Pengaruh Variasi Arus Pengelasan dan Variasi Diameter Elektroda Terhadap Kekuatan Tarik Pada Stainless Steel AISI 304

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman yang disertai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) yang pesat dewasa ini menciptakan era globalisasi
danketerbukaan yang menuntut setiap individu untuk ikut serta didalamnya,
sehinggasumber

daya

manusia

harus

menguasai

IPTEK

serta


mampu

mengaplikasikannyadalam setiap kehidupan.
Kemajuan teknologi serta kebutuhan untuk menghasilkan konstruksi yang kuat
menjadikan teknik pengelasan menjadi pilihan utama dalam pembangunan
konstruksi.teknik pengelasan telah banyak dipergunakan secara luas pada
penyambungan batang-batang pada konstruksi bangunan baja dan konstruksi
mesin. Luasnya pengguanaan teknologi ini disebabkan karena bangunan dan
mesin yang dibuat dengan teknik penyambungan menjadi ringan dan lebih
sederhana dalam proses pembuatannya.Oleh karena itu dibutuhkan hasil las yang
memiliki kualitas yang baik untuk menunjang konstruksi yang kuat, aman dan
tahan lama.Kualitas hasil pengelasan tidak hanya dapat dilihat secara visual,
namun harus diketahui secara struktur.Hasil pengelasan yang baik secara visual,
belum tentu memiliki struktur yang baik.Lingkup penggunaan teknik pengelasan
dalam konstruksi sangat luas meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana
tekan, sarana transportasi, rel, pipa saluran dan lain sebagainya.
Konstruksi di lautan memerlukan baja yang tahan terhadap korosi dan karat,
Stainless Steel AISI 304 adalah salah satu contoh yang termasuk dalam kelompok

Universitas Sumatera Utara


baja tahan karat austenitic yang banyak digunakan sebagai bahan konstruksi.Baja
jenis ini mengandung 18% Cr – 8% Ni.Unsur-unsur tersebut merupakan unsur
terpenting yang dapat membuat baja tahan karat ini berfrasa austenit pada
temperatur kamar.Baja ini mempunyai ketahanan korosi yang baik, mampu
dibentuk dan mampu dilas.Kekurangan baja jenis ini adalah kecenderungan untuk
mengalami korosi antar butir, korosi lubang dan korosi retak tegangan (Stress
Corrosion Cracking).
Penyetelan kuat arus pengelasan akan mempengaruhi hasil las. Bila arus yang
digunakan terlalu rendah akan menyebabkan sukarnya penyalaan busur listrik.
Busur listrik yang terjadi menjadi tidak stabil.Panas yang terjadi tidak cukup
untuk melelehkan elektroda dan bahan dasar sehingga hasilnya merupakan rigirigi las yang kecil dan tidak rata serta penembusan kurang dalam. Sebaliknya bila
arus terlalu tinggi maka elektroda akan mencair terlalu cepat dan akan
menghasilkan permukaan las yang lebih lebar dan penembusan yang dalam
sehingga menghasilkan kekuatan tarik yang rendah dan menambah kerapuhan dari
hasil pengelasan (Arifin, 1997).
Kekuatan hasil lasan dipengaruhi oleh tegangan busur, besar arus,kecepatan
pengelasan, besarnya penembusan dan polaritas listrik.Penentuanbesarnya arus
dalam penyambungan logam menggunakan las busurmempengaruhi efisiensi
pekerjaan dan bahan las.Untuk dapat mengetahui pengaruh hasil pengelasan las

listrik dengan variasi arus dan diameter elektroda yang digunakan padaStainless
Steel AISI 304 terhadap uji kekuatan tarik dari pengelasan maka perlu dilakukan
pengujian terhadap benda uji hasil dari pengelasan.

Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang tersebut di atas, maka dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
Bagaimana pengaruh variasi arus pengelasan dan variasi diameter elektroda
terhadap kualitas kekuatan tarik pada Stainless Steel AISI 304 dengan pengelasan
SMAW?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untukmenguji bagaimana pengaruh
variasi arus pengelasan dan variasi diameter elektroda yang dipakai pada
pengelasanStainless Steel AISI 304 terhadap distribusi kekuatan tarik.
1.4 Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak terlalu melebar dari tujuan yang
ingin dicapai, maka perlu ditentukan batasan masalah, adapun batasan
permasalahan adalah sebagai berikut:

1. Memakai bahan uji Stainless Steel AISI 304 ( pelat baja )
2. Variasi arus pengelasan yang dipakai yaitu 85 A, 95 A dan 105 A
3. Variasi diameter elektroda yang dipakai 2,6 mm, 3,2 mm, dan 4,0 mm
4. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kekuatan tarik ( tensile ).
1.5 Manfaat Penelitian
Sebagai peran nyata dalam pengembangan teknologi khususnya pada teknologi
pengelasan, maka penulis berharap dapat mengambil manfaat daripenelitian pada
tugas skripsi ini, diantaranya sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

1. Sebagai

literatur

pada

penelitian

yang


sejenisnya

dalam

rangka

pengembanganteknologi khususnya di bidang pengelasan
2. Bagi akademik dapat menambah pengetahuan tentang hasil penelitian yang
telah dilakukan guna referensi penelitian selanjutnya
3. Sebagai informasi bagi juru las untuk meningkatkan kualitas hasil pengelasan.
1.6 Sistematika Penulisan
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dari judul skripsi yang
telahditetapkan, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, manfaat, dan
sistematika penulisan skripsi.
BAB II : DASAR TEORI
Pada

bab

ini

akan

dibahas

mengenai

teori-teori

yang


berhubungan

denganpenulisan skripsi. Dasar teori didapatkan dari berbagai sumber, diantaranya

Universitas Sumatera Utara

berasaldari: buku - buku pedoman, jurnal, paper, tugas akhir, e-mail, e-book, dan
e-news.
BAB III: METODOLOGI
Pada bab ini akan dibahas mengenai metode yang akan digunakan untuk
menyelesaikanpenulisan skripsi. Pada bab ini juga akan dibahas mengenai
langkah-langkahpenelitian, pengolahan dan analisa data yang akan digunakan
untukmenyelesaikan permasalahan dari topik yang diangkat.
BAB IV: ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dianalisa dan dibahas mengenai data-data yang telah
diperolehdari hasil penelitian yang telah dilakukan.
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan dari penulisan tugas akhir dan saran-saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


Universitas Sumatera Utara