T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Kritik Sosial pada Film Warkop DKI Reborn: Menggunakan Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough T1 BAB IV

BAB IV HASIL PENELITAN dan PEMBAHASAN

  Dalam menganalisis film Warkop DKI Reborn, penulis menggunakan metode Analisis Wacana Kritis yang dikembangkan oleh Norman Fairclough. Dalam menggunakan metode Fairclough, penulis membagi menjadi 3 (tiga) dimensi, yakni: Makrostruktur, Mesostruktur, dan Mikrostruktur. Sebelum masuk pada inti pembahasan, penulis akan memberikan informasi mengenai film Warkop DKI Reborn seperti synopsis dan lain sebagainya. Berikut paparannya:

Film Warkop DKI Reborn

  Film Warkop DKI Reborn adalah sebuah film karya anak bangsa yang di dalamnya menceritakan berbagai kehidupan sosial masyarakat yang sarat akan nilai-nilai sosial, berikut spesifikasinya: Tayang : 8 September 2016 Genre : Komedi Sutradara : Anggy Umbara Produser : Hb Naveen, Frederica Skenario : Anggy Umbara, Andi Awwe Wijaya, Bene Dion Rajagukguk Rumah Produksi : Falcon Pictures Durasi : 90 Menit Klasifikasi Penonton : Semua Umur Pemain : - Vino G. Bastian sebagai Kasino

  - Agus Kuncoro sebagai Hakim - Abimana Aryasatya sebagai Dono - Tora Sudiro sebagai Indro - Ence Bagus sebagai bos Chips - Bintang Timur - Inggrid Widjanarko sebagai penumpang motor - Arie Kriting sebagai pencuri - Hengky Solaiman sebagai pengendara motor

Sinopsis Film Warkop DKI Reborn

  JANGKRIK BOSS! mengikuti Dono (Abimana Aryasatya), Kasino (Vino G. Bastian), dan Indro (Tora Sudiro) sebagai petugas dari sebuah lembaga swasta bernama CHIPS (Cara Hebat Ikut Penanggulangan Masalah Sosial). Mereka memiliki semangat yang tinggi dalam melayani masyarakat. Akan tetapi, mereka justru kerap menimbulkan masalah karena tindakan mereka yang konyol dan juga kelucuan mereka. Tentu saja, mereka pun menjadi bulan-bulanan oleh banyak orang, termasuk Boss mereka, yang kemudian membawa Sophie, seorang anggota CHIPS profesional dan cantik dari kantor pusat CHIPS di Perancis untuk membantu trio dalam menangkap preman jalanan.

  Selain nama-nama di atas, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! juga turut dibintangi oleh legendaris Indro Warkop, Ence Bagus, Hannah Al Rashid, Fazura, Nikita Mirzani, Arie kriting, Tarzan, Agus Kuncoro, Ge Pamungkas, Mongol Stres, Fico Fachriza, Henky Solaiman, Ingrid Widjarnarko, Temon, Fatih Unru, Asep Suaji, McDanny, Bintang Timur, Bene Rajagukguk, Yuda Keling, Arief Didu, Gita Butar Butar, Mudy Tailor, Ari Tulang dan banyak lainnya.

  Film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! akan dipecah menjadi beberapa bagian. Part 1 tayang pada 8 September 2016. Dalam penggarapannya, Falcon Pictures telah meminta izin terkait pembuatan ulang film Warkop DKI untuk melestarikan lawakan yang ada kepada legenda komedian Indonesia, Indro Warkop. Sementara itu, Indro Warkop sendiri juga akan tampil dalam

  film. 1

4.1 Analisis Makrostruktur

  Fokus terhadap fenomena dimana teks dibuat. Dengan demikian, menurut Fairclough untuk memahami wacana, kita tidak mampu melepaskan dari konteksnya. Kita perlu menelusuri konteks konsumsi teks, produksi teks dan keadaan sosial budaya yang keseluruhannya mempengaruhi pembuatan teks.

  1 https:filmbor.comwarkop-dki-reborn-jangkrik-bosssinopsis

4.1.1 Situasional

  Pada tahap ini, mengarah pada suasana mikro (konteks peristiwa saat teks dibuat), dengan arti bahwa teks dihasilkan dalam suatu kondisi atau suasana yang khas atau unik sehingga suatu teks berbeda dengan teks lainnya.

  Ciri khas dari komedi Warkop DKI adalah perjalanan misi yang banyak terhadang masalah,

  komedi slapstick 2 dengan simbol-simbol tertentu, dan sosok perempuan yang menjadi pemicu aksi

  konyol sekaligus heroik para tokoh utamanya. Sepanjang tiga puluh tahun, formula itu terus- menerus digunakan, dan nampaknya dijadikan medium untuk menyampaikan pelbagai isu-isu berbagai kelas dengan cara tersirat yang nyaman dinikmati. Secara alur cerita, ada tiga film Warkop DKI yang menjadi inspirasi bagi pembuatan cerita film Warkop DKI Reborn, yakni Chips, IQ Jongkok, dan Setan Kredit.

  Namun bukan hanya dari ketiga film utama tersebut, cerita Warkop DKI Reborn merupakan gabungan dari beberapa film Warkop terdahulu juga. Untuk mendalami masing-masing film yang menjadi otak pada film Warkop DKI Reborn, berikut akan dijelaskan masing-masing film beserta Sinopsisnya:

  1) Film Chips

  Chips merupakan film komedi yang memplesetkan film seri yang pernah sukses di Indonesai dengan bintang utama Eric Estrada. Kekonyolan yang dilakukan oleh Dono, Kasino dan Indro sebagai tokoh sentral memang menjadi daya tarik tersendiri bagi film ini. Adegan pembuka, Kasino yang merupakan anggota Chips (Cara Hebat Ikut Penanggulangan Masalah Sosial) dengan seragam yang gagah dan motor yang keren, menolong seorang anak yang bolanya jatuh kesungai. Alih-alih ingin menolong, justru Kasino yang jatuh ke sungai. Sedangkan Indro meski menjadi anggota Chips akan tetapi ia juga di kerjai oleh anak-anak dengan bola. Indro anggota ketiga warkop DKI yang paling sering sial dengan masalah wanita, kali ini juga dengan mengendarai mobil Chipsnya tergiur oleh wanita yang sedang menunggu bus kearah blok M. Akhirnya Dono mengajak bersama kearah Blok M. Tapi dasar Dono tentu saja kekonyolan pun dilakukan,

  2 Lawakan yang memiliki sifat satir atau menyindir suatu kalangan.

  ketika sedang asyik ngobrol dengan cewek seksi, ia tidak sadar menabrak mobil Derek, dan terbawa ke sebuah pembuangan tempat rongsokan. Indro yang disewa untuk menangani kenakalan seorang anak bernama Tommy akhirnya datang kerumah untuk mengatasi kenakalan-kenakalan yang dilakukan. Akan tetapi Indro tidak dapat mengatasinya karena Tomy malah balik mengerjai Indro, Indropun dibuat tidak berkutik. Sementara itu akhirnya Kasino datang untuk membantu Indro, akan tetapi yang terjadi justru bukan Kasino membantu, akan tetapi ikut dikerjai oleh Tommy. Dony yang biasanya sulit dalam masalah perempuan, kali ini mendekati rekannya sesama Chips (Sherly Marlinton). Ketika sedang asyik berpelukan, tanpa disadari mobil yang sedang berhenti jalan sendiri dan masuk ke sungai, akhirnya Dono pun harus berbasah-basahan.

  Tiba-tiba intercom Kasino dan Indro memanggil untuk meminta tolong menangkap kucingnya yang hilang di kebun binatang. Setelah berbagi tugas akhirnya Kasinolah yang ditugaskan untuk menolong wanita tersebut. Ketika sedang mencari kucing yang hilang bersama wanita pemiliknya, Kasino memergoki bosnya yang sedang mojok dibawah pohon dengan seorang wanita yang ditutupi dengan Koran karena takut ketahuan. Dengan alasan mencari Jangkrik akhirnya bos tersebut bilang pada Kasino untuk tidak mengatakan pada siapapun. Kasino pun diberi uang. Kata-kata “jangkrik” tersebut akhirnya digunakan oleh Kasino sebagai kata-kata untuk dapat mendapatkan uang dari bosnya. Mengetahui Kasino selalu mendapatkan uang 5 ribu dengan mengatakan “Jangkrik” pada bosnya, akhirnya Indro dan Dono pun ikut-ikutan Kasino dengan berkata Jangkrik agar dapat meraih uang seperti Kasino ketika bertemu bosnya. Akan tetapi bukannya uang yang di dapat, nasib berkata lain yang diperoleh oleh Indro dan Dono saat tidak diberi

  uang. 3

  2) Film IQ Jongkok

  IQ Jongkok: Tiga mahasiswa miskin (Dono, Kasino, Indro) menolong Pak

  3 http:jejakjadoel.blogspot.sg200906warkop-dki-dalam-film-chip.html

  Broto (S. Parya) yang kena tabrak lari. Pak Broto meninggalkan sebuah harta karun, dan ketiga mahasiswa itu masuk hutan, naik bukit, menyeberangi sungai mencarinya. Dalam pencarian itu Dono mendapat pacar Maya (Enny Haryono) anak penabrak pak Broto. 4

  3) Film Setan Kredit

  Setan Kredit dibuka dengan wacana ‘kredit’ yang populer kala itu. Segala aktivitas konsumsi bisa dikredit, tentunya oleh orang-orang gedongan. Terbersit dalam salah satu dialog yang menyatakan kalau kredit itu langka, belum bisa dinikmati semua orang. Dalam film tergambar Indro tinggal di rumah mewah, dan dua sahabatnya Dono dan Kasino yang sedang menginap di rumahnya. Reaksi- reaksi Dono dan Kasino terhadap kemegahan rumah Indro mengindikasikan keduanya duduk sebagai kalangan menengah-ke-bawah. Mereka bukan sekadar kagum, tapi juga memberi celah dari golongan kelas atas yang mereka hadapi. Celah tersebut justru muncul dari segala kelengkapan fasilitas yang mereka temui. Misalnya, saat Kasino ke rumah Indro dan terkesima betapa besarnya rumah tersebut. Muncul komentar “rumah kok ruang tamu semua?” Mencelanya tak saja menjadi cara untuk memahami, tapi juga bentuk kekaguman. Sindiran tersebut menjadi sebuah refleksi juga bagaimana kalangan menengah ke bawah ini punya keterbatasan ruang gerak untuk menikmati fasilitas yang tak terjangkau bagi mereka.

  4) Film Naik Kelas

  Naik Kelas. Bukan berarti protagonis kita diam saja dan tidak berusaha menaiki tangga kelas sosial untuk memenuhi keinginannya. Masalah kredit ini menjadi isu utama yang ingin ditampilkan secara berkala di hampir semua momen. Dalam rumah gedongan yang mewah, ibu Indro terlihat bersenang-senang dengan sistim kredit. Sementara masyarakat kelas bawah, terlihat dari kunjungan trio Warkop ke sebuah pasar, berjubel melakukan transaksi jual-beli ayam untuk

  4 https:zdnmoviez21.wordpress.com20160911warkop-dki-iq-jongkok-1981 4 https:zdnmoviez21.wordpress.com20160911warkop-dki-iq-jongkok-1981

  Ada satu kejadian ajaib dan tak masuk akal yang menjadi satir tentang usaha Dono untuk memasuki kelas atas. Saat Dono berpapasan dengan Lia (Minati Atmanegara) di jalan, Dono mencoba membantu Lia menemukan payungnya yang tertinggal dalam bus. Setelah payung didapatkan, Dono tak sengaja terbawa angin dan terbang berputar-putar dengan payung Lia di atas langit Jakarta. Ia melihat keseluruhan kota Jakarta bahkan lebih tinggi dari Monas, bahkan kesempatan jahil mengintip perempuan yang mandi. Setelah berkeliling di udara, Dono mendarat – anehnya– tepat di kolam renang rumah Lia. Saat itu, ia langsung dipukuli karena dianggap melewati batas teritori rumah orang oleh ayah Lia, tetapi posisinya terselamatkan karena membawa payung Lia yang hilang.

  Hal serupa tak terulangi di adegan selanjutnya, ketika Dono mencoba mengambil jalan pintas naik ke kamar Lia dengan sebuah tangga. Dono justru menerima dicerca dan diusir ayah Lia. Usaha-usaha ajaib Dono di adegan sebelumnya terlihat kontras dengan realitas yang ada. Batas nyata si miskin dan si kaya memang tak bisa ditembus.

  Makin ditegaskan saat adegan di hutan menjelang akhir film, di tengah perjalanan ketiganya bertemu dengan dukun yang dipercaya bisa memberikan kemudahan urusan kredit ini. Sang dukun pun berujar ibu Indro yang notabene kalangan kelas atas pun meminta dimudahkan kredit oleh dukun tersebut. Munculnya dukun ini seperti bentuk legitimasi kebiasaan klenik (hal yang tak masuk di akal) masyarakat Indonesia yang mempercayai hal-hal mistis, tak peduli dari kelas mana mereka berasal. Muncul pertanyaan, apakah cara-cara jujur dan tanpa bantuan klenik tak lagi menjadi pilihan?

  5) Film Menertawai Diri Sendiri

  Menertawai Diri Sendiri. Komedi Warkop sukses menghadirkan tertawaan bagi penonton yang seolah menonton dirinya sendiri dan juga tokoh dalam film yang sebenarnya menertawakan dirinya sendiri. Penonton mungkin merasakan kesatiran dalam komedi yang ironi, bagaimana usaha-usaha yang pernah mereka lakukan untuk menapaki kelas sosial yang lebih ditampilkan di depan mata. Saat itu, lewat tontonan penonton lebih bisa menertawakan tokohnya daripada menertawakan diri sendiri. Kala itu, Jakarta yang digambarkan begitu lengang memberikan kesempatan bagi siapa saja yang berlomba-lomba menjadi bagian penting lewat status sosial dan juga properti yang dimiliki. Jalanan dan petak tanah seperti ajang eksibisi yang menampilkan status sosial pemiliknya. Tak jarang mereka yang jauh dari peta sosial kelas atas harus berdarah-darah untuk bisa sampai dalam posisi atas tersebut, meskipun kadang hasilnya tak sebanding usahanya. Hal inilah yang dikritisi dan memposisikan masyarakat sebagai obyek penderita.

  Melihat realita masa kini, situasinya terasa tidak terlalu berbeda dengan kondisi sosial masyarakat yang digambarkan Setan Kredit. Upaya ‘naik kelas’ masih kerap dilakukan bahkan dengan cara yang lebih massive bahkan melupakan norma-norma sosial yang konon menjadi batasan. Masalah kredit kini bukan lagi soal cara untuk bertahan hidup saja, tetapi menapaki kelompok sosial tertentu dan melegitimasi posisinya di mata kelompok tersebut. Bukan lagi soal liburan atau bahan pangan yang penting dikredit, kosmetik atau perkakas elektronik menjadi ukuran wajib demi sebuah status sosial baru. Tidak heran, konteks menertawakan diri sendiri masih sangat relevan dilakukan di masa modern meskipun dengan cara yang paling primitif.

  Mungkin sulit mencari bandingan kekuatan komedi yang relevan hingga saat ini, apalagi yang ditampilkan dalam film Indonesia. Melihat kembali sentilan sosial yang dibangun dalam Setan Kredit, pola sindiran-sindiran tersebut ternyata masih bisa menyentuh berbagai kalangan sampai masa kini. Ketika komedi-komedi Warkop berusaha menyentil semua lapisan masyarakat, pola komedi masa kini justru diminimalisir untuk kalangan tertentu dalam kelas yang tertentu pula. Tidak Mungkin sulit mencari bandingan kekuatan komedi yang relevan hingga saat ini, apalagi yang ditampilkan dalam film Indonesia. Melihat kembali sentilan sosial yang dibangun dalam Setan Kredit, pola sindiran-sindiran tersebut ternyata masih bisa menyentuh berbagai kalangan sampai masa kini. Ketika komedi-komedi Warkop berusaha menyentil semua lapisan masyarakat, pola komedi masa kini justru diminimalisir untuk kalangan tertentu dalam kelas yang tertentu pula. Tidak

  Dari kelima judul film itulah, yang menjadi sumber inspirasi pembuatan Warkop DKI Reborn. Jika dibandingkan tayangan komedi saat ini, maka akan terlihat jauh kualitas keduanya. Disaat industri hiburan berlomba-lomba membuat acara komedi menjurus SARA, Bullying dan tindakan negatif hanya demi sebuah rating untuk keuntungan mereka tanpa memperhatikan kualitas tayangan. Maka berbeda dengan Warkop, walaupun terjun di dunia industri dan mengikuti tren pasar, setidaknya kualitas mereka tidak hilang.

  Tagline "tertawalah sebelum tertawa itu dilarang" merupakan sebuah pernyataan yang lucu dan penuh sindirian. Bagaimana tidak di zaman orba semua serba tertutup, ngomong sedikit! vokal sedikit! langsung diberangus. Sampai muncul istilah tersebut, merupakan kalimat lucu namun mengandung sindiran yang satir. Di era 1998 dan pasca reformasi idealisme mereka tetap berjalan, di serial yang mereka bintangi terbitan multivision plus. Mereka sering berceloteh tentang kondisi negeri terutama kritik akan orba. Ada salah satu serial yang berjudul "warisan" di salah satu scenenya menggambarkan kritik sosial. Indro dapat kabar kalau dia dapat warisan, lalu sampai ke dukun dan melakukan ritual aneh mogok bicara. Sebelum melakukan itu Karina istri Indro dalam serial bilang soal harta melimpah hingga disimpan di Swiss. Secara tidak langsung itu merupakan kalimat sarkasme terhadap aristokrasi kekuasaan orde baru. Warkop DKI adalah representasi jika humor tidak murni humor, namun juga media untuk edukasi serta penyadaran. Lewat guyonan yang lucu dibalut aksi kocak, mereka menyisipkan kalimat sarkas nan satir sebagai kritik sosial hingga solusi atas permasalahan sebagai tanggung jawab moral. Begitulah sebenarnya representasi hiburan yang ideal, tayangan televisi yang ideal. Humor bukan sekedar humor namun juga sebagai media protes. Komedi dalam bentuk apapun merupakan karya seni, warkop telah menunjukan kapasitasnya sebagai seniman pro rakyat. Karya mereka bisa dikatakan bertumpu pada realisme sosial, walaupun masyarakat tidak terlalu menangkap maksud mereka. Masyarakat sudah

  5 http:cinemapoetica.comsetan-kredit-menapaki-ironi-tangga-kelas-sosial 5 http:cinemapoetica.comsetan-kredit-menapaki-ironi-tangga-kelas-sosial

  jika ingin menemukan kritik di karya warkop harus benar-benar serius melihat dan menilai. 6

4.1.2 Institusional

  Pada awalnya, media lebih banyak menjalankan fungsinya sebagai sebuah institusi sosial yang bertugas untuk melayani kepentingan umum (sosial). Dalam perkembangannya, institusi media mengalami pergeseran idealisme sehingga muncul anggapan bahwa media telah berubah fungsi dari yang tadinya merupakan institusi sosial, dan saat ini kebanyakan menjadi institusi ekonomi dan institusi politik (Junaedi, 2005, p. 165).

  Fungsi media yang berubah menjadi institusi ekonomi dan institusi politik sangat kemungkinan berpengaruh terhadap produksi wacana. Institusi bisa berasal dari dalam media ataupun kekuatan eksternal di luar media. Contoh saat pemilihan Presiden 2014, sangat terasa sekali ada 2 (dua) perusahaan televisi swasta ternama yang menyiarkan berita Pemilu. Namun dari hasil yang ditampillan, jelas berbeda sekali antara satu dengan yang lainnya. Masing-masing televisi cenderung utuk memberitakan kearah salah satu Pemilihan Presiden yang memiliki hubngan dengan sang owner.

  Falcon Pictures Profile 7

  Sebagai rumah produksi, tentu saja Falcon Pictures memiliki tujuan ekonomi atau dalam hal ini bertujuan kapitalisme yakni mencari untung. Namun cara yang dilakukan Falcon dalam mencari untung dengan membuat film yang tentunya berdampak bagi khalayak dengan cara mengedukasi. Selain memiliki tujuan profit, Falcon Pictures juga memiliki agenda politik, yakni melalui film yang diproduksi. Dengan cara seperti itu, Falcon berharap dapat turut serta mengedukasi penonton untuk lebih sadar akan politik yang terjadi di negaranya. Hal itu tampak dalam film Warkop DKI Reborn yang diproduksi. Konten politik yang dibuat merupakan sudut pandang dari sang sutradara akan kondisi politik yang sedang terjadi, dan diharapkan khalayak dapat mengilhami konten tersebut.

