Pelaksanaan Tugas – Tugas Sekretaris Untuk Membantu Aktivitas Bagian Sekretariat Di Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Arasaka.2013.Jangan Jadi Sekretaris Sebelum Baca Buku Ini. Yogjakarta : aJingg Gemilang

http ://kumpulanbookdiak.blogspot.com/2011,09/. Riezal. Peranan Sekretaris Dalam Sebuah Kantor.

http ://tashamanagement.blogspot.com/2014/05/. Etika Menerima Tamu. La,Rose. 2003. Top Secretary. Jakarta : Erlangga

Lawalata,Caroline. 2012. Panduan Lengkap Pekerjaan Sekretaris. Padang : Akademia Permata

Rosida, Sulistiyani Tegu Ambar.2005. Menjadi Sekretaris Profesional dan Kantor Yang Efektif. Yogjakarta : Gava Media

Ratnawati,Eti,Sunarto. 2006. Sekretaris Profesional. Yogjakarta : Amus

Sedermayanti.1997. Tugas dan Pengembangan Sekretaris. Bandung : Mandar Maju

Sedianingsih, dkk.2010. Teori dan Praktik Administrasi Kesekretariatan. Jakarta: Kencana


(2)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Sekretaris dan Sekretariat

Menurut Lawalata (2012:1), bahwa sekretaris berasal dari kata secretumdalam bahasa latin yang artinya something bidden atau rahasia. Dalam bahasa latin, orang yang memegang rahasia disebut dengan secretarium atau secretarius, dalam bahasa perancis disebut secretarie, dalam bahasa belanda disebut secretares, dan dalam bahasa inggris disebut secretary. Berdasarkan arti katanya maka seorang seorang sekretaris dihubungkan dengan secret atau rahasia, yaitu seseorang yang bisa menyimpan rahasia.

Sekretaris bekerja di lembaga, badan, yang bergerak dalam bidang usaha,ilmu pengetahuan, atau pelayanan masyarakat, dengan tujuan membantu lembaga atau badan yang bersangkutan mencapai tujuannya. Lembaga atau badan tersebut dapat berupa perusahaan, organisasi, atau yayasan.

Menurut Wursanto, (2006: 15) Pengertian sekretaris adalah:

1. Dalam kamus umum bahasa indonesia, sekretariat berarti pekerjaan, segenap urusan sekretaris, atau dapat berarti pula kepaniteraan.

2. Tempat seorang sekretaris melakukan pekerjaan dalam bidang sekretariat.

3. Suatu organisasi yang melakukan pekerjaan office service atau jasa-jasa perkantoran, misalnya dalam hal penyambungan telepon, pengadaan dan


(3)

pemeliharaan mesin-mesin kantor, perabot kantor, tata ruang kantor, pembuatan formulir, komputerisasi, surat-menyurat, dan kearsipan.

4. Kesekretariatan adalah kegiatan yang dilakukan oleh sekretaris. Jadi kesekretariatan menunjukkan aktivitas atau tata kerja.

a. Pengertian Sekretaris :

Menurut Saiman, (2002: 24)secara defenisi kata sekretaris dapat di pahami dari beberapa defenisi menurut ahli sebagai berikut.

a. M. Braum dan Raon, ahli yang berasal dari Portugal mengatakan bahwa pengertian sekretaris adalah seorang pembantu dari seorang kepala atau pimpinan yang menerima pendiktean, menyiapkan surat-menyurat, menerima tamu, memeriksa atau mengingatkan kepala pimpinan.

b. Drs. The Liang Gie mengatakan bahwa sekretaris adalah seorang petugas yang pekerjaannya menyelenggarakan urusan surat-menyurat termasuk menyiapkan bagi seorang pejabat penting atau suatu organisasi.

Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa pengertian sekretaris adalah merupakan suatu proses kegiatan mengelola dan mengatur segala sesuatu yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan pimpinan atau manager dalam rangka kelancaran pelaksanaan perkantoran atau organisasi.

Pengertian sekretaris pada Dinas Perhubungan adalah merupakan suatu proses kegiatanuntuk membantu tugas pokokKepala Dinas dalam melaksanakan pengkoordinasian penyiapan bahan penyusunan perencanaan, penatausahaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum, dan pengkoordinasian penyelenggaan tugas Dinas.


(4)

b. Pengertian Sekretariat :

Menurut Saiman, (2002: 31)bahwa sekretariat adalah suatu organisasi atau lembaga yang melaksanakan jasa-jasa perkantoran dalam bidang ketatausahaan. Dengan pengertian tersebut sehinga satuan organisasi yang dimaksud mencakup adanya unsure-unsur:

a. Tempat untuk dapat terselenggaranya kerja dari pekerjaan yang dipimpin oleh seorang sekretaris.

b. Manusia atau para pegawai pelaksana, pencipta tata cara dan tata kerja,alat atau sarana yang di perlukan demi tercapainya kelangsungan kerja dari sekretaris dan para bawahannya.

Pada dasarnya sekretariat merupakan satuan organisasi atau lembaga yang berstruktur yang terdiri dari beberapa bagian atau seksi yang melakukan aktivitas atau kegiatan pada bagian atau seksi masing-masing dengan di bawah koordinator atau kendali seorang sekretaris sebagai bawahan dari pimpinan.(Saiman, 2002:31)

Kegiatan organisasi atau lembaga maupun perusahaan ini tentunya sesuai dengan apa yang menjadi visi dan misi organisasi atau pun perusahaan, sehingga kegiatan sekretariat tersebut dapat berupa kegiatan sosial kemasyarakatan maupun kegiatan di bidang ekonomi.(Saiman, 2002: 31)

Pengertian sekretariat pada Dinas Perhubungan adalah sebagai unsur staf atau administrasi mempunyai tugas pokok merencanakan,membagi tugas,memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program


(5)

dan pelaporan serta keuangan dalam rangka mendukung mekanisme kerja pada Dinas Perhubungan.

B. Syarat-syarat Sekretaris

Seorang sekretaris yang professional mempunyai syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi dengan baik, karena jika tidak maka pelaksanaan tugas dan fungsi kesekretarisannya akan berjalan dengan kurang baik. Secara umum syarat untuk menjadi seorang sekretaris yaitu harus mempunyai minat untuk melaksanakan tugas kesekretarisan dan keahlian (skill) dibidang kesekretarisan, sesuia dengan pengertian ataupun definisi tentang sekretaris tersebut.

Sedangakan syarat-syarat lain untuk menjadi seorang sekretaris adalah sebagai berikut. (Saiman, 2002: 25)

1. Syarat kepribadian yaitu sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang yang menjadi sekretaris, seperti sifat penyabar, simpatik, bijaksana, penampilan yang baik, ramah, pandai bergaul, dapat dipercaya serta memegang teguh rahasia.

2. Syarat pengetahuan umum yaitu memiliki pengetahuan tentang perkembangan yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan pekerjaan kesekretarisan seperti di bidang social kemasyarakatan, ekonomi, politik, dan hokum secara umum dalam rangka untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya.

3. Syarat pengetahuan khusus yaitu pengetahuan tertentu yang sesuai jabatan dan tugas sekretaris sesuai tempat dimana ia bekerja, seperti di kantor pemerintah atau pun kantor perusahaan swasta.


(6)

4. Syarat skill dan teknik kesekretariatan adalah kemampuan seorang sekretaris yang langsung berhubungan dengan tugas kesekretarisannya, hal ini meliputi seperti kemampuan mengetik, koresponden, stenograf, dan kearsipan.

5. Syarat praktek yaitu kemampuan dalam melaksanakan tugas sehari-hari seperti menerima tamu, telepon, dan membuat agenda pertemuan pimpinan atau kepala kantor atau perusahaan.

Syarat sekretaris pada Dinas Perhubungan adalah sekretaris yang menguasai pengetahuan umum, informasi yang terbaru, mempunyai keterampilan korenspondensi, serta mampu berbahasa Indonesia dan berbahasa asing.

C. Peranan sekretaris

(Rarnawati dan Sunarto, 2006: 7) peranan adalah pola kerja, perbuatan, penilaian, sikap dan gaya hidup yang diharapkan dari seseorang sesuai dengan kedudukan, tugas dan tanggung jawabnya, karna kedudukan, tugas dan tanggung jawab, kaadaan diri dan keadaan hidup berbeda-beda, maka dalam hidup orang dapat mempunyai beberapa peran yang berbeda pula.

Peranan yang dipengang seketaris berporos pada kedudukan atau statusnya dalam lembaga perusahaan, organisasi, yayasan, tempat dia bekerja. Dalam setiap lembaga perusahaan, organisasi, yayasan, terdapat dua kegiatan utama, (Rarnawati dan Sunarto, 2006 : 7)

a. Kegiatan yang langsung berhubungan dengan usaha mencapai tujuan lembaga, mencakup kegiatan produksi, distribusi, dan pembiayaan.


(7)

b. Kegiatan yang mendukung kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Untuk kegiatan ini diperlukan para petugas dibidang personalia, pembukuan, penelitian dan pengembangan, perkantoran, hukum, pemeliharaan, dan lain-lain.

Pemimpin yang dibantu sekretaris dapat berfungsi dalam kegiatan utama atau kedua.Karena tugas sekretaris membantu pimpinan, maka entah pimpinan itu ada pada kegiatan lembaga utama yang pertama atau kedua, peranan sekretaris adalah peranan pendukung.Tujuan langsung pelaksanaan peran sekretaris adalah mendukung agar pimpinan dapat melaksanakan tugas dengan baik.

Sedangkan tujuan tak langsungnya adalah tercapainya tujuan lembaga, karena pelaksanaan tugas pimpinan yang dibantunya bertujuan membantu lembaga mencapainya tujuan.Agar pelaksanaan kerja sehari-harinya berjalan lancar, sekretaris perlu memperhatikan persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian kerjanya.

Sekretaris memegang peranan yang penting dan dapat menentukan berhasil tidaknya tujuan perusahaan atau sebuah kantor. Pentingnya peranan seorang sekretaris ini tentunya sesuai dengan jabatan sekretaris pada masing-masing organisasi atau kantor. Peranan sekretaris secara umum dapat diketahui sebagai berikut, (Saiman, 2002: 37)

a. Peranan Sekretaris Terhadap Atasan, Berkaitan dengan peranan

sekretaris terhadap atasan, dapat dikategorikan ke dalam beberapa hal sebagai berikut:


(8)

1. Sebagai perantara saluran komunikasi dan pembinaan hubungan yang baik bagi orang yang ingin berhubungan dengan pimpinan atau atasan. 2. Sebagai sumber informasi yang diperlukan pimpinan atau atasan dalam

memenuhi fungsi, tugas dan tanggung jawab.

3. Sebagai penyambung keinginan pimpinan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas.

4. Alternatif pemikiran dari pimpinan dalam ide-ide

5. Sebagai faktor penunjang dalam keberhasilan pekerjaan dan cerminan pimpinan dan bawahan.

b. Peranan Sekretaris Terhadap Bawahan, Selain peranan sekretaris

terhadap atasan, tak dapat dipungkiri bahwa sekretaris juga memiliki peranan yang tak kalah penting terhadap bawahan. Hal tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Sekretaris berperan dalam penentuan kebijakan yang berlaku bagi pegawai bawahan secara adil, yaitu mengenai peraturan penempatan pegawai sesuai dengan kecakapan dan kemmapuan pegawai tersebut. 2. Memberikan motivasi kerja kepada pegawai bawahan sehingga

pekerjaan dapat berjalan lancar dan berhasil dengan baik.

3. Memberikan rasa bangga dan puas kepada pegawai bawahan dalam menjalankan pekerjaan.

4. Menerima pendapat dan usul bawahan dalam berbagai masalah.

5. Mengadakan pendekatan kepada pegawai bawahan untuk lebih mengetahui dan memahami kehendak pegawai bawahan.


(9)

Peranan sekretaris terhadap bawahan merupakan penilaian dari bawahan sehingga sikap dan tingkah laku sekretaris akan berpengaruh terhadap pekerjaan pegawai bawahan. Bagi sekretaris yang ramah dan komunikatif akan memberikan suasana hubungan kerja yang baik bagi bawahan sehingga segala permasalahan dapat didiskusikan dan dicari cara penyelesaiannya.

Berkaitan dengan peranan sekretaris dalam menjalankan tugas dan fungsi jabatannya, hal yang sangat penting adalah mengenai pendekatan yang dapat dilakukan oleh seorang sekretaris. Beberapa cara seorang sekretaris dalam mengadakan pendekatan kepada pegawai bawahan, yaitu sebagai berikut, (Saiman, 2002: 38)

1. Memberi perintah atau instruksi kepada bawahan secara resmi, baik secara lisan maupun tertulis.

2. Mengadakan rapat atau pertemuan secara bersama-sama pada suatu waktu tertentu dengan pegawai bawahan.

3. Mengadakan pengawasan secara langsung pada saat-saat tertentu kepada pegawai bawahan yang sedang melaksanakan tugasnya, yaitu pengawasan yang bersifat positif. Bila terjadi kesalahan diberi petunjuk dan pembinaan.

4. Mengadakan hubungan yang bersifat informal terhadap pegawai bawahan agar mendapat dukungan moril dalam pelaksanaan perkejaannya


(10)

5. Mengadakan hubungan yang bersifat informal terhadap pegawai bawahan agar mendapat dukungan moril dalam pelaksanaan perkejaannya.

Peranan sekretaris dalam melakukan pendekatan terhadap bawahan sangat penting. Peranan sekretaris terhadap bawahan ataupun yang lainnya biasanya dikenal dengan istilah hubungan antar manusia atau lebih dikenal dengan istilah ”human relation”.

Human relation memiliki peranan yang penting dalam memecahkan berbagai masalah yang menyangkut faktor manusia dalam organisasi.Benturan psikologis dan konflik antara kepentingan pribadi dengan kepentingan organisasi sering terjadi, bukan saja antara pimpinan dengan karyawan, tetapi juga antara karyawan dengan karyawan, yang dapat mengganggu kelancaran organisasi dalam mencapai tujuan.

Peran sekretaris pada Dinas Perhubungan adalah Peran sekretaris yang sering dikaitkan dengan tugas-tugas sekretaris sehari-hari.Tugas tersebut dapat dikelompokkan menjadi tugas rutin, tugas khusus dan tugas istimewa. Tugas rutin sekretaris pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara adalah mengatur semua bentuk korespondensi, distribusi surat, mengarsip surat masuk dan surat keluar, menerima dan melayani telepon serta menelepon, mengatur jadwal agenda kerja dan mempersiapkan kelengkapan rapat rutin. Tugas khusus meliputi mengatur acara pertemuan bisnis, mengurus persiapan perjalanan dinas pimpinan, mendokumentasikan setiap meeting dan event, mengatur administrasi ruang tata usaha pimpinan, dan membantu koordinasi dengan bidang-bidang di


(11)

kesekretariatan. Sedangkan tugas istimewa meliputi merapikan tata ruang kantor dan mengadakan pemeriksaan peralatan kantor.

D. Tugas dan Tanggung Jawab Seorang Sekretaris 1. Tugas Seorang Sekretaris

Tugas dan tanggung jawab seorang sekretaris tentunya sesuai dengan fungsi jabatan sekrearis ttersebut.bagi organisasi yang besar, tugas sekretaris juga lebih berat karena selain bertugas dan bertanggung jawab terhadap pimpinannya.

Seorang pimpinan akan sangat memerlukan bantuan sekretaris dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kantor seperti:

a. Menerima tamu b. Menerima telepon

c. Mengambil dikte dan melatinkan d. Menyimpan surat

Menurut Saiman, (2002:45) tugas-tugas sekretaris adalah : a. Tugas-tugas rutin

1. Membuka surat masuk untuk pimpinan. 2. Menerima dikte.

3. Menerima dan melayani tamu serta bertamu mewakili pimpinan. 4. Menerima dan melayani telepon serta menelpon.

5. Menata arsip/surat.

6. Menyusun dan membuat surat untuk kepentingan pimpinan (korespondensi).


(12)

8. Menyiapkan pembuatan laporan.

9. Menyusun dan membuat jadwal kegiatan pimpinan. 10. Mengelola kas kecil.

11. Menjaga kebersihan dan kerapihan kantor untuk menciptakan kenyamanan kerja.

b. Tugas-tugas khusus

1. Menyiapkan rapat dan membuat notulen.

2. Mengonsep surat perjanjian kerjasama dengan relasi atau instansi luar. 3. Menyusun surat rahasia.

4. Menyiapkan perjalanan dinas pimpinan (pemesanan tiket, booking hotel, menyusun agenda perjalanan pimpinan sampai mencatat pengeluaran biaya perjalanan dinas).

5. Menyusun acara pertemuan bisnin.

6. Menyusun makalah, pidato, untuk pimpinan. 7. Mengurus masalah dengan bank,

8. Mendatangi perusahaan lain atau instansi pemerintah untuk mencari informasi atau menyampaikan informasi.

9. Pembelian kado atau cindera mata untuk klien pada even-even tertentu.

c. Tugas-tugas istimewa

1. Membetulkan letak atau posisi alat tulis pimpinan serta perlengkapan yang diperlukan.


(13)

2. Bertindak sebagai penghubung untuk meneruskan informasi kepada relasi.

3. Mewakili seseorang menerima sumbangan untuk dana atau keperluan kegiatan lainnya.

4. Mengingatkan pimpinan membayar iuran atau asuransi dari suatu badan atau instansi

5. Memeriksa hasil pengumpulan dana atau uang muka dari instansi yang diberikan sebagai dana kesejahteraan.

6. Menghadiri rapat-rapat dinas, sebagai pendamping pimpinan selama mengadakan pertemuan bisnis.

7. Mengadakan pemeriksaan peralatan kantor, mana yang perlu diperbaiki dan mana yang tidak perlu diperbaiki atau penambahan alat-alat dan sarana kantor.

d. Tugas sosial

1. Mengurusi rumah tangga kantor.

2. Mengatur penyelenggaraan resepsi untuk kantor pimpinan beserta pengurusan undanganya.

3. Menyampaikan ucapan selamat atau menyatakan bela sungkawa kepada relasi atas nama pimpinan.

e. Tugas keuangan

1. Menangani urusan keuangan pimpinan di bank, misalnya: penyampaian penyimpanan uang di bank, penarikan cek, pengambilan uang dari bank.


(14)

2. Membayar rekening, pajak, sumbangan dana atas nama pimpinan. 3. Menyimpan catatan pengeluaran sehari-hari untuk pimpinan dan

penyediaan dana untuk keperluan sehari-hari. f. Tugas repsesionis

1. Menerima dan menjawab telepon serta mencatat pesan-pesan lewat telepon.

2. Menerima tamu yang akan bertamu dengan pimpinan. 3. Mencatat janji-janji pimpinan.

4. Menyusun acara kerja sehari-hari. g. Tugas incidental

1. Menyiapkan agenda rapat, menyiapkan laporan, menyiapkan pidato atau pernyataan pimpinan.

2. Membuat ikhtisar dari berita-berita dan karangan yang termuat dalam surat kabar, majalah, brosur, dan media-media lain yang ada kaitannya dengan kepentingan perusahaan.

3. Mengoreksi bahan-bahan cetakan, missal: brosur, undangan, formulir, dan daftar yang dikonsep oleh perusahaan.

4. Mewakili pimpinan dalam berbagai resepsi atau pertemuan. h. Tugas sekretaris dalam pertemuan bisnis

Pertemuan bisnis ini terjadi ketika dua orang atau lebih saling menerima dan member sesuatu berupa informasi, menyimak kembali kemajuan, memecahkan masalah dan menciptakan yang baru. Tugas inilah yang cukup berat dan melelahkan bagi sekretaris untuk mengorganisir pertemuan-pertemuantersebut.


(15)

i. Tugas kreatif

1. Membuat perencanaan kerja.

2. Mempelajari pengetahuan tentang bank. 3. Mempelajari pengetahuan tentang kas kecil. 4. Pemantapan kepribadian.

5. Efesiensi kerja.

6. Pepengembangan diri sekretaris dengan mengikuti seminar, pelatihan ataupun kursus yang menunjang pekerjaan.

7. Mengirimkan bunga atau surat ucapan selamat kepada rekan pimpinan yang memperoleh promosi jabatan.

8. Menyiapkan perabot kantor perlengkapan dan alat-alat penting bagi sekretaris.

9. Membuat kliping iklan atau artikel yang dibutuhkan perusahaan.

10.Memahami cara kerja mesin kantor dan audio visual (alat bantu peraga).

11.Memahami dan mempelajari organisasi, peraturan/keadaan organisasi, product knowledge, budaya perusahaan tempat kerja.

