Analisis Kepemimpinan Manajer Proyek Untuk Meningkatkan Kerjasama Tim Dan Kinerja Waktu Pada Perusahaan Kontraktor Chapter III V
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendahuluan
Penelitian ini dilakukan guna mengindentifikasi pengaruh hubungan antara
gaya kepemimpinan manajer proyek, kerjasama tim ,dan kinerja waktu pada
proyek pemerintahan. Dimana kepemimpinan transaksional dan transformasional
apakah berpengaruh terhadap kerjasama tim dan pengaruh kerja sama tim
terhadap kinerja waktu proyek pada proyek pemerintahan.
Pada bab ini akan membahas metode penelitian yang akan dilakukan yaitu
proses penelitian, variabel penelitian, instrument penelitian, pengumpulan data,
dan pengolahan data.
3.2 Proses penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan penelitian deskriptif dengan pengumpulan
data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan status terakhir dari subjek
penelitian. Penelitian deskriptif paling umum meliputi penelitian sikap atau
pendapat terhadap individu, organisasi ataupun prosedur.
Penelitian diawali dengan merumuskan masalah dan judul penelitian yang
didukung dengan suatu kajian pustaka. Lalu tentukan konsep dan hipotesa
penelitian yang merupakan dasar untuk memelih metode penelitian yang tepat.
Langkah selanjutnya untuk mengindentifikasi variabel penelitian adalah
menetapkan pola dan pengambilan sampel dasar yang dapat diolah dan dianalisa.
Hasilnya diakhiri dengan penarikan dan penyusunan kesimpulan.
38
Universitas Sumatera Utara
Proses penelitian survei merupakan usaha yang sistematis untuk
mengungkapkan suatu fenomena sosial. Sebagai suatu metode ilmiah yang sudah
berkembang, penelitian survei memiliki dasar pemikiran, prosedur dan teknikteknik khusus yang membedakannya dari metode lain. Tetapi ada kesamaan dari
metode ini dengan metode ilmiah lainnya, yaitu unsur-unsur ilmu yang digunakan
seperti konsep proposisi, teori, variabel, hipotesa dan defenisi operasional.
Terdapat 2 (dua) tahap penelitian survei, yaitu proses teoritis dan proses
empiris. Pada tahap yang pertama yaitu proses teoritis diperlukan pengetahuan
yang baik tentang unsur penelitian, dengan adanya pengetahuan tentang konsep,
proposisi, dan teori akan dapat dirumuskan hubungan-hubungan teoritis secara
baik. Di tahap empirisasi, pengetahuan akan variabel, hipotesa dan defenisi
operasional agar gambaran operasional tentang data yang akan dikumpulakan
dalam sebuah penelitian sesuai.
Langkah-langkah yang biasa ditempuh dalam pelakasanaan penelitian survei
secara sederhana adalah sebagai berikut :
a. Merumuskan masalah penelitian dan menentukan tujuan survey
b. Menentukan konsep dan hipotesa serta menggali kepustakaan, adakalanya
hipotesa tidak diperlukan, misalnya pada penelitian operasional
c. Pengambilan sampel
d. Pembuatan kuisioner
e. Perkerjaan lapangan termasuk memilih dan melatih pewawancara
f. Pengolahan data
39
Universitas Sumatera Utara
g. Analisa dan pelaporan
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2003).
Variabel penelitian menurut hubungannya dengan variabel lain dapat dibedakan
menjadi sebagai berikut :
a. Variabel bebas (independent) : variabel dikatakan independen apabila
variabel tersebut bertindak sebagai variabel stimulus, input, prediktor dan
anticendent.
Jadi
variabel
independen
adalah
variabel
yang
mempengaruhi.
b. Variabel terikat (dependent) : variabel dikatakan dependen apabila
variabel tersebut merupakan variabel terikat yang dipengaruhi atau
menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
c. Variabel perantara : variabel yang berfungsi sebagai penghubung antara
variabel bebas dengan variabel terikat yang letaknya ditengah-tengah
antara variabel tersebut.
Hubungan antara gaya kepemimpinan, kerjasama tim dan kinerja waktu
dapat dijelaskan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
a. Variabel kepemimpinan sebagai variabel bebas (eksogen), variabel ini
letaknya berada di sisi paling kiri dalam model penelitian yang memiliki
hubungan arah keluar kepada variabel kerjasama tim.
40
Universitas Sumatera Utara
b. Variabel kerjasama tim sebagai variabel perantara, yang berada di tengahtengah dalam model penelitian dimana memiliki hubungan arah keluar
kepada kinerja waktu dan arah masuk dari gaya kepemimpinan.
c. Variabel kinerja waktu sebagai variabel terikat (endogen) yang berada di
sisi paling kanan yang memiliki hubungan arah masuk dari kerjasama tim.
3.3.1 Variabel Bebas
Gaya kepemimpinan adalah variabel bebas pada penelitian ini. Variabel
kepemimpinan transaksional dan transformasional diperoleh dari hasil literatur
seperti yang dibahas pada bab 2 yang dapat dilihat pada table dibawah ini.
41
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Sub-indikator
Nilai dan
keyakinan
Membahas nilai-nilai dan
keyakinan-keyakinan yang
penting dengan staf
Komitmen
Menekankan pada staf
akan pentingnya
komitmen mereka
Menekankan secara
khusus kepada staf akan
pentingnya memiliki satu
keinginan yang kuat untuk
mencapai suatu tujuan
Mempertimbangkan
akibat-akibat moral dan
etika dari keputusankeputusan yang dibuat
Menunjukan kepada staf
keyakinan akan gagasangagasan, nilai-nilai dan
kepercayaan-kepercayaan
yang dimiliki
Siap dan tahan
menghadapi masalahmasalah yang sulit
Cita-cita
Asumsi dari
keputusan
X1
Transformasional
Idealized
influence
Pernyataan
Keyakinan
atas gagasan,
nilai dan
kepercayaan
Sigap dalam
masalah sulit
Tujuan
sebagai dasar
tindakan
Kepercayaan
antar staf
Visi, misi
dan tujuan
Tingkah laku
sesuai
dengan nilai
Referensi
MLQ Bass
& Avolio
(2000)
Memperjelas tujuan utama
yang mendasari tindakantindakan kepada staf
Menjelaskan akan
pentingnya saling
percaya diantara staf
untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan
yang ada
Menekankan kepada staf
tentang perlunya memiliki
satu misi, tugas, dan tujuan
yang sama
Bertingkah laku sesuai
dengan nilai-nilai yang dianut
42
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional (Lanjutan)
Variabel
X1
Sub Variabel
Transformasional
Indikator
Inspirational
Motivation
Sub-indikator
Pernyataan
Standar yang
tinggi
terhadap
hasil kerja
Semangat
mencapai
kemungkinan
baru
Menetapkan standar yang
tinggi terhadap hasil kerja
yang harus dicapai
Optimis
tentang masa
depan
Kepercayaan
diri atas
kemampuan
Membicarakan secara
optimis tentang masa depan
dengan staf
Menunjukan kepercayaan
diri atas kemampuannya
mencapai tujuan
Motivasi
kepada staf
Memberikan dorongan
terus-menerus kepada staf
Fokus kepada
keberhasilan
Menyarankan kepada staf
untuk fokus terhadap apa
yang dilakukan untuk
mencapai keberhasilan
Memotivasi staf untuk
bekerja lebih banyak dan
lebih keras dari biasanya
Motivasi
untuk bekerja
keras
Semangat
terhadap
tujuan
Kesadaran
pada hal
prioritas
Semangat
untuk
berhasil
Visi yang
harus dicapai
Optimis
dalam
penyelesaian
rencana
Inspirasi
untuk berbuat
lebih
Referensi
Bersemangat untuk
memperoleh kemungkinankemungkinan baru
MLQ Bass
& Avolio
(2000)
Menjelaskan dengan penuh
semangat kepada staf
tentang tujuan- tujuan apa
yang harus dicapai
Menumbuhkan kesadaran
staf pada hal- hal yang
diprioritaskan
Meningkatkan semangat
staf untuk berhasil
Membicarakan secara jelas
tentang visi yang harus
dicapai
Menunjukan kepastian
dalam menyelesaikan suatu
rencana
Mengajak staf untuk
melakukan sesuatu yang
lebih dari biasanya
43
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional (Lanjutan)
Variabel
X1
Sub Variabel
Transformasional
Indikator
Inspirational
Stimulation
Sub-indikator
Pernyataan
Menghargai
pertanyaan
yang penting
Menghargai pertanyaan
staf yang memiliki nilai
penting dan berguna
Pemeriksaan
terhadap
asumsi kritis
Memeriksa kembali
asumsi yang bersifat kritis
untuk mengetahui apakah
asumsi itu tepat
Pemikiran
kreatif
Mendorong staf untuk
mencari gagasan- gagasan
baru
Mempertanyakan caracara lama dan tradisional
dalam melakukan sesuatu
Respon
terhadap
cara lama
dan
tradisional
Pemecahan
masalah dari
berbagai
sudut
pandang
Cara-cara
baru dalam
pekerjaan
Memberi
gagasan dan
pendapat
Melihat
masalah dari
aspek
berbeda
Pemikiran
yang
inovatif
Pemecahan
masalah
dengan logis
Referensi
Memecahkan masalah dari
berbagai sudut pandang
Menyarankan staf tentang
perlunya menggunakan
cara-cara baru dalam
melaksanakan
pekerjaan/tugas
Memberi kesempatan
kepada staf untuk
mengeluarkan dan
menyatakan gagasangagasan dan pendapatpendapat yang mereka
miliki
Meminta staf untuk
melihat satu masalah dari
berbagai aspek/segi yang
berbeda-beda
Memberi kesempatan
kepada staf untuk berpikir
tidak tradisional dalam
memecahkan persoalan
tradisional
Memberi kesempatan
kepada staf untuk
memecahkan masalah
dengan menggunakan
alasan logis dan buktibukti nyata
MLQ Bass
& Avolio
(2000)
44
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional (Lanjutan)
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Sub-indikator
Perlakuan
sebagai
individu
dalam
kelompok
Mendengarkan
pandangan
Memperlakukan staf
sebagai individu tidak
hanya sebagai anggota
kelompok
Pemberian
nasehat
Memberikan nasehatnasehat yang berguna bagi
pengembangan diri staf
Menekankan kepada staf
untuk mengembangkan
kekuatan-kekuatan mereka
sendiri
Meluangkan waktu untuk
mengajari dan memberi
petunjuk kepada staf
Memperlakukan staf
sebagai individu yang
berbeda satu dengan yang
lain
Mengajarkan kepada staf
bagaimana cara
mengetahui kebutuhankebutuhan dan
kemampuan- kemampuan
pihak lain
Meningkatkan
pengembangan diri pada
staf
Memberikan perhatian
secara pribadi kepada staf
yang terlihat membutuhkan
perhatian
Motivasi
untuk
berkembang
X1
Transformasional
Inspirational
Consideration
Pernyataan
Pemberian
pelatihan dan
petunjuk
Perlakuan
sebagai
individu yang
berbeda
Pelatihan
untuk
mengetahui
kebutuhan dan
kemampuan
Pengembangan
diri
Mendengarkan
keluhan
Referensi
Mendengarkan dengan
penuh perhatian apa yang
dikemukakan staf
MLQ Bass
& Avolio
(2000)
45
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional (Lanjutan)
Variabel
X1
Sub Variabel
Transformasional
Indikator
Idealized
Attributes
Sub-indikator
Pernyataan
Pengorbanan
diri
Mengorbankan
kepentingan pribadi demi
kepentingan orang lain
Tenang dalam
situasi kritis
Bersikap tenang dalam
menghadapi situasi kritis
Rasa bangga
Menanamkan rasa bangga
kepada staf selama
bergabung bersama
Tidak memperhatikan
keinginan pribadi
Mendahulukan
kepentingan
orang lain
Keyakinan
diri
Kemampuan
dan keahlian
Referensi
MLQ Bass
& Avolio
(2000)
Memberikan keyakinan
kepada staf bahwa
rintangan dapat diatasi
bersama
Menunjukan bakat dan
kemampuan dalam setiap
hal yang dilakukan
Rasa hormat
Mendapat respek dari staf
Kepercayaan
diri
Menunjukan kepercayaan
diri pada staf
46
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transaksional
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Sub-indikator
Imbalan
sebagai balasan
atas dukungan
Imbalan atas
hasil kerja
Kesepakatan
imbalan dari
hasil kerja
Perundingan
imbalan sebagai
balas jasa
X2
Transaksional
Contingent
Reward
Bantuan
sebagai balas
jasa
Tindakan untuk
memperoleh
imbalan
Kepastian
imbalan yang
pantas atas hasil
kerja
Kepastian
penghargaan
atas hasil kerja
Kepuasan atas
hasil kerja
Pernyataan
Memberikan kepada staf
apa yang mereka inginkan
sebagai balasan atas
dukungan bawahan
Menyatakan secara jelas
kepada staf tentang apa
yang dapat mereka peroleh
apabila hasil kerjanya
mencapai standar
Membuat kesepakatan
kepada staf tentang apa
yang mereka terima, apabila
mereka melakukan
pekerjaannya sesuai dengan
harapan
Berunding dengan staf
tentang apa yang dapat
mereka peroleh sebagai
balas jasa atas apa yang
telah mereka hasilkan
Membantu pekerjaan staf
sebagai balas jasa atas
upaya-upaya yang telah
mereka lakukan
Menunjukan kepada staf
apa yang harus mereka
lakukan untuk memperoleh
imbalan dari upaya-upaya
yang mereka lakukan
Meyakinkan staf bahwa
mereka menerima imbalan
yang pantas atas hasil
kerjanya yang mencapai
target
Meyakinkan kepada staf
tentang penghargaan yang
akan diterima apabila
bersama-sama
melaksanakan pekerjaan
dengan baik
Menunjukan kepuasan
bilamana staf melakukan
tugas dengan baik
Referensi
MLQ Bass
& Avolio
(2000)
47
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transaksional (Lanjutan)
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Management
by Exception
Active
X2
Sub-indikator
Management
by Exception
Passive
Referensi
Perhatian
fokus kepada
kesalahan
Memusatkan perhatian
kepada kesalahan dari
standar yang telah ditetapkan
Pengawasan
kepada
kesalahan
Mengawasi secara ketat
kesalahan-kesalahan pada
hasil kerja staf
Memantau
kesalahan
Menghabiskan waktunya
untuk mencari "apa yang
harus diatasi"
Memperbaiki kesalahankesalahan staf
Perbaikan
kesalahan
Peraturan
untuk
mencegah
kesalahan
Perhatian
kepada
kegagalan
Menekankan peraturan
kepada staf agar terhindar
dari kesalahan
Komentar atas
hasil kerja
Mengomentari hasil kerja
staf setelah menemukan
kesalahan
Mengambil tindakan
perbaikan setelah staf gagal
mencapai sasaran yang
ditetapkan
Tindakan
perbaikan
setelah gagal
mencapai
sasaran
Perbaikan
setelah gagal
mencapai
prestasi kerja
Tindakan saat
masalah serius
Transaksional
Pernyataan
Penyampaian
kesalahan
lebih banyak
dari pada hasil
kerja
Tindakan jika
ada kesalahan
Tindakan atas
penyimpangan
Tindakan
dalam masalah
gawat
Memperhatikan kegagalan
dalam rangka mencapai
standar hasil kerja
MLQ
Bass &
Avolio
(2000)
Melakukan perbaikanperbaikan setelah staf gagal
mencapai prestasi kerja
sesuai dengan standar
Mengambil tindakan saat
masalah yang dihadapi telah
gawat
Mengatakan tentang
kesalahan-kesalahan staf
lebih banyak dari pada hasil
kerja yang dilakukan benar
Akan mengambil tindakan
jika ada sesuatu yang salah
Perlu melakukan tindakan
apabila ditemukan
penyimpangan
Mengambil tindakan bila
masalah-masalah sudah
menjadi gawat
48
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Variabel Perantara
Kerjasama tim
adalah
variabel
penelitian dalam
penelitian ini.
