Persepsi pengguna terhadap layanan perpustakaan STAN

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

Irmawati Azis

Nim: 1110025000072

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014/1436 H


(2)

(3)

(4)

(5)

i Irmawati Azis

Persepsi Pengguna Terhadap Layanan Perpustakaan STAN

Penelitian ini dilaksanakan di perpustakaan STAN dengan topik skripsi mengenai persepsi pengguna terhadap layanan perpustakaan STAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap layanan pengguna di perpustakaan STAN, persepsi pengguna terhadap koleksi yang dilayankan di perpustakaan STAN dan persepsi pengguna terhadap petugas yang melayani di perpustakaan STAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui observasi, kuesioner dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah rata-rata pengunjung setiap bulan sebanyak 862 orang. Sample ditentukan dari perhitungan 10% dari jumlah tersebut, diperoleh sebanyak 86 orang responden mahasiswa STAN, dengan menggunakan teknik accidental sampling. Hasil dari data yang diperoleh kemudian diolah dengan menyeleksi data dan prosentase data. Untuk mengukur hasil persepsi peneliti menggunakan skala likert yang bertujuan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi pengguna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pengguna terhadap layanan perpustakaan STAN secara keseluruhan ialah memuaskan dengan hasil skor rata-rata yaitu 3,52. Dengan rincian persepsi pengguna terhadap layanan pengguna STAN mempunyai skor 3,64 (memuaskan), persepsi pengguna terhadap koleksi yang dilayankan perpustakaan STAN memiliki skor 3,34 (cukup memuaskan) dan persepsi pengguna terhadap petugas layanan di perpustakaan STAN memperoleh skor 3,59 (memuaskan).

Kata Kunci : persepsi, layanan perpustakaan, perpustakaan perguruan tinggi


(6)

ii

Allahumma laa sahla illa maaja’altahu sahla wa anta taj’alul hazna idzaa syi’ta sahlaa…

Alhamdulillahi rabbi al’amin.. Segala puji bagi Allah SWT..

Persembahan sederhana ini terlaksana dan tercipta atas izinMu dan karuniaMu yang begitu besar dalam hidupku..

Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Segala puji serta syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik dan keberkahan. Tidak lupa penulis sampaikan shalawat dan salam kepada baginda Nabi Muhammad SAW.

Atas berkat dan rahmat-Nya, dengan bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan berbagai proses pembelajaran yang berkesan dalam pengalaman hidup penulis.

Skripsi ini judul” PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN STAN” ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

mencapai gelar Sarjana Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari ridha dan do’a, dukungan moril

maupun materil, semangat, kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tua penulis, Ibunda Mutmainnah dan ayahandaku Abdul Azis skripsi ini merupakan persembahan sederhana untuk mereka karena berkat keduanyalah


(7)

iii

Penulis sadar benar penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan. Tanpa ada bantuan, bimbingan, serta dorongan dari beberapa pihak, penulisan skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan. Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah berjasa membantu terwujudnya penulisan skripsi ini, membimbing, menemani dan mendukung penulis dalam penyusunan skripsi dari awal hingga akhir, penulis sampaikan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M. Hum, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan. Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Nuryudi, MLIS, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya di sela-sela kesibukannya dengan sabar memberikan bimbingan, arahan dan saran-saran yang telah diberikan kepada penulis, selama proses penulisan skripsi ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Adab dan Humaniora, khususnya Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis.

6. Ibu Ismudjiwati selaku kepala perpustakaan STAN, yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.


(8)

iv

dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Adiku tersayang Khoirun Nisa Terima kasih untuk setiap untaian doa, perhatian, semangat, dukungan, motivasi dan bantuan penulis ucapkan terimakasih.

9. Untuk keluarga besar H Ma’ruf dan H. Matasim. Encang, encing, tante, om, sepupu terima kasih untuk support, dukungan moril dan materil serta semangat yang tiada henti, dan doa yang selalu dipanjatkan.

10.Untuk best Friends forever, Annisa Yuni Tetiani, Dhea Adinda Nabila Firdausy, Tasya Geby Amdini terimakasih telah mengisi dan menememani hari-hari penulis dengan memberikan dukungan, semangat, hiburan dan doa sehingga skripsi ini dapat terselesikan.

11.Untuk sahabatku Ludfia, terimakasih atas bantuannya saat laptop penulis rusak bersedia meminjamkan laptopnya sehingga penulis dapat melanjutkan menyusun skripsi.

12.Untuk teman-teman IPI C yang terisitimewa. Sahabat kesayangan Nur afida, Gema pertiwi, Dian afriyanti , intan Mayasari. Dan teman-teman seperjuangan fidi, ilut, nurun, agis, rohmah, winda, syifa, rinda, aufa, riko, kibar, kiki, kikim, azom, ari, zul, firli, aboy, luki, arga, gin, egi, oni terima kasih untuk semua kenangan terindah, masa-masa yang tidak terlupakan. Tetap jaga silaturahmi dan kekompakan IPI C terutama Jurusan Ilmu Perpustakaan.

13.Kawan-kawan seperjuangan angkatan IPI 2010. Semoga kita sukses ke depannya aamiinn!


(9)

v

satu-persatu, hanya do’a dan ucapan terima kasih yang dapat penulis sampaikan, semoga Allah SWT membalas segala amal kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, Amiin

Wassalammu’alaikum Warahamtullahi Wabarakaatuh

Jakarta, September 2014


(10)

vi

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR BAGAN ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

D. Metode Penelitian... 8

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian... 8

2. Sumber Data ... 9

3. Populasi dan Sampel ... 9

4. Teknik Pengumpulan Data ... 10

5. Teknik Pengolahan Data ... 10

6. Pengukuran Persepsi ... 11

E. Definisi Istilah ... 14

F. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 17


(11)

vii

a. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 18

b. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi... 20

c. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 20

B. Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi... 21

a. Hakikat Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 23

b. Tujuan Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 24

c. Fungsi Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 25

C. Kualitas Layanan ... 26

D. Sistem Layanan Perpustakaan ... 30

1. Sistem Layanan Tertutup ... 30

2. Sistem Layanan Terbuka ... 31

E. Jenis Layanan Perpustakaan ... 32

1. Layanan Teknis ... 32

2. Layanan Pengguna ... 33

F. Pengertian Persepsi ... 37

1. Pengelompokkan Persepsi ... 39

2. Faktor- Faktor yang mempengaruhi Persepsi ... 39

3. Aspek- Aspek Persepsi ... 40

4. Faktor – Faktor yang memepengaruhi persepsi seseorang terhadap perpustakaan ... 41


(12)

viii

A. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara ... 46

B. Visi dan Misi STAN ... 47

C. Program Studi STAN ... 47

D. Sejarah Singkat Perpustakaan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara ... 48

E. Struktur Organisasi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara ... 50

F. Fasilitas Perpustakaan STAN ... 52

G. Koleksi Perpustakaan STAN... 54

H. Sumber Daya Manusia perpustakaan STAN ... 55

I. Sistem dan Jenis Layanan Perpustakaan ... 55

1. Sistem layanan Perpustakaan ... 55

2. Jenis Layanan Perpustakaan ... 56

3. Jam Buka Perpustakaan... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Informasi Umum ... 59

1. Jenis Kelamin Responden ... 60

2. Program Studi Responden ... 61

3. Semester Responden ... 62

B. Analisis Data Hasil Penelitian ... 62

a. Persepsi Pengguna terhadap Layanan Pengguna Perpustakaan STAN ... 62


(13)

ix

c. Persepsi Pengguna terhadap Petugas Layanan

Perpustakaan STAN ... 89

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 101 B. Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 106

LAMPIRAN


(14)

x

Tabel 1 Pengukuran Persepsi ... 12

Tabel 2 Koleksi Perpustakaan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara... 54

Tabel 3 Sumber Daya Manusia Perpustakaan STAN ... 55

Tabel 4 Jenis Kelamin Responden ... 60

Tabel 5 Progam Jurusan ... 60

Tabel 6 Semester Responden ... 61

Tabel 7 Perpustakaan Selalu Terjaga Kebersihannya ... 62

Tabel 8 Keindahan dalam Dekorasi Ruang ... 63

Tabel 9 Pencahayaan yang Baik ... 63

Tabel 10 Sasana Perpustakaan yang Sejuk... 64

Tabel 11 Suasana Perpustakaan yang Tenang ... 65

Tabel 12 Waktu (buka-tutup) dalam Melayani Pengguna... 65

Tabel 13 Petunjuk dalam Koleksi dapat dimengerti ... 66

Tabel 14 Tata Letak Ruang Perpustakaan ... 67

Tabel 15 Koleksi dapat ditemukan dengan Mudah ... 68

Tabel 16 Kemudahan untuk meminjam Koleksi ... 68

Tabel 17 Waktu Untuk meminjam Koleksi ... 69

Tabel 18 Pengguna mengembalikan Koleksi yang dipinjam Tepat Waktu . 70 Tabel 19 Pengguna Dapat Menggunakan OPAC dengan Mudah ... 71

Tabel 20 Layanan Referensi membantu Menemukan Informasi ... 71

Tabel 21 Layanan Sirkulasi dalam Proses peminjaman dan pengembalian . 72 Tabel 22 Layanan Multimedia ... 73


(15)

xi

Tabel 25 Layanan Sesuai Dengan kebutuhan Pengguna ... 75

Tabel 26 Kenyamanan Perpustakaan ... 76

Tabel 27 Layanan yang memuaskan ... 76

Tabel 28 Rekapitulasi Skor Persepsi terhadap Layanan Pengguna ... 77

Tabel 29 Koleksi yang Tersedia Masih Terjaga Kualitasnya... 79

Tabel 30 Koleksi Referensi Membantu Dalam Mencari Informasi ... 80

Tabel 31 Koleksi Serial Dapat memenuhi Kebutuhan Informasi Terbaru ... 81

Tabel 32 Koleksi Tugas Akhir, Laporan Penelitian dll, membantu dalam Menyelesaikan Tugas ... 81

Table 33 Koleksi Fiksi Untuk Memenuhi Kebutuhan Hiburan Bagi Penggguna ... 82

Tabel 34 Koleksi Elektronik Mudah digunakan ... 83

Tabel 35 Koleksi Selalu Upto Date ... 84

Tabel 36 Koleksi Umum yang dimiliki Sudah Lengkap ... 84

Tabel 37 Koleksi yang dimiliki Perpustakaan Sesuai dengan Kebutuhan Pengguna ... 85

Tabel 38 Koleksi Perpustakaan Relevan dengan Kurikulum ... 86

Tabel 39 Koleksi yang dimiliki Sudah Beragam... 86

Tabel 40 Kelengkapan Koleksi ... 87

Tabel 41 Rekapitulasi Skor Persepsi terhadap Koleksi ... 88

Tabel 42 Petugas Layanan Mampu Mencari Informasi yang dibutuhkan dengan Cepat dan Tepat ... 89


(16)

xii

Pengguna ... 91

Tabel 45 Petugas Layanan memahami Keadaan Pengguna yang mengalami Kesulitan... 92

Tabel 46 Petugas Layanan Mampu Menjawab Pertanyaan Pengguna ... 92

Tabel 47 Petugas Layanan Bertanggung Jawab Dalam Melayani Pengguna 93 Tabel 48 Petugas Layanan Mampu Membantu Pengguna Menemukan Informasi yang dibutuhkan... 94

Tabel 49 Petugas Layanan Sopan melayani Pengguna ... 95

Tabel 50 Petugas Layanan berpenampilan Rapih ... 95

Tabel 51 Petugas Layanan Bersifat Ramah ... 96

Tabel 52 Petugas Layanan berkenan Membantu Pengguna Saat mengalami Kesulitan dalam menemukan Informasi ... 97

Tabel 53 Petugas Layanan Bersikap terbuka menerima Kritikan dan Masukan dari Pengguna ... 98

Tabel 54 Rekapitulasi Skor Persepsi terhadap Petugas Layanan ... 98

Tabel 55 Rekapitulasi Persepsi Pengguna terhadap Layanan Pengguna Perpustakaan STAN ... 100


(17)

xiii


(18)

xiv

Lampiran 1 Lembar Surat Dosen Pembimbing Lampiran 2 Surat Pergantian Judul Penelitian

Lampran 3 Lembar Surat Persetujuan Kuesioner dari Pihak STAN Lampiran 4 Lembar Kuesioner

Lampiran 5 Laporan Rincian Peminjaman Buku Literatur Per Bulan Maret Lampiran 6 Foto Suasana Perpustakaan STAN


(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan Perguruan Tinggi sering disebut sebagai jantungnya universitas, karena perpustakaan merupakan sarana sumber informasi yang menyediakan koleksi bagi seluruh masyarakat di perguruan tinggi untuk menunjang program belajar-mengajar sesuai dengan kurikulum yang berlaku di perguruan tinggi.

Perpustakaan merupakan salah satu bagian dari kegiatan penyelenggaraan pendidikan dan penelitian. Tugas pokok perpustakaan adalah menghimpun bahan pustaka, mengolahnya, dan menyajikannya untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pemakainya.1 Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya.2

Layanan merupakan salah satu kegiatan utama di perpustakaan. Karena salah satu fungsi perpustakaan yaitu untuk melayani kebutuhan informasi pengguna dengan sumber informasi secara cepat dan tepat.

Perpustakaan sangat identik dengan layanan. Tidak ada perpustakaan jika tidak ada layanan. Layanan tersebut merupakan kegiatan langsung yang berhubungan dengan masyarakat pengguna.3 Baik buruknya citra

1

Sutarno NS, Manajemen perpustakaan, suatu pendekatan praktik (Jakarta: samitra media utama,2004), h. 17

2

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta:Yayasan Obor Indonesia,2003), h.5

3

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Segung Seto, 2006), h.90


(20)

perpustakaan ditentukan oleh bagian layana, karena berkaitan langsung dengan para pengguna perpustakaan. Berkaitan dengan layanan di perpustakaan, bahwa layanan merupakan ujung tombak penyelenggaraan perpustakaan dalam memberikan layanan kepada para penggunanya.

Menurut Darmono ”tujuan didirikannya perpustakaan adalah untuk mendayagunakan agar koleksi yang dimiliki dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pengguna. Pendayagunaan perpustakaan adalah suatu istilah tentang suatu upaya bagaimana memanfaatkan perpustakaan dengan segala fasilitas yang tersedia, baik oleh penyelenggara maupun pemakainya secara maksimal dan optimal”4 Hal di atas jelas menunjukkan bahwa tujuan perpustakaan agar koleksi yang dimiliki dapat digunakan, dimanfaatkan dan didayagunakan dengan cara semaksimal mungkin. Keberhasilan perpustakaan sangat ditentukan oleh layanan yang diberikian kepada pengguna. Kepuasan para pengguna perpustakaan merupakan kunci dari setiap layanan yang diberikan. Keberhasilan layanan diukur dari tingkat kepuasan pengguna dalam menggunakan atau memanfaatkan jasa yang ditawarkan atau diberikan oleh perpustakaan.5 Pengguna akan merasa puas jika kebutuhan informasinya dapat terpenuhi.

Dalam kegiatan layanan perpustakaan. Ada beberapa unsur utama yaitu fasilitas layanan perpustakaan, bahan pustaka yang disediakan, pemakai yang membutuhkan dan petugas layanan.6

Menurut Agus Rifai dalam Soejono Trimono“ sudah lama menjadi pegangan umum bahwa service perpustakaan itu tergantung dari tiga faktor

4

Darmono,Perpustakaan Sekolah : Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja

(Jakarta: Grasindo, 2007), h. 163

5

Soejono Trimono, pedoman Pelaksanaan Perpustakaan (Bandung: Remaja Karya, 1985), h. 64

6

Lisda Rahayu dan Ramatun Anggraini Kiemas, Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka; 1-6 (Jakarta Universitas Terbuka,2011), h. 1.2


(21)

yang secara sepintas lalu dapat diprosentasekan sebagai berikut: 5 prosen adalah fasilitas dan kelengkapan gedung perpustakaan tersebut, 20 prosen adalah akibat koleksi bahan-bahan yang ada, dan 75 prosen berasal dari staf

perpustakaan baik secara langsung maupun tidak langsung”.7

Dari semua unsur dalam pelayanan perpustakaan yaitu adanya koleksi, fasilitas perpustakaan, pengguna perpustakaan serta staf atau petugas layanan saling berkaitan. Tidak ada pelayanan jika tidak memiliki pengguna yang membutuhkan informasi, tidak mungkin ada pengguna yang membutuhkan informasi jika tidak ada koleksi, tidak ada koleksi jika tidak ada petugas yang melayani, dari keempat unsur tersebut tidak dapat terlaksana jika tidak ada fasilitas gedung perpustakaan untuk proses kegiatan di dalam perpustakaan.

Agar dapat melayani pengguna dengan baik maka perpustakaan harus memberikan layanan yang sesuai dengan penggunanya. Oleh karena itu seharusnya perpustakaan memberikan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan perguruan tinggi yang bersangkutan dan seluruh masyarakat pengguna perpustakaan, dan disajikan dengan mudah agar koleksi yang diberikan diharapkan dapat digunakan semaksimal mungkin dan dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna perpustakaan perguruan tinggi.

Perpustakaan dengan layanan yang baik didukung dengan SDM yang bermutu dengan berdasarkan latar belakang pendidikan yang berkaitan. Sdm yang bertanggung jawab, mengerti dengan tugas-tugasnya, yang selalu siap membantu melayani para pengguna yang membutuhkan informasi.

7

Agus Rifai, Membangun Etos Kerja dan Kinerja Staf Perpustakaan IAIN ( Jakarta: IAIN Syarif Hidayatullah,1999), h. 13


(22)

Salah satu hal yang dapat mempengaruhi keberadaan perpustakaan adalah kesan atau persepsi pengguna terhadap perpustakaan. Persepsi dapat dipahami sebagai suatu proses membuat penilaian atau membangun kesan mengenai berbagai macam hal yang terdapat dilapangan penginderaan seseorang.8 Kemudian hasil dari persepsi dapat berupa tanggapan atau penilaian yang berbeda dari setiap individu.

Salah satu skala yang dapat digunakan untuk mengukur persepsi dari seseorang atau berkelompok yaitu skala likert. Skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata9

Penelitian ini dilaksanakan di kampus STAN yaitu bagian Perpustakaan. Perpustakaan STAN merupakan perpustakaan perguruan tinggi yang berafiliasi pada Kementrian Keuangan dan sebagai perguruan tinggi kedinasan yang memiliki pengguna utama seluruh civitas akademika. Memiliki tujuan utama untuk membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya dengan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu untuk terlaksananya program pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

STAN sebagai perguruan tinggi profesi dijelaskan dalam Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) diuraikan pada pasal 29 mengenai Pendidikan Kedinasan.10Adapun peraturan

8

Toha Nursalam, Materi Pokok Psikologi Perpustakaan; 1-6,(Jakarta: Universitas Terbuka,1996), h. 48

9

Riduan M.B.A, Metode dan Teknik Menyusun Tesis,(Bandung:ALFABETA, 2010) , h.86

10

Undang- Undang No 20 Tahun 2003 Pasal 29 Ayat (1) Tentang Sistem Pendidikan Nasional, h.250.


(23)

yang dikeluarkan oleh Kemenkew adalah Sekolah tinggi kedinasan dalam bidang akuntansi yang diselanggarakan oleh Kementrian Keuangan.

Perpustakaan STAN menggunakan sistem layanan terbuka, para pengguna perpustakaan dapat mengakses secara langsung koleksi yang ada di perpustakaan dengan harapan agar pengguna perpustakaan dapat melakukan proses pencarian bahan pustaka secara maksimal.

STAN memiliki gedung perpustakaan sendiri yang berlokasi di gedung P. Perpustakaan STAN memiliki beberapa layanan seperti: layanan sirkulasi, layanan multimedia, layanan baca dan layanan literatur. Layanan di perpustakaan STAN sendiri tata letaknya dibagi perlayanan. Perpustakaan STAN terdiri dari 2 lantai. Dilantai dasar terdapat layanan literatur yaitu layanan yang terdiri dari koleksi buku-buku paket yang akan dipinjamkan untuk mahasiswa setiap awal semester, layanan sirkulasi bertugas untuk melayani peminjaman dan pengembalian dengan sistem terkomputerisasi, toilet, ruang tunggu dan meja informasi.

Lantai 2 terdapat layanan baca yaitu layanan khusus hanya untuk baca ditempat, koleksinya terdiri dari koleksi-koleksi referensi dan layanan multimedia yaitu layanan terfavorit bagi para pengunjung karena layanan multimedia tersedia komputer-komputer yang dapat digunakan oleh para penguna dengan fasilitas internet, dalam ruangan ini juga tersedia buku-buku non akademik yang dapat dibaca dan ada ruangan lesehan untuk para pengguna, dilantai 2 juga terdapat ruang staff, musholla dan toiet. Dalam setiap ruang layanan masing-masing terdiri dari 2 orang petugas yang memiliki tanggung jawab untuk mengelola layanan. Staff dan pustakawan di


(24)

perpustakaan STAN hampir keseluruhan tidak berlatar belakang ilmu perpustakaan melainkan mereka yang memang sudah bekerja di STAN.

Layanan di perpustakaan STAN ditujukan untuk seluruh civitas akademika yaitu mahasiswa, dosen, peneliti dan karyawan perguruan tinggi. Tujuan perpustakaan dengan memberikan pelayanan kepada pegguna perpustakaan adalah agar bahan pustaka yang terdiri dari bahan pustaka tercetak, buku- buku penunjang proses belajar-mengajar. Semua bahan pustaka yang sudah dikumpulkan dan diolah namun belum menggunakan sistem klasifiasi melainkan masih menggunakan pedoman dari pihak perpustakaan. Koleksi yang dimiliki perpustakaan STAN diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para pengguna perpustakaan.

Dalam melaksanakan kegiatan dan fungsinya, perpustakaan STAN dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang menunjang, antara lain sarana fisik yang berupa ruang, gedung perpustakaan dan segala fasilitasnya. Ruang perpustakaan inilah yang akan menampung segala kegiatan kerja perpustakaan dalam rangka melayani kebutuhan informasi penggunanya yaitu masyarakat pengguna perguruan tinggi. Dengan gedung yang cukup luas, nyaman serta memiliki fasilitas yang cukup lengkap dapat membantu seluruh civitas akademika dalam memenuhi kebutuhan informasi.

Dari latar belakang yang telah penulis paparkan, penulis perlu mengetahui lebih jauh tentang layanan di perpustakaan STAN serta koleksi dan sumber daya manusia yang ada di perpustakaan STAN untuk itu penulis

mengambil judul skripsi “Persepsi Pengguna Terhadap Layanan Perpustakaan STAN”


(25)

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar penelitian ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan, penulis membatasi beberapa aspek dalam penelitian di perpustakaan STAN. Penelitian ini membahas mengenai persepsi pengguna terhadap layanan di perpustakaan STAN, khususnya dari segi layanan pengguna, koleksi yang tersedia dan sumber daya manusia (petugas pelayanan).

Penulis merumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut :

a. Bagaimana persepsi pengguna terhadap layanan pengguna di perpustakaan STAN?

b. Bagaimana persepsi pengguna terhadap koleksi yang dilayankan di perpustakaan STAN?

c. Bagaimana persepsi pengguna terhadap petugas layanan di perpustakaan STAN

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

a. Mengetahui persepsi pengguna terhadap layanan pengguna di perpustakaan STAN.

b. Mengetahui persepsi pengguna terhadap koleksi yang dilayankan di perpustakaan STAN.

c. Mengetahui persepsi pengguna terhadap petugas layanan di perpustakaan STAN.


(26)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat antara lain :

1. Manfaat akademis

a. Untuk mengetahui perkembangan dalam dunia perpustakaan dan sebagai tambahan pengetahuan bagi para akademisi jurusan Ilmu Perpustakaan secara khusus dan kalangan mahasiswa secara umum. b. Manfaat bagi Perpustakaan STAN

1) Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perpustakaan STAN untuk meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

2) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam menyusun dan menentukan kebijakan di perpustakaan STAN.

D. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena.11 Mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya yang terjadi di perpustakaan STAN. Penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi

11

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah,Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Apilkasi , ed.1-7, (Jakarta: Rajawali Press,2012), h. 42


(27)

sekarang dengan tujuan utama membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif .12

2. Sumber Data

a. Data Primer : Data yang diperoleh secara langsung tanpa perantara dari sumbernya. Untuk mendapatkan data primer, penulis menyebarkan angket/kuesioner kepada responden, serta penulis juga mendapatkan informasi-informasi lain yang berkaitan dengan perpustakaan STAN berupa dokumen, gambar dan wawancara.

b. Data Sekunder : Sumber data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya.13 Penulis mendapatkan sumber dari study kepustakaan yang menunjang penelitian ini seperti buku, jurnal dan dokumen-dokumen lain.

3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa pengguna perpustakaan STAN. Peneliti menggunakan data statistik bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014. Pengunjung perpustakaan dalam 3 bulan adalah 2586 orang. Jadi rata-rata pengunjung perpustakaan per bulan adalah 862 kunjungan per bulan.

Maka berdasarkan ketentuan karena pengunjung perpustakaan lebih dari 100 orang, untuk penarikan sampel penulis mengambil 10% menjadi 86,2 penulis membulatkannya menjadi 86 orang. Sedangkan untuk menentukan sampel yang akan dijadikan responden penulis menggunakan tekhnik accidental sampling yaitu tekhnik yang dilakukan dengan cara

12

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian,( Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 60

13

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula (Jakarta : STIA-LAN, 2002), h. 87


(28)

memperoleh sampel dengan pertimbangan tertentu yang tidak dirancang pertemuannya terlebih dahulu.14 Penulis memberikan kuesioner langsung kepada pengguna yang sedang berkunjung ke perpustakaan STAN pada saat penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini :

a. Kuesioner diberikan kepada mahasiswa pengunjung perpustakaan untuk mengetahui persepsi mereka terhadap layanan di perpustakaan STAN. Dari hasil pertanyaan tersebut maka peneliti olah menjadi data-data numerik yang kemudian akan diinterpretasikan kedalam bentuk prosentase.

b. Observasi pengamatan untuk meneliti langsung keadaan perpustakaan STAN. Pengamatan tentang pengguna perpustakaan, yang kemuadian akan dijadikan responden dan akan menghasilkan sampel penelitian. c. Wawancara dilakukan kepada beberapa orang staff perpustakaan yang

memiliki informasi terkait perpustakaan yang di kelolanya, dan sebagian pengunjung yang datang ke perpustakaan STAN.

5. Teknik Pengolahan Data

Data diolah berdasarkan pada kuesioner yang telah disebarkan dan dijawab oleh pengguna perpustakaan sebagai responden. Langkah dalam mengolah data sebagai berikut :

a. Seleksi data

Data yang terkumpul di cek kemudian diperiksa kembali kelengkapan data dan jawaban kuesioner.

14

Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik ( Jakarta : Rineka Cipta, 2010) , h. 33


(29)

b. Prosentase Data

Prosentase dalam penelitian ini menggunakan prosentase dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban kuesioner yang diberikan responden, karena jumlah jawaban dari setiap kuesioner berbeda. Rumus prosentase sebagai berikut :

P = F/N X 100 %

Keterangan :

P = Angka prosentase dari setiap kategori F= Frekuensi jawaban responden

N= Jumlah responden 15

Selanjutnya hasil prosentase yang terdapat dalam tabel-tabel penelitian ini akan ditafsirkan menjadi :

0 % = Tidak ada satupun

1% - 25% = Sebagian kecil 26% -49% = Hampir setengahnya

50% = Setengahnya

51% - 75% = Sebagian besar 76% - 99% = Hampir seluruhnya 100% = Seluruhnya16

6. Pengukuran Persepsi

Data yang telah dihitung prosentasenya kemudian dianalisis dengan menggunakan skala likert. Skala likert paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi responden terhadap suatu objek.17 Untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

15

Rony kountur, Statistik Praktis ( Jakarta PPM, 2005), h. 27

16

Hermawan Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa

(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992), h.11

17

Hussaini Usman, dkk., ed.2 cet.2, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:Bumi Aksara,2009), h. 65


(30)

orang tentang fenomena sosial jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju.18

Untuk menilai kepuasan yang dinyatakan dengan kuesioner, setiap jawaban diberikan nilai sebagai berikut :

Tabel 1

Pengukuran Persepsi

Pernyataan Kepuasan Nilai

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Kurang Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Agar dapat mengetahui penilaian responden terhadap suatu objek , maka skor-skor akan dijumlahkan kemudian dicari skor rata-rata tersebut. Skor rata-rata adalah hasil dari penjumlahan skor dari tiap skala yang dikalikan dengan frekuensinya masing-masing. Kemudian hasil dari penjumlahan tadi dibagi dengan jumlah sampel atau total frekuensi. Perhitungan skor rata-rata dapat dituliskan sebagai berikut:

X = [ (S5 X F) + (S4 X F) +(S3 X F)+ (S2 X F) + (S1 X F) ] N

Keterangan :

X = Skor rata-rata

( S5….S1 ) = Skor pada skala 5 sampai 1

F = Frekuensi Jawaban

N = Jumlah sampel yang diolah atau total frekuensi

18


(31)

Skala di atas adalah skala ordinal yang didasarkan pada urutan rangking dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya.19 Yang mana skala ordinal memiliki keterbatasan analisa, yang hanya menyatakan bahwa objek yang diteliti sangat baik ataupun sangat tidak baik. Agar analisa menjadi luas, maka skala ordinal dapat diubah menjadi skala interval, yaitu skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama.

Skala interval diperlukan untuk menempatkan posisi responden dalam suatu objek penilaian apakah termasuk dalam kriteria sangat puas, puas, cukup puas, kurang puas dan tidak puas.

Untuk menentukan skala interval yaitu dengan cara membegi selisih antara skor terendah dengan banyak skala. Berikut rumusan skala interval:

Skala interfal : { a(m-n):b } Keterangan :

a : Jumlah Atribut m : Skor Tertinggi n : Skor Terendah

b : Jumlah Skala Penilaian yang ingin dibentuk/ diterapkan

Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah 5,dimana skor terendah adalah 1 dan skor tertinggi adalah 5, maka skala interval dapat dihitung sebagai berikut : { 1( 5-1) : 5 }. Jadi jarak setiap titik adalah 0,8 sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut :

19


(32)

a. Sangat Puas : 4, 25 – 5,00

b. Puas : 3,43 – 4,23

c. Cukup Puas : 2,62 – 3,42 d. Kurang Puas : 1,81 – 2,61 e. Tidak Puas : 1,00 – 1,80

Penggunaan interval pada skor diatas dalam penerapannya pada analisa data untuk mengartikan persepsi pengguna terhadap layanan di perpustakaan STAN.

E. Definisi Istilah

Perpustakaan perguruan tinggi yaitu perpustakaan yang berada di sekitar universitas atau kampus dengan pengguna perpustakaan seluruh masyarakat perpustakaan perguruan tinggi khususnya dan masyarakat perguruan tinggi dari luar umumnya.

Layanan perpustakaan merupakan salah satu kehidupan di perpustakaan. Karena salah satu fungsi perpustakaan yaitu untuk melayani para pengguna untuk memenuhi informasi yang mereka butuhkan dan sesuai dengan keinginan mereka.

Persepsi adalah suatu tanggapan atau pandangan dari mahasiswa STAN terhadap perpustakaan STAN yang dapat dinilai melalui kesan dari penglihatan dan situasi di perpustakaan STAN. Perpustakaan sebagai jantungnya universitas yang banyak berisi informasi - informasi, literatur yang banyak dibutuhkan oleh seluruh civitas akademik. Untuk memenuhi kebutuhan belajar- mengajar yang sesuai dengan bidang study dan sebagai penunjang untuk program pendidikan dan penelitian.


(33)

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulis dan demi mencapai pembahasan yang bersifat kronologis sehingga memudahkan proses pemahaman isi, maka penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Istilah, dan

Sistematika Penulisan.

Bab II Tinjauan Literatur

Bab ini membahas tentang : Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi meliputi, Tujuan, Fungsi dan Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi. Pengertian Layanan, Macam-macam Layanan dan Kualitas Layanan. Dalam bab ini juga membahas tentang Pengertian Persepsi, Macam-macam Persepsi, Faktor- faktor yang mempengaruhi Persepsi.

Bab III Gambaran Umum Perpustakaan STAN

Bab ini membahas tentang : Sejarah Singkat STAN, Sejarah Singkat Perpustakaan STAN, Visi dan Misi STAN, Fasilitas, Struktur Organisasi, SDM, Koleksi, Sistem dan Jenis Layanan yang terdapat di perspustakaan STAN.


(34)

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini membahas tentang : Hasil Penelitian mengenai Persepsi Mahasiswa terhadap Layanan Perpustakaan STAN

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran dari penulis untuk perpustakaan STAN.


(35)

17 BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Perguruan Tinggi

1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pergururuan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas. Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.20

Ada beberapa pengertian tentang perpustakaan perguruan tinggi, antara lain sebagai berikut :

Menurut Abdul Rahman Saleh “Perpustakaan perguruan tinggi

adalah perpustakaan yang berada dilingkungan perguruan tinggi atau sekolah tinggi, akademi dan pendidikan tinggi lainnya. Perpustakaan tinggi bersama dengan unit kerjanya, dengan peran yang berbeda-beda membantu perguruan tingginya dalam melaksanakan program Tri Dharma perguruan tinggi

masing-masing”21

Sulistyo basuki dalam bukunya pengantar ilmu perpustakaan, menyatakan bahwa “perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan membantu tercapainya tujuan perguruan tinggi. Yang termasuk perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, fakultas,

20

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 19-20 jalur, jenjang dan jenis pendidikan, h. 8

21

Abdul Rahman Saleh, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi


(36)

departemen, jurusan, lembaga lain yang berada dibawah naungan perguruan tinggi”.22

Darmono dalam buku perpustakaan dan masyarakat menyatakan

bahwa”perpustakaan perguruan tinggi sering disebut dengan

jantungnya universitas, karena tanpa perpustakaan tersebut maka proses pelaksanaan pembelajaran mungkin menjadi kurang optimal. Perpustakaan perguruan tinggi juga sering disebut dengan library research perpustakaan penelitian karena fungsi utamanya untuk sarana meneliti, dan meneliti merupakan salah satu kegiatan utama di perguruan tinggi.”23

Penulis menyimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang berada di lingkungan perguruan tinggi (universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, fakultas, departemen, jurusan atau lembaga lain yang berada dibawah naungan perguruan tinggi). Perpustakaan bertujuan untuk menunjang terlaksananya program Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Untuk melaksanakan tugasnya perpustakaan perguruan tinggi berperan sebagai penyedia dan pengolah bahan pustaka, untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat perguruan tinggi. Seperti mahasiswa, staf pengajar, dan masyarakat umum yang berasal dari luar perguruan tinggi.

2. Tujuan, Tugas dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi a. Tujuan Perpustakaan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Tujuan diselenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi yaitu untuk menunjang terlaksananya program pendidikan, penelitian

22

Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud, 1993), h. 160

23

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat edisirevisi ( Jakarta: segung seto, 2006), h.46


(37)

dan pengabdian kepada masyarakat. Dikenal dengan sebutan Tri Dharma perguruan tinggi. Melalui pelayanan informasi yang meliputi lima aspek yaitu:

1. Pengumpulan informasi 2. Pengolahan informasi 3. Pemanfaatan informasi 4. Penyebarluasan informasi

5. Pemeliharaan/pelestarian informasi

Abdul Rahman Saleh dalam bukunya Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi mengatakan “dalam menunjang dharma pendidikan dan pengajaran, perpustakaan mengumpulkan, mengolah, menyediakan serta menyebarluaskan informasi sesuai dengan kurikulum di perguruan tingginya dalam hal pendidikan, perpustakaan berusaha untuk memperkaya pengetahuan dosen dan mahasiswa, serta mempertinggi kualitas pengajar dan mempertinggi mutu belajar mahasiswa. Dalam menunjang dharma penelitian, perpustakaan berusaha mengumpulkan, mengolah, menyediakan serta menyebarluaskan dan melestarikan informasi yang relevan sebagai sumber literatur bagi suatu penelitian. Sedangkan dalam menunjang dharma pengabdian kepada masyarakat maka perpustakaan berusaha mengumpulkan, mengolah, serta menyebarluaskan dan melestarikan hasil-hasil penelitian ilmiah sebagai bahan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas”24

24

Abdul Rahman Saleh, Materi pokok manajemen perpustakaan perguruan tinggi


(38)

b. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Untuk mencapai tujuan perpustakaan perguruan tinggi mempunyai tugas-tugas sebagai berikut:

1. Menyediakan dan mengolah bahan pustaka untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat perguruan tinggi, seperti mahasiswa, staf pengajar dan pegawai perguruan tinggi lainnya 2. Memberikan layanan dan pendayagunaan bahan pustaka bagi

masyarakat perguruan tinggi

3. Menyediakan bahan pustaka dan layanan referensi pada semua tingkatan akademis dari mahasiswa yang baru masuk sampai kepada mahasiswa pasca sarjana, dan kepada staf pengajar 4. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan 5. Menyediakan jasa peminjaman bagi seluruh pengguna

perpustakaan (anggota) menyediakan jasa informasi aktif baik kepada pemakai di lingkungan perguruan tinggi maupun kepada masyarakat diluar perguruan tinggi.25

Sedangkan menurut Pawit M. Yusuf “Perpustakaan perguruan

tinggi bertugas menghimpun atau pengadaan sumber informasi, pengolahan sumber informasi dan penyebarluasan informasi bagi pengguna yang berada di perguruan tinggi”26

c. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Dalam RPP pasal 44 UU 43 tahun 2007 menyatakan bahwa

“perpustakaan perguruan tinggi berfungsi sebagai sumber belajar,

penelitian, deposit internal, pelestarian dan pusat jejaring bagi civitas

akademika di lingkungan perpustakaan perguruan tinggi.”27

Dalam buku manajemen perpustakaan perguruan tinggi “Fungsi

Perpustakaan perguruan tinggi dapat ditinjau dari dua segi yaitu:

a. Dari segi layanan, perpustakaan mempunyai enam fungsi yaitu :

1. Pengumpulan informasi

25

Ibid, h. 18

26

Pawit M. Yusuf, Pedoman Mencari Sumber Informasi (Bandung: Remadja Karya, 1998), h.14

27


(39)

2. Pengolahan informasi 3. Pemanfaatan informasi 4. Penyebarluasan informasi

5. Pemeliharaan serta pelestarian informasi

b. Dari segi program kegiatannya perpustakaan mempunyai tiga macam fungsi yaitu:

1. Sebagai pusat layanan informasi untuk

programpendidikan dan pengajaran

2. Sebagai pusat layanan informasi untuk program penelitian, dan

3. Sebagai pusat layanan informasi untuk program

pengabdian pada masyarakat”.28

B. Layanan Perpustakaan

Pelayanan atau to service adalah pemberian layanan informasi kepada pemakai dan organisasi induk yang membawahinya. Dengan ini pengelola perpustakaan perlu selalu memberikan ide yang kreatif untuk inovasi - inovasi baru dalam memberikan pelayanan di perpusatakaan. Dalam layanan memiliki prinsip misalnya: sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dilayani, diusahakan berlangsung cepat, tepat, mudah dan sederhana, diciptakan kesan yang menarik dan menyenangkan atau memuaskan pemakai/penerima layanan.29

Layanan perpustakaan harusnya dapat memberikan nilai lebih kepada pemakai dan organisasi atau badan induk yang membawahinya. Untuk itu pengelola perpustakaan perlu selalu memberikan alternatif-alternatif penyampaian informasi kepada pemakainya. Aspek layanan dalam menyampaikan informasi yang perlu diperhatikan karena tuntutan kebutuhan

28

Abdul Rahman Saleh, Materi pokok manajemen perpustakaan perguruan tinggi

(Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud, 1995), h. 18

29

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Samitra Media Utama, 2004), h. 162


(40)

akan informasi perlu dipenuhi secara cepat, tepat dan up to date. Ada dua segi pokok menyangkut dalam layanan perpustakaan yaitu :

Berdasarkan UU No. 43 Tahun 2007 Pasal 14 tentang Layanan Perpustakaan menyebutkan:

1. Layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi kepentingan pemustaka

2. Setiap perpustakaan menerapkan tata cara layanan perpustakaan berdasarkan standar nasional perpustakaan.

3. Setiap perpustakaan mengembangkan layanan perpustakaan sesuai dengan kemajuan tekhnologi informasi dan komunikasi.

4. Layanan perpustakaan sebagaimana dimaksudkan pada ayat(1) dikembangkan melalui pemanfaatan sumber daya perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka.

5. Layanan perpustakaan diselenggarakan sesuai dengan standar nasional perpustakaan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pemustaka. 6. Layanan perpustakaan terpadu diwujudkan melalui kerja sama antar

perpustakaan.

7. Layanan perpustakaan secara terpadu sebagaimana dimaksudkan pada ayat (6) dilaksanakan melalui jejaring telematika.30

Sedangkan berdasarkan SNI perpustakaan perguruan tinggi 7330:2009 tentang layanan perpustakaan menyebutkan :

a. Jam buka perpustakaan disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan dharmanya sekurang-kurangnya 54 jam per minggu.

30


(41)

b. Layanan yang diberikan antara lain: 1. Layanan sirkulasi

2. Layanan pinjam antar perpustakaan 3. Layanan referensi

4. Layanan pendidikan pengguna 5. Layanan penelusuran informasi

Jumlah jenis atau macam layanan pengguna perpustakaan yang dapat diberikan kepada pengguna perpustakaan yang dapat diberikan sesungguhnya cukup banyak. Namun semua layanan tersebut penyelenggaraannya haruslah disesuaikan dengan kondisi tenaga perpustakaan dan kebutuhan penggunanya. Macam layanan pengguna tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Layanan sirkulasi 2. Layanan referensi

3. Layanan pendidikan pemakai 4. Layanan penelusuran informasi

5. Layanan penyebaran informasi terseleksi 6. Layanan penerjemahan

7. Layanan fotocopy dan lain-lain

Perpustakaan akan dinilai berhasil jika mampu memberikan layanan terbaik. Sehingga pengguna akan selalu datang untuk memanfaatkan perpustakaan dengan semaksimal mungkin.

a. Hakikat Layanan Perpustakaan

Hakikat layanan perpustakaan adalah memberikan layanan informasi kepada pemakai perpustakaan yang berkaitan dengan :


(42)

1. Penyediaan segala bentuk bahan pustaka yang dibutuhkan pemakai, baik untuk digunakan di perpustakaan atau diluar perpustakaan

2. Penyediaan berbagai sarana penelusuran informasi yang dapat merujuk pada keberadaan bahan pustaka yang dibutuhkan pemakai, baik yang dimiliki perpustakaan atau diluar perpustakaan.

Jadi, hakikat layanan perpustakaan adalah menyediakan segala bentuk bahan pustaka secara tepat dan akurat. Sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa perpustakaan dan penyediaan berbagai sarana penelusuran informasi yang dapat memudahkan pemakai untuk mencari bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan informasinnya.31

b. Tujuan Layanan Perpustakaan

Dengan hakekat layanan perpustakaan yang berorientasi kepada pemakai maka layanan perpustakaan diselenggarakan dengan tujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan informasi pemakai secara tepat dan akurat, yaitu melalui penyediaan bahan pustaka dan penyediaan sarana penelusurannya.

Sedangkan dari sisi kepentingan tujuan diselenggarakannya layanan perpustakaan pada umumnya adalah agar bahan pustaka yang disediakan perpustakaan dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sangat tidak berarti apabila bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan ditata dengan rapi di perpustakaan ternyata tidak dimanfaatkan secara maksimal. Usaha ini diharapkan kepuasan pengguna atas layanan informasi yang

31

Lisda Rahayu, Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka cet.1 ed.2 (Jakarta: Universitas Terbuka,2011), h.1.3


(43)

diberikan dapat tercapai. Hal inilah yang dapat menentukan citra baik buruknya perpustakaan , yaitu kepuasan pengguna atas layanan perpustakaan karena apabila pemakai merasa puas maka mendorong pengguna untuk kembali menggunakan jasa perpustakaan tersebut.

Jadi kesimpulannya, layanan perpustakaan diselenggarakan untuk membantu memenuhi kebutuhan informasi pemakai dengan memanfaatkan bahan pustaka yang disediakan, agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Pelayanan perpustakaan akan dinilai memuaskan apabila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhannya, dan merasa puas sesuai dengan yang diharapkan pengguna. Kepuasan pengguna akan meningkatkan nilai dan kepercayaan pengguna kepada suatu pelayanan yang diterima.

c. Fungsi Layanan Perpustakaan

Fungsi dari layanan perpustakaan tergantung pada tujuan perpustakaan itu sendiri. Secara umum fungsi kegiatan perpustakaan adalah sabagai jembatan antara bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan dengan pemakai yang membutuhkannya guna mengoptimalisasikan pemanfaatan bahan pustaka atau sumber informasi yang ada.32

Menurut Darmono “agar fungsi layanan perpustakaan dapat tercapai

secara maksimal maka perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu:

1. Adanya iklim yang kondusif untuk menciptakan minat membaca, gairah membaca dan kebiasaan membaca. Iklim ini diciptakan melalui berbagai kegiatan seperti promosi perpustakaan, kegiatan lomba minat baca, pameran buku, pameran koleksi yang bersifat khusus

2. Tersedianya koleksi yang sesuai dengan kebutuhan dan selera pemakai perpustakaan

32


(44)

3. Perpustakaan dikelola dengan baik dengan bertumpu pada manajemen penyelenggaraan perpustakaan serta tertib administrasi 4. Pemakai mengetahui cara-cara pemanfaatan perpustakaan dengan

baik

5. Adanya pustakawan atau tenaga perpustakaan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dibidang kepustakawanan”.33

Fungsi perpustakaan sendiri tidak boleh menyimpang dari tujuan perpustakaan, sesuai dengan tujuan lembaga perpustakaan itu bernaung. Perpustakaan perguruan tinggi memiliki fungsi yaitu:

a. Fungsi informasi b. Fungsi edukasi c. Fungsi rekreasi

d. Fungsi pelestarian dan deposit e. Fungsi penelitian

Dapat disimpulkan, untuk menjalankan fungsi perpustakaan dilandasi dengan aturan dan tidak boleh menyimpang dari tujuan agar fungsi layanan dapat berjalan secara optimal. Peraturan perpustakaan perlu didukung oleh semua pihak agar layanan perpustakaan dapat berjalan dengan baik.

C. Kualitas Layanan Perpustakaan

Ranchman Hermawan dalam buku suatu pendekatan terhadap kode etik pustakawan Indonesia, Komponen-komponen dalam perpustakaan yang dapat mendukung kualitas layanan meliputi :

1. Pengguna: Salah satu faktor pendorong berdirinya perpustakaan adalah pengguna. Perpustakaan didirikan untuk memenuhi kebutuhan

33

Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendektatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja


(45)

penggunanya. User adalah pengguna (pemustaka) fasilitas yang disediakan perpustakaan baik koleksi maupun buku. Berbagai istilah yang berkaitan dengan pengguna perpustakaan, antara lain anggota/member, pembaca(reader), pelanggan (customer).

2. Koleksi adalah inti sebuah perpustakaan dan menentukan keberhasilan layanan. Koleksi bukan dilihat dari jumlah eksemplarnya saja, tetapi lebih kepada kualitas isi, jumlah judul dan kemutakhirannya. Indikator baik buruknya perpustakaan sangat ditentukan oleh koleksi.

3. Pustakawan atau librarian adalah seorang tenaga kerja bidang perpustakaan yang telah memiliki pendidikan ilmu perpustakaan, baik melalui pelatihan, kursus, seminar, maupun dengan kegiatan sekolah formal. Tanpa ada orang yang melakukan kegiatan pengadaan, pengolahan, penyimpanan dan pelayanan, tidak mungkin perpustakaan akan beroperasi dengan baik”.34

4. Fasilitas gedung perpustakaan merupakan sarana yang amat penting dalam menyelenggarakan perpustakaan. Gedung perpustakaan merupakan sarana yang berfungsi sebagai fasilitas layanan, maka gedung perpustakaan harus memperhatikan kemudahan untuk pergerakan pengguna (user) perpustakaan.35

Kualitas pelayanan mengacu kepada segala sesuatu yang menentukan kepuasan pelanggan.

Dalam buku materi pokok pelayanan bahan pustaka,” kualitas pelayanan perpustakaan dapat dipandang dari 2(dua) aspek, yaitu sebagai berikut:

34

Rahaman Hermawan, Zulfikar Zen, Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia (Jakarta: Segung Seto,2006), h. 13

35

Wiji Suwarno, Perpustakaan dan Buku: Wacana Penulisan dan Penerbitan


(46)

1. Functional Quality : perpustakaan dengan fungsinya sebagai sumber informasi perlu melengkapi koleksinya secara terus menerus dan terbaru.

2. Technical Quality : perpustakaan perlu memiliki sumber daya manusia yang handal dengan kualifikasi teknis yang baik, mengaplikasikan akses ke teknologi informasi yang relevan, serta menunjukkan sikap melayani dan terampil dalam

melakukannya”36 .

Untuk dapat menilai kulitas layanan dan kepuasan pemakai, service quality dapat digunakan untuk mengidentifikasi kesenjangan antara layanan yang diharapkan dan layanan yang diterima oleh pemakai perpustakaan.

Peter Hernon, Ellen Altman dalam bukunya service quality in academic libraries“some of these measures reflect dimensions also noted in SERVQUAL, service measures widely known in the marketing literature” artinya: beberapa langkah-langkah yang mencerminkan dimensi kualitas layanan , juga dikenal dalam literatur pemasaran, yaitu :

1. Tangibles : The physical facilities and its equipment. Artinya fasilitas dan peralatan yang bersifat nyata seperti gedung dan ruang

2. Reliability :the ability to provide what was promised. This dimentions includes dependability and accuracy. Artinya kehandalan dalam hal kemampuan untuk memberikan apa yang dijanjikan dapat dipercayai dan akurat.

3. Responsiveness:the willingness to help and provide prompt service. Artinya keinginan untuk membantu dan memberikan layanan yang cepat, tepat.

4. Assurance: the knowledge and courtesy of employees and their ability to convey trust and confidence. Artinyapengetahuan dan rasa hormat petugas perpustakaan dan kemampuannya dalam meyakinkan pelanggan agar dapat dipercaya

5. Emphaty : the care and attention provided to customers. Artinya

perhatian yang diberikan kepada pelanggan”37

Penulis menyimpulkan, bahwa perpustakaan dalam hal pelayanan juga dapat diukur dengan model SERVQUAL yang mencakup beberapa aspek yaitu: Pertama, Tangibles adalah objek-objek yang berbentuk nyata

36

Lisda Rahayu, Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka cet.1 ed.2 (Jakarta: Universitas Terbuka,2011), h.3.5

37

Peter Hernon, Ellen Altman, Service quality in academic libraries (United States of America: Ablex publishing,1996), h. 106


(47)

di perpustakaan berupa penampilan fisik seperti: Jumlah koleksi, kelengkapan koleksi, penyajian koleksi, program komputerisasi perpustakaan, penerangan (pencahayaan), fasilitas serta kebersihan dan kenyamanan perpustakaan.

Kedua, Reliability yaitu kemampuan pustakawan dalam memberikan layanan yang akurat sesuai dengan yang dijanjikan agar pengguna merasa puas. Penulis menyimpulkan bahwa aspek-aspek yang terkait dalam perpustakaan meliputi: kemudahan proses penelusuran, ketepatan waktu pelayanan, kemudahan proses penelusuran informasi, kesesuaian koleksi, jenis koleksi, mutakhir up to date dan keakuratan koleksi.

Ketiga, Responsiveness pustakawan yang mampu memberikan layanan cepat dan prima bagi pengguna. Dalam perpustakaan seperti: pustakawan tanggap terhadap keluhan yang dialami pengguna, petugas bergerak cepat dalam membantu pengguna, dan bersikap siap menawaran bantuan apabila pengguna mengalami kesilitan.

Keempat, Assurance yaitu sikap meyakinkan, agar pengguna nyaman memanfaatkan layanan perpustakaan yang disediakan. Dalam perpustakaan meliputi: sikap hormat, sopan kepada pengguna, penampilan pustakawan, kemampuan pustakawan dalam meyakinkan pengguna dalam menjawab pertanyaan, serta ilmu pegetahuan yang dimiliki pustakawan.

Kelima, Emphaty yaitu sikap perhatian kepada pengguna, dalam perpustakaan meliputi: memperhatikan keluhan pengguna, memberikan perhatian khusus bagi pengguna yang mengalami kesulitan.


(48)

D. Sistem Layanan Perpustakaan

Pada umumnya ada dua macam sistem layanan yang bisa digunakan di perpustakaan.Yaitu sistem layanan tertutup dan sistem layanan terbuka. Ada beberapa faktor dalam menentukan sistem layanan tertutup atau sistem layanan terbuka :

1. Pertimbangan mengenai keselamatan koleksi

2. Pertimbangan jenis koleksi dan sifat rentan koleksi. Untuk koleksi audiovisual, mikro dan koleksi khusus biasanya diterapkan sistem layanan tertutup.

3. Perbandingan antara jumlah staf, jumlah koleksi, dan jumlah pemakai. Jika jumlah staf terbatas dan pemakai sangat besar maka perpustakaan cendrung menerapkan sistem layanan terbuka.

4. Luas gedung perpustakaan

5. Perbandingan antara jam layanan dan jumlah staf layanan.38

1. Sistem Layanan Tertutup

Sistem layanan tertutup adalah “sistem layanan perpustakaan yang

tidak memungkinkan pemakai perpustakaan mengambil bahan pustaka di perpustakaan. Pengambilan bahan pustaka harus melalui petugas perpustakaan, demikian pula dengan bahan pustaka yang telah dipinjam”39

Menurut Ida Winarti, Surya Mansjur, Sulastutu Sophia “sistem

pelayanan tertutup pengguna harus meminta bantuan pustakawan untuk

mencari bahan pustaka yang diperlukan…”40

Jadi kesimpulannya sistem layanan tertutup atau Closed Acces merupakan layanan perpustakaan yang penggunanya tidak diperbolehkan untuk mengambil bahan pustaka secara langsung melainkan melalui perantara pustakawan.

38

Lisda Rahayu, Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka cet.1 ed.2 (Jakarta: Universitas Terbuka,2011), h. 1.22

39

Darmono, Perpustakaan Sekolah:Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja (Jakarta:Grasindo,2007), h.169

40

Ida Winarti, Surya Mansjur, Sulastutu Sophia, sistem pelayanan perpustakaan (Bogor: pusat perpustakaan dan penyebaran teknologi pertanian , 2001), h. 5


(49)

Menurut Darmono “Kelebihan sistem layanan tertutup yaitu :

a. Jajaran koleksi akan tetap terjaga kerapihannya karena hanya petugas perpustakaan yang boleh masuk ke jajaran koleksi

b. Kemungkinan terjadinya kehilangan atau perobekan bahan pustaka dapat ditekan karena pemakai tidak dapat melakukan akses langsung kejajaran koleksi

c. Ruangan untuk koleksi tidak terlalu luas, karena lalu lintas manusia/mobilitas petugas di daerah jajaran koleksi relatif rendah d. Untuk koleksi yang sangat rentan terhadap kerusakan maka sistem

ini sangat sesuai.

Kekurangan sistem layanan tertutup

a. Dalam menemukan bahan pustaka pemakai hanya dapat mengetahui ciri-ciri kepengarangan dan ciri-ciri fisik bahan pustaka yaitu judul, pengarang, ukuran buku dan jumlah halaman, informasi semacam ini sebenarnya sangat abstrak,

b. Judul buku tidak selalu menggambarkan makna pembahasan buku , sehingga bisa saja buku yang telah dipilih, tetapi bukan bahan pustaka tersebut yang dimaksud oleh pemakai perpustakaan

c. Pemakai tidak mungkin melalukan browsing di jajaran rak, sehingga pemakai tidak mungkin menemukan alternatif lain dari bahan pustaka yang diperlukannya

d. Jika peminjam cukup banyak, dan petugas perpustakaan relatif terbatas hal ini membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak untuk memenuhi permintaan pemakai perpustakaan dan menyiapkan bahan pustaka yang dibutuhkannya, sehingga pemakai harus menunggu lebih lama.41

2. Sistem Layanan Terbuka

Sistem layanan terbuka perpustakaan memberikan kebebasan kepada pemakai untuk langsung melakukan browsing ke jajaran koleksi. Kelebihan sistem layanan terbuka

1. Pemakai bebas memilih bahan pustaka yang dibutuhkan langsung pada jajaran koleksi. Apabila pemakai telah terbiasa menggunakan perpustakaan dan membutuhkan informasi dengan subjek yang sama maka pemakai yang sudah hafal letak jajaran koleksi dapat langsung memilih dan mengambil koleksi yang dibutuhkan di rak 2. Oleh karena pemakai bebas memilih koleksi langsung di jajaran

maka terdapat kemungkinan bahwa pemakai dapat menemukan koleksi lain yang sesuai atau menarik minat. Hal ini tentu dapat meningkatkaan minat baca pemakai

41

Darmono, Perpustakaan Sekolah:Pendekatan Aspek Manajemendan Tata Kerja (Jakarta:Grasindo,2007)h.169-170


(50)

3. Apabila koleksi yang diinginkan tidak ada, pemakai dapat langsung mencari koleksi atau alternatif lain dengan subjek yang sama pada jajaran koleksi secara cepat

4. Tidak memerlukan petugas yang banyak untuk melayani pengambilan koleksi.

Kekurangan sistem layanan terbuka

1. Susunan jajaran koleksi jadi sulit teratur. Hal ini dikarenakan pemakai dengan bebas mengambil dan memilih sendiri koleksi. Saat pemakai melakukan browsing langsung ke rak, kemudian melihat-lihat isi bahan pustaka dan mengembalikan langsung ke jajaran setelah membaca singkat, kemungkinan terjadi kesalahan peletakan koleksi ke jajaran sangat tinggi.

2. Kemungkinan bahan pustaka hilang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan kemungkinan tidak semua pemakai memiliki kesadaran perlunya menjaga koleksi sebagai milik bersama. Apabila pemakai tersebut tidak jujur maka koleksi dapat disembunyikan. Untuk menekan hal ini perpustakaan dapat menyediakan layanan foto copy dengan harga terjangkau.

3. Terjadi kerusakan koleksi. Seringnya pemakai melihat-lihat isi bahan pustaka dalam rangka memilih koleksi yang sesuai dapat

menyebabkan koleksi agak’keriting’. Kemudian apabila ada yang

tidak jujur maka halaman koleksi yang dibutuhkan bisa saja langsung disobek42.

E. Jenis Layanan Perpustakaan

Perpustakaan secara garis besar memiliki dua jenis layanan, yaitu layanan teknis dan layanan pemakai.

1. Layanan Teknis

Yaitu layanan yang menjalankan tugas pengembangan koleksi dan pengolahan bahan pustaka. Ida Farida dalam buku Perpustakaan Sebagai Center Of Learning” layanan teknis adalah layanan yang mencakup pengadaan, pengolahan (pembuatan catalog, klasifikasi, finishing) dan

penyusunan kartu catalog serta buku di rak…”43

Layanan teknis bisa disebut pelayanan tidak langsung, karena tidak berhubungan langsung dengan pengguna, kegiatannya bersifat teknis

42

Lisda Rahayu, Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka cet.1 ed.2 (Jakarta: Universitas Terbuka,2011), h.1.25

43

Sudarnoto Abdul Hakim, ed, Perpustakaan Sebagai Center Of Learning: gagasan untuk Pengembangan Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan HumanioraUIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 148


(51)

dengan mengelola bahan pustaka yang kemudian akan disajikan kepada para pengguna perpustakaan.

2. Layanan Pengguna

Adalah kegiatan pemberian pelayanan perpustakaan kepada pemakai perpustakaan dalam menggunakan bahan-bahan pustaka yang terdapat dalam perpustakaan. Layanan pengguna merupakan kegiatan pokok di dalam perpustakaan. Layanan pengguna merupakan tolak ukur keberhasilan sebuah perpustakaan, karena perpustakaan akan dinilai baik secara keseluruhan oleh pengguna. Karena kegiatan layanan merupakan kegiatan yang mempertemukan langsung antara petugas dengan pengguna perpustakaan, sehingga penilaian pengguna akan muncul ketika kegiatan layanan tersebut berlangsung.

Dari uraian mengenai layanan dan pengguna perpustakaan, dapat disimpulkan bahwa layanan pengguna adalah kegiatan melayankan koleksi, fasilitas dan jasa perpustakaan.

a. Jenis- jenis Layanan Pengguna : 1) Layanan Sirkulasi

Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris Circulation yang berarti perputaran atau peredaran. Dalam ilmu perpustakaan, sirkulasi sering disebut sebagai bagian peminjaman , yaitu suatu pekerjaan, tugas, kegiatan yang berhubungan dengan pemanfaatan koleksi perpustakaan oleh pemakai perpustakaan.

Layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani peminjaman dan pengembalian dan pengembalian buku – buku diperpustakaan. Tugas pokok bagian sirkulasi adalah melayani pemakai yang akan


(52)

meminjam dan mengembalikan buku-buku di perpustakaan, serta membuat laporan kegiatan pelayanan sirkulasi.44

Layanan sirkulasi hampir ada disemua jenis perpustakaan yang menyelenggarakan kegiatan layanan karena layanan ini merupakan kegiatan utama penyelenggaraan layanan perpustakaan. Sering sekali disebutkan bahwa layanan sirkulasi merupakan indikator utama keberhasilan suatu perpustakaan.45

Tujuan Layanan Sirkulasi

1. Agar pemakai dapat memanfaatkan koleksi seoptimal mungkin. 2. Diketahuinya anggota yang meminjam koleksi tertentu dan waktu pengembaliannya. Hal ini memudahkan penelusuran bahan pustaka tersebut bila dibutuhkan oleh pemakai lainnya. 3. Terjaganya keamanan bahan pustaka. Meski sedang dipinjam,

tetapi dapat diketahui siapa yang meminjam dan kapan batas waktu pengembalian.

4. Diketahuinya tingkat keterpakaian bahan koleksi yang dimiliki perpustakaan

Layanan sirkulasi memang ditujukkan untuk meningkatkan keterpakaian bahan pustaka secara optimal. Sebagus atau selengkap apapun koleksi diperpustakaan, tetapi keterpakaiannya rendah hal ini akan sia-sia dan sangat disayangkan.46

44

Sudarnoto Abdul Hakim, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 102

45

Lisda Rahayu, Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka cet.1 ed.2 (Jakarta: Universitas Terbuka,2011), h. 2.2

46


(53)

2) Layanan Referens

Menurut Gilbert Mudge dalam Trimono seringkali orang

berpandangan bahwa “pelayanan referens merupakan bagian dari

aktifitas pemanfaatan sumber informasi dan koleksi referens, khususnya untuk permintaan informasi atau pertanyaan pemakai. Menurut mudge pandangan umum tersebut tidak seluruhnya banar, karena sesuai dengan perkembangan informasi, aktifitas-aktifitas pelayanan referens dapat mencakup:

1. Penyeleksian sumber-sumber informasi referens yang sesuai dan bermutu;

2. Pengaturan dan pemeliharaan koleksi referens yang sistematis; 3. Pembuatan dan penyusunan file-file yang diperlukan untuk

memudahkan dalam penelusuran informasi koleksi referens; 4. Pembuatan rambu-rambu atau tanda-tanda yang ditempelkan,

booklet, dan bulletin untuk membantu para pemakai perpustakaan;

5. Membantu pemakai dalam menggunakan alat penelusuran informasi;

6. Memberikan pengajaran atau bimbingan secara berkelompok maupun individu tentang tata cara penelusuran informasi dan menggunakan koleksi referens.

Kemudian Soedjono Trimo dalam lisda rahayu mendefinisikan “pelayanan referens sebagai pemberian bantuan secara langsung dan bersifat lebih personal oleh perpustakaan kepada masyarakat yang dilayaninya yang sedang mencari atau membutuhkan informasi-informasi tertentu. Agar dapat lebih dipahami selanjutnya dijelaskan mengenai kegiatan yang tercakup dalam definisi tersebut sebgai berikut.

1. Pemberian bantuan secara langsung kepada pemakai (khususnya para pencari informasi) atau direct help for information seeking. Bentuk bantuan yang diberikan pada umumnya adalah membantu pemakai dalam mencari informasi dengan cara menunjukkan dan menerangkan koleksi referens sesuai dengan kebutuhan pemakai, mengajarkan cara mendayagunakan jasa layanan perpustakaan, serta memberikan petunjuk cara melakukan penelusuran informasi.

2. Bersifat lebih personal, yaitu pemberian layanan referens dapat dilakukan secara langsung atau bertatap muka dengan pemakai yang membutuhkan informasi.


(54)

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa definisi pelayanan referens yang diberikan oleh Trimo berfokus pada memberikan jawaban atas permintaan-permintaan informasi dan memberikan bimbingan pembaca dalam memilih serta

menelusur informasi”.47

Secara umum dapat dikatakan layanan referens adalah layanan yang berkaitan dengan bantuan pustakawan kepada pemakai baik secara langsung maupun tidak langsung dalam mencari informasi dan memanfaatkan perpustakaan secara efektif ” a. Fungsi Layanan Referens

Secara umum fungsi layanan referens dapat diuraikan sebagai berikut:

1. membantu pustakawan dalam mengorganisasikan dan memanfaatkan koleksi referens secara efektif.

2. meningkatkan peran pustakawan referens sebagai subjek spesialis pada bidang disiplin ilmu tertentu.

3. meningkatkan kualitas layanan yang akhirnya dapat berpengaruh pada image perpustakaan dan kualitas pustakawan referens.

4. memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada para pemakai informasi dalam melakukan penelusuran informasi. b. Tujuan Layanan Referans:

1. Membimbing pemakai agar mempunyai kemandirian dalam memanfaatkan koleksi yang dimiliki suatu perpustakaan 2. Membantu menyeleksi dan memilih sumber rujukan yang

tepat dalam menjawab pertanyaan pada subjek/bidang tetentu.

3. Memberi pengarahan kepada pemakai perpustakaan guna mamperluas wawasan pemakai mengenai suatu topik/subjek. Hal ini dikarenakan penjelasan maupun suatu masalah yang dibahas dalam suatu simber diuraikan dalam gaya yang berbeda

4. Tercapainya efisiensi tenaga, biaya, dan waktu dalam menyelenggarakan layanan perpustakaan yang efektif. 3) Layanan locker

Layanan locker adalah penyediaan fasilitas untuk menitipkan tas dan barang-barang yang tidak boleh dibawa masuk ke perpustakaan

47

Lisda Rahayu, Ramatun Anggaraini Kiemas: pelayanan bahan pustaka (Jakarta: unuversitas terbuka, 2011), h.3.5


(55)

4) Layanan penelusuran informasi

Layanan penelusuran informasi suatu kegiatan layanan untuk mencari kembali dokumen atau informasi yang pernah ditulis atau diterbitkan mengenai suatu objek tertentu.

5) Layanan informasi koleksi terbaru

Layanan informasi koleksi terbaru adalah suatu bentuk jasa kesiagaan informasi terbaru yang diupayakan untuk disampaikan sesegera mungkin kepada pengguna perpustakaan, sehingga mengetahui perkembangan keadaan koleksi/informasi terbaru.

6) Layanan koleksi

Layanan koleksi adalah suatu kegiatan untuk melayankan berbagai jenis koleksi yang dimiliki perpustakaan. Jenis layanan meliputi: layanan koleksi umum, layanan koleksi cadangan, layanan koleksi terbitan berkala, layanan koleksi digital, layanan koleksi referensi, layanan koleksi khusus, layanan koleksi tugas akhir.

7) Layanan ruang baca

Layanan ruang baca adalah layanan berupa penyediaan fasilitas untuk membaca/ belajar diruang perpustakaan.Fasilitas yang disediakan adalah berbagai jenis koleksi perpustakaan, meja, kursi, penerangan, ruang diskusi, komputer penelusuran, hot spot, ac, dan toilet.

8) Layanan fotocopy

Layanan fotocopy adalah penyediaan fasilitas penggandaan informasi tertulis dan tercetak untuk keperluan studi dan penelitian.

9) Layanan workstation dan multimedia

Layanan workstation adalah penyediaan fasilitas komputer yang dapat digunakan untuk pengetikan, penelitian, maupun internet. Dapat juga dalam ruangan workstation ini disediakan peralatan multimedia untuk mengakses koleksi digital.48

F. Pengertian persepsi

Persepsi tersebut dapat terbentuk oleh tingkat pengetahuan, pengalaman, serta kebutuhan penggunaterhadap jasa perpustakaan yang tersedia. Mewujudkan kepuasan pengguna bukanlah hal yang mudah dilakukankarena kepuasan pengguna sulit diukur dan memerlukan perhatian yang khusus.49

48

F Rahayuningsih, Pengelolaam Perpustakaan (Jakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 85-89

49

Sutardji dan Maulidyah, Sri Ismi.Analisis Beberapa Faktor Yang Berpengaruh Pada Kepuasan Pengguna Perpustakaan : Studi Kasus di Perpustakaan Balai Penelitian Tanaman


(56)

Persepsi dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai penglihatan,

pemahaman, atau tanggapan. “Nina Ariani Martini dan Ida Farida

dalam Harfey dan Smith (1977) serta Wrighstman dan Deaux, mendefinisikan persepsi sebagai proses membuat penilaian (judgment) atau membangun kesan (impression) mengenai berbagai macam hal

yang terdapat dalam lapangan penginderaan seseorang…”50

Dalam buku Psikologi perpustakaan Toha Nursalam persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalah bahwa persepsi merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan suatu pencatatan yang benar

terhadap situasi.”51

Sejalan dengan itu Morris berpendapat bahwa persepsi merupakan proses pemberian arti dari stimulus yang ditangkap indera”.52 Persepsi sebagai suatu proses dengan mana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera-indera mereka agar memberikan makna bagi mereka.

Jalaludin Rakhmat mendefinisikan “persepsi adalah pengalaman tentang objek , peristiwa dan hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan dan memberikan makna pada stimulasi indrawi (sensory stimuli)…”53

Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. Malang. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 15, Nomor 2, 2006. H. 33 http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/pp152062.pdf

50

Nina Ariani Martini dan Idea Farida, Materi PokokPsikologi Perpustakaan cet.1

(Jakarta: Universitas Terbuka,2009), h.4.2

51

Toha Nursalam, Materi Pokok Persepsi Perpustakaan 1-6 (Jakarta: Universitas Terbuka,1996), h. 49

52

Nina Ariani Martini dan Ida Farida, Materi PokokPsikologi Perpustakaan cet.1

(Jakarta: Universitas Terbuka,2009), h.4.3

53


(57)

Wiji Suwarno mengatakan “persepsi adalah proses diterimanya

rangsangan berupa objek, kualitas hubungan antar gejala, maupun peristiwa

sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti…”54

Di perpustakaan atau suatu lembaga informasi proses persepsi timbul dan mempengaruhi pengguna dalam mengakses informasi yang meliputi koleksi, layanan, fasilitas fisik, SDM, dan fasilitas tekhnologi informasi yang ada. Jadi persepsi merupakan suatu proses penilaian terhadap sesuatu melalui tangkapan indera manusia.

1. Pengelompokkan Persepsi

Secara garis besar persepsi dibedakan dalam dua jenis, yaitu persepsi mengenai benda atau persepsi sosial. Yang membedakan dalam persepsi benda, objek stimulusnya merupakan suatu hal atau benda yang nyata dan dapat kita raba, dapat dirasakan dan diindera secara langsung. Unsur perantaranya terbatas seperti gelombang udara, gelombang cahaya, suhu dan gerakan lain, dan umumnya merupakan gejala fisik. Sedangkan persepsi sosial bisa terjadi karena kontak secara tidak langsung, seperti melalui cerita atau apa yang kita dengar dari orang lain. Persepsi sosial stimulusnya tidak dapat kita raba, dirasakan, dan hanya dapat ditangkap melalui penginderaan terhadap sejumlah petunjuk misalnya emosi, motif, sikap dan lainnya55

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi a. Faktor Eksternal (Stimulus)

Ada beberapa hal yang terdapat dalam stimulus yang dapat mengarahkan perhatian kita yaitu:

54

Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan (Jakarta Segung Seto, 2009), h. 52

55

Toha Nursalam, Materi Pokok Persepsi Perpustakaan 1-6 (Jakarta: Universitas Terbuka,1996), h. 49


(58)

a. Intensits/ukuran: Benda-benda yang ukurannya besar cenderung lebih kita perhatikan

b. Kontras/ sesuatu yang baru (Novelty): Sesuatu yang berbeda dari yang lainnya atau sesuatu yang baru akan cenderung lebih diperhatikan

c. Repetisi/ frekuensi: Sesuatu yang sering muncul/ berulang-ulang lebih kita perhatikan

d. Gerakan: Sesuatu yang bergerak akan lebih kita perhatiakan dari pada benda yang diam.

b. Faktor Internal (Individu yang mempengaruhi Persepsi)

Selain faktor yang ada dalam diri individu, perhatian juga dapat diarahkan oleh faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang mempersepsi (respector). Faktor-faktor itu adalah:

a. Kebutuhan: Orang akan memperhatikan hal-hal yang akan memuaskan kebutuhannya

b. Minat: Orang akan memperhatikan hal-hal yang disukainya. c. Set: Set adalah harapan seseorang akan rangsang/stimulus yang

timbul. Set menyangkut kesiapan seseorang untuk berespons terhadap suatu stimulus tertentu.56

3. Aspek aspek Persepsi

Aspek –aspek persepsi menurut Walgito, yaitu:

a. Kognisi: Aspek ini berhubungan dengan pengenalan akan objek, peristiwa, hubungan yang diperoleh karena diterimanya suatu

56

Nina Ariani Martini dan Ida Farida, Materi Pokok Psikologi Perpustakaan cet.1


(59)

rangsangan. Aspek ini menyangkut pengharapan, cara mendapatkan pengetahuan atau cara berpikir dan pengalaman masa lalu. Individu dalam mempersepsikan sesuatu dapat dilatarbelakangi oleh adanya aspek kognisi yaitu pandangan individu terhadap sesuatu berdasarkan pengalaman yang pernah didengar atau dilihatnya dalam kehidupan sehari-hari.

b. Afeksi: Berhubungan dengan emosi. Aspek ini menyangkut pengorganisasian suatu rangsang. Artinya rangsang yang diterima akan dibedakan dan dikelompokkan kedalam emosi seseorang. Individu dalam mempersepsikan sesuatu bisa berdasarkan pada emosi individu tersebut.Hal ini karena adanya pendidikan moral dan etika yang didapatkannya sejak kecil yang akhirnya melandasi individu dalam memandang sesuatu.

c. Konasi: Berhubungan dengan kemauan aspek ini menyangkut pengorganisasian dan penafsiran suatu rangsang yang menyebabkan individu bersikap dan berperilaku sesuai dengan rangsang yang ditafsirkan.57

4. Faktor – faktor yang mempengaruhi Persepsi seseorang terhadap Perpustakaan

Variabel yang berperan dalam persepsi seseorang terhadap perpustakaan yaitu stimulus itu sendiri, latar/setting, serta variabel diri respector (individu/keadaan sosial). Persepsi terhadap perpustakaan dipengaruhi oleh keadaan fisik perpustakaan. Misalnya, kelengkapan koleksi, susunanya, keadaan ruangan dan perabot, fasilitas yang ada. Selain itu lokasi keberadaan perpustakaan itu juga dapat mempengaruhi

57


(60)

persepsi. Sedangkan variabel diri respector yang dapat mempengaruhi persepsi tehadap perpustakaan dapat menyangkut beberapa hal misalnya: a. Pengalaman masa lalu

Bagaimana pengalaman seseorang dengan perpustakaan akan mempengaruhi persepsinya. Misalnya, ita memiliki pengalaman masa kecil yang menyenangkan ketikan berkunjung ke perpustakaan anak-anak di kotanya. Maka persepsi terhadap perpustakaan juga lebih positif, ia menganggap perpsutakaan sebagai tempat yang menyenangkan.

b. Informasi yang diterima

Misalnya, bina mendapatkan informasi dari sahabatnya bahwa pelayanan di perpustakaan X sangat baik. Walaupun ia belum pernah mengunjungi perpustakaan itu, ia bisa mempunyai satu persepsi terhadap perpustakaan tersebut.

c. Sistem nilai yang dianut

Misalnya, masyarakat di negara maju yang menganggap membaca merupakan suatu keharusan akan mempunyai persepsi terhadap perpustakaan yang mungkin berbeda dengan bangsa kita.

d. Kepribadian

Misalnya, anita seorang yang penakut dan pemalu, menghadapi petugas perpustakaan yang tegas membuatnya gentar. Ia mempersepsikan petugas perpustakaan sebagai seseorang yang menakutkan dan harus dijauhi. Sebaliknya dani yang mempunyai


(61)

kepercayaan diri tinggi dan mudah bergaul mempunyai penilaian yang lebih positif terhadap petugas yang sama.

e. Minat atau motivasi

Misalnya, seseorang yang senang membaca mungkin akan mempunyai persepsi yang berbeda tentang perpustakaan dibandingkan dengan orang yang tidak suka membaca.

f. Harapan

Misalnya, seseorang berharap perpustakaan dapat memberikan semua informasi yang diharapkannya tetapi ternyata suatu kali perpustakaan tidak dapat menyediakan dokkumen yang sangat dibutuhkannya, sehingga ia menjadi kecewa dan akhirnya ia mempunyai persepsi yang negatif tentang perpustakaan. Sebaliknya, bila ia tidak mempunyai harapan yang terlalu banyak pada perpustakaan, maka suatu kali ia menemukan informasi yang ia kira tidak akan ada di perpustakaan, maka ia akan mempunyai kesan yang lebih positif. g. Pendidikan

Misalnya, seseorang yang memiliki pendidikan tinggi, yang mempunyai informasi yang lebih banyak dan lebih akurat, serta sudah bisa menggunakan perpustakaan akan mempunyai persepsi berbeda dengan mereka yang hanya berpendidikan rendah.

h. Kebutuhan

Orang yang membutuhkan informasi, misalnya untuk menyelesaikan tugas kuliahnya, mempunyai persepsi yang berbeda dengan, mereka yang tidak membutuhkan informasi.


(1)

memenuhi kebutuhan hiburan bagi pengguna 31. Koleksi elektronik mudah digunakan pengguna 32. Koleksi yang dimiliki perpustakaan sudah beragam

(tidak hanya buku pokok melainkan banyak juga jenis koleksi penunjang)

33. Koleksi yang tersedia di perpustakaan sudah lengkap

3. Persepsi Pengguna terhadap Petugas yang melayani

Pengguna di Perpustakaan STAN

SS S KS TS STS

5 4 3 2 1

34. Petugas layanan ramah kepada pengguna

35. Petugas layanan sopan dalam melayani pengguna 36. Petugas layanan berpenampilan rapih dalam

melaksanakan tugas

37. Petugas layanan perduli terhadap keluhan yang dialami pengguna dalam mencari informasi

38. Petugas layanan tanggap dalam menawarkan bantuan

39. Petugas layanan berkenan membantu pengguna yang mengalami kesulitan dalam menemukan informasi 40. Petugas layanan memahami keadaan pengguna yang

sedang mengalami kesulitan

41. Petugas layanan mampu dalam menjawab pertanyaan pengguna

42. Petugas layanan mampu untuk membantu pengguna dalam menemukan informasi yang dibutuhkan 43. Petugas layanan mampu mencari informasi yang

dibutuhkan pengguna dengan cepat dan tepat

44. Petugas layanan bertanggung jawab dalam melayani pengguna

45. Petugas layanan bersikap terbuka dalam menerima kritikan dan masukan dari pengguna


(2)

Lampiran

lampiran

Foto awal masuk perpustakaan


(3)

Lantai dasar terdapat kolam ikan

Lantai 2


(4)

Kelompok warna pada petunjuk koleksi di layanan multimedia

KELOMPOK WARNA

BUKU NON AKADEMIK RUANG MULTIMEDIA.

FIKSI

BIOGRAFI

ISLAM

PSIKOLOGI &

MOTIVASI

KAMUS &

ENSIKLOPEDIA

KESEHATAN

HOBBY

PARENTING

PROFIL PROPINSI RI


(5)

UMUM

SEJARAH DAN BUDAYA

JURNAL DAN AUDITING


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Peneliti dengan nama lengkap Irmawati Azis lahir di

Jakarta pada tanggal 29 Maret 1992, putri pertama dari

Bapak Abdul Azis dengan Ibu Mutmainnah. Peneliti

bertempat tinggal di jalan H. sarmili Rt 003/02 No 105,

Jurang Mangu Timur Pondok Aren, Tangerang-Selatan.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di MI Al-

Ikhwaniyyah (tahun 2004). Kemudian melanjutkan sekolah menengahnya di

MTSN 13 Jakarta Selatan (tahun 2007) dan MAN 19 (tahun 2010). Pada tahun

2010 melanjutkan pendidikan pada program studi (S1) Jurusan Ilmu Perpustakaan

pada Fakultas Adab dan Humaniora di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi berjudul

“Persepsi Pengguna Terhadap Layanan Perpustakaan STAN”. Penelit

i pernah

menjalani Praktek Kerja Lapangan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

2013 dan menjalani Kuliah Kerja Nyata di Tasikmalaya Jawa Barat.