Tugas sekretaris pada Dinas Perhubungan adalah : 1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja; 2. ketatausahaan;


(16)

4. Melaksanakan pengkoordinasian penyiapan bahan perumusan kebijakan umum dan teknis operasional di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika;;

5. Melaksanakan pengkoordinasian penyelenggaraan tugas Dinas;

6. Melaksanakan koordinasi dan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum;

7. Melaksanakan pengkoordinasian penyiapan bahan penyusunan laporan penyelenggaraan tugas Dinas;

8. Menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan urusan kesekretariatan/ketatausahaan serta menyajikan alternatif pemecahannya; 9. Mendistribusikan tugas kepada bawahan agar pelaksanakan tugas berjalan

sesuai dengan proporsi masing-masing;

10.Memberikan motivasi dan penilaian kepada bawahan guna meningkatkan prestasi, dedikasi dan loyalitas bawahan;

11.Melaksanakan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; 12.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Atasan sesuai dengan

paraturan perundang-undangan yang berlaku.

13. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan umum dan teknis operasional

kesekretariatan.

2. Tanggung jawab sekretaris

a. Personal Responsibility (tangung jawab individu)

1. Mempermudah dan mempelancar kerja pimpinan melalui pengaturan waktu dan distribusi informasi yang efesien.


(17)

2. Mendistribusikan informasi dari kantor pimpinan secara jelas dan akurat.

3. Mendukung kelancaran alur kerja antara kantor pimpinan dengan bagian-bagian lainnya.

4. Memberikan peluang kerja kepada pimpinan untuk lebih berfokus pada hal-hal strategis dan memiliki dampak jangka panjang.

5. Memberikan masukan positif dan insiatif untuk perbaikan perusahaan. b. Internal Responsibility (tanggung jawab dalam)

1. Mengelola sumber daya kantor termasuk keuangan.

2. Menciptakan suasana (fisik dan mental) yang mendukung kelancaran kerja.

3. Mendukung penciptaan budaya kerja yang positif.

4. Membantu menciptakan “kelompok informal positif” di lingkungan perusahaan.

5. Mengelola anak buah untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerja di kantor.

c. Networking Responsibility (tanggung jawab cabang perusahaan)

Tanggung jawab sekretaris untuk meluaskan wawasan dan jalinan perusahaan dengan tujuan peningkatan daya saing.

Perwujudannya adalah melalui upaya memperluas network perusahaan, mengatur dan mengawasi pelaksanaan acara-acara formal dan informal yang diselenggarakan oleh kantor dalam kaitannya dengan upaya


(18)

mempertahankan dan berpartisipasi dalam mengembangkan citra perusahaan.

d. Tanggung jawab hukum

1. Sekeretaris tidak boleh melakukan jual beli dengan perusahaan demi keuntungan pribadi, kecuali bila perusahaan memberi ijin.

2. Sekretaris tidak boleh membocorkan rahasia usaha pimpinan baiks masa bekerja atau masa kerja berakhir.

3. Sekretaris tidak dapat berkecimpung dalam suatu usaha saingan kecuali mendapat ijin dari pimpinan.

4. Sekretaris harus mengikuti secara cermat dan tepat semua instruksi pimpinan dalam melaksanakan tugas rutin.

5. Keterangan dari pimpinan mengenai batas-batas yang jelas dan pasti mengenai wewenang sekretaris sangat diperlukan dan jangan sekali-kali bertindak melampaui batas-batas tersebut.

Tanggung Jawab Sekretaris pada Dinas Perhubungan adalah : 1. Tersedianya bahan penyusunan rencana kerja;

2. Tersedianya bahan perumusan kebijakan umum dan teknis operasional kesekretariatan/ketatausahaan;

3. Tersedianya bahan penyusunan perencanaan Dinas;

4. Tersedianya bahan perumusan kebijakan umum dan teknis operasional bidang perhubungan, komunikasi dan informatika;

5. Terkoordinasikannya penyelenggaraan tugas Dinas;


(19)

7. Tersedianya bahan penyusunan laporan penyelenggaraan tugas Dinas; 8. Terkelolanya urusan keuangan, kepegawaian dan umum;

9. Terlaksananya pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas kesekretariatan;

10.Terwujudnya keteraturan, kelancaran, dan ketepatan waktu dalam pelaksanaan tugas.

E. Fungsi Sekretaris

Menurut (Saiman, 2002: 35) pada dasarnya fungsi sekretaris sesuai bidang kerjanya, maka mencakup kegiatan dalam administrasi (dalam arti luas) pada sebuah organisasi atau perkantoran. Sedangkan sekretaris lain berkaitan dengan kegiatan ketatausahaan yakni kegiatan administrasi dalam arti sempit yang meliputi:

a. Adanya orang-orang yang bekerja b. Penerimaan dan pengiriman surat-surat c. Penerimaan telepon

d. Penyelesaian surat-surat yang berkaitan dengan kegiatan organisasi sehari-hari

Menurut Ernawati, (2004: 9) ada beberapa fungsi sekretaris yaitu : a. Membantu meningkatkan tugas-tugas pimpinan

Sekretaris harus mengambil alih tugas-tugas yang bersifat detail dari pimpinan, sehingga pimpinan tidak perlu memikirkan hal-hal kecil yang telah didelegasikannya kepada sekretaris. Begitu pula


(20)

keputusan-keputusan yang akan dibuat oleh pimpinan sebagai besar harus ditindak lanjuti oleh sekretaris.

b. Menangani informasi untuk pimpinan yaitu, semua keputusan yang diambil oleh pimpinan banyak terngantung kepada sekretaris dalam mengumpulkan, menyeleksi, mengelola, dan menyampaikan informasi. c. Menjadi jambatan penghubung yaitu, harus membina dan memelihara

hubungan baik dengan berbagai pihak yang terkait dalam hubungan kerja dengan pimpinan.

Di samping terdapat beberapa pengertian sekretariat seperti tersebut di atas, salah satu di antanya ada yang disebut dengan sekretariat jendral, yaitu suatu organisasi yang terdapat dalam lingkungan organisasi yang lebih besar dan melaksanakan pekerjaan seperti dalam hal kegiatan sekretariat ditambah dengan segala kegiatan bantuan yang membantu pimpinan baik dalam hal bantuan teknis maupun administratif. Misalnya , Sekretariat jendral Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan yang dipimpin oleh sekretaris jendral.

Selanjutnya dalam bidang kesekretariatan, sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang disebut kepala bagian sekretariat atau sekretaris organisasi perusahaan.Berbagai macam sekretariat dijumpai dalam struktur organisasi pemerintah di Indonesia, misalnya sekretariat negara, sekretariat lembaga, sekretariat badan, dan lain-lain.Sedangkan yang berfungsi sebagai manajer adalah seorang pimpinan yang membawahi suatu satuan organisasi yang melakukan pekerjaan pelayanan dalam bidang ketatausahaan dan lain-lain yang bisa dengan


(21)

bagian sekretariat.Di samping itu, ada pula sekretaris yang berfungsi membantu pimpinan khusus dalam menyelesaikan tugsa-tugas perkantoran.

Fungsi sekretaris pada Dinas Perhubungan adalah 1. perencanaan operasional Sekretariat Dinas;

2. pembagian tugas penyelenggaraan Sekretariat meliputi urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, urusan umum dan kehumasan, urusan kepegawaian, urusan perlengkapan, urusan keuangan dan penyusunan program Dinas;

3. pemberian petunjuk penyelenggaraan sekretariat meliputi urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, urusan umum dan kehumasan, urusan kepegawaian, urusan perlengkapan, urusan keuangan dan penyusunan program Dinas;

4. penyeliaan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya;

5. pengaturan penyelenggaraan sekretariat meliputi urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, urusan umum dan kehumasan, urusan kepegawaian, urusan perlengkapan, urusan keuangan dan penyusunan program Dinas; 6. pemfasilitasian penyelenggaraan tugas Dinas;

7. pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan tugas Sekretariat; 8. pelaporan pelaksanaan tugas Sekretariat dan Dinas;

9. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya.


(22)

F. Rincian Aktivitas, Fungsi dan Tanggung Jawab Sekretariat di Dinas Perhubungan Sumatera Utara

Berdasarkan peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2010 Kepala Dinas dibantu oleh:

a. Sekretariat b. Bidang Darat c. Bidang Laut d. Bidang Udara

e. Bidang Sarana dan Prasarana f. Unit Pelaksana Teknis Dinas g. Kelompok Jabatan Fungsional

Sekretariat dan Bidang pada Dinas dipimpin oleh seorang Sekretaris dan kepala Bidang, Kasubbag pada bagian Sekretaris dan Kasi pada bidang.

A. Sekretariat

Sekretariat Dinas mempunyai tugas membantu Kepala Dinas di bidang urusan umum, keuangan dan program.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat Dinas menyelenggarakan fungsi :

a. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup Sekretariat. b. Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat structural pada

lingkup Sekretariat, keuangan, umum dan kepegewaian serta pelayanan umum.


(23)

d. Penyelenggaraan penyusunan program kegiatan lingkup sekrtariat. e. Penyelenggaraan standar pelaksanaan administrasi perencanaan,

keuangan, umum dan kepegawaian serta pelayanan umum. f. Penyelenggaraan administrasi perencanaan, keuangan umum,

kepegawaian dan pelayanan umum, sesuai ketentuan dan standar yang di tetapkan.

g. Penyelenggaraan penyusunan rencana pembangunan jangka menengah dan tahunan dinas sesuai ketentuan dan standar yang di tetapkan. h. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai

bidang tugas dan fungsinya. Sekretariat Dinas mempunyai tugas :

a. Menyelenggarakan penyusunan koordinasi rencana program kerja Sekretariat, Bidang-bidang dan Unit Pelaksana teknis Dinas;

b. Menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan dan program Dinas;

c. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan;

d. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan;

e. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja;

f. Menyelenggarakan pengendalian administrasi anggaran belanja;

g. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan;


(24)

h. Menyelenggarakan penyusunan rencana strategis, laporan akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) LKPJ dan LPPD Dinas;

i. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan;

j. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan naskah dinas, kearsipan, pertelekomunikasian dan persandian;

k. Menyelenggarakan fasilitas pelayanan umum dan pelayanan minimal;

l. Menyelenggarakan pengadaan, pemeliharaan, penataan, pembinaan, dan pengelolaan urusan rumah tangga dan peralatan/perlengkapan kantor;

m. Menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan

pendokumentasianperaturan

perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, keprotokolan, dan hubnungan masyarakat;

n. Menyelenggarakan fasilitas dan pengaturan keamanan kantor; o. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan jabatan

fungsional;

p. Menyelenggarakan pengkoordinasian pelaporan, evaluasi, monitoring atas kegiatan bidang-bidang lingkup Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas;


(25)

q. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;

r. Menyelenggarakan koordinasian dengan Unit kerja terkait; s. Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat Internal Dinas; t. Menyelenggarakan tugas lain, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sekretariat Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara dibantu :

a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Program


(26)

G. Analisis dan Evaluasi

Setelah melakukan pembahasan secara tertentu dan menguraikan hasil survei langsung ke Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara, maka selanjutnya penulis akan menganalisis dan mengevaluasi beberapa hal yang menyangkut Pelaksanaan Tugas – Tugas Sekretaris untuk membantu aktivitas pada bagian sekretariat di Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara di dalam dunia kerja.

