Perencanaan Kebutuhan Distribusi dengan Metode Distribution Resource Planning (DRP) pada PT. Sabas Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dunia usaha mengalami perkembangan yang sedemikian cepatnya
sehingga menyebabkan maraknya perusahaan-perusahaan manufaktur yang saling
bersaing untuk menjadi yang terbaik di pasar global. Kunci utama dalam
memenangkan persaingan tersebut adalah dengan menyediakan produk yang tepat
mutu, tepat jumlah, tepat harga hingga biaya pengiriman yang sesuai. Untuk
memperoleh kriteria tersebut dibutuhkan proses produksi yang lancar agar
tercapai peningkatan produktivitas perusahaan. Proses produksi yang lancar
merupakan proses produksi yang efisien dan dapat meningkatkan target produksi
yang diinginkan.
PT. Sabas Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang produksi pakan ternak. PT. Sabas Indonesia memproduksi pakan ternak
dengan bahan baku utama berupa jagung dan dedak kasar yang kemudian diolah
menjadi produk pakan ternak dan didistribusikan ke Distribution Centre yaitu PT.
Itertama Trikencana Bersinar, PT. Ayam Mas Makmur dan PT. Unggas Sehat
Mandiri. Skema pendistribusian produk pakan di PT. Sabas Indonesia dapat
dilihat pada Gambar 1.1.
Universitas Sumatera Utara
PT. Itertama Trikencana
Bersinar
PT. Sabas Indonesia
Distribution
Centre
PT. Ayam Mas Makmur
PT. Unggas Sehat
Mandiri
Pabrik
Gambar 1.1. Skema Pendistribusian PT. Sabas Indonesia
Berdasarkan skema diatas dapat diketahui aliran distribusi produk jadi di
PT. Sabas Indonesia mulai dari bagian produksi hingga pada Distribution Centre.
Permasalahan
yang sering dialami
perusahaan
dengan
kendala
seperti
keterlambatan dalam pengiriman produk sampai ke Distribution Centre. Hal itu
menunjukkan bahwa perusahaan belum memiliki sistem distribusi produk pakan
ternak yang terintegrasi, sehingga menyebabkan keterlambatan pemenuhan
permintaan pelanggan.
Beberapa Data historis total permintaan produksi produk pakan ternak PT.
Sabas Indonesia dilihat pada Tabel 1.1.
Universitas Sumatera Utara
Bulan
Agustus
2015
September
2015
Oktober
2015
November
2015
Desember
2015
Januari
2016
Februari
2016
Maret
2016
April
2016
Mei
2016
Juni
2016
Juli
2016
Tabel 1.1. Data Historis Total Permintaan dan Keterlambatan Produk 1
tahun
Lead
Keterlambatan
Jumlah
Total
Existing
Time
Pengiriman
Permintaan Permintaan
Pengiriman
(Hari)
(hari)
(hari)
(ton)
(ton)
DC 1
6
10
4
52
DC 2
4
5
1
48
149
DC 3
4
7
3
49
DC 1
6
9
3
38
DC 2
4
9
5
39
118
DC 3
4
7
3
41
DC 1
6
10
4
31
DC 2
4
5
1
33
99
DC 3
4
5
1
35
DC 1
6
8
2
49
DC 2
4
5
1
37
137
DC 3
4
8
4
51
DC 1
6
8
2
35
DC 2
4
6
2
38
128
DC 3
4
7
3
55
DC 1
6
10
4
63
DC 2
4
7
3
45
167
DC 3
4
8
4
59
DC 1
6
9
3
50
DC 2
4
7
3
47
140
DC 3
4
6
2
43
DC 1
6
8
2
48
DC 2
4
8
4
44
141
DC 3
4
7
3
49
DC 1
6
9
3
45
DC 2
4
6
2
37
126
DC 3
4
5
1
44
DC 1
6
8
2
37
DC 2
4
5
1
55
129
DC 3
4
6
2
37
DC 1
6
8
2
21
DC 2
4
6
2
36
87
DC 3
4
7
3
30
DC 1
6
7
1
32
DC 2
4
6
2
39
103
DC 3
4
5
1
32
Sumber: PT. Sabas Indonesia
Universitas Sumatera Utara
Stok
(ton)
145
120
94
143
130
143
145
140
131
120
110
98
Berdasarkan Tabel 1.1. dapat dilihat bahwa total permintaan dan data
keterlambatan dari tiap DC di PT. Sabas Indonesia. Terdapat beberapa
permasalahan di PT. Sabas Indonesia yakni keterlambatan dalam pengiriman
produk. Hal ini menyebabkan keterlambatan produk hingga ke tangan konsumen
dan berkurangnya kepercayaan konsumen terhadap perusahaan.
Salah satu metode yang dapat menyelesaikan masalah penjadwalan
distribusi adalah Distribution Resource Planning (DRP). Menurut Gaspersz
Vincent (2005), Distribution Resource Planning merupakan metode yang berguna
untuk menentukan jumlah kebutuhan untuk mengisi kembali inventory pada
branch warehouse (Distribution Centre).
Menurut jurnal Dewi Paramitasari dan M. Yusuf yang ditulis pada tahun
2015 yang berjudul “Analisis dalam Perencanaan Kebutuhan Distribusi Produk
Gula Menggunakan Distribution Resource Planning (DRP) di PT. Madubaru” ,
dapat disimpulkan bahwa Metode Distribution Resource Planning dipakai pada
sebuah perusahaan produksi gula yang berlokasi di Yogyakarta. Setelah
menerapkan metode tersebut, tidak terjadi lagi keterlambatan dalam pengiriman
produk dan biaya semakin hemat.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas dapat dilihat
bahwa terjadi permasalahan berupa tidak normalnya sistem penjadwalan distribusi
Universitas Sumatera Utara
yang menyebabkan terjadi keterlambatan dalam mendistribusikan produk ke
setiap Distribution Centre.
1.3.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan umum penelitian adalah untuk menganalisis perencanaan
kebutuhan distribusi dengan menggunakan metode Distribution Resources
Planning (DRP) agar tidak terjadi keterlambatan dalam mendistribusikan produk
ke setiap Distribution Centre
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi variabel-variabel penyebab sistem distribusi yang tidak
normal pada Distribution Centre.
2. Membuat proyeksi jumlah produk yang diproduksi pada 12 periode yang akan
datang.
3. Menentukan order quantity pada masing-masing Distribution Centre untuk
mengoptimumkan jumlah pemesanan.
4. Menentukan perencanaan frekuensi pemesanan untuk mengurangi biaya
pemesanan.
5. Menentukan
safety
stock
pada
masing-masing
Distribution
Centre
berdasarkan tingkat pemenuhan kebutuhan Distribution Centre.
6. Memperoleh perencanaan kegiatan distribusi dalam bentuk Distribution
Resources Planning Worksheet.
Universitas Sumatera Utara
Manfaat penelitian adalah:
1.
Manfaat bagi mahasiswa
Mahasiswa mampu menggunakan dan mengaplikasikan teori dan konsep
perencanaan produksi ke dalam inti persoalan dalam suatu perusahaan yaitu
dengan pendekatan metode Distribution Resources Planning (DRP).
2.
Manfaat bagi perusahaan.
Manfaat bagi perusahaan yaitu hasil penelitian bisa menjadi usulan perbaikan
dalam sistem perusahaan agar kegiatan produksi perusahaan menjadi lebih
optimal dan dapat meminimumkan biaya.
3.
Manfaat bagi Departemen Teknik Industri USU
Departemen Teknik Industri USU dapat menjalin hubungan kerjasama yang
baik dengan PT. Sabas Indonesia.
1.4.
Batasan Masalah dan Asumsi
Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.
Aliran rantai suplai yang diamati adalah PT. Sabas Indonesia dengan PT.
