Analisis Perencanaan Produksi di PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk.-Bunut Rubber Factory

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Kemajuan suatu perusahaan dapat dilihat dari peningkatan jumlah

permintaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Namun, adanya fluktuasi
permintaan jumlah produk dari konsumen juga dapat menimbulkan masalah pada
pengelolaan sumber daya yang dapat menghambat kelancaran proses di lantai
produksi. Kelancaran proses produksi dapat dicapai dengan adanya kegiatan
perencanaan produksi yang tepat oleh perusahaan. Kegiatan ini berhubungan
dengan penentuan apa yang harus diproduksi, berapa banyak diproduksi dan
sumber daya apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang telah
direncanakan. Perencanaan produksi dilakukan untuk menyusun suatu rencana
produksi agar dapat memenuhi permintaan pada waktu yang tepat dengan
menggunakan sumber-sumber atau alternatif-alternatif yang tersedia dengan biaya
yang minimum.
PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. (PT. BSP) merupakan Perusahaan
Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) yang bergerak di bidang usaha

perkebunan dan pengolahan karet. Bunut Rubber Factorymerupakan pabrik bagian
dari PT. BSP yang mengolah karet dari bahan baku berupa lateks, getah mangkok
(cup lump), lateks yang dibekukan (coagulum) dan getah tarik (tree lace) menjadi
centrifuged latex dan crum rubber. PT. BSP tidak hanya memasarkan produknya
ke seluruh Indonesia tetapi PT. BSP juga mengekspor sebagian besar produknya

Universitas Sumatera Utara

keluar negeri. Namun, sebagai salah satu perusahaan karet terbesar di Indonesia
PT. BSP masih mengalami hambatan dalam proses produksinya. Pada beberapa
periode PT. BSP masih sering mengalami ketidaksesuaian produksi dengan
permintaan konsumen, khususnya pada produk centrifuged latex (Cenex) yang
merupakan produk dengan jumlah permintaan tertinggi. Pada Tabel 1.1
ditunjukkan jumlah produksi dengan jumlah permintaan konsumen terhadap
produk Cenex.
Tabel 1.1 Jumlah Produksi dan Permintaan Produk Cenex Periode
Januari 2015 - Desember 2015
Periode

Produksi

401.779
348.632
214.960
242.335
334.980
403.186
375.098
386.534
322.398
307.764
400.352
285.771

Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli

Agustus
September
Oktober
November
Desember

Cenex (Kg)
Permintaan
431.458
392.027
553.491
278.962
256.611
351.414
365.600
413.361
395.686
310.593
387.095
386.191


Selisih
-29.679
-43.395
-338.531
-36.627
78.369
51.772
9.498
-26.827
-73.288
-2.829
13.257
-100.420

Sumber: PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. – Bunut Rubber Factory

Beberapa periode mengalami ketidak mampuan dalam memenuhi
permintaan


konsumen

dan

beberapa

periode

mengalami

kelebihan

produksi.Adanya kelebihan produksi mengakibatkan munculnya kelebihan stok
yang dapat menimbulkan biaya-biaya lain seperti biaya penyimpanan sehingga
tujuan perusahaan untuk menperoleh pendapatan maksimal menjadi tidak
tercapai.Sedangkan,

kekurangan

jumlah


produksi

dapat

mengakibatkan

Universitas Sumatera Utara

perpanjangan lead time dan mengakibatkan perusahaan kehilangan kesempatan
untuk mendapatkan keuntungan.Oleh karena itu diperlukan perencanaan produksi
yang optimal.Perencanaan produksi yang optimal bertujuan untuk menentukan
jumlah produksi yang optimal untuk produk yang dihasilkan, memaksimalkan
keuntungan dengan memperhatikan kemampuan dan ketersediaan sumber daya
yang dimiliki perusahaan, dan meminimumkan biaya produksi.Salah satu metode
yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan perencanaan produksia adalah Goal
Programming.
Penilitian terdahulu menunjukkanpenggunaanGoal Programming sebagai
metode


penyelesaian.WiwikAngraeni

(2014)meneliti

penggunaan

goal

programming di perusahaan garmen yang memproduksi berbagai jenis
produk.Goal programming digunakan untuk menentukan jumlah kombinasi
produk dengan memperhatikan beberapa tujuan seperti memaksimumkan
pendapatan, meminimumkan biaya produksi dan memaksimumkan penggunaan
mesin. Hasilnya adalah perencanaan produksi yang dapat mencapai tiga tujuan
perencanaan produksi yaitu menghasilkan keuntungan

yang lebih besar dari

target keuntungan hingga 4 kali lipat, biaya produksi lebih kecil dari target biaya
produksi yang diharapkan,


penggunaan mesin yang masih di bawah target

penggunaan mesin sehingga dapat dikatakan proses perencanaan produksi telah
optimal karena seluruh variable deviasi sasaran bernilai 0.
Donny Prasetya (2013) meneliti penggunaan fuzzy goal programming
untuk mengoptimalkan aggregate production planning pada industri peralatan
makan dengan serangkaian tujuan yang tidak pasti. Goal programming

Universitas Sumatera Utara

digunakanuntuk merencanakan produksi agregat yang harus menyesuaikan antara
kapasitas produksi dengan permintaan konsumen yang bervariasi.Hasil penelitian
ini memberikan alokasi produksi yang lebih baik daripada Linear Programming
konvensional.
Dari penelitian diatas didapat bahwa goal programming merupakan
metode yang tepat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang bertentangan di dalam batasan-batasan yang komplek dalam
perencanaan produksi.Metode goal programming juga membantu untuk
memperoleh hasil optimal yang paling mendekati sasaran-sasaran yang di
inginkan.