Menurut penulis Sekretaris pada Dinas Perhubungan mempunyai tugas dan tanggung jawab atas pekerjaanya. Tugas nya tidak hanya bertugas atas perintah pimpinan tetapi mempunyai tanggung jawab terhadap bawahanya. Jadi sekretaris menjalankan fungsi sekretaris dengan baik dan benar menurut aturan pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.

Adapun analisis dan evaluasi ini merupakan perbandingan antara uraian teoritis dengan data dan informasi hasil penelitian pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara. Adapun yang dibahas adalah sebagaiman diuraikan berikut ini :

A. Tugas sekretaris pada Dinas Perhubungan adalah :

1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja; 2. ketatausahaan;

3. Melaksanakan pengkoordinasian penyiapan bahan perencanaan Dinas; 4. Melaksanakan pengkoordinasian penyiapan bahan perumusan kebijakan

umum dan teknis operasional di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika;;


(27)

6. Melaksanakan koordinasi dan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum;

7. Melaksanakan pengkoordinasian penyiapan bahan penyusunan laporan penyelenggaraan tugas Dinas;

8. Menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan urusan kesekretariatan/ketatausahaan serta menyajikan alternatif pemecahannya; 9. Mendistribusikan tugas kepada bawahan agar pelaksanakan tugas berjalan

sesuai dengan proporsi masing-masing;

10. Memberikan motivasi dan penilaian kepada bawahan guna meningkatkan prestasi, dedikasi dan loyalitas bawahan;

11. Melaksanakan pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; 12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Atasan sesuai dengan

paraturan perundang-undangan yang berlaku.

13. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan umum dan teknis operasional kesekretariatan.

B. Tanggung Jawab Sekretaris pada Dinas Perhubungan adalah :

1. Tersedianya bahan penyusunan rencana kerja;

2. Tersedianya bahan perumusan kebijakan umum dan teknis operasional kesekretariatan/ketatausahaan;

3. Tersedianya bahan penyusunan perencanaan Dinas;

4. Tersedianya bahan perumusan kebijakan umum dan teknis operasional bidang perhubungan, komunikasi dan informatika;


(28)

6. Tersedianya bahan bimbingan dan pengendalian teknis Dinas;

7. Tersedianya bahan penyusunan laporan penyelenggaraan tugas Dinas; 8. Terkelolanya urusan keuangan, kepegawaian dan umum;

9. Terlaksananya pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas kesekretariatan;

10. Terwujudnya keteraturan, kelancaran, dan ketepatan waktu dalam pelaksanaan tugas.

C. Fungsi Sekretaris pada Dinas Perhubungan adalah :

1. Perencanaan operasional Sekretariat Dinas;

2. Pembagian tugas penyelenggaraan Sekretariat meliputi urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, urusan umum dan kehumasan, urusan kepegawaian, urusan perlengkapan, urusan keuangan dan penyusunan program Dinas;

3. Pemberian petunjuk penyelenggaraan sekretariat meliputi urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, urusan umum dan kehumasan, urusan kepegawaian, urusan perlengkapan, urusan keuangan dan penyusunan program Dinas;

4. Penyeliaan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya;

5. Pengaturan penyelenggaraan sekretariat meliputi urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, urusan umum dan kehumasan, urusan kepegawaian, urusan perlengkapan, urusan keuangan dan penyusunan program Dinas; 6. Pemfasilitasian penyelenggaraan tugas Dinas;


(29)

8. Pelaporan pelaksanaan tugas Sekretariat dan Dinas;

9. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya

D. Peran Sekretaris pada Dinas Perhubungan adalah :

Peran sekretaris yang sering dikaitkan dengan tugas-tugas sekretaris sehari-hari.Tugas tersebut dapat dikelompokkan menjadi tugas rutin, tugas khusus dan tugas istimewa.

a. Tugas Rutin Sekretaris pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara adalah mengatur semua bentuk korespondensi, distribusi surat, mengarsip surat masuk dan surat keluar, menerima dan melayani telepon serta menelepon, mengatur jadwal agenda kerja dan mempersiapkan kelengkapan rapat rutin.

b. Tugas Khusus Sekretaris pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara adalah meliputi mengatur acara pertemuan bisnis, mengurus persiapan perjalanan dinas pimpinan, mendokumentasikan setiap meeting dan event, mengatur administrasi ruang tata usaha pimpinan, dan membantu

koordinasi dengan bidang-bidang di kesekretariatan.

c. Tugas Istimewa Sekretaris pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara meliputi merapikan tata ruang kantor dan mengadakan pemeriksaan peralatan kantor.


(30)

E. Syarat Sekretaris pada Dinas Perhubungan adalah :

Sekretaris yang menguasai pengetahuan umum, informasi yang terbaru, mempunyai keterampilan korenspondensi, merapikan tata ruang kantor ,serta mampu berbahasa Indonesia dan berbahasa asing.

Menurut penulis (2015) pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara memiliki sekretaris yang professional. Sekretariat pada Dinas Perhubungan tersebut berjalan dengan baik dan dapat peneliti simpulkan sebagai berikut :

1. Sekretariat menjalankan tugasnya dengan baik dan sesuai dengan kinerja yang di tugaskan oleh pimpinan.

2. Sekretariatnya dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan baik serta pemberian petunjuk penyelenggaraan sekretariat meliputi urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan.

3. Sekretariatnya dapat menjalankan fungsi sekretaris dan peran sekretaris dengan baik.


(31)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan penjelasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Sekretariat Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik sehingga tercipta koordinasi yang baik.

2. Cara kerja yang dilaksanakan oleh sekretariat Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara berupaya menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya secara teratur dan tepat waktu.

3. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab atas pekerjaannya, sekretariat pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara dapat menjalankan tugas – tugas sekretariat dengan baik sehingga tercipta pencapaian efesiensi kerja pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.

4. Dalam pencapaian efesiensi kerja, deskripsi pekerjaan sangat berperan dalam mewujudkan tujuan bidang sekretariat untuk mendukung perbaikan kinerja di masa mendatang.

5. Sarana dan prasarana yang ada sangat mendukung pencapaian kinerja bidang sekretariat dan menghasilkan pekerjaan yang lebih efisien sehingga pencapaian suatu tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai.


(32)

B. Saran

Berdasarkan uraian dan kesimpulan diatas, penulis dapat memberikan beberapa saran, yaitu sebagai berikut:

1. Dalam meningkatkan produktivitas kerjanya, sekretaris mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan Efektif dan Efisien, sehingga perlu di upayakan Sumber Daya Manusia yang produktif dan berkualiats.

2. Hendaknya bagian sekretariat dalam sebuah instansi atau perusahaan memiliki komitmen yang kuat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya agar tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai dengan lebih baik lagi.

3. Diharapkan bagian sekretariat di Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara mampu dengan teliti menganalisa keterampilan dan kompetensi yang harus dimilikinya maupun bawahannya untuk mencapai sasaran kinerja di masa datang.

4. Hendaknya, bagian sekretariat Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara dapat lebih mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya sehingga tujuan perusahaan atau instansi dapat tercapai.


(33)

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Ringkas Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara berada di Jalan Imam Bonjol No. 61 Kecamatan Medan Polonia Sumatera Utara.Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara didirikan agar dapat mengenai masalah perhubungan di Sumatera Utara, baik masalah fasilitas perhubungan maupun keamanan perhubungan di Sumatera Utara.Sumatera Utara merupakan provinsi yang cepat berkembang dalam perdagangan, maka arus perhubungan di Sumatera Utara tentu sangat padat.Mengenai hal tersebut, Pemerintah mendirikan Dinas Perhubungan di tiap Provinsi, termasuk Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara.

Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara mencakup pada perhubungan darat, laut, udara, dan sarana dan prasarana.Dinas perhubungan di Sumatera Utara memiliki informasi bersistem biografis atau peta diberbagai daerah di Sumatera Utara. Adapun daerah-daerah tersebut yaitu:

1. Tanjung Pura 7.Indrapura 13. Balige

2. Belawan 8. Pematang Siantar 14. Rantau Prapat

3. Medan 9. Tanjung Balai 15. Kota Pinang

4. Lubuk Pakam 10.Sidikalang 16. Sibolga

5. Tebing Tinggi 11.Parapat 17. Padang sidempuan 6. Sibolangit 12.Aek kanopan


(34)

Visi dan Misi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara 1. Visi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

Sistem transportasi yang terintegrasi, berkualitas, ramah lingkungan dan berkelanjutan serta mampu melayani kebutuhan masyarakat serta mampu berdaya asing dan memberikan nilai tambah dalam upaya menciptakan masyarakat Sumatera Utara yang beriman, maju, mandiri, mapan dan berkeadilan di dalam kebhinnekaan yang didukung tata pemerintahan yang baik.

2. Misi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

a. Mewujudkan sistem transportasi yang handal guna mendukung pembangunan dan pengembangan wilayah dengan berwawasan nusantara. b. Mengembangkan sistem jaringan transportasi yang representatif.

c. Meningkatkan pelayanan jasa perhubungan

d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perhubungan e. Meningkatkan kualitas SDM insan perhubungan

f. Mengintegrasikan dan memadukan sistem teknologi

g. Manajemen dan operasi untuk menghasilkan efisiensi dan efektifitas transportasi.


(35)

Makna Logo Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

Sumber : Dinas PerhubunganProvinsi Sumatera Utara (2015) Gambar 2.1 Logo Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

Logo Departemen Perhubungan adalah suatu bentuk simbolis yang menggambarkan keluarga besar Perhubungan.Logo terdiri dari bentuk lingkaran mempunyai unsur-unsur roda bergigi, jangkar, burung Garuda, dan bulatan bumi.

Arti dari unsur Logo ialah :

a. Roda bergigi berarti matra Perhubungan Darat b. Jangkar berarti matra Perhubungan Laut

c. Burung Garuda berarti matra Perhubungan Udara

d. Bulatan bumi berarti lingkup pelayanan jasa Perhubungan

e. Warna logo terdiri dari warna biru langit (cerulean blue) berarti kedamaian dan kuning berarti keagungan.


(36)

BIDANG DARAT BIDANG LAUT SEKSI MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS SEKSI PELABUHAN DAN PENGERUKAN SEKSI PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA SEKSI PERKAPALAN DAN KEPELAUTAN SEKSI ANGKUTAN DARAT DAN PERKERETA APIAN SEKSI JARINGAN MULTI MODA SEKSI KESELAMATAN DAN LALU LINTAS ANGKUTAN SEKSI PENGAWASA N DAN PENGENDALI SEKSI KESELAMAT-AN PENERBANGAN SEKSI KEMITRAAN DAN PENYULUHAN UPT

B. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan

Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara (2015) Gambar 2.2

Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

BIDANG SARANA DAN PRASARANA SEKSI KEBANDARU-DARAAN KEPALA DINAS SEKRETARIS SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI ANGKUTAN UDARA BIDANG UDARA SUB BAGIAN PROGRAM


(37)

C. Job Description

1. Kepala Dinas Mempunyai Tugas :

a. Menyelenggarakan pembinaan pegawai dilingkungan Dinas;

b. Menyelenggarakan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural pada Dinas;

c. Menyelenggarakan instruksi pelaksanaan tugas Dinas;

d. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan dinas, sesuai arahan dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah;

e. Menyelengarakan pengkajian dan menetapkan pemberian dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan Pemerintah Daerah;

f. Menyelenggarakan pengkajian dan menetapkan pemberian dukungan tugas atas penyelenggarakan Pemerintah Daerah di bidang Perhubungan;

g. Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan program perhubungan darat, laut, udara, dan sarana prasarana;

h. Menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi mengenai perhubungan sebagai bahan penetapan kebijakan umum pemerintah Daerah;

i. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan sebagai pengambilan kebijakan, dan menyelenggarakan penyusunan program dinas;

j. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi/lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dinas;


(38)

k. Menyelenggarakan koordinasi penyusunan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan, perhubungan darat, luat, udara, dan sarana prasarana;

l. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan dibidang perhubungan;

m. Menyelenggarakan dengan dinas/lembaga perhubungan lintas Kabupaten/Kota;

n. Menyelenggarakan koordinasi dan membina unit pelaksana teknis Dinas; o. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit Kerja lain;

p. Menyelenggarakan tugas lain, sesuai dengan Tugas dan fungsinya.

2. Sekretariat Dinas mempunyai tugas :

a. Penyelenggaraan pembiayaan pegawai pada lingkungan sekretariat;

b. Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural pada lingkup sekretariat, keuangan, umum, dan kepegawaian, serta Pelayanan Umum;

c. Penyelenggaraan instruksi pelaksanaan tugas lingkup Sekretariat; d. Penyelenggaraan penyusunan program kegiatan lingkup Sekretariat; e. Penyelenggaraan standar pelaksanaa administrasi perancanaan, keuangan

umum, kepegawaian, serta pelayanan umum;

f. Penyelenggaraan administrasi perencanaan, keuangan, umum, kepegawaian, dan pelayanan umum, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;


(39)

g. Penyelenggaraan penyusunan rencana pembangunan jangka menengah dan tahunan dinas sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;

h. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan kepala Dinas, sesuai bidang tugas dan fungsinya;

i. Menyelenggarakan penyusunan koordinasi rencana program Kerja Sekretariat, Bidang-Bidang dan Unit pelaksanaan Teknis Dinas;

j. Menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan dan program Dinas, dan menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja;

k. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan; l. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan; m. Menyelenggarakan pengendalian administrasi anggaran belanja;

n. Menyelenggarakan pengelolahan dan pembinaan administrasi keuangan; o. Menyelenggarakan penyusunan rencana strategi, laporan akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) LKPJ dan LPPD Dinas;

p. Menyelenggarakan penata usahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan; q. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan naskah dinas, kearsipan,

pertelekomunikasian dan persandian;

r. Menyelenggarakan fasilitas pelayanan umum dan pelayanan minimal; s. Menyelenggarakan pengadaan, pemeliharaan, penataan, pembinaan, dan

pengelolaan urusan rumah tangga dan peralatan/perlengkapan kantor; t. Menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian

peraturan perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, keprotokolan, dan hubnungan masyarakat;


(40)

u. Menyelenggarakan fasilitas dan pengaturan keamanan kantor;

v. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan jabatan fungsional; w. Menyelenggarakan pengkoordinasian pelaporan, evaluasi, monitoring

atas kegiatan bidang-bidang lingkup Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

x. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;

y. Menyelenggarakan koordinasian dengan Unit kerja terkait; z. Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat Internal Dinas;

3. Sub Bagian Umum mempunyai tugas :

a. Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat;

b. Melaksanakan penyususnan perencanaan/program Kerja Sekretariat dan Sub Bagian Umum;

c. Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data kepegawaian;

d. Melaksanakan penyiapan dan penyusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas/izin belajar, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan/struktural, fungsional dan teknis;

e. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai;

f. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karier dan mutasi serta pemberhentian pegawai;


(41)

g. Melaksanakan penyusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai dan jabatan dilingkungan Dinas;

h. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan kepada unit di lingkungan Dinas;

i. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian Peraturan perundang-undangan;

j. Melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan, pendistribusian, surat-surat, naskah dinas dan arsip;

k. Melaksanakan urusan-urusan keprotokolan dan penyiapan rapat;

l. Melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, pelayanan umum, pelayanan minimal, dan pendokumentasian surat-surat, barang bergerak dan barang tidak bergerak, dan melaksanakan pengandalan naskah Dinas; m. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana

pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban, keindahan keamanan dan layanan kantor;

n. Melaksanakan penyusunan laporan, evaluasi dan monitoring kegiatan Sub Bagian umum;

o. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan, dan melaksanakan penyerasian ketikan naskah dinas;

p. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan perpustakaan Dinas;


(42)

r. Melaksanakan pembinaan kearsipan Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

s. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; t. Melaksanakan tugas lain, sesuai dengan tugasnya;

4. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas ;

a. Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat;

b. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja Sekretariat dan Sub Bagian Keuangan;

c. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Dinas; d. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan Dinas; e. Melaksanakan penyusunan daftar gaji dan tunjangan Daerah;

f. Melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan;

g. Melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis administrasi keuangan;

h. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainnya;

i. Melaksanakan verifikasi keuangan;

j. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung pada Dinas dan Unit pelaksanaan Teknis;

k. Melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan pertanggung jawaban keuangan;


(43)

l. Melaksanakan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan administrasi keuangan;

m. Melaksanakan pengendalian administrasi perjalanan Dinas pegawai; n. Melaksanakan pelayanan dan penyiapan bahan atas pengawasan;

o. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan, dan melaksanakan tugas lain, sesuai dengan tugasnya;

p. Melaksanakan koordinasi dengan Unit Kerja terkait.

5. Kepala Sub Bagian Program mempunyai tugas :

a. Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat;

b. Melaksanakan penyusunan perencanaan program kerja Sekretariat dan Sub Bagian Program;

c. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan/program kerja Sekretariat dan Sub Bagian Program yang meliputi pengembangan perhubungan;

d. Melaksanakan penyusunan bahan rencana strategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ dan LPPD Dinas;

e. Melaksanakan penyusunan pengkoordinasian evaluasi dan monitoring; f. Melaksanakan pengelolahan dan pembinaan sistem informasi

perhubungan;

g. Melaksanakan penyusunan pengelolahan data base perhubungan darat, laut maupun udara;


(44)

h. Melaksanakan penyusunan dokumen Tataran Transportasi Wilayah (Tatrawil) Sumatera Utara dan evaluasi terhadap pelaksanaannya;

i. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi terhadap penyusunan Dokumen Tataran Transportasi Lokal (Tatralok) yang disusun oleh Kabupaten/Kota; j. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan;

k. Melaksanakan koordinasi dengan Unit Kerja terkait; l. Melaksanakan tugas lain, sesuai dengan tugasnya;

6. Bidang Darat

a. Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (LLAJ)

1) Penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi jalan Provinsi;

2) Pengawasan dan pengendalian operasional terhadap penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalu lintas di jalan nasional dan jalan Provinsi;

3) Penetapan lokasi terminal penumpang tipe B;

4) Pengesahan rancang bangun terminal penumpang tipe B; 5) Persetujuan pengoperasian terminal B;

6) Penyusunan jaringan trayek dan penetapan kebutuhan kendaraan untuk angkutan wilayah pelayanannya melebihi wilayah Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi;

7) Penyusunan dan penetapan kelas jalan pada jaringan jalan Provinsi; 8) Pemberian izin trayek angkutan antar Kota dan Provinsi;


(45)

9) Penyusunan dan menetapan jaringan lintas angkutan barang pada jaringan jalan Provinsi;

10) Pemberian izin trayek angkutan perkotaan yang wilayah pelayanannya melebihi wilayah Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi;

11) Penetapan wilayah operasi dan kebutuhan kendaraan untuk angkutan taksi yang wilayah pelayanannya melebihi kebutuhan Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi;

12) Pemberian izin operasi angkutan taksi yang melayani khusus untuk pelayanan keadaan dari tempat tertentu yang memerlukan tingkat pelayanan tinggi/wilayah operasi nya melebihi wilayah Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi;

13) Pemberian izin operasi angkutan sewa;

14) Pemberian rekomendasi izin operasi angkutan pariwisata;

15) Penetapan tarif penumpang kelas ekonomi antar Kota dan Provinsi; 16) Penentuan lokasi, pengadaan, pemasangan, pemeliharaan, dan

penghapusan rambu lalu lintas, maka jalan dan alat pemberi isyarat lalu lintas, alat pengendali dan pengamanan pemakai jalan serta fasilitas pendukung di jalan Provinsi;

17) Pengoperasian dan pemeliharaan unit penimbangan kendaraan bermotor;

18) Penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan Provinsi;


(46)

20) Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas di jalan Provinsi;

21) Penelitian dan pelaporan kecelakaan lalu lintas di jalan Provinsi; 22) Pemeriksaan kendaraan di jalan sesuai kewenangannya;

23) Pemberian izin operasi angkutan sewa berdasarkan kuota yang di tetapkan pemerintah;

24) Pengoperasian alat penimbang kendaraan bermotor di jalan;

25) Perizinan penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalu lintas di jalan Provinsi;

26) Pelaksaan penyidikan pelanggaran : a. Perda Provinsi Bidang LLAJ.

b. Pemunahan persyaratan teknis dan laik jalan. c. Pelanggaran ketentuan pengujian berkala. d. Perizinan angkutan umum.

