MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENGK (1)

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENGKLAIMAN MALAYSIA TERHADAP LAGU “RASA SAYANGE”
YANG BERASAL DARI PROVINSI MALUKU DAN MERUPAKAN
SALAH SATU IDENTITAS NASIONAL

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
Abdul Qosim Al-Junaidy

NIM061640411564

Ayu Permata Sari

NIM 061640411566

Marsa Apriani

NIM 061640411576

Nadhira Ramadhania


NIM 061640411578

Putra Pratama

NIM 061640411579

Ramadhani Tiara.A

NIM 061640411580

Kelas

: 2 EGA

Dosen Pebimbing

: Fransisca,M. S.Sos., M.Hum.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2016/2017


1

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...........................................................3
1.4 Manfaat Penelitian ..............................................................................3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 5
2.1.Definisi Identitas Nasional..................................................................5
2.2 Unsur-Unsur Identitas Nasional..........................................................6
2.3 Lagu Rasa Sayange..............................................................................7
2.4 Klaim Malaysia terhadap Lagu Rasa Sayange....................................7
2.5Faktor-Faktor

Penyebab


Mudahnya

Budaya

Indonesia

yang

Merupakan Salah Satu Unsur Identitas Nasional Luntur dari Masyarakat
Indonesia dan Diklaim oleh Negara Lain..................................................9
2.6 Pentingnya Menjaga Identitas Nasional............................................10
2.7 Pentingnya Mempertahankan Identitas Nasional...............................11
2.8 Strategi Mempertahankan Identitas Nasional....................................13
2.9 Peran Pemuda Dalam Menegakkan Identitas Nasional Indonesia di
Era Globalisasi.........................................................................................16
BAB III PENUTUP............................................................................................. 18
3.1 Kesimpulan........................................................................................18
3.2 Saran..................................................................................................19


2

KATA PENGANTAR
Allhamdulillahi Rabbil Alamiin. Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah yang berjudul “Pengklaiman Malaysia Terhadap Lagu “Rasa
Sayange” yang Berasal dari Provinsi Maluku dan Merupakan Salah Satu Identitas
Nasional” dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan di Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri
Sriwijaya.
Dalam penulisan makalah ini banyak melibatkan pihak-pihak yang telah
memberikan dorongan serta membantu kami baik secara langsung, maupun tidak
langsung, sehingga akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan ini,
kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
memberikan sumbangan pemikiran, saran, dan petunjuk dalam proses pembuatan
karya tulis ini. Kami menyadari tanpa bantuan semua pihak karya tulis ini tidak
dapat terselesaikan dengan baik.
Dengan segala keterbatasan waktu dan kemampuan yang dimiliki, kami
menyadari akan segala adanya kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik
mengenai materi maupun metodologinya. Oleh karena itu, kami mengharapkan

serta menghaturkan banyak terima kasih dalam hal kritik, saran, dan masukan
yang diberikan demi menyempurnakan dan meningkatkan kualitas penulisan
dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siswa dan
masyarakat pada umumnya.
Palembang, 10 Maret 2017

Penulis

3

BAB I
( PENDAHULUAN)
1.1 Latar Belakang
Negara Republik Indonesia merupakan negara multikultural yang terbesar
di dunia. Indonesia memiliki 34 provinsi yang di dalamnya terdapat berbagai suku
bangsa dengan kebudayaan yang merupakan ciri khas daerah masing-masing.
Kesenian-kesenian tradisional merupakan warisan budaya bangsa yang tak
ternilai harganya dan perlu dipelihara serta dilestarikan. Pelestarian kesenian dan
kebudayaan Indonesia merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk

menjaga keberadaan kebudayaan dan kesenian asli Indonesia agar tetap terjaga
dan tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Namun, dapat kita rasakan saat ini,
bahwa keberadaan kesenian tradisional sudah jarang terdengar lagi. Padahal,
beragam kebudayaan dari berbagai daerah di Indonesia ini merupakan salah satu
identitas nasional bangsa Indonesia. Identitas nasional merupakan suatu
pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa ,filsafat pancasila dan juga
sebagaiideologi negara sehingga memiliki kedudukan paling tinggi dalam tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Derasnya arus globalisasi saat ini telah menimpa generasi muda di
Indonesia yang menyebabkan terjadinya perguncangan budaya. Perguncangan
budaya ini dapat ditandai dengan minimnya pengetahuan generasi muda terhadap
kebudayaan Indonesia khususnya kebudayaan daerah mereka masing-masing.
Ambon merupakan ibukota dari provinsi Maluku yang dikenal kaya akan
keberagaman budayanya, salah satunya yaitu lagu tradisional. Lagu tradisional
yang

terkenal

dari


Maluku

yaitu

lagu

“Rasa

Sayange”.

