Perancangan Preventive Maintenance Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Fault Tree Analysis (FTA) Pada PT. Pusaka Prima Mandiri
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Dengan semakin meningkatnya persaingan pada bidang manufaktur, maka
perusahaan harus melakukan perbaikan secara continuous untuk menjaga kestabilan
perusahaan dalam mencapai visinya. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah
sistem perawatan mesin (maintenance) perusahaan. Perawatan yang terjadwal sangat
diperlukan pada mesin-mesin produksi, karena sangat rawan dengan timbulnya
kerusakan. Mesin-mesin dan peralatan produksi merupakan elemen atau unsur yang
sangat penting dalam mendukung kelangsungan produksi sebuah perusahaan
manufaktur yang perlu dijaga dan ditingkatkankeandalan dari mesin tersebut.
PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) adalah sebuah perusahaan swasta yang
bergerak di dalam bidang usaha produksi pembuatan kertas rokok yang terus
mengalami perkembangan dan peningkatan dalam beberapa tahun ini. Produksi
tersebut pastinya didukung oleh sejumlah mesin dan peralatan yang saling
berinteraksi untuk mencapai produktivitas yang optimal. Jenis mesin yang digunakan
dalam proses produksi tersebut beserta umurnya yaitu rotary screen (10 tahun), mesin
filli grained (8 tahun), mesindryer (13 tahun), mesinfourdrinier (11 tahun), mesin roll
slitter (7 tahun), mesin bobin slitter (5 tahun), mesinream cutter (12 tahun)dan
mesinbobinreaclemer (8 Tahun). Saat ini, yang menjadi jenis kendala dalam produksi
yang terjadi di PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) adalah tidak berjalan dengan lancar
kegiatan produksi di lantai produksi akibat sering terjadinya kerusakan mesin
Universitas Sumatera Utara
produksi sehingga menghambat ataupun menghentikan produksi. Berikut data
kerusakan mesin selama periode 2015 :
Tabel 1.1. Data Kerusakan Mesin Periode 2015
Tahun
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
2015
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Mesin
Filli Grained, Dryer, Roll Slitter,
Bobbin Slitter
Fourdrinier, Filli Grained, Ream
Cutter, Roll Slitter, Bobin
Reaclemer, Dryer, Rotary Screen
Dryer, Filli Grained
Roll Slitter, Rotary Screen, Filli
Grained, Fourdrinier, Ream Cutter
Fourdrinier, Bobin Reaclemer,
Dryer, Ream Cutter, Filli Grained
Dryer, Ream Cutter, Fourdrinier,
Bobbin Slitter, Filli Grained
Filli Grained, Bobbin Slitter, Roll
Slitter, Dryer, Bobin Reaclemer,
Ream Cutter, Fourdrinier, Rotary
Screen
Filli Grained, Roll Slitter,
Fourdrinier, Bobin Reaclemer,
Bobbin Slitter, Dryer, Rotary Screen
Filli Grained, Rotary Screen, Roll
Slitter, Dryer, Ream Cutter
Ream Cutter, Fourdrinier, Filli
Grained, Dryer
Roll Slitter, Bobin Slitter,
Fourdrinier, Dryer, Filli Grained,
Rotary Screen
Ream Cutter, Roll Slitter, Bobin
Slitter, Bobin Reaclemer, Rotary
Screen, Fourdrinier, Filli Grained
Total
Jam
%
Downtime
Operasi
Downtime
(Jam)
(Jam)
41
600
6,8
60
552
10,0
60
600
10,0
39
600
6,5
36
528
6,0
31
600
5,2
62
600
10,3
38
600
6,3
34
600
5,7
55
624
9,2
35
600
5,8
45
624
7,5
536
7128
Sumber: Data PT.PPM
Berdasarkan Tabel 1.1. menunjukkan bahwa mesin-mesin yang beroperasi
pada PT. Pusaka Prima Mandiri banyak mengalami kerusakan yang dilihat dari
Universitas Sumatera Utara
tingginya downtime sehingga dapat menggangu proses produksi, juga dapat dilihat
bahwa mesin yang paling sering mengalami kerusakan adalah mesin filli grained
yang rusak dalam setiap bulan. Maka perlu diperbaiki kegiatan penjadwalan
perawatan pada perusahaan agar berjalan optimal.