Komunikasi, kolaborasi, dan kekompakan tim merupakan indikator untuk
kerjasama tim yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.2 Variabel Kerjasama Tim
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Komunikasi
antar tim
kerja
Z1
Komunikasi
Komunikasi
dalam tim
kerja
Subindikator
Pernyataan
Komunikasi
dengan
orang lain
Berkomunikasi dengan
orang lain selain tim sendiri
Persaingan
antar
kelompok
kerja
Bekerja
sama dalam
perusahaan
Persaingan antar tim di
dalam perusahaan
Tukar
informasi
antar
anggota
kelompok
kerja
Peningkatan
komunikasi
antar
anggota
kelompok
kerja
Bekerja
sama dalam
kelompok
kerja
Bersedia berbagi informasi
antar anggota tim tentang
pekerjaan
Referensi
Bekerja sama di dalam
perusahaan untuk
menyelesaikan pekerjaan
Campion,
M.A.,Medsk
er,
G.J.,Higgs,
A.C (1993)
Meningkatkan komunikasi
antar orang-orang yang
bekerja di obyek yang sama
Bekerja sama di dalam tim
untuk menyelesaikan
pekerjaan
49
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Variabel Kerjasama Tim (Lanjutan)
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Integrated
information
and
resources
Subindikator
Integrasi
informasi
Integrasi
sumber daya
Z2
Kolaborasi
Pernyataan
Berupaya
menggabungankan
informasi untuk
menyelesaikan tugas- tugas
bersama
Berupaya
menggabungankan sumber
daya untuk menyelesaikan
tugas- tugas bersama
Mengambil waktu untuk
membantu dan menolong
orang lain agar dapat
menyelesaikan pekerjaan
Assisting
another
Membantu
dalam
penyelesaian
pekerjaan
Discussing
Problems
openly
Diskusi
dalam
pemecahan
masalah
Support and
encouragem
ent
Motivasi
dan
dukungan
Insisting on
solving a
problem by
oneself
Diskusi
dalam
pemecahan
masalah
dengan cara
sendiri
Menghindari
diskusi
untuk
pemecahan
masalah
Mendiskusikan masalah
tetapi bersikeras untuk
melakukan dengan cara
mereka sendiri
Menolak
untuk
membantu
dalam
penyelesaian
tugas
Rekan kerja tidak bersedia
membantu orang lain untuk
menyelesaikan tugas
Avoiding
discussing
problems
Referensi
Berbicara secara terbuka
dan berusaha
menyelesaikan masalah
yang dihadapi bersamasama
Saling mendukung dan
mendorong satu sama lain
Tjosvold
(1988)
Menghindari untuk
membahas masalah dan
mencoba memecahkan
sendiri
50
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Variabel Kerjasama Tim (Lanjutan)
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Sub-indikator
Penting bagi anggota tim
menjadi bagian dalam proyek
Cohesion
Tim menjadi
bagian
proyek
Tim melekat
pada proyek
Bangga
menjadi
bagian tim
Tanggung
jawab
menjaga tim
Senang
berada di
kelompok
berbeda
Rasa saling
suka dalam
tim
Interaksi
dengan
anggota lain
Rasa tidak
suka dengan
banyak orang
dalam tim
Tidak ada
kerjasama
dalam tim
Anggota tim merasa berada di
grup yang berbeda
Kontribusi
dalam
mencapai
tujuan
Penyelesaian
terhadap
masalah
bersama
Tiap anggota berkontribusi
dalam mencapai tujuan tim
Tidak ada
kerjasama
dalam
penyelesaian
tugas tim
Anggota tim tidak bekerja sama
untuk menyelesaikan tugas tim
Affective
Z3
Keutuhan
Behavioral
Pernyataan
Anggota tim melekat kuat di
proyek
Anggota tim bangga menjadi
bagian dalam tim
Setiap anggota tim bertanggung
jawab untuk memelihara dan
menjaga tim
Referensi
Eric Wang,
Huey-Wen
Chou dan
James
Jiang
(2004)
Anggota tim ini merasa suka
satu sama lain
Anggota tim menikmati
kebersamaan dengan anggota
lain
Anggota tim tidak suka banyak
orang dalam tim
Anggota tim tidak bergantung
satu sama lain
Henry,
K.B.,
Arrow, H.,
Carini, B
(1999)
Tim menyelesaikan hal-hal
yang tidak dapat diselesaikan
satu anggota tim
51
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Variabel Kerjasama Tim (Lanjutan)
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Cognitive
Z3
Keutuhan
Socialoriented
cohesion
Taskoriented
cohesion
Sub-indikator
Pernyataan
Tim menjadi
bagian diri
Anggota tim berpikir tim ini
sebagai bagian dari diri mereka
Menilai diri
berbeda
dengan
anggota lain
Tim tidak
menjadi
bagian diri
Anggota tim menilai diri
sendiri sangat berbeda dari
anggota tim lain
Menilai diri
mirip dengan
anggota lain
Anggota tim menilai diri
sendiri cukup mirip dengan
anggota tim lain
Skill dalam
orientasi
sosial
Anggota tim melihat bahwa
orang-orang dalam tim
memiliki skill sosial yang
tinggi
Anggota tim melihat bahwa
orang-orang dalam tim
memiliki skill memecahkan
masalah yang tinggi
Skill dalam
orientasi
pemecahan
masalah
Fokus tim
pada
penyelesaian
tugas
Anggota tim tidak berpikir tim
ini sebagai bagian dari diri
mereka
Anggota tim melihat bahwa
tim berfokus pada
menyelesaikan tugas
Referensi
Henry,
K.B.,
Arrow, H.,
Carini, B
(1999)
Bernthal
and Insko
(1993)
Arrow, H.,
Carini, B
(1999)
3.3.3 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah kinerja waktu. Untuk menghitung variabel waktu
diperlukan indikator berdasarkan persamaan berikut :
Setelah itu kinerja waktu diukur dengan pembobotan sebagai berikut :
52
Universitas Sumatera Utara
Skala
Tabel 3.3 Variabel Kinerja Waktu
Penilaian
Keterangan
1
Sangat Buruk
Terlambat > 16%
2
Buruk
Terlambat antara 8%-16%
3
Rata-rata
Terlambat ≤ 8%
4
Baik
Lebih cepat antara 0-4%
5
Sangat Baik
Lebih cepat > 4%
Sumber : Kog, Y.C., Chua, D.K.H., Loh, P.K., Jaselskis, E.J., Key Determinants
for Construction Schedule Performance, 1999.
3.4 Rancangan Instrumen Penelitian
Data yang dikumpulkan merupakan landasan penelitian yang digunakan
untuk menguji hipotesis serta menjawab penelitian yang telah dirumuskan.
Instrumen merupakan alat bantu dalam kegiatan pengumpulan data agar kegiatan
menjadi mudah dan sistematis.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik uji reliabilitas internal
agar hemat biaya dan waktu karena sekali dalam pengambilan data. Uji reliabilitas
internal adalah cara menguji suatu alat ukur untuk sekali pengambilan data.
Cronbachs Alpha merupakan uji reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini.
Perhitungan nilai koefisien cronbach alpha menggunakan aplikasi SPSS, dimana
nilai koefisien harus diatas 0.60 untuk memenuhi standar reliabilitas instrumen.
Nilai reliabilitas akan semakin baik jika nilai setiap variabel mendekati satu.
53
Universitas Sumatera Utara
3.4.1 Kuisioner
Menurut Riduwan (2008), angket atau kuisioner adalah daftar pertanyaan
yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai
dengan permintaan pengguna. Adapun tujuan penyebaran ialah mencari informasi
yang lengkap mengenai sebuah masalah dari responden tanpa khawatir bila
responden memberikan jawaban tidak sesuai kenyataan. Digunakan kuisioner
terbuka pada tahap verifikas, klarifikasi dan validasi variabel penelitian.
Kuisioner ditunjukan kepada manajer proyek dan anggota tim proyek.
Kuisioner dibagi menjadi dua, yang kuisioner A diisi oleh manajer proyek dan
kuisioner B diisi oleh anggota tim proyek. Kuisioner A ialah kuisioner untuk kerja
sama tim (komunikasi, kolaborasi, dan keutuhan).
a. Komunikasi
• Komunikasi yang terjadi di dalam tim (Communication within the
Work Group). Diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 2, 3, 5.
•
Komunikasi antar tim-tim di dalam perusahaan (Communication
between Work Groups). Diwakili dengan pertanyaan kuesioner no :
1, 4, 6.
b. Kolaborasi
•
Integrated information and resources diwakili dengan pertanyaan
kuesioner no : 7, 8.
• Assisting another diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 10
• Discussing problems openly diwakili dengan oleh pertanyaan
54
Universitas Sumatera Utara
kuesioner no : 12
• Support and Encouragement diwakili dengan pertanyaan kuesioner
no : 9
• Insisting on solving a problem by oneself diwakili dengan
pertanyaan kuesioner no : 13
• Avoiding
discussing
problems
diwakili
dengan
pertanyaan
kuesioner no : 11, 14.
c. Keutuhan
•
Affective diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 19, 20, 21, 22
• Behavioral diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 23, 24, 25,
26.
• Cognitive diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 27, 28, 29,
30.
• Social-oriented cohesion diwakili dengan pertanyaan kuesioner no
: 31.
• Task-oriented cohesion diwakili dengan pertanyaan kuesioner no :
32, 33.
•
Faktor-faktor lain yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan
oleh Wang et al (2004) diwakili dengan pertanyaan kuesioner no :
15, 16, 17, 18
Sedangkan kuisioner B merupakan kuisioner untuk kepemimpinan
transaksional dan transformasional yang dikutip dari teori MLQ (Multifactor
Leadership Questionnaire) seperti yang diungkapkan oleh Bass dan Avolio
(1990).
55
Universitas Sumatera Utara
a. Gaya kepemimpinan transformasional
•
Kemampuan pimpinan dalam mengungkapkan visi, mendahulukan
kepentingan perusahaan dan orang lain, keyakinan diri serta keahlian
dalam membuat bawahan merasa tenang dalam situasi krisis sehingga
patut menjadi idola bawahan (idealized attributes). Diwakili dengan
pertanyaan kuesioner no : 1, 9,18, 27, 36.
•
Kemampuan
pimpinan
untuk
menjadi
model
peran
dengan
menanamkan nilai-nilai kehidupan, cita-cita, asumsi, komitmen dan
keyakinan kepada bawahan (idealized influence). Diwakili dengan
pertanyaan kuesioner no : 2, 11, 20, 29, 37.
•
Kemampuan pemimpin untuk menimbulkan antusias, rasa optimis
serta inspirasi kepada bawahan sehingga bawahan mampu bekerja
keras dan memanfaatkan peluang untuk menyelesaikan tugas yang
beresiko tinggi dengan hasil memuaskan (inspirational motivation).
Diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 4, 13, 22, 30, 39, 44.
•
Kemampuan pemimpin dalam memecahankan masalah secara kreatif
dengan cara-cara baru dan mendorong bawahan untuk berani
mengungkapkan pendapat yang berbeda melalui
pemikiran yang
kreatif dan inovatif (intellectual stimulation). Diwakili dengan
pertanyaan kuesioner no : 6, 15, 23, 32, 38, 41.
•
Individualized
Consideration,
Kemampuan
pemimpin
untuk
memperlakukan bawahan dengan baik, mendengarkan pandangan dan
56
Universitas Sumatera Utara
keluhan mereka, memberikan saran dan nasehat, dan mendorong
untuk berkembang (individualized consideration). Diwakili dengan
pertanyaan kuesioner no : 8, 16, 25, 34, 40,43.
b. Gaya kepemimpinan transaksional
•
Pemimpin
melakukan
perjanjian
dengan
bawahan
seperti
memberikan imbalan (reward) yang dibutuhkan oleh bawahan atas
kinerja yang telah dicapai sesuai dengan standar yang ditetapkan
(Contingent Reward). Diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 7,
14, 21, 28, 35, 42.
•
Pemimpin
yang
membuat
peraturan
dengan
memperhatikan,
mengikuti dan memantau setiap kesalahan yang dilakukan bawahan
serta mengambil tindakan korektif sebelum masalah menjadi lebih
gawat
(management
by
exception
active).
Diwakili
dengan
pertanyaan kuesioner no : 5, 12, 19, 26, 33.
•
Pemimpin yang hanya akan turun tangan apabila muncul masalahmasalah yang disebabkan oleh kesalahan dari standar yang ditetapkan
(management by exception passive). Diwakili dengan pertanyaan
kuesioner no : 3, 10, 17, 24, 31.
3.4.2 Skala Pengukuran data
Menurut Moh. Nazir (2005) pembuatan skala penting sekali dalam
penelitian terutama pada data yang bersifat kualitatif. Dengan itu fakta-fakta
57
Universitas Sumatera Utara
kualitatif dapat berubah menjadi urutan kuantitatif. Menurut Nazir (2003), ada 4
jenis ukuran yaitu :
a. Ukuran nominal, merupakan ukuran yang paling sederhana di mana
angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai label saja,
dan tidak menunjukkan tingkatan apa-apa.
b. Ukuran ordinal, merupakan ukuran yang diberikan dimana angka-angka
tersebut mengandung pengertian tingkatan. Ukuran ordinal digunakan
untuk mengurutkan objek dari yang terendah ke tertinggi atau sebaliknya.
c. Ukuran interval, merupakan suatu pemberian angka kepada set dari objek
yang mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain,
yaitu jarak yang sama pada pengukuran interval memperlihatkan jarak
yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur. Ukuran interval tidak
memberikan jumlah absolut dari objek yang diukur.
d. Ukuran rasio, merupakan skala untuk menghitung kualitas yang terlihat
secara visual, dapat dihitung, dapat ditambahkan dan dikurangi, dapat
dibagi dan dilipatkan.
Pada penelitian ini menggunakan skala/ukuran ordinal. Penentuan
rangking
tingkat
pengaruh
variabel-variabel
gaya
kepemimpinan
yang
berpengaruh pada kerjasama tim dan kinerja waktu yang dipengaruhi oleh
kerjasama tim adalah kategori 1-5.
58
Universitas Sumatera Utara
3.5 Pengumpulan Data
Pada penelitian ini akan dilakukan dengan wawancara serta pembagian
kuisioner, yang ditujukan kepada responden yang sesuai pada pembahasan
penelitian ini.
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang digunakan yaitu :
a. Data primer yaitu data yang didapat dari hasil wawancara/diskusi
langsung serta jawaban hasil kuesioner dari responden. Data primer
merupakan data yang dikumpulkan serta diolah sendiri oleh peneliti
langsung dari responden.
b. Data sekunder, yaitu data yang didapat dari jurnal dan studi literatur lain
yang terkait dengan penelitian ini. Data sekunder adalah data yang
diperoleh dalam bentuk sudah jadi, diolah serta disajikan oleh pihak lain.
Studi literatur untuk mendapatkan data empiris merupakan tahap awal
penelitian. Berdasarkan data empiris tersebut disusun kuesioner untuk
menganalisis lebih lanjut. Pengumpulan data yang akan dilakukan adalah dengan
survei.
Populasi dari penelitian ini adalah proyek-proyek pemerintah yang
dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan kontraktor selaku penyedia jasa di
Sumatera Utara. Sampel dari penelitian ini adalah 25 (duapuluh lima) perusahaan
kontraktor yang telah melaksanakan proyek pemerintahan dengan nilai kontrak
dibawah 2 (Dua) Miliyar Rupiah yang dananya bersumber dari APBD (Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah).
59
Universitas Sumatera Utara
3.5.1 Responden penelitian
Manajer proyek dan anggota tim proyek yang berada dibawah
kepemimpinan manajer proyek merupakan responden pada penelitian ini.
Responden itu dipilih agar dapat memperoleh pandangan dari semua pihak baik
itu manajer proyek maupun anggota tim proyek yang berada dibawah
kepemimpinan manajer proyek terhadap gaya kepemimpinan, kerjasama tim dan
kinerja waktu sehingga diharapkan hasil penelitian dapat menggambarkan
keadaan yang sebenarnya.
3.6 Pengolahan Data
Setelah kuesioner terkumpul dilanjutkan dengan melakukan analisis data
secara statistik dengan menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Program
for Social Science) serta analisa korelasi dan software smartPLS (Partial Least
Square) untuk analisa Structural Equation Modeling (SEM). Data yang diperoleh
akan ditabulasi sesuai dengan format program SPSS seperti dibawah ini :
Tabel 3.4 Format Tabulasi Input Data
No
Sampel
Variabel
Variabel Kerjasama tim
kinerja waktu
Y
Z1
Z2
Z3
Variabel
Gaya kepemimpinan
X1
X2
1
Sampel 1
Y1
Z11
Z21
Z31
X11
X21
2
…
Y2
Z12
Z22
Z32
X12
X22
3
…
…
Z13
Z23
…
X13
X23
N
Sampel n
Yn
Z1n
Z2n
Z3n
X1n
X2n
Sumber : Hasil olahan
60
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1 FLOWCHART
Penelitian
Latar Belakang Penelitian
Rumusan Permasalahan/Tujuan
Penelitian
Kajian Pustaka
Konsultasi, Studi Pendahuluan &
Membuat kuisioner
Menentukan Sampel & Variabel
Penelitian
Data Primer
Data Sekunder
Penyebaran Kuisioner
Pengumpulan Kuisioner
Analisis Data & Pembahasan
Kesimpulan & Saran
Selesai
61
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pendahuluan
Data merupakan hal yang penting dalam melakukan penelitian. Data pada
penelitian ini dikumpulkan dengan menggunanakan kuisioner. Sebelum diolah
kuisioner tersebut disebarkan atau dibagikan kepada responden penelitian.
Responden pada penelitian ini terdiri dari manajer proyek dan tim proyek pada
perusahaan-perusahaan kontraktor yang melaksanakan proyek pemerintahan.
Setelah kuisioner dikumpulkan, dilakukan analisa terhadap data tersebut. Analisa
data dilakukan menggunakan 2 program statistik yaitu program
SPSS dan
SmartPLS.
4.2 Data Responden
Penyebaran kuisioner disebarkan ke beberapa perusahaan kontraktor yang
berlokasi di Sumatera Utara, untuk tabulasi data dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Tabel 4.1 Tabulasi Data Perusahaan Kontraktor
Perusahaan
Lokasi Perkerjaan
Sumber Dana
Kontraktor
CV.KJ
Medan
APBD
CV.EF
Medan
APBD
PT.TG
Medan
APBD
CV.KCN
Medan
APBD
PT.ZTJ
Medan
APBD
CV.LJ
Tobasa
APBD
CV.BE
Tobasa
APBD
CV.JD
Tobasa
APBD
CV.R
Tobasa
APBD
CV.SMA
Tobasa
APBD
CV.M12
Tobasa
APBD
CV.MK
Tobasa
APBD
CV.EM
Tobasa
APBD
62
Universitas Sumatera Utara
No
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Tabel 4.1 Tabulasi Data Perusahaan Kontraktor
Perusahaan
Lokasi Perkerjaan
Sumber Dana
Kontraktor
CV.ST
Tobasa
APBD
CV.DF
Tobasa
APBD
CV. NG
Dairi
APBD
CV. M
Dairi
APBD
CV.SM
Dairi
APBD
PT.TDD
Tapanuli Utara
APBD
CV.CB
Tapanuli Utara
APBD
CV.FJ
Tapanuli Utara
APBD
CV.S
Siantar
APBD
CV.S
Siantar
APBD
CV.KA
Deliserdang
APBD
CV.IS
Deliserdang
APBD
Untuk profil responden terbagi dalam dua bagian sesuai dengan
pembagian kuesioner yang terdiri dari kuesioner A untuk anggota tim proyek dan
kuesioner B untuk manajer proyek. Kedua profil responden tersebut dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
a. Kuisioner A yang disebarkan kepada anggota tim proyek
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Tabel 4.2 Tabulasi Data Responden Anggota Tim Proyek
Nama
Jabatan
Pendidikan Terakhir
Responden 1
Staff Ahli
S-1 (Strata Satu)
Responden 2
Juru Ukur
SMK Bangunan
Responden 3
Juru Gambar
SMK Bangunan
Responden 4
Pelaksana Lapangan
SMK Bangunan
Responden 5
Mandor
SMK Bangunan
Responden 6
Juru Gambar
SMK Bangunan
Responden 7
Pelaksana Perkerasan
SMK Bangunan
Responden 8
Mandor Perkerasan
SMA
Responden 9
Pelaksana Lapangan
S-1 (Strata Satu)
Responden 10
Juru Gambar
S-1 (Strata Satu)
Responden 11
Operator Motor Grader
SMA
Responden 12
Surveyor
SMK Bangunan
Responden 13
Pelaksana Lapangan
S-1 (Strata Satu)
Responden 14
Staff Ahli
S-1 (Strata Satu)
Responden 15
Staff Ahli
S-1 (Strata Satu)
Responden 16
Pelaksana Perkerasan
S-1 (Strata Satu)
Responden 17
Pelaksana Lapangan
S-1 (Strata Satu)
Responden 18
Pelaksana Lapangan
STM Bangunan
Responden 19
Juru Gambar
S-1 (Strata Satu)
63
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Tabulasi Data Responden Anggota Tim Proyek (Lanjutan)
No
Nama
Jabatan
Pendidikan Terakhir
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Responden 20
Responden 21
Responden 22
Responden 23
Responden 24
Responden 25
Responden 26
Responden 27
Responden 28
Responden 29
Responden 30
Responden 31
Responden 32
Responden 33
Responden 34
Responden 35
Responden 36
Responden 37
Responden 38
Responden 39
Responden 40
Pelaksana gedung
Mandor Las
Ahli Listrik
Pelaksana Lapangan
Pelaksana Lapangan
Mandor
Juru Hitung Kuantitas
Pekerja Aspal Jalan
Operator Mesin grader
Staff ahli
Pelaksana Lapangan
Pelaksana Lapangan
Juru gambar
Pelaksana Lapangan
Pelaksana Lapangan
Mandor
Staff Ahli
Juru Gambar
Pelaksana Lapangan
Pelaksana Lapangan
Pelaksana Lapangan
SMK Bangunan
SMA
SMK Listrik
S-1 (Strata Satu)
SMK
STM Bangunan
S-1 (Strata Satu)
SMA
SMA
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
STM Bangunan
S-1 (Strata Satu)
SMA
S-1 (Strata Satu)
SMK Bangunan
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
SMK Bangunan
Karakteristik pengalaman kerja responden penelitian kuisioner A dibagi
menjadi 3 yaitu :
•
Kelompok responden dengan pengalaman 1 s/d 5 Thn
•
Kelompok responden dengan pengalaman 6 s/d 10 Thn
•
Kelompok responden dengan pengalaman > 10 Thn
64
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Bar Chart Data Pengalaman Kerja Responden Tim Proyek
1 s/d 5 Thn
6 s/d 10 Thn
> 10 Thn
20%
47%
33%
b. Kuisioner B yang disebarkan kepada Manager Proyek
Tabel 4.3 Tabulasi Data Responden Manajer Proyek
No
Nama
Pendidikan Terakhir
Pengalaman Kerja
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Responden 1
Responden 2
Responden 3
Responden 4
Responden 5
Responden 6
Responden 7
Responden 8
Responden 9
Responden 10
Responden 11
Responden 12
Responden 13
Responden 14
Responden 15
Responden 16
Responden 17
Responden 18
Responden 19
Responden 20
Responden 21
Responden 22
Responden 23
Responden 24
Responden 25
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
12 Tahun
20 Tahun
22 Tahun
23 Tahun
18 Tahun
20 Tahun
12 Tahun
10 Tahun
13 Tahun
11 Tahun
10 Tahun
18 Tahun
18 Tahun
25 Tahun
14 Tahun
9 Tahun
15 Tahun
18 Tahun
13 Tahun
15 Tahun
13 Tahun
25 Tahun
15 Tahun
12 Tahun
14 Tahun
65
Universitas Sumatera Utara
4.3 Analisis Data
4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam
mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas sering digunakan untuk mengukur
ketepatan suatu instrumen dalam kuesioner atau skala, apakah instrumeninstrumen pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin
diukur. Dengan mengacu pada kriteria yaitu jika rhitung>rtabel, maka dikatakan
valid, sebaliknya jika rhitung≤rtabel maka dikatakan tidak valid.
Pada penelitian ini dilakukan uji validitas terhadap variabel X
(kepemimpinan) dan variabel Z (kerjasama tim). Dari nilai kritis korelasi Pearson
Product Moment untuk variabel X (kepemimpinan) dengan n = 40 dengan tingkat
kepercayaan 95%, dapat diketahui bahwa nilai tabel korelasi adalah 0,312. Berikut
diperlihatkan perhitungan untuk variabel X pada tabel berikut:
Variabel
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel X
rhitung
rtabel
Keterangan
0,452
0,312
Valid
0,242
0,312
Tidak Valid
0,456
0,312
Valid
-0,016
0,312
Tidak Valid
0,554
0,312
Valid
0,321
0,312
Valid
0,631
0,312
Valid
0,397
0,312
Valid
0,586
0,312
Valid
0,406
0,312
Valid
0,224
0,312
Tidak Valid
0,570
0,312
Valid
0,524
0,312
Valid
0,675
0,312
Valid
0,574
0,312
Valid
66
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel X (Lanjutan)
Variabel
rhitung
rtabel
Keterangan
X16
0,483
0,312
Valid
X17
0,320
0,312
Valid
X18
0,415
0,312
Valid
X19
0,635
0,312
Valid
X20
0,318
0,312
Valid
X21
0,755
0,312
Valid
X22
0,612
0,312
Valid
X23
0,245
0,312
Tidak Valid
X24
0,405
0,312
Valid
X25
0,485
0,312
Valid
X26
0,304
0,312
Tidak Valid
X27
0,515
0,312
Valid
X28
0,477
0,312
Valid
X29
0,358
0,312
Valid
X30
0,356
0,312
Valid
X31
0,167
0,312
Tidak Valid
X32
0,304
0,312
Tidak Valid
X33
0,224
0,312
Tidak Valid
X34
0,065
0,312
Tidak Valid
X35
0,708
0,312
Valid
X36
0,427
0,312
Valid
X37
0,057
0,312
Tidak Valid
X38
0,434
0,312
Valid
X39
0,668
0,312
Valid
X40
0,538
0,312
Valid
X41
0,270
0,312
Tidak Valid
X42
0,751
0,312
Valid
X43
0,797
0,312
Valid
X44
0,405
0,312
Valid
Dari hasil uji validitas di atas, terlihat bahwa beberapa variabel valid dan
dapat digunakan pada pengolahan data berikutnya. Sementara untuk variabel
yang tidak valid maka tidak dapat digunakan pada pengolahan data berikutnya.
Adapun hasil keseluruhan uji validitas terhadap variabel X (Kepemimpinan)
dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 18.0 dapat dilihat pada
Lampiran.
67
Universitas Sumatera Utara
Dari nilai kritis korelasi Pearson Product Moment untuk variabel Z
(kerjasama tim) dengan n = 25 dengan tingkat kepercayaan 95%, dapat diketahui
bahwa nilai tabel korelasi adalah 0,396. Berikut diperlihatkan perhitungan untuk
variabel Z pada tabel berikut:
Variabel
Z1
Z2
Z3
Z4
Z5
Z6
Z7
Z8
Z9
Z10
Z11
Z12
Z13
Z14
Z15
Z16
Z17
Z18
Z19
Z20
Z21
Z22
Z23
Z24
Z25
Z26
Z27
Z28
Z29
Z30
Z31
Z32
Z33
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Z
rhitung
rtabel
Keterangan
-0,120
0,396
Tidak Valid
0,220
0,396
Tidak Valid
0,457
0,396
Valid
0,561
0,396
Valid
0,231
0,396
Tidak Valid
0,579
0,396
Valid
0,575
0,396
Valid
0,454
0,396
Valid
0,648
0,396
Valid
0,550
0,396
Valid
0,088
0,396
Tidak Valid
0,474
0,396
Valid
0,588
0,396
Valid
0,094
0,396
Tidak Valid
0,774
0,396
Valid
0,582
0,396
Valid
0,678
0,396
Valid
0,764
0,396
Valid
0,626
0,396
Valid
0,664
0,396
Valid
0,191
0,396
Tidak Valid
0,458
0,396
Valid
-0,188
0,396
Tidak Valid
0,858
0,396
Valid
0,745
0,396
Valid
0,207
0,396
Tidak Valid
0,775
0,396
Valid
0,100
0,396
Tidak Valid
0,751
0,396
Valid
0,165
0,396
Tidak Valid
0,719
0,396
Valid
0,391
0,396
Tidak Valid
0,755
0,396
Valid
Dari hasil uji validitas di atas, terlihat bahwa beberapa variabel valid dan
dapat digunakan pada pengolahan data berikutnya. Sementara untuk variabel yang
68
Universitas Sumatera Utara
tidak valid maka tidak dapat digunakan pada pengolahan data berikutnya.
Adapun hasil keseluruhan uji validitas terhadap variabel Z (Kerjasama tim)
dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 18.0 dapat dilihat pada
Lampiran.
b. Uji Reliabilitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat
pengukur yang digunakan dapat dipercaya dan konsisten jika dilakukan
pengukuran ulang. Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan teknik Cronbach
Alpha. Perhitungan ini menetapkan batas minimum
= 0,60 yaitu apabila hasil
uji reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha sama atau lebih besar dari 0,60
maka variabel–variabel yang ada dikatakan reliabel. uji reliabilitas juga dilakukan
untuk variabel X (kepemimpinan) dan variabel Z (kerjasama tim). Adapun hasil
uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Variabel X
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
,920
N of Items
33
69
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Uji Reliabilitas pada tiap masing-masing Variabel X
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
X1
104,93
195,815
,444
,918
X3
104,03
200,025
,360
,919
X5
104,70
193,600
,539
,917
X6
104,28
202,769
,194
,921
X7
104,78
188,487
,674
,915
X8
104,73
195,846
,437
,918
X9
104,13
195,958
,474
,918
X10
104,13
202,317
,307
,919
X12
104,08
197,456
,455
,918
X13
104,00
200,308
,401
,918
X14
104,78
194,589
,631
,916
X15
104,68
194,635
,575
,916
X16
104,38
199,317
,395
,918
X17
104,10
203,426
,193
,921
X18
104,60
198,092
,455
,918
X19
104,80
189,395
,691
,914
X20
104,33
202,994
,134
,923
X21
104,68
185,866
,758
,913
X22
104,48
193,743
,606
,916
X24
104,78
197,615
,364
,919
X25
104,30
198,933
,435
,918
X27
104,98
191,974
,553
,916
X28
104,73
192,615
,550
,916
X29
104,73
199,076
,332
,919
X30
104,48
198,358
,375
,919
X35
104,75
192,449
,724
,915
X36
104,43
201,225
,302
,919
70
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Uji Reliabilitas pada tiap masing-masing Variabel X (Lanjutan)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
X38
104,38
200,394
,361
,919
X39
104,33
190,174
,695
,914
X40
104,70
192,318
,554
,916
X42
104,68
185,815
,782
,913
X43
104,85
185,669
,798
,913
X44
104,18
200,456
,383
,919
Hasil uji reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha menunjukkan bahwa
0,920 > 0,60 maka variabel–variabel yang ada dikatakan baik dan reliabel.
Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Variabel Z
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
,929
N of Items
22
71
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Uji Reliabilitas pada tiap masing-masing Variabel Z
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
Z3
62,80
110,917
,456
,928
Z4
62,56
111,257
,521
,928
Z6
65,16
108,807
,478
,928
Z7
63,16
108,973
,510
,927
Z8
63,20
112,083
,382
,929
Z9
63,20
108,833
,584
,926
Z10
63,96
109,707
,459
,928
Z12
63,36
110,740
,431
,929
Z13
64,60
106,333
,508
,928
Z15
62,92
105,827
,821
,923
Z16
63,00
105,833
,622
,926
Z17
63,24
100,607
,683
,925
Z18
63,08
99,493
,755
,923
Z19
63,96
101,957
,588
,928
Z20
63,32
108,393
,664
,925
Z22
65,00
111,250
,389
,929
Z24
63,12
105,193
,853
,922
Z25
63,32
108,393
,766
,925
Z27
63,72
101,627
,762
,923
Z29
64,40
99,750
,726
,924
Z31
63,40
111,417
,690
,927
Z33
63,28
105,960
,758
,924
72
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha menunjukkan bahwa
0,929 > 0,60 maka variabel–variabel yang ada dikatakan baik dan reliabel.
4.3.2 Analisa Deskriptif
Analisa deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data variabel
penelitian berupa mean, median, standar deviation dan sebagainya. Analisa
deskriptif dilakukan terhadap variabel X dan Z yang telah dinyatakan valid dan
realibel dengan penelitian yang dilakukan. Hasil analisa deskriptif terhadap
variabel X dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.10 Analisa Deskriptif Variabel X
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
X1
40
2
5
2,85
,893
X3
40
2
5
3,75
,707
X5
40
1
5
3,08
,888
X6
40
2
5
3,50
,784
X7
40
1
5
3,00
,987
X8
40
1
5
3,05
,904
X9
40
1
5
3,65
,834
X10
40
2
4
3,65
,580
X12
40
2
5
3,70
,758
X13
40
2
5
3,78
,620
X14
40
2
5
3,00
,716
X15
40
1
5
3,10
,778
X16
40
2
5
3,40
,709
X17
40
2
5
3,68
,694
X18
40
2
5
3,18
,712
X19
40
1
5
2,98
,920
73
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Analisa Deskriptif Variabel X (Lanjutan)
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
X20
40
2
5
3,45
,986
X21
40
1
5
3,10
1,008
X22
40
2
5
3,30
,791
X24
40
2
5
3,00
,906
X25
40
2
5
3,48
,679
X27
40
1
5
2,80
,966
X28
40
1
5
3,05
,932
X29
40
1
4
3,05
,846
X30
40
2
5
3,30
,823
X35
40
1
4
3,03
,733
X36
40
2
5
3,35
,700
X38
40
2
4
3,40
,672
X39
40
1
5
3,45
,876
X40
40
1
5
3,08
,944
X42
40
1
5
3,10
,982
X43
40
1
5
2,93
,971
X44
40
2
5
3,60
,632
Valid N (listwise)
40
Pada variabel X (kepemimpinan transaksional dan transformasional)
terbagi dalam 8 indikator yang terdiri dari 3 indikator yang menunjukan
kepemimpinan transaksional dan 5 indikator yang menunjukan kepemimpinan
transformasional. Dibawah ini hasil analisa deskriptif pada tiap masing-masing
indikator tersebut.
74
Universitas Sumatera Utara
a. Kepemimpinan Transaksional
•
Contingent Reward
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X1, X3,
X5, X6, X7 dan X8 di mana memiliki nilai berkisar antara 2,85 sampai
dengan 3,75 (lihat tabel descriptive statistics pada kolom mean).
Tabel 4.11 Indikator Variabel Contingent Reward
No
1
2
3
4
5
6
Variabel
X1
X3
X5
X6
X7
X8
Mean
2,85
3,75
3,08
3,50
3,00
3,05
Penilaian
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
• Management by exception-active
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X9, X10
dan X12 di mana memiliki nilai berkisar antara 3,65 sampai dengan
3,70 (lihat tabel descriptive statistics pada kolom mean).
Tabel 4.12 Indikator Variabel Management by exception-active
No
1
2
3
•
Variabel
X9
X10
X12
Mean
3,65
3,65
3,70
Penilaian
Sering
Sering
Sering
Management by exception-passive
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X13,
X14, X15 dan X16 di mana memiliki nilai berkisar antara 3,00 sampai
dengan 3,78 (lihat tabel descriptive statistics pada kolom mean).
75
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Indikator Variabel Management by exception-passive
No
1
2
3
4
Variabel
X13
X14
X15
X16
Mean
3,78
3,00
3,10
3,40
Penilaian
Sering
Cukup
Cukup
Cukup
b. Kepemimpinan Transformasional
•
Idealized Attributes
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X17,
X18, X19, X20 dan X21 di mana memiliki nilai berkisar antara 2,98
sampai dengan 3,68 (lihat tabel descriptive statistics pada kolom
mean).
Tabel 4.14 Indikator Variabel Idealized Attributes
No
1
2
3
4
5
•
Variabel
X17
X18
X19
X20
X21
Mean
3,68
3,18
2,98
3,45
3,10
Penilaian
Sering
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Idealized Influence
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X22 dan
X24 di mana memiliki nilai berkisar antara 3,00 sampai dengan 3,30
(lihat tabel descriptive statistics pada kolom mean).
Tabel 4.15 Indikator Variabel Idealized Influence
No
1
2
Variabel
X22
X24
Mean
3,30
3,00
Penilaian
Cukup
Cukup
76
Universitas Sumatera Utara
•
Inspirational Motivation
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X25,
X27, X28, X29 dan X30 di mana memiliki nilai berkisar antara 2,80
sampai dengan 3,48 (lihat tabel descriptive statistics pada kolom
mean).
Tabel 4.16 Indikator Variabel Inspirational Motivation
No
1
2
3
4
5
•
Variabel
X25
X27
X28
X29
X30
Mean
3,48
2,80
3,05
3,05
3,30
Penilaian
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Intellectual Stimulation
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X35, X36
dan X38 di mana memiliki nilai berkisar antara 3,03 sampai dengan
3,40 (lihat tabel descriptive statistics pada kolom mean).
Tabel 4.17 Indikator Variabel Intellectual Stimulation
No
1
2
3
•
Variabel
X35
X36
X38
Mean
3,03
3,35
3,40
Penilaian
Cukup
Cukup
Cukup
Individualized Consideration
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X39,
X40, X42, X43 dan X44 di mana memiliki nilai berkisar antara 2,93
sampai dengan 3,60 (lihat tabel descriptive statistics pada kolom
mean).
77
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18 Indikator Variabel Individualized Consideration
No
1
2
3
4
5
Variabel
X39
X40
X42
X43
X44
Mean
3,45
3,08
3,10
2,93
3,60
Penilaian
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Sering
Hasil analisa deskriptif terhadap variabel Z dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 4.19 Analisa Deskriptif Variabel Z
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Z3
25
3
5
3,76
,597
Z4
25
3
5
4,00
,500
Z6
25
1
4
1,40
,764
Z7
25
2
5
3,40
,707
Z8
25
2
4
3,36
,569
Z9
25
2
4
3,36
,638
Z10
25
1
4
2,60
,707
Z12
25
2
4
3,20
,645
Z13
25
1
4
1,96
,935
Z15
25
3
5
3,64
,638
Z16
25
1
5
3,56
,821
Z17
25
1
5
3,32
1,108
Z18
25
1
5
3,48
1,085
Z19
25
1
5
2,60
1,155
Z20
25
2
5
3,24
,597
Z22
25
1
3
1,56
,651
Z24
25
3
5
3,44
,651
Z25
25
3
5
3,24
,523
Z27
25
1
5
2,84
,943
78
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.19 Analisa Deskriptif Variabel Z (Lanjutan)
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Z29
25
1
5
2,16
1,106
Z31
25
3
4
3,16
,374
Z33
25
2
5
3,28
,678
Valid N (listwise)
25
Sedangkan untuk variabel Z (kerjasama tim) terbagi dalam 3 indikator yang
terdiri dari komunikasi, kolaborasi dan keutuhan. Dibawah ini hasil analisa
deskriptif pada tiap masing-masing indikator tersebut.
a. Komunikasi
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel Z3, Z5, dan
Z6 di mana memiliki nilai berkisar antara 1,40 sampai dengan 4,00 (lihat
tabel descriptive statistics pada kolom mean).
No
Tabel 4.20 Indikator Variabel Komunikasi
Variabel
Mean
Penilaian
1
Z3
3,76
Sering
2
Z4
4,00
Sering
3
Z6
1,40
Jarang
b. Kolaborasi
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel Z7, Z8, Z9,
Z10, Z12 dan Z13 di mana memiliki nilai berkisar antara 1,96 sampai dengan
3,40 (lihat tabel descriptive statistics pada kolom mean).
79
Universitas Sumatera Utara
No
1
2
3
4
5
6
Tabel 4.21 Indikator Variabel Kolaborasi
Variabel
Mean
Z7
3,40
Z8
3,36
Z9
3,36
Z10
2,60
Z12
3,20
Z13
1,96
Penilaian
Sering
Sering
Sering
Jarang
Sering
Jarang
c. Keutuhan
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel Z15, Z16, Z17,
Z18, Z19, Z20, Z22, Z24, Z25, Z27, Z29, Z31 dan Z33 di mana memiliki nilai
berkisar antara 1,56 sampai dengan 3,64 (lihat tabel descriptive statistics
pada kolom mean).
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Tabel 4.22 Indikator Variabel Keutuhan
Variabel
Mean
Penilaian
Z15
Sering
3,64
Z16
Sering
3,56
Z17
Sering
3,32
Z18
Sering
3,48
Z19
Jar
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendahuluan
Penelitian ini dilakukan guna mengindentifikasi pengaruh hubungan antara
gaya kepemimpinan manajer proyek, kerjasama tim ,dan kinerja waktu pada
proyek pemerintahan. Dimana kepemimpinan transaksional dan transformasional
apakah berpengaruh terhadap kerjasama tim dan pengaruh kerja sama tim
terhadap kinerja waktu proyek pada proyek pemerintahan.
Pada bab ini akan membahas metode penelitian yang akan dilakukan yaitu
proses penelitian, variabel penelitian, instrument penelitian, pengumpulan data,
dan pengolahan data.
3.2 Proses penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan penelitian deskriptif dengan pengumpulan
data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan status terakhir dari subjek
penelitian. Penelitian deskriptif paling umum meliputi penelitian sikap atau
pendapat terhadap individu, organisasi ataupun prosedur.
Penelitian diawali dengan merumuskan masalah dan judul penelitian yang
didukung dengan suatu kajian pustaka. Lalu tentukan konsep dan hipotesa
penelitian yang merupakan dasar untuk memelih metode penelitian yang tepat.
Langkah selanjutnya untuk mengindentifikasi variabel penelitian adalah
menetapkan pola dan pengambilan sampel dasar yang dapat diolah dan dianalisa.
Hasilnya diakhiri dengan penarikan dan penyusunan kesimpulan.
38
Universitas Sumatera Utara
Proses penelitian survei merupakan usaha yang sistematis untuk
mengungkapkan suatu fenomena sosial. Sebagai suatu metode ilmiah yang sudah
berkembang, penelitian survei memiliki dasar pemikiran, prosedur dan teknikteknik khusus yang membedakannya dari metode lain. Tetapi ada kesamaan dari
metode ini dengan metode ilmiah lainnya, yaitu unsur-unsur ilmu yang digunakan
seperti konsep proposisi, teori, variabel, hipotesa dan defenisi operasional.
Terdapat 2 (dua) tahap penelitian survei, yaitu proses teoritis dan proses
empiris. Pada tahap yang pertama yaitu proses teoritis diperlukan pengetahuan
yang baik tentang unsur penelitian, dengan adanya pengetahuan tentang konsep,
proposisi, dan teori akan dapat dirumuskan hubungan-hubungan teoritis secara
baik. Di tahap empirisasi, pengetahuan akan variabel, hipotesa dan defenisi
operasional agar gambaran operasional tentang data yang akan dikumpulakan
dalam sebuah penelitian sesuai.
Langkah-langkah yang biasa ditempuh dalam pelakasanaan penelitian survei
secara sederhana adalah sebagai berikut :
a. Merumuskan masalah penelitian dan menentukan tujuan survey
b. Menentukan konsep dan hipotesa serta menggali kepustakaan, adakalanya
hipotesa tidak diperlukan, misalnya pada penelitian operasional
c. Pengambilan sampel
d. Pembuatan kuisioner
e. Perkerjaan lapangan termasuk memilih dan melatih pewawancara
f. Pengolahan data
39
Universitas Sumatera Utara
g. Analisa dan pelaporan
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2003).
Variabel penelitian menurut hubungannya dengan variabel lain dapat dibedakan
menjadi sebagai berikut :
a. Variabel bebas (independent) : variabel dikatakan independen apabila
variabel tersebut bertindak sebagai variabel stimulus, input, prediktor dan
anticendent.
Jadi
variabel
independen
adalah
variabel
yang
mempengaruhi.
b. Variabel terikat (dependent) : variabel dikatakan dependen apabila
variabel tersebut merupakan variabel terikat yang dipengaruhi atau
menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
c. Variabel perantara : variabel yang berfungsi sebagai penghubung antara
variabel bebas dengan variabel terikat yang letaknya ditengah-tengah
antara variabel tersebut.
Hubungan antara gaya kepemimpinan, kerjasama tim dan kinerja waktu
dapat dijelaskan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
a. Variabel kepemimpinan sebagai variabel bebas (eksogen), variabel ini
letaknya berada di sisi paling kiri dalam model penelitian yang memiliki
hubungan arah keluar kepada variabel kerjasama tim.
40
Universitas Sumatera Utara
b. Variabel kerjasama tim sebagai variabel perantara, yang berada di tengahtengah dalam model penelitian dimana memiliki hubungan arah keluar
kepada kinerja waktu dan arah masuk dari gaya kepemimpinan.
c. Variabel kinerja waktu sebagai variabel terikat (endogen) yang berada di
sisi paling kanan yang memiliki hubungan arah masuk dari kerjasama tim.
3.3.1 Variabel Bebas
Gaya kepemimpinan adalah variabel bebas pada penelitian ini. Variabel
kepemimpinan transaksional dan transformasional diperoleh dari hasil literatur
seperti yang dibahas pada bab 2 yang dapat dilihat pada table dibawah ini.
41
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Sub-indikator
Nilai dan
keyakinan
Membahas nilai-nilai dan
keyakinan-keyakinan yang
penting dengan staf
Komitmen
Menekankan pada staf
akan pentingnya
komitmen mereka
Menekankan secara
khusus kepada staf akan
pentingnya memiliki satu
keinginan yang kuat untuk
mencapai suatu tujuan
Mempertimbangkan
akibat-akibat moral dan
etika dari keputusankeputusan yang dibuat
Menunjukan kepada staf
keyakinan akan gagasangagasan, nilai-nilai dan
kepercayaan-kepercayaan
yang dimiliki
Siap dan tahan
menghadapi masalahmasalah yang sulit
Cita-cita
Asumsi dari
keputusan
X1
Transformasional
Idealized
influence
Pernyataan
Keyakinan
atas gagasan,
nilai dan
kepercayaan
Sigap dalam
masalah sulit
Tujuan
sebagai dasar
tindakan
Kepercayaan
antar staf
Visi, misi
dan tujuan
Tingkah laku
sesuai
dengan nilai
Referensi
MLQ Bass
& Avolio
(2000)
Memperjelas tujuan utama
yang mendasari tindakantindakan kepada staf
Menjelaskan akan
pentingnya saling
percaya diantara staf
untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan
yang ada
Menekankan kepada staf
tentang perlunya memiliki
satu misi, tugas, dan tujuan
yang sama
Bertingkah laku sesuai
dengan nilai-nilai yang dianut
42
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional (Lanjutan)
Variabel
X1
Sub Variabel
Transformasional
Indikator
Inspirational
Motivation
Sub-indikator
Pernyataan
Standar yang
tinggi
terhadap
hasil kerja
Semangat
mencapai
kemungkinan
baru
Menetapkan standar yang
tinggi terhadap hasil kerja
yang harus dicapai
Optimis
tentang masa
depan
Kepercayaan
diri atas
kemampuan
Membicarakan secara
optimis tentang masa depan
dengan staf
Menunjukan kepercayaan
diri atas kemampuannya
mencapai tujuan
Motivasi
kepada staf
Memberikan dorongan
terus-menerus kepada staf
Fokus kepada
keberhasilan
Menyarankan kepada staf
untuk fokus terhadap apa
yang dilakukan untuk
mencapai keberhasilan
Memotivasi staf untuk
bekerja lebih banyak dan
lebih keras dari biasanya
Motivasi
untuk bekerja
keras
Semangat
terhadap
tujuan
Kesadaran
pada hal
prioritas
Semangat
untuk
berhasil
Visi yang
harus dicapai
Optimis
dalam
penyelesaian
rencana
Inspirasi
untuk berbuat
lebih
Referensi
Bersemangat untuk
memperoleh kemungkinankemungkinan baru
MLQ Bass
& Avolio
(2000)
Menjelaskan dengan penuh
semangat kepada staf
tentang tujuan- tujuan apa
yang harus dicapai
Menumbuhkan kesadaran
staf pada hal- hal yang
diprioritaskan
Meningkatkan semangat
staf untuk berhasil
Membicarakan secara jelas
tentang visi yang harus
dicapai
Menunjukan kepastian
dalam menyelesaikan suatu
rencana
Mengajak staf untuk
melakukan sesuatu yang
lebih dari biasanya
43
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional (Lanjutan)
Variabel
X1
Sub Variabel
Transformasional
Indikator
Inspirational
Stimulation
Sub-indikator
Pernyataan
Menghargai
pertanyaan
yang penting
Menghargai pertanyaan
staf yang memiliki nilai
penting dan berguna
Pemeriksaan
terhadap
asumsi kritis
Memeriksa kembali
asumsi yang bersifat kritis
untuk mengetahui apakah
asumsi itu tepat
Pemikiran
kreatif
Mendorong staf untuk
mencari gagasan- gagasan
baru
Mempertanyakan caracara lama dan tradisional
dalam melakukan sesuatu
Respon
terhadap
cara lama
dan
tradisional
Pemecahan
masalah dari
berbagai
sudut
pandang
Cara-cara
baru dalam
pekerjaan
Memberi
gagasan dan
pendapat
Melihat
masalah dari
aspek
berbeda
Pemikiran
yang
inovatif
Pemecahan
masalah
dengan logis
Referensi
Memecahkan masalah dari
berbagai sudut pandang
Menyarankan staf tentang
perlunya menggunakan
cara-cara baru dalam
melaksanakan
pekerjaan/tugas
Memberi kesempatan
kepada staf untuk
mengeluarkan dan
menyatakan gagasangagasan dan pendapatpendapat yang mereka
miliki
Meminta staf untuk
melihat satu masalah dari
berbagai aspek/segi yang
berbeda-beda
Memberi kesempatan
kepada staf untuk berpikir
tidak tradisional dalam
memecahkan persoalan
tradisional
Memberi kesempatan
kepada staf untuk
memecahkan masalah
dengan menggunakan
alasan logis dan buktibukti nyata
MLQ Bass
& Avolio
(2000)
44
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional (Lanjutan)
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Sub-indikator
Perlakuan
sebagai
individu
dalam
kelompok
Mendengarkan
pandangan
Memperlakukan staf
sebagai individu tidak
hanya sebagai anggota
kelompok
Pemberian
nasehat
Memberikan nasehatnasehat yang berguna bagi
pengembangan diri staf
Menekankan kepada staf
untuk mengembangkan
kekuatan-kekuatan mereka
sendiri
Meluangkan waktu untuk
mengajari dan memberi
petunjuk kepada staf
Memperlakukan staf
sebagai individu yang
berbeda satu dengan yang
lain
Mengajarkan kepada staf
bagaimana cara
mengetahui kebutuhankebutuhan dan
kemampuan- kemampuan
pihak lain
Meningkatkan
pengembangan diri pada
staf
Memberikan perhatian
secara pribadi kepada staf
yang terlihat membutuhkan
perhatian
Motivasi
untuk
berkembang
X1
Transformasional
Inspirational
Consideration
Pernyataan
Pemberian
pelatihan dan
petunjuk
Perlakuan
sebagai
individu yang
berbeda
Pelatihan
untuk
mengetahui
kebutuhan dan
kemampuan
Pengembangan
diri
Mendengarkan
keluhan
Referensi
Mendengarkan dengan
penuh perhatian apa yang
dikemukakan staf
MLQ Bass
& Avolio
(2000)
45
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional (Lanjutan)
Variabel
X1
Sub Variabel
Transformasional
Indikator
Idealized
Attributes
Sub-indikator
Pernyataan
Pengorbanan
diri
Mengorbankan
kepentingan pribadi demi
kepentingan orang lain
Tenang dalam
situasi kritis
Bersikap tenang dalam
menghadapi situasi kritis
Rasa bangga
Menanamkan rasa bangga
kepada staf selama
bergabung bersama
Tidak memperhatikan
keinginan pribadi
Mendahulukan
kepentingan
orang lain
Keyakinan
diri
Kemampuan
dan keahlian
Referensi
MLQ Bass
& Avolio
(2000)
Memberikan keyakinan
kepada staf bahwa
rintangan dapat diatasi
bersama
Menunjukan bakat dan
kemampuan dalam setiap
hal yang dilakukan
Rasa hormat
Mendapat respek dari staf
Kepercayaan
diri
Menunjukan kepercayaan
diri pada staf
46
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transaksional
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Sub-indikator
Imbalan
sebagai balasan
atas dukungan
Imbalan atas
hasil kerja
Kesepakatan
imbalan dari
hasil kerja
Perundingan
imbalan sebagai
balas jasa
X2
Transaksional
Contingent
Reward
Bantuan
sebagai balas
jasa
Tindakan untuk
memperoleh
imbalan
Kepastian
imbalan yang
pantas atas hasil
kerja
Kepastian
penghargaan
atas hasil kerja
Kepuasan atas
hasil kerja
Pernyataan
Memberikan kepada staf
apa yang mereka inginkan
sebagai balasan atas
dukungan bawahan
Menyatakan secara jelas
kepada staf tentang apa
yang dapat mereka peroleh
apabila hasil kerjanya
mencapai standar
Membuat kesepakatan
kepada staf tentang apa
yang mereka terima, apabila
mereka melakukan
pekerjaannya sesuai dengan
harapan
Berunding dengan staf
tentang apa yang dapat
mereka peroleh sebagai
balas jasa atas apa yang
telah mereka hasilkan
Membantu pekerjaan staf
sebagai balas jasa atas
upaya-upaya yang telah
mereka lakukan
Menunjukan kepada staf
apa yang harus mereka
lakukan untuk memperoleh
imbalan dari upaya-upaya
yang mereka lakukan
Meyakinkan staf bahwa
mereka menerima imbalan
yang pantas atas hasil
kerjanya yang mencapai
target
Meyakinkan kepada staf
tentang penghargaan yang
akan diterima apabila
bersama-sama
melaksanakan pekerjaan
dengan baik
Menunjukan kepuasan
bilamana staf melakukan
tugas dengan baik
Referensi
MLQ Bass
& Avolio
(2000)
47
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transaksional (Lanjutan)
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Management
by Exception
Active
X2
Sub-indikator
Management
by Exception
Passive
Referensi
Perhatian
fokus kepada
kesalahan
Memusatkan perhatian
kepada kesalahan dari
standar yang telah ditetapkan
Pengawasan
kepada
kesalahan
Mengawasi secara ketat
kesalahan-kesalahan pada
hasil kerja staf
Memantau
kesalahan
Menghabiskan waktunya
untuk mencari "apa yang
harus diatasi"
Memperbaiki kesalahankesalahan staf
Perbaikan
kesalahan
Peraturan
untuk
mencegah
kesalahan
Perhatian
kepada
kegagalan
Menekankan peraturan
kepada staf agar terhindar
dari kesalahan
Komentar atas
hasil kerja
Mengomentari hasil kerja
staf setelah menemukan
kesalahan
Mengambil tindakan
perbaikan setelah staf gagal
mencapai sasaran yang
ditetapkan
Tindakan
perbaikan
setelah gagal
mencapai
sasaran
Perbaikan
setelah gagal
mencapai
prestasi kerja
Tindakan saat
masalah serius
Transaksional
Pernyataan
Penyampaian
kesalahan
lebih banyak
dari pada hasil
kerja
Tindakan jika
ada kesalahan
Tindakan atas
penyimpangan
Tindakan
dalam masalah
gawat
Memperhatikan kegagalan
dalam rangka mencapai
standar hasil kerja
MLQ
Bass &
Avolio
(2000)
Melakukan perbaikanperbaikan setelah staf gagal
mencapai prestasi kerja
sesuai dengan standar
Mengambil tindakan saat
masalah yang dihadapi telah
gawat
Mengatakan tentang
kesalahan-kesalahan staf
lebih banyak dari pada hasil
kerja yang dilakukan benar
Akan mengambil tindakan
jika ada sesuatu yang salah
Perlu melakukan tindakan
apabila ditemukan
penyimpangan
Mengambil tindakan bila
masalah-masalah sudah
menjadi gawat
48
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Variabel Perantara
Kerjasama tim
adalah
variabel
penelitian dalam
penelitian ini.
Komunikasi, kolaborasi, dan kekompakan tim merupakan indikator untuk
kerjasama tim yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.2 Variabel Kerjasama Tim
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Komunikasi
antar tim
kerja
Z1
Komunikasi
Komunikasi
dalam tim
kerja
Subindikator
Pernyataan
Komunikasi
dengan
orang lain
Berkomunikasi dengan
orang lain selain tim sendiri
Persaingan
antar
kelompok
kerja
Bekerja
sama dalam
perusahaan
Persaingan antar tim di
dalam perusahaan
Tukar
informasi
antar
anggota
kelompok
kerja
Peningkatan
komunikasi
antar
anggota
kelompok
kerja
Bekerja
sama dalam
kelompok
kerja
Bersedia berbagi informasi
antar anggota tim tentang
pekerjaan
Referensi
Bekerja sama di dalam
perusahaan untuk
menyelesaikan pekerjaan
Campion,
M.A.,Medsk
er,
G.J.,Higgs,
A.C (1993)
Meningkatkan komunikasi
antar orang-orang yang
bekerja di obyek yang sama
Bekerja sama di dalam tim
untuk menyelesaikan
pekerjaan
49
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Variabel Kerjasama Tim (Lanjutan)
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Integrated
information
and
resources
Subindikator
Integrasi
informasi
Integrasi
sumber daya
Z2
Kolaborasi
Pernyataan
Berupaya
menggabungankan
informasi untuk
menyelesaikan tugas- tugas
bersama
Berupaya
menggabungankan sumber
daya untuk menyelesaikan
tugas- tugas bersama
Mengambil waktu untuk
membantu dan menolong
orang lain agar dapat
menyelesaikan pekerjaan
Assisting
another
Membantu
dalam
penyelesaian
pekerjaan
Discussing
Problems
openly
Diskusi
dalam
pemecahan
masalah
Support and
encouragem
ent
Motivasi
dan
dukungan
Insisting on
solving a
problem by
oneself
Diskusi
dalam
pemecahan
masalah
dengan cara
sendiri
Menghindari
diskusi
untuk
pemecahan
masalah
Mendiskusikan masalah
tetapi bersikeras untuk
melakukan dengan cara
mereka sendiri
Menolak
untuk
membantu
dalam
penyelesaian
tugas
Rekan kerja tidak bersedia
membantu orang lain untuk
menyelesaikan tugas
Avoiding
discussing
problems
Referensi
Berbicara secara terbuka
dan berusaha
menyelesaikan masalah
yang dihadapi bersamasama
Saling mendukung dan
mendorong satu sama lain
Tjosvold
(1988)
Menghindari untuk
membahas masalah dan
mencoba memecahkan
sendiri
50
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Variabel Kerjasama Tim (Lanjutan)
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Sub-indikator
Penting bagi anggota tim
menjadi bagian dalam proyek
Cohesion
Tim menjadi
bagian
proyek
Tim melekat
pada proyek
Bangga
menjadi
bagian tim
Tanggung
jawab
menjaga tim
Senang
berada di
kelompok
berbeda
Rasa saling
suka dalam
tim
Interaksi
dengan
anggota lain
Rasa tidak
suka dengan
banyak orang
dalam tim
Tidak ada
kerjasama
dalam tim
Anggota tim merasa berada di
grup yang berbeda
Kontribusi
dalam
mencapai
tujuan
Penyelesaian
terhadap
masalah
bersama
Tiap anggota berkontribusi
dalam mencapai tujuan tim
Tidak ada
kerjasama
dalam
penyelesaian
tugas tim
Anggota tim tidak bekerja sama
untuk menyelesaikan tugas tim
Affective
Z3
Keutuhan
Behavioral
Pernyataan
Anggota tim melekat kuat di
proyek
Anggota tim bangga menjadi
bagian dalam tim
Setiap anggota tim bertanggung
jawab untuk memelihara dan
menjaga tim
Referensi
Eric Wang,
Huey-Wen
Chou dan
James
Jiang
(2004)
Anggota tim ini merasa suka
satu sama lain
Anggota tim menikmati
kebersamaan dengan anggota
lain
Anggota tim tidak suka banyak
orang dalam tim
Anggota tim tidak bergantung
satu sama lain
Henry,
K.B.,
Arrow, H.,
Carini, B
(1999)
Tim menyelesaikan hal-hal
yang tidak dapat diselesaikan
satu anggota tim
51
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Variabel Kerjasama Tim (Lanjutan)
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Cognitive
Z3
Keutuhan
Socialoriented
cohesion
Taskoriented
cohesion
Sub-indikator
Pernyataan
Tim menjadi
bagian diri
Anggota tim berpikir tim ini
sebagai bagian dari diri mereka
Menilai diri
berbeda
dengan
anggota lain
Tim tidak
menjadi
bagian diri
Anggota tim menilai diri
sendiri sangat berbeda dari
anggota tim lain
Menilai diri
mirip dengan
anggota lain
Anggota tim menilai diri
sendiri cukup mirip dengan
anggota tim lain
Skill dalam
orientasi
sosial
Anggota tim melihat bahwa
orang-orang dalam tim
memiliki skill sosial yang
tinggi
Anggota tim melihat bahwa
orang-orang dalam tim
memiliki skill memecahkan
masalah yang tinggi
Skill dalam
orientasi
pemecahan
masalah
Fokus tim
pada
penyelesaian
tugas
Anggota tim tidak berpikir tim
ini sebagai bagian dari diri
mereka
Anggota tim melihat bahwa
tim berfokus pada
menyelesaikan tugas
Referensi
Henry,
K.B.,
Arrow, H.,
Carini, B
(1999)
Bernthal
and Insko
(1993)
Arrow, H.,
Carini, B
(1999)
3.3.3 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah kinerja waktu. Untuk menghitung variabel waktu
diperlukan indikator berdasarkan persamaan berikut :
Setelah itu kinerja waktu diukur dengan pembobotan sebagai berikut :
52
Universitas Sumatera Utara
Skala
Tabel 3.3 Variabel Kinerja Waktu
Penilaian
Keterangan
1
Sangat Buruk
Terlambat > 16%
2
Buruk
Terlambat antara 8%-16%
3
Rata-rata
Terlambat ≤ 8%
4
Baik
Lebih cepat antara 0-4%
5
Sangat Baik
Lebih cepat > 4%
Sumber : Kog, Y.C., Chua, D.K.H., Loh, P.K., Jaselskis, E.J., Key Determinants
for Construction Schedule Performance, 1999.
3.4 Rancangan Instrumen Penelitian
Data yang dikumpulkan merupakan landasan penelitian yang digunakan
untuk menguji hipotesis serta menjawab penelitian yang telah dirumuskan.
Instrumen merupakan alat bantu dalam kegiatan pengumpulan data agar kegiatan
menjadi mudah dan sistematis.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik uji reliabilitas internal
agar hemat biaya dan waktu karena sekali dalam pengambilan data. Uji reliabilitas
internal adalah cara menguji suatu alat ukur untuk sekali pengambilan data.
Cronbachs Alpha merupakan uji reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini.
Perhitungan nilai koefisien cronbach alpha menggunakan aplikasi SPSS, dimana
nilai koefisien harus diatas 0.60 untuk memenuhi standar reliabilitas instrumen.
Nilai reliabilitas akan semakin baik jika nilai setiap variabel mendekati satu.
53
Universitas Sumatera Utara
3.4.1 Kuisioner
Menurut Riduwan (2008), angket atau kuisioner adalah daftar pertanyaan
yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai
dengan permintaan pengguna. Adapun tujuan penyebaran ialah mencari informasi
yang lengkap mengenai sebuah masalah dari responden tanpa khawatir bila
responden memberikan jawaban tidak sesuai kenyataan. Digunakan kuisioner
terbuka pada tahap verifikas, klarifikasi dan validasi variabel penelitian.
Kuisioner ditunjukan kepada manajer proyek dan anggota tim proyek.
Kuisioner dibagi menjadi dua, yang kuisioner A diisi oleh manajer proyek dan
kuisioner B diisi oleh anggota tim proyek. Kuisioner A ialah kuisioner untuk kerja
sama tim (komunikasi, kolaborasi, dan keutuhan).
a. Komunikasi
• Komunikasi yang terjadi di dalam tim (Communication within the
Work Group). Diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 2, 3, 5.
•
Komunikasi antar tim-tim di dalam perusahaan (Communication
between Work Groups). Diwakili dengan pertanyaan kuesioner no :
1, 4, 6.
b. Kolaborasi
•
Integrated information and resources diwakili dengan pertanyaan
kuesioner no : 7, 8.
• Assisting another diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 10
• Discussing problems openly diwakili dengan oleh pertanyaan
54
Universitas Sumatera Utara
kuesioner no : 12
• Support and Encouragement diwakili dengan pertanyaan kuesioner
no : 9
• Insisting on solving a problem by oneself diwakili dengan
pertanyaan kuesioner no : 13
• Avoiding
discussing
problems
diwakili
dengan
pertanyaan
kuesioner no : 11, 14.
c. Keutuhan
•
Affective diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 19, 20, 21, 22
• Behavioral diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 23, 24, 25,
26.
• Cognitive diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 27, 28, 29,
30.
• Social-oriented cohesion diwakili dengan pertanyaan kuesioner no
: 31.
• Task-oriented cohesion diwakili dengan pertanyaan kuesioner no :
32, 33.
•
Faktor-faktor lain yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan
oleh Wang et al (2004) diwakili dengan pertanyaan kuesioner no :
15, 16, 17, 18
Sedangkan kuisioner B merupakan kuisioner untuk kepemimpinan
transaksional dan transformasional yang dikutip dari teori MLQ (Multifactor
Leadership Questionnaire) seperti yang diungkapkan oleh Bass dan Avolio
(1990).
55
Universitas Sumatera Utara
a. Gaya kepemimpinan transformasional
•
Kemampuan pimpinan dalam mengungkapkan visi, mendahulukan
kepentingan perusahaan dan orang lain, keyakinan diri serta keahlian
dalam membuat bawahan merasa tenang dalam situasi krisis sehingga
patut menjadi idola bawahan (idealized attributes). Diwakili dengan
pertanyaan kuesioner no : 1, 9,18, 27, 36.
•
Kemampuan
pimpinan
untuk
menjadi
model
peran
dengan
menanamkan nilai-nilai kehidupan, cita-cita, asumsi, komitmen dan
keyakinan kepada bawahan (idealized influence). Diwakili dengan
pertanyaan kuesioner no : 2, 11, 20, 29, 37.
•
Kemampuan pemimpin untuk menimbulkan antusias, rasa optimis
serta inspirasi kepada bawahan sehingga bawahan mampu bekerja
keras dan memanfaatkan peluang untuk menyelesaikan tugas yang
beresiko tinggi dengan hasil memuaskan (inspirational motivation).
Diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 4, 13, 22, 30, 39, 44.
•
Kemampuan pemimpin dalam memecahankan masalah secara kreatif
dengan cara-cara baru dan mendorong bawahan untuk berani
mengungkapkan pendapat yang berbeda melalui
pemikiran yang
kreatif dan inovatif (intellectual stimulation). Diwakili dengan
pertanyaan kuesioner no : 6, 15, 23, 32, 38, 41.
•
Individualized
Consideration,
Kemampuan
pemimpin
untuk
memperlakukan bawahan dengan baik, mendengarkan pandangan dan
56
Universitas Sumatera Utara
keluhan mereka, memberikan saran dan nasehat, dan mendorong
untuk berkembang (individualized consideration). Diwakili dengan
pertanyaan kuesioner no : 8, 16, 25, 34, 40,43.
b. Gaya kepemimpinan transaksional
•
Pemimpin
melakukan
perjanjian
dengan
bawahan
seperti
memberikan imbalan (reward) yang dibutuhkan oleh bawahan atas
kinerja yang telah dicapai sesuai dengan standar yang ditetapkan
(Contingent Reward). Diwakili dengan pertanyaan kuesioner no : 7,
14, 21, 28, 35, 42.
•
Pemimpin
yang
membuat
peraturan
dengan
memperhatikan,
mengikuti dan memantau setiap kesalahan yang dilakukan bawahan
serta mengambil tindakan korektif sebelum masalah menjadi lebih
gawat
(management
by
exception
active).
Diwakili
dengan
pertanyaan kuesioner no : 5, 12, 19, 26, 33.
•
Pemimpin yang hanya akan turun tangan apabila muncul masalahmasalah yang disebabkan oleh kesalahan dari standar yang ditetapkan
(management by exception passive). Diwakili dengan pertanyaan
kuesioner no : 3, 10, 17, 24, 31.
3.4.2 Skala Pengukuran data
Menurut Moh. Nazir (2005) pembuatan skala penting sekali dalam
penelitian terutama pada data yang bersifat kualitatif. Dengan itu fakta-fakta
57
Universitas Sumatera Utara
kualitatif dapat berubah menjadi urutan kuantitatif. Menurut Nazir (2003), ada 4
jenis ukuran yaitu :
a. Ukuran nominal, merupakan ukuran yang paling sederhana di mana
angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai label saja,
dan tidak menunjukkan tingkatan apa-apa.
b. Ukuran ordinal, merupakan ukuran yang diberikan dimana angka-angka
tersebut mengandung pengertian tingkatan. Ukuran ordinal digunakan
untuk mengurutkan objek dari yang terendah ke tertinggi atau sebaliknya.
c. Ukuran interval, merupakan suatu pemberian angka kepada set dari objek
yang mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain,
yaitu jarak yang sama pada pengukuran interval memperlihatkan jarak
yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur. Ukuran interval tidak
memberikan jumlah absolut dari objek yang diukur.
d. Ukuran rasio, merupakan skala untuk menghitung kualitas yang terlihat
secara visual, dapat dihitung, dapat ditambahkan dan dikurangi, dapat
dibagi dan dilipatkan.
Pada penelitian ini menggunakan skala/ukuran ordinal. Penentuan
rangking
tingkat
pengaruh
variabel-variabel
gaya
kepemimpinan
yang
berpengaruh pada kerjasama tim dan kinerja waktu yang dipengaruhi oleh
kerjasama tim adalah kategori 1-5.
58
Universitas Sumatera Utara
3.5 Pengumpulan Data
Pada penelitian ini akan dilakukan dengan wawancara serta pembagian
kuisioner, yang ditujukan kepada responden yang sesuai pada pembahasan
penelitian ini.
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang digunakan yaitu :
a. Data primer yaitu data yang didapat dari hasil wawancara/diskusi
langsung serta jawaban hasil kuesioner dari responden. Data primer
merupakan data yang dikumpulkan serta diolah sendiri oleh peneliti
langsung dari responden.
b. Data sekunder, yaitu data yang didapat dari jurnal dan studi literatur lain
yang terkait dengan penelitian ini. Data sekunder adalah data yang
diperoleh dalam bentuk sudah jadi, diolah serta disajikan oleh pihak lain.
Studi literatur untuk mendapatkan data empiris merupakan tahap awal
penelitian. Berdasarkan data empiris tersebut disusun kuesioner untuk
menganalisis lebih lanjut. Pengumpulan data yang akan dilakukan adalah dengan
survei.
Populasi dari penelitian ini adalah proyek-proyek pemerintah yang
dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan kontraktor selaku penyedia jasa di
Sumatera Utara. Sampel dari penelitian ini adalah 25 (duapuluh lima) perusahaan
kontraktor yang telah melaksanakan proyek pemerintahan dengan nilai kontrak
dibawah 2 (Dua) Miliyar Rupiah yang dananya bersumber dari APBD (Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah).
59
Universitas Sumatera Utara
3.5.1 Responden penelitian
Manajer proyek dan anggota tim proyek yang berada dibawah
kepemimpinan manajer proyek merupakan responden pada penelitian ini.
Responden itu dipilih agar dapat memperoleh pandangan dari semua pihak baik
itu manajer proyek maupun anggota tim proyek yang berada dibawah
kepemimpinan manajer proyek terhadap gaya kepemimpinan, kerjasama tim dan
kinerja waktu sehingga diharapkan hasil penelitian dapat menggambarkan
keadaan yang sebenarnya.
3.6 Pengolahan Data
Setelah kuesioner terkumpul dilanjutkan dengan melakukan analisis data
secara statistik dengan menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Program
for Social Science) serta analisa korelasi dan software smartPLS (Partial Least
Square) untuk analisa Structural Equation Modeling (SEM). Data yang diperoleh
akan ditabulasi sesuai dengan format program SPSS seperti dibawah ini :
Tabel 3.4 Format Tabulasi Input Data
No
Sampel
Variabel
Variabel Kerjasama tim
kinerja waktu
Y
Z1
Z2
Z3
Variabel
Gaya kepemimpinan
X1
X2
1
Sampel 1
Y1
Z11
Z21
Z31
X11
X21
2
…
Y2
Z12
Z22
Z32
X12
X22
3
…
…
Z13
Z23
…
X13
X23
N
Sampel n
Yn
Z1n
Z2n
Z3n
X1n
X2n
Sumber : Hasil olahan
60
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1 FLOWCHART
Penelitian
Latar Belakang Penelitian
Rumusan Permasalahan/Tujuan
Penelitian
Kajian Pustaka
Konsultasi, Studi Pendahuluan &
Membuat kuisioner
Menentukan Sampel & Variabel
Penelitian
Data Primer
Data Sekunder
Penyebaran Kuisioner
Pengumpulan Kuisioner
Analisis Data & Pembahasan
Kesimpulan & Saran
Selesai
61
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pendahuluan
Data merupakan hal yang penting dalam melakukan penelitian. Data pada
penelitian ini dikumpulkan dengan menggunanakan kuisioner. Sebelum diolah
kuisioner tersebut disebarkan atau dibagikan kepada responden penelitian.
Responden pada penelitian ini terdiri dari manajer proyek dan tim proyek pada
perusahaan-perusahaan kontraktor yang melaksanakan proyek pemerintahan.
Setelah kuisioner dikumpulkan, dilakukan analisa terhadap data tersebut. Analisa
data dilakukan menggunakan 2 program statistik yaitu program
SPSS dan
SmartPLS.
4.2 Data Responden
Penyebaran kuisioner disebarkan ke beberapa perusahaan kontraktor yang
berlokasi di Sumatera Utara, untuk tabulasi data dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Tabel 4.1 Tabulasi Data Perusahaan Kontraktor
Perusahaan
Lokasi Perkerjaan
Sumber Dana
Kontraktor
CV.KJ
Medan
APBD
CV.EF
Medan
APBD
PT.TG
Medan
APBD
CV.KCN
Medan
APBD
PT.ZTJ
Medan
APBD
CV.LJ
Tobasa
APBD
CV.BE
Tobasa
APBD
CV.JD
Tobasa
APBD
CV.R
Tobasa
APBD
CV.SMA
Tobasa
APBD
CV.M12
Tobasa
APBD
CV.MK
Tobasa
APBD
CV.EM
Tobasa
APBD
62
Universitas Sumatera Utara
No
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Tabel 4.1 Tabulasi Data Perusahaan Kontraktor
Perusahaan
Lokasi Perkerjaan
Sumber Dana
Kontraktor
CV.ST
Tobasa
APBD
CV.DF
Tobasa
APBD
CV. NG
Dairi
APBD
CV. M
Dairi
APBD
CV.SM
Dairi
APBD
PT.TDD
Tapanuli Utara
APBD
CV.CB
Tapanuli Utara
APBD
CV.FJ
Tapanuli Utara
APBD
CV.S
Siantar
APBD
CV.S
Siantar
APBD
CV.KA
Deliserdang
APBD
CV.IS
Deliserdang
APBD
Untuk profil responden terbagi dalam dua bagian sesuai dengan
pembagian kuesioner yang terdiri dari kuesioner A untuk anggota tim proyek dan
kuesioner B untuk manajer proyek. Kedua profil responden tersebut dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
a. Kuisioner A yang disebarkan kepada anggota tim proyek
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Tabel 4.2 Tabulasi Data Responden Anggota Tim Proyek
Nama
Jabatan
Pendidikan Terakhir
Responden 1
Staff Ahli
S-1 (Strata Satu)
Responden 2
Juru Ukur
SMK Bangunan
Responden 3
Juru Gambar
SMK Bangunan
Responden 4
Pelaksana Lapangan
SMK Bangunan
Responden 5
Mandor
SMK Bangunan
Responden 6
Juru Gambar
SMK Bangunan
Responden 7
Pelaksana Perkerasan
SMK Bangunan
Responden 8
Mandor Perkerasan
SMA
Responden 9
Pelaksana Lapangan
S-1 (Strata Satu)
Responden 10
Juru Gambar
S-1 (Strata Satu)
Responden 11
Operator Motor Grader
SMA
Responden 12
Surveyor
SMK Bangunan
Responden 13
Pelaksana Lapangan
S-1 (Strata Satu)
Responden 14
Staff Ahli
S-1 (Strata Satu)
Responden 15
Staff Ahli
S-1 (Strata Satu)
Responden 16
Pelaksana Perkerasan
S-1 (Strata Satu)
Responden 17
Pelaksana Lapangan
S-1 (Strata Satu)
Responden 18
Pelaksana Lapangan
STM Bangunan
Responden 19
Juru Gambar
S-1 (Strata Satu)
63
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Tabulasi Data Responden Anggota Tim Proyek (Lanjutan)
No
Nama
Jabatan
Pendidikan Terakhir
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Responden 20
Responden 21
Responden 22
Responden 23
Responden 24
Responden 25
Responden 26
Responden 27
Responden 28
Responden 29
Responden 30
Responden 31
Responden 32
Responden 33
Responden 34
Responden 35
Responden 36
Responden 37
Responden 38
Responden 39
Responden 40
Pelaksana gedung
Mandor Las
Ahli Listrik
Pelaksana Lapangan
Pelaksana Lapangan
Mandor
Juru Hitung Kuantitas
Pekerja Aspal Jalan
Operator Mesin grader
Staff ahli
Pelaksana Lapangan
Pelaksana Lapangan
Juru gambar
Pelaksana Lapangan
Pelaksana Lapangan
Mandor
Staff Ahli
Juru Gambar
Pelaksana Lapangan
Pelaksana Lapangan
Pelaksana Lapangan
SMK Bangunan
SMA
SMK Listrik
S-1 (Strata Satu)
SMK
STM Bangunan
S-1 (Strata Satu)
SMA
SMA
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
STM Bangunan
S-1 (Strata Satu)
SMA
S-1 (Strata Satu)
SMK Bangunan
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
SMK Bangunan
Karakteristik pengalaman kerja responden penelitian kuisioner A dibagi
menjadi 3 yaitu :
•
Kelompok responden dengan pengalaman 1 s/d 5 Thn
•
Kelompok responden dengan pengalaman 6 s/d 10 Thn
•
Kelompok responden dengan pengalaman > 10 Thn
64
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Bar Chart Data Pengalaman Kerja Responden Tim Proyek
1 s/d 5 Thn
6 s/d 10 Thn
> 10 Thn
20%
47%
33%
b. Kuisioner B yang disebarkan kepada Manager Proyek
Tabel 4.3 Tabulasi Data Responden Manajer Proyek
No
Nama
Pendidikan Terakhir
Pengalaman Kerja
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Responden 1
Responden 2
Responden 3
Responden 4
Responden 5
Responden 6
Responden 7
Responden 8
Responden 9
Responden 10
Responden 11
Responden 12
Responden 13
Responden 14
Responden 15
Responden 16
Responden 17
Responden 18
Responden 19
Responden 20
Responden 21
Responden 22
Responden 23
Responden 24
Responden 25
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
S-1 (Strata Satu)
12 Tahun
20 Tahun
22 Tahun
23 Tahun
18 Tahun
20 Tahun
12 Tahun
10 Tahun
13 Tahun
11 Tahun
10 Tahun
18 Tahun
18 Tahun
25 Tahun
14 Tahun
9 Tahun
15 Tahun
18 Tahun
13 Tahun
15 Tahun
13 Tahun
25 Tahun
15 Tahun
12 Tahun
14 Tahun
65
Universitas Sumatera Utara
4.3 Analisis Data
4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam
mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas sering digunakan untuk mengukur
ketepatan suatu instrumen dalam kuesioner atau skala, apakah instrumeninstrumen pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin
diukur. Dengan mengacu pada kriteria yaitu jika rhitung>rtabel, maka dikatakan
valid, sebaliknya jika rhitung≤rtabel maka dikatakan tidak valid.
Pada penelitian ini dilakukan uji validitas terhadap variabel X
(kepemimpinan) dan variabel Z (kerjasama tim). Dari nilai kritis korelasi Pearson
Product Moment untuk variabel X (kepemimpinan) dengan n = 40 dengan tingkat
kepercayaan 95%, dapat diketahui bahwa nilai tabel korelasi adalah 0,312. Berikut
diperlihatkan perhitungan untuk variabel X pada tabel berikut:
Variabel
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel X
rhitung
rtabel
Keterangan
0,452
0,312
Valid
0,242
0,312
Tidak Valid
0,456
0,312
Valid
-0,016
0,312
Tidak Valid
0,554
0,312
Valid
0,321
0,312
Valid
0,631
0,312
Valid
0,397
0,312
Valid
0,586
0,312
Valid
0,406
0,312
Valid
0,224
0,312
Tidak Valid
0,570
0,312
Valid
0,524
0,312
Valid
0,675
0,312
Valid
0,574
0,312
Valid
66
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel X (Lanjutan)
Variabel
rhitung
rtabel
Keterangan
X16
0,483
0,312
Valid
X17
0,320
0,312
Valid
X18
0,415
0,312
Valid
X19
0,635
0,312
Valid
X20
0,318
0,312
Valid
X21
0,755
0,312
Valid
X22
0,612
0,312
Valid
X23
0,245
0,312
Tidak Valid
X24
0,405
0,312
Valid
X25
0,485
0,312
Valid
X26
0,304
0,312
Tidak Valid
X27
0,515
0,312
Valid
X28
0,477
0,312
Valid
X29
0,358
0,312
Valid
X30
0,356
0,312
Valid
X31
0,167
0,312
Tidak Valid
X32
0,304
0,312
Tidak Valid
X33
0,224
0,312
Tidak Valid
X34
0,065
0,312
Tidak Valid
X35
0,708
0,312
Valid
X36
0,427
0,312
Valid
X37
0,057
0,312
Tidak Valid
X38
0,434
0,312
Valid
X39
0,668
0,312
Valid
X40
0,538
0,312
Valid
X41
0,270
0,312
Tidak Valid
X42
0,751
0,312
Valid
X43
0,797
0,312
Valid
X44
0,405
0,312
Valid
Dari hasil uji validitas di atas, terlihat bahwa beberapa variabel valid dan
dapat digunakan pada pengolahan data berikutnya. Sementara untuk variabel
yang tidak valid maka tidak dapat digunakan pada pengolahan data berikutnya.
Adapun hasil keseluruhan uji validitas terhadap variabel X (Kepemimpinan)
dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 18.0 dapat dilihat pada
Lampiran.
67
Universitas Sumatera Utara
Dari nilai kritis korelasi Pearson Product Moment untuk variabel Z
(kerjasama tim) dengan n = 25 dengan tingkat kepercayaan 95%, dapat diketahui
bahwa nilai tabel korelasi adalah 0,396. Berikut diperlihatkan perhitungan untuk
variabel Z pada tabel berikut:
Variabel
Z1
Z2
Z3
Z4
Z5
Z6
Z7
Z8
Z9
Z10
Z11
Z12
Z13
Z14
Z15
Z16
Z17
Z18
Z19
Z20
Z21
Z22
Z23
Z24
Z25
Z26
Z27
Z28
Z29
Z30
Z31
Z32
Z33
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Z
rhitung
rtabel
Keterangan
-0,120
0,396
Tidak Valid
0,220
0,396
Tidak Valid
0,457
0,396
Valid
0,561
0,396
Valid
0,231
0,396
Tidak Valid
0,579
0,396
Valid
0,575
0,396
Valid
0,454
0,396
Valid
0,648
0,396
Valid
0,550
0,396
Valid
0,088
0,396
Tidak Valid
0,474
0,396
Valid
0,588
0,396
Valid
0,094
0,396
Tidak Valid
0,774
0,396
Valid
0,582
0,396
Valid
0,678
0,396
Valid
0,764
0,396
Valid
0,626
0,396
Valid
0,664
0,396
Valid
0,191
0,396
Tidak Valid
0,458
0,396
Valid
-0,188
0,396
Tidak Valid
0,858
0,396
Valid
0,745
0,396
Valid
0,207
0,396
Tidak Valid
0,775
0,396
Valid
0,100
0,396
Tidak Valid
0,751
0,396
Valid
0,165
0,396
Tidak Valid
0,719
0,396
Valid
0,391
0,396
Tidak Valid
0,755
0,396
Valid
Dari hasil uji validitas di atas, terlihat bahwa beberapa variabel valid dan
dapat digunakan pada pengolahan data berikutnya. Sementara untuk variabel yang
68
Universitas Sumatera Utara
tidak valid maka tidak dapat digunakan pada pengolahan data berikutnya.
Adapun hasil keseluruhan uji validitas terhadap variabel Z (Kerjasama tim)
dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 18.0 dapat dilihat pada
Lampiran.
b. Uji Reliabilitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat
pengukur yang digunakan dapat dipercaya dan konsisten jika dilakukan
pengukuran ulang. Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan teknik Cronbach
Alpha. Perhitungan ini menetapkan batas minimum
= 0,60 yaitu apabila hasil
uji reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha sama atau lebih besar dari 0,60
maka variabel–variabel yang ada dikatakan reliabel. uji reliabilitas juga dilakukan
untuk variabel X (kepemimpinan) dan variabel Z (kerjasama tim). Adapun hasil
uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Variabel X
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
,920
N of Items
33
69
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Uji Reliabilitas pada tiap masing-masing Variabel X
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
X1
104,93
195,815
,444
,918
X3
104,03
200,025
,360
,919
X5
104,70
193,600
,539
,917
X6
104,28
202,769
,194
,921
X7
104,78
188,487
,674
,915
X8
104,73
195,846
,437
,918
X9
104,13
195,958
,474
,918
X10
104,13
202,317
,307
,919
X12
104,08
197,456
,455
,918
X13
104,00
200,308
,401
,918
X14
104,78
194,589
,631
,916
X15
104,68
194,635
,575
,916
X16
104,38
199,317
,395
,918
X17
104,10
203,426
,193
,921
X18
104,60
198,092
,455
,918
X19
104,80
189,395
,691
,914
X20
104,33
202,994
,134
,923
X21
104,68
185,866
,758
,913
X22
104,48
193,743
,606
,916
X24
104,78
197,615
,364
,919
X25
104,30
198,933
,435
,918
X27
104,98
191,974
,553
,916
X28
104,73
192,615
,550
,916
X29
104,73
199,076
,332
,919
X30
104,48
198,358
,375
,919
X35
104,75
192,449
,724
,915
X36
104,43
201,225
,302
,919
70
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Uji Reliabilitas pada tiap masing-masing Variabel X (Lanjutan)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
X38
104,38
200,394
,361
,919
X39
104,33
190,174
,695
,914
X40
104,70
192,318
,554
,916
X42
104,68
185,815
,782
,913
X43
104,85
185,669
,798
,913
X44
104,18
200,456
,383
,919
Hasil uji reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha menunjukkan bahwa
0,920 > 0,60 maka variabel–variabel yang ada dikatakan baik dan reliabel.
Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Variabel Z
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
,929
N of Items
22
71
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Uji Reliabilitas pada tiap masing-masing Variabel Z
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
if Item Deleted
Z3
62,80
110,917
,456
,928
Z4
62,56
111,257
,521
,928
Z6
65,16
108,807
,478
,928
Z7
63,16
108,973
,510
,927
Z8
63,20
112,083
,382
,929
Z9
63,20
108,833
,584
,926
Z10
63,96
109,707
,459
,928
Z12
63,36
110,740
,431
,929
Z13
64,60
106,333
,508
,928
Z15
62,92
105,827
,821
,923
Z16
63,00
105,833
,622
,926
Z17
63,24
100,607
,683
,925
Z18
63,08
99,493
,755
,923
Z19
63,96
101,957
,588
,928
Z20
63,32
108,393
,664
,925
Z22
65,00
111,250
,389
,929
Z24
63,12
105,193
,853
,922
Z25
63,32
108,393
,766
,925
Z27
63,72
101,627
,762
,923
Z29
64,40
99,750
,726
,924
Z31
63,40
111,417
,690
,927
Z33
63,28
105,960
,758
,924
72
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha menunjukkan bahwa
0,929 > 0,60 maka variabel–variabel yang ada dikatakan baik dan reliabel.
4.3.2 Analisa Deskriptif
Analisa deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data variabel
penelitian berupa mean, median, standar deviation dan sebagainya. Analisa
deskriptif dilakukan terhadap variabel X dan Z yang telah dinyatakan valid dan
realibel dengan penelitian yang dilakukan. Hasil analisa deskriptif terhadap
variabel X dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.10 Analisa Deskriptif Variabel X
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
X1
40
2
5
2,85
,893
X3
40
2
5
3,75
,707
X5
40
1
5
3,08
,888
X6
40
2
5
3,50
,784
X7
40
1
5
3,00
,987
X8
40
1
5
3,05
,904
X9
40
1
5
3,65
,834
X10
40
2
4
3,65
,580
X12
40
2
5
3,70
,758
X13
40
2
5
3,78
,620
X14
40
2
5
3,00
,716
X15
40
1
5
3,10
,778
X16
40
2
5
3,40
,709
X17
40
2
5
3,68
,694
X18
40
2
5
3,18
,712
X19
40
1
5
2,98
,920
73
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Analisa Deskriptif Variabel X (Lanjutan)
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
X20
40
2
5
3,45
,986
X21
40
1
5
3,10
1,008
X22
40
2
5
3,30
,791
X24
40
2
5
3,00
,906
X25
40
2
5
3,48
,679
X27
40
1
5
2,80
,966
X28
40
1
5
3,05
,932
X29
40
1
4
3,05
,846
X30
40
2
5
3,30
,823
X35
40
1
4
3,03
,733
X36
40
2
5
3,35
,700
X38
40
2
4
3,40
,672
X39
40
1
5
3,45
,876
X40
40
1
5
3,08
,944
X42
40
1
5
3,10
,982
X43
40
1
5
2,93
,971
X44
40
2
5
3,60
,632
Valid N (listwise)
40
Pada variabel X (kepemimpinan transaksional dan transformasional)
terbagi dalam 8 indikator yang terdiri dari 3 indikator yang menunjukan
kepemimpinan transaksional dan 5 indikator yang menunjukan kepemimpinan
transformasional. Dibawah ini hasil analisa deskriptif pada tiap masing-masing
indikator tersebut.
74
Universitas Sumatera Utara
a. Kepemimpinan Transaksional
•
Contingent Reward
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X1, X3,
X5, X6, X7 dan X8 di mana memiliki nilai berkisar antara 2,85 sampai
dengan 3,75 (lihat tabel descriptive statistics pada kolom mean).
Tabel 4.11 Indikator Variabel Contingent Reward
No
1
2
3
4
5
6
Variabel
X1
X3
X5
X6
X7
X8
Mean
2,85
3,75
3,08
3,50
3,00
3,05
Penilaian
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
• Management by exception-active
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X9, X10
dan X12 di mana memiliki nilai berkisar antara 3,65 sampai dengan
3,70 (lihat tabel descriptive statistics pada kolom mean).
Tabel 4.12 Indikator Variabel Management by exception-active
No
1
2
3
•
Variabel
X9
X10
X12
Mean
3,65
3,65
3,70
Penilaian
Sering
Sering
Sering
Management by exception-passive
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X13,
X14, X15 dan X16 di mana memiliki nilai berkisar antara 3,00 sampai
dengan 3,78 (lihat tabel descriptive statistics pada kolom mean).
75
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Indikator Variabel Management by exception-passive
No
1
2
3
4
Variabel
X13
X14
X15
X16
Mean
3,78
3,00
3,10
3,40
Penilaian
Sering
Cukup
Cukup
Cukup
b. Kepemimpinan Transformasional
•
Idealized Attributes
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X17,
X18, X19, X20 dan X21 di mana memiliki nilai berkisar antara 2,98
sampai dengan 3,68 (lihat tabel descriptive statistics pada kolom
mean).
Tabel 4.14 Indikator Variabel Idealized Attributes
No
1
2
3
4
5
•
Variabel
X17
X18
X19
X20
X21
Mean
3,68
3,18
2,98
3,45
3,10
Penilaian
Sering
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Idealized Influence
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X22 dan
X24 di mana memiliki nilai berkisar antara 3,00 sampai dengan 3,30
(lihat tabel descriptive statistics pada kolom mean).
Tabel 4.15 Indikator Variabel Idealized Influence
No
1
2
Variabel
X22
X24
Mean
3,30
3,00
Penilaian
Cukup
Cukup
76
Universitas Sumatera Utara
•
Inspirational Motivation
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X25,
X27, X28, X29 dan X30 di mana memiliki nilai berkisar antara 2,80
sampai dengan 3,48 (lihat tabel descriptive statistics pada kolom
mean).
Tabel 4.16 Indikator Variabel Inspirational Motivation
No
1
2
3
4
5
•
Variabel
X25
X27
X28
X29
X30
Mean
3,48
2,80
3,05
3,05
3,30
Penilaian
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Intellectual Stimulation
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X35, X36
dan X38 di mana memiliki nilai berkisar antara 3,03 sampai dengan
3,40 (lihat tabel descriptive statistics pada kolom mean).
Tabel 4.17 Indikator Variabel Intellectual Stimulation
No
1
2
3
•
Variabel
X35
X36
X38
Mean
3,03
3,35
3,40
Penilaian
Cukup
Cukup
Cukup
Individualized Consideration
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel X39,
X40, X42, X43 dan X44 di mana memiliki nilai berkisar antara 2,93
sampai dengan 3,60 (lihat tabel descriptive statistics pada kolom
mean).
77
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18 Indikator Variabel Individualized Consideration
No
1
2
3
4
5
Variabel
X39
X40
X42
X43
X44
Mean
3,45
3,08
3,10
2,93
3,60
Penilaian
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Sering
Hasil analisa deskriptif terhadap variabel Z dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 4.19 Analisa Deskriptif Variabel Z
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Z3
25
3
5
3,76
,597
Z4
25
3
5
4,00
,500
Z6
25
1
4
1,40
,764
Z7
25
2
5
3,40
,707
Z8
25
2
4
3,36
,569
Z9
25
2
4
3,36
,638
Z10
25
1
4
2,60
,707
Z12
25
2
4
3,20
,645
Z13
25
1
4
1,96
,935
Z15
25
3
5
3,64
,638
Z16
25
1
5
3,56
,821
Z17
25
1
5
3,32
1,108
Z18
25
1
5
3,48
1,085
Z19
25
1
5
2,60
1,155
Z20
25
2
5
3,24
,597
Z22
25
1
3
1,56
,651
Z24
25
3
5
3,44
,651
Z25
25
3
5
3,24
,523
Z27
25
1
5
2,84
,943
78
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.19 Analisa Deskriptif Variabel Z (Lanjutan)
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Z29
25
1
5
2,16
1,106
Z31
25
3
4
3,16
,374
Z33
25
2
5
3,28
,678
Valid N (listwise)
25
Sedangkan untuk variabel Z (kerjasama tim) terbagi dalam 3 indikator yang
terdiri dari komunikasi, kolaborasi dan keutuhan. Dibawah ini hasil analisa
deskriptif pada tiap masing-masing indikator tersebut.
a. Komunikasi
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel Z3, Z5, dan
Z6 di mana memiliki nilai berkisar antara 1,40 sampai dengan 4,00 (lihat
tabel descriptive statistics pada kolom mean).
No
Tabel 4.20 Indikator Variabel Komunikasi
Variabel
Mean
Penilaian
1
Z3
3,76
Sering
2
Z4
4,00
Sering
3
Z6
1,40
Jarang
b. Kolaborasi
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel Z7, Z8, Z9,
Z10, Z12 dan Z13 di mana memiliki nilai berkisar antara 1,96 sampai dengan
3,40 (lihat tabel descriptive statistics pada kolom mean).
79
Universitas Sumatera Utara
No
1
2
3
4
5
6
Tabel 4.21 Indikator Variabel Kolaborasi
Variabel
Mean
Z7
3,40
Z8
3,36
Z9
3,36
Z10
2,60
Z12
3,20
Z13
1,96
Penilaian
Sering
Sering
Sering
Jarang
Sering
Jarang
c. Keutuhan
Variabel yang termasuk ke dalam indikator ini adalah variabel Z15, Z16, Z17,
Z18, Z19, Z20, Z22, Z24, Z25, Z27, Z29, Z31 dan Z33 di mana memiliki nilai
berkisar antara 1,56 sampai dengan 3,64 (lihat tabel descriptive statistics
pada kolom mean).
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Tabel 4.22 Indikator Variabel Keutuhan
Variabel
Mean
Penilaian
Z15
Sering
3,64
Z16
Sering
3,56
Z17
Sering
3,32
Z18
Sering
3,48
Z19
Jar