Itertama Trikencana Bersinar, PT Ayam Mas Makmur dan PT. Unggas Sehat
Mandiri
2.
Aliran yang diteliti adalah aliran barang jadi.
Sedangkan asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.
Produksi berjalan dengan lancar
2.
Kapasitas penyimpanan produk di PT. Sabas Indonesia tersedia
Universitas Sumatera Utara
3.
Kondisi perusahaan tidak mengalami perubahan selama penelitian
4.
Lokasi vendor dan konsumen tidak mengalami perubahan
1.5.
Sistematika Penulisan Laporan
Bab I berisi
tentang
pendahuluan,
menguraikan
latar
belakang
permasalahan yang mendasari penelitian, perumusan permasalahan, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam
penelitian, dan sistematika penulisan tugas sarjana. Gambaran umum perusahaan,
menguraikan tentang sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, stuktur
organisasi perusahaan, sistem pengupahan dan fasilitas yang digunakan, proses
produksi produk pakan ternak, serta mesin dan peralatan yang digunakan dalam
proses produksi dibahas pada bab II. Bab III berisi tentang landasan teori, berisi
teori mengenai Distribution Resources Planning.
Metodologi Penelitian dibahas pada bab IV yang menguraikan tahap-tahap
yang dilakukan dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan
lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka berpikir, identifikasi
variabel penelitian, pengumpulan data sekunder, metode pengolahan data, blok
diagram prosedur penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah
sampai kesimpulan dan saran. Sementara bab V berisi tentang pengumpulan dan
pengolahan data yang membahas pengumpulan data yang berupa data historis
permintaan atau penjualan perusahaan yang kemudian dilanjutkan dengan
pengolahan data dengan metode Distribution Resources Planning. Analisis
Universitas Sumatera Utara
Pemecahan Masalah, meliputi analisis pemecahan masalah yang dikaji di
perusahaan yang menetapkan perencanaan distribusi dibahas pada Bab VI. Bab
VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil
pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat baik bagi perusahaan dan
peneliti.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dunia usaha mengalami perkembangan yang sedemikian cepatnya
sehingga menyebabkan maraknya perusahaan-perusahaan manufaktur yang saling
bersaing untuk menjadi yang terbaik di pasar global. Kunci utama dalam
memenangkan persaingan tersebut adalah dengan menyediakan produk yang tepat
mutu, tepat jumlah, tepat harga hingga biaya pengiriman yang sesuai. Untuk
memperoleh kriteria tersebut dibutuhkan proses produksi yang lancar agar
tercapai peningkatan produktivitas perusahaan. Proses produksi yang lancar
merupakan proses produksi yang efisien dan dapat meningkatkan target produksi
yang diinginkan.
PT. Sabas Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang produksi pakan ternak. PT. Sabas Indonesia memproduksi pakan ternak
dengan bahan baku utama berupa jagung dan dedak kasar yang kemudian diolah
menjadi produk pakan ternak dan didistribusikan ke Distribution Centre yaitu PT.
Itertama Trikencana Bersinar, PT. Ayam Mas Makmur dan PT. Unggas Sehat
Mandiri. Skema pendistribusian produk pakan di PT. Sabas Indonesia dapat
dilihat pada Gambar 1.1.
Universitas Sumatera Utara
PT. Itertama Trikencana
Bersinar
PT. Sabas Indonesia
Distribution
Centre
PT. Ayam Mas Makmur
PT. Unggas Sehat
Mandiri
Pabrik
Gambar 1.1. Skema Pendistribusian PT. Sabas Indonesia
Berdasarkan skema diatas dapat diketahui aliran distribusi produk jadi di
PT. Sabas Indonesia mulai dari bagian produksi hingga pada Distribution Centre.
Permasalahan
yang sering dialami
perusahaan
dengan
kendala
seperti
keterlambatan dalam pengiriman produk sampai ke Distribution Centre. Hal itu
menunjukkan bahwa perusahaan belum memiliki sistem distribusi produk pakan
ternak yang terintegrasi, sehingga menyebabkan keterlambatan pemenuhan
permintaan pelanggan.
