Berbagai Metode Pemecahan Dormansi Biji Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)

11

ABSTRAK

LILIS HABEAHAN: Berbagai Metode Pemecahan Dormansi Biji Andaliman
(Zanthoxylum acanthopodium DC.). Dibimbing oleh Mbue Kata Bangun dan Eva
Sartini Bayu
Perbanyakan Andaliman
secara generatif menghasilkan persentasi
perkecambahan sangat rendah dan memerlukan waktu yang lama berkecambah,
akibatadanya dormansi yang disebabkan kulit biji keras yang menghambat air dan
pertukaran gas dalam proses perkecambahan. Untuk itu suatu penelitian telah
dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas PertanianUSU (± 25 m dpl)
pada Mei-Agustus 2016 menggunakan rancangan acak kelompokdengan 8
perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari P0 (tanpa perlakuan), P1
(skarifikasi mekanik, perendaman hingga 24 jamdan air diganti), P2 (benih
disiram air panas70oC dibiarkan hingga dingin selama 24 jam, dan air diganti.),
P3 (benih disiram air panas 80oC dibiarkan hingga dingin selama 24 jam, dan air
diganti), P4 (perendaman 0.6 g KNO3 L-l selama 24 jam dan giberelin 250 ppm
selama5 jam), P5 (perendaman 0.6 g KNO3 L-l selama 24 jam dan giberelin 500
ppm selama5 jam), P6 (perendaman H2SO4 1% selama 10 menit), dan P7

(perendaman H2SO4 1% selama 15 menit). Peubah amatan yang diamati adalah
umur berkecambah (hari), persentasi berkecambah (%), kecepatan perkecambahan
(benih berkecambah/hari), laju perkecambahan (hari), kecambah normal (%),
kecambah abnormal (%) dan benih yang belum tumbuh (%).
Hasil penelitian menunjukkan pematahan dormansi dengan skarifikasi
mekanik, penyiraman air panas, perendamanKNO3dengan giberalin dan H2SO4
1% berbeda nyata terhadap semua parameter kecuali umur berkecambah (hari)
dan kecambah abnormal (%). Perlakuan yang terbaik digunakan untuk
mematahkan dormansi biji andaliman adalah perlakuan P5 (perendaman 0.6 g
KNO3 L-l selama 24 jam dan giberelin 500 ppm selama5 jam).
Kata kunci: Andaliman, biji dormansi, pematahan dormansi

Universitas Sumatera Utara

12

ABSTRACT

LILIS HABEAHAN: Various methods of breaking seed dormancy
Zanthoxylum acanthopodium DC., supervised by Mbue Kata Bangun and Eva

Sartini Bayu
Generative propagation of andaliman produces low germination
percentageand requires a long time to germinate due to seed dormancy which is
caused by hard skin that inhibits water and gas into the seed. Therefore, a study
has been carried out at the Laboratory of Seed Technology Association at
Agriculture Faculty of University of Sumatera Utara (USU) (± 25 m asl) in MayAugust 2016 using randomized block design with 8 treatments and 3 replications.
Treatment consists of P0 (without treatment), P1 (mechanical scarification,water
submersion for 24 hours and the water is replaced),P2 (seeds of hot water poured
700C allowed to cool for 24 hours and the water is replaced), P3 (seeds of hot
water poured 800C allowed to cool for 24 hours and the water is replaced), P4
(submersion in 0.6 g of KNO3 for 24 hours and 250 ppm of giberelin for 5 hours
), P5 (Submersion in 0.6 g of KNO3 for 24 hours and 500 ppm of giberelin for 5
hours), P6(submersion in 1% of H2SO4 for 10 minutes), and P7 (submersion in
1% of H2SO4 for 15 minutes). The parameters measured were age germination
(day),germination ability (%), seed growth rate (seeds germination/day),
germination rate(day),normal seedling (%), abnormal seedling (%).
The results showed that dormancy breaking by mechanical scarification,
watering hot water, submersion in KNO3 1%,GA3 and H2SO41% means
significantly allparameters except the age germination(day) and abnormal
seedling (%).The best treatment used tobreak seed dormancy of andaliman is the

treatment of P5 (Submersion in 0.6 g of KNO3 for 24 hours and 500 ppm of
giberelin for 5 hours).
Keywords: andaliman, seed dormancy, dormancy breaking

Universitas Sumatera Utara