Gambaran Pola Kuman Penyebab Bakteremia Pada Neonatus Dan Sensitivitas Terhadap Antibiotik Di Rsup Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kuman adalah organisme kecil seperti virus, bakteri, jamur, protozoa dan
mikroskopik jahat yang dapat menyebabkan suatu penyakit atau gangguan
kesehatan. Kuman bisa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan ringan
maupun berat sering pada tubuh pasien pediatrik (Dorland, 2003). Neonatus
adalah bayi baru lahir hingga berumur empat minggu. Neonatus adalah bayi yang
baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan
intrauterine ke kehidupan ekstrauterin (Jumiarni, 1995). Bayi yang berisiko tinggi
selama periode Neonatus harus diidentifikasi seawal mungkin agar dapat
menurunkan morbiditas dan mortalitas Neonatus (Berhman, 1996). Angka
mortalitas tertinggi terjadi selama 24 jam pertama setelah lahir, dan secara
keseluruhan kira-kira merupakan 65 % kematian dibawah umur 1 tahun
(Kliegman, 1996).
Secara singkat, infeksi pada neonatus dapat melalui 3 cara yaitu; infeksi
antenatal, infeksi intranatal, infeksi pascanatal. Infeksi sering dimulai dari dalam
uterus tetapi muncul selama hari-hari pertama kehidupan, dengan rata-rata onset

20 jam. Bayi-bayi ini sering merupakan bayi prematur dan lahir setelah pecah
ketuban dini atau adanya demam pada ibu atau korioamnionitis. Mortalitasnya
tinggi yaitu antara 30 % sampai 50 % (Remington, 1983).
Mortalitas perinatal juga mengambarkan kematian janin dan neonatus
yang dipengaruhi oleh keadaan prenatal dan keadaan di sekitar saat persalinan
(Kliegman, 1996). Lamanya pemaparan dalam uterus, besarnya inokulum, status
imun, dan agen etiologi mempengaruhi ekspresi penyakit pada janin atau bayi
baru lahir. Berbagai organisme termasuk bakteri, virus, jamur, protozoa dan
mikroplasma merupakan agen penyebab (Gotoff, 1996). Selain itu, terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi kemungkinan infeksi nosokomial didalam
NICU (Neonates Intensive Care Unit). Ini termasuk berat badan lahir rendah,
lama tinggal, prosedur invasif, serta penggunaan antimikroba spektrum luas

Universitas Sumatera Utara

2

(Gutoff, 1996). Sistem imun pada bayi muda juga masih belum matang dimana
lemahnya respon immunoglobulin G (IgG) terhadap bakteri dan penurunan
aktivitas opsonin, fungsi makrofag serta aktivitas neutrofil (Bennet, 2010). Kuman

mungkin tidak bergejala atau disertai dengan sedikit gejala. Bila bakteri tidak
dibersihkan secara efektif oleh mekanisme pertahanan hospes, responsradang
sistemik mulai terjadi dan dapat progresif tanpa tergantung infeksi asalnya. Sepsis
merupakan suatu respons sistemik yang berat terhadap infeksi (Powell, 1996).
Pola penyebab infeksi senantiasa berubah sejalan dengan kemajuan
teknologi. Demikian juga pola resistensinya yang cenderung berubah sejalan
dengan pemakaian antibiotik. Oleh karena itu pengetahuan tentang pola penyebab,
resistensinya dan faktor risiko perlu terus dipantau sebagai landasan dalam
pemilihan antibiotik yang tepat bagi penderita bakteriemia khususnya pada
neonatus. Untuk itu, masih perlu dilakukan penelitian tentang pola kuman dan
sensitivitasnya terhadap antibiotik penyebab bakteremia pada neonatus di Rumah
Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

1.2

Rumusan Masalah

Bagaimana pola kuman penyebab bakteremia pada neonates dan sensitivitas
terhadap antibioik di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada
tahun 2012.


1.3

Tujuan Penilitian

Tujuan Umum:
Memperoleh informasi ilmiah mengenai pola kuman dan sensitivitasnya terhadap
antibiotik pada neonatus sakit di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan, pada tahun 2012.
Tujuan Khusus:
Memperoleh informasi tentang angka prevalensi pola kuman penyebab
bakteremia dan sensitivitas antibiotik pada neonatus.

Universitas Sumatera Utara

3

1.4

Manfaat Penilitian

1. Hasil atau data dari penelitian ini dapat digunakan sebagai data awal
untuk penelitian yang selanjutnya .
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh para klinis untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan khususnya dalam pemberian terapi
antimikroba yang rasional.
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi atau rujukan dalam
pemberian terapi bagi tenaga-tenaga kesehatan di daerah terpencil
dengan fasilitas yang terbatas.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Gambaran Penderita Karsinoma Laring di Departemen THT-KL RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2011-Desember 2013

2 45 61

Pola Kuman Penyebab Bakteremia Pada Neonatus Dan Sensitivitasnya Terhadap Antibiotik Di RSUP H. Adam Malik Medan Periode 1 Juli 2009 Sampai Dengan 30 Juni 2010

1 47 48

Gambaran Pola Kuman Penyebab Bakteremia Pada Neonatus Dan Sensitivitas Terhadap Antibiotik Di Rsup Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

1 12 41

BAKTEREMIA PADA NEONATUS : POLA KUMAN DAN KEPEKAANNYA TERHADAP ANTIBIOTIKA Bakteremia Pada Neonatus : Pola Kuman Dan Kepekaannya Terhadap Antibiotika Di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2014.

0 4 12

BAKTEREMIA PADA NEONATUS : POLA KUMAN DAN KEPEKAANNYA TERHADAP ANTIBIOTIKA Bakteremia Pada Neonatus : Pola Kuman Dan Kepekaannya Terhadap Antibiotika Di RSUD Dr. Moewardi Tahun 2014.

1 10 17

Gambaran Pola Kuman Penyebab Bakteremia Pada Neonatus Dan Sensitivitas Terhadap Antibiotik Di Rsup Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

0 0 11

Gambaran Pola Kuman Penyebab Bakteremia Pada Neonatus Dan Sensitivitas Terhadap Antibiotik Di Rsup Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

0 0 2

Gambaran Pola Kuman Penyebab Bakteremia Pada Neonatus Dan Sensitivitas Terhadap Antibiotik Di Rsup Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

0 0 7

Gambaran Pola Kuman Penyebab Bakteremia Pada Neonatus Dan Sensitivitas Terhadap Antibiotik Di Rsup Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

0 0 3

Gambaran Pola Kuman Penyebab Bakteremia Pada Neonatus Dan Sensitivitas Terhadap Antibiotik Di Rsup Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

0 0 4