Pengaruh Penyimpanan terhadap Viabilitas dan Aktivitas Antibakteri Bakteriosin dari Bakteri Asam Laktat (BAL) pada Sediaan Probiotik

TESIS

PENGARUH PENYIMPANAN TERHADAP VIABILITAS
DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI BAKTERIOSIN
DARI BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL)
PADA SEDIAAN PROBIOTIK

OLEH:
YUNI TRISNAWITA
NIM 147014004

PROGRAM STUDI MAGISTER FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara

THE EFFECT OF STORAGE ON VIABILITY AND
ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF BACTERIOCIN FROM

LACTIC ACID BACTERIA (LAB) IN PROBIOTIC
PREPARATIONS

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara

OLEH:
YUNI TRISNAWITA
NIM 147014004

PROGRAM STUDI MAGISTER FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


LEMBAR PERSETUJUAN TESIS
PENGARUH PENYIMPANAN TERHADAP VIABILITAS
DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI BAKTERIOSIN
DARI BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL)
PADA SEDIAAN PROBIOTIK

OLEH:
YUNI TRISNAWITA
NIM 147014004

Medan,
Februari 2017
Menyetujui:
Komisi Pembimbing,

Komisi Penguji,

Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt. Prof. Dr.rer.nat. E. De Lux Putra, S.U., Apt.
NIP 195006071979031001

NIP 195306191983031001

Prof. Dr. Siti Morin Sinaga, M.Sc., Apt.
NIP 195008281976032002

Prof. Dr. Masfria, M.S., Apt.
NIP 195707231986012001

Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt.
NIP 195006071979031001

Prof. Dr. Siti Morin Sinaga, M.Sc., Apt.
NIP 195008281976032002

Mengetahui:
Sekretaris Program Studi,

Disahkan Oleh:
Dekan,


Prof. Dr. Rosidah, M.Si., Apt.
NIP 195103261978022001

Prof. Dr. Masfria, M.S., Apt.
NIP 195707231986012001

Universitas Sumatera Utara

LEMBAR PENGESAHAN TESIS

Nama Mahasiswa

: Yuni Trisnawita

Nomor Induk Mahasiswa : 147014004
Program Studi
Judul Tesis

: Magister Farmasi
: Pengaruh Penyimpanan terhadap Viabilitas dan

Aktivitas Antibakteri Bakteriosin dari Bakteri
Asam Laktat (BAL) pada Sediaan Probiotik

Telah diuji dan dinyatakan LULUS di depan Tim penguji pada hari Jumat tanggal
sepuluh bulan Februari tahun dua ribu tujuh belas.

Mengesahkan:
Tim Penguji Tesis
Ketua Tim Penguji Tesis

: Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt.

Anggota Tim Penguji Tesis : Prof. Dr. Siti Morin Sinaga, M.Sc., Apt.
Prof. Dr. rer. nat. E. De Lux Putra, S.U., Apt.
Prof. Dr. Masfria, M.S., Apt.

Universitas Sumatera Utara

SURAT PERNYATAAN


Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama Mahasiswa

: Yuni Trisnawita

Nomor Induk Mahasiswa : 147014004
Program Studi

: Magister Farmasi

Judul Tesis

: Pengaruh Penyimpanan terhadap Viabilitas dan
Aktivitas Antibakteri Bakteriosin dari Bakteri Asam
Laktat (BAL) pada Sediaan Probiotik

Dengan ini menyatakan bahwa tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri,
bukan plagiat dan apabila dikemudian hari diketahui tesis saya tersebut plagiat
karena kesalahan saya sendiri maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh
Program Studi Magister Farmasi Fakultas Farmasi USU. Saya tidak akan menuntut

pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikian surat pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya dan dalam
keadaan sehat.

Medan,
Februari 2017
Yang membuat pernyataan,

Yuni Trisnawita
NIM 147014004

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh
Penyimpanan terhadap Viabilitas dan Aktivitas Antibakteri Bakteriosin dari
Bakteri Asam Laktat (BAL) pada Sediaan Probiotik” yang merupakan
salah satu syarat memperoleh gelar Magister Farmasi di Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara. Selama menyelesaikan penelitian dan tesis ini penulis
telah banyak mendapatkan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, baik moril
maupun materil. Untuk itu penulis menghaturkan penghargaan dan terima kasih
yang tiada terhingga kepada:
1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H.,
M.Hum., atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk
mengikuti dan menyelesaikan Program Studi Magister Farmasi pada Fakultas
Farmasi Universitas Sumatera Utara.
2. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, Ibu Prof. Dr. Masfria,
M.S., Apt., yang telah menyediakan fasilitas dan kesempatan bagi penulis
menjadi mahasiswa Program Studi Magister Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara.
3. Sekretaris Program Studi Magister Farmasi Fakultas Farmasi Universitas
Sumatera Utara, Ibu Prof. Dr. Rosidah, M.Si., Apt., yang telah memberikan
fasilitas bagi penulis selama menjadi mahasiswa Program Studi Magister
Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
4. Dosen pembimbing, Bapak Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt., dan
Ibu Prof. Dr. Siti Morin Sinaga, M.Sc., Apt., yang telah banyak memberikan

Universitas Sumatera Utara


bimbingan, arahan, masukan, saran, dan dorongan dengan penuh kesabaran
tulus dan ikhlas bagi penulis dalam menjalani pendidikan, penelitian dan
penyelesaian tesis ini.
5. Dosen pambanding, Bapak Prof. Dr. rer. nat. Effendy De Lux Putra, S.U., Apt.,
dan Ibu Prof. Dr. Masfria, M.S., Apt., yang telah banyak memberikan saran
dan masukan bagi penulis dalam penyelesaian tesis ini, sehingga tesis ini
semakin baik.
6. Ayahanda Sutrisno rahimahullah, Ibunda Nuraini, adikku Febi Firmansyah
rahimahullah, Zulfan Ahmad, dan Fauziah Tul Halim, yang telah banyak
memberikan bantuan dalam bentuk moril dan materil bagi penulis dalam
menjalani pendidikan, penelitian dan penyelesaian tesis ini.
7. Suami tercinta Khairil Azmi, SH., serta anak-anakku Al Ghifari Naymi dan
Arashkafi Naymi atas keridhoannya yang tiada henti mendoakan dan
memberikan semangat serta kasih sayang yang tak ternilai dengan apapun.
8. Bapak Dr. Panal Sitorus, M. Si., Apt., serta seluruh asisten di Laboratorium
Mikrobiologi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara yang telah
membantu dan memberikan informasi dalam penelitian dan penyelesaian tesis
ini.
9. Ibu Dra. Nunuk Priyani, M. Sc., dan Ibu Nurhasni Muluk serta seluruh asisten

di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Universitas Sumatera Utara yang
telah membantu dan memberikan informasi dalam penelitian dan penyelesaian
tesis ini.
10. Teman-teman seperjuangan Program Studi Magister Farmasi Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara yang terus memotivasi dan membantu penulis
dalam menyelesaikan tesis ini.

Universitas Sumatera Utara

Serta untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu
yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tesis ini. Kiranya Allah SWT
memberikan balasan yang berlipat ganda atas kebaikan dan bantuan yang telah
diberikan kepada penulis. Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini dapat
menjadi kontribusi yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang
farmasi.

Medan, Februari 2017
Penulis,

Yuni Trisnawita

NIM 147014004

Universitas Sumatera Utara

PENGARUH PENYIMPANAN TERHADAP VIABILITAS
DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI BAKTERIOSIN
DARI BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL)
PADA SEDIAAN PROBIOTIK
ABSTRAK
Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang dapat memberikan efek
menguntungkan bagi kesehatan inang jika diberikan dalam jumlah yang cukup
(107 CFU/hari). Golongan bakteri asam laktat (BAL) seperti Lactobacillus,
Streptococcus dan bakteri Bifidobacterium paling umum digunakan sebagai
bakteri probiotik guna memelihara ekologi mikroflora saluran pencernaan dengan
menghambat laju pertumbuhan mikroflora yang tidak diinginkan seperti bakteri
Staphylococcus aureus (S. aureus) dan bakteri Escherichia coli (E. coli). Efek
tersebut disebabkan oleh kemampuan bakteri dalam menghasilkan asam laktat
serta substansi penghambat spesifik seperti bakteriosin yang memiliki aktivitas
antibakteri luas terhadap bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyimpanan
terhadap viabilitas dan aktivitas antibakteri bakteriosin dari bakteri asam laktat
(BAL) pada sediaan probiotik terhadap bakteri S. aureus dan E. coli.
Sediaan probiotik yang digunakan adalah A (Lacto B), B (Rillus),
C (Interlac) dan D (Lacbon) masing-masing mengandung BAL tunggal maupun
campuran. Uji viabilitas BAL dilakukan dengan menghitung koloni bakteri yang
tumbuh pada media MRSA dan menguji aktivitas antibakterinya pada setiap uji
viabilitas. Uji aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL dilakukan terhadap bakteri
S. aureus dan E. coli pada media MHA menggunakan cakram kertas berdiameter 6
mm dengan Tetrasiklin HCl 30 µg sebagai kontrol positif dan akuades sebagai
kontrol negatif. Pengujian dilakukan setiap 7 hari dimulai hari ke-0 dan sesudah
penyimpanan pada suhu 4oC dan 28oC selama 28 hari.
Penelitian menunjukkan bahwa viabilitas BAL A tidak sesuai label
(5,04 x 107 CFU/sachet), sedangkan viabilitas BAL B, C dan D sesuai label.
Penyimpanan pada suhu 28oC selama 28 hari menyebabkan penurunan signifikan
pada viabilitas BAL C (P < 0,05) meskipun seluruh BAL tetap menunjukkan
adanya aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. aureus dan E. coli pada tiap uji
viabilitas. Penyimpanan pada suhu 28oC selama 28 hari menyebabkan penurunan
aktivitas antibakteri bakteriosin yang signifikan dari BAL A terhadap bakteri
S. aureus dan E. coli dan BAL B terhadap bakteri E. coli (P < 0,05).
Kesimpulan dari penelitian ini sebaiknya melakukan penyimpanan pada
suhu 4oC guna mempertahankan viabilitas dan aktivitas antibakteri bakteriosin dari
BAL pada sediaan probiotik.

Kata kunci: Probiotik, Viabilitas, Antibakteri, Bakteriosin, Penyimpanan.

Universitas Sumatera Utara

THE EFFECT OF STORAGE ON VIABILITY AND
ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF BACTERIOCIN
FROM LACTIC ACID BACTERIA (LAB)
IN PROBIOTIC PREPARATIONS
ABSTRACT
Probiotic is living microorganism that confer a health benefit on the host
when it is administered in adequate (107 CFU/day). Group of lactic acid bacteria
(LAB) such as Lactobacillus, Streptococcus and Bifidobacterium bacteria most
commonly used as probiotic bacteria to preserve ecology of digestive tract
microflora that inhibit the growth of unwanted microflora such as Staphylococcus
aureus (S. aureus) and Escherichia coli (E. coli). The effect is caused by ability of
bacteria to produce lactic acid like bacteriocin that have broad antibacterial activity
against Gram positive and Gram negative bacteria.
The objective was to determine the effect of storage on the viability and the
antibacterial activity of bacteriocin from lactic acid bacteria (LAB) in probiotic
preparations against S. aureus and E. coli.
Four different of probiotic preparations was used A (Lacto B), B (Rillus),
C (Interlac) and D (Lacbon) each contains single or mixed LAB. Viability test of
LAB was done by counting number of colony bacteria that live on MRSA medium
and then test of antibacterial activity of LAB was usually after viability test. Test
of antibacterial activity bacteriocin of LAB against S. aureus and E. coli on media
MHA using paper disc of diameter 6 mm, Tetracycline HCl 30 µg as positive
control and distilled water as negative control. Observation was done every 7 days
started on day 0 and after storage at temperature 4oC and 28oC for 28 days.
The result show that counts of the colonies from LAB A was less on the
label (5,04 x 107 CFU/sachet), whereas viability of B, C and D as a lable. Storage
at temperature of 28oC for 28 days counts significant loss of viability from LAB C
(P < 0.05) although LAB still inhibit zone against S. aureus and E. coli in each test
viability. Storage at temperature of 28oC for 28 days decrease significantly on the
antibacterial activity LAB of bacteriocin for sample A against S. aureus bacteria
and E. coli and LAB B against E. coli bacteria (P < 0.05).
Conclucions from this study suggest that storage at temperature of 4°C
for 28 days maintain viability and antibacterial activity bacteriocin LAB in
probiotic preparations.

Key words: Probiotic, Viability, Antibacterial, Bacteriocin, Storage.

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL .....................................................................................................

i

HALAMAN JUDUL ................................................................................

ii

LEMBAR PERSETUJUAN TESIS .........................................................

iii

LEMBAR PENGESAHAN TESIS ...........................................................

iv

SURAT PERNYATAAN ........................................................................

v

KATA PENGANTAR .............................................................................

vi

ABSTRAK ...............................................................................................

ix

ABSTRACT .............................................................................................

x

DAFTAR ISI ............................................................................................

xi

DAFTAR TABEL ................................................................ ....................

xvi

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................

xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................

xviii

DAFTAR SINGKATAN .........................................................................

xx

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................

1

1.1 Latar Belakang .....................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah .............................................................

3

1.3 Hipotesis ..............................................................................

3

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................

4

1.5 Manfaat Penelitian ...............................................................

4

1.6 Kerangka Pikir Penelitian ....................................................

5

Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................

7

2.1 Bakteri ..................................................................................

7

2.2 Bakteri saluran pencernaan ..................................................

8

2.2.1 Bakteri Escherichia coli. ............................................

9

2.2.2 Bakteri Staphylococcus aureus ..................................

9

2.2.3 Bakteri asam laktat .....................................................

10

2.2.3.1 Bakteri Lactobacillus. ..................................

10

2.2.2.2 Bakteri Streptococcus thermophilus. ...........

12

2.2.2.3 Bakteri Bifidobacterium. ..............................

12

2.3 Probiotik...............................................................................

13

2.3.1 Manfaat probiotik .......................................................

13

2.3.1.1 Antidiare. ......................................................

14

2.3.1.2 Antihipertensi.. .............................................

14

2.3.1.3 Antialergi......................................................

14

2.3.1.4 Imunomodulator ...........................................

15

2.3.1.5 Menurunkan kolesterol.................................

15

2.3.1.6 Memperbaiki intoleransi laktosa. .................

15

2.3.1.7 Mengurangi Irritable bowel syndrome.........

16

2.3.1.8 Pemberantasan Helicobacter pylori. ............

16

2.3.1.9 Mencegah kanker usus besar ........................

16

2.3.1.10 Mencegah vaginosis. ....................................

16

2.3.2 Sediaan probiotik ........................................................

17

2.3.2.1 Produk susu fermentasi. ...............................

17

2.3.2.2 Pangan atau minuman fermentasi. ...............

18

2.3.2.3 Sediaan farmasi. ...........................................

18

Universitas Sumatera Utara

2.3.3 Hal yang perlu diperhatikan pada sediaan probiotik ..

20

2.4 Pertumbuhan Bakteri ...........................................................

21

2.4.1 Pertumbuhan simbiosis...............................................

24

2.4.2 Pertumbuhan sinergis. ................................................

24

2.4.3 Pertumbuhan antagonis. .............................................

25

2.5 Metabolisme Bakteri .............................................................

25

2.6 Isolasi Bakteri ......................................................................

27

2.7 Identifikasi Bakteri ..............................................................

28

2.8 Viabilitas Bakteri .................................................................

28

2.8.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi viabilitas bakteri.

29

2.8.1.1 Faktor intrinsik. ............................................

29

2.8.1.2 Faktor ekstrinsik. ..........................................

30

2.8.1.3 Faktor implisit. .............................................

31

2.9 Senyawa Antibakteri ............................................................

31

2.9.1 Asam organik. ............................................................

31

2.9.2 Hidrogen peroksida. ...................................................

32

2.9.3 Karbon dioksida .........................................................

32

2.9.4 Diasetil. .......................................................................

32

2.9.5 Bakteriosin..................................................................

32

2.9.5.1 Karakteristik bakteriosin. .............................

33

2.9.5.2 Mekanisme aksi bakteriosin .........................

33

2.9.5.3 Sintesis bakteriosin.......................................

33

2.9.5.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas
antibakteri bakteriosin .................................

34

Universitas Sumatera Utara

2.10 Uji Viabilitas dan Aktivitas Antibakteri Bakteriosin dari
BAL ...................................................................................

34

2.10.1 Uji Viabilitas BAL. ..................................................

34

2.10.2 Uji Aktivitas Antibakteri Bakteriosin dari BAL. .....

35

BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................

40

3.1 Desain Penelitian .................................................................

40

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................

40

3.3 Alat dan Bahan.....................................................................

40

3.3.1 Alat. ............................................................................

40

3.3.2 Bahan. .........................................................................

41

3.3.2.1 Pengumpulan sampel. ..................................

41

3.3.2.2 Pembuatan media MRSA (deMann Rogosa
Sharpe Agar) ................................................

42

3.3.2.3 Pembuatan media MRSB (deMann Rogosa
Sharpe Broth) ...............................................

43

3.3.2.4 Pembuatan media NA (Nutrient Agar) ........

43

3.3.2.5 Pembuatan media MHA (Muller Hinton
Agar) ............................................................

44

3.3.2.6 Pembuatan media agar miring ......................

44

3.3.2.7 Pembuatan larutan NaCl 0,9%. ....................

44

3.3.2.8 Pembuatan larutan McFarland No. 0,5 ........

44

3.3.2.9 Peremajaan bakteri .......................................

45

3.3.2.10 Pembuatan inokulum bakteri patogen ..........

45

3.3.2.11 Pembuatan lempeng bakteri patogen ...........

45

3.4 Prosedur ...............................................................................

45

3.4.1 Uji viabilitas BAL.......................................................

45

Universitas Sumatera Utara

3.4.2 Uji aktivitas antibakteri hasil uji viabilitas BAL ........

46

3.4.3 Isolasi BAL.................................................................

46

3.4.4 Identifikasi BAL .........................................................

46

3.4.5 Penentuan waktu inkubasi optimum BAL..................

47

3.4.6 Penentuan waktu optimum aktivitas antibakteri
bakteriosin dari BAL ..................................................

48

3.4.7 Produksi bakteriosin dari BAL ..................................

49

3.4.8 Uji aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL ...........

49

3.5 Analisis Data ........................................................................

50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................

51

4.1 Viabilitas BAL .....................................................................

51

4.2 Aktivitas antibakteri hasil uji viabilitas BAL ......................

54

4.3 Karakteristik BAL................................................................

58

4.4 Jenis BAL ............................................................................

59

4.5 Waktu inkubasi optimum BAL ............................................

60

4.6 Pengaruh inkubasi terhadap aktivitas antibakteri
bakteriosin dari BAL ...........................................................

62

4.7 Aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL. .........................

63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................

68

5.1 Kesimpulan ..........................................................................

68

5.2 Saran ....................................................................................

68

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................

69

LAMPIRAN ..............................................................................................

76

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

2.1

Karakteristik metabolisme bakteri Lactobacillus sp .....................

26

2.2

Ketentuan potensi aktivitas antibakteri .........................................

37

2.3

Uji viabilitas BAL ........................................................................

38

2.4

Uji aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL ..............................

39

4.1

Pengaruh penyimpanan pada suhu 4oC terhadap viabilitas BAL
(log CFU/sediaan) .........................................................................

52

Pengaruh penyimpanan pada suhu 28oC terhadap viabilitas BAL
(log CFU/sediaan) .........................................................................

52

4.3

Pengaruh suhu 4oC terhadap aktivitas antibakteri BAL ................

54

4.4

Pengaruh suhu 28oC terhadap aktivitas antibakteri BAL .............

55

4.5

Jenis BAL dalam sampel ...............................................................

60

4.6

Waktu inkubasi BAL .....................................................................

61

4.7

Aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL terhadap S. aureus ....

62

4.8

Pengaruh penyimpanan pada suhu 4oC terhadap aktivitas
antibakteri bakteriosin dari BAL ...................................................

64

Pengaruh penyimpanan pada suhu 28oC terhadap aktivitas
antibakteri bakteriosin dari BAL ...................................................

65

4.2

4.9

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1.1

Kerangka pikir penelitian ............................................................

6

2.1

Kurva pertumbuhan bakteri ........................................................

22

4.1

Jumlah koloni BAL .....................................................................

51

4.2

Pengaruh penyimpanan terhadap viabilitas BAL .......................

52

4.3

Aktivitas antibakteri BAL terhadap bakteri S. aureus ................

55

4.4

Aktivitas antibakteri BAL terhadap bakteri E. coli ....................

56

4.5

Pengaruh suhu 4oC terhadap aktivitas antibakteri BAL ........... .

56

4.6

Pengaruh suhu 28oC terhadap aktivitas antibakteri BAL ......... .

57

4.7

Morfologi koloni BAL ................................................................

58

4.8

Morfologi sel BAL......................................................................

60

4.9

Pengaruh waktu inkubasi terhadap pertumbuhan BAL ..............

61

4.10 Aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL terhadap S. aureus ..

62

4.11 Aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL .................................

63

4.12 Pengaruh penyimpanan pada suhu 4oC terhadap aktivitas
antibakteri bakteriosin dari BAL .............................................. .

64

4.13 Pengaruh penyimpanan pada suhu 28oC terhadap aktivitas
antibakteri bakteriosin dari BAL .............................................. .

65

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1

Komposisi sediaan probiotik mengandung BAL ..........................

76

2

Perhitungan sampel .......................................................................

77

3

Diagram uji viabilitas BAL ...........................................................

78

4

Diagram uji aktivitas antibakteri BAL hasil uji viabilitas.............

79

5

Diagram penentuan waktu inkubasi optimum BAL ......................

80

6

Diagram produksi bakteriosin dari BAL .......................................

81

7

Diagram kerja ................................................................................

82

8

Perhitungan ALT BAL ..................................................................

83

9

Data pengenceran sampel ..............................................................

84

10

Pengaruh penyimpanan terhadap viabilitas BAL ..........................

85

11

SPSS pengaruh penyimpanan terhadap viabilitas BAL
(log CFU/g) ................................................................................. .

86

SPSS
pengaruh
penyimpanan
terhadap
viabilitas
(log CFU/sediaan) ....................................................................... .

87

Pengaruh penyimpanan pada suhu 4oC dan 28oC terhadap
aktivitas antibakteri BAL ............................................................ .

88

Data pengaruh penyimpanan pada suhu 4oC dan 28oC terhadap
aktivitas antibakteri BAL ............................................................ .

90

SPSS penyimpanan pada suhu 4oC dan 28oC terhadap aktivitas
antibakteri BAL .......................................................................... .

92

16

Waktu inkubasi optimum BAL .....................................................

95

17

Pengaruh waktu inkubasi terhadap aktivitas antibakteri
bakteriosin dari BAL terhadap bakteri S. aureus ........................ .

96

18

Uji aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL terhadap S. aureus

97

19

Uji aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL terhadap E. coli ....

98

12
13
14
15

Universitas Sumatera Utara

20

Data uji aktivitas antibakteri bakteriosin dari BAL ......................

99

21

SPSS pengaruh penyimpanan terhadap aktivitas antibakteri
bakteriosin dari BAL pada sediaan probiotik .............................. .

100

22

Alat-alat .........................................................................................

102

23

Bahan-bahan ..................................................................................

105

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR SINGKATAN

BAL

: Bakteri asam laktat

L.

: Lactobacillus

B.

: Bifidobacterium

S.

: Streptococcus

S. aureus

: Staphylococcus aureus

E. coli

: Escherichia coli

MRSA

: deMann Rogosa Sharpe Agar

MRSB

: deMann Rogosa Sharpe Broth

NA

: Nutrient Agar

MHA

: Mueller Hinton Agar

ALT

: Angka Lempeng Total

o

: derajat celcius

rpm

: revolusi per menit

Asa

: sampel A terhadap Staphylococcus aureus

Bsa

: sampel B terhadap Staphylococcus aureus

Csa

: sampel C terhadap Staphylococcus aureus

Dsa

: sampel D terhadap Staphylococcus aureus

AEc

:

sampel A terhadap Escherichia coli

BEc

:

sampel B terhadap Escherichia coli

CEc

:

sampel C terhadap Escherichia coli

DEc

:

sampel D terhadap Escherichia coli

KpSa

:

kontrol positif terhadap Staphylococcus aureus

C

Universitas Sumatera Utara

KpEc

:

kontrol positif terhadap Escherichia coli

KnSa

:

kontrol negatif terhadap Staphylococcus aureus

KnEc

:

kontrol negatif terhadap Escherichia coli

i

:

inokulum

s

:

supernatan

b

:

bakteriosin

Ts

:

suhu simpan (oC)

Ti

:

suhu inkubasi (oC)

Ws

:

waktu simpan (hari)

Wi

:

waktu inkubasi (jam)

Universitas Sumatera Utara