CONTOH LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PK

CONTOH LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang

Dislokasi mandibula adalah suatu gangguan yang terjadi
karena pergeseran sendi. penderita dengan gangguan ini akan
merasa

tidak

nyaman

walaupun

gangguan

ini


jarang

disertai

dengan rasa sakit yang hebat.
Dislokasi dapat terjadi satu sisi (unilateral) atau dua
sisi

(bilateral)

dan

dapat

bersifat

akut

atau


emergensi,

kronis atau long-standing serta kronis yang bersifat rekuren
yang

dikenal

dengan

dislokasi

habitual,

sehingga

penderita

akan mengalami kelemahan yang sifatnya abnormal dari kabsula
pendukung dan Ligamen.
Dislokasi


didefinisikan

sebagai

pergerakan

kondilus kearah depan dari eminensia artiklare yang memerlukan
beberapa

bentuk

manipulasi

untuk

mereduksinya,

dislokasi


berbeda dengan subluksasi dimana pasien dapat mengembalikan
kondilus ke dalam fosa secara normal.
Pada

sebagian

besar

kasus,

dislokasi

terjadi

secara

spontan saat membuka mulut terlalu lebar, misalnya menguap,
berteriak,
Penderita


makan,
dengan

bernyanyi
fosa

atau

pada

saat

perawtan

mandibula

yang

dangkal


dan

gigi.
kepala

kondilus

tidak

predisposisi

berkembang

terjadinya

dengan

baik,

dislokasi.


merupakan

Dislokasi

factor

dapat

pula

terjadi pada saat manipulasi airway dalam tindakan anesthesia,
dan pada kasus trauma pada rahang yang umumnya terjadi oleh
karena kekuatan benturan kearah bawah dari mandibula pada saat
membuka mulut sebagian.
B.

Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian diatas


dapat

diidentifikasikan

masalah

sebagai berikut :
1.
Bagaimana teknik pemeriksaan radiografi skull pada kasus
2.

dislokasi Temporomandibular joint (TMJ) ?
Bagaimana kriteria gambar yang

dihasilkan

melalui

pemeriksaan skull pada kasus dislokasi temporomandibular joint
(TMJ) ?

C.

1.

Tujuan
Dilihat dari latar belakang penulisan makalah ini maka dapat
disimpulkan tujuan penulisan makalah ini adalah :
Mengetahui posisi pasien dan persiapan lainnya yang perlu
diperhatikan dalam pemeriksaan raddiografi skull pada kasus

dislokasi temporomandibular joint (TMJ);
2.
Memahami kriteria gambaran radiograf

yang

tepat

pada


pemerikasaan dislokasi temporomandibular joint (TMJ).
D.

Manfaat Penulisan
Manfaat penyusunan makalah ini adalah :
1.
Memberikan gambaran mengenai pemeriksaan radiograf skull
2.

pada kasus dislokasi temporomandibular joint (TMJ);
Memberikan pemahaman tentang kriteria gambaran radiograf.

E.
BAB

Sistimatika Penulisan
I
penulis mencantumkan

tentang


pendahuluan

yang

berisikan tentang latar belakang, tujuan penulisan, rumusan
masalah, pembatasan masalah serta sistimatika penulisan.
BAB II
berisikan kajian yang mnyelaskan mengenai Anatomy
Temporomandibular

Joint

Temporomandibularjoint

(TMJ),

(TMJ),

Definisi

Etiologi

dislokasi temporomandibular joint (TMJ).

dan

dislokasi
Parofisiologi

BAB

III

terdapat

pembahasan

yang

menjelaskan

tentag

Teknik

Pemeriksaan radiogradi pada kasus dislokasi temporo mandibula
joint.
BAB IV

penutup

yang

berisikan

kesimpulan

dari

pembahasan

makalah serta saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi semua
pembaca

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Anatomi Temporomandibular Joint (TMJ)
Temporomandibular joint ( TMJ ) adalah persendiaan dari

kondilus

mandibula

dengan

temporal.

Temporomandibula

fossa

gleinodalis

merupakan

sendi

dari

yang

tulang

bertanggung

jawab terhadap pergerakan membuka dan menutup rahang mengunyah
dan berbicara yang letaknya dibawah depan telinga.
Sendi

temporomandibula

merupakan

satu-satunya

sendi

di

kepala, sehingga bila terjadi sesuatu pada salah satu sendi
ini, maka seseorang mengalami masalah yang serius. Masalah
tersebut

berupa

nyeri

saat

membuka,

menutup

mulut,

makan,

mengunyah, berbicara, bahkan dapat menyebabkan mulut terkunci.
Kelainan

sendi

temporomandibula

disebut

dengan

disfungsi

temporomandibular. Salah satu gejala kelainan ini munculnya
bunyi

saat

rahang

membuka

dan

menutup.

Bunyi

ini

disebut

dengan clicking yang seringkali, tidak disertai nyeri sehingga
pasien

tidak

menyadari

adanya

kelainan

sendi

temporomandibular.
Susunan anatomi normal dari Temporomandibula joint ini
dibentuk oleh bagian – bagian:

Gambar 1. Anatomy Temporo Mandibular

1.
2.
3.
4.
5.

Joint
Fossa glenoidalis,
Prosesus kondiloideus
Ligamen
Rongga Synovial
Diskus artikularis

1.

Fossa Glenoidalis atau fossa mandibularis dari tulang

temporal.

Bagian

artikularis,
Bagian

anterior

merupakan

posterior

berhubungan

artikulasi

dari

fossa

dari

dengan
fossa

glenoidalis

tympani dari tulang temporal.
2.
Prosesus
kondiloideus

dari

eminensia

glenoidalis.

merupakan
tulang

dataran

mandibula.

Merupakan tulang yang berbentuk elips yang mempunyai kepala
dan leher.
3.

Ligamen.

Temporomandibula
menghubungkan

Fungsi

joint

tulang

dari

ini

temporal

ligamen

yang

membentuk

adalah

sebagai

alat

untuk

dengan

prosesus

kondiloideus

dari tulang mandibula serta membatasi gerak mandibula membuka,
menutup

mulut,

pergerakan

ke

samping,

dan

gerakan

lain.

Ligament yang menyusun temporomandibula joint terdiri dari :
a.
Ligamen temporo mandibular
b.
Ligamen spheno mandibular
c.
Ligamen stylo mandibular
4.
Rongga Synovial. Terdiri dari dua bagian yaitu bagian
superior dan bagian inferior. Fungsi dari rongga synovial ini
adalah

menghasilkan

cairan

pelumas

yang

berguna

untuk

pergerakan sendi.
5.
Diskus Artikularis. Merupakan tulang fibro kartilago
di dalam persendian temporomandibular yang terletak di antara
prosesus

kondiloideus

dan

fossa

glenoidalis.

Diskus

Artikularis ini merupakan bantalan tulang rawan yang tidak
dapat menahan sinar x sahingga gambarannya radiolusen.
Pergerakan temporomandibula joint ini dibagi menjadi dua gerak
utama yaitu :
a.

Gerak Rotasi

Ketika

caput

processus

condylaris

bergerak

pivot

dalam

kompartemen sendi bagian bawah dalam hubungannya dengan discus
articularis.
b.
Gerak meluncur atau translasi
Dimana caput mandibula dan discus

articularis

bergerak

disepanjang permukaan bawah Os. Temporale pada kompartemaen
sendi

bagian

atas.

Kombinasi

gerak

sendi

dan

meluncur

diperlukan agar cavum oris dibuja lebar – lebar. Gerak sendi
pada individu dewasa yang normal mempunyai kisaran 20 – 25mm
antara

gigi

geligi

dikombinasikan

dengan

anterior
gerak

atas

meluncur

dan

bawah.

kisaran

gerak

Bila
membuka

mulut yang normal akan meningkat menjadi 35 – 45mm7.
A.
Definisi DisklokasiTemporomandibular Joint (TMJ)
Dislokasi

temporomandibular

joint

(TMJ)

adalah

suatu

gangguan yang terjadi karena pergeseran sendi antara tulang
temporang dengan tulang rahang (mandibula).
B.
Patofisiologi Dislokasi Temporomandibular Joint (TMJ)
Dislokasi
dari
temporomandibularjoint
(TMJ)
seringkali
timbul

dan

disebabkan

Subluxation
pemindahan

oleh

(dislokasi
dari

hipermobilitas

parsial

kondilus,

dari

mandibula.

dari

sendi)

menyebabkan

biasanya

tidak

membutuhkan

pengelolaan medis. Kondisi yang lebih serius timbul ketika
kondilus mandibula bertranslasi ke anterior di depan articular
eminence dan terkunci pada posisi itu. Dislokasi dapat terjadi
secara

unilateral

atau

bilateral

dan

dapat

timbul

secara

spontan ketika mulut membuka secara lebar, seperti pada saat
menguap,

makan

atau

pada

saat

prosedur

perawatan

gigi.

Dislokasi dari kondilus mandibula yang bertahan lebih dari
beberapa detik biasanya akan menyebabkan sakit dan biasanya
juga menimbulakn kejang otot parah.
Dislokasi dapat diatasi sesegera mungkin. Pengurangannya
dilakukan dengan membuat tekanan kebawah pada gigi posterior
dan

tekanan

ke

atas

pada

dagu,

disertai

dengan

displacement/pemindahan pada posterior mandibula. Pengurangan
ini biasanya juga tidak sulit.

a.
b.
c.
4.

Ligamen temporo mandibular
Ligamen spheno mandibular
Ligamen stylo mandibular
Rongga Synovial. Terdiri dari dua bagian yaitu bagian

superior dan bagian inferior. Fungsi dari rongga synovial ini
adalah
5.

menghasilkan

cairan

pelumas

yang

berguna

untuk

pergerakan sendi.
Diskus Artikularis. Merupakan tulang fibro kartilago di
dalam

persendian

prosesus

temporomandibular

kondiloideus

dan

yang

fossa

terletak

di

glenoidalis.

antara
Diskus

Artikularis ini merupakan bantalan tulang rawan yang tidak
dapat menahan sinar x sahingga gambarannya radiolusen.
Pergerakan temporomandibula joint ini dibagi menjadi dua gerak
utama yaitu :
a.
Ketika

Gerak Rotasi
caput processus

condylaris

bergerak

pivot

dalam

kompartemen sendi bagian bawah dalam hubungannya dengan discus
articularis.
b.
Gerak meluncur atau translasi
Dimana caput mandibula dan discus

articularis

bergerak

disepanjang permukaan bawah Os. Temporale pada kompartemaen
sendi

bagian

atas.

Kombinasi

gerak

sendi

dan

meluncur

diperlukan agar cavum oris dibuja lebar – lebar. Gerak sendi
pada individu dewasa yang normal mempunyai kisaran 20 – 25mm
antara

gigi

dikombinasikan

geligi
dengan

anterior
gerak

atas

meluncur

dan

bawah.

kisaran

gerak

Bila
membuka

mulut yang normal akan meningkat menjadi 35 – 45mm7.
A.
Definisi DisklokasiTemporomandibular Joint (TMJ)
Dislokasi

temporomandibular

joint

(TMJ)

adalah

suatu

gangguan yang terjadi karena pergeseran sendi antara tulang
temporang dengan tulang rahang (mandibula).
B.

Patofisiologi Dislokasi Temporomandibular Joint (TMJ)
Dislokasi
dari
temporomandibularjoint
(TMJ)
seringkali
timbul

dan

disebabkan

oleh

hipermobilitas

dari

mandibula.

Subluxation

(dislokasi

pemindahan

dari

parsial

kondilus,

dari

sendi)

menyebabkan

biasanya

tidak

membutuhkan

pengelolaan medis. Kondisi yang lebih serius timbul ketika
kondilus mandibula bertranslasi ke anterior di depan articular
eminence dan terkunci pada posisi itu. Dislokasi dapat terjadi
secara

unilateral

atau

bilateral

dan

dapat

timbul

secara

spontan ketika mulut membuka secara lebar, seperti pada saat
menguap,

makan

atau

pada

saat

prosedur

perawatan

gigi.

Dislokasi dari kondilus mandibula yang bertahan lebih dari
beberapa detik biasanya akan menyebabkan sakit dan biasanya
juga

menimbulakn

diatasi

sesegera

kejang

otot

mungkin.

parah.

Dislokasi

Pengurangannya

dilakukan

dapat
dengan

membuat tekanan kebawah pada gigi posterior dan tekanan ke
atas pada dagu, disertai dengan displacement/pemindahan pada
posterior

mandibula.

Pengurangan

ini

biasanya

juga

tidak

sulit.
a.
b.
c.
4.

Ligamen temporo mandibular
Ligamen spheno mandibular
Ligamen stylo mandibular
Rongga Synovial. Terdiri dari dua bagian yaitu bagian

superior dan bagian inferior. Fungsi dari rongga synovial ini
adalah

menghasilkan

cairan

pelumas

yang

berguna

untuk

pergerakan sendi.
5.
Diskus Artikularis. Merupakan tulang fibro kartilago di
dalam

persendian

prosesus

temporomandibular

kondiloideus

dan

yang

fossa

terletak

di

glenoidalis.

antara
Diskus

Artikularis ini merupakan bantalan tulang rawan yang tidak
dapat menahan sinar x sahingga gambarannya radiolusen.
Pergerakan temporomandibula joint ini dibagi menjadi dua gerak
utama yaitu :
a.
Ketika

Gerak Rotasi
caput processus

condylaris

bergerak

pivot

dalam

kompartemen sendi bagian bawah dalam hubungannya dengan discus
articularis.

b.
Dimana

Gerak meluncur atau translasi
caput mandibula dan discus

articularis

bergerak

disepanjang permukaan bawah Os. Temporale pada kompartemaen
sendi

bagian

atas.

Kombinasi

gerak

sendi

dan

meluncur

diperlukan agar cavum oris dibuja lebar – lebar. Gerak sendi
pada individu dewasa yang normal mempunyai kisaran 20 – 25mm
antara

gigi

geligi

dikombinasikan

dengan

anterior
gerak

atas

meluncur

dan

bawah.

kisaran

gerak

Bila
membuka

mulut yang normal akan meningkat menjadi 35 – 45mm7.
A.
Definisi DisklokasiTemporomandibular Joint (TMJ)
Dislokasi

temporomandibular

joint

(TMJ)

adalah

suatu

gangguan yang terjadi karena pergeseran sendi antara tulang
temporang dengan tulang rahang (mandibula).
B.

Patofisiologi Dislokasi Temporomandibular Joint (TMJ)
Dislokasi
dari
temporomandibularjoint
(TMJ)
seringkali
timbul

dan

Subluxation
pemindahan

disebabkan

oleh

(dislokasi
dari

hipermobilitas

parsial

kondilus,

dari

mandibula.

dari

sendi)

menyebabkan

biasanya

tidak

membutuhkan

pengelolaan medis. Kondisi yang lebih serius timbul ketika
kondilus mandibula bertranslasi ke anterior di depan articular
eminence dan terkunci pada posisi itu. Dislokasi dapat terjadi
secara

unilateral

atau

bilateral

dan

dapat

timbul

secara

spontan ketika mulut membuka secara lebar, seperti pada saat
menguap,

makan

atau

pada

saat

prosedur

perawatan

gigi.

Dislokasi dari kondilus mandibula yang bertahan lebih dari
beberapa detik biasanya akan menyebabkan sakit dan biasanya
juga

menimbulakn

diatasi

sesegera

kejang
mungkin.

otot

parah.

Dislokasi

Pengurangannya

dilakukan

dapat
dengan

membuat tekanan kebawah pada gigi posterior dan tekanan ke
atas pada dagu, disertai dengan displacement/pemindahan pada
posterior

mandibula.

Pengurangan

sulit.
a.

Ligamen temporo mandibular

ini

biasanya

juga

tidak

b.
c.
4.

Ligamen spheno mandibular
Ligamen stylo mandibular
Rongga Synovial. Terdiri dari dua bagian yaitu bagian

superior dan bagian inferior. Fungsi dari rongga synovial ini
adalah

menghasilkan

cairan

pelumas

yang

berguna

untuk

pergerakan sendi.
5.
Diskus Artikularis. Merupakan tulang fibro kartilago di
dalam

persendian

prosesus

temporomandibular

kondiloideus

dan

yang

fossa

terletak

di

glenoidalis.

antara
Diskus

Artikularis ini merupakan bantalan tulang rawan yang tidak
dapat menahan sinar x sahingga gambarannya radiolusen.
Pergerakan temporomandibula joint ini dibagi menjadi dua gerak
utama yaitu :
a.
Ketika

Gerak Rotasi
caput processus

condylaris

bergerak

pivot

dalam

kompartemen sendi bagian bawah dalam hubungannya dengan discus
articularis.
b.
Gerak meluncur atau translasi
Dimana caput mandibula dan discus

articularis

bergerak

disepanjang permukaan bawah Os. Temporale pada kompartemaen
sendi

bagian

atas.

Kombinasi

gerak

sendi

dan

meluncur

diperlukan agar cavum oris dibuja lebar – lebar. Gerak sendi
pada individu dewasa yang normal mempunyai kisaran 20 – 25mm
antara

gigi

geligi

dikombinasikan

dengan

anterior
gerak

atas

meluncur

dan

bawah.

kisaran

gerak

Bila
membuka

mulut yang normal akan meningkat menjadi 35 – 45mm7.
A.
Definisi DisklokasiTemporomandibular Joint (TMJ)
Dislokasi

temporomandibular

joint

(TMJ)

adalah

suatu

gangguan yang terjadi karena pergeseran sendi antara tulang
temporang dengan tulang rahang (mandibula).
B.

Patofisiologi Dislokasi Temporomandibular Joint (TMJ)
Dislokasi
dari
temporomandibularjoint
(TMJ)
seringkali
timbul

dan

Subluxation
pemindahan

disebabkan
(dislokasi
dari

oleh

hipermobilitas

parsial

kondilus,

dari

mandibula.

dari

sendi)

menyebabkan

biasanya

tidak

membutuhkan

pengelolaan medis. Kondisi yang lebih serius timbul ketika
kondilus mandibula bertranslasi ke anterior di depan articular
eminence dan terkunci pada posisi itu. Dislokasi dapat terjadi
secara

unilateral

atau

bilateral

dan

dapat

timbul

secara

spontan ketika mulut membuka secara lebar, seperti pada saat
menguap,

makan

atau

pada

saat

prosedur

perawatan

gigi.

Dislokasi dari kondilus mandibula yang bertahan lebih dari
beberapa detik biasanya akan menyebabkan sakit dan biasanya
juga

menimbulakn

diatasi

sesegera

kejang

otot

mungkin.

parah.

Dislokasi

Pengurangannya

dilakukan

dapat
dengan

membuat tekanan kebawah pada gigi posterior dan tekanan ke
atas pada dagu, disertai dengan displacement/pemindahan pada
posterior

mandibula.

Pengurangan

ini

biasanya

juga

tidak

sulit.
a.
b.
c.
4.

Ligamen temporo mandibular
Ligamen spheno mandibular
Ligamen stylo mandibular
Rongga Synovial. Terdiri dari dua bagian yaitu bagian

superior dan bagian inferior. Fungsi dari rongga synovial ini
adalah
5.

menghasilkan

cairan

pelumas

yang

berguna

untuk

pergerakan sendi.
Diskus Artikularis. Merupakan tulang fibro kartilago di
dalam

persendian

prosesus

temporomandibular

kondiloideus

dan

yang

fossa

terletak

di

glenoidalis.

antara
Diskus

Artikularis ini merupakan bantalan tulang rawan yang tidak
dapat menahan sinar x sahingga gambarannya radiolusen.
Pergerakan temporomandibula joint ini dibagi menjadi dua gerak
utama yaitu :
a.
Ketika

Gerak Rotasi
caput processus

condylaris

bergerak

pivot

dalam

kompartemen sendi bagian bawah dalam hubungannya dengan discus
articularis.
b.
Gerak meluncur atau translasi

Dimana

caput

mandibula

dan

discus

articularis

bergerak

disepanjang permukaan bawah Os. Temporale pada kompartemaen
sendi

bagian

atas.

Kombinasi

gerak

sendi

dan

meluncur

diperlukan agar cavum oris dibuja lebar – lebar. Gerak sendi
pada individu dewasa yang normal mempunyai kisaran 20 – 25mm
antara

gigi

geligi

dikombinasikan
A.

dengan

anterior
gerak

atas

meluncur

dan

bawah.

kisaran

gerak

Bila
membuka

mulut yang normal akan meningkat menjadi 35 – 45mm7.
Definisi DisklokasiTemporomandibular Joint (TMJ)
Dislokasi

temporomandibular

joint

(TMJ)

adalah

suatu

gangguan yang terjadi karena pergeseran sendi antara tulang
temporang dengan tulang rahang (mandibula).
B.

Patofisiologi Dislokasi Temporomandibular Joint (TMJ)
Dislokasi
dari
temporomandibularjoint
(TMJ)
seringkali
timbul

dan

Subluxation
pemindahan

disebabkan

oleh

(dislokasi
dari

hipermobilitas

parsial

kondilus,

dari

mandibula.

dari

sendi)

menyebabkan

biasanya

tidak

membutuhkan

pengelolaan medis. Kondisi yang lebih serius timbul ketika
kondilus mandibula bertranslasi ke anterior di depan articular
eminence dan terkunci pada posisi itu. Dislokasi dapat terjadi
secara

unilateral

atau

bilateral

dan

dapat

timbul

secara

spontan ketika mulut membuka secara lebar, seperti pada saat
menguap,

makan

atau

pada

saat

prosedur

perawatan

gigi.

Dislokasi dari kondilus mandibula yang bertahan lebih dari
beberapa detik biasanya akan menyebabkan sakit dan biasanya
juga menimbulakn kejang otot parah.
BAB III
TEKNIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI SKULL PADA PASIEN DISKLOKASI
TEMPOROMANDIBULAR JOINT
A.

Indikasi Pemeriksaan
Berhubung materi kali ini adalah pemeriksaan radiograpy
pada

kasus

dislokasi

temporomandibular

joint,

maka

dapat

disimpulkan indikasi atau tujuan umum dilakukannya pemeriksaan

radiografi

untuk

menegakkan

diagnose

akibat

terjadinya

dislokasi TMJ
B.
1.

Persiapan Pasien dan Persiapan Alat
Persiapan Pasien
Melepaskan benda-benda logam yang dikenakan pasien di daerah
yang akan diperiksa seperti Perhiasan – perhiasan logam atau
piercing agar
pasien

untuk

tidak merusak gambar radiografi. Mempersilahkan
mengganti

pakaian

yang

dikenakan

dengan

baju

khusus yang telah dipersiapkan sebelumnya.
2.
Persiapan Alat
a.
Persiapan pada alat atau bahan yang akan digunakan pada
saat pemeriksaan radiografi antara lain :
b.
Pesawat sinar – X (factor eksposisi : kV, mA, S dan
c.

kondisi pesawat)
Kaset dan

film

yang

sesuai

dengan

daerah

yang

akan

diperiksa ( untuk pemeriksaan dislokasi TMJ digunakan ukuran
18 cm x 24cm )
d.
Market (pemberi tanda R : Right, L : Left)
e.
Alat fiksasi ( mencegah pergerakan objek seperi : sand
bag, spoon, dsb)
C.
Teknik Pemeriksaan
1.
Proyeksi AP Axial (Modified Towne Methode)
a.
Posisi Pasien
: Posisikan pasien dipposisi

ü
ü
ü
ü
ü

supine atau erect.
b.
Posisi Objek
:
Tempatkan pertengan kaset pada MSP (Mid Sagital Plane)
Letakkan lengan diposisi nyaman;
Atur bagu agar posisinya sama;
Atur kepala True AP maka MSP sejajar dengan IR;
Fleksikan leher agar orbitomeatal line tegak lurus dengan
film.
c.

Central Ray (CR)

: Arahkan sinar ke caudal dengan

sudut 350
d.
Central Point (CP) : 3 inci atau 7,5 cm diatas nasion
e.
FFD
: 100 cm
f. Kriteria gambar
:
ü Kepala tidak mengalami rotasi.
ü Tampak gambaran axial dari procesus condyloid dan mandibula
ü

fossae;
Condilus

dan

temoromandibular

pemeriksaan open mouth.

joint

(TMJ)

terlihat

pada

ü

Terjadi sedikit superposisi oleh condilus pada pemeriksaan
close mouth.

g.

Hasil foto AP Axial

1.
Proyeksi Axiolateral Oblique (Modiifed Law Methode)
a.
Posisi Pasien :
ü
Posisi semi prone khusus digunakan pada pasien yang tidak
dapat berbaring dengan posisi prone.
ü Atau Erect
b.
Posisi Objek :
ü Letakkan sisi lateral kepala menempel permukaan meja / bucky

ü

dengan

bagian

Tubuh

di

yang

akan

obliquekan

diperiksa

untuk

berada

membuat

dekat

pasien

dengna

bias

IR.

senyaman

mungkin.
Atur MSP pararel dengan permukaan meja / bucky. Dari posisi
lateral,

oblique-kan

tilting

dengan

wajah

mengatur

pasien

150

terhadap

interpupilari

line

IR.
tegak

Hindari
lurus

pemukaan meja/ bucky.
ü Atur dagu agar IOML tegak lurus pada tepi depan IR.
c.
Central Ray (CR)
: Arahkan sinar ke caudad 150
d.
Central Point (CP)
: 1 inchi posteriot dan 1 inchi
superior MAE yang jauh
dari film
e.
FFD
: 100 cm
f.
Kriteria gambar
:
ü Memperlihatkan struktur tulang yang dekat dengan IR seperti
ü

TMJ.
Tampak gambaran mastoid air cell

BAB IV
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penulisan makalah ini
antara

lain

mengetahui

kita

teknik

pemeriksaan

sebagai
pemeriksaan

radiografi

mahasiswa
yang
pada

calon

khususu

radiographer

digunakan

penderita

untuk

dislokasi

temporomandibular joint (TMJ). Selain itu mahasiswa mengetahui
perbedaan antara kriteria gambar pada proyeksi AP Axial dengan
Proyeksi Axiolateral Oblique.
Pemeriksaan yang digunakan untuk menegakkan diagnose pada
kasus dislokasi temporomandibular joint (TMJ) adalah Proyeksi
AP Axial dan Proyeksi Axiolateral Oblique. Sehingga nantinya
setelah terjun di dunia kerja mahasiswa dapat mengaplikasikan
Proyeksi

tersebut

kepada

pasien

penderita

dislokasi

temporomandibular joint (TMJ) dengan baik dan benar.
B.

Saran
Beberapa saran yang ingin saya utarakan selaku
mahasiswa antara lain agar di waktu mendatang dosen pengajar
Teknik Radiograpy Dasar (TRD) II dapat membimbing mahasiswa
untuk

menerapkan

teknik

pemeriksaan

radiography

skull

pada

kasus dislokasi temporomandibula joint dengan baik dan benar.
Sehingga dengan praktek yang benar diharapkan nantinya saat
diaplikasikan

di

dunia

kerja

mahasiswa

sudah

fasih

dengan

penggunaan teknik Pemeriksaan AP Axial dan Axiolateral Oblique
pada penderita dislokasi temporomandibular joint (TMJ).

DAFTAR PUSTAKA
http://catatanradiograf.blogspot.com/2010/12/teknikpemeriksaan-temporal-mandibula.html
http://www.scribd.com/doc/51105423/KELAINAN-SENDITEMPOROMANDIBULAR-2
http://www.lookfordiagnosis.com/images.php?
term=Temporomandibular+Joint&lang=1
http://odlarmed.com/?p=3044
http://www.google.co.id/search?
hl=id&biw=1366&bih=677&gbv=2&tbm=isch&sa=X&ei=1znZTc3xNczsrQem
6oGJBg&ved=0CDMQBSgA&q=dislocation+temporomandibular+joint&spe
ll=1
http://al-minangkabawi.blogspot.com/
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/05/dislokasi_mandibula_ke_arah_anterior.p
df