1.2.

Perumusan Masalah
Perumusan permasalahan perusahaaan adalah ketidaksesuaian jumlah

permintaan dengan jumlah yang diproduksi yang mengakibatkan munculnya
biaya-biaya lain sehingga perusahaan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimal.

1.3.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki dua tujuan yakni tujuan umum dan tujuan

khusus.Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan perencanaan
kapasitas produksi yang optimal sehingga dapat dijadikan alternatif pemecahan
masalah dalam meminimalkan kerugian akibat kelebihan produksi dan hilangnya

Universitas Sumatera Utara


kesempatan

mendapat

keuntungan

akibat

kekurangan

produksi

dengan

menggunakan metode goal programming.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1.

Menentukan metode peramalan yang digunakan untuk meramalkan jumlah

permintaan produk.

2.

Memformulasikan fungsi tujuan, fungsi kendala dan variabel keputusan.

3.

Menyelesaikan persamaan goal programming dengan menggunakan software
LINDO.

1.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.

Bagi penulis
a. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengembangkan pola pikir
yang lebih cerdas dan cermat pada bidang kerja nyata.
b. Menambah wawasan terkait dengan penerapan Goal Programming.

2.

Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu bahan pertimbangan dalam
memperkirakan kendala-kendala yang terjadi pada lantai produksi sehingga
perusahaan dapat mengatasi setiap kendala yang terjadi dengan lebih cepat
dalam meningkatkan keuntungan perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

1.5.

Batasan Masalah dan Asumsi
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1.

Penelitian hanya dilakukan di PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk - Bunut
Rubber Factory.

2.

Metode yang digunakan adalah Goal Programming.

3.

Penelitian dilakukan pada produk Centrifuged Latex (Cenex)

4.

Faktor kendala yang digunakan adalah ketersediaan bahan baku dan jumlah
jam kerja.

5.

Data yang diambil adalah data Januari 2015 sampai dengan Desember 2015.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tidak terjadi perubahan proses produksi selama penelitian
2. Harga bahan baku dan harga jual produk tidak berubah selama masa penelitian
3. Setiap mesin yang digunakan selama proses produksi dalam kondisi baik dan
tanpa ada gangguan.
4. Tidak ada production down-time yang disebabkan oleh faktor apapun selama
periode perencanaan.

1.6.

Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang

mendasari penelitian dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan
sistematika penulisan tugas sarjana.

Universitas Sumatera Utara

Bab II Gambaran Umum PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk, ruang
lingkup perusahaan, lokasi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah
tenaga kerja dan jam kerja karyawan, dan sistem pengupahan.
Bab III Landasan Teori, berisi teori-teori yang digunakan dalam analisis
pemecahan masalah dan teori-teori pendukung lainnya untuk menunjang dalam
menyelesaikan pokok permasalahan yang ada seperti, optimasi produksi,
perencanaan produksi, kapasitas, perencanaan kapasitas, program linier, fungsi
tujuan, kendala-kendala fungsional, goal programming dan sebagainya.
Bab IV Metodologi Penelitian, diuraikan jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian serta tahapan-tahapan penelitian dimulai dari identifikasi masalah
sampai akhir serta tahapan dalam pengolahan data dan analisis pemecahan
masalah.
Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi pengumpulan data yaitu,
data penjualan produk, harga pokok produk, harga jual produk, data waktu proses
pengerjaan produk, data jumlah hari kerja, data pemakaian dan ketersediaan bahan
baku. Data penjualan produk yang diperoleh diolah dengan beberapa metode
peramalan dan kemudian dipilih metode terbaik dengan error terkecil untuk
menentukan metode yang digunakan untuk menentukan peramalan permintaan
yang akan digunakan. Setelah itu dilakukan formulasi optimasi perencanaan
produksi dengan goal programming dan penyelesaian goal programming dengan
menggunakan software LINDO.
Bab VI Analisis dan Evaluasi, meliputi analisis hasil peramalan, analisis
pencapaian sasaran memaksimalkan volume produksi dan keuntungan, analisis

Universitas Sumatera Utara

kendala pemakaian jam kerja dan bahan baku, dan analisis perbandingan
perencanaan produksi dengan goal programming dan perencanaan produksi aktual
perusahaan.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari
hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.

Universitas Sumatera Utara