Peramalan Jumlah Angkatan Kerja di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2015–2018

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Di negara yang sedang berkembang pada umumnya memiliki persoalan mendasar
mengenai ketenagakerjaan. Masalah angkatan kerja dalam suatu negara atau
daerah akan mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah
penduduk yang memasuki usia kerja. Tenaga kerja adalah penduduk yang siap
melakukan pekerjaan, penduduk yang telah memasuki usia kerja (working age
population). Angkatan kerja adalah penduduk yang berumur 15 sampai dengan 65
tahun yang sedang bekerja atau mencari pekerjaan. Dewasa ini di Indonesia pada
umumnya dan di daerah Kabupaten Tapanuli Utara pada khususnya, memiliki
tingkat pengangguran yang jauh lebih tinggi dari angka resmi yang dikeluarkan
oleh pemerintah.
Besarnya masalah yang dihadapi pemerintah dalam penyediaan
pekerjaan baru, bisa diukur dengan tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang
jumlahnya terbatas. Sebab, tidak semua penduduk merupakan angkatan kerja.
Persoalan lain yang dihadapi dibidang ketenagakerjaan antara lain adalah masih
rendahnya kualitas/mutu tenaga kerja Indonesia ditinjau dari segi pendidikan,
keahlian maupun keterampilan.
Ketenagakerjaan


memegang

peranan penting

mengenai program

perencanaan pembangunan. Dapat dikatakan bahwa kualitas/mutu tenaga kerja
berpengaruh pada pembangunan, khususnya pembangunan ekonomi. Tuntutan
akan kemajuan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan tenaga kerja yang professional
guna meningkatkan taraf hidup para pekerja, mengingat masih tingginya taraf
kemiskinan di negara kita.
Seperti negara-negara berkembang lainnya, Indonesia juga mengalami
pertumbuhan penduduk yang pesat dari tahun ketahun berikutnya. Pertumbuhan
penduduk yang pesat membawa akibat pada tingkat pertumbuhan angkatan kerja.
Tidak hanya tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang berubah, tetapi perubahan
juga terjadi pada tingkat partisipasi angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja pada
suatu waktu tertentu tergantung dari jumlah penduduk usia kerja. Perbandingan

Universitas Sumatera Utara


antara angkatan kerja dan penduduk usia kerja ini disebut dengan tingkat
partisipasi angkatan kerja. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor demografis,
sosial dan ekonomi. Faktor-faktor ini antara lain adalah umur, status perkawinan,
tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal, dan pendapatan.
Dengan

menganggap

bahwa

tingkat

partisipasi

angkatan

kerja

keseluruhan akan relatif konstan selama dasawarsa mendatang dapat dikatakan

tingginya tingkat pertumbuhan angkatan kerja, setidak-tidaknya sampai akhir
tahun 1980 dan sangat mungkin pada tahun 2000 ini angkatan kerja akan menjadi
dua di bandingkan angkatan kerja pada tahun 1971. Hanya pada akhir abad ini
penurunan fertilisasi sejak sekitar pertengahan 1970 akan dimulai memberikan
dampak terhadap jumlah orang yang hendak masuk angkatan kerja setiap tahun.
Dengan demikian dapat diharapkan bahwa tekanan suplai tenaga kerja terhadap
penciptaan kesempatan kerja akan terus menjadi masalah selama repelita IV.
Salah satu persoalan yang dihadapi dibidang ketenagakerjaan dewasa ini
antara lain adalah masih rendahnya kualitas (mutu) tenaga kerja Indonesia ditinjau
dari segi pendidikan, keahlian maupun keterampilan. Hasil sensus 1980
memberikan gambaran yang kurang menggembirakan di mana 88,2% angkatan
kerja berpendidikan minimal SD, 5,2% berpendidikan SLTP, 5,7% berpendidikan
SLTA dan hanya 0,9% akademis/perguruan tinggi. Mutu tenaga kerja yang rendah
memberikan indikator rendahnya produktivitas tenaga kerja Indonesia. Indonesia
memiliki keunggulan komparatif dibidang sumber daya alam dan jumlah tenaga
kerja, tetapi keunggulan yang komparatif ini belum menjadi kekuatan efektif
karena mutu tenaga kerja yang rendah. Mutu tenaga kerja dapat di tingkatkan
melalui 3 (tiga) jalur utama: 1. Jalur pendidikan formal merupakan jalan yang
paling efektif untuk meningkatkan mutu tenaga kerja. Melalui pendidikan dapat di
bentuk dan dikembangkan kepribadian, bakat, sikap mental, pengetahuan,

kecerdasan, kreatifitas dan daya analisa. 2. Jalur latihan kerja merupakan sub
sistem dari sistem pendidikan yang menekankan pada keterampilan atau
profesionalisme dan yang selalu berkaitan dengan dunia kerja dan persyaratan
kerja 3. Jalur pengalaman kerja merupakan tenaga kerja bermutu yang siap pakai
bagi suatu perusahaan hanya dapat dihasilkan dan dikembangkan pada perusahaan

Universitas Sumatera Utara

itu sendiri melalui pengalaman kerja setelah terlebih dahulu melalui pendidikan
formal dan latihan kerja untuk pembinaan profesionalisme.
Peningkatan kualitas tenaga kerja dan penduduk umumnya melalui ketiga
jalur di atas, pemerintah juga berusaha meningkatkan motivasi, disiplin dan etika
kerja, pelayanan kesehatan, perbaikan gizi dan kesehatan pemukiman. Oleh
karena itu, Peramalan Jumlah Angkatan Kerja di perlukan untuk dapat menyusun
perencanaan ketenagakerjaan serta untuk dapat menanggulangi masalah
pengangguran, sebab proyeksi angkatan kerja ini tidak bisa terlepas dari
perkembangan jumlah penduduk.
Berdasarkan uraian di atas, peramalan jumlah angkatan kerja diperlukan
untuk dapat menyusun perencanaan ketenagakerjaan serta untuk dapat
menanggulangi masalah pengangguran. Untuk mengetahui jumlah angkatan kerja

di Kabupaten Tapanuli Utara maka diperlukan perhitungan dan data yang diambil
dalam setiap tahun. Oleh karena itu, pada penulisan Tugas Akhir ini penulis
memberikan judul: “Peramalan Jumlah Angkatan Kerja di Kabupaten
Tapanuli Utara pada Tahun 2015-2018”.

1.2. Perumusan Masalah
Data mengenai jumlah angkatan kerja diperlukan untuk perencanaan program
pembangunan mengingat tersedianya jumlah angkatan kerja di Kabupaten
Tapanuli Utara. Peramalan ini bertujuan agar data yang telah diperoleh dapat
membuat pembangunan berjalan dengan lancar. Yaitu, pemerintah dapat
membuka lapangan kerja baru untuk penduduk yang berada pada golongan
angkatan kerja sudah mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidangnya. Sehingga,
dengan kata lain pemerintah telah mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia,
khususnya di Kabupaten Tapanuli Utara.

1.3. Batasan Masalah
Untuk menjelaskan arah dan tujuan dari penelitian ini agar tidak menyimpang dari
sasaran yang dituju maka penulis membuat batasan ruang lingkup permasalahan.
Batasan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah hanya untuk meramalkan jumlah
Angkatan Kerja di Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2015-2018 yang


Universitas Sumatera Utara

diantaranya jumlah penduduk umur 15 tahun ke atas,dan Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja.

1.4. Maksud dan TujuanPenelitian
Maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk meramalkan jumlah tenaga kerja
di Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2015-2018.
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Mengetahui jumlah angkatan kerja di Kabupaten Tapanuli Utara pada
tahun 2015-2018.
b. Sebagai masukan kepada pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara di
bidang ketenagakerjaan dalam mengatasi masalah pengangguran.
c. Sebagai pengalaman dan penerapan ilmu yang diperoleh peneliti selama
masa perkuliahan.

1.5. Lokasi Penelitian
Tempat melakukan penelitian atau pengumpulan data dilakukan di Badan Pusat
Statistika (BPS) Provinsi Sumatera Utara Jl. Asrama No. 179 Medan.


1.6. Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian diantaranya
adalah:
1. Penelitian Kepustakaan
Penelitian kepustakaan yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh
data dan informasi dari perpustakaan, yaitu dengan membaca buku-buku,
referensi, dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan
tugas akhir ini.
2. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini merupakan

data

sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) Prov. Sumatera Utara, mengenai
jumlah tenagakerja di KabupatenTapanuli Utara tahun 2005-2014.

Universitas Sumatera Utara

3. Teknik Analisa Data

Data penelitian dianalisis dengan menggunakan Metode Deret Berkala dari
tahun 2015-2018.

1.7. TinjauanPustaka
Forecasting adalah peramalan atau perkiraan mengenai sesuatu yang belum
terjadi. Ramalan yang dilakukan pada umumnya akan berdasarkan data yang
terdapat di masa lampau yang dianalisis dengan mengunakan metode-metode
tertentu. Forecasting diupayakan dapat meminimumkan pengaruh ketidakpastian.
Dengan kata lain bertujuan mendapatkan ramalan yang bisa meminimumkan
kesalahan meramal (forecast error) yang biasanya diukur dengan Mean Absolute
Deviation, Absolute Error, dan sebagainya. Peramalan merupakan alat bantu yang
sangat penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien (Subagyo, 1986).
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menggunakan metode Analisis
Deret Berkala yang bertujuan untuk menggambarkan perkembangan dan
peramalan suatu kegiatan khususnya di bidang ketenagakerjaan di Kabupaten
Tapanuli Utrara. Adapun metode pendukung lainnya yakni metode Semi Average
yang bertujuan untuk mengetahui kecenderungan nilai suatu variabel dari waktu
ke waktu, juga dapat digunakan untuk meramal nilai suatu variabel tersebut pada
suatu waktu tertentu. Rumus yang digunakan dalam metode Analisis Deret
Berkala yakni:


dengan:
��

� = � + ��

= data berkala (time series)/taksiran nilai trend.

X

= variabel waktu (hari, minggu, bulan atau tahun).

a

= nilai trend pada tahun dasar.

b

= rata-rata pertumbuhan nilai trend tiap tahun.


Dalam analisa deret berkala ini variabel bebasnya adalah waktu.

Universitas Sumatera Utara

Dan rumus untuk metode Semi Average yakni:
� = �� + ��

dengan:
Y

= data berkala (time series)/taksiran nilai trend.

��

= rata-rata kelompok x.

��

= perubahan nilai variabel setiap tahun/kenaikan rata-rata.


Untuk kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan terhadap tenaga kerja
(demand for labor) yaitu suatu keadaan yang menggambarkan tersedianya
lapangan kerja yang siap diisi oleh para pencari kerja. Kesempatan tenaga kerja
dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
��������������� =

�����������
� ���%
�������������������

Universitas Sumatera Utara