Beberapa Data historis total permintaan produksi produk pakan ternak PT.
Sabas Indonesia dilihat pada Tabel 1.1.
Universitas Sumatera Utara
Bulan
Agustus
2015
September
2015
Oktober
2015
November
2015
Desember
2015
Januari
2016
Februari
2016
Maret
2016
April
2016
Mei
2016
Juni
2016
Juli
2016
Tabel 1.1. Data Historis Total Permintaan dan Keterlambatan Produk 1
tahun
Lead
Keterlambatan
Jumlah
Total
Existing
Time
Pengiriman
Permintaan Permintaan
Pengiriman
(Hari)
(hari)
(hari)
(ton)
(ton)
DC 1
6
10
4
52
DC 2
4
5
1
48
149
DC 3
4
7
3
49
DC 1
6
9
3
38
DC 2
4
9
5
39
118
DC 3
4
7
3
41
DC 1
6
10
4
31
DC 2
4
5
1
33
99
DC 3
4
5
1
35
DC 1
6
8
2
49
DC 2
4
5
1
37
137
DC 3
4
8
4
51
DC 1
6
8
2
35
DC 2
4
6
2
38
128
DC 3
4
7
3
55
DC 1
6
10
4
63
DC 2
4
7
3
45
167
DC 3
4
8
4
59
DC 1
6
9
3
50
DC 2
4
7
3
47
140
DC 3
4
6
2
43
DC 1
6
8
2
48
DC 2
4
8
4
44
141
DC 3
4
7
3
49
DC 1
6
9
3
45
DC 2
4
6
2
37
126
DC 3
4
5
1
44
DC 1
6
8
2
37
DC 2
4
5
1
55
129
DC 3
4
6
2
37
DC 1
6
8
2
21
DC 2
4
6
2
36
87
DC 3
4
7
3
30
DC 1
6
7
1
32
DC 2
4
6
2
39
103
DC 3
4
5
1
32
Sumber: PT. Sabas Indonesia
Universitas Sumatera Utara
Stok
(ton)
145
120
94
143
130
143
145
140
131
120
110
98
Berdasarkan Tabel 1.1. dapat dilihat bahwa total permintaan dan data
keterlambatan dari tiap DC di PT. Sabas Indonesia. Terdapat beberapa
permasalahan di PT. Sabas Indonesia yakni keterlambatan dalam pengiriman
produk. Hal ini menyebabkan keterlambatan produk hingga ke tangan konsumen
dan berkurangnya kepercayaan konsumen terhadap perusahaan.
Salah satu metode yang dapat menyelesaikan masalah penjadwalan
distribusi adalah Distribution Resource Planning (DRP). Menurut Gaspersz
Vincent (2005), Distribution Resource Planning merupakan metode yang berguna
untuk menentukan jumlah kebutuhan untuk mengisi kembali inventory pada
branch warehouse (Distribution Centre).
Menurut jurnal Dewi Paramitasari dan M. Yusuf yang ditulis pada tahun
2015 yang berjudul “Analisis dalam Perencanaan Kebutuhan Distribusi Produk
Gula Menggunakan Distribution Resource Planning (DRP) di PT. Madubaru” ,
dapat disimpulkan bahwa Metode Distribution Resource Planning dipakai pada
sebuah perusahaan produksi gula yang berlokasi di Yogyakarta. Setelah
menerapkan metode tersebut, tidak terjadi lagi keterlambatan dalam pengiriman
produk dan biaya semakin hemat.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas dapat dilihat
bahwa terjadi permasalahan berupa tidak normalnya sistem penjadwalan distribusi
Universitas Sumatera Utara
yang menyebabkan terjadi keterlambatan dalam mendistribusikan produk ke
setiap Distribution Centre.
1.3.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan umum penelitian adalah untuk menganalisis perencanaan
kebutuhan distribusi dengan menggunakan metode Distribution Resources
Planning (DRP) agar tidak terjadi keterlambatan dalam mendistribusikan produk
ke setiap Distribution Centre
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi variabel-variabel penyebab sistem distribusi yang tidak
normal pada Distribution Centre.
2. Membuat proyeksi jumlah produk yang diproduksi pada 12 periode yang akan
datang.
3. Menentukan order quantity pada masing-masing Distribution Centre untuk
mengoptimumkan jumlah pemesanan.
4. Menentukan perencanaan frekuensi pemesanan untuk mengurangi biaya
pemesanan.
5. Menentukan
safety
stock
pada
masing-masing
Distribution
Centre
berdasarkan tingkat pemenuhan kebutuhan Distribution Centre.
6. Memperoleh perencanaan kegiatan distribusi dalam bentuk Distribution
Resources Planning Worksheet.
Universitas Sumatera Utara
Manfaat penelitian adalah:
1.
Manfaat bagi mahasiswa
Mahasiswa mampu menggunakan dan mengaplikasikan teori dan konsep
perencanaan produksi ke dalam inti persoalan dalam suatu perusahaan yaitu
dengan pendekatan metode Distribution Resources Planning (DRP).
2.
Manfaat bagi perusahaan.
Manfaat bagi perusahaan yaitu hasil penelitian bisa menjadi usulan perbaikan
dalam sistem perusahaan agar kegiatan produksi perusahaan menjadi lebih
optimal dan dapat meminimumkan biaya.
3.
Manfaat bagi Departemen Teknik Industri USU
Departemen Teknik Industri USU dapat menjalin hubungan kerjasama yang
baik dengan PT. Sabas Indonesia.
1.4.
Batasan Masalah dan Asumsi
Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.
Aliran rantai suplai yang diamati adalah PT. Sabas Indonesia dengan PT.
Itertama Trikencana Bersinar, PT Ayam Mas Makmur dan PT. Unggas Sehat
Mandiri
2.
Aliran yang diteliti adalah aliran barang jadi.
Sedangkan asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.
Produksi berjalan dengan lancar
2.
Kapasitas penyimpanan produk di PT. Sabas Indonesia tersedia
Universitas Sumatera Utara
3.
Kondisi perusahaan tidak mengalami perubahan selama penelitian
4.
Lokasi vendor dan konsumen tidak mengalami perubahan
1.5.
Sistematika Penulisan Laporan
Bab I berisi
tentang
pendahuluan,
menguraikan
latar
belakang
permasalahan yang mendasari penelitian, perumusan permasalahan, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam
penelitian, dan sistematika penulisan tugas sarjana. Gambaran umum perusahaan,
menguraikan tentang sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, stuktur
organisasi perusahaan, sistem pengupahan dan fasilitas yang digunakan, proses
produksi produk pakan ternak, serta mesin dan peralatan yang digunakan dalam
proses produksi dibahas pada bab II. Bab III berisi tentang landasan teori, berisi
teori mengenai Distribution Resources Planning.
Metodologi Penelitian dibahas pada bab IV yang menguraikan tahap-tahap
yang dilakukan dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan
lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka berpikir, identifikasi
variabel penelitian, pengumpulan data sekunder, metode pengolahan data, blok
diagram prosedur penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah
sampai kesimpulan dan saran. Sementara bab V berisi tentang pengumpulan dan
pengolahan data yang membahas pengumpulan data yang berupa data historis
permintaan atau penjualan perusahaan yang kemudian dilanjutkan dengan
pengolahan data dengan metode Distribution Resources Planning. Analisis
Universitas Sumatera Utara
Pemecahan Masalah, meliputi analisis pemecahan masalah yang dikaji di
perusahaan yang menetapkan perencanaan distribusi dibahas pada Bab VI. Bab
VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil
pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat baik bagi perusahaan dan
peneliti.
Universitas Sumatera Utara