Pengaruh Kerjasama tim dan kepemimpnan terhadap komitmen pada Unit SAHIVA USU Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2009:2) menjelaskan bahwa: “Secara umum metode

penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu”. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Jenis penelitian ini adalah jenis
penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu menjelaskan hubungan antar variabel
dengan menganalisis data numerik (angka) menggunakan metode statistik melalui
pengujian hipotesis.
3.2

Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan terhadap organisasi unit Sahiva Universitas

Sumatera Utara. Waktu penelitian dimulai dari bulan Agustus sampai dengan
Oktober 2015.
3.3


Batasan Operasional
Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam

membahas dan menganalisis permasalahan yang ada dalam penelitian ini.
Penelitian ini dibatasi pada:
a.

Variabel bebas (independent variable) (X) yaitu variabel yang dalam
hubungannya dengan variabel lain bertindak sebagai penyebab atau yang
mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini
Kerjasama tim (X1), dan Kepemimpinan(X2).

26
Universitas Sumatera Utara

b.

Variabel terikat (dependent variable) (Y) yaitu variabel yang tergantung
dengan variabel lain, atau variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel

lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Komitmen (Y).

3.4

Definisi Operasional
Secara teoritis, defenisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang

memberikan penjelasan atau keterangan tentang variabel-variabel operasional
sehingga dapat diukur dan diamati.
Dalam hal ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu:
1. Variabel bebas yaitu:
a.

Kerjasama tim (X1) dapat diartikan sebagai sistem pekerjaan

yang

dikerjakan dua orang atau lebih atau kekuatan dari beberapa orang dalam
mencapai tujuan organisasi sesuai dengan yang diinginkan. Kerjasama
akan menyatukan kekuatan ide-ide yang akan mengantarkan pada

kesuksesan.
b.

Kepemimpinan (X2) dapat diartikan sebagai kekuatan aspirasional,
kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu
mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka
menjadi conform dengan keinginan koordinator anggota selaku pemimpin

2.

Variabel terikat yaitu:

a.

Komitmen (Y) dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang
karyawan

memihak

organisasi


tertentu

serta

tujuan

tujuan

dan

keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi
tersebut.

27
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan defenisi operasional yang telah diuraikan, maka peneliti merumuskan
mekanisme penganalisaan variabel seperti pada Tabel 3.1.


Variabel

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Defenisi
Dimensi

Kerjasama tim Sistem
(X1)
pekerjaan yang
dikerjakan dua
orang atau lebih
atau kekuatan
dari beberapa
orang dalam
mencapai tujuan
organisasi
Sahiva USU
sesuai dengan
yang

diinginkan.

1.Kerjasama

2.Kepercayaan

3.Kekompakan

Indikator

Skala

1. Tanggung
Likert
jawab secara
bersama-sama
menyelesaikan
pekerjaan
2. Saling
berkontribusi

bagi organisasi
3. kejujuran
anggota
tim
akan
menciptakan
rasa
saling
percaya
4. anggota
dipercaya
mampu dapat
menyelesaikan
tugas.
5. Saling
ketergantunga
n pada tugas
menciptakan
kekompakan
6. Semua hasil

kerja adalah
hasil kerja
kekompakan
tim.

28
Universitas Sumatera Utara

Kepemimpinan
(X2)

Kepemimpinan
merupakan
kekuatan
aspirasional,
kekuatan
semangat, dan
kekuatan moral
yang kreatif,
yang mampu

mempengaruhi
para relawan
Sahiva USU
untuk mengubah
sikap, sehingga
mereka menjadi
conform dengan
keinginan
koordinator
relawan selaku
pemimpin.

Commanding

1. Pengarahan
cara dan
solusi lain
dalam
penyelesaian
untuk

mengatasi
hambatan.
2. Pengambil
alihan
tanggung
jawab dalam
penyelesaian
pekerjaan
yang
mengalami
hambatan.

Visioning

3. Kejelasan
pemimpin
dalam
menyampaik
an kondisi
perusahaan

dan kinerja
perusahaan
yang harus
dicapai.
4. Langkahlangkah
strategis
dalam
pencapaian
kinerja
perusahaan
yang harus
dicapai.

Coaching

Likert

5. Melatih
bawahannya
secara
berkelanjutan
untuk
meningkatkan
kinerja
karyawan.

29
Universitas Sumatera Utara

6. Mampu melatih
anggota timnya
sehingga
menjadi
mandiri.
Komitmen (Y)

suatu keadaan
dimana
seseorang
anggota
memihak
organisasi
tertentu serta
tujuan tujuan
dan
keinginannya
untuk
mempertahanka
n keanggotaan
dalam organisasi
tersebut

a) Affective
Commitment

b) Continuance
Commitment

c) Normative
Commitment

1. Patuh
pada Likert
komando
organisasi.
2. Tanggung
jawab jabatan
sesuai Tugas
Pokok
dan
Fungsi
Organisasi.
3. Berupaya
maksimal
dalam
melaksanakan
program kerja

4. Keingian
selalu
mengikuti
program kerja.
5. Keinginan
untuk
terus
menerus
memberi
sumbangsih
pada
organisasi.
6. Keinginan
untuk
tetap
menjadi
anggota dalam
SAHIVA USU
7. Mengabdika
n diri sesuai
Kandungan
SAHIVA

30
Universitas Sumatera Utara

USU yaitu
Panca
Dharma
Satya
8. .Menjunjung
tinggi Nilainilai Tekad
dan
Pendirian
SAHIVA
USU
9. Bertekad
untuk
memelihara
budaya dan
ethos
organisasi
SAHIVA
USU
Sumber: Manurung (2013), Hutauruk (2013), Sambodo (2000)

3.5

Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Likert sebagai alat untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial (Sugiyono, 2008:132). Penelitian ini memberikan lima alternatif
jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 untuk
keperluan analisis kuantitatif penelitian, yang dapat dilihat pada Tabel 3.2:

31
Universitas Sumatera Utara

No
1

Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
Alternatif Jawaban
Sangat Setuju

2

Setuju

4

3

Kurang Setuju

3

4

Tidak Setuju

2

5

Sangat Tidak Setuju

1

Skor
5

Sumber: Sugiyono (2008:133)
3.6

Populasi dan Sampel

3.6.1

Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:133).
Populasi dalam penelitian ini adalah semuaanggota organisasi unit Sahiva
Universitas Sumatera Utara yang masih aktif berjumlah 40 orang.
3.6.2

Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2008:132). Metode pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sampel Jenuh

yaitu sebuah teknik

pengambilan sampel di mana semua populasi dijadikan sampel. Pengambilan
sampel dengan metode ini memungkinkan penulis untuk melakukan perhitungan
statistik untuk menentukan kedua variabel yang akan diteliti (kuncoro, 2009:164)

32
Universitas Sumatera Utara

3.7

Jenis dan Sumber Data
Data adalah sekumpulan informasi yang diperlukan untuk pengambilan

keputusan (Kuncoro, 2009:145). Data didefinisikan sebagai fakta tercatat tentang
suatu objek. Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu :
a.

Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu
organisasi secara langsung dari obyek yang diteliti. Data primer pada
penelitian ini adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden
terpilih

pada

menggunakan

lokasi

penelitian.

kuesioner

kepada

Data

primer

anggota

diperoleh

organisasi

unit

dengan
Sahiva

Universitas Sumatera Utara.
b.

Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dan disatukan
oleh studi-studi sebelumnya yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain.
Peneliti mendapat data sekunder dari buku-buku, jurnal dan situs internet
untuk mendukung penelitian.

3.8

Teknik Pengumpulan Data

3.8.1

Wawancara (Interview)
Peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan kepada pemimpin organisasi

Sahiva untuk mendapatkan informasi dan data-data yang dibutuhkan dalam
penelitian.
3.8.2

Daftar Pertanyaan (Kuesioner)
Peneliti menyebarkan daftar pertanyaan kepada anggota organisasi unit

Sahiva Universitas Sumatera Utara yang menjadi sampel atau responden dalam
penelitian ini.

33
Universitas Sumatera Utara

3.9.

Uji Validitas dan Realibilitas

3.9.1

Uji Validitas
Suatu skala pengukuran disebut valid bila melakukan apa yang seharusnya

dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila skala pengukuran tidak
valid maka tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur apa yang
seharusnya dilakukan (Kuncoro, 2009:172). Pengujian validitas insrumen dengan
menggunakan SPSS 17, dengan kriteria sebagai berikut:
a) Jika rhitung ≥ rtabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
b) Jika rhitung< rtabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.
Uji validitas pada penelitian ini dilakukan di organisasi Resimen
Mahasiswa (MENWA) Universitas Sumatera Utara dengan melibatkan 30
responden diluar sampel.
Hasil uji validitas dapat dilihat dari Tabel 3.3 berikut:

No.

Pernyataan

1.

VAR00001

2.

Tabel 3.3
Uji Validitas
r hitung

r tabel

Validitas

0,675

0,361

Valid

VAR00002

0,977

0,361

Valid

3.

VAR00003

0,875

0,361

Valid

4.

VAR00004

0,977

0,361

Valid

5.

VAR00005

0,466

0,361

Valid

6.

VAR00006

0,848

0,361

Valid

7.

VAR00007

0,372

0,361

Valid

8.

VAR00008

0,977

0,361

Valid

9.

VAR00009

0,977

0,361

Valid

34
Universitas Sumatera Utara

3.9.2

No.

Pernyataan

r hitung

r tabel

Validitas

10.

VAR00010

0,447

0,361

Valid

11.

VAR00011

0,675

0,361

Valid

12.

VAR00012

0,977

0,361

Valid

13.

VAR00013

0,527

0,361

Valid

14.

VAR00014

0,476

0,361

Valid

15.

VAR00015

0,695

0,361

Valid

16.

VAR00016

0,977

0,361

Valid

17.

VAR00017

0,977

0,361

Valid

18.

VAR00018

0,964

0,361

Valid

19.

VAR00019

0,929

0,361

Valid

20.

VAR00020

0,977

0,361

Valid

21.

VAR00021

0,977

0,361

Valid

22.

VAR00022

0,724

0,361

Valid

23.

VAR00023

0,675

0,361

Valid

24.

VAR00024

0,977

0,361

Valid

Uji Realibilitas
Pengujiandilakukandenganmenggunakan program SPSS. Butirpertanyaan

yang dinyatakansudah valid dalamujivaliditasditentukanreliabilitasnyadengan
kriteria sebagaiberikut :
1. Jika

positifataulebihbesardari

2. Jika

negativeataulebihkecildari

makapertanyaanreliabel.
makapertanyaantidakreliabel.

Hasil Uji Reliabilitas dapat dilihat dari Tabel 3.4 berikut:

35
Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.4
Uji Reliabilitas
r hitung
r tabel

No.

Pernyataan

Validitas

1.

VAR00001

0,979

0,80

Reliabel

2.

VAR00002

0,977

0,80

Reliabel

3.

VAR00003

0,977

0,80

Reliabel

4.

VAR00004

0,977

0,80

Reliabel

5.

VAR00005

0,980

0,80

Reliabel

6.

VAR00006

0,977

0,80

Reliabel

7.

VAR00007

0,980

0,80

Reliabel

8.

VAR00008

0,977

0,80

Reliabel

9.

VAR00009

0,977

0,80

Reliabel

10.

VAR00010

0,980

0,80

Reliabel

11.

VAR00011

0,979

0,80

Reliabel

12.

VAR00012

0,977

0,80

Reliabel

13.

VAR00013

0,980

0,80

Reliabel

14.

VAR00014

0,980

0,80

Reliabel

15.

VAR00015

0,979

0,80

Reliabel

16.

VAR00016

0,977

0,80

Reliabel

17.

VAR00017

0,977

0,80

Reliabel

18.

VAR00018

0,977

0,80

Reliabel

19.

VAR00019

0,977

0,80

Reliabel

20.

VAR00020

0,977

0,80

Reliabel

21.

VAR00021

0,977

0,80

Reliabel

22.

VAR00022

0,978

0,80

Reliabel

36
Universitas Sumatera Utara

No.

Pernyataan

r hitung

r tabel

Validitas

23.

VAR00023

0,979

0,80

Reliabel

24.

VAR00024

0,977

0,80

Reliabel

3.10

Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar

dapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi
klasik yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2007:110) tujuan dari uji normalitas adalah untuk
mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas diperlukan karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel
lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Dalam SPSS metode yang sering digunakan untuk mendeteksi adanya
heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regression Studentised Residual
dengan Regression Standardized Predicted Value (Santoso, 2012:210). Dasar
pengambilan keputusan berkaitan dengan gambar tersebut adalah:Jika terdapat
pola tertentu, yaitu jika titik-titiknya membentuk pola tertentu dan teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka diindikasikan terdapat
masalah heteroskedastisitas.Jika tidak terdapat pola yang jelas, yaitu jika titiktitiknya menyebar, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

37
Universitas Sumatera Utara

3. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas

adalah

situasi

adanya

korelasi

variabel-variabel

independen antara yang satu dengan yang lainnya. Uji ini bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen,
model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen (Ghozali, 2005:91).

3.11

Teknik Analisis Data

3.11.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif menurut Sugiyono (2008: 169) adalah “statistik yang
digunakan

untuk

menganalisa data dengan

cara mendeskripsikan

atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam suatu
penelitian, analisis deskriptif perlu dilakukan karena karakteristik dari suatu data
akan menggambarkan fenomena dari data”.Pada metode analisis deskriptif ini
data yang diperoleh, disusun, dikelompokkan, dan dianalisis untuk memperoleh
gambaran yang jelas mengenai objek penelitan. Data diperoleh dari data primer
berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden.
3.11.2 Analisis Regresi Berganda
Berdasarkan

tujuan

penelitian,

analisis

data

dilakukan

dengan

menggunakan analisis linier berganda. Dalam penelitian ini terdapat variabel
bebas (X) yaitu Kerjasama tim (X1) dan Kepemimpinan (X2). Sedangkan variabel
terikat yaitu Komtmen (Y) Maka persamaan yang digunakan adalah:
Y = α + b1X1 + b2X2

38
Universitas Sumatera Utara

Dimana:
Y

= Komitmen

α

= Bilangan Konstanta

b1,b2

= Koefisien Regresi

X1

= Kerjasama tim

X2

= Kepemimpinan

3.12 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dengan memperhatikan nilai signifikansi yang
diperoleh oleh masing-masing varibel bebas. Jika sig>0,05 maka hipotesis ditolak
sedangkan jika sig Ftabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Apabila nilai F hitung < Ftabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak.

39
Universitas Sumatera Utara

3.12.2 Uji Signifikan Parsial (Uji – t)
Uji signifikan parsial atau disebut juga uji t. Uji t dilakukan untuk
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau bebas secara
individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2005:84).
t hitung =

��

���

Dimana:

bi = Koefisien regresi
sbi = Standart Error
Kriteria pengujiannya adalah:
Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel kerjasama tim dan kepemimpinan terhadap
Variabel komitmen
Ho : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan

dari variabel kerjasama tim dan kepemimpinan terhadap

variable komitmen.
Dengan menggunakan tingkat keyakinan alpha (α) sebesar 5% dan derajat
kebebasan (n-2). Kemudian dibandingkan antara thitung dengan ttabel , maka:
Apabila nilai thitung > ttabel ,maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Apabila nilai thitung < ttabel , maka H0 diterima dan Ha ditolak.

3.12.3 Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian koefisien determinasi (�� ) bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat dapat
40
Universitas Sumatera Utara

ditunjukkan dalam SPSS, koefisien determinasi terletak pada Model Summary dan
tertulis R Square. Dalam penelitian ini berarti koefisien determinasi digunakan
untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel kerjasama tim dan
kepemimpinan terhadap variabel komitmen. Semakin besar koefisien determinasi
(�� ) mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan variabel X
menerangkan Variabel Y dimana 0 < R2< 1. Sebaliknya jika semakin kecil
koefisien determinasi mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh
variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat.

41
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

Gambaran Umum Unit SAHI VA USU

4.1.1 Sejarah Singkat Unit SAHIVA USU
"Warung saHIVa" dikembangkan dengan bantuan UNDP (United Nation
for Development Programs) melalui Proyek Penanggulangan HIV/AIDS UNDP
INS/95/005/A/01/99 di Propinsi Sumatera Utara. Warung saHIVa ini merupakan
salah satu dari 10 proyek inovatif untuk penanggulangan HIV/AIDS di Sumatera
Utara. Sasaran saHIVa adalah kelompok mahasiswa USU khususnya dan
masyarakat Sumatera Utara umumnya. UKM Sahiva sendiri lahir pada Oktober
1998.
Pemilihan nama "Warung saHIVa" agar lebih dekat dengan sasarannya
dan sesuai pula dengan metode pendekatan yaitu metode pendidikan sebaya (peer
education method). Dasar pemikiran pengembangan pusat informasi dan
konseling HIV/AIDS di USU antara lain adalah:

1. Universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi yang merupakan wadah
intelektual.
2. Data Depkes menunjukkan bahwa prevalensi HIV/AIDS yang terbesar
berada pada kelompok umur 20-29 tahun.
3. Data-data penelitian mengenai perilaku seks remaja menunjukkan
kecendrungan ke arah perilaku seks bebas.

42
Universitas Sumatera Utara

4. Belum adanya pusat informasi dan konseling mengenai HIV/AIDS di
kampus USU.
5. Perlunya dikembangkan suatu pola pendekatan yang sesuai bagi
mahasiswa

dalam

upaya

penanggulangan

HIV/AIDS

dengan

mengoptimalkan potensi dan fasilitas USU.
6. Adanya SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 303/U/1997
mengenai Pedoman Pencegahan Human Immunodeficiency Virus /
Acquired Immune Deficiency Syndrom (HIV/AIDS) melalui pendidikan.

Secara umum tujuan pengembangan pusat informasi dan konseling
HIV/AIDS di kampus adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
mahasiswa terhadap HIV/AIDS terutama mengenai cara pencegahan dan
penanggulangannya. Secara khusus, wadah ini mengembangkan pola-pola
pendekatan KIE khususnya bagi mahasiswa/remaja, melakukan pelatihanpelatihan, temu-temu diskusi, seminar, lokakarya dan kegiatan-kegiatan "sensitas
HIV/AIDS" lainnya.
Sebagai pusat informasi, saHIVa mengembangkan jaringan kerja sama
dengan berbagai pihak yang bergerak dalam penanggulangan dan pencegahan
HIV/AIDS baik di dalam maupun luar negeri. Diharapkan melalui kerja sama ini
antara lain pengembangan penelitian/kajian yang berkaitan dengan pencegahan
dan penanggulangan HIV/AIDS di USU meningkat.
Secara struktural warung saHIVa berada pada Biro Konsultasi dan
Bimbingan Mahasiswa (BKBM) USU; suatu wadah yang membantu dalam
memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi selama masa studi.

43
Universitas Sumatera Utara

Adapun visi dari SAHIVA adalah sebagai pusat informasi dan konseling
mengenai TRIAD KRR (HIV/AIDS, Kespro, NAPZA dan P3K & Siaga
Bencana).
Dan untuk Misi nya adalah memberikan informasi dan layanan mengenai HIV/
AIDS, Kesehatan

Reproduksi (Kespro),NAPZA dan P3K Siaga Bencana.

Melakukan pelatihan,seminar, diskusi dan penelitian yang berkaitan dengan
HIV/AIDS, Kesehatan Reproduksi, NAPZA dan P3K Siaga Bencana.
4.1.2

Struktur Organisasi Kepengurusan Unit SAHIVA USU
Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang

dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/
keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah
untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.

Adapun stuktur kepengurusan Unit SAHIVA USU adalah:
Koordinator Relawan

: Radhitia Dzalikal Huda

Sekretaris

: Ayu Arimbi

Bendahara

: Tirsya Tiofanny

1. Sub Div Pelatihan

: Ruli Ardian

Bag. HIV/AIDS

: Dinda Dwi K J

Bag. Kespro

: Yovita

Bag. P3K dan Siaga Bencana

: Sheila Ulfa

44
Universitas Sumatera Utara

Bag. Napza

2. Sub Div KIE

: Arief

: Hadi Fachri

Bag. Media

: Qiqi Irianti

Bag. Medsos

: Ismi, Qiqi, Yofi, Sarah

Bag. Brosur

: Putri Dwi

3. Sub Div Olahraga dan Seni

: Irfandiansyah Nst

Bag. Olahraga

: Dear Rizky

Bag. Seni

: Habibah Putri

4. Sub Div Kesra

: Anita Iyza
Afif Hanafiah
Garin Geliga

4.2

Analisis Statistika Deskritif
Analisis statistik deskriptif merupakan uraian atas hasil pengumpulan data

primer berupa kuesioner yang menjelaskan mengenai karakteristik responden
berdasarkan usia, jenis kelamin, dan angkatan serta distribusi jawaban responden
terhadap masing-masing variabel bebas dan variabel terikat yang digunakan
dalam penelitian ini.

4.2.1 Deskriptif Responden

45
Universitas Sumatera Utara

Populasi dalam penelitian ini adalah pengurus Unit SAHIVA Universitas
Sumatera Utara. Sampel yang diambil adalah sebanyak 40 orang berdasarkan
pada perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin.
Tabel 4.1
Identitas Responden

No

Karakteristik

1

Jenis Kelamin

2

Bagian

Laki-laki

Jumlah
%
Responden
20
50

Perempuan

20

50

Jumlah

40

100

Koordinator Relawan

1

2,5

Sekretaris

1

2,5

Bendahara

1

2,5

Sub Div Pelatihan

1

2,5

Bag HIV/AIDS

1

2,5

Bag Kespro

1

2,5

Bag P3K Siaga bencana

1

2,5

Bag NAPZA

1

2,5

Sub Div KIE

1

2,5

Bag Media

1

2,5

Bag Medsos

4

10

Bag Brosur

1

2,5

Sub Div Olahraga dan Seni

1

2,5

Bag Olahraga

1

2,5

Bag Seni

1

2,5

46
Universitas Sumatera Utara

No

Karakteristik
Sub Div Kesra

Jumlah
%
Responden
3
7,5

Anggota

19

47,5

Jumlah

40

100

Sumber: UKM SAHIVA Universitas Sumatera Utara (2015)

Berdasarkan Tabel 4.1, dapat dilihat bahwa :
a. Berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui 20 orang atau 50% responden
adalah laki-laki dan 20 orang atau 50% responden adalah perempuan. Hal
ini menunjukkan bahwa jumlah responden sama banyak antara laki-laki
dan perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa sama antara laki-laki dan
perempuan yang merasa setuju.
b. Berdasarkan bidang pekerjaan yang dikerjakan oleh responden, dapat
diketahui bahwa 1 orang atau 2,5% responden dari Koordinator Relawam
merasa setuju, 1 orang atau 2,5% dari Sekretaris merasa setuju, 1 orang
atau 2,5% dari bagian Bendahara merasa setuju, 1 orang atau 2,5%
responden dari bagian Sub Div Pelatihan merasa setuju, 1 orang atau 2,5%
responden dari Bag HIV/AIDS yang merasa setuju, 1 orang atau 2,5%
responden dari Bag Kespro merasa setuju, 1 orang atau 2,5% responden
dari Bag P3K Siaga Bencana yang merasa setuju, 1 orang atau 2,5%
responden dari Bag NAPZA merasa setuju, 1 orang atau 2,5% responden
dari Sub Div KIE yang merasa setuju, 1 orang atau 2,5% responden dari
Bag Media merasa setuju, 4 orang atau 10% responden dari Bag Medsos
yang merasa setuju, 1 orang atau 2,5% responden dari Bag Brosur merasa
47
Universitas Sumatera Utara

setuju, 1 orang atau 2,5% responden dari Sub Div Olahraga dan Seni yang
merasa setuju, 1 orang atau 2,5% responden dari Bag Olahraga merasa
setuju, 1 orang atau 2,5% responden dari Bag Seni yang merasa setuju, 3
orang atau 7,5% responden dari Sub Div Kesra yang merasa setuju, dan 19
orang atau 47,5% responden dari bagian Anggota tetap merasa setuju.
Hal ini menunjukkan bahwa responden terbanyak berasal dari Anggota
tetap yang merasa setuju.

4.2.2 Deskriptif Variabel Penelitian
Skala instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan skala Likert.Menurut Sugiyono (2005), skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomenasosial. Instrumen dibuat dalam bentuk pilihan ganda dimana
setiap item soal disediakan jawaban. untuk masing-masing jawaban tersebut
akan diberi skor. Sebagai contoh jawaban sebagai berikut:
Tabel 4.2
Skala Likert
No

Skala

Skor

1

Sangat Setuju

5

2

Setuju

4

3

Ragu – Ragu

3

4

Tidak Setuju

2

5

Sangat Tidak Setuju

1

Sumber: Sugiyono (2005)

48
Universitas Sumatera Utara

4.1.2.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kerjasama Tim (X1)

Tabel 4.3
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kerjasama Tim
Frekuensi Pendapat Responden (%)
Indikator
Penelitian
(Pernyataan)

STS

TS

KS

S

SS

1

2

3

4

5

Total

N

%

N

%

N

%

N

%

N

%

N

%

1

0

0

0

0

3

7,5

16

40

21

52,5

40

100

2

0

0

0

0

8

20

15

37,5

17

42,5

40

100

3

0

0

0

0

6

15

11

27,5

23

57,5

40

100

4

0

0

0

0

3

7,5

17

42,5

20

50

40

100

5

0

0

0

0

6

15

22

55

12

30

40

100

6

0

0

0

0

5

17,5

19

47,5

16

40

40

100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 18(2015)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 40 orang responden untuk variabel
kesempatan promosi pada Tabel 4.3 yaitu :
a. Pada pernyataan pertama sebanyak 3 orang atau 7,5% yang menyatakann
kurang setuju, 16 orang atau 40% menyatakan setuju, 21 orang atau 52,5%
menyatakan sangat setuju, serta tidak ada orang yang menyatakan sangat
tidak setuju dan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kerjasama tim yang
diberikan kepada mahasiswa didalam organisasi mempengaruhi komitmen
unit sahiva.

49
Universitas Sumatera Utara

b. Pada pernyataan kedua sebanyak 8 orang atau 20 % yang menyatakan kurang
setuju, 15 orang atau 37,5% yang menyatakan setuju dan 17 orang atau 42,5
% menyatakan sangat setuju, serta tidak ada orang yang menyatakan sangat
tidak setuju dan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kerjasama tim yang
diberikan kepada karyawan memperngaruhi komitmen unit sahiva.
c. Pada pernyataan ketiga sebanyak 6 orang atau 15 % yang menyatakan kurang
setuju, 11 orang atau 27,5% yang menyatakan setuju dan 23 orang atau 57,5%
yang menyatakan sangat setuju serta tidak ada orang yang menyatakan sangat
tidak setuju dan tidak setuju.
d. Pada pernyataan keempat sebanyak 3 orang atau 7,5% menyatakan kurang
setuju, 17 orang atau 42,5 % menyatakan setuju dan 20 orang atau 50%
menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju.
e. Pada pernyataan kelima sebanyak 6 orang atau 15% menyatakan kurang
setuju, 22 orang atau 55 % menyatakan setuju dan 12 orang atau 30%
menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju.
f. Pada pernyataan keenam sebanyak 5 orang atau 17,5% menyatakan kurang
setuju, 19 orang atau 47,5 % menyatakan setuju dan 16 orang atau 40%
menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju.

50
Universitas Sumatera Utara

4.1.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepemimpinan (X2)

Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kepemimpinan
Frekuensi Pendapat Responden (%)
Indikator
Penelitian
(Pernyataan)

STS

TS

KS

S

SS

1

2

3

4

5

Total

N

%

N

%

N

%

N

%

N

%

N

%

1

0

0

0

0

8

20

20

50

12

30

40

100

2

0

0

0

0

3

7,5

30

75

7

17,5

40

100

3

0

0

0

0

6

15

25

62,5

9

22,5

40

100

4

0

0

0

0

8

20

18

45

14

35

40

100

5

0

0

0

0

5

12,5

25

62,5

10

25

40

100

6

0

0

0

0

6

15

26

65

8

20

40

100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 18(2015)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 40 orang responden untuk variabel
kesempatan promosi pada Tabel 4.4 yaitu :
a. Pada pernyataan pertama sebanyak 8 orang atau 20% yang menyatakann
kurang setuju, 20 orang atau 50% menyatakan setuju, 12 orang atau 30%
menyatakan sangat setuju, serta tidak ada orang yang menyatakan sangat
tidak setuju dan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan
yang diberikan kepada responden mempengaruhi komitmen para pelaksana
unit sahiva.
b. Pada pernyataan kedua sebanyak 3 orang atau 7,5 % yang menyatakan kurang
setuju, 30 orang atau 75% yang menyatakan setuju dan 7 orang atau 17,5%
51
Universitas Sumatera Utara

menyatakan sangat setuju, serta tidak ada orang yang menyatakan sangat
tidak setuju dan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan
yang diberikan kepada responden memperngaruhi komitmen.
c. Pada pernyataan ketiga sebanyak 6 orang atau 15 % yang menyatakan kurang
setuju, 25 orang atau 62,5% yang menyatakan setuju dan 9 orang atau 22,5%
yang menyatakan sangat setuju serta tidak ada orang yang menyatakan sangat
tidak setuju dan tidak setuju.
d. Pada pernyataan keempat sebanyak 8 orang atau 20% menyatakan kurang
setuju, 18 orang atau 45 % menyatakan setuju dan 14 orang atau 35%
menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju.
e. Pada pernyataan kelima sebanyak 5 orang atau 12,5% menyatakan kurang
setuju, 25 orang atau 62,5 % menyatakan setuju dan 10 orang atau 25%
menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju.
f. Pada pernyataan keenam sebanyak 6 orang atau 15% menyatakan kurang
setuju, 26 orang atau 65 % menyatakan setuju dan 8 orang atau 20%
menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju.

52
Universitas Sumatera Utara

4.1.2.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Komitmen (Y)

Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Komitmen
Frekuensi Pendapat Responden (%)
Indikator
STS
Penelitian
(Pernyataan) 1

TS

KS

S

SS

2

3

4

5

Total

N

%

N

%

N

%

N

%

N

%

N

%

1

0

0

0

0

9

22,5

22

55

9

22,5

40

100

2

0

0

0

0

2

5

30

75

8

20

40

100

3

0

0

0

0

3

7,5

22

55

15

37,5

40

100

4

0

0

0

0

3

7,5

32

80

5

12,5

40

100

5

0

0

0

0

2

5

29

72,5

9

22,5

40

100

6

0

0

0

0

9

22,5

24

60

5

12,5

40

100

7

0

0

0

0

1

2,5

23

57,5

16

40

40

100

8

0

0

0

0

3

7,5

34

85

3

7,5

40

100

9

0

0

0

0

4

10

30

75

6

15

40

100

10

0

0

0

0

7

17,5

32

80

1

2,5

40

100

11

0

0

0

0

1

2,5

31

77,5

8

20

40

100

12

0

0

0

0

2

5

24

60

14

35

40

100

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 18(2015)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 40 orang responden untuk variabel
kesempatan promosi pada Tabel 4.4 yaitu :
a. Pada pernyataan pertama sebanyak 9 orang atau 22,5% yang menyatakan
kurang setuju, 22 orang atau 55% menyatakan setuju, 9 orang atau 22,5%
menyatakan sangat setuju, serta tidak ada orang yang menyatakan sangat
tidak setuju dan tidak setuju.

53
Universitas Sumatera Utara

b. Pada pernyataan kedua sebanyak 2 orang atau 5 % yang menyatakan kurang
setuju, 30 orang atau 75% yang menyatakan setuju dan 8 orang atau 20 %
menyatakan sangat setuju, serta tidak ada orang yang menyatakan sangat
tidak setuju dan tidak setuju.
c. Pada pernyataan ketiga sebanyak 3 orang atau 7,5 % yang menyatakan
kurang setuju, 22 orang atau 55% yang menyatakan setuju dan 15 orang atau
37,5% yang menyatakan sangat setuju serta tidak ada orang yang menyatakan
sangat tidak setuju dan tidak setuju.
d. Pada pernyataan keempat sebanyak 3 orang atau 7,5% menyatakan kurang
setuju, 32 orang atau 80 % menyatakan setuju dan 5 orang atau 12,5%
menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju.
e. Pada pernyataan kelima sebanyak 2 orang atau 5% menyatakan kurang setuju,
29 orang atau 72,5 % menyatakan setuju dan 9 orang atau 22,5% menyatakan
sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak
setuju.
f. Pada pernyataan keenam sebanyak 9 orang atau 22,5 % menyatakan kurang
setuju, 24 orang atau 60% menyatakan setuju dan 5 orang atau 12,5%
menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju.
g. Pada pernyataan ketujuh sebanyak 1 orang atau 2,5% menyatakan kurang
setuju, 23 orang atau 57,5 % menyatakan setuju dan 16 orang atau 40%
menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju.

54
Universitas Sumatera Utara

h. Pada pernyataan kedelapan sebanyak 3 orang atau 7,5% menyatakan kurang
setuju, 34 orang atau 85 % menyatakan setuju dan 3 orang atau 7,5%
menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju.
i. Pada pernyataan kesembilan sebanyak 4 orang atau 10% menyatakan kurang
setuju, 30 orang atau 75 % menyatakan setuju dan 6 orang atau 15%
menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju.
j. Pada pernyataan kesepuluh sebanyak 7 orang atau 17,5% menyatakan kurang
setuju, 32 orang atau 80 % menyatakan setuju dan 1 orang atau 2,5%
menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju.
k. Pada pernyataan kesebelas sebanyak 1 orang atau 2,5% menyatakan kurang
setuju, 31 orang atau 77,5 % menyatakan setuju dan 8 orang atau 20%
menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju.
l. Pada pernyataan keduabelas sebanyak 2 orang atau 5% menyatakan kurang
setuju, 24 orang atau 60 % menyatakan setuju dan 14 orang atau 35%
menyatakan sangat setuju serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju
dan tidak setuju.

55
Universitas Sumatera Utara

4.3

Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi perlu dilakukan uji asumsi klasik agar

dapat perkiraan yang tidak bias dan efisien. Ada beberapa syarat asumsi klasik
yang harus dipenuhi, yaitu:
4.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel penggangu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis
grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual, peneliti menganalisis
grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi
yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.
1. Analisis Grafik
Dasar pengambilan keputusan untuk Uji Normalitas sebagai berikut:
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogram menujukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi mormalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

56
Universitas Sumatera Utara

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 18(2015)

Gambar 4.1
Grafik Histogram Uji Normalitas

Pada gambar 4.1 terlihat bahwa data juga berdistribusi normal ini dapat
dilihat pada scatterplot. Terlihat titik-titik yang mengikuti sebaran data di
sepanjang garis diagonal.

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 18(2015)
57
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.2
Grafik Normal P-P Plot

Pada Gambar 4.2 Grafik P-P Plot dapat dilihat bahwa data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, jadi dapat disimpulkan
bahwa data residual berdistribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2. Analisis Kolmogrov-Smirnov
Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji statistic non-parametrik
Kolmogrov-Smirnov (K-S). dasar pengambilan keputusan untuk KolmogrovSmirnov yaitu nilai value pada kolom Asimp. Sig (2-tailed) > level of significant
(α = 5%).
Table 4.6
One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parameters

40
a,b

Most Extreme Differences

Mean

,0000000

Std. Deviation

1,75892064

Absolute

,125

Positive

,109

Negative

-,125

Kolmogorov-Smirnov Z

,558

Asymp. Sig. (2-tailed)

,914

a. Test distribution is Normal.

58
Universitas Sumatera Utara

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N

40

Normal Parameters

a,b

Most Extreme Differences

Mean

,0000000

Std. Deviation

1,75892064

Absolute

,125

Positive

,109

Negative

-,125

Kolmogorov-Smirnov Z

,558

Asymp. Sig. (2-tailed)

,914

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 18 (2015)

Berdasarkan pengolahan data pada Tabel 4.6 diperoleh nilai Asymp. Sig.
(2-tailed) diatas angka 0.05 (0.9143 > 0.05), dengan demikian dapat disimpulkan
model regresi memenuhi asumsi normalitas.

4.3.2. Uji Heteroskedastisitas
Dalam melakukan pengujian heteroskedastisitas, dapat dilakukan melalui
dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik
Scatterplot, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik menyebar
secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di
atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Kedua, melalui analisis statistik
yang dilakukan melalui uji glejser, di mana tidak terjadi heteroskedastisitas

59
Universitas Sumatera Utara

apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen.

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 18(2015)

Gambar 4.3
Grafik Scatterplot

Gambar Scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik yang ada menyebar
secara acak, tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y dan
tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh karena itu, model regresi
dikatakan tidak mengalami heteroskedastisitas.

60
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.7
Uji Glejser
Coefficients

a

Model

1

Unstandardized
Coefficients

Standardized
Coefficients

B

Std. Error

Beta

(Constant)

2,915

2,637

Kerjasama_Tim

-,003

,132

Kepemimpinan

-,024

,145

Collinearity
Statistics
T

Sig.

Tolerance VIF

1,105

,284

-,017

-,024

,981

,114

8,759

-,120

-,169

,868

,114

8,759

a. Dependent Variable: ABSUT

Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 18 (2015)

Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa tidak ada variabel bebas atau variabel
independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat atau
variabel dependen. Hal ini ditunjukkan dari nilai Sig. variabel-variabel bebas yang
lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Jadi, model regresi tidak mengalami
heteroskedastisitas.
4.3.3. Pengujian Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara
variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya
masalah multikolineaitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi antara variabel independen. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada
tabel berikut:

61
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.8
Multikolinieritas

Coefficients

a

Model

1

Unstandardized
Coefficients

Standardized
Coefficients

B

Std. Error

Beta

(Constant)

,064

,023

Kerjasama_Tim

,778

,252

Kepemimpinan

,680

,276

Collinearity
Statistics
Toleranc
e

VIF

,007

,114

8,759

,009

,114

8,759

t

Sig.

3,198

,005

,858

3,088

,068

2,245

a. Dependent Variable: Komitmen

Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 18 (2015)

Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Tolerance semua variabel bebas adalah
lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah
lebih kecil dari nilai ketetapan 10. Oleh karena itu, data dalam penelitian ini
dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas antar variabel independen
dalam model regresi linear berganda.
4.4

Pengujian Hipotesis

4.4.1

Analisis Regresi Linear Berganda
Model regresi berganda yang digunakan adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Y = 0,064 + 0,778 X1 + 0,680 X2 + 0,230

62
Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.9
Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficients

a

Model

1

Unstandardized
Coefficients

Standardized
Coefficients

B

Std. Error

Beta

(Constant)

,064

,023

Kerjasama_Tim

,778

,252

Kepemimpinan

,680

,276

Collinearity
Statistics
Toleranc
e

VIF

,007

,114

8,759

,009

,114

8,759

T

Sig.

3,198

,005

,858

3,088

,068

2,245

a. Dependent Variable: Komitmen

Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 18 (2015)

Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Konstanta (a) = 0.064. Ini menunjukkan nilai konstan, dimana jika
variabel kerjasama tim (X1) dan kepemimpinan (X2) = 0, maka komitmen
tetap sebesar 0.064.
b. Koefisien X1 (b1) = 0.778. Variabel kerjasama tim terhadap komitmen
dengan koefisien regresi 0,778. Nilai Thitung variabel kerjasama tim dengan
tingkat signifikansi 0,007 adalah 3,088 dan nilai Ttabel 1,658 maka Thitung >
Ttabel (3,088 > 1,658), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
kerjasama tim berpengaruh positif dan signifikan (0,007 < 0,05) secara
parsial terhadap komitmen, artinya jika variabel kerjasama tim
ditingkatkan maka komitmen (Y) akan meningkat.
c. Koefisien X2 (b2) = 0,680. Ini menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan
terhadap komitmen dengan koefisien regresi 0,680. Nilai Thitung variabel

63
Universitas Sumatera Utara

kepemimpinan dengan tingkat signifikansi 0,009 adalah 2,245 dan nilai
Ttabel 1,658 maka Thitung > Ttabel (2,245 > 1,658), sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh positif dan
signifikan (0,009 < 0,05) secara parsial terhadap komitmen, artinya jika
variabel kepemimpinan ditingkatkan maka komitmen (Y) akan meningkat.

4.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel kerjasama (X1) dan
kepemimpinan (X2) secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap komitmen pada Unit SAHIVA USU.

Tabel 4.10
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
b

ANOVA
Model
1

Sum of Squares

Df

Mean Square

F

Sig.

Regression

1055,415

2

166,884

48,263

,000

Residual

47,276

37

3,458

Total

1102,691

39

a

a. Predictors: (Constant), Kerjasama_Tim,Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Komitmen

Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 18 (2015)

Pada Tabel 4.10 dapat dilihat Fhitung adalah 48,263 dengan tingkat
signifikansi 0,000. Oleh karena tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05 maka hal ini
menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya variabel bebas,

64
Universitas Sumatera Utara

yang terdiri dari kerjasama tim dan kepemimpinan secara bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat, yaitu komitmen.

Identifikasi Determinan (R2)

4.5

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat. Jika determinan (R2) semakin besar atau
mendekati satu, maka pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat
(Y) semakin kuat. Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol, maka
pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.
Tabel 4.11
Pengujian Koefisien Determinan (R2)
b

Model Summary
Model
R
1

,922

a

R Square

Adjusted
Square

,850

,833

R Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1,860

1,810

a. Predictors: (Constant), Kerjasama_Tim,Kepemimpinan
b. Dependent Variable: Komitmen

Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS 18 (2015)

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai r = 0,922 berarti hubungan antara
variabel bebas (kerjasama tim dan kepemimpinan) terhadap variabel terikat
(komitmen) adalah sebesar 92,2%, artinya hubungannya sangat erat. Angka
Adjusted R2 atau determinan sebesar 0,833 berarti variabel bebas yaitu kerjasama
tim (X1) dan kepemimpinan (X2) mampu menjelaskan variabel terikat, yaitu

65
Universitas Sumatera Utara

komitmen (Y), sebesar 83,3% dan sisanya 16,7% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.6

Pembahasan
Hasil

analisa

statistik

menunjukkan

bahwa

kerjasama

tim

dan

kepemimpinan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap
komitmen. Ini menandakan bahwa keseluruhan variabel kerjasama tim dan
kepemimpinan berpengaruh terhadap komitmen di Unit SAHIVA USU. Menurut
Kohn dan O’Connel (2007: 43), tim adalah sekumpulan individu yang tergantung
satu sama lain dalam tugas, yang memiliki tanggung jawab bersama untuk hasil,
yang menganggap dirinya dan dipandang orang lain sebagai entitas sosial yang
padu yang dimasukkan dalam sistem sosial yang lebih besar (misalnya unit bisnis
atau korporasi) dan yang mengelola hubungan mereka melebihi batas-batas
organisasi. Dan Menurut Porter dalam Panggabean (2002:127), komitmen adalah
kuatnya pengenalan dan keterlibatan seseorang dalam suatu organisasi tertentu.
Becker dalam Panggabean (2002:127) menggambarkan komitmen sebagai
kecenderungan untuk terikat dalam garis kegiatan yang konsisten karena
menganggap adanya biaya pelaksanaan yang lain (berhenti bekerja).

4.6.1

Pengaruh Kerjasama Tim (X1) Terhadap Komitmen (Y)
Kerjasama dalam tim menjadi sebuah kebutuhan dalam mewujudkan

keberhasilan kerja. Kerjasama dalam tim akan menjadi suatu daya dorong yang
memiliki energi dan sinergisitas bagi individu-individu yang tergabung dalam
kerjasama tim. Tanpa kerjasama yang baik tidak akan memunculkan ide-ide

66
Universitas Sumatera Utara

cemerlang. Kerjasama tim yang baik akan menghasilkan komitmen yang baik pula
seperti menurut Becker dalam Panggabean (2002:127) menggambarkan komitmen
sebagai kecenderungan untuk terikat dalam garis kegiatan yang konsisten karena
menganggap adanya biaya pelaksanaan yang lain (berhenti bekerja).Hal ini dapat
dilihat dari hasil penelitian di lapangan yang menunjukkan bahwa kerjasama tim
merupakan salah satu harapan dan bahkan menjadi tujuan tim, sebab saat ini
sesorang bukan hanya untuk memperoleh pengalaman, tetapi juga untuk
menghasilkan sebuah kenyamanan yang kemudian akan menciptakan komitmen
tersendiri pada mahasiswa tersebut. Hal ini sesuai dengan jawaban responden
menyatakan bahwa mereka sangat puas dengan adanya kerjasama tim

yang

mampu memberi komitmen kepada seluruh relawan, selain itu juga karena adanya
kerjasama tim yang diberikan bukan hanya karena lamanya bersama tetapi karena
para relawan merasa adanya saling memiliki satu dengan yang lainnya. Faktor lain
yang mempengaruhi kerjasama tim juga dilihat dari percaya dan integritas serta
kepedulian itu sendirilah yang bisa membangun kerjasama tim sehingga
menghasilkan komitmen.

4.6.2

Pengaruh Kepemimpinan (X2) Terhadap Komitmen (Y)
Menurut

Kartono

(2011:10),

kepemimpinan

merupakan

kekuatan

aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu
mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi
conform dengan keinginan pemimpin. Sedangkan menurut Robbin (2010:146),
kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi suatu kelompok kearah
pencapaian tujuan. Menurut Meyer & Allen dalam Munandar (2004:75),

67
Universitas Sumatera Utara

komitmen organisasi merupakan salah satu bentuk dari komitmen yang lain dan
memiliki fokus yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian di
lapangan yang menunjukkan bahwa kepemimpinan merupakan alasan dari sebuah
komitmen itu ada, sebab saat ini seorang pemimpin sangat mempengaruhi sikap
kedepannya dari sebuah organisasi yang dibawanya. Karena dengan adanya
pemimpin yang cerdas akan menghasilkan anggota atau para relawan yang
percaya untuk kemudian menjadi komitmen dengan apa yang dijalaninya. Hal ini
sesuai dengan jawaban responden menyatakan bahwa mereka puas dengan
kepemimpinan di Unit SAHIVA USU yang mampu menghasilkan komitmen
kepada seluruh relawan, selain itu juga dengan adanya kepemimpinan bukan
berarti pemimpin lah segalanya. Tetapi dapat mendengar dan menerima masukan
dari yang lainlah yang membuat seluruh anggota merasa nyaman dan komitmen di
dalam unit SAHIVA USU.

68
Universitas Sumatera Utara

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan secara simultan bahwa kerjasama tim dan kepemimpinan
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap komitmen Unit SAHIVA USU.
Secara parsial, kerjasama tim dan kepemimpinan berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap komitmen, dan yang dominan mempengaruhi komitmen Unit
SAHIVA USU adalah variabel kerjasama tim. Adjust R atau determinan sebesar
0,833 berarti variabel bebas yaitu kerjasama tim dan kepemimpinan mampu
menjelaskan variabel terikat, yaitu komitmen sebesar 83,3% dan sisanya 16,7%
dipengaruhin oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi, maka saran yang dapat
diberikan penulis adalah sebagai berikut :
1. Variabel kerjasama tim dan kepemimpinan merupakan variabel yang

berpengaruh positif terhadap komitmen Unit SAHIVA USU. Sehingga
penulis menyarankan untuk kedepannya dalam mencari relawan baru atau
untuk mengoptimalkan relawan yang ada saat ini sangat diperlukan adanya
komitmen yang saling selaras antara kerjasama tim dan kepemimpinan
agar komitmen menjadi semakin optimal.
2. Variabel kerjasama tim dalam penelitian ini adalah variabel yang

berpengaruh lebih sedikit dominan dibanding dengan kepemimpinan
69
Universitas Sumatera Utara

terhadap komitmen Unit SAHIVA USU. Dimana berarti seorang relawan
yang cerdas haruslah mampu bekerjasama dengan yang lain demi
menjalankan tugas sebaiknya.
3. Variabel kepemimpinan bukanlah hal yang disepelekan, variabel ini juga

amatlah penting dalam komitmen Unit SAHIVA USU. Diharapkan semua
relawan memiliki tanggung jawab dan merasa menjadi pemimpin minimal
bagi dirinya sendiri.

70
Universitas Sumatera Utara