penari agar tidak ikut menari. Namun, baik
yang muda maupun yang tua wajib mendapatkan bunga tersebut, mereka asik menari
dan bercanda gurau sambil mengikuti irama tabuhan rubano dan lantunan senandung
yang dibawakan pelaku bordah sampai puncak damat bordah selesai. Setelah selesai
maka dilanjutkan dengan tepung tawar. Keesokan harinya bisa diadakan ijab qabul
dan resepsi perkawinan.
Pada keesokan harinya setelah kedua pengantin selesai melaksankan ijab
qabul, kesenian bordah kembali dilaksankan tetapi biasanya hanya 4-5 judul
senandung yang dilantunkan. Pelaku bordah yang berasal dari pengantin wanita dan
membagi

menjadi

dua

Untukmelakukanpengarakanpengantinpriamenujukepelaminan.Sebagian

tim.
tim

membawa atau mengarak pengantin pria menuju kerumah pengantin wanita sambil
melaksanakan tahap-tahap yang ada pada kesenian bordah. Dimana semua pelaku
bordah yang menggunakan pakaian khas melayu yang sering disebut teluk belanga di

Universitas Sumatera Utara

padukan dengan kain songket yang indah yang digunakan dipinggang sambil
mengenakan peci sebagai ciri khas suku Melayu. Pelaku bordah tersebut membawa
gendang atau rubano berjalan sambil melantunkan senandung dari surat Al-barjanji.

Universitas Sumatera Utara

4.1.5 Tabel Gerakan Tari Terinai Kesenian Bordah
Pada tahap kesenian bordah hanya pada tahap Yaumun dan Damat yang
melakukan gerak tari. Di bawah ini adalah tabel gerak tari pada Yaumun dan Damat.
No
1.

Nama/Isi Syair

Peralihan

Yaumun
Pelan
-Yaumuntafa
Rrosa
fii_hil
fursu’annahum
-Qodunziruu
bihuluu
lilbuq
siwwanikomi
wabataa
‘iiwanukisroo
wahuwamunsodi
-Kasyamliyashaa
Bikisroo ghoiro
multa ‘imi wannaa
rughuu
midatulamfaa
siminasaf

-‘Alaihi
Sedang
wannahrusaa
hil’aini minsadami
wasaa ‘asaa wata
anghoo
dotbuhairotuh
-Waruddawaridu
haa bilghoiji hiina
jomii
kaannabinnaa
rimaa
bilma’i
minbalal
-Hujnawwa
billmaa
imaa
binnaa
rimindoromi
waljinnu
tahtifu
walanwa
rusaa
ti’ah

Tangan
-Untuk
penari
tangan
membuka
setengah
lingkaran
dengan
posisi
tangan
kanan
didepan
dan tangan
kiri
dibekang
sambil
memegang
bunga
salabayun
g
-Untuk
penari
tangan
membuka
setengah
lingkaran
dengan
membawa
bunga

Gerak
Kaki
Kepala
-Untuk
-Untuk
penari
penari
kaki
kepala
melangkah menunduk
dengan
kaki
dinaikkan
secara
bergantian
seperti
melompat

-Untuk
penari
kaki
melangkah
dengan
kaki
dinaikkan
secara
bergantian
seperti
melompat

-Untuk
penari
kepala
menunduk

Badan
-Untuk
penari
badan
sedikit
membungk
uk

-Untuk
penari
kepala
menunduk

Universitas Sumatera Utara

-Walhaqquyajharu Cepat
mimmaqnawwa
mingkalimi ‘amuu
wasomuu
fai’laanul
basya
‘irilam
wabaa
-Tusmaq
riqohulindjari
lamtuyasmi
mimba’dimaa
aghbarolakwaa
makaa hinuhum
-Biannadii_nahu
mulmu ‘wajjalam
taqumi
waba’damaa ‘aa
yanufilufuqimin
syuhub
-Mungkoddataw
Pelan
wafqomaa
filardimin sonami
hattaa
ghoda’antoriikil
wahyi manhazim
-Minassyayaa tiini
yaqfuu
itsro
nubhazimi
kaannahum
haroban
abtolu
abrohat
-Aw
‘Askarumbilhas oo
mirrohatayhi rumii
nabdambihii
ba’datasbii’in
bibatnihim
-Nabdjalmusabbi
‘iminahsyaa
‘imultaqihi