Kerugian yang dialami perusahaan akibat sering terjadinya downtime mesin
rata-rata adalah 44-45 jam dalam satu bulan. Dengan kapasitas produksi 20 ton
pulp/hari yang dapat diolah dibagi dengan jam operasi (24 jam) yang kemudian
hasilnya (0,83 ton) dikalikan dengan rata-rata downtime/bulan (45 jam), maka
perusahaan akan mengalami penurunan produktivitas rata-rata sebesar 37-38 ton tiap
bulannya.
Sistem yang diterapkandalammelakukankegiatan maintenance padaPT. Pusaka
Prima
Mandiriadalahdengan
melakukan
maintenanceuntukmendukungjalannyakegiatan
proses
produksi.
corrective
Corrective
maintenancedilakukansetelahterjadinyakegagalan/kerusakanpadasebuahsistem.
Penerapansistem perawatan dengan corrective maintenance yang dilakukan di
PT. Pusaka Prima Mandiriyaituperbaikandanpenggantiankomponenmesin yang rusak
yang
dilakukansetelahkerusakanterjadi.
Hal
initentusajasangatriskanuntukproduksiperusahaanmengingat jam operasi 24 jam/hari.
Ketersediaankomponendanjumlahkomponencadanganapabilamesinmengalamikerusa
kanjugamenjadi
masalah
yang
perlu
diperhatikan.
karenaapabilamesinmengalamikerusakan,
mesintidakdapatlangsungdiperbaikikarenaketidaktersediaankomponenmesin
yang
mengalamikerusakansertajumlahkomponenmesin
yang
Universitas Sumatera Utara
dipesanadalahsebanyakjumlahkomponen yang rusak, tidakadakomponencadangan
yang dipersiapkanolehperusahaanapabilaterjadikerusakankembali.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan penerapan RCM terhadap
permasalahan downtime mesin pada sistem perawatan seperti penelitian yang
dilakukan oleh Herry Christian 1yang menggunakan metode RCM dan FTA untuk
mengetahui penyebab downtime pada komponen utamamesin-mesin di lini produksi.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa metode RCM berguna untuk
memperoleh tindakan untuk mencegah kegagalan yang terjadi dan memiliki
pendekatan proaktif untuk operasi dan pemeliharaan.
2
RCM (Reliability Centered Maintenance) telah menjadi solusi untuk
menentukan tipe kegiatan perawatan dan inspeksi yang dibutuhkan untuk diterapkan
kepada aset agar tercapai perawatan yang efektif dan efisien. Implementasi RCM
dapat meningkatkan performansi (kinerja) pabrik, yang ditunjukkan dengan
menurunkan nilai Downtime Loss. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan
RCM memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan karena turunnya nilai
downtime yang dapat menaikkan profit bagi perusahaan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dimana fokus permasalahan lebih
diarahkan pencegahan terjadinya kegagalan produksi akibat kerusakan mesin dan
komponennya, maka penerapan preventive maintenance dengan metode Reliability
Centered Maintenance lebih tepat diajukan untuk menanggulangi permasalahan
tersebut.
Sistem
perawatan
dengan
metode
ini
akan
berfokus
pada
1
Herry Christian. Perancangan RCM Untuk Mengurangi Downtime Mesin Pada Perusahaan
Manufaktur Aluminium. Petra Christian University. 2012
2
Siti Zawiah. “Reliability Centered Maintenance (RCM) Evaluation Method In The Industry
Application, Case Study : Fertilizer Company, Indonesia”. University Of Malaya. 2015.
Universitas Sumatera Utara
kehandalan/reliability dari fasilitas produksi terutama permesinan.Tujuan dari
preventive
maintenance
adalah
mendeteksi
lebih
awal
terjadinya
kegagalan/kerusakan, meminimalisasi terjadinya kegagalan dan meminimalkan
kegagalan produk yang disebabkan oleh kerusakan sistem.