  6 http:www.kompasiana.comwahyuekaswarkop-d-k-i-sebagai-pelopor-humor- protester_5752e92461afbdb5135780a7

  7 https:pictureplayblog.wordpress.comtagfalcon-pictures

  Falcon Pictures sendiri merupakan perusahaan Film di Indonesia yang didirikan pada tahun 2010, anak perusahaan Falcon Interactive yang berpusat di Jakarta Selatan. Film yang dihasilkan Falcon Pictures cukup berkualitas dan merupakan perusahaan film yang cukup produktif. Falcon Pictures memiliki rumah produksi di daerah Jakarta Selatan, Indonesia. Falcon Pictures dimiliki oleh salah seorang yang bernama HB Naveen. Saat ini Falcon selain menggeluti produksi film layar lebar, Falcon juga menngambil alih distribusi film dan membeli hak cipta serta merestorasi film-film lama. Saat ini sudah lebih dari 300 film menjadi milik mereka, yang meliputi film - film dari Benyamin S, Warkop, Rhoma Irama dan beberapa film legendaris Indonesia lainnya.

  Falcon juga berjaya lewat satu film lainnya yang mereka rilis tahun ini, My Stupid Boss arahan Upi, serta dibintangi oleh Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari. Film tersebut sukses meraup 3.052.657 lembar tiket hingga akhir theatrical run-nya. Bila digabungkan, Falcon Pictures lewat film-filmnya (bersama Warkop DKI Reborn yang telah berhasil terjual lebih dari satu juta lembar tiket hanya dalam kurun waktu kurang dari lima hari sejak dirilis per 12 September 2016) berhasil menjadi pemegang market share film nasional terbesar sepanjang 2016. Tidak berlebihan bila pandangan tersebut muncul, karena Warkop DKI Reborn masih amat berpeluang terus menambah pemasukan tiket.

  Bila diperhatikan lebih jauh, film-film Falcon tersebut ber-genre komedi. Dalam sebuah survei yang dirilis oleh departemen Litbang Kompas di tahun 2014 menyebutkan bahwa sebanyak 33,4 persen dari 687 responden menyebut bahwa komedi adalah genre film favorit mereka. Selebihnya sebanyak 28,4 persen dan 18,4 persen secara berturut-turut lebih memilih genre percintaan (romance) dan aksi (action). Menilik dari hasil survei tersebut, kesuksesan komersil film-film yang diproduksi Falcon Picture tahun ini dapat dimengerti.

  Film bergenre komedi memang mendominasi daftar sepuluh besar film nasional terlaris sampai bulan kesembilan di kalendar 2016 berdasarkan data di filmindonesia.or.id. Ada lima film komedi, yaitu : My Stupid Boss (peringkat kedua, 2.334.756), Koala Kumal (peringkat keempat, 1.863.541 tiket), Comic 8 Kasing Kings Part 2 (peringkat kelima, 1.200.000), Talak 3 (peringkat kesembilan, 567.917 tiket) dan Modus (peringkat kesepuluh, 382.342 tiket).

  Produser 8

  Dalam film Warkop DKI Reborn, ada 2 (dua) nama produser yang menangani pembuatan film hingga selesai. Yakni H.B Naveen dan Frederica. H.B Naveen sendiri adalah pendiri P.T Falcon Pictures. Naveen menuturkan, salah satu alasannya memilih bidang multimedia, atau yang dia sebut sebagai new media, karena bidang ini merupakan bidang baru yang belum dikuasai oleh pemain besar. Dia menyebutkan, media-media tradisional sudah dikuasai oleh konglomerasi besar dengan modal berlimpah.

  Selain itu, ada satu lagi sosok yang tak kalah penting dalam produksi Warkop DKI Reborn, yakni perempuan cantik bernama Frederica. Dia merupakan salah satu ‘aktor’ penting di balik kesuksesan sejumlah film-film box office Tanah Air, seperti My Stupid Bosss, Comic 8, hingga Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1. Di tangannya, film-film ini berhasil mencuri perhatian pencinta film di Indonesia.

  Meski baru berusia 34 tahun, nama Frederica tak kalah mentereng dibandingkan produser top lainnya. Terbukti, ia mampu mengantongi penghargaan sebagai Produser Terbaik dalam acara penganugerahan Indonesia Box Office Movie Awards (IBOMA) 2016.

  Prestasi perempuan yang akrab disapa Erica ini tak sampai di situ. Film yang diproduksinya di bawah production house atau rumah produksi Falcon Pictures, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 sukses mengukir sejarah. Film yang menampilkan Abimana Aryasatya, Vino Bastian, dan Tora Sudiro sebagai pemeran utamanya ini resmi menjadi film Indonesia nomor satu sepanjang masa.

  Hanya dalam kurun waktu 25 hari, film yang disutradarai Anggy Umbara tersebut disaksikan 6.381.000 penonton. Sebuah capaian yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Sosok

  Frederica pun kian diperhitungkan sebagai salah seorang produser andal di Indonesia. 9

  8 Produser film berperan dalam mengawasi dan menyalurkan sebuah proyek film kepada seluruh pihak terlibat serta mempertahankan integritas, suara dan visi film tersebut. Mereka juga akan mengambil resiko keuangan

  dengan mengeluarkan uang mereka sendiri, khususnya selama periode pra-produksi, sebelum sebuah film dapat terdanai sepenuhya.

  9 http:life.viva.co.idnewsread835143-frederica-produser-muda-pencetak-film-box-office

4.1.3 Sosial

  Terkait dengan pembuatan film Warkop DKI Reborn serta setting yang dipilih, maka pada level sosial, peneliti akan menjelaskan tentang negara Indonesia dan aspek-aspek yang berkembang di negara tersebut. Dalam artian bahwa penulis harus peka terhadap permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat dewasa ini. Karena permasalahan sosial akan selalu berkembang dalam setiap jaman. Hal itulah yang membedakan film Warkop yang terdahulu dengan Warkop DKI Reborn.

  Masih jelas dalam ingatan, bahwa akses dalam memproduksi film betul-betul terkonsentrasi di tangan para penguasa negara saat itu, dan lembaga sensor sedang di puncak kuasanya pula bertangan dingin lantaran diberi wewenang penuh untuk merevisi karya yang menurut mereka tidak selaras dengan semangat Orde Baru. Para produser film, distributor, pengimpor film, juga pemilik bioskop mau tak mau dikelompokkan ke dalam sebuah organisasi atau konsorsium yang direstui pemerintah sebagai kelas “less dominant” di bawah represi Pemerintah Orde Baru. Organisasi semacam itu secara simultan dimanfaatkan sebagai aparatus negara untuk mengendalikan dinamika dunia film Indonesia. Semua produksi film dengan cermat diawasi dan disensor sejak tahap pembuatan naskah. Para pembuat film diorganisasikan dalam sebuah hierarki karir, sehingga akses pembuatan film ada di tangan mereka yang disetujui pemerintah melalui penyediaan Departemen Penerangan (Irwanto 1990: 90)

  Orde Baru memiliki bentuk kekuasaan yang cenderung represif jika dibandingkan dengan pemerintahan era Reformasi. Orang-orang film takut mengajukan usulan kepada pemerintah, akhirnya mau tak mau pelaku perfilman menjalankan semua kebijakan yang telah digariskan pemerintah Orde Baru itu dengan tertatih dan penuh beban sekaligus kekhawatiran. Maka perundangan dan hasil kebijakan yang dilahirkan dalam latar belakang pemerintahan dengan kondisi sosial politik yang represif dan hegemonic seperti itu cenderung top-down. Sementara itu undang-undang perfilman yang sifatnya top-down (di era Orde Baru berkuasa) sudah tidak sesuai lagi dengan semangat jaman dan kondisi masyarakat sekarang ini. Hal ini bisa kita lihat pada produk kebijakan perfilman era Orde Baru yaitu UU No. 8 Tahun 1992 yang ketat, mengikat, top- down mengatur para pelaku perfilman hingga tingkat praktis sekalipun. Hasilnya, perkembangan perfilman nasional terhambat saat itu, hingga pada kondisi yang dapat dikatakan ‘mati suri’.

  Pemerintahan era Reformasi dengan agenda politik dan perubahan disana-sini sungguh berat untuk berdiri apalagi berjalan lantaran dibebani dengan amanat desakan keinginan rakyat yang besar, yang telah lama terkungkung di era Orde Baru. Akhirnya perfilman diurus pula oleh pemerintahan yang baru yaitu Reformasi diawali dengan desakan beberapa pelaku perfilman yang telah lama menyoroti usangnya UU No 8 Tahun 1992 buah tangan Orde Baru yang tak lagi relevan untuk dilaksanakan. UU perfilman baru yang mengakomodir aspirasi pelaku perfilman sangat dinanti dan peran Pemerintah begitu ditunggu-tunggu. Cukup lama dari waktu desakan publik film itu melahirkan UU No 33 Tahun 2009.

  Lahirnya kebijakan perfilman yang baru, yang menggantikan UU perfilman buatan Orde Baru bukannya melenggang tanpa masalah. Orde reformasi sejak kehadirannya sebenarnya telah menanggung beban berat perombakan sistem tata negara. Dalam arti yang sebenarnya reformasi lahir di dalam kondisi sosial politik yang kronis. Kemudian tumbuh lambat laun di tengah kondisi masyarakat yang serba curiga. Reformasi lemah pada persoalan ketegasan dan kesigapan mengambil langkah cepat untuk mengatasi masalah-masalah kronis yang ditinggalkan masa pemerintahan Orde Baru. Mengaca dari beberapa hal tersebut, kita dapat mengkaji ulang dalam latar belakang situasi dan kondisi yang bagaimana kebijakan perfilman tersebut dilahirkan, kemudian bagaimana para penguasa mengasuh dan mengelola kebijakan tersebut sekaligus dapat melihat seberapa dalam keikutsertaan pemerintah dalam melahirkan undang-undang.

4.2 Analisis Meostruktur (Discourse Practice)

  Tingkatan ini berpusat pada aspek produksi teks (individu) dan aspek konsumsi teks (khalayak). Norman Fairclough mengungkapkan bahwa kedua aspek tersebut berhubungan dengan jaringan yang kompleks. Dari beberapa faktor yang kompleks, setidaknya ada 3 (tiga) aspek penting. Pertama, sisi individu dan dalam konteks ini adalah penulis Film Warkop DKI Reborn. Kedua, penulis dengan struktur organisasi, baik itu sesama produser, sutradara, penulis, dan berbagai crew. Ketiga, praktik kerja mulai dari penulisan, produksi, editing dan hingga muncul di khalayak. Keseluruhan elemen tersebut merupakan keseluruhan dari praktik wacana yang saling berkaitan dalam memproduksi suatu wacana (Eriyanto, 2001, p. 317).

4.2.1 Produksi Teks

  Norman Fairclough secara sosiologis tidak menyelidiki cara-cara produksi suatu teks. Yang sering terjadi Norman Fairclough mengambil titik awal linguistik pada teks-teks konkrit, dengan mengidentifikasi wacana apa yang digunakan dan bagaimana wacana itu secara antartekstual menggunakan teks-teks lain. Teks yang lahir merupakan perpaduan antara kondisi sosial yang terjadi saat orde lama (film asli Warkop) dengan kondisi sosial orde Reformasi yang tentunya sangat berbeda. Selain dari segi sosial yang terjadi, peneliti juga memaparkan latar belakang dari penulis naskah karena hal ini dapat mempengaruhi terciptanya sebuah karya.

1. Anggy Umbara

  Anggy Umbara (lahir di Jakarta, 21 Oktober 1980; umur 35 tahun) adalah seorang sutradara asal Indonesia. Anggy memulai kariernya sebagai penulis skenario semenjak duduk di bangku SMA dan menjadi editor pada umur 20 tahun. Sambil meneruskan hobinya menulis, ia mulai duduk di kursi penyutradaraan setahun kemudian dengan debutnya lewat sebuah video musik band Metal bernama Purgatory.

  Di awal 2004, Anggy meneruskan keseriusannya menjadi sutradara dalam industri periklanan dan video musik. Ratusan iklan dan puluhan video musik dari berbagai artis seperti Dewa 19, Agnes Monica, D'masiv, Bunga Citra Lestari, Indah Dewi Pertiwi, Letto, Afgan, Nidji, Samsons, Sherina, Peterpan, Geisha, Ridho Rhoma, Iwan Fals, ST 12 sampai video Indah Dewi Pertiwi yang kabarnya berbujet Rp 1 miliar.

  Anggy memulai karya perdananya di industri film layar lebar lewat 'Mama Cake' yang rilis pada 2012. Film Anggy selanjutnya masih bekerjasama dengan Falcon Pictures. Ia mengarahkan 'Coboy Junior The Movie' yang cukup sukses dengan meraih lebih dari 700 ribu penonton. Pencapaian lebih tinggi didapatkan sutradara kelahiran 21 Oktober 1980 itu lewat film 'Comic 8'. Dalam 11 hari pemutarannya, film tersebut sudah menembus angka satu juta

  penonton, dan terus menghitung karena masih tayang. 10

  Dengan banyaknya karya dari berbagai genre yang disutradarai, Anggy memiliki sejuta pengalaman dalam meracik film. Tetapi genre yang mengandung unsur komedi yang didalamnya mengandung banyak sentilan terhadap para penguasa merupakan debut pertama

  10 http:www.indonesianfilmcenter.compagesfilminfomovie.php?uid=f0e3d9fe1b7e

  Anggy. Dengan keberanian untuk membuat film Warkop, Anggy sengaja menggandeng penulis skenario yang merupakan jebolan dari Stand Up Comedy. Hal ini dilakukan supaya film Warkop yang didalamnya mengandung unsur sindiran akan berimbang dengan candaan khas.

2. Andi ‘Awwe’ Wijaya

  Andi Wijaya atau yang dikenal dengan nama panggung Awwe (lahir di Bekasi, Indonesia, 20 Juli 1985; umur 31 tahun) adalah seorang pelawak tunggal berkebangsaan Indonesia. Awwe adalah pelawak tunggal atau komika jebolan Stand Up Indo Bekasi yang sudah aktif ber stand up comedy sejak tahun 2011. Nama Awwe sendiri adalah singkatan dari nama panjangnya, Andi Wijaya. Sebenarnya pada awalnya ditulis "AW", namun untuk lebih unik namanya ditulis sesuai dengan cara membacanya, jadilah nama "Awwe" yang dipilih. Awwe dikenal sering membawakan materi mengenai Bekasi, yang merupakan kota asalnya dengan gaya yang sedikit nyablak.

  Sebelumnya pria yang dikenal dengan cara bicaranya yang nyablak saat ber stand up comedy ini pun pernah menjadi seorang pegawai di sebuah perusahaan swasta. Tertarik dengan stand up comedy karena sejak remaja sudah doyan membanyol, Awwe nekat mencoba tampil open mic pertama kali di Coffee Toffee di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur, dan menjajal gig pertamanya di Eco Bar di kawasan Kemang. Namun hasilnya malah tidak lucu dan lebih sering nge bomb. Pertemuannya dengan Pandji Pragiwaksono lah yang akhirnya membuat dirinya serius ber stand up comedy. Awwe sendiri tidak mendapatkan pengajaran khusus, namun keinginannya untuk belajar serta banyak bertanya pada Pandji maupun Raditya Dika lah yang membuat percaya dirinya makin bertambah. Sehingga Awwe sendiri mulai sering tampil baik on air maupun off air hingga tampil di stasiun TV nasional. Pengalaman Awwe di stand up comedy juga bisa dibilang bukan main-main. Terbukti beberapa kali Awwe ikut terlibat dalam stand up comedy tour Pandji Pragiwaksono, salah satunya yang bertajuk Mesakke Bangsaku World Tour 2014 yang membuatnya bersama beberapa komika lain ikut ber stand up comedy hingga ke luar negeri.

  Awwe sengaja digandeng oleh Anggy karena memiliki latar belakang komedian. Hal ini dibutuhkan karena skenario yang akan dibuat hampir semuanya dibungkus dengan komedi.

  Melalui jam terbang yang dimiliki Awwe, Awwe berusaha membungkus sebuah sindiran atau kritikan dalam film dengan pembawaan yang tidak kaku.

4.2.2 Teknis Produksi

  Menggambarkan dan menjelaskan bagaimana suatu wacana kritis yang berusaha dikembangkan film ini, untuk menggambarkan suatu realitas sosial yang saat ini sedang terjadi di tengah masyarakat. Dari berbagai sumber kita akan dapat mengetahui bagaimana hasil dari produksi yang telah dibuat dalam film tersebut. Anggy Umbara, Benedion Rajagukguk, dan Andi Awwe Wijaya adalah orang-orang yang bertanggung jawab untuk film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 sebagai sebuah penghormatan (tribute). Pendekatan yang mereka pilih adalah referensi candaan. Ketika pertama kali trailer-nya beredar, penonton diajak untuk mengingat kembali judul-judul film ikonik yang pernah Warkop DKI buat, seperti Dongkrak Antik, Setan Kredit, sampai Maju Kena Mundur Kena. Sayangnya ketika judul-judul itu diucapkan oleh para pemerannya sekarang terasa seperti dipaksakan. Kesannya menjadi hambar saja.

  Saat film dimulai, wajah Indro ditampilkan sedang membawakan program Berita Dalam Dunia. Kepala Indro terlihat lebih besar dari badannya, mungkin untuk langsung memberikan efek lucu. Ketika diulang terus-menerus, bukannya terasa lucu, yang ada hanya rasa jengah. Di sepanjang film, kehadiran Indro berkostum Katy Perry sampai Minion (untuk memparodikan meme dirinya yang sempat beredar di internet) terasa murahan. Tampilnya Indro di film ini juga malah membebani Tora Sudiro yang harus memerankan dirinya. Alhasil sang aktor susah keluar dari bayang-bayang pemeran aslinya.

  Dua aktor lainnya, Vino G. Bastian sebagai Kasino atau Abimana Aryasatya sebagai Dono, berusaha membawa semangat dari pemeran aslinya. Sayangnya Vino tak bisa juga lepas dari kebiasaannya untuk berteriak-teriak, yang seringkali tak diperlukan untuk scene. Di antara ketiganya, Abimana terbilang paling mendekati karakter yang diperankannya, baik itu secara fisik maupun tingkah laku. Sebagai film komedi, Anggy Umbara yang dikenal kerap melebih-lebihkan sesuatu tidak membiarkan penonton bernapas. Hampir setiap jengkal film diisi dengan candaan; entah itu singkat dan nyaris tak terdengar ("Pokemon ditangkap, koruptor tuh ditangkap," celoteh Kasino) maupun yang terang-terangan (transisi film yang didasarkan dari tulisan di belakang truk maupun spanduk pinggir jalan). Hasilnya adalah beberapa materi yang disia-siakan. Masalahnya Dua aktor lainnya, Vino G. Bastian sebagai Kasino atau Abimana Aryasatya sebagai Dono, berusaha membawa semangat dari pemeran aslinya. Sayangnya Vino tak bisa juga lepas dari kebiasaannya untuk berteriak-teriak, yang seringkali tak diperlukan untuk scene. Di antara ketiganya, Abimana terbilang paling mendekati karakter yang diperankannya, baik itu secara fisik maupun tingkah laku. Sebagai film komedi, Anggy Umbara yang dikenal kerap melebih-lebihkan sesuatu tidak membiarkan penonton bernapas. Hampir setiap jengkal film diisi dengan candaan; entah itu singkat dan nyaris tak terdengar ("Pokemon ditangkap, koruptor tuh ditangkap," celoteh Kasino) maupun yang terang-terangan (transisi film yang didasarkan dari tulisan di belakang truk maupun spanduk pinggir jalan). Hasilnya adalah beberapa materi yang disia-siakan. Masalahnya

  Masalah lainnya adalah Anggy seakan-akan

  membuat daftar panjang hal-hal yang harusnya tak dilakukan dalam sebuah film komedi. Film ini seksis dan rasis. Jika di film-film Warkop DKI terdahulu selalu ada hukuman setiap kali anggota Warkop DKI melontarkan candaan yang merendahkan perempuan, di film ini candaan tersebut dirayakan. Misalnya baris kalimat "Wah, gue belum pernah nyoba yang kayak Rihanna gini nih." Susah bahkan untuk membayangkan kalimat tersebut diucapkan oleh Kasino yang asli.

  Satu poin lagi yang mesti dibahas: dua penulis naskah utama film ini adalah stand up comedian. Beberapa tahun belakangan banyak pelawak baru berjaya, meskipun sebenarnya mengandalkan teknik yang terlalu bersandar pada formula. Bisa dibilang film ini benar-benar mengandalkan referensi sebagai caranya bercanda. Meski ada juga slapstick, kritik sosial, dan beberapa gaya komedi lainnya, referensi adalah yang utama; mulai dari candaan yang sudah pernah ada di Warkop DKI, candaan yang beredar di media sosial (meme Khong Guan, ibu-ibu naik motor melawan arah), dan lainnya. Akan susah untuk menikmati film ini tanpa mengerti referensi yang mereka maksud. Banyak sekali candaan disodorkan begitu saja sehingga mudah ditebak, nyaris tak ada kejutan. Padahal penting sekali menciptakan percikan ketika bercanda. Kalau kata Remy Sylado, komedi itu logika yang dibengkokkan.

  Satu hal sedih lainnya adalah betapa banyaknya adegan bagus yang pernah dibuat Warkop DKI dihancurkan begitu saja. Misalnya lagu "Nyanyian Kode", yang dalam film aslinya (Pintar- Pintar Bodoh) berhasil karena interaksi Kasino dan Dono yang tidak dapat ditebak. Kasino yang terkenal karena celotehannya makin kuat dengan kehadiran Dono dan dua banci yang mengganggunya. Sementara adegan pencarian di bandara di film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 dipanjang-panjangkan sehingga kehilangan daya kejutnya. Selain itu, vokal Vino G. Bastian ketika menyanyi juga sebaiknya disimpan untuk di ruang karaoke saja.

  Daftar "dosa" film ini sebenarnya bisa lebih panjang karena masih banyak lagi kekurangan dari Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1. Pada akhirnya, usaha para pembuatnya yang bingung harus fokus bernostalgia atau memperkenalkan Warkop DKI ke generasi baru dengan penyesuaian zaman berakhir mengecewakan. Kalaupun ada yang harus dipuji, pilihan untuk Daftar "dosa" film ini sebenarnya bisa lebih panjang karena masih banyak lagi kekurangan dari Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1. Pada akhirnya, usaha para pembuatnya yang bingung harus fokus bernostalgia atau memperkenalkan Warkop DKI ke generasi baru dengan penyesuaian zaman berakhir mengecewakan. Kalaupun ada yang harus dipuji, pilihan untuk

  menghibur. 11 Lalu juga ada beberapa teknik produksi dari Warkop DKI Reborn yang menjadi ciri

  khas dari film Warkop sebelumnya:

  1. Warkop identik dengan mengisi kekosongan frame dengan stock shoot yang menampilkan fenomena sosial di masyarakat yang tidak jarang tetap mempertahankan ritme humor di dalam film nya. Mulai dari kelakuan pengemudi motor di jakarta sampai tulisan-tulisan lucu di bagian belakang truck.

  2. Indro pernah mengatakan kalau Warkop sebenarnya adalah Stand up comedian yang selalu membawa isu sosial politik di berbagai panggung. Sayangnya untuk generasi kayak kami belum sempat menikmati hal tersebut karena hanya tau film-film slapstick nya saja. Di film ini jelas sekali banyak isu sosial politik yang ingin di sampaikan. Meskipun sangat sulit membungkusnya dengan komedi.

  3. Jangan lupa, Warkop juga identik dengan editing keren yang malah menghasilkan kelucuan. Di film-film terdahulu, Warkop menggunakan trik kamera yang unik dan imajinasi yang liar. Kali ini (karena kecanggihan jaman) editing juga di tambahkan dengan CGI (Computer Graphic Image) yang menambah kelucuan. Meskipun editing nya jelas sekali, tapi selalu bisa di amini saat menonton film humor.

  4. Warkop memiliki pembagian peran yang sangat baik antara ketiga pemainnya. Indro menjadi playmaker, Kasino menjadi eksekutor dan Dono menjadi target man atau bisa juga jadi sasaran utama. Uniknya, Dono selalu memiliki hoki paling tinggi diantara semuanya. Sehingga menjadi kekayaan cerita dan humor tersendiri.

  5. Warkop identik dengan musik juga. Beberapa lagu yang dibawakan mereka langsung bisa diingat dengan baik. Tidak jarang masyarakat mengklaim lagu yang dibawakan adalah lagu warkop (padahal beberapa adalah adaptasi bahkan cover dari lagu lain). Sayangnya di film ini Vino G. Sebastian menyanyikan "Nyanyian kode" saya rasa kurang berhasil. Memang

  11 http:www.rollingstone.co.idarticleread201609191405096261109movie-review-warkop-dki-reborn- jangkrik-boss-part-1

  Vino bukan seorang penyanyi, berbeda dengan Kasino yang terkenal paling jago masalah lagu.

  6. Sisanya adalah Jokes Slapstick, Warkop Angel yang sexy, dan komponen-komponen lainnya. 12

4.3 Analisis Mikrostruktur (Text)

  Tahapan ini memiliki kegunaan untuk menganalisis teks dengan lebih detail supaya memperoleh data yang dapat menggambarkan apa yang menjadi tujuan dalam pembuatan teks (representasi) tersebut. Selain itu juga, akan menjelaskan secara detail mengenai aspek yang dibutuhkan dalam tingkat analisis, yang berisi garis besar atau isi teks, lokasi, sikap, serta tindakan tokoh atau pemeran tersebut dan seterusnya.

  Norman Fairclough melihat teks dalam beberapa tingkatan. Sebuah teks bukan hanya menampilkan bagaimana hubungan suatu objek digambarkan tetapi juga bagaimana hubungan antar objek didefinisikan. Ada 3 (tiga) elemen dasar dalam model Norman Fairclough, yang dapat digambarkan dalam tabel berikut:

  Tabel 3. Tiga Elemen Dasar dalam Model Norman Fairclough

  Unsur

  Yang ingin dilihat

  Representasi

  Bagaimana peristiwa, orang, kelompok, situasi, keadaan, atau apapun ditampilkan dan digambarkan dalam teks. (Bagaimana realitas sosial di representasikan )

  Relasi

  Bagaimana hubungan antar pembuat film media, khalayak dan partisipan berita ditampilkan (artis-aktor yang memainkan peran)

  Contoh: seperti apa teks disampaikan,secara informal atau formal, terbuka atau tertutup.

  12 http:www.padapanik.com201609scene-penuh-dejavu-di-film-warkop-dki.html

  Identitas

  Bagaimana konstruksi dari identitas pembuat film media, khalayak dan partisipan berita (artis-aktor yang memainkan peran ) ditampilkan dan digambarkan dalam teks.

  Sumber: (Junaedi, p. 289)

  1. Norman Fairclough mengusulkan sejumlah piranti bagi analisis teks, berikut istilah-istilah yang memiliki kecenderungan pada bidang linguistik (Jorgensen, 2007, p. 152).

  2. Kendali interaksional, hubungan antara penutur-penutur, termasuk pertanyaan tentang siapa yang menetapkan agenda percakapan (Fairclough, 1992b:152ff)

  3. Etos – bagaimana identitas dikonstruksi melalui bahasa dan aspek-aspek tubuh (1992b: 166ff)

  4. Metaforaa (1992b: 194ff)

  5. Kata (1992b: 190)

  6. Tata bahasa (1992b; 158ff, 169ff)

  Istilah tersebut memberikan wawasan mengenai cara-cara teks memperlakukan peristiwa dan hubungan sosial dan juga mengkonstruksi versi realita tertentu, identitas sosial, dan hubungan sosial.

  Scene 1

  Gambar 1. Indro sedang membacakan sebuah berita

  Scene Gambar

  1 Indro Warkop sedang 01;10;33

  – Indro: Terkait dengan kasus

  berperan menjadi seorang 01;10;05

  suap impor daging, kedua

  pembaca berita, dimana

  partai tersangka menyatakan

  memiliki latar belakang

  tidak pernah menerima suap

  berada di studio televisi,

  sama sekali, dan hal ini memicu

  dengan backdrop gambar

  kontroversi, dimana ibu

  peta dunia, dan juga satu

  kandung dari ketua partai

  buah LCD TV.

  tersebut

  memberikan pernyataan sebaliknya. Menurut Ibu kandungnya ini, ketua partai tersebut saat masih kecil, sangat sering menerima suap dari ibunya. Tapi ibunya mengancam, jika anaknya tetap tidak mengakui, maka ibunya akan mengambil langkah nyata, untuk mengutuknya menjadi batu

  Dalam scene satu (1) di awal film mulai, muncul tokoh Indro Warkop yang asli. Indro menjadi pembaca berita di sebuah stasiun televisi. Adegan tersebut merupakan pengulangan dari film Warkop DKI yang asli, dimana Dono yang biasanya menjadi pembaca berita, yang biasanya juga mengenakan pakaian wanita.

  Terkait isi berita, di awal Indro menyinggung masalah kasus suap impor daging sapi, yang dimana berita tersebut fenomenal, karena tersangka adalah salah satu ketua partai ternama di Indonesia. Sindiran tersebut disulap menjadi sindiran yang berbalut komedi. Dimana penerima Terkait isi berita, di awal Indro menyinggung masalah kasus suap impor daging sapi, yang dimana berita tersebut fenomenal, karena tersangka adalah salah satu ketua partai ternama di Indonesia. Sindiran tersebut disulap menjadi sindiran yang berbalut komedi. Dimana penerima

  Juga terdapat pesan moral yang diselipkan dalam film ini. Sang sutradara Anggy Umbara nampaknya ingin memberikan suatu pesan positif, dimana dikatakan bahwa “jika tidak mengakui pernah disuap,akan dikutuk ibunya menjadi batu”. Hal ini memberikan suatu pesan bahwa kita jangan sekali-kali berbuat dosa kepada orang tua, ter-khusus ibu.

  Scene 1

  Gambar 2. Indro sedang membacakan sebuah berita kriminal

  Scene Gambar Visual

  Time

  Dialog

  1 2 Indro Warkop sedang

  01;09;58–

  Indro: Belakangan marak

  berperan menjadi seorang

  kasus begal yang meresahkan

  pembaca berita, dimana

  warga ibu kota. Para begal ini

  memiliki latar belakang

  merampas barang-barang

  berada di studio televisi,

  berharga seperti: sepeda motor,

  dengan backdrop gambar

  handphone, TV, kulkas,

  peta dunia, dan juga satu

  payung, piring cantik, dan

  buah LCD TV.

  ratusan hadiah lainnya. Adapun ciri-ciri begal menurut kesaksian korban: mengendarai mobil mewah, ratusan hadiah lainnya. Adapun ciri-ciri begal menurut kesaksian korban: mengendarai mobil mewah,

  

  Masih dalam scene satau (1), Indro menyampaikan sebuah berita yang mengandung unsur slapstick. Indro menyebutkan sebuah berita tentang maraknya sebuah kasus begal yang sering terjadi di masyarakat. Di saat menyebutkan ciri-ciri pelaku begal yakni “mengendarai mobil mewah, berdasi, dan sering meng-atas-namakan rakyat”, jelas mengarah ke salah satu ciri para petinggi. Para petinggi yang dimaksud adalah para orang pemegang kekuasaan. Yang sudah sering juga di berita kita dengar banyak kasus yang menjerat para pemegang kekuasaan tersebut. Tidak heran di akhir kata Indro menyebutkan “Maaf, ini adalah ciri-ciri begal uang rakyat”. Semakin pas ketika Indro menyebutkan kata terakhir dengan raut wajah yang seakan bingung dan mengangkat salah satu alisnya.

  Scene 3

  Gambar 3. Dono, Kasino, Indro saat sedang berpatroli dan bertemu rombongan ibu-ibu

  Gambar 4. Rombongan ibu-ibu yang tidak memakai helm

  Scene Gambar

  3 Anggota Chips yakni Dono, 01;07;26–

  Kasino: Muke Gile! Yang kaya

  Kasino, dan Indro yang 01;06;55

  gini ka’ga bisa dilawan. Maap

  sedang

  berpatroli

  ya, map…maap. Mari, mari

  mengelilingi kota. Namun

  buk.

  saat menjumpai kemacetan,

  Indro: Ini baru yang namanya

  mereka memutuskan putar

  maju kena, mundur kena.

  balik. Setelah putar balik, mereka terkejut ketika

  Kasino: Muke Gile lu Ndro!

  melihat rombongan motor

  Lanjut! Lanjut!

  Pada scene tiga (3) diperlihatkan adegan dimana Chips sedang ber-patroli keliling kota dan melihat segerombolan motor matic yang digunakan oleh ibu-ibu. Ibu-ibu tersebut terlihat tidak menggunakan helm, dan seakan tak ada yang mampu menghalangi, bahkan Chips takut untuk memberhentikan mereka. Adegan tersebut tentunya sudah tak asing di tengah kehidupan masyarakat Indonesia. Dimana para pengendara motor yang sering melanggar lalu lintas, terlebih jika pengendara motor adalah seorang ibu. Oleh karena itu di film Kasino mengatakan “Muke Gile! Yang kaya gini ka’ga bisa dilawan. Maap ya, map…maap. Mari, mari buk”.

  Scene 5

  Gambar 5. Kasino memberhentikan pengendara yang melanggar

  Gambar 6. Pelanggar berusaha membujuk Kasino damai

  Gambar 7. Terjadi negosiasi antara petugas dan pelanggar

  Scene Gambar

  – Kasino: Stop, Stop, Stop!

  Kasino: Selamat siang.

  membujuk Kasino agar

  Pelanggar: Siang pak

  tidak ditilang.

  Kasino: Bapak salah masuk, ini jalur busway, melanggar lalu Kasino: Bapak salah masuk, ini jalur busway, melanggar lalu

  Undang-undang, mobilnya saya sita, untuk saya bawa ke kantor polisi.

  Pada scene ke-lima (5), ada adegan dimana pengguna mobil yang menerobos jalur busway yang dimana jalur tersebut hanya khusus digunakan oleh bus. Oleh karenanya Kasino sebagai petugas memberhentikan pelanggar tersebut. Dalam dialog, pelanggar meminta untuk damai dengan petugas. Namun Kasino dengan tegas menolak ajakan damai tersebut. Tentu hal tersebut yang diharapkan untuk wajah petugas hukum di Indonesia, dimana petugas tegas dan anti suap.

  Scene 6

  Gambar 8. Indro sedang memberhentikan pelanggar lalu lintas

  Gambar 9. Pelanggar sedang melakukan tawar menawar dengan petugas

Dokumen yang terkait

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22