27) Pengumpulan, pengolahan data, dan analisis kecelakaan lalu lintas di wilayah Provinsi.

b. Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau, Dan Penyebarangan (LLASDP)

1) Penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan sungai dan danau antar Kabupaten/Kota dalam Provinsi.

2) Penyusunan dan penetapan rencana umum lintas penyeberangan antar Kabupaten/Kota dalam Provinsi yang terletak pada jaringan jalan Provinsi.


(47)

3) Penetapan lintas penyeberangan antar Kabupaten/Kota dalam Provinsi yang terletak pada jaringan jalan Provinsi.

4) Pengawasan terhadap pemberian surat ukur, surat tanda pendaftaran dan tanda pendaftaran, sertifikat kenaikan kapal, sertifikat pengawakan kapal, dan surat tanda kebangsaan kapal sungai dan danau < 7 GT.

5) Rekomendasi lokasi pelabuhan penyeberangan.

6) Pembangunan pelabuhan SDP, dan Pengadaan kapal SDP.

7) Pemberian rekomendasi rencana induk pelabuhan penyeberangan, DL.Kr/DLKp yang terletak pada jaringan jalan nasional dan antar Negara serta jaringan jalur Kereta Api.

8) Penetapan rencana induk, DLKr/DLKp pelabuhan penyeberangan yang terletak pada jaringan jalan Provinsi.

9) Pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan rambu penyeberangan. 10) Pemeliharaan alur sungai lintas Kabupaten/Kota dalam Provinsi

untuk kebutuhan transportasi, dan penetapan kelas alur jalan sungai. 11) Pembangunan, pemeliharaan, pengerukan alur pelayaran sungai dan

danau.

12) Izin pembangunan prasarana yang melintas alur sungai dan danau. 13) Penetapan tarif angkutan penyeberangan kelas ekonomi pada lintas

penyeberangan yang terletak pada jaringan jalan provinsi.

14) Penetapan tarif angkutan sungai dan danau kelas ekonomi antar Kabupaten/Kota dalam Provinsi.


(48)

15) Pengawasan pelaksanaan tarif angkutan antar Kabupaten/Kota dalam Provinsi yang terletak pada jaringan jalan Provinsi.

16) Pemberian persetujuan pengoperasian kapal untuk lintas penyeberangan antar Kabupaten/Kota dalam Provinsi pada jaringan jalan Provinsi.

17) Pengawasan pengoperasian penyelenggaraan angkutan sungai dan danau.

18) Pengawasan pengoperasian penyelenggaraan angkutan

penyeberangan antar Kabupaten/Kota dalam Provinsi pada jaringan jalan Provinsi.

19) Pengawasan angkutan barang berbahaya dan khusus melalui angkutan ASDP.

c. Perkretaapian

1) Penetapan rencana induk perkretaapian Provinsi.

2) Pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi meliputi :

a. Penetapan sasaran dan arah kebijakan pengembangan sistem perkretaapian Provinsi dan perkretaapian Kabupaten/Kota yang jaringannya melebihi wilayah Kabupaten/Kota.

b. Pemberian arahan, bimbingan, pelatihan, dan bantuan teknis kepada Kabupaten/Kota, penggunaan dan penyedia jasa.

c. Pengawasan terhadap pelaksanaan perkretaapian Provinsi.

3) Pengusahaan prasarana kereta api umum yang tidak dilaksanakan oleh badan usaha prasarana kereta api.


(49)

4) Penetapan izin penyelenggaraan perkretaapian khusus yang jaringan jalurnya melebihi wilayah satu Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi. 5) Penetapan jalur kereta api khusus yang jaringan melebihi satu

wilayah Kabupaten/Kota dalam Provinsi.

6) Penutupan perlintasan untuk keselamatan perjalanan kereta api dan pemakaian jalan perlintasan sebidang yang tidak mempunyai izin dan tidak ada penanggungjawaban, dilakukan oleh pemilik dan pemerintah Daerah.

7) Penetapan jaringan pelayanan kereta api antar kota melebihi satu Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi.

8) Penetapan jaringan pelayanan kereta api perkotaan melampaui satu Kabupaten/Kota dalam satu provinsi.

9) Penetapan persetujuan angkutan orang dengan menggunakan gerbong kereta api dalam kondisi tertentu yang pengoperasiannya di dalam wilayah Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi.

10) Izin operasi kegiatan angkutan orang dan atau barang dengan kereta api umum untuk pelayanan angkutan antar kota dan perkotaan yang melintas pelayanannya melebihi satu Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi.

11) Penetapan tarif penumpang kereta api dalam hal pelayanan angkutan yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat dan pelayanan angkutan antar kota dan perkotaan yang lintas pelayanannya melebihi satu Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi.


(50)

7. Bidang Laut

a. Seksi Pelabuhan Dan Pengerukan

1. Kapal berukuran tonase kotor sama dengan atau lebih dari 7

(GT≥7) yang berlayar hanya di perairan daratan (sungai dan

danau) :

a) Pemberian izin pembangunan dan pengadaan kapal sampai dengan GT 30 ditugas pembantuan kepada provinsi.

b) Pelaksanaan pengukuran kapal sampai dengan GT300 ditugaskan pembantuankan kepada provinsi.

c) Pelaksanaan pengawasaan keselamatan kapal. d) Pelaksanaan pemeriksaan radio/elektronika kapal. e) Pelaksanaan pengukuran kapal.

f) Penertiban pas perairan kapal.

g) Pencatatan kapal dalam buku registrasi pas perairan daratan. h) Pelaksanaan pemeriksaan konstruksi.

i) Pelaksanaan pemeriksaan pemesanan kapal. j) Penertiban sertifikasi keselamatan kapal. k) Pelaksanaan pemeriksaan perlengkapan kapal. l) Penertiban dokumen pengawakan kapal.

2. Kapal berukuran tonase kotor kurang dari 7 (GT<7) yang berlayar hanya di perairan daratan (sungai dan danau) pemberian izin pembangunan dan pengadaan kapal;


(51)

3. Kapal berukuran tonase kotor lebih dari atau sama dengan GT 7

(GT ≥ 7) yang berlayar di laut;

4. Kapal berukuran tonase kotor kurang dari GT 7 (GT<7) yang berlayar di laut;

5. Pengelolaan pelabuhan regional lama;

6. Pengelolaan pelabuhan baru yang dibangun oleh provinsi;

7. Rekomendasi penetapan rencana induk Pelabuhan Internasional Hub, Internasional dan Nasional;

8. Penetapan rencana induk pelabuhan laut regional; 9. Rekomendasi penetapan lokasi pelabuhan umum; 10.Rekomendasi penetapan lokasi pelabuhan khusus;

11.Penerapan keputusan pelaksanaan pembangunan pelabuhan laut regional;

12.Penetapan pelaksanaan pembangunan pelabuhan khusus regional; 13.Penetapan keputusan pelaksanaan pengoperasian pelabuhan laut

regional;

14.Penetapan izin pegoperasian pelabuhan khusus regional;

15.Rekomendasi penetapan DLKr/DLKp pelabuhan laut Internasional Hub;

16.Rekomendasi penetapan DLKr/DLKp pelabuhan laut Internasional;

17.Rekomendasi penetapan DLKr/DLKp pelabuhan laut Nasional; 18.Penetapan DLKr/DLKp pelabuhan laut regional;


(52)

19.Izin kegiatan pengerukan di dalam DLKr/DLKp pelabuhan laut regional;

20.Izin reklamasi di dalam DLKr/DLKp pelabuhan laut regional; 21.Pertimbangan teknis terhadap penambahan dan pengembangan

fasilitas pokok pelabuhan laut regional;

22.Penetapan pelayanan operasional 24 jam pelabuhan laut regional; 23.Izin kegiatan pengerukan di wilayah perairan pelabuhan khusus

regional;

24.Izin kegiatan reklamasi di wilayah perairan pelabuhan khusus regional;

25.Penetapan pelayanan operasional 24 jam pelabuhan khusus regional;

26.Penetapan DUKS di pelabuhan regional;

27.Rekomendasi penetapan pelabuhan yang terbuka bagi perdagangan luar negeri;

28.Izin usaha dinas perhubungan angkutan laut bagi dinas perhubungan yang berdomosili dan beroperasi dalam lintas pelabuhan antar Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi setempat;

29.Izin usaha pelayaran rakyat bagi Dinas Perhubungan yang berdomosili dan beroperasi pada lintas pelabuhan antar Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi setempat, pelabuhan antar Provinsi dan Internasional (Lintas batas);


(53)

30.Pemberitahuan pembukaan kantor cabang Dinas Perhubungan angkutan laut Nasional yang dilingkup kegiatannya melayani lintas pelabuhan antar Kabupaten/Kota dalam satu Provinsi;

31.Pemberitahuan pembukaan kantor cabang Dinas Perhubungan pelayaran rakyat yang lingkup kegiatannya melayani lintas pelabuhan antar Provinsi serta lintas pelabuhan Internasional (lintas batas);

32.Pelaporan pengoperasian kapal secara tidak tetap dan tidak teratur (tramper) bagi Dinas Perhubungan angkutan laut yang berdomisili dan beroperasi pada lintas pelabuhan antar Kabupaten/Kota dalam satu provinsi;

33.Pelaporan penempatan kapal dalam trayek tetap dan teratur (liner) dan pengoperasian kapal secara tidak tetap dan tidak teratur (tramper) bagi Dinas Perhubungan pelayaran rakyat yang berdomisili dan beroperasi pada lintas pelabuhan antar Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi setempat, pelabuhan antar Provinsi dan Internasional (lintas batas);

34.Izin usaha tali di pelabuhan;

35.Izin usaha bongkar muat barang ke kapal; 36.Izin usaha Ekspedisi/Freight Forwarder; 37.Izin usaha angkutan perairan pelabuhan;

38.Izin usaha penyewaan peralatan angkutan laut/peralatan penunjang angkutan laut;


(54)

8. Bidang Udara a. Angkutan Udara

1. Pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan izin usaha angkutan udara niaga dan melaporkan kepemerintahan;

2. Pemantaun terhadap pelaksanna kegiatan izin kegiatan angkutan udara dan melaporkan ke pemerintah;

3. Pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan izin jaringan dan penerbangan dan melaporkan ke pemerintah;

4. Mengusulkan rute penerbangan baru ke daerah dari yang bersangkutan;

5. Pemantauan pelaksanaan persetujuan rute penerbangan dan melaporkan ke pemerintah;

6. Pemantauan terhadap pelaksanaan persetujuan penambahan atau pengurangan kapasitas angkutan udara dan melaporkan ke pemerintah;