”Rasa

Sayange” atau “Rasa Sayang-Sayange” adalah lagu berbahasa asli Maluku. Lagu
ini merupakan lagu anak-anak yang selalu dinyanyikan secara turun-temurun
sejak dahulu oleh masyarakat Maluku untuk mengungkapkan rasa sayang mereka
terhadap lingkungan dan sosialisasi di antara masyarakat. Namun, seiring

4

berjalannya waktu, lagu tersebut sudah sangat jarang dinyanyikan. Hal ini

memberikan dampak negatif terhadap eksistensi lagu tersebut.
Salah satu dampak negatif yang pernah Indonesia rasakan terhadap
keberadaan lagu tersebut yaitu peristiwa pengklaiman Malaysia terhadap lagu
“Rasa Sayange”. Lagu ini digunakan oleh Departemen Pariwisata Malaysia untuk
mempromosikan kepariwisataan Malaysia, yang dirilis sekitar bulan Oktober
2007. Bukan hanya itu, jauh sebelum itu, lagu “Rasa Sayange” dipakai pada
sebuah film lama Melayu tahun 1958 yg berjudul “Matahari” dimana film ini
menceritakan kisah perjuangan menentang penjajahan tentara Jepang di tanah
Melayu yang memaparkan segerombolan tentara yg berjalan sambil menyanyikan
lagu tersebut. Berdasarkan kasus tersebut maka kami tertarik untuk membahas
pengklaiman Malaysia terhadap lagu “Rasa Sayange” yang berasal dari Maluku
dan merupakan salah satu identitas nasional bangsa Indonesia dalam makalah
kami.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan identitas nasional?
2. Apa saja faktor penyebab mudahnya budaya Indonesia yang merupakan
salah satu unsur identitas nasional luntur dari masyarakat Indonesia dan
diklaim oleh negara lain?
3. Bagaimana cara yang harus dilakukan agar lagu Rasa Sayange tidak

diklaim oleh bangsa lain?
4. Mengapa kita perlu menjaga identitas nasional?
5. Kapan Malaysia melakukan pengklaiman terhadap lagu Rasa Sayange?
6. Siapa saja yang bertanggung jawab dalam mempertahankan identitas
nasional?
7. Dimana Malaysia melakukan pengklaiman terhadap lagu “Rasa Sayange”?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :

5

1. Untuk memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan di jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya,
Palembang.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan identitas nasional dan
bagaimana cara yang harus dilakukan untuk mempertahankan identitas
nasional.
3. Untuk mengetahui kapan dan dimana Malaysia mengklaim lagu Rasa
Sayange sebagai lagu yang berasal dari Malaysia.

4. Untuk mengetahui alasan mengapa bangsa Indonesia perlu menjaga dan
mempertahankani identitas nasional.
5. Untuk mengetahui apa saja faktor penyebab mudahnya budaya Indonesia
yang merupakan salah satu unsur identitas nasional luntur dari masyarakat
Indonesia dan diklaim oleh negara lain?
6. Untuk memberikan kesadaran kepada seluruh Warga Negara Indonesia
agar terus menjaga kelestarian budaya-budaya di Indonesia khususnya
lagu Rasa Sayange agar tidak lagi diklaim oleh bangsa lain.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini, yaitu :
1. Dapat memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan di jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya,
Palembang.
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan identitas nasional dan bagaimana
cara yang harus dilakukan untuk mempertahankan identitas nasional.
3. Mengetahui kapan dan dimana Malaysia mengklaim lagu Rasa Sayange
sebagai lagu yang berasal dari Malaysia.
4. Dapat mengetahui alasan-alasan mengapa bangsa Indonesia perlu menjaga
dan mempertahankani identitas nasional.
5. Dapat mengetahui apa saja faktor penyebab mudahnya budaya Indonesia

yang merupakan salah satu unsur identitas nasional luntur dari masyarakat
6.

Indonesia dan diklaim oleh negara lain?
Dapat memberikan kesadaran kepada seluruh Warga Negara Indonesia
agar terus menjaga kelestarian budaya-budaya di Indonesia khususnya lagu
Rasa Sayange agar tidak lagi diklaim oleh bangsa lain.

6

BAB II
(PEMBAHASAN)

2.1 Pengertian Identitas Nasional
Identitas berasal dari kata ‘identity’ yang berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau
jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan
yang lain. Dalam terminoloogi antropologi, identitas adalah sifat khas yang
menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi sendiri, golongan,
kelompok, komunitas, atau negara sendiri. Kata ‘nasional’ dalam identitas
nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih
besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti, budaya, agama,
bahasa maupun nonfiksi seperti, keinginan, cita-cita, dan tujuan. Istilah identitas

7

nasional atau identitas bangsa melahirkan tindakan kelompok (collective action)
yang diberi atribut nasional.
Istilah identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki
oleh suatu bangsa secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa
lain. Identitas nasional terbentuk sebagai rasa bahwa bangsa Indonesiamempunyai
pengalaman bersama, sejarah yang sama, dan penderitaan yang sama. Identitas
nasional diperlukan dalam interaksi karena di dalam setiapinteraksi para pelaku
mengambil suatu posisi dan berdasarkan posisi tersebut para pelaku menjalankan
peran-perannya sesuai dengan corak interaksi yang berlangsung, maka dalam
dalam interaksi seseorang berpedoman pada kebudayaannya . jia kebudayaan
dikatakan bagian dari identitas nasional maka kebudayaan dapat dijadikan
pedoman bagi manusia untuberbuat dan bertingkah laku.
Jadi, pengertian identitas nasional adalah suatu pandangan hidup bangsa,
kepribadian bangsa ,filsafat pancasila dan juga sebagai ideologi negara sehingga
memiliki kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan
bernegara.

2.2 Unsur-Unsur Identitas Nasional
Unsur pembentuk identitas nasional Indonesia terdiri dari :
a.

Suku Bangsa
Bangsa Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa, yang
mempunyai adat istiadat, bahasa, budaya daerah yang berbeda-beda dan
mendiami ribuan pulau di wilayah Nusantara. Wilayah Nusantara, wilayah
nasional Indonesia yang terdiri dari beribu – ribu pulau besar dan kecil
yang tersebar dan terbentang di khatulistiwa serta terletak pada posisi
silang yang sangat strategis, memiliki karakteristik khas yang berbeda dari
negara lain. Kekhasan tersebut antara lain terletak pada, Luas wilayah ± 5
juta km2 dimana 65% wilayahnya terdiri dari laut atau perairan, sedangkan
sisanya berupa darat yang terdiri dari 17.508 pulau besar dan kecil, kondisi

8

dan konstelasi geografi Indonesia mengandung beraneka ragam kekayaan
alam baik yang berada didalam maupun diatas permukaan bumi.
b. Agama
Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis.
Terdapat sejumlah agama atau aliran kepercayaan yang dianut oleh
masyarakat secara eksklusif serta melaksanakan tata ibadah menurut
kepercayaan itu. Agama-agama yang tumbuh dan berkembang di
Indonesia adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha .
c. Bahasa
Terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku
bangsa di Indonesia maka diperlukan penyatuan bahasa sebagai alat untuk
memudahkan komunikasi antar suku budaya. Kebudayaan Indonesia
adalah penjelmaan kebersamaan sebagai bangsa yang menghuni
nusantara.Kita sebagai pengemban kebudayaan dan kebangsaan Indonesia,
tidak bisa mengingkari kenyataan hidupnya yang pluralis dalam sistem
kepercayaan, bahasa, kesenian, kesejarahan dan pengetahuan.
d. Kebudayaan
Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial
yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan
yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk
menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan
sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan
benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
2.3 Lagu “Rasa Sayange”
Rasa Sayange atau Rasa Sayang-Sayange adalah lagu yang berasal dari
Provinsi Maluku dan berbahasa asli Maluku. Lagu ini merupakan lagu anak anak
yang

selalu

dinyanyikan

secara

turun-temurun

9

sejak

dahulu

oleh

masyarakat Maluku untuk

mengungkapkan

rasa

sayang

mereka

terhadap

lingkungan dan sosial di antara masyarakat. Jika didengarkan, lagu ini layaknya
seperti sajak atau pantun yang bersahutan yang merupakan tradisi lisan orang
Maluku. Oleh karenanya banyak versi dari lagu ini karena liriknya dapat dibuat
sendiri sesuai maksud dan tujuan dari lagu tersebut. Namun, dari liriknya tetap
diawali oleh kalimat “Rasa sayange rasa sayang sayange, Eeee lihat dari jauh
rasa sayang sayange” dan di akhir lagu ini liriknya selalu diakhiri dengan
kalimat “Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi. Kalau ada
umurku panjang, boleh kita berjumpa lagi”.
2.4 Klaim Malaysia terhadap Lagu Rasa Sayange
Lagu Rasa Sayange yang berasal dari Provinsi Maluku, Indonesia ini
pernah diklaim oleh Malaysia sebagai lagu yang berasal dari Malaysia. Lagu ini
digunakan

oleh

departemen

Pariwisata Malaysia untuk

mempromosikan

kepariwisataan Malaysia, yang dirilis sekitar bulan Oktober 2007. Sementara itu,
Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor mengatakan bahwa lagu Rasa
Sayange merupakan lagu kepulauan Nusantara (Malay archipelago).
Berdasarkan hal ini, Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu bersikeras
bahwa lagu "Rasa Sayange" adalah milik Indonesia karena lagu terebut
merupakan lagu rakyat yang telah membudaya di provinsi Maluku sejak leluhur,
sehingga beliau menganggap bahwa klaim Malaysia itu adalah salah. Gubernur
melihat bukti otentik bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu rakyat Maluku,
dan setelah bukti tersebut terkumpul, akan diberikan kepada Menteri Kebudayaan
dan

Pariwisata.

Namun,

Menteri

Pariwisata

Malaysia Adnan

Tengku

Mansor menyatakan bahwa rakyat Indonesia tidak bisa membuktikan bahwa lagu
Rasa Sayange merupakan lagu rakyat Indonesia.
Akan tetapi, bukti tersebut akhirnya ditemukan. 'Rasa Sayange' diketahui
direkam pertama kali di perusahaan rekaman Lokananta Solo 1962. Rekaman
master dari piringan ini masih disimpan oleh Perum PNRI Cabang Surakarta yang
dahulunya adalah PN Lokananta. Namun ini tidak bisa dijadikan bukti kuat karena
teks asli lirik lagu tidak pernah ditemukan. Ini dikenal sebagai rekaman pertama

10

terhadap lagu ini. Piringan hitam tersebut didistribusikan sebagai souvenir kepada
partisipan Asian Games ke 4 tahun 1962 di Jakarta, dan lagu "Rasa Sayange"
adalah salah satu lagu rakyat Indonesia di piringan tersebut, bersama dengan
lagu etnis lain Indonesia seperti Sorak-sorak Bergembira, O Ina ni Keke,
dan Sengko Dainang.
Lebih dari itu, pada tahun 1958, sebuah film Melayu berjudul "Matahari"
telah ditayangkan buat tontonan umum, film ini menceritakan kisah perjuangan
menentang penjajahan tentera Jepang di Tanah Melayu. Film yang dibintangi
oleh Maria Menado, Jins Shamsudin, Aziz Jaafar, Ahmad Mahmud ini turut
memaparkan segerombolan tentara yang berjalan sambil menyanyikan lagu "Rasa
Sayang Eh". Namun kenyataannya, pada tahun 1954, Indonesia lebih dulu
menggunakan lagu ini dalam film Lewat Djam Malam karya sutradara Usmar
Ismail, di mana lagu itu dinyanyikan dalam adegan pesta muda-mudi.
Bagaimanapun juga masih ada kontroversi mengenai pemilik sebenarnya
lagu Rasa Sayange ini. . Ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa Malaysia
menyebutkan bahwa mereka mengakui bahwa Rasa Sayange adalah milik
bersama, antara Indonesia dan Malaysia. Namun, berdasarkan bukti-bukti yang
telah ditemukan di atas, pada tanggal 11 November 2007, Menteri Kebudayaan,
Kesenian, dan Warisan Budaya Malaysia, Rais Yatim, mengakui bahwa Rasa
Sayange adalah milik Indonesia.
2.5 Faktor-Faktor Penyebab Mudahnya Budaya Indonesia yang Merupakan
Salah Satu Unsur Identitas Nasional Luntur dari Masyarakat Indonesia dan
Diklaim oleh Negara Lain
Keberagaman budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia sering kali
mengundang perhatian dari negara – negara lain untuk ingin tahu lebih dalam
tentang keunikan – keunikan budaya yang kita miliki. Indonesia terkenal sebagai
bangsa yang luhur. Memiliki keragaman budaya yang tersebar di pelosok-pelosok
nusantara. Dari kesenian, adat-istiadat hingga makanan melekat mewarnai
keragaman bangsa ini. Tidak heran jika begitu banyaknya budaya yang kita miliki,
justru membuat kita tidak mengetahui apa saja budaya yang ada Indonesia.

11

Bahkan kita sendiri pun sebagai generasi muda terkadang melupakan budaya
daerah kita. Sangat ironis rasanya, orang Indonesia tetapi tidak mengenal ciri khas
bangsanya sendiri. Ketertarikan budaya yang semakin meluntur juga sangat
nampak pada diri generasi muda saat ini.

Adapun faktor-faktor penyebab

mudahnya budaya Indonesia luntur dari masyarakat indonesia dan diklaim oleh
negara lain, antara lain:
1.

Bebasnya budaya yang masuk dari berbagai arus kehidupan.
Generasi muda Indonesia yang terkesan bosan dengan budaya yang
mereka anggap kuno dan tanpa disadari budaya dari luar justru kerap
berimbas buruk bagi bangsa ini. Misalnya budaya berpakaian, gaya hidup
(life style), segi iptek, maupun adat-istiadat. Semua itu berdampak sangat
buruk dan dapat dengan mudah menggeser budaya asli yang ada di Indonesia.

2.

Kesadaran generasi muda yang kurang akan pentingnya budaya.
Untuk mempertahankan budaya memang sangat dibutuhkan kesadaran
yang kuat. Tidak hanya mengakui, tetapi harus ikut serta dalam pelestarian
budaya. Dari kesadaran itulah akan muncul upaya-upaya menjaga,
melindungi budaya asli daerah sehingga akan tetap utuh. Sehingga tidak
mungkin akan diakui negara lain.

3. Perpindahan Penduduk
Perpindahan penduduk menyebabkan budaya Indonesia diakui oleh negara
lain. Saat, ini banyak penduduk Indonesia yang bekerja di luar negeri. Bahkan
banyak pula yang telah menetap di sana menjadi warga negara tempat ia
tinggal. Perpindahan tersebut tidak menutup kemungkinan akan diikuti
perpindahan budaya. Budaya-budaya dari Indonesia pasti ada yang diterapkan
di negara lain tempat mereka bekerja. Inilah yang menyebabkan keinginan
negara lain untuk mengakui budaya Indonesi karena mereka menganggap
budaya itu sudah biasa mereka lihat di negaranya.
4.

Kurangnya Perhatian Pemerintah terhadap Kekayaan Budaya Nasional.

12

Kurangny perhatian pemerintah terhadap kekayaan budaya nasional
menjadi salah satu penyebab banyaknya bangsa lain yang mengklaim budaya
Indonnesia. Hal ini bisa disiasati dengan mendaftarkan hak cipta budaya agar
dunia internasional mengakui kepemilikan budaya Indonesia.
2.6 Pentingnya Menjaga Identitas Nasional
Identitas nasional Indonesia meliputi apa yang dimilikibangsa Indonesia
yang membedkannya dengn bangsa lain, seperti kondisi geografis, sumber
kekayaan alam Indonesia, kependudukan Indonesia, Ideologi, agama,politik ,
ekonomi, dan pertahanankeamanan. Menghadapi identitas nasional, bangsa
Indonesia sendiri masih kesulitan dalam menghadapi masalah bagaimana untuk
menyatukan negara yang mempunyai banyak sekali elompo etnis yang memiliki
pengalamanyang berbeda dari satu wilayah e wilayahlainnya. Namun, saat ini
masyarakat Indonesia masih bingung dengan identitas bangsanya karena
kebiasaan ataupun budaya masyarakat kita telah bercampur dengan kebiasaan dan
kebudayaan negara-negara lain. Indikator identitas nasional itu antara lain pola
perilaku yang nampak dalam kegiatan masyarakat seperti, adat istiadat, tata
kelakuan , kebiasaan, lambang-lambang yang menjadi ciribangsa dan negara
seperti bendera, bahasa, da lagu kebangsaan.
Arus globalisasi yang demikian pesatnya ternyata telah mampu
mempengaruhi identitasnasionaL dan berpotensi sebgai penyebab merosotnya
nilai-nilai budaya asli bangsa. Masyarakat budaya tidak lagi memperhatikan
budaya sendiri apalagi punya keinginan dan dorongan untuk melestariannya.
Mereka cenderung mengadopsi dan menerapkn budaya asing dan mengabaikan
budaya sendiri. Budaya yang asli dianggapkuno dibandingkan dengan budaya
asing yang lebih modern.
Pemikiran dan pemahaman seperti inilah yang membuat menurunnya
nilai-nilai kebdayaan asli bangsa dan berpotensi hilangnya identitas bangsa yang
sebenarnya. Menyikai hal ini, maka dianggap penting untuk mempertahankan
identitas nasional demi esistensi bangsa. Salah satu alasan pentingnya
mempertahankan nilai-nilai budaya sendiri adalah karena nilai-nilai budaya suatu

13

negara adalah identitas negara tersebut dihadapan dunia internasional. Jika
itasebagai masyarakat indonesia tidak menghargai dan mempertahankan budaya
kita sendiri , lalu siapa yang akan mempertahankannya. Jika kita tidak
mempertahankan budaya kita sendiri sama saja dengan kita membuang identitas
negeri kita di hadapan internasional yang akan membuat segara Indonesia menjadi
tak terpandang oleh negara-negara lain. Dengan kita lebih menghargai dan
mempertahankan budaya kita, akanlebih banyak lagi negara-negara yang akan
tahu tentang bangsa kita dan dapat mendatangkan berbagai keuntungan dalam hal
moeter ataupun hal non-moneter.seperti nama Indonesia terpandang sebagai
sebuah negara dengan berbagaikeunikandan keindahan.
2.7 Pentingnya Mempertahankan Identitas Nasional
Identitas Nasional Indonesia meliputi apa yang dimiliki bangsa Indonesia
yang membedakannya dengan bangsa lain seperti kondisi geografis, sumber
kekayaan alam Indonesia, kependudukan Indonesia, ideologi, agama, politik
negara, ekonomi, dan pertahanan keamanan. Menghadapi identitas nasional,
bangsa Indonesia sendiri masih kesulitan dalam menghadapi masalah bagaimana
untuk menyatukan negara yang mempunyai banyak sekali kelompok etnis, yang
memiliki pengalaman yang berbeda dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Namun
saat ini masyarakat Indonesia masih bingung dengan identitas bangsanya. Karena
kebiasaan atau pun budaya masyarakat kita telah bercampur dengan kebiasaan dan
kebudayaan negara-negara lain. Indikator identitas nasional itu antara lain pola
perilaku yang nampak dalam kegiatan masyarakat seperti adat-istiadat, tata
kelakuan, kebiasaan. Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan negara
seperti bendera, bahasa, dan lagu kebangsaan. .
Arus globalisasi yang demikian pesatnya, ternyata telah mampu
mempengaruhi identitas nasional dan berpotensi merosotnya nilai-nilai budaya
bangsa. Masyarakat budaya tidak lagi memperhatikan budayanya sendiri apalagi
punya keinginan dan dorongan untuk melestarikan. Mereka cenderung
mengadopsi dan menerapkan budaya asing dan mengabaikan budaya sendiri.

14

Budaya yang asli dianggap kuno dibandingkan dengan budaya asing yang
dianggap lebih modern.
Pemikiran dan pemahaman seperti inilah yang membuat menurunnya
nilai-nilai kebudayaan asli bangsa dan berpotensi hilangnya identitas bangsa yang
sebenarnya. Menyikapi hal ini maka dianggap penting untuk mempertahankan
identitas nasional demi eksistensi bangsa. Salah satu alasan pentingnya
mepertahankan nilai-nilai budaya sendiri adalah karena nilai-nilai budaya suatu
negara adalah identitas negara tersebut didepan dunia internasional . Jika kita
sebagai masyarakat Indonesia tidak mengahargai dan mempertahankan budaya
kita

sendiri,

siapa

yang

akan

mempertahankannya?

Jika

kita

tidak

mempertahankan budaya kita sendiri sama saja dengan kita membuang identitas
negeri kita didepan dunia internasional yang akan membuat negara kita tidak
terpandang didepan negara-negara lain. Dengan kita lebih menghargai dan
mempertahankan budaya kita, akan lebih banyak lagi negara-negara yang akan
tahu tentang bangsa kita dan dapat mendatangkan berbagai keuntungan dalam hal
moneter ataupun hal non-moneter seperti nama Indonesia yang terpandang
sebagai negara dengan berbagai keunikan dan keindahan alam.
2.8 Strategi Mempertahankan Identitas Nasional
Dalam arus globalisasi, terdapat begitu banyak tantangan yang di hadapi
oleh berbagai negara, maka ada begitu banyak pula tuntutan untuk menyesuaikan
diri terhadap kondisi tersebut, termasuk juga tantangan dalam mempertahankan
jati diri bangsa. Untuk menghadapi hal ini perlu adanya strategi untuk
mempertahankan identitas nasional yang merupakan jati diri bangsa, diantaranya :
a. Mengembangkan Nasionalisme
Nasionalisme telah menjadi pemicu kebangkitan kembali dari budaya yang
telah memberi identitas sebagai anggota dari suatu masyarakat bangsa-bangsa .
Secara umum, nasionalisme dipahami sebagai kecintaan terhadap tanah air,
termasuk segala aspek yang terdapat didalamnya. Dari pengertian tersebut ada
beberapa sikap yang bisa mencerminkan sikap nasionalisme, yaitu:

15

1. Menggunakan barang-barang hasil bangsa sendiri, karena bisa
menambah rasa cinta dan bangga akan hal yang di buat oleh tangan
tangan kreatif penduduknya.
2. Menghargai perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan bangsa
ini, bisa dilakukan dengan beberapa perbuatan misalkan membaca,
menonton, mengunjungi hal-hal yang berkaitan tentang sejarah bangsa
ini lahir. Hal ini bertujuan untuk membangkitkan jiwa nasionalisme
yang sudah ada dari masing-masing individu.
3. Berprestasi dalam semua bidang misalkan dari bidang olah raga,
akademik,

teknologi

dan

lain-lain.

Hal

ini

bertujuan

untuk

menambahkan rasa bangga dan sikap rela berkorban demi bangsa.
b. Pendidikan
Pembinaan jati diri bangsa indonesia dapat dilaksanakan melalui jalur
formal maupun informal . Melalui jalur formal jati diri bangsa Indonesia dapat
dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan nasional mempunyai peran
yang sangat besar didalam pembentukan jati diri bangsa Indonesia. Salah satu
kenyataan bangsa Indonesia ialah memiliki kekayaan budaya yang beraneka
ragam dengan jumlah suku bangsa yang ratusan dengan budayanya masingmasing merupakan kekayaan yang sangat berharga didalam pembentukan
bangsa Indonesia yang multikultural. Dalam upaya pembentukan dan
mempertahankan jati diri bangsa, peran pendidikan sangat efektif untuk
menimbulkan rasa memiliki dan keinginan untuk mengembangkan kekayaan
nasional dari masing-masing budaya lokal. Warna pendidikan adalah warna
suatu bangsa. Identitas nasional yang dikembangkan melalui pendidikan
diharapkan akan memberi harapan positif bagi kemajuan bangsa ini untuk
mempertahankan karakteristiknya sebagai sebuah bangsa yang beradab, bangsa
yang santun, bangsa yang toleran, bangsa yang menghargai perbedaan dan
bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Pemantapan identitas
nasional melalui dunia pendidikan hendaknya tidak dilakukan setengah hati
dan parsial. Transformasi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang memacu

16

tumbuhnya identitas dan jatiri bangsa perlu sinergi dari pihak-pihak yang
berkompeten di dunia pendidikan terutama guru yang bersentuhan langsung
dengan siswa, dan yang perlu diperhatikan adalah bahwa tugas ini tidak hanya
menjadi tugas guru mata pelajaran tertentu saja misalnya Pendidikan
Kewarganegaraan, tetapi juga semua guru mata pelajaran dengan pendekatan
sesuai karakteristik mata pelajaran yang diampuh. Melalui dunia pendidikan
dapat ditanamkan identitas nasional kepada generasi muda yang merupakan
miniatur masyarakat masa depan.
c. Pelestarian Budaya
Seseorang yang di sebut berbudaya adalah seorang yang menguasai dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai budaya, khususnya nilai-nilai etis dan
moral yang hidup di dalam kebudayaan tersebut . Budaya merupakan salah
faktor penentu jati diri bangsa. Pada pengertiannya, budaya adalah hasil karya
cipta manusia yang dihasilkan dan telah dipakai sebagai bagian dari tata
kehidupan sehari-hari . Suatu budaya yang dipakai dan diterapkan dalam
kehidupan dalam waktu yang lama, akan mempengaruhi pembentukan pola
kehidupan masyarakat, seperti kebiasaan rajin bekerja. Kebiasaan ini
berpengaruh secara jangka panjang, sehingga sudah melekat dan terpatri dalam
diri masyarakat. Namun, pada kenyataannya budaya indonesia sekarang ini
mulai menghilang karena pengaruh budaya asing yang masuk ke indonesia,
untuk itulah perlu adanya pembangunan kembali jati diri dan budaya bangsa
dan negara, ada dua hal utama yang harus dilakukan :
1. Merevitalisasi kedaulatan politik, ekonomi dan budaya agar berada
pada jalur yang benar sesuai dengan hakikat bangsa yang merdeka
sehingga

bangsa

kita

mampu

mandiri

dan

bermartabat.

2. Mendorong political will penyelenggaraan Negara, baik eksekutif
maupun legislatif untuk membangun dan menjabarkan kembali nilainilai dan semangat kebangsaan di setiap hati nurani rakyat.
Selain pembangunan diatas, pembangunan dalam bangunan-bangunan
budaya seperti rumah adat, dan lain sebagainya juga perlu diperhatikan untuk

17

mempertahankan nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia. Dengan demikian,
jelaslah bahwa dengan melestarikan budaya bangsa, dapat memperkokoh identitas
nasional itu sendiri karena dalam setiap pelaksanaan nilai-nilai budaya,
masyarakat akan lebih cenderung melekat dan menyatu dengan budaya yang
dianutnya, selain itu juga dengan adanya keeratan dari budaya yang ada dapat
membawa nama bangsa Indonesia menjadi harum, dalam arti membawa budaya
Indonesia ke mancanegara atau memperkenalkan budaya yang ada ke negara luar.
d. Bela Negara
Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 berbunyi : setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Dari bunyi pasal tersebut
menunjukkan bahwa bela negara merupakan hak dan sekaligus kewajiban bagi
setiap warga negara, ini membuktikan bahwa bela negara juga menjadi suatu
aturan agar setiap warga negara harus melakukan tindakan bela negara demi
ketahanan dan eksistensi sebuah negara. Pada zaman penjajahan bela negara
diartikan dengan cara mengikuti wajib milter agar dapat membertahankan negara
indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu ketika bangsa indonesia berhasil
mengalahkan para penjajah dan merdeka, konsep bela negara berbuah dalam arti
tidak tertapaku lagi harus mengikuti wajib iliter.
Zaman sekarang ini, setiap orang dapat melakukan bela negara dengan
caranya masing-masing, menurut profesinya atau pekerjaannya. Dalam konsep
bela negara diinterpretasikan secara labih luas lagi sehingga meliputi segala
bidang dalam kehidupan bernegara. Dalam upaya pembelaan negara ini, dilakukan
secara terpadu dan disadasarkan atas kecintaan terhadap tanah air dan bangsa.
Misalnya, dalam bidang kesehatan seorang dokter menekuni preofesinya dengan
sungguh sehingga dapat membuat ia menjadi dokter yang handal bukkan hanya di
Indonesia namun juga di luar negeri. Adapun contoh yang lain dala dunia
pendidikan siswa belajar dengan rajin dan kemudian mengikuti lomba di tingkat
internasional dan dapat meraih juara. Dari berbagai sikap yang dilakukan oleh
warga negara sebagai rasa cinta terhadap negara dan pembelaan negara ini dapat
mengharumkan nama bangsa indonesia. Dengan sendirinya juga setiap warga

18

negara sudah memberikan sumbangsi terhadap ketahanan nasional dan eksistensi
dari pada identitas nasional.
2.9 Peran Pemuda Dalam Menegakkan Identitas Nasional Indonesia di Era
Globalisasi
Pemuda

sebagai agent

of

change sudah semestinya bisa

membawa

perubahan ke arah yang lebih baik. Dengan pemikiran, jiwa, dan semangat
yang masih menggelora dalam diri pemuda diharapkan dapat menjadi modal
dalam membangun bangsa atau setidaknya melanjutkan pembangunan yang
telah dirintis sebelumnya. Dalam kaitannya dengan penjagaan identitas bangsa
yang berupa kebudayaan bangsa dan Pancasila, pemuda memiliki peranan
yang sangat penting. Dalam kaitannya dengan kebudayaan, faktor yang paling
penting adalah rasa kepemilikan. Hal ini menjadi pondasi bagi pemuda untuk
bisa mencinta budayannya sendiri, tanpa harus menelan secara mentah-mentah
setiap budaya asing yang masuk. Pengklaiman beberapa budaya bangsa
Indonesia oleh negara lain, seperti lagu Rasa Sayange yang diklaim oleh
Malaysia sebagai lagu yang berasal dari Malaysia dapat kita jadikan contoh
bahwa kita belum seratus persen memiliki rasa kepemilikan terhadap budaya
bangsa. Dalam hal ini sudah terlihat jelas peran pemuda, tidak hanya memiliki
rasa kepemilikan terhadap budaya,melainkan sebagai pemuda yang menjadi
agen

perubah

seharusnya

mampu

memberikan

pengetahuan

kepada

masyarakat Indonesia terkait dengan kebudayaan bangsa. Sehingga budaya
bangsa yang merupakan nilai luhur nenek moyang dapat terjaga dan
terlestarikan keberadaannya.
Dalam mempetahankan budaya bangsa sebagai identitas nasional, bukan
hanya peran pemuda yang dibutuhkan, melainkan peran seluruh masyarakat
Indonesia dari usia dan lapisan masyarakat manapun. Setiap masyarakat wajib
melakukan tindakan-tindakan yang mencerminkan sikap mencintai budaya
bangsa dan mempertahankan keutuhan serta eksistensi budaya bangsa sebagai
salah satu identitas bangsa yang dapat ditunjukkan di dalam maupun di luar
negeri. Oleh karena itu, sebagai warga negara yang baik, sudah sepatutnya kita

19

menjaga dan memelihara keberadaan budaya bangsa sebagai salah satu
identitas nasional.

BAB III
(PENUTUP)
3.1 Kesimpulan
Identitas nasional merupakan suatu pandangan hidup bangsa, kepribadian
bangsa ,filsafat pancasila dan juga sebagai ideologi negara sehingga memiliki
kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Terdapat beberapa unsur yang merupakan identitas nasional, salah satunya yaitu
unsur budaya. Indonesia merupakan negara multikultural, dimana terdapat
beragam suku yang memiliki budaya nya masing-masing. Salah satunya yaitu
provinsi Maluku yang memiliki banyak budaya, diantaranya lagu Rasa Sayange
yang merupakan salah satu lagu tradisional Maluku dan berbahasa asli Maluku.
Lagu ini merupakan lagu anak anak yang selalu dinyanyikan secara turun-temurun
sejak dahulu oleh masyarakat Maluku untuk mengungkapkan rasa sayang mereka
terhadap lingkungan dan sosialisasi di antara masyarakat.

20

Lagu Rasa Sayange pernah diklaim Malaysia sebagai lagu yang beasal dari
Malaysia. Lagu ini digunakan oleh departemen Pariwisata Malaysia untuk
mempromosikan kepariwisataan Malaysia, yang dirilis sekitar bulan Oktober
2007. Namun, Malaysia akhirnya mengakui bahwa lagu Rasa Sayange merupakan
lagu yang berasal dari provinsi Maluku karena telah ditemukan bukti bahwa lagu
tersebut direkam pertama kali di perusahaan rekaman Lokananta Solo 1962.
Rekaman master dari piringan ini masih disimpan oleh Perum PNRI Cabang
Surakarta yang dahulunya adalah PN Lokananta.
Keberadaan identitas nasional perlu dilestarikan dan dijaga oleh seluruh
masyarakat Indonesia tanpa terkecuali, agar tidak diklaim oleh negara lain, seperti
halnya lagu Rasa Sayange yang pernah di klaim oleh Malaysia.

3.2

Saran

Adapun saran dari kami mengenai tindak lanjut dari makalah kami adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mahasiswa
Agar dapat ikut berperan aktif dalam upaya pelestarian kebudayaan
sebagai identitas nasional karena mahasiswa merupakan generasi penerus
bangsa dimasa yang akan datang. Jika bukan kita maka siapa lagi yang akan
melestarikan kebudayaan Indonesia.
2. Untuk Pemerintah
Diharapkan pemerintah dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
mendukung terselenggaranya pelestarian kebudayaan nasional agar keberadaan
budaya nasional tetap lestari.
3. Untuk peneliti lain

21

Diharapkan dapat melakukan penelitian lanjut mengenai identitas nasional
dengan rancangan penelitian yang berbeda.

22