T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Financial Attitude dan Lingkungan Sosial terhadap Literasi Keuangan Mahasiswa Pedidikan Ekonomi FKIP UKSW T1 BAB IV
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Pada bab IV ini membahas tentang pengaruh finnancial attitude dan
lingkungan sosial terhadap literasi keuangan mahasiswa pendidikan ekonomi
FKIP UKSW. Variabel penelitian dalam penelitian ini meliputi financial
attitude, lingkungan sosial dan literasi keuagan mahasiswa. Analisis data
dengan menggunakan analisis deskriptif untuk menggambarkan masingmasing variabel, serta analisis regresi untuk pengujian hipotesis.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik analisis regresi
berganda dengan bantuan sofware SPSS version 16.0. Pengujian validitas dan
reliabilitaas digunakan untuk mengetahui pengaruh atar variabel dan
bertujuan untuk melihat valid dan konsistensinya indikator penelitian.
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1. Sejarah berdirinya Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW
Pogram Studi pendidikan Ekonomi yang berdiri tahun 1956
merupakan lembaga pendidikan penghasil guru plus di bidang ekonomi bisnis
di FKIP UKSW Salatiga. Sebutan guru plus, karena lulusan Progdi- PE
berkompeten di bidang pendidikan dan skaligus dibidang bisnis. Kompetensi
guru plus, dibangun berdasarkan struktur kurikulum dalam proses
perkuliahan yang meneankan pada nilai profesionalitas guru yang dijiwai
sikap wirausaha serta didukug denga vasilitas yang memadai. Dalam rangka
memenuhi tuntutan perkembangan, sejak tahun akademik 2011-2012 ProgdiPE telah menambah satu pilihan bidang konsentrasi. Saat ini dibuka lima
pilihan konsentrasi, yaitu : Ekonomi Koperasi, Pemasaran, Akuntansi dan
Keuangan, Administrasi Perkantoran, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. ProgdiPE saat ini memiliki akreditasi B (116/SK/BAN_PT/Akred/S/XI/2015).
Sesuai dengan slogan UKSW “ Excellent For All”, Progdi _PE memiliki
daya unggul dalam hal lulusan danegan kompetensi profesional yang utuh
dan terpadu dengan jiwa wirausaha yang tangguh. Bukti daya unggul lulusan
adalah Sarjana Pendidikan Ekonomi yang memiliki kemampuan profeional
29
yang memiliki kompetensi bidang pemasaran, majemen perkantoran,
akuntansi, koperasi dan ilmu pengetahuan sosial.
Sarjana Pendidikan yang secara kreatif mampu mengembangkan
pengetahuan ekonomi, pemasarn, manajemen perkantolran, akuntansi,
koperasi dan ilmu pengetahuan sosial pada pendidikan jalur sekolah dan
berpegatahuan ekonomi yang dapat mendalami bidang-bidang konsentrasi
tertentu. Sarjana pengelola bisnis yang memiliki dasar kemampuan
profesional dalam manajemen dan operasi pada dunia usaha.
4.1.2. Visi , Misi, dan Tujuan
4.1.2.1. Visi
Tahun 2021 menjadi 10 besar program studi di Indonesia penghasil guru
ekonomi profesional yang berjiwa wirausaha dan berkarakter kasih.
4.1.2.2. Misi
1.
Menyelenggarakan perkuliahan yang membangun sikap kreatif, inovatif
dan proaktif berlandaskanmoral etik iman kristen.
2.
Menyelenggarakan penelitian dibidang pendidikan, dan lingup luas
mencakup:
a. Pengembangan ilmu pedidikan ekonomi
b. Pengembangan metode pembelajaran ekonomi
c. Manajmen lembaga pendidikan dan atau lembaga soial
d. Profesionalitas guru ekonomi
e. Periaku ekonomi/ wirausaha masyarakat termasuk guru ekonomi.
3.
Menyelenggarakan kegiatan pegabdian kepada masyarakat untuk
mengembangkan kalitas:
a. Manajerial lembaga pendidikan dan atau lembaga sosial
b. Profesionalitas guru ekonomi
c. Perilaku ekonomi/ wirausaha pelaku bisnis sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
4.1.2.3. Tujuan
1. Menghasilkan guru profesional yang :
a. Memegang teguh nilai-nilai kasih
30
b. Meguasai kompetensi yang tinggi sesuai dengan bidagnya
c. Memiliki sikap kreatif, proaktif dan tanggung jawab
2. Menghasilkan karya penelitian dibidang ilmu pendidikan ekonomi yag
bertaraf regional, nasional, dan internasional baik dilakukan oleh
dosen secara individual, dosen secara kelompok, maupun dosen
dengan mahasiswa.
3. Menghasilkan karya ilmiah yang baik oleh dosen secaraindividual,
dosen secara kelompok maupun dosen dengan mahasiswa
4. Meningkatkan kegiatan pengabdian kepaa masyarakat sebagai wujud
penerapan ilmu pendidikan ekonomi
4.2. Deskripsi Data
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh financial attitude
dan lingkungan sesosial terhadap litreasi keuanga mahasiswa Pendidikan
Ekonomi FKIP UKSW. Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas
yaitu Financial Attitude (X1) dan Lingkungan Sosial (X2), dan variabel terikat
yaitu Literasi keuangan (Y). Untuk mendeskripskan dan menguji pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini, data tersebut
dikumpulkan kemudian dianaisis dengan bantuan program software SPSS
versi 16.0 for windows.
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi Financial Attitude, Lingkungan Sosial
dan Literasi Keuangan
N
Literasi
fin.attitud
ling.sosial
Valid
91
91
91
Missing
0
0
0
Mean
56.3407
37.1099
34.8681
Median
58.0000
38.0000
35.0000
Std. Deviation
1.12232E1
5.86600
5.82563
Variance
125.960
34.410
33.938
Range
65.00
29.00
30.00
Minimum
17.00
21.00
18.00
Maximum
82.00
50.00
48.00
Sumber : data yang diolah
31
Tabel statistik 4.1 variabel literasi keuangan mahasiswa menunjukan
bahwa jumlah N sebanyak 91 mempunyai nilai rata-rata (mean) 56,3047
dengan nilai maksimum 82 serta minimum 17, sedangkan standar deviasinya
1,122. Variabel financial attitude mempunyai nilai rata-rata (mean) 37,1099
dengan nilai maksimum 50 serta minimum 21, sedangkan standar deviasinya
5,8660. Variabel lingkungan sosial mempunyai nilai rata-rata (mean) 34,868
dengan nilai maksimum 48 serta minimum 18, sedangkan standar deviasinya
5,8256.
1.2.1. Literasi Keuangan Mahasiswa
Hasil tentang variabel literasi keuangan (Y) dalam tabel statistik 4.2
diterangkan bahwa trdapat 91 orang siswa yang mengisi angket dengan ratarata (mean) sebesar 56,3047; simpangan baku (standar deviasi) = 1,122;
rentangan (range) = 65 ; skor minimum dari literasi keungan mