Korelasi Derajat Obstruksi Saluran Napas Dengan Jenis Rokok Pada Penderita Ppok Stabil Pada Pasien Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2013

15

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) merupakan suatu gangguan yang kompleks yang
reversibel disebabkan oleh berbagai faktor dan ditandai dengan keterbatasan aliran udara
didalam saluran nafas bersifat progresif dan berhubungan dengan respon inflamasi paru (
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia , 2011 ).
WHO memprediksi bahwa pada tahun 2020 angka kejadian PPOK akan menempati
peringkat 5 sebagai penyakit terbanyak didunia dan saat ini PPOK menempati penyebab
kematian terbanyak peringkat 5 di Indonesia ( Prasetyo, 2012). PPOK juga merupakan urutan
pertama penyumbang angka kesakitan (35%) diIndonesia, diikuti asma bronkial (33%) , kanker
paru (30%) dan penyakit parulainnya (2%) . Dikatakan 80 - 90% kematian pada penderita PPOK
berhubungan dengan merokok (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia , 2003) .
Survey pada tahun 2001 di US diperkirakan 12,1 juta dengan pasien menderita PPOK , 9
juta menderita bronkitis kronis dan selebihnya menderita emfisema . The Asia Pasific COPD
Roundtable Group memperkirakan jumlah PPOK mulai dari sedang hingga berat di berbagai

negara-negara Asia Pasifik mencapai 56,6 juta dengan angka prevalensi 6,3 %. Di Indonesia
diperkirakan terdapat 4,8 juta dengan prevalensi 5,6 % ( Kompas , 2006 ) .


16

Merokok merupakan faktor risiko tersering yang menyebabkan penyakit PPOK,
walaupun dibeberapa negara, polusi udara, seperti halnya pembakaran hutan dan asap industri
lainnya juga teridentifikasi sebagai faktor risiko terjadinya PPOK .
Faktor ekonomi dan sosial dapat menyebabkan tingkat morbiditas dan mortalitas
Penyakit Paru Obstruksi Kronis semakin meningkat. Tingkat prevalensi, morbiditas, dan
mortalitas Penyakit Paru Obstruksi Kronis sangat bervariasi di berbagai Negara. Dalam beberapa
dekade ke depan diprediksikan tingkat prevalensi PPOK akan meningkat dengan bertambahnya
populasi, penyakit degeneratif, kebiasaan merokok serta polusi udara ( Perhimpunan Dokter Paru
Indonesia, 2011).
Penyakit Paru Obstruksi Kronis juga berkaitan dengan banyak jumlah rokok yang dihisap
setiap hari dan kebiasaan merokok yang lama bisa risiko menderita PPOK yang ditimbulkan
akan lebih besar (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia,2011). Di Negara-negara maju tercatat
bahwa 80-90% penderita PPOK adalah perokok. Namun hanya 10% perokok yang menderita
PPOK dengan gejala klinis yang tidak nyata.
Menurut penelitian Ika Nugraha dkk pada tahun 2010, riwayat kebiasaan merokok
berkaitan erat dengan Penyakit Paru Obstruksi Kronis , perokok menanggung risiko yang besar
terhadap penurunan faal parunya . Hasil yang diperoleh 40 pasien semua berjenis kelamin laki –

laki dengan usia rata – rata 50 – 59 tahun sebanyak 13 orang ( 32,5% ) . Persentase pasien PPOK
menunjukan 16 orang ( 40% ) dan 12 orang ( 30% ) . Risiko untuk menderita PPOK bergantung
pada “dosis merokok”nya, seperti umur orang tersebut mulai merokok, jumlah rokok yang
dihisap per hari dan berapa lama orang tersebut merokok. Hasil penelitian mendukung penelitian
Latin American Project for Investigation of Obstructive Lung Disease (PLATINO) yang

menyebutkan bahwa PPOK lebih tinggi pada perokok dan bekas perokok dibanding bukan
perokok usia lebih dari 40 tahun dibanding pada usia di bawah 40 tahun dan prevalensi laki–laki
lebih tinggi dibanding perempuan .
Berdasarkan penelitian Widodo SY pada tahun 2009 di Rumah Sakit Paru Batu sejumlah
77,8%

pasien PPOK mempunyai kebiasaan merokok, bahkan 9,3% mempunyai kebiasaan

merokok lebih dari 20 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan
kebiasaan merokok dengan kejadian PPOK. Orang dengan derajat merokok berat memiliki
kecenderungan terkena PPOK 3 kali lebih besar dibandingkan dengan perokok ringan dan
sedang.

17


Penelitian yang dilakukan Mulyadi pada tahun 2010 menunjukan hasil adanya hubungan
antara kebiasaan merokok dengan penurunan fungsi paru VEP1/KVP dan FEF 25 – 75 %
dibandingkan orang yang tidak merokok . Hasil penelitian uji statistik analisa bivariat ( x 2

=

37,974 ) bahwa ada hubungan antara merokok dengan hasil pemeriksaan PEFR .
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melihat apakah ada korelasi derajat obstruksi dengan
jenis rokok pada penderita PPOK stabil di RSUP HAM Medan .

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan suatu penelitian untuk menentukan
apakah ada korelasi derajat obstruksi dengan jenis rokok pada PPOK stabil di RSUP HAM dan
masalahnya :
a.Seberapa besar tingkat korelasi derajat obstruksi pada pasien PPOK stabil dengan riwayat
merokok?
b.Seberapa besar tingkat derajat korelasi pada pasien PPOK stabil pada rokok jenis kretek ?
c.Seberapa besar tingkat derajat korelasi pada pasien PPOK stabil pada rokok jenis filter ?


1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui seberapa besar korelasi derajat obstruksi dengan jenis rokok pada penderita
Penyakit Paru obstruksi Kronis stabil di RSUP HAM
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk melihat distribusi dan rerata derajat obstruksi dengan jenis rokok kretek pada
penderita PPOK di RSUP HAM .
b. Untuk melihat distribusi dan rerata derajat obstruksi dengan jenis rokok filter pada
penderita PPOK di RSUP HAM.
c. Mengetahui proporsi penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) yang
merokok berdasarkan jenis perokok dan derajat berat merokok .
d. Mengetahui proporsi penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) stabil yang
merokok berdasarkan peringkat umur dan jenis kelamin .

18

1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dilakukan adalah :
1.4.1


Bagi Subjek Penelitian
a.

Mendapatkan pengetahuan atau informasi tentang bagaimana korelasi derajat
obstruksi kejadian PPOK stabil terhadap berbagai jenis rokok

b.

Sebagai dasar upaya pencegahan terjadinya PPOK stabil

bagi individu yang

memiliki penyakit riwayat merokok.
1.4.2 Bagi RSUP Haji Adam Malik Medan
a. Menambah dasar ilmiah tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya PPOK
sehingga berguna sebagai dasar upaya pencegahan terjadinya PPOK pada pasien di
RSUP Haji Adam Malik Medan yang memiliki riwayat pengkonsumsi berbagai jenis
rokok .
b. Bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya di RSUP Haji Adam Malik Medan yang

berhubungan dengan penelitian ini .
c. Memberikan pelayanan yang optimal bagi pasien PPOK , membuat perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian upaya pengendalian PPOK , dan meningkatkan partisipasi
(kemandirian) masyarakat dalam pencegahan PPOK .

1.4.3 Bagi Peneliti
a. Memberikan informasi bahwa hasil penelitian ini diharapkan memperlihatkan
korelasi antara derajat obstruktif dengan jenis rokok pada penderita PPOK Stabil di
RSUP HAM .
b. Penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan pengalaman peneliti atas korelasi
derajat obstruksi dengan jenis rokok pada penderita PPOK.
c. Memenuhi tugas mata kuliah Community Research Program sebagai prasyarat untuk
menyelesaikan program pendidikan Sarjana
d. Kedokteran.

Dokumen yang terkait

Prevalensi Karsinoma Hepatoseluler di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan pada tahun 2009-2012

1 66 71

Prevalensi Penyakit Invaginasi pada Anak di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dengan Rumah Sakit Umum Dokter Pirngadi Medan Periode 2006 – 2009

1 53 39

Karakteristik Umum Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik Eksaserbasi Akut di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009

1 34 78

Gambaran Tingkat Depresi pada Pasien HIV/AIDS di Pusat Pelayanan Khusus RSUP Haji Adam Malik Medan

9 44 76

Korelasi Derajat Obstruksi Saluran Napas Dengan Jenis Rokok Pada Penderita Ppok Stabil Pada Pasien Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2013

3 7 80

Korelasi Derajat Obstruksi Saluran Napas Dengan Jenis Rokok Pada Penderita Ppok Stabil Pada Pasien Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2013

0 0 14

Korelasi Derajat Obstruksi Saluran Napas Dengan Jenis Rokok Pada Penderita Ppok Stabil Pada Pasien Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2013

0 0 2

Korelasi Derajat Obstruksi Saluran Napas Dengan Jenis Rokok Pada Penderita Ppok Stabil Pada Pasien Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2013

0 0 25

Korelasi Derajat Obstruksi Saluran Napas Dengan Jenis Rokok Pada Penderita Ppok Stabil Pada Pasien Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2013

0 0 2

Korelasi Derajat Obstruksi Saluran Napas Dengan Jenis Rokok Pada Penderita Ppok Stabil Pada Pasien Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2013

0 0 15