“Pelaksanaan Tugas Sekretaris dalam Membantu Aktivitas di Bagian Kearsipan Pada Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara

23

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah singkat Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara
Kantor Bank Indonesia Medan (semula bernama kantor cabang Medan)
mulai dibuka pada tanggal 30 Juli 1907 bersamaan dengan Kantor Cabang
Tanjung Balai dan Tanjung Pura yang masing-masing dibuka pada tanggal 15
Januari 1908 dan 3 Februari 1908. Kantor Bank Indonesia Medan merupakan
kantor cabang De Javasche Bank yang ke- 11. Pembukaan kantor cabang Medan,
Tanjung Balai dan Tanjung Pura sebagai kebutuhan untuk menunjang
kebijaksanaan moneter pemerintah Hindia Belanda (atas usul De Javasche Bank)
yang ketika itu memberlakukan Guldenisasi bagi Karesidenan Pantai Timur
Sumatera.Dengan berkembangnya kegiatan Kantor Bank Indonesia Medan dan
adanya pengaruh resesi dunia tahun 1930-an maka kantor cabang Tanjung Balai
dan Tanjung Pura akhirnya ditutup.
Pada saat berdirinya, kantor cabang Medan menempati sebuah bangunan
sementara. Untuk gedung kantor yang permanen atas petunjuk pemerintah
disediakan sebidang tanah di dekat Esplanade (lapangan umum) yang
pembangunannya diharapkan dapat dilaksanakan sebelum selesainya politik

moneter “Guldenisasi” karesidenan pantai timur Sumatera. Untuk persiapan
pendirian kantor-kantor di Tanjung Balai dan Tanjung Pura kepada biro
perancang Hulswit dimintakan untuk merancang pembangunan gedung kantor
kedua tempat itu. Rencana pembangunan gedung kantor yang permanen bagi
kantor cabang Medan dilakukan bersamaan dengan perluasan tahap kedua gedung

Universitas Sumatera Utara

24

Kantor Pusat (Jakarta Kota) pada 1912 yang sekaligus juga merencanakan
pembangunan gedung beberapa kantor cabang lainnya. Gedung-gedung ini
menunjukkan ciri arsitektur yang sama mengikuti ciri arsitektur Eropa pada
zamannya. Pemimpin cabang Medan yang pertama adalah L. Von Hemert dan
pada tahun 1951 saat nasionalisasi pemimpin cabang adalah SF van
Musschenbroek dan pada saat Undang-undang Bank Indonesia 1953 diberlakukan,
pemimpin cabang Medan adalah M. Plantema dan putra Indonesia pertama yang
mengendalikan Bank Indonesia cabang Medan adalah M. Rifai.

2.2 Visi , Misi & Sasaran Strategis Bank Indonesia Kpw. Sumatera Utara

a. Visi Bank Indonesia
Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional
melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang
rendah dan nilai tukar yang stabil.
b. Misi Bank Indonesia
Misi Bank Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi
kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas.
2. Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien
serta mampu bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk
mendukung alokasi sumber pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi
pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional.

Universitas Sumatera Utara

25

3. Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang

berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas
sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan
kepentingan nasional.
4. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang
menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta
melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka
melaksanakan tugas yang diamanatkan UU.

c. Visi Kantor Bank Indonesia Medan
Berperan aktif dalam pelaksanaan kebijakan moneter Bank Indonesia
dalam mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pelaksanaan
kegiatan operasional di bidang ekonomi, moneter, perbankan, sistem pembayaran
secara efektif dan efisien dan peningkatan kajian ekonomi regional serta
koordinasi dengan pemerintah daerah serta lembaga terkait.
d. Misi Kantor Bank Indonesia Medan
Mewujudkan Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya melalui
peningkatan perannya sebagai economic intelligence dan unit penelitian.
e. Sasaran Strategis Kantor Bank Indonesia Medan
1. Informasi yang berkualitas dalam rangka mendukung kebijakan Kantor
pusat dan Pengembangan Ekonomi di wilayah kerja.

2. Peningkatan sistem perbankan yang sehat dalam rangka mendukung
pengembangan ekonomi daerah.
3. Kelancaran dan keamanan sistem pembayaran di wilayah kerja.

Universitas Sumatera Utara

26

4. Pengelolaan keuangan Satker secara efektif dan efisien.
5. Mengoptimalkan kajian dan penyediaan informasi ekonomi di wilayah
kerja
6. Meningkatkan

pengawasan

bank

yang

efektif


yang

mendukung

pengembangan ekonomi di wilayah kerja.
7. Meningkatkan pelayanan dan prasarana sistem pembayaran.
8. Meningkatkan

komunikasi

dan

kerjasama

yang

efektif

kepada


stakeholders.
9. Mendukung penerapan prinsip-prinsip Good Governance.
10. Memperkuat organisasi dan mengembangkan SDM yang berkompetensi
tinggi dengan dukungan Budaya Kerja yang berbasis pengetahuan.

2.3 Tujuan Bank Indonesia Kpw. Sumatera Utara
Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu
tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan
nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap
barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek
kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara
lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang
harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan
demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat
diukur dengan mudah.

Universitas Sumatera Utara


27

2.4 Makna Logo Bank Indonesia

Gambar 2.1
Logo Bank Indonesia
Sumber : www.bi.go.id/id/profil-bi (2016)

Makna dari warna biru pada logo BI adalah keutuhan langit dan laut
kepulauan nusantara yang menyatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
menyiratkan kesatuan dan persatuan.
Logo Bank Indonesia berakar pada logo De Javasche Bank, dan telah
mengalami proses metamorfosa yang panjang serta berliku. Di Awal berdirinya,
logo bank mengadaptasi logo De Javasche Bank dengan mengubah huruf J
menjadi huruf I tanpa mengubah unsur lainnya.
Seiring dengan perkembangan jaman dengan pertimbangan estetik dan
citra bank sentral yang diembannya, logo Bank Indonesia diubah menjadi lebih
solid, tegas, dan berwibawa seperti yang kita lihat sekarang ini.
Logo De Javasche Bank yang ditampilkan bukanlah logo resmi melainkan
logo-logo yang muncul pada uang


Universitas Sumatera Utara

28

-uang terbitan De Javasche Bank. Logo Bank Indonesia sampai akhir tahun 1980an juga merupakan logo yang tampil pada uang-uang terbitan Bank Indonesia dan
bukan merupakan logo resmi. Baru tiga logo sejak 1990-an yang merupakan logo
resmi yang digunakan sebagai logo korporat.

2.5 Peranan Bank Indonesia Di Bidang Moneter, Sistem Pembayaran,
Pembinaan dan Pengawasan Perbankan
A. Peranan Bank Indonesia di Bidang Moneter
Sebagai otoritas moneter, Bank Indonesia menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.Arah
kebijakan didasarkan pada sasaran laju inflasi yang ingin dicapai dengan
memperhatikan berbagai sasaran ekonomi makro lainnya, baik dalam jangka
pendek, menengah, maupun panjang.
Implementasi kebijakan moneter ini dilakukan dengan menetapkan sasaran
operasional, yaitu uang primer (base money). Sebagaimana kita melakukan suatu
pekerjaan, pasti kita membutuhkan alat untuk mempermudah terlaksananva

Pekeriaan tersebut.
Demikian pula dengan Bank Indonesia. Untuk melaksanakan tugas di
bidang moneter, Bank Indonesia punya alat-alat canggih yang dikenal dengan
piranti moneter, Piranti moneter tersebut adalah, Operasi Pasar Terbuka,
penentuan tingkat diskonto, dan penetapan cadangan wajib minimum bagi
perbankan (reserve requirements).
Berkaitan dengan peranannya di bidang moneter ini, Bank Indonesia juga
menentukan kebijakan nilai tukar, mengelola cadangan devisa, dan berperan

Universitas Sumatera Utara

29

sebagai lender of the last resort. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai lender of
the last resort, Bank Indonesia dapat memberikan kredit atau pembiayaan kepada
bank yang mengalami kesulitan likuditas jangka pendek yang disebabkan oleh
terjadinya mismatch dalam pengelolaan dana dengan tetap memperhatikan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam
UU No. 24 Tahun 2012.


B. Peranan Bank Indonesia Dalam Sistem Pembayaran
Selain tugasnya di bidang moneter dan perbankan, tugas Bank Indonesia
lain yang tidak kalah pentingnya adalah menyelenggarakan sistem pembayaran.
Antara lain dengan jalan memperluas, memperlancar, dan mengatur lalu lintas
pembayaran giral dan menyelenggarakan kliring antar bank.
Program pengembangan sistem pembayaran nasional yang telah
dikembangkan, antara lain, Sistem Kliring Elektronik Jakarta (SKEJ), Penetapan
Jadwal Kliring T+ 0, Bank Indonesia Layanan Informasi dan Transaksi antar
Bank secara Elektronis (BI-LINE), Sistem Real Time Gross Settlement (RTGS),
dan Sistem Transfer Dana dalam US dollar di Indonesia.
Bank Indonesia terus berupaya meningkatkan efisiensi sistem pembayaran
nasional dan memperkuat sistem pengawasan (oversight) sistem pengawasan
dengan mewujudkan perlindungan konsumen sistem pembayaran di Indonesia.
Di samping itu, terkait dengan tugasnya dalam bidang sistem pembayaran,
Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang mengeluarkan
dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik uang tersebut dari
peredaran.

Universitas Sumatera Utara


30

C. Peranan Bank Indonesia Dalam Pembinaan dan Pengawasan
Perbankan
Hingga akhir September 2000 terdapat 153 bank umum dan 7771 Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) yang beroperasi di Indonesia. Sebagai pembina dan
pengawas perbankan, Bank Indonesia bertindak seperti layaknya seorang “bapak”
kepada “anak”nya.
Bila ada anak yang nakal tentu seorang bapak akan berusaha memberitahu,
membina bahkan kalau perlu memarahi dalam rangka menjaga si anak agar
terarah. Demikian pula dalam melaksanakan tugas pembinaan dan pengawasan
perbankan, tugas Bank Indonesia sebagai “Bapak” adalah mengarahkan
bagaimana agar tercipta perbankan yang sehat serta bermanfaat bagi
perekonomian masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia menetapkan peraturan,
memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan atau kegiatan usaha tertentu
dari bank, melaksanakan pengawasan atas bank, dan mengenakan sanksi terhadap
bank sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Di bidang
pengawasan, Bank Indonesia melakukan pengawasan langsung (on site
supervision) maupun tak langsung (off-site supervision).
Pengawasan langsung dilakukan baik dalam bentuk pemeriksaan secara
berkala maupun sewaktu-waktu bila diperlukan.Pengawasan tidak langsung
dilakukan melalui penelitian, analisis, dan evaluasi terhadap laporan yang
disampaikan oleh bank.Sebagai upaya membangun kembali kepercayaan
masyarakat terhadap sistem keuangan dan perekonomian Indonesia setelah

Universitas Sumatera Utara

31

terjadinya krisis, Pemerintah dan Bank Indonesia telah menempuh langkah
restrukturisasi perbankan yang komprehensif sejak tahun 1998.

2.6 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi menetapkan cara bagaimana tugas dan pekerjaan
dibagi, dikelompokkan dan dikoordinir secara formal. Struktur organisasi adalah
suatu sistem atau jaringan kerja terhadap tugas-tugas, sistem pelaporan dan
komunikasi yang berhubungan secara bersama pekerjaan individual dengan
kelompok.
Struktur organisasi perusahaan merupakan kerangka pembagian tugas dan
tanggung jawab fungsional yang berperan dalam menjalankan aktivitas
perusahaan. Melalui struktur organisasi yang jelas, akan diketahui wewenang dan
tanggung jawab yang diberikan pada setiap pegawai serta hubungan kerja antar
pegawai, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dari fungsi masing-masing bagian.
Dengan adanya struktur organisasi ini diharapkan setiap pegawai
mengetahui dengan jelas tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakann serta
dapat mempertanggung jawabkannya pada atasan dan atasan akan mengetahui
bagaimana mendelegasikan wewenang kepada bawahannya, sehingga setiap
aktivitas perusahaan dapat terselenggara dengan baik dan terkoordinasi.
Sistem organisasi yang baik merupakan persyaratan mutlak bagi kemajuan
perusahaan. Tanpa mempunyai sistem organisasi yang baik, suatu perusahaan
lambat laun akan mengalami kemunduran. Ada beberapa keuntungan yang dapat
diperoleh dari penggunaan badan organisasi yaitu :

Universitas Sumatera Utara

32

1. Dapat memperlihatkan karakteristik utama dari perusahaan yang
bersangkutan.
2. Dapat memperlihatkan gambaran perkerjaan dan hubungan-hubungan
yang ada didalam perusahaan.
3. Dapat digunakan untuk merumuskan rencana kerja yang ideal sebagai
pedoman untuk mengetahui siapa bawahan dan siapa atasan.
Didalam perusahaan pada umumnya mengadakan klasifikasi jabatan, sehingga
setiap jabatan mempunyai nomor kode klasifikasi menurut pentingnya kedudukan
dalam organisasi. Pada struktur organisasi ada tiga bagian kelompok, antara lain :
1. Lapisan Puncak, lapisan ini disediakan untuk pemegang pimpinan tertinggi
atau Presiden Direktur dengan tugas mengembangkan organisasi,
mengembangkan

sistem

organisasi,

dan

mengembangkan

system

manajemen.
2. Lapisan Menengah, Lapisan ini disediakan untuk semua pimpinan puncak,
dengan tugas mengembangkan organisasi, mengembangkan system
organisasi, dan mengembangkan sistem manajemen secara terbatas.
3. Lapisan Bawah, lapisan ini terdiri dari para pekerja pelaksana perintah
yang diterapkan oleh atasannya.
Adapun struktur organisasi pada Bank Indonesia adalah struktur organisasi
garis lini, dimana setiap bawahan mempunyai seorang atasan.Garis komandonya
adalah bertingkat, sehingga bawahan memperoleh perintah dari atasannya sesuai
dengan departemen yang ada.

Universitas Sumatera Utara

33

Struktur Organisasi Bank Indonesia

Gambar 2.2
Struktur Organisasi Bank Indonesia Kpw. Sumatera Utara
Sumber : www.bi.go.id/id/profil-bi (2016)

Universitas Sumatera Utara

Sumber: www.bi.go.id(2016)

34

Penjelasan tentang struktur organisasi Bank Indonesia :

Universitas Sumatera Utara

35

1. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya Bank Indonesia dipimpin
oleh Dewan Gubernur.

Dewan ini terdiri atas seorang Gubernur sebagai pemimpin, dan dibantu
oleh asisten gubernur. Masa jabatan Gubernur dan Asisten Gubernur selama 5
tahun dan dapat diangkat kembali dalam jabatan yang sama untuk sebanyakbanyaknya 1 kali masa jabatan berikutnya. Anggota Dewan Gubernur Bank
Indonesia tidak dapat diberhentikan oleh Presiden, kecuali bila mengundurkan
diri, terbukti melakukan tindak pidana kejahatan, tidak dapat hadir secara fisik
dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan berturut-turut tanpa alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan, dinyatakan pailit atau tidak mampu memenuhi kewajiban
kepada kreditur, atau berhalangan tetap.

1.

Sektor Moneter

[DKEM]

DEPARTEMEN KEBIJAKAN EKONOMI DAN MONETER

-

1. Grup Asesmen Ekonomi

-

2. Grup Kebijakan Moneter

-

3. Grup Riset Ekonomi

[DSta]

DEPARTEMEN STATISTIK

-

1. Grup Statistik Domestik

-

2. Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik

[DInt]

DEPARTEMEN INTERNASIONAL

-

1. Grup Kebijakan Internasional

-

2. Grup Hubungan Internasional

Universitas Sumatera Utara

36

-

3. Tim Manajemen Strategis KPwLN

-

4. Divisi Hubungan Investor

[DPKL]

DEPARTEMEN

PENGELOLAAN

DAN

KEPATUHAN

LAPORAN
-

1. Grup Pengelolaan dan Pengawasan Laporan 1

-

2. Grup Pengelolaan dan Pengawasan Laporan 2

-

3. Grup Pengelolaan Informasi Perkreditan Nasional

[DRK]

DEPARTEMEN RISET KEBANKSENTRALAN

-

1. Grup Riset Kebanksentralan

-

2. Tim Perencanaan, Pemantauan dan Publikasi

[DPM]

DEPARTEMEN PENGELOLAAN MONETER

-

1. Grup Operasi Moneter

-

2. Grup Analisis, Pengembangan dan Pengaturan Pengelolaan
Moneter

-

3. Grup Sistem dan Pendukung Operasi Moneter

[DPD]

DEPARTEMEN PENGELOLAAN DEVISA

-

1. Grup Manajemen Investasi Devisa

-

2. Grup Analisis Pengelolaan Devisa

-

3. Grup Pendukung Pengelolaan Devisa

-

4. Divisi Pengelolaan Devisa Eksternal

[DPPK]

DEPARTEMEN PENGEMBANGAN PASAR KEUANGAN

-

1. Divisi Pengembangan dan Pengaturan Pasar Uang Rupiah

Universitas Sumatera Utara

37

-

2. Divisi Pengembangan dan Pengaturan Pasar Valuta Asing

-

3. Divisi Kredibilitas dan Informasi Pasar Keuangan

2. Sektor Stabilitas Sistem Keuangan / Perbankan
[DEKS]

DEPARTEMEN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH

-

1. Divisi Riset dan Asesmen Ekonomi dan Keuangan Syariah

-

2. Divisi Pengembangan dan Pengaturan Pasar Keuangan Syariah

-

3. Divisi Kerjasama Ekonomi dan Keuangan Syariah Domestik dan
Internasional

[DKMP] DEPARTEMEN KEBIJAKAN MAKROPRUDENSIAL
-

1. Grup Asesmen dan Rekomendasi Kebijakan Makroprudensial

-

2. Grup Riset Makroprudensial

-

3. Grup Pengaturan dan Koordinasi Makroprudensial

[DSSK]

DEPARTEMEN SURVEILANS SISTEM KEUANGAN

-

1. Grup Sektor Keuangan 1

-

2. Grup Sektor Keuangan 2

-

3. Grup Sektor Keuangan 3

[DPUM]

DEPARTEMEN PENGEMBANGAN UMKM

-

1. Divisi Pengembangan dan Pengaturan UMKM

-

2. Divisi Strategi dan Implementasi Program UMKM

-

3. Divisi Kerjasama dan Koordinasi Program UMKM

-

4. Divisi Asesmen Program dan Kredit UMKM

Universitas Sumatera Utara

38

-

5. Tim Diseminasi dan Pengembangan Informasi UMKM

3. Sektor Manajemen Intern
[DMST] DEPARTEMEN MANAJEMEN STRATEGIS DAN TATA
KELOLA
-

1. Grup Manajemen Strategis

-

2. Grup Sekretariat Dewan Gubernur

[DMR]

DEPARTEMEN MANAJEMEN RISIKO

-

1. Grup Manajemen Risiko

-

2. Divisi Pengembangan Manajemen Risiko

[DHk]

DEPARTEMEN HUKUM

-

1. Grup Penasehat Hukum

-

2. Grup Peradilan, Legislasi, dan Penelitian Hukum

[PPTBI] PUSAT PROGRAM TRANSFORMASI BANK INDONESIA
-

1. Program Management Office

-

2. Program Sistem Pembayaran (NPG dan EBPP)

-

3. Program Transformasi Sistem Informasi

[DPSI]

DEPARTEMEN PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI

-

1. Divisi Arsitektur Enterprise

-

2. Grup Strategi dan Tata Kelola Sistem Informasi

-

3. Grup Pengembangan dan Implementasi Sistem Informasi

-

4. Grup Pendukung dan Operasional Sistem Informasi

Universitas Sumatera Utara

39

[DSDM] DEPARTEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
-

1. Grup Kebijakan Organisasi dan SDM

-

2. Grup Mitra Bisnis Organisasi dan SDM

-

3. Grup Operasional SDM

[DKeu]

DEPARTEMEN KEUANGAN

-

1. Grup Anggaran dan Pengendalian Keuangan

-

2. Grup Akuntansi dan Pajak

-

3. Divisi Pengelolaan Sistem Keuangan Bank Indonesia

[DAI]

DEPARTEMEN AUDIT INTERN

-

1. Grup Audit

-

2. Grup Pengembangan dan Informasi Audit Intern

-

3. Divisi Audit Investigasi

[BINS]

BANK INDONESIA INSTITUTE

-

1. Pusat Penelitian BI Institute

-

2. Grup Pengembangan Akademi

-

3. Divisi Pelaksanaan Program Pembelajaran 1

-

4. Divisi Pelaksanaan Program Pembelajaran 2

-

5. Divisi Perpustakaan dan BI Institute Public Expose

[DKom]

DEPARTEMEN KOMUNIKASI

-

1. Grup Pengelolaan Hubungan dan Strategi Komunikasi

-

2. Grup Pengelolaan Stakeholders

[DPS]

DEPARTEMEN PENGADAAN STRATEGIS

Universitas Sumatera Utara

40

-

1. Divisi Perencanaan dan Kebijakan Pengadaan

-

2. Grup Pengelolaan Strategic Sourcing

-

3. Grup Pelaksanaan Pengadaan

[DPLF]

DEPARTEMEN

PENGELOLAAN

LOGISTIK

DAN

FASILITAS
-

1. Grup Kebijakan dan Perencanaan Logistik

-

2. Grup Pengelolaan Logistik

-

3. Grup Fasilitas

4. Jaringan Kantor
a) Dalam Negeri


Terbagi dalam 4 Regioal

Regional I

Regional II

Regional III

Regional IV

Sumatera

Jawa

Kalimantan

Sulawesi,
Maluku,
Papua, Bali,
Nusa
Tenggara

b) Luar Negeri


LONDON

Universitas Sumatera Utara

41

A.



NEW YORK



SINGAPORE



TOKYO

Job Description
Berdasarkan surat edaran No.9/12/INTERN tanggal 30 Maret 2007,

jobdescription di Bank Indonesia dibagi kedalam 4 bagian, yaitu sebagai berikut :
1. Pemimpin Bank Indonesia (PBI).
Mengarahkan dan menetapkan pelaksanaan kebijakan perbankan syariah
dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan.

2. Deputi PBI Bidang Ekonomi Moneter (Ekonomi).
A. Deputi PBI bidang Ekonomi Moneter
Mengarahkan dan menetapkan pelaksanaan kebijakan perbankan syariah
dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan.
B. Analis Madya Senior

Merencanakan dan Menentukan Peraturan dan Pedoman Operasionalisasi
Kebijakan yang efektif dan sesuai dengan prinsip syariah.
C. Analis Madya
Merencanakan, menentukan dan mengontrol pelaksanaan Perizinan dan
Pengawasan Bank Syariah yang efektif dalam rangka memastikan keberhasilan
kebijakan.
D. Peneliti Ekonomi Madya

Universitas Sumatera Utara

42

Merealisasikan Penelitian dan Pembangunan Operasionalisasi Kebijakan
Perbankan Syariah, melalui research-based policy, dalam rangka memastikan
keberhasilan kebijakan
E. Analis Madya
Merealisasikan kegiatan pengaturan melalui kegiatan review dan
harmonisasi ketentuan yang dapat memberikan nilai tambah dalam rangka
memastikan keberhasilan kebijakan

3. Deputi PBI Bidang Sistem Pembayaran Manajemen Intern
(SPMI).
A. Deputi PBI bidang SPMI
Mengarahkan dan menetapkan pelaksanaan kebijakan perbankan syariah
dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan.
B. Kepala Bidang Manajemen Intern
Merencanakan dan Menentukan Peraturan dan Pedoman Operasionalisasi
Kebijakan yang efektif dan sesuai dengan prinsip syariah.
C. Kepala Bidang Sistem Pembayaran/ Perbankan
Merencanakan, menentukan dan mengontrol pelaksanaan Perizinan dan
Pengawasan Bank Syariah yang efektif dalam rangka memastikan
keberhasilan kebijakan.
D. Kasir Madya

Universitas Sumatera Utara

43

Merealisasikan Penelitian dan Pembangunan Operasionalisasi Kebijakan
Perbankan Syariah, melalui research-based policy, dalam rangka
memastikan keberhasilan kebijakan.
E. Kasir Madya
Merealisasikan Penelitian dan Pembangunan Operasionalisasi Kebijakan
Perbankan Syariah, melalui research-based policy, dalam rangka
memastikan keberhasilan kebijakan

4. Deputi PBI Bidang Perbankan
A. Deputi PBI Bidang Perbankan
Mengarahkan dan menetapkan pelaksanaan kebijakan perbankan syariah
dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan.
B. Pengawas Bank Madya Senior
Merencanakan dan Menentukan Peraturan dan Pedoman Operasionalisasi
Kebijakan yang efektif dan sesuai dengan prinsip syariah.
C. Pengawas Bank Madya
Merencanakan, menentukan dan mengontrol pelaksanaan Perizinan dan
Pengawasan Bank Syariah yang efektif dalam rangka memastikan
keberhasilan kebijakan.
D. Kepala Bagian IDAB ( Indormasi Data & Administrasi Bank )
Merealisasikan Penelitian dan Pembangunan Operasionalisasi Kebijakan
Perbankan Syariah, melalui dasar hasil kajian/ research-based policy,
dalam rangka memastikan keberhasilan kebijakan.

Universitas Sumatera Utara