7. Pemantauan terhadap pelaksanaan persetujuan izin terbang/FA yang dikeluarkan oleh pemerintah dan melaporkan ke pemerintah; 8. Persetujuan izin terbang/FA Dinas Perhubungan angkutan udara

tidak berjadwal antara Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Provinsi dengan pesawat udara diatar 30 tempat duduk dan melaporkan ke pemerintah;

9. Pemantauan terhadap pelaksanaan persetujuan izin terbang, FA Dinas Perhubungan angkutan udara non berjadwal antara


(55)

kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi dengan pesawat udara diantara 30 tempat duduk dan melaporkan ke pemerintah;

10.Pemantauan terhadap pelaksanaan tarif angkutan udara (batas atas) dan tarif referensi angkutan udara dan melaporkan ke pemerintah; 11.Pemantauan terhadap personil petugas pengaman operator

penerbangan dan personil petugas pasasi dan melaporkan ke pemerintah;

12.Pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan general sales agen dan melaporkan ke pemerintah;

13.Pemberian izin Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU) pemberian arahan dan petunjuk terhadap kegiatan Eksedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU);

14.Pemantauan, penilaian dan tindakan koreksi terhadap pelaksanaan kegiatan EMPU dan melaporkan kepada pemerintah;

15.Pengawasan dan pengendalian izin EMPU;

16.Pengusulan Bandar udara yang terbuka untuk melayani angkutan udara ke/dari luar negeri;

17.Pengusulan bandar udara diwilayah kerjanya yang terbuka untuk angkutan udara ke/dari luar negeri disertai alasan dan data dukungan yang memadai, mengusulkan penetapan tersebut kepada pemerintah;

b. Bandar Udara


(56)

2. Pemantauan terhadap pelaksanaan keputusan lokasi Bandar udara umum dan melaporkan ke pemerintah, pada bandar udara yang belum terhadap kantor di bandara;

3. Pemberian rekomendasi penetapan izin pembangunan Bandar udara umum yang melayani pesawat udara ≥ 30 tempat duduk; 4. Pemantauan terhadap penetapan/izin pembangunan Bandar udara

umum yang melayani pesawat udara ≥ 30 tempat duduk dan melaporkan ke pemerintah pada bandar udara yang belum terdapat kantor di bandara;

5. Pemantauan terhadap pelaksanaan penetapan/izin pembangunan bandar udara khusus yang melayani pesawat udara ≥ 30 tempat duduk dan melaporkan kepada pemerintah;

6. Pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan pengatur pesawat udara di apron, pertolongan Kecelakaan Penerbangan, Pemadam Kebakaran (PKPPK), salvage, pengamanan bandar udara dan GSE, pada bandar udara yang belum terdapat kantor bandara; 7. Pemantauan terhadap pelaksanaanan persetujuan izin terbang atau

FA yang dikeluarkan oleh pemerintah dan melaporkan ke pemerintah;

8. Persetujuan izin terbang/FA Dinas Perhubungan angkutan udara tidak terjadwal antara Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Provinsi dengan pesawat udara diatas 30 tempat duduk dan melaporkan ke pemerintah;


(57)

9. Pemantauan terhadap pelaksanaan persetujuan izin terbang/FA Dinas Perhubungan angkutan udara diatas 30 tempat duduk melaporkan ke pemerintah;

10. Pemantauan terhadap pelaksanaan tarif angkuatn udara (batas atas) dan tarif referensi angkutan udara dan melaporkan ke pemerintah;

11. Pemantauan terhadap personil petugas pengaman operator penerbangan dan personil petugas pasasi dan melaporkan ke pemerintah;

12. Pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan general sales agen dan melaporkan ke pemerintah;

13. Pemberian izin dan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU), Pemberian arahan dan petunjuk terhadap kegiatan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU);

14. Pemantauan, penilaian dan tindakan korektif terhadap pelaksanaan kegiatan EMPU dan melaporkan kepada pemerintah; 15. Pengawasan dan pengendalian izin EMPU;

16. Pengusulan bandar udara yang terbuka untuk melayani angkutan udara ke/dari luar negeri;

17. Pengusulan bandar udara diwilayah kerjanya yang terbuka untuk angkutan udara ke/dari luar negeri disertai alasan dan data dukung yang memadai mengusulkan penetapan tersebut kepada pemerintah;


(58)

D. Jaringan Usaha/Kegiatan

Dinas Perhubungan adalah instansi pemerintah yang bergerak di pelayanantransportasi darat, laut dan udara.Instansi ini juga menyediakan sarana danprasarana yang mendukung transportasi.Dinas Perhubungan juga mengadakankegiatan pembangunan di bidang perhubungan pos dan telekomunikasi.

E. Kinerja Usaha Terkini

Secara umum hasil pembangunan perhubungan tahun 2014 telahmengalami beberapa kemajuan, sedangkan target utama dari RencanaKerja Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara adalah pengembangan fasilitaskeselamatan lalu lintas jalan dengan pengadaan dan pemasangan rambu lalulintas jalan, guard rail, marka jalan, delineator dan RPPJ, Pembangunandermaga laut dan dermaga sungai serta Peningkatan dan pembangunanbandara – bandara.

F. Rencana Kegiatan

Rencana Kerja Dinas Perhubungan Tahun 2015 merupakan rencana pelaksana pembangunan Strategis Dinas PerhubunganProvinsi Sumatera Utara Tahun 2014– 2015. Rencana Kerja DinasPerhubungan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 disusun berdasarkanRencana Kerja Pemerintah (RKP) Provinsi Sumatera Utara tahun 2014-2015,dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam pelaksaanaan tugas DinasProvinsi Sumatera Utara Tahun 2015.


(59)

Rencana Kerja Dinas Perhubungan Tahun 2015 berisi kebijakan pembangunan perhubungan, yaitu transportasi dan kegiatan pendukungnya, yang akan dibiayai baik melalui APBD dan APBN. Uraian ini akan diawali dengan kondisi umum yang secara singkat menguraikan pencapaian kinerja sampai dengan perkiraan tahun 2015, masalah dan tantangan yang harus dihadapi pada tahun 2015.

Dari perkembangan keadaan tersebut kemudian dirumuskan prioritas-prioritas pembangunan tahun 2015 dan sasaran pembangunan yang hendak dicapai pada masing-masing prioritas dengan mengacu kepada agenda pembangunan.


(60)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekretaris adalah seorang pejabat yang memperoleh kepercayaan dari pimpinannya untuk mengurus hal-hal yang bersifat rahasia, misalnya membuat dan menyimpan surat-surat yang bersifat rahasia.Tugas sekretaris tidak hanya mengurus hal-hal yang bersifat rahasia, melainkan sudah meliputi ketatausahaan. Tata usaha itu sendiri adalah suatu peraturan yang terdapat dalam suatu proses penyelenggaraan kerja. (Hendarto dan Tulusharyono, 2003:4)

Sekretariat adalah satuan organisasi atau lembaga yang melaksanakan jasa-jasa perkantoran dalam bidang ketatausahaan.Sekretaris memegang peranan yang penting dan dapat menentukan berhasil tidaknya tujuan perusahaan atau sebuah kantor. Pentingnya peranan seorang sekretaris ini tentunya sesuai dengan jabatan sekretaris pada masing-masing organisasi atau kantor. (Saiman, 2002:24)

Menurut Hendarto dan Tulusharyono (2003:6) Peran sekretaris adalah membantu kelancaran kegiatan pimpinan terutama pada kegiatan administrasi, hal ini cukup sederhana dalam kalimat, tetapi dalam prakteknya cukup berat karena apapun pekerjaan atasan yang berhubungan dengan kegiatan mencapai tujuan perusahaan seorang sekretaris harus membantunya.

Peran Sekretaris organisasi adalah sekretaris yang bekerja atas perintah pimpinan, memiliki pula wewenang untuk turut membuat rencana,membuat keputusan, melakukan pengarahan dan pengkoordinasian hadap seluruh unit yang ada dalam lingkungan. Tugas sekretaris organisasi adalah menjaga file yang tepat,


(61)

menginformasikan kepada dewan direksi tentang pertemuan dan agendanya, mengirim laporantahunan, mengedarkan surat tentang kebijakan perusahaan, dan rapat. (Hendarto dan Tulusharyono, 2003:6)

Salah satu tanggung jawab utama seorang sekretaris organisasi adalah mengatur jadwal pertemuan sesuai dengan Perusahaan dan memastikan pertemuan secara efektif terorganisir. Selain itu menurut Rosidah & Sulistiyani (2005:13-14) menjaga catatan administrasi misalnya: menjaga rincian kontak up-to-date (yaitu nama,alamat dan nomor telepon) untuk komite manajemen dan anggota biasa dari organisasi, menyusun daftar nama dan alamat yang berguna untuk organisasi, termasul pejabat yang sesuai atau petugas dari organisasi sukarela, membuat catatan tentang kegiatan organisasi.

Peran Sekretaris organisasi pemerintah menurut Supriyadi dan Guno (2009:39) adalah sekretaris yang bekerja pada lembaga pemerintahan dan pemerintah daerah.Selain itu peran sekretaris organisasi pemerintah adalah pengantar Kantor Kabinet, Penasehat Peran dan Sekretariat Layanan.

Sekretaris pemerintah bertanggung jawab untuk menetapkan agenda untuk pertemuan Pemerintah dan Komite Menteri.Selain itu, sekretaris pemerintah memelihara hubungan konstan dengan semua anggota pemerintah.Sekretaris pemerintah bertindak sebagai Juru Bicara Pemerintah.Sekretaris pemerintah melaksanakan tugas-tugas lain yang ditunjuk kepadanya oleh Perdana Menteri. (Supriyadi dan Guno, (2009:40)


(62)

organisasi sektor publik dengan status direktur dan bertugas sebagai pengolah administrasi dan hukum, biasanya dalam bentuk posisi manajerial di atas.

Tugas sekretaris perusahaan adalah bertindak dengan itikad baik untuk kepentingan perusahaan, untuk menghindari konflik kepentingan, tidak untuk membuat keuntungan dari transaksi rahasia untuk atau atas nama perusahaan. (Hendarto dan Tulusharyono, 2003:8)

Fenomena/kendala yang terjadi di Sekretariat Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara adalah dalam Proses Penyusunan APBD. Sebagai salah satu instansi pemerintahan yang memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan Penyusunan APBD, penulis menemukan beberapa masalah yang kadang terjadi pada Sekretariat Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara yaitu :

1. Keterlambatan dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Keterlambatan penyusunan anggaran terjadi karena adanya tarik ulur atau adanya perbedaan pendapat penyusunan anggaran yang belum disetujui antara dewan eksekutif dengan dewan legislatif, perbedaan pendapat tersebut menghabiskan waktu yang cukup lama sekitar 2 bulan untuk mencapai satu pendapat yang sama, selain itu ada juga alasan lain yang menyebabkan terjadinya keterlambatan yaitu, suatu hubungan yang kurang harmonis dengan dewan legislatif akan memperhambat penyusunan anggaran, apabila dewan legislatif kurang menyukai penyusunan anggaran yang telah kita ajukan atau kurang menyukai dengan orang yang membuat penyusunan anggaran tersebut, maka hal tersebut akan menghambat persetujuan dari dewan legislatif dan juga proses pelaksanaan anggaran.


(63)

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah dijawab dari laporan ini adalah, Bagaimana tugas dan tanggung jawab sekretaris pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah Untuk mendiskripsikan tentang tugas dan tanggung jawab sekretaris pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah: Penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, sehingga dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

Adapun manfaat Tugas Akhir ini antara lain :

1.Bagi Instansi

a. Sebagai bahan pertimbangan yang mungkin berguna untuk mendukung kelancaran kegiatan-kegiatan perusahaan.

b. Sebagai masukan untuk perbaikan sekretaris Pada Badan Pendidikan dan pelatihan Provinsi sumatera utara, sesuai dengan hasil dan analisa penulis serta bahan untuk kepentingan Tugas Akhir ini.

2. Bagi Peneliti

a. Medambah dan memperluas pengetahuan penulis dibidang kesekretariatan dalam bentuk nyata, sehingga dapat dijadikan perbandingan antara teori dan praktek.


(64)

Sebagai bahan referensi tugas akhir bagi peneliti lainnya.

E. Sistematika Penelitian

Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penulisan tugas akhir ini, Penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara di Jln.Imam Bonjol No.61. Penelitian berlangsung selama empat minggu, yaitu dari tanggal 16 Februari 2015 sampai dengan 27 Maret 2015.Untuk lebih jelasnya, jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN Juni

Minggu ke 1

Minggu ke 2

Minggu ke 3

Minggu ke 4 1 Persiapan

2 Pengumpulan Data

3 Penulisan Laporan


(65)

F. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan Tugas Akhir ini dilaksanakan secara sistematis dan terarah, maka Penulis membagi luas pembahasan Tugas Akhir ini dalam 4 (empat) BAB, yang dianggap cukup memadai untuk mengemukakan hal yang dianggap penting dan relevan dengan judul Tugas Akhir ini dan dapat lebih terarah dan sistematis.

BAB I : PENDAHULUAN

Menjelaskan secara ringkas mengenai Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Sistematika Penelitian yang terdiri dari Jadwal Penelitian dan Metode Penelitian, serta Sistematika Penulisan.

BAB II : PROFIL INSTANSI

Memaparkan secara ringkas mengenai Sejarah Ringkas, Struktur Organisasi, Job Description, Jenis Usaha/Kegiatan, Kinerja Usaha Terkini, dan Rencana Kegiatan Perusahaan.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam BAB ini Penulis mencoba untuk menguraikan mengenai Pengertian Sekretaris, Pengertian Sekretariat, Peranan Sekretaris, Tugas dan Tanggung Jawab Seorang Sekretaris, fungsi dan kedudukan sekretaris dalam organisasi pemerintah, serta rincian Aktivitas Sekretariat di Dinas Perhubungan Sumatera Utara.


(66)

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Menjelaskan kesimpulan menyeluruh sesuai dengan topik penelitian dan kemudian menguraikan saran yang relevan dengan kesimpulan.


(67)

PELAKSANAAN TUGAS – TUGAS SEKRETARIS UNTUK MEMBANTU AKTIVITAS BAGIAN SEKRETARIAT DI DINAS PERHUBUNGAN

PROVINSI SUMATERA UTARA

OLEH:

KHAIRUNNISA WAHYUNI LUBIS

122103027

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(68)

(69)

(70)

Puji dan syukur Penulis ucapkan atas kehadirat Allah Swt karena hanya karena rahmat dan nikmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Juga kepada suri tauladan kita sepanjang masa Baginda Rasulullah Muhammad saw, marilah kita panjatkan shalawat atas beliau dan semoga kita mendapatkan syafaatnya di akhirat kelak.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “PELAKSANAAN TUGAS – TUGAS SEKRETARIS UNTUK MEMBANTU AKTIVITAS BAGIAN SEKRETARIAT DI DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA”

Selama penyusunan Tugas Akhir ini, Penulis menemui banyak hambatan, namun itu bukan penghalang bagi Penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Dengan semangat dan pikiran positif yang Penulis hal ini dijadikan tantangan untuk mencapai kesuksesan.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, Penulis mengucapkan terima kasih dengan setulus hati kepada semua pihak yang turut membantu dan mendukung Penulis baik langsung maupun tidak langsung.

1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph,D selaku Plt Rektor Universitas Sumatera Utara 2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE. M.Acc, Ak, selaku Pembantu dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara


(71)

Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

6. Ibu Magdalena. L. L. Sibarani, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

7. Ibu Dra.Friska Sipayung, M.Si selaku Dosen Pembimbing dan Dosen Wali yang dengan sabar telah membimbing Penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.

8. Kepada seluruh Dosen Program Studi Diploma III Kesekretariatan, Staff dan Pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, untuk semua jasa dalam memberikan ilmu dan bantuan selama perkuliahan.

9. Kepada Pimpinan dan Staff Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara. Terima kasih atas kerjasamanya dan bimbingannya saat Penulis melakukan Praktik Lapangan Kerja.

10.Kepada kedua orang tua tercinta Penulis Ayahanda Solahuddin Lubis, SH dan Ibunda Dra.Dahniar yang telah memberikan segenap kasih sayang, semangat, doa, dukungan, dan pengorbanannya kepada Penulis baik material maupun nonmaterial sehingga studi dan laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. 11.Kepada kedua adik tercinta Penulis M. Amin Rais Lubis dan Anggi Parlagutan

Lubis serta kepada sanak saudara. Terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini.


(72)

semangatnya. Semoga kita semua mampu mencapai cita-cita masing-masing. 13.Kepada seluruh teman-teman program Diploma III Kesekretariatan,

khususnya grup A. Terima kasih yang sedikit banyak telah membantu Penulis dalam meyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis berharap agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan semoga Allah Swt membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu penyelesaian Tugas Akhir ini. Aamiin yaa Rabbal alamin.

Medan, 30 Juni 2015 Penulis


(73)

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... v

Daftar Gambar ... vi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Sistematika Penelitian ... 4

F. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II PROFIL INSTANSI Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara ... 10

1. Visi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara ... 10

2. Misi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara ... 10

A. Struktur Organisasi ... 11

B. Job Description ... 12

C. Jaringan Usaha/Kegiatan ... 28

D. Kinerja Usaha Terkini ... 28


(74)

C. Peranan Sekretaris ... 33 D. Tugas dan Tanggung Jawab Seorang Sekretaris ... 35 E. Fungsi Sekretaris ... 39 F. Rincian Aktivitas Sekretariat di Dinas Perhubungan Sumatera Utara . 43 G. Analisi dan Evaluasi ... 59

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 47 B. Saran ... 48


(75)

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 4


(76)

Gambar 2.1 Logo Dinas PerhubunganProvinsi Sumatera Utara ... 10

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera


(1)

ii

4. Bapak Ami Dilham, MSi, selaku Wakil Dekan III Bag. Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara

5. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM selaku Ketua Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

6. Ibu Magdalena. L. L. Sibarani, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

7. Ibu Dra.Friska Sipayung, M.Si selaku Dosen Pembimbing dan Dosen Wali yang dengan sabar telah membimbing Penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.

8. Kepada seluruh Dosen Program Studi Diploma III Kesekretariatan, Staff dan Pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, untuk semua jasa dalam memberikan ilmu dan bantuan selama perkuliahan.

9. Kepada Pimpinan dan Staff Pegawai Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara. Terima kasih atas kerjasamanya dan bimbingannya saat Penulis melakukan Praktik Lapangan Kerja.

10.Kepada kedua orang tua tercinta Penulis Ayahanda Solahuddin Lubis, SH dan Ibunda Dra.Dahniar yang telah memberikan segenap kasih sayang, semangat, doa, dukungan, dan pengorbanannya kepada Penulis baik material maupun nonmaterial sehingga studi dan laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. 11.Kepada kedua adik tercinta Penulis M. Amin Rais Lubis dan Anggi Parlagutan

Lubis serta kepada sanak saudara. Terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini.


(2)

12.Kepada sahabat-sahabat tercinta: Suci, Derlina, Aulia, Ria, Ayu, Tika, Salisa, Zizi, Niky, Harjuk, Miftah, Aufha, Kiki, Kak Nia, Kak Tari, dan lain-lain yang tidak bisa tertulis satu persatu, Terima kasih banyak atas semua doa dan semangatnya. Semoga kita semua mampu mencapai cita-cita masing-masing. 13.Kepada seluruh teman-teman program Diploma III Kesekretariatan,

khususnya grup A. Terima kasih yang sedikit banyak telah membantu Penulis dalam meyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis berharap agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan semoga Allah Swt membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu penyelesaian Tugas Akhir ini. Aamiin yaa Rabbal alamin.

Medan, 30 Juni 2015 Penulis


(3)

iv DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... v

Daftar Gambar ... vi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Sistematika Penelitian ... 4

F. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II PROFIL INSTANSI Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara ... 10

1. Visi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara ... 10

2. Misi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara ... 10

A. Struktur Organisasi ... 11

B. Job Description ... 12

C. Jaringan Usaha/Kegiatan ... 28

D. Kinerja Usaha Terkini ... 28

E. Rencana Kegiatan Terkini ... 30


(4)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Sekretaris dan Sekretariat ... 31

B. Syarat-syarat Sekretaris ... 32

C. Peranan Sekretaris ... 33

D. Tugas dan Tanggung Jawab Seorang Sekretaris ... 35

E. Fungsi Sekretaris ... 39

F. Rincian Aktivitas Sekretariat di Dinas Perhubungan Sumatera Utara . 43 G. Analisi dan Evaluasi ... 59

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 48


(5)

vi

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 4 Tabel 2.1 Alokasi dan Realisasi Anggaran 2014... 29


(6)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

Gambar 2.1 Logo Dinas PerhubunganProvinsi Sumatera Utara ... 10 Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera