Persepsi Pengguna Perpustakaan USU terhadap Mobile Library (M-Lib)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Internet bukanlah sesuatu yang asing lagi pada era ini, perkembangan
teknologi, informasi dan komunikasi yang begitu pesat menuntut setiap orang
untuk menggunakannya dalam segala bidang. Pada saat ini banyak orang
mengakses informasi melalui web/internet dengan aksesbilitas yang begitu cepat
karena didukung oleh alat yang canggih dan modern.
Perkembangan teknologi dan komunikasi yang begitu pesat dan cepat
menuntut perpustakaan untuk lebih kreatif dan inovatif

dalam mengemas

informasi berbentuk digital. Pada saat ini komputer dan internet merupakan
sarana pendukung dalam layanan perpusatakaan dan sebagai alat bantu
penelusuran. Untuk mencari bahan pustaka yang dibutuhkan pemustaka bisa
melakukan penelusuran melalui Online Public Acces Catalogue (OPAC) dan bisa
diakses dimana saja dan kapan saja. Dulu, pemustaka mendapatkan informasi
melalui paperbased (manual) kemudian beralih ke electronic dan sekarang beralih
ke aplikasi mobile. Mengutip dari jurnal ―Trend Terkait M-Library untuk
Perpustakaan Masa Depan‖ yang ditulis oleh Endang Fatmawati bahwa, seiring

berjalannya waktu adanya perubahan yang semula apapun konteksnya
menggunakan electronic-...(e- ...) saat ini sudah mulai bergeser menjadi mobile-...
(m-...) di depannya. Hal ini berarti perkembangan teknologi, informasi dan

komunikasi yang sangat pesat mengalami banyak perubahan dalam dunia
perpustakaan misalnya, dulu pemustaka dalam mencari buku harus melihat pada
kartu katalog terlebih dahulu dan kemudian bergeser menggunakan OPAC yang
diakses melaui perangkat komputer tapi saat ini pemustaka dapat melihat katalog
pada perangkat gadget mereka.
Pencarian informasi yang dilakukan pada saat ini banyak dilakukan via
web/internet dengan menggunakan mesin pencari ( search enginee) seperti

1
Universitas Sumatera Utara

Google, Yahoo, dan lain sebagainnya. Karena teknologi berkembang dengan
pesat, aplikasi mobile merupakan terobosan baru dalam melayani kebutuhan
pemustaka, perubahan sikap pemustaka dalam akses informasi memungkinkan
mereka tidak harus datang ke perpustakaan. Dengan adanya sentuhan teknologi
pada perangkat mobile yang demikian pesat maka,


perangkat mobile dapat

dimiliki oleh siapa saja. Saat ini perangkat mobile dengan koneksi internet sudah
dapat dijangkau oleh semua pihak karena harga perangkat mobile dengan koneksi
internet relatif murah.
Informasi pada saat ini sudah berada di ujung jari, artinya pemustaka
hanya mengetik informasi yang mereka inginkan melaui gadget dan dengan
mudah mereka akan menemukannya. Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama
dengan Assosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat angka
pertumbuhan anggota internet di Indonesia hingga akhir tahun 2013 sudah
mencapai 71,19 juta orang (HarianTI.com, 2014). Pemustaka ponsel pintar di
Indonesia terus meningkat. Bahkan, sebuah lembaga riset menyebutkan bahwa
tanah air berada di peringkat kelima dalam daftar pemustaka smartphone terbesar
di dunia. Data tersebut dilansir oleh analis kawakan Horace H. Dediu (2014)
melalui blognya asymco.com. yang menuliskan bahwa populasi android telah
lebih dari 1 miliar, sedangkan IOS mencapai 700 juta (Trisni heriyanto, 2014)
Sedangkan untuk wilayah Sumatera Utara khususnya Kota Medan masuk
ke dalam peringkat ketiga di Indonesia (blogdetik.com, 2011). Hampir setengah
penduduk Indonesia yang menggunakan internet berusia 18 – 20 tahun ini dapat

dipastikan bahwa pemustaka internet dan perangkat mobile adalah usia produktif /
pelajar dan mahasiswa . Maka pada saat ini aplikasi mobile bisa diartikan juga
sebagai telepon seluler (ponsel) . Oleh karena berkembangnya fungsi ponsel yang
tadinya hanya untuk telepon dan Short Mesagge Service (SMS), lalu kemudian
dilengkapi dengan fasilitas kamera dan kemudian menyediakan fasilitas internet
maka mobile bisa merujuk untuk akses keperluan perpustakaan. Sebenarnya
mobile memiliki arti yang sangat luas dimana mobile adalah sebuah benda yang

berteknologi tinggi dan dapat bergerak tanpa menggunakan kabel. Dengan

2
Universitas Sumatera Utara

demikian, akses pemustaka menggunakan mobile dapat dilakukan kapansaja dan
dimanasaja.
Transformasi perpustakaan dapat berupa layanan, pemustaka, fasilitas,
TIK, SDM/Pustakawan dan kaitannya dengan M-Library menjadi suatu keharusan
bagi perpustakaan untuk memperhatikan hadirnya teknologi aplikasi mobile untuk
meningkatkan layanan perpustakaan. Pemustaka pada era sekarang sangat suka
mengakses informasi menggunakan internet ditambah lagi aplikasi pada perangkat

gadget sudah semakin canggih. Gadget sudah menjadi gaya hidup pada

masyarakat/ pemustaka.
Hal ini memungkinkan bagi pemustaka dalam meningkatkan minat baca
karena dengan mengetik kata kunci pada saat dimana saja mereka dengan mudah
menemukanya. Sudah saatnya pustakawan di era mobile berkreasi dan berinovasi
dalam mengemas layanan informasi ke dalam bentuk mobile. Banyaknya kegiatan
pemustaka pada saat ini tidak menutup kemungkinan bagi pemustaka tidak
memiliki cukup waktu untuk berkunjung ke perpustakaan karena harus
meluangkan waktu ke perpustakaan kemudian menuju OPAC untuk mencari buku
yang diinginkan barulah mereka ke rak untuk menemukan buku tersebut. Keadaan
ini hampir terjadi di semua perpustakaan di Indonesia termasuk Perpustakaan
USU.
Hadirnya M-Library dapat memberikan solusi dalam kemudahan
pemustaka untuk mencari informasi yang mereka butuhkan, hanya dengan
mengakses katalog yang fiturnya sudah tersedia pada aplikasi yang ada di gadget.
Dikutip dari sebuah jurnal ―Implementasi M-Libraries di Asia Tenggara‖
yang dikarang oleh Arif Surachman menyatakan bahwa implementasi nyata dari
M-Libraries saat ini terlihat lebih sukses di Singapura dibandingkan negara-


negara lain di asia tenggara. Hal ini terlihat dari banyaknya aplikasi M-Libraries
yang dikembangkan oleh perpustakaan di Singapura dibandingkan di Malaysia,
Vietnam, Filipina, Brunei dan Laos. Kenyataan ini tentu juga akibat dari kondisi
masyarakat Singapura yang lebih maju dibandingkan di negara lain di asia

3
Universitas Sumatera Utara

Tenggara. Namun demikian, diharapkan dapat ditemukan satu gambaran yang
tepat untuk dikembangkan di Indonesia.
Aplikasi M-Library sendiri sudah diimplementasikan di Universitas Gajah
Mada (UGM) dan ini sangat membantu mahasiswa dalam penelusuran informasi.
Setelah melihat aplikasi yang sudah ada pemustaka perpustakaan Universitas
Sumatera Utara (USU) merasa aplikasi ini baik apabila segera diimplementasikan
di USU. Hal ini didasari juga oleh komentar yang mewakili mahasiswa Fakultas
Ilmu Budaya (FIB) USU yang menyatakan sangat setuju apabila Perpustakaan
USU juga menerapkan konsep M-Library.
Dari uraian tersebut penulis tertarik untuk mengetahui Persepsi Pemustaka
di USU bila konsep M-Library diimplementasikan di perustakaan USU sehingga
penulis akan melakukan penelitian tentang ―Persepsi Pemustaka terhadap Konsep

M-Library”.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka penulis membatasi dan
merumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu Persepsi Pemustaka
Perpustakaan terhadap pemustakaan M-Library.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Persepsi Pemustaka
Perpustakaan USU terhadap M-Library.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
Untuk meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan pada
umumnya dan menambah sumber pengetahuan serta dapat digunakan sebagai
bahan referensi dan informasi bagi peneliti lain yang berminat mengkaji masalahmasalah yang berhubungan dengan M-Library dalam rangka menambah wawasan
dan perbandingan dengan lokasi penelitian lainnya.

4
Universitas Sumatera Utara

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan yang berguna bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang perpustakaan dan juga dapat
menjadi kontribusi terutama yang berminat dan mempunyai perhatian terhadap
aplikasi M-Library khususnya, buat Perpustakaan USU.

1.5 Batas Penelitian
Dari identifikasi masalah, maka perlu diadakan pembatasan masalah yang
berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini dilakukan agar pengkajian dalam
penelitian ini tidak terlampau jauh terhadap apa yang disimpulkan. Batasan
penelitian hanya mencakup kepada Persepsi Pemustaka Perpustakaan USU
apabila diimplementasikan konsep Mobile Library (M-Library) pada perpustakaan
USU dan analisis kebutuhan pemustaka hanya sampai pada tahap requirement
(analisis kebutuhan) .

5
Universitas Sumatera Utara