Untuk itu dilakukan penelitian guna menganalisis kerusakan mesin produksi
dan penyebab kerusakannya pada PT. Pusaka Prima Mandiri. Penelitian
menggunakan metodeReliability Centered Maintenance (RCM) danFault Tree
Analysis (FTA). PenggunaanmetodeReliability Centered Maintenance (RCM)
adalahuntukmenentukankegiatan
interval
perawatanmesin
yang
memilikikegagalanpotensial, sementarapenggunaanmetodeFault Tree Analysis (FTA)
digunakanuntukmengidentifikasipenyebabkegagalandanefek
yang
ditimbulkandarikegagalantersebut.
1.2.
Perumusan Masalah
Permasalahan pokok yang menjadi fokus pembahasan dalam penelitian ini
yaitu membahas tentang tingginya kegagalan komponen mesin yang berakibat pada
penurunan kapasitas produksi. Oleh sebab itu perlu dilakukan perancangan dan
pengembangan sistem pemeliharaan mesin dengan penerapan Reliability Centered
Maintenance (RCM) di PT. Pusaka Prima Mandiri.
1.3.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian terbagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk merancang sistem pemeliharaan mesin
Universitas Sumatera Utara
(maintenance) yang bersifat
preventive
dengan
metode
Reliability Centered
Maintenance dengan menurunkan downtime.
Tujuan khusus dalam penelitan ini adalah :
1.
Mengetahui mesin dan komponen yang memiliki kerusakan paling tinggi.
2.
Mengetahui penyebab kegagalan yang ditimbulkan dari kerusakan mesin.
3.
Mengetahui nilai Total Minimum Downtime dari komponen mesin yang paling kritis.
4.
Mendapatkan jadwal penggantian komponen mesin yang tepat.
Sesuaidengantujuan
yang
ingindicapai,
makahasilpenelitianinidiharapkandapatmemberikanmanfaatsebagaiberikut:
1. Manfaatbagimahasiswa
Meningkatkankemampuanmahasiswadalammengaplikasikanteori
yang
diperolehselamakuliahdanmeningkatkanwawasandalammenganalisisdanmemecah
kanmasalahsebelummemasukiduniakerjakhususnyadalamhalperencanaanperawata
nmesindenganReliability Centered Maintenance.
2. Manfaatbagiperusahaan.
Sebagaimasukanbagiperusahaanuntukjadwalperawatanmesindanperencanaanjuml
ahkomponencadangansehingga proses produksidapatmenjadilebihbaik.
3. BagiDepartemenTeknikIndustri USU
UntukmempererathubungankerjasamaantaraperusahaandenganDepartemenTekni
kIndustri USU danuntukmenambahliteratureperpustakaan.
1.4.
Pembatasan Masalah
Batasanterhadapmasalah yang akandianalisisantaralain, yaitu:
1. Objek penelitian adalah mesin produksi yang memiliki tingkat kerusakan paling
tinggi.
Universitas Sumatera Utara
2. Metode yang digunakan dalam penilitian adalah metode RCM (Reliability
Centered Maintenance) dan FTA ( Fault Tree Analysis ).
3. Permasalahan biaya tidak dibahas dalam penelitian ini
1.5.
Asumsi-Asumsi yang Digunakan
Asumsi-asumsi yang digunakandalampenelitianini, antara lain:
1. Mesin Beroperasi sesuai dengan jadwal produksi yang ditetapkan
2. Pekerja/operator telah menguasai pekerjaanya dengan baik dan benar
3. Metode kerja yang dilaksanakan merupakan metode kerja yang telah sesuai
dengan standar dari perusahaan.
4. Tidak ada penambahan mesin baru selama penelitian berlangsung.
1.6.
Metode Pemecahan Masalah
Metode yang dilakukan untuk pemecahan masalah penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Studi lapangan yaitu pengamatan langsung di lantai produksi untuk memperoleh
informasi-informasi yang dibutuhkan sehubungan dengan pengerjaan laporan.
2. Penetapan permasalahan dan tujuan penelitian.
3. Pengumpulan data.
4. Pengolahan data
5. Analisis dan evaluasi yaitu menganalisis hasil dari pengolahan data dan kemudian
menganalisisnya.
6. Kesimpulan dan saran.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Dengan semakin meningkatnya persaingan pada bidang manufaktur, maka
perusahaan harus melakukan perbaikan secara continuous untuk menjaga kestabilan
perusahaan dalam mencapai visinya. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah
sistem perawatan mesin (maintenance) perusahaan. Perawatan yang terjadwal sangat
diperlukan pada mesin-mesin produksi, karena sangat rawan dengan timbulnya
kerusakan. Mesin-mesin dan peralatan produksi merupakan elemen atau unsur yang
sangat penting dalam mendukung kelangsungan produksi sebuah perusahaan
manufaktur yang perlu dijaga dan ditingkatkankeandalan dari mesin tersebut.
PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) adalah sebuah perusahaan swasta yang
bergerak di dalam bidang usaha produksi pembuatan kertas rokok yang terus
mengalami perkembangan dan peningkatan dalam beberapa tahun ini. Produksi
tersebut pastinya didukung oleh sejumlah mesin dan peralatan yang saling
berinteraksi untuk mencapai produktivitas yang optimal. Jenis mesin yang digunakan
dalam proses produksi tersebut beserta umurnya yaitu rotary screen (10 tahun), mesin
filli grained (8 tahun), mesindryer (13 tahun), mesinfourdrinier (11 tahun), mesin roll
slitter (7 tahun), mesin bobin slitter (5 tahun), mesinream cutter (12 tahun)dan
mesinbobinreaclemer (8 Tahun). Saat ini, yang menjadi jenis kendala dalam produksi
yang terjadi di PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) adalah tidak berjalan dengan lancar
kegiatan produksi di lantai produksi akibat sering terjadinya kerusakan mesin
Universitas Sumatera Utara
produksi sehingga menghambat ataupun menghentikan produksi. Berikut data
kerusakan mesin selama periode 2015 :
Tabel 1.1. Data Kerusakan Mesin Periode 2015
Tahun
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
2015
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Mesin
Filli Grained, Dryer, Roll Slitter,
Bobbin Slitter
Fourdrinier, Filli Grained, Ream
Cutter, Roll Slitter, Bobin
Reaclemer, Dryer, Rotary Screen
Dryer, Filli Grained
Roll Slitter, Rotary Screen, Filli
Grained, Fourdrinier, Ream Cutter
Fourdrinier, Bobin Reaclemer,
Dryer, Ream Cutter, Filli Grained
Dryer, Ream Cutter, Fourdrinier,
Bobbin Slitter, Filli Grained
Filli Grained, Bobbin Slitter, Roll
Slitter, Dryer, Bobin Reaclemer,
Ream Cutter, Fourdrinier, Rotary
Screen
Filli Grained, Roll Slitter,
Fourdrinier, Bobin Reaclemer,
Bobbin Slitter, Dryer, Rotary Screen
Filli Grained, Rotary Screen, Roll
Slitter, Dryer, Ream Cutter
Ream Cutter, Fourdrinier, Filli
Grained, Dryer
Roll Slitter, Bobin Slitter,
Fourdrinier, Dryer, Filli Grained,
Rotary Screen
Ream Cutter, Roll Slitter, Bobin
Slitter, Bobin Reaclemer, Rotary
Screen, Fourdrinier, Filli Grained
Total
Jam
%
Downtime
Operasi
Downtime
(Jam)
(Jam)
41
600
6,8
60
552
10,0
60
600
10,0
39
600
6,5
36
528
6,0
31
600
5,2
62
600
10,3
38
600
6,3
34
600
5,7
55
624
9,2
35
600
5,8
45
624
7,5
536
7128
Sumber: Data PT.PPM
Berdasarkan Tabel 1.1. menunjukkan bahwa mesin-mesin yang beroperasi
pada PT. Pusaka Prima Mandiri banyak mengalami kerusakan yang dilihat dari
Universitas Sumatera Utara
tingginya downtime sehingga dapat menggangu proses produksi, juga dapat dilihat
bahwa mesin yang paling sering mengalami kerusakan adalah mesin filli grained
yang rusak dalam setiap bulan. Maka perlu diperbaiki kegiatan penjadwalan
perawatan pada perusahaan agar berjalan optimal.
Kerugian yang dialami perusahaan akibat sering terjadinya downtime mesin
rata-rata adalah 44-45 jam dalam satu bulan. Dengan kapasitas produksi 20 ton
pulp/hari yang dapat diolah dibagi dengan jam operasi (24 jam) yang kemudian
hasilnya (0,83 ton) dikalikan dengan rata-rata downtime/bulan (45 jam), maka
perusahaan akan mengalami penurunan produktivitas rata-rata sebesar 37-38 ton tiap
bulannya.
Sistem yang diterapkandalammelakukankegiatan maintenance padaPT. Pusaka
Prima
Mandiriadalahdengan
melakukan
maintenanceuntukmendukungjalannyakegiatan
proses
produksi.
corrective
Corrective
maintenancedilakukansetelahterjadinyakegagalan/kerusakanpadasebuahsistem.
Penerapansistem perawatan dengan corrective maintenance yang dilakukan di
PT. Pusaka Prima Mandiriyaituperbaikandanpenggantiankomponenmesin yang rusak
yang
dilakukansetelahkerusakanterjadi.
Hal
initentusajasangatriskanuntukproduksiperusahaanmengingat jam operasi 24 jam/hari.
Ketersediaankomponendanjumlahkomponencadanganapabilamesinmengalamikerusa
kanjugamenjadi
masalah
yang
perlu
diperhatikan.
karenaapabilamesinmengalamikerusakan,
mesintidakdapatlangsungdiperbaikikarenaketidaktersediaankomponenmesin
yang
mengalamikerusakansertajumlahkomponenmesin
yang
Universitas Sumatera Utara
dipesanadalahsebanyakjumlahkomponen yang rusak, tidakadakomponencadangan
yang dipersiapkanolehperusahaanapabilaterjadikerusakankembali.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan penerapan RCM terhadap
permasalahan downtime mesin pada sistem perawatan seperti penelitian yang
dilakukan oleh Herry Christian 1yang menggunakan metode RCM dan FTA untuk
mengetahui penyebab downtime pada komponen utamamesin-mesin di lini produksi.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa metode RCM berguna untuk
memperoleh tindakan untuk mencegah kegagalan yang terjadi dan memiliki
pendekatan proaktif untuk operasi dan pemeliharaan.
2
RCM (Reliability Centered Maintenance) telah menjadi solusi untuk
menentukan tipe kegiatan perawatan dan inspeksi yang dibutuhkan untuk diterapkan
kepada aset agar tercapai perawatan yang efektif dan efisien. Implementasi RCM
dapat meningkatkan performansi (kinerja) pabrik, yang ditunjukkan dengan
menurunkan nilai Downtime Loss. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan
RCM memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan karena turunnya nilai
downtime yang dapat menaikkan profit bagi perusahaan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dimana fokus permasalahan lebih
diarahkan pencegahan terjadinya kegagalan produksi akibat kerusakan mesin dan
komponennya, maka penerapan preventive maintenance dengan metode Reliability
Centered Maintenance lebih tepat diajukan untuk menanggulangi permasalahan
tersebut.
Sistem
perawatan
dengan
metode
ini
akan
berfokus
pada
1
Herry Christian. Perancangan RCM Untuk Mengurangi Downtime Mesin Pada Perusahaan
Manufaktur Aluminium. Petra Christian University. 2012
2
Siti Zawiah. “Reliability Centered Maintenance (RCM) Evaluation Method In The Industry
Application, Case Study : Fertilizer Company, Indonesia”. University Of Malaya. 2015.
Universitas Sumatera Utara
kehandalan/reliability dari fasilitas produksi terutama permesinan.Tujuan dari
preventive
maintenance
adalah
mendeteksi
lebih
awal
terjadinya
kegagalan/kerusakan, meminimalisasi terjadinya kegagalan dan meminimalkan
kegagalan produk yang disebabkan oleh kerusakan sistem.
Untuk itu dilakukan penelitian guna menganalisis kerusakan mesin produksi
dan penyebab kerusakannya pada PT. Pusaka Prima Mandiri. Penelitian
menggunakan metodeReliability Centered Maintenance (RCM) danFault Tree
Analysis (FTA). PenggunaanmetodeReliability Centered Maintenance (RCM)
adalahuntukmenentukankegiatan
interval
perawatanmesin
yang
memilikikegagalanpotensial, sementarapenggunaanmetodeFault Tree Analysis (FTA)
digunakanuntukmengidentifikasipenyebabkegagalandanefek
yang
ditimbulkandarikegagalantersebut.
1.2.
Perumusan Masalah
Permasalahan pokok yang menjadi fokus pembahasan dalam penelitian ini
yaitu membahas tentang tingginya kegagalan komponen mesin yang berakibat pada
penurunan kapasitas produksi. Oleh sebab itu perlu dilakukan perancangan dan
pengembangan sistem pemeliharaan mesin dengan penerapan Reliability Centered
Maintenance (RCM) di PT. Pusaka Prima Mandiri.
1.3.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian terbagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk merancang sistem pemeliharaan mesin
Universitas Sumatera Utara
(maintenance) yang bersifat
preventive
dengan
metode
Reliability Centered
Maintenance dengan menurunkan downtime.
Tujuan khusus dalam penelitan ini adalah :
1.
Mengetahui mesin dan komponen yang memiliki kerusakan paling tinggi.
2.
Mengetahui penyebab kegagalan yang ditimbulkan dari kerusakan mesin.
3.
Mengetahui nilai Total Minimum Downtime dari komponen mesin yang paling kritis.
4.
Mendapatkan jadwal penggantian komponen mesin yang tepat.
Sesuaidengantujuan
yang
ingindicapai,
makahasilpenelitianinidiharapkandapatmemberikanmanfaatsebagaiberikut:
1. Manfaatbagimahasiswa
Meningkatkankemampuanmahasiswadalammengaplikasikanteori
yang
diperolehselamakuliahdanmeningkatkanwawasandalammenganalisisdanmemecah
kanmasalahsebelummemasukiduniakerjakhususnyadalamhalperencanaanperawata
nmesindenganReliability Centered Maintenance.
2. Manfaatbagiperusahaan.
Sebagaimasukanbagiperusahaanuntukjadwalperawatanmesindanperencanaanjuml
ahkomponencadangansehingga proses produksidapatmenjadilebihbaik.
3. BagiDepartemenTeknikIndustri USU
UntukmempererathubungankerjasamaantaraperusahaandenganDepartemenTekni
kIndustri USU danuntukmenambahliteratureperpustakaan.
1.4.
Pembatasan Masalah
Batasanterhadapmasalah yang akandianalisisantaralain, yaitu:
1. Objek penelitian adalah mesin produksi yang memiliki tingkat kerusakan paling
tinggi.
Universitas Sumatera Utara
2. Metode yang digunakan dalam penilitian adalah metode RCM (Reliability
Centered Maintenance) dan FTA ( Fault Tree Analysis ).
3. Permasalahan biaya tidak dibahas dalam penelitian ini
1.5.
Asumsi-Asumsi yang Digunakan
Asumsi-asumsi yang digunakandalampenelitianini, antara lain:
1. Mesin Beroperasi sesuai dengan jadwal produksi yang ditetapkan
2. Pekerja/operator telah menguasai pekerjaanya dengan baik dan benar
3. Metode kerja yang dilaksanakan merupakan metode kerja yang telah sesuai
dengan standar dari perusahaan.
4. Tidak ada penambahan mesin baru selama penelitian berlangsung.
1.6.
Metode Pemecahan Masalah
Metode yang dilakukan untuk pemecahan masalah penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Studi lapangan yaitu pengamatan langsung di lantai produksi untuk memperoleh
informasi-informasi yang dibutuhkan sehubungan dengan pengerjaan laporan.
2. Penetapan permasalahan dan tujuan penelitian.
3. Pengumpulan data.
4. Pengolahan data
5. Analisis dan evaluasi yaitu menganalisis hasil dari pengolahan data dan kemudian
menganalisisnya.
6. Kesimpulan dan saran.
Universitas Sumatera Utara