Teori Teori tentang kepemimpinan
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi diantara pemimpinan
dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan
bersamanya (Rost, 1993). Untuk mempelajaarinya lebih jauh kita menggunakan pendekatan
yang disebut dengan the interactional framework for analyzing leadership. Pada pendeketan
ini kita menggunakan 3 unsur yaitu The Leader, The Followers dan The Situation, berikut
definisinya.
1. The Leader
Pemimpin merupakan seseorang yang menggunakan kemampuannya, sikapnya,
nalurinya dan ciri – ciri kepribadiannya yang mampu menciptakan suatu keadaan sehingga
orang lain yang dipimpinnya dapat bekerjasama dan mencapai tujuannya.
Personality : Personality adalah karakteristik pemikiran, perasaan, perilaku, pembawaan diri,
cara berkomunikasi, hingga penampilan seseorang yang memunculkan seseorang menjadi
unik dan menentukan bagaimana pada akhirnya orang tersebut dikenal dan dirasakan orang
oleh orang lain.
History : Histrory merupakan track record dari pemimpinnya itu sendiri, bukan pengalaman
tapi dari sejarah tentang dirinya yang telah dia lalui semasa hidupnya. Dari sejarah pada
pemimpin kita bisa mengetahui factor – factor apa aja yang telah membentuk seorang
pemimpin bisa dilihat dari interaksi pada lingkungannya.
Experience : Experince merupakan pengalaman dari pemimpin yang telah dia capai semasa
hidupnya. Seperti apakah dia pernah juara, atau pernah menjadi ketua atau pemimpin di suatu
organisasi. Pengalaman juga akan membentuk kepribadian dari seorang pemimpin untuk
menghadapi permasalahan yang akan datang kepadanya.
Interest : interest merupakan ketertarikan. Yang dimaksud adalah ketertarikan pada
pemimpin, bahwa pemimpin harus memiliki rasa ketertarikan terhadap pekerjaan yang dia
lakukan. Itu menandai bahwa dia juga berarti mencoba hal yang baru untuk pengalamaannya
dan juga bersungguh – sungguh terhadap tugasnya.
Character traits : character traits merupakan sifat atau karakter. Sifat dan karakter
menentukan bentuk kepribadian dari seorang pemimpin. Setiap orang memiliki sifat dan
karakter yang berbeda, tetapi sebagai pemimpin harus menentukan sikap atau sifat yang
benar terhadap orang yang dipimpin dan gimana cara menyikapi terhadap suatu masalah.
Setiap pemimpin bukan harus galak atau memarahi tetapi harus tegas terhadap sifat dan
karater yang dia tunjukan kepada orang – orang disekitarnya.
Motivation : pemimpin harus mempunyai motivasi. Motivasi ini adalah untuk memberi
tujuan kepada pemimpin kenapa yang dia harus melakukan pekerjaan itu. Jika pemimpin
mempunyai motivasi yang tinggi, harapan kita adalah dia bisa memotivasikan orang – orang
yang dipimpinnya.
Position : sebagai pemimpin kita harus bisa menempatkan posisi kita terhadap situasi yang
dituntut. Bertanggung jawab terhadap tugas atau peran seorang pemimpin pada organisasi
Expertise : pada expertise, seorang pemimpin harus mempunyai keahlian pada bidang yang
dia pimpin.
2. The Followers
Pemimpin dan pengikut berbeda tetapi memiliki peran yang timbal balik. Pengikut
yang efektif adalah sama pentingnya sebagai pemimpin yang efektif. Pengikut yang berharga
( Grossman & Valiga ) : terampil, mandiri diarahkan, karyawan, berpartisipasi aktif dalam
menetapkan arah kelompok, menginvestasikan waktu dan energinya dalam pekerjaan
kelompok, berpikir kritis, pendukung , ide – ide baru.
Expectations : Expectations sering dicirikan untuk sebuah keinginan yang tidak terpenuhi. Di
sisi lain hope bukan tentang keinginan yang terpenuhi. Hope selalu mengenai sesuatu yang
mungkin terjadi. Sedangkan Expectations lebih luas bahkan sebagian besar mengenai sesuatu
yang tidak mungkin terjadi (sulit terjadi). Pemahaman ini paling tidak menurut ukuran
kondisi seseorang pada saat ini terhadap sesuatu yang diinginkan dapat terjadi di masa depan.
Ini adalah salah satu perbedaan utama dari keduanya.
Personality traits : Menurut Cattell yaitu suatu struktur mental untuk menunjukkan keajegan
dan ketetapan dalam tingkah laku itu atau sebuah kecenderungan reaksi yang relativ
permanen yang merupakan bagian dari kepribadian. Ada beberapa penjabaran mengenai trait
yaitu : 1. Common trait, 2. Surface trait, 3. Unique trait, 4. Source trait
Maturity Levels : Maturity model adalah suatu metode untuk mengukur level pengembangan
manajemen proses, yang berarti adalah mengukur sejauh mana kapabilitas manajemen
tersebut.
Levels of competence : Management Charter Initiative, Ingeris (UK) tahun sejak tahun 1988.
Oleh lembaga tersebut, competence didefinisikan secara resmi sebagai; “kemampuan
seseorang untuk mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilannya untuk menghasilkan
barang atau jasa sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam konteks tertentu, dan
kemampuan untuk meng-alihkan pengetahuan dan keterampilan ke konteks yang baru
dan/atau berbeda”
Motivation : motivasi adalah sesuatu yang menggerakan perilaku orang. Sebagai pengikut
kita harusnya punya motivasi yang baik untuk bisa melaksanakan pekerjaan dengan bagus.
Motivasi ini sangat penting untuk setiap individu pada oraganisasi. Motivasi juga membuat
kerjasama yang baik terhadap pengikut dan pemimpin.
Values : Pengertian nilai, menurut Djahiri (1999), adalah harga, makna, isi dan pesan,
semangat, atau jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, dan teori, sehingga
bermakna secara fungsional. Disini, nilai difungsikan untuk mengarahkan, mengendalikan,
dan menentukan kelakuan seseorang, karena nilai dijadikan standar perilaku
Norms : Pengertian norma adalah tolok ukur/alat untuk mengukur benar salahnya suatu sikap
dan tindakan manusia. Normal juga bisa diartikan sebagai aturan yang berisi rambu-rambu
yang menggambarkan ukuran tertentu, yang di dalamnya terkandung nilai benar/salah.
Norma yang berlaku dimasyarakat Indonesia ada lima, yaitu (1) norma agama, (2) norma
susila, (3) norma kesopanan, (4) norma kebiasan, dan (5) norma hukum, disamping adanya
norma-norma lainnya.
Cohesiveness : artinya merupakan kepaduan. Yang dimaksud adalah bahwa kita bisa
bekerjasama dengan orang yang ada diatas kita atau dengan kita. Karena yang dimaksud
dengan kepaduan adlah kesatuan, untuk menyelasaikan suatu masalah.
3. The Situation
Kepemimpinan situasional didasarkan atas hubungan antara (1) tingkat bimbingan
dan arahan (perilaku tugas) yang diberikan pemimpin; (2) tingkat dukungan sosio-emosional
(perilaku hubungan) yang disediakan pemimpin; dan (3) tingkat kesiapan yang diperlihatkan
bawahan (kematangan bawahan) dalam melaksanakan tugas, fungsi atau tujuan tertentu
(Hersey & Blanchard, h.178).
Task : Jika dalam suatu organisasi berada dalam situasi di mana tugas-tugas telah dirumuskan
secara rinci dan jelas, maka gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas yang
diterapkan oleh seorang pemimpin. Sebaliknya, jika tugas-tugas bawahan kurang terstruktur,
maka gaya kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan antar manusia tepat diterapkan.
Stress : Dalam definisi itu, stres lebih mengarah kepada reaksi seseorang terhadap kondisi
atau pun situasi yang dia alami, dan bukan mengarah ke kondisi atau pun situasi itu sendiri.
Merujuk pada definisi tersebut, stres dipandang sebagai suatu proses adaptasi seseorang
terhadap suatu situasi yang dianggap menantang atau menghambatnya.
Environtment ( phisic and socio – economics ) : factor lingkungan, keadaan lingkungan
menstimulasi seseorang melakukan kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan persoalan –
persoalan yang dihadapi pada waktu itu, sehingga keadaan ini menimbulkan adalnya seoran
gpemimpin. Pandangan berpendapat bahwa pemimpin dibentuk oleh situasi atau keadaan
pada waktu itu.
Politic : Motivasi politik membuat orang sulit membuat keputusan secara obyektif dan fokus
pada mengelola tanggung jawab. Pemimpin yang terperangkap dalam politik kantor
kehilangan identitas mereka dan terjebak dalam agenda dan motivasi orang lain.
TUGAS KEPEMIMPINAN
Dosen :
Dr. Adjat Darajat, M.Si
Kelas :
E / 03401
Di susun oleh :
Roland Octoviano
NPM :
2012320093
Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi diantara pemimpinan
dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan
bersamanya (Rost, 1993). Untuk mempelajaarinya lebih jauh kita menggunakan pendekatan
yang disebut dengan the interactional framework for analyzing leadership. Pada pendeketan
ini kita menggunakan 3 unsur yaitu The Leader, The Followers dan The Situation, berikut
definisinya.
1. The Leader
Pemimpin merupakan seseorang yang menggunakan kemampuannya, sikapnya,
nalurinya dan ciri – ciri kepribadiannya yang mampu menciptakan suatu keadaan sehingga
orang lain yang dipimpinnya dapat bekerjasama dan mencapai tujuannya.
Personality : Personality adalah karakteristik pemikiran, perasaan, perilaku, pembawaan diri,
cara berkomunikasi, hingga penampilan seseorang yang memunculkan seseorang menjadi
unik dan menentukan bagaimana pada akhirnya orang tersebut dikenal dan dirasakan orang
oleh orang lain.
History : Histrory merupakan track record dari pemimpinnya itu sendiri, bukan pengalaman
tapi dari sejarah tentang dirinya yang telah dia lalui semasa hidupnya. Dari sejarah pada
pemimpin kita bisa mengetahui factor – factor apa aja yang telah membentuk seorang
pemimpin bisa dilihat dari interaksi pada lingkungannya.
Experience : Experince merupakan pengalaman dari pemimpin yang telah dia capai semasa
hidupnya. Seperti apakah dia pernah juara, atau pernah menjadi ketua atau pemimpin di suatu
organisasi. Pengalaman juga akan membentuk kepribadian dari seorang pemimpin untuk
menghadapi permasalahan yang akan datang kepadanya.
Interest : interest merupakan ketertarikan. Yang dimaksud adalah ketertarikan pada
pemimpin, bahwa pemimpin harus memiliki rasa ketertarikan terhadap pekerjaan yang dia
lakukan. Itu menandai bahwa dia juga berarti mencoba hal yang baru untuk pengalamaannya
dan juga bersungguh – sungguh terhadap tugasnya.
Character traits : character traits merupakan sifat atau karakter. Sifat dan karakter
menentukan bentuk kepribadian dari seorang pemimpin. Setiap orang memiliki sifat dan
karakter yang berbeda, tetapi sebagai pemimpin harus menentukan sikap atau sifat yang
benar terhadap orang yang dipimpin dan gimana cara menyikapi terhadap suatu masalah.
Setiap pemimpin bukan harus galak atau memarahi tetapi harus tegas terhadap sifat dan
karater yang dia tunjukan kepada orang – orang disekitarnya.
Motivation : pemimpin harus mempunyai motivasi. Motivasi ini adalah untuk memberi
tujuan kepada pemimpin kenapa yang dia harus melakukan pekerjaan itu. Jika pemimpin
mempunyai motivasi yang tinggi, harapan kita adalah dia bisa memotivasikan orang – orang
yang dipimpinnya.
Position : sebagai pemimpin kita harus bisa menempatkan posisi kita terhadap situasi yang
dituntut. Bertanggung jawab terhadap tugas atau peran seorang pemimpin pada organisasi
Expertise : pada expertise, seorang pemimpin harus mempunyai keahlian pada bidang yang
dia pimpin.
2. The Followers
Pemimpin dan pengikut berbeda tetapi memiliki peran yang timbal balik. Pengikut
yang efektif adalah sama pentingnya sebagai pemimpin yang efektif. Pengikut yang berharga
( Grossman & Valiga ) : terampil, mandiri diarahkan, karyawan, berpartisipasi aktif dalam
menetapkan arah kelompok, menginvestasikan waktu dan energinya dalam pekerjaan
kelompok, berpikir kritis, pendukung , ide – ide baru.
Expectations : Expectations sering dicirikan untuk sebuah keinginan yang tidak terpenuhi. Di
sisi lain hope bukan tentang keinginan yang terpenuhi. Hope selalu mengenai sesuatu yang
mungkin terjadi. Sedangkan Expectations lebih luas bahkan sebagian besar mengenai sesuatu
yang tidak mungkin terjadi (sulit terjadi). Pemahaman ini paling tidak menurut ukuran
kondisi seseorang pada saat ini terhadap sesuatu yang diinginkan dapat terjadi di masa depan.
Ini adalah salah satu perbedaan utama dari keduanya.
Personality traits : Menurut Cattell yaitu suatu struktur mental untuk menunjukkan keajegan
dan ketetapan dalam tingkah laku itu atau sebuah kecenderungan reaksi yang relativ
permanen yang merupakan bagian dari kepribadian. Ada beberapa penjabaran mengenai trait
yaitu : 1. Common trait, 2. Surface trait, 3. Unique trait, 4. Source trait
Maturity Levels : Maturity model adalah suatu metode untuk mengukur level pengembangan
manajemen proses, yang berarti adalah mengukur sejauh mana kapabilitas manajemen
tersebut.
Levels of competence : Management Charter Initiative, Ingeris (UK) tahun sejak tahun 1988.
Oleh lembaga tersebut, competence didefinisikan secara resmi sebagai; “kemampuan
seseorang untuk mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilannya untuk menghasilkan
barang atau jasa sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam konteks tertentu, dan
kemampuan untuk meng-alihkan pengetahuan dan keterampilan ke konteks yang baru
dan/atau berbeda”
Motivation : motivasi adalah sesuatu yang menggerakan perilaku orang. Sebagai pengikut
kita harusnya punya motivasi yang baik untuk bisa melaksanakan pekerjaan dengan bagus.
Motivasi ini sangat penting untuk setiap individu pada oraganisasi. Motivasi juga membuat
kerjasama yang baik terhadap pengikut dan pemimpin.
Values : Pengertian nilai, menurut Djahiri (1999), adalah harga, makna, isi dan pesan,
semangat, atau jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, dan teori, sehingga
bermakna secara fungsional. Disini, nilai difungsikan untuk mengarahkan, mengendalikan,
dan menentukan kelakuan seseorang, karena nilai dijadikan standar perilaku
Norms : Pengertian norma adalah tolok ukur/alat untuk mengukur benar salahnya suatu sikap
dan tindakan manusia. Normal juga bisa diartikan sebagai aturan yang berisi rambu-rambu
yang menggambarkan ukuran tertentu, yang di dalamnya terkandung nilai benar/salah.
Norma yang berlaku dimasyarakat Indonesia ada lima, yaitu (1) norma agama, (2) norma
susila, (3) norma kesopanan, (4) norma kebiasan, dan (5) norma hukum, disamping adanya
norma-norma lainnya.
Cohesiveness : artinya merupakan kepaduan. Yang dimaksud adalah bahwa kita bisa
bekerjasama dengan orang yang ada diatas kita atau dengan kita. Karena yang dimaksud
dengan kepaduan adlah kesatuan, untuk menyelasaikan suatu masalah.
3. The Situation
Kepemimpinan situasional didasarkan atas hubungan antara (1) tingkat bimbingan
dan arahan (perilaku tugas) yang diberikan pemimpin; (2) tingkat dukungan sosio-emosional
(perilaku hubungan) yang disediakan pemimpin; dan (3) tingkat kesiapan yang diperlihatkan
bawahan (kematangan bawahan) dalam melaksanakan tugas, fungsi atau tujuan tertentu
(Hersey & Blanchard, h.178).
Task : Jika dalam suatu organisasi berada dalam situasi di mana tugas-tugas telah dirumuskan
secara rinci dan jelas, maka gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas yang
diterapkan oleh seorang pemimpin. Sebaliknya, jika tugas-tugas bawahan kurang terstruktur,
maka gaya kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan antar manusia tepat diterapkan.
Stress : Dalam definisi itu, stres lebih mengarah kepada reaksi seseorang terhadap kondisi
atau pun situasi yang dia alami, dan bukan mengarah ke kondisi atau pun situasi itu sendiri.
Merujuk pada definisi tersebut, stres dipandang sebagai suatu proses adaptasi seseorang
terhadap suatu situasi yang dianggap menantang atau menghambatnya.
Environtment ( phisic and socio – economics ) : factor lingkungan, keadaan lingkungan
menstimulasi seseorang melakukan kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan persoalan –
persoalan yang dihadapi pada waktu itu, sehingga keadaan ini menimbulkan adalnya seoran
gpemimpin. Pandangan berpendapat bahwa pemimpin dibentuk oleh situasi atau keadaan
pada waktu itu.
Politic : Motivasi politik membuat orang sulit membuat keputusan secara obyektif dan fokus
pada mengelola tanggung jawab. Pemimpin yang terperangkap dalam politik kantor
kehilangan identitas mereka dan terjebak dalam agenda dan motivasi orang lain.
TUGAS KEPEMIMPINAN
Dosen :
Dr. Adjat Darajat, M.Si
Kelas :
E / 03401
Di susun oleh :
Roland Octoviano
NPM :
2012320093