-Kedua
tangan
membawa
salabayun
g dengan
posisi
tangan
membentu
k setengah
lingkaran

-Kaki
-Kepala
melangkah menunduk
dengan
kaki
dinaikkan
secara
bergantian
seperti
melompa

-Badan
sedikit
membungk
uk

-Tangan
membentu
k setengah
lingkaran
sambil
diulang
secara
bergantian
tttangan
kiri
didepan
dan tangan
kanan
dibelakang

-Kaki
-Kepala
melangkah tegak
dengan
tunduk
kaki
dinaikkan
secara
bergantian
seperti
melompat

-Badan
sedikit
menunduk

Universitas Sumatera Utara

2.

Damat
Pelan
-Damatladaynaa
fafaa
qotkullamuajizah
-Minannabiyyi_na
idj
jaa
‘atwalamtadumi
muhakka
‘atumfamaa
yubqii_na
minsyubah
-Lidjii
syiqoo
qiwwala
yabghii_na
minhakami
maahuu ribat qottu
illa’aa daminharob
-Aqdala’aa
diilaymaa
mulqiyassalami
roddat
balla
ghotumaa daqwa
mu’aa ridih
-Roddalghoyuu
Sedang
riyadaljaa
nii
‘anilharomi lahaa
ma’aa
ningkamawjilbahri
fi madad
-Wafauqojuu
harihii
filhusni
walqiayami falaatu
‘addu walatuhsoo
‘ajaa ‘ibuh
-Walaatusaa
mu’alaliktsaa
ribissa amiqorrot
bihaa
‘aynuqoo
rii_haa faqultulah
-Laqodjofir
tabihablillahi
fa’tasimi
intatluhaa
ghii_fatan
minharrina rilajoh

-Untuk
penari
tangan
memberi
salam
kepada
pengantin
lalu
membuka
tangan
menjadi
setengah
lingkaran

-Untuk
penari
kaki posisi
kuda-kuda
pada saat
memberi
hormat
kaki
sedikit
rendah

-Untuk
penari
kepala
menunduk

Untuk
penari
badan
sedikit
menunduk

-Untuk
penari
tangan
membuka
setengah
lingkaran
dengan
tangan
kanan dan
kiri maju
mundur
secara
bergantian
, tangan
digengga
m

-Untuk
Penari
kaki posisi
jongkok
pada saat
memberi
hormat,
lalu ketika
berdiri
posisi kaki
kuda-kuda
sambil
melangkah
smbil
melompat

-Untuk
penari
kepala
menunduk

-Untuk
Penari
badan
mengikuti
arah tangan
yang
membuka

Universitas Sumatera Utara

-Atfaq
taharro Cepat
lajoo
miwwirdihassyi
yami
kaannahaalhuu
hubih
‘asoo
-Minal
tiwaqodjaa
‘uuhuka humami
wakassiro
tiwakolmii_za
nimaqdilah
-Faqistu
minghoirihaa finna
silam
yaqumi
lataqjaban
lihasudirroha
yungkiruh
-Tajaa
hulawwahwa
‘aynuduu
‘asyyamsi
mirromad
-Wayungkirulfaa
mu
toqmalmaa
‘iminsaqom

-Untuk
penari
tangan
membuka
setengah
lingkaran
dengan
tangan
kanan dan
kiri maju
mundur
secara
bergantian
dan pada
saat
memberi
hormat
posisi
tangan
memberi
salam
tepat
didepan
kepala

-Untuk
penari
kaki posisi
kuda-kuda
sambil
melangkah
dengan
lompatan
kecil. Dan
pada
memberi
salam
hormat
kepada
pengantin
kaki posisi
jongkok
bersimpuh

-Untuk
penari
kepala
menunduk

-Untuk
penari
badan
mengikuti
arah kepala
dan tangan
yang
membuka

4.2 Fungsi Kesenian Bordah
Adapun fungsi kesenian bordah pada adat perkawinan Melayu adalah sebagai :
4.2.1 Sebagai integritas sosial
Integritas sosial dalam tradisi kesenian bordah di desa teluk binjai dapat dilihat
dari masyarakat teluk binjai yang sangat antusias dan berusaha keras untuk
mewujudkan jalannya acara menjadi lancar tanpa adanya halangan suatu apapun.
Keluarga maupun para pelaku bordah dan masyarakat setempat terintegritas mulai
dari persiapan-persiapan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tradisi kesenian

Universitas Sumatera Utara

bordah, serta keamanan dan kenyamanan yang selalu dijaga dalam tradisi kesenian
bordah.
4.2.2 Hiburan
Kesenian bordah berfungsi sebagai media hiburan bagi masyarakat Melayu di
Kualuh Hilir. Malah pada saat kesenian bordah berlangsung masyarakat beramairamai datang ke pesta perkawinan untuk langsung melihat kesenian bordah tersebut.
Yang menjadi hiburan bagi masyarakat adalah dimana saat rubano atau gendang
ditabuh dan saat pelaku bordah menari atau memuncak di hadapan pengantin. Dan
yang lebih menghibur masyarakat Melayu Kualuh Hilir adalah ketika kerabat atau
sanak keluarga dari pengantin menari, tetapi tarian nya terlihat kaku tidak seperti
tarian yang di lakukan oleh pelaku bordah, maka masyarakat pun menertawainya
karena terlihat lucu. Tetapi ada juga yang membuat penonton merasa senang ketika
pelaku bordah dan keluarga berduet untuk menari atau melakukan gerak silat
memuncak dengan sangat bagus dan kompak. Dan masyarakat juga terhibur dengan
senandung atau syair-syair yang dilantunkan oleh pelaku bordah sangatlah indah
didengar. Karena syair-syair yang dilantunkan adalah sholawat Nabi, dimana yang
diketahui Sholawat adalah pujian terhadap Nabi SAW dan masyarakat Melayu
Kualuh Hilir memahami itu.
4.2.3 Sebagai Pelestarian Adat Melayu
Tradisi kesenian bordah di Kualuh Hilir termasuk salah satu adat istiadat khasana
Melayu yang perlu sekali di lestarikan dan selalu dijaga keasliannya sebagai ciri
kebudayaan suatu daerah dan menambah kekayaan khasanah kebudayaan Melayu.

Universitas Sumatera Utara

4.2.4 Sebagai Pengajaran Ilmu
Tradisi kesenian bordah di desa teluk binjai merupakan tradisi yang didalamnya
mengandung nilai-nilai pendidikan bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
Adapun nilai-nilai pendidikan dalam tradisi kesenian bordah adalah antara lain : nilai
pendidikan ketuhanan, nilai pendidikan sosial.
4.2.4.1 Nilai Pendidikan Ketuhanan
Nilai pendidikan ketuhanan merupakan nilai yang paling penting dimiliki
oleh manusia. Manusia diciptakan agar bertaqwa kepada tuhan yang maha esa. Ini
berarti manusia tersebut siap menjalani perintahnya dan menjauhi larangannya. Nilai
pendidikan ketuhanan ini mengajarkan tentang rasa syukur atas nikmat yang
diberikan, mengakui kekuasaannya dan percaya adanya tuhan. Tradisi kesenian
bordah ini mengandung nilai-nilai pendidikan ketuhanan. Adapun wujud nilai-nilai
ketuhanan tersebut adalah sebagai berikut :
4.2.4.1.1 Bersyukur
Wujud rasa syukur dalam kesenian bordah di desa teluk binjai adalah pada
saat kesenian bordah dilakukan. Berbagai rangkaian tahapan-tahapan bordah tersebut
sebagai pengungkapan rasa syukur dari keluarga atas acara perkawinan tersebut
kepada tuhan yang maha esa.

Universitas Sumatera Utara

4.2.4.2 Nilai Pendidikan Sosial
Nilai pendidikan sosial sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat
karena nilai ini akan mengatur dan bagaimana cara masyarakat dalam bermasyarakat
dengan lingkungannya. Adapun nilai pendidikan sosial atau kemasyarakatan dalam
tradisi kesneian bordah adalah sebagai berikut :
4.2.4.2.1Gotong Royong
Wujud nilai pendidikan sosial gotong-royong dalam tradisi kesenian bordah
dapat dilihat dari seluruh rangkaian acara. Dalam seluruh tahapan-tahapan baik
keluarga, para pelaku bordah dan masyarakat bergotong royong untuk menyukseskan
kesenian bordah ini. Dari tradisi inilah terlahirlah rasa kesatuan dan solidaritas sosial
diantara warga desa teluk binjai.

Universitas Sumatera Utara

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di lapangan dan penjelasan yang sudah
diuraikan mulai dari latar belakang hingga pembahasan, maka dapat di tarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Seni bordah merupakan qasidah atau lagu-lagu yang berisi syair tentang
pujian sholawat kepada nabi muhammad SAW. Syair-syair yang terkandung
dalam seni bordah berasal dari surat Al-barjanji.
2. Kesenian bordah berfungsi sebagai : integritas sosial, hiburan, sebagai
pelestarian adat Melayu, pengajaran ilmu yaitu nilai pendidikan ketuhanan
dan nilai pendidikan sosial yang mencakup rasa bersyukur dan gotong
royong.
3. Kesenian bordah dilaksnakan 1 hari sebelum resepsi pernikahan karena pada
seni bordah terdapat sembilan tahap yaitu amintadja, malimbiro, astaghfir,
muhammadon, fainnafa, yaumon, zaat, tabaraq, dan damat.
4. Alat musik yang digunakan pada kesenian bordah adalah gendang atau
rubano.
5. Dalam masyarakat Melayu di Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan
Batu Utara kesenian bordah sangatlah penting karena kesenian bordah ini

Universitas Sumatera Utara

adalah salah satu syarat dari dilaksanakannya pesta perkawinan di Kualuh
Hilir.

5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian mengenai tradisi kesenian bordah pada
adat perkawinan Melayu di Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhan
Batu Utara, maka muncul lah beberapa saran sebagai upaya pengembangan
kesenian bordah sebagai berikut :
1. Penulis berharap dengan adanya penelitian ini, masyarakat Kualuh Hilir
dapat menjaga, mengembangkan serta melestarikan kesenian yang ada di
Kabupaten Labuhan Batu utara sehingga terhindar dari kepunahan dan tetap
eksis.
2. Penulis juga berharap kepada masyarakat Melayu di Kecamatan Kualuh
Hilir Kabupaten Labuhan Batu Utara khususnya kepada pemerintah daerah
agar senantiasa memperkenalkan sebagai bentuk kesenian kepada masyarakat
luas baik didalam maupun diluar daerah Labuhan Batu Utara.
3. Kepada seluruh lapisan masyarakat di Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten
Labuhan Batu Utara agar dapat lebih meningkatkan kepedulian terhadap
bentuk kesenian daerah, dengan demikian berarti telah membantu dan
menjaga dan melestarikannya sehingga menyelamatkan anak cucu kita dari
budaya luar.

Universitas Sumatera Utara

4. Diharapkan kepada seniman-seniman kesenian bordah untuk mengajarkan
ilmunya kepada generasi penerus, agar kesenian bordah tidak akan punah
karena perkembangan zaman.

Universitas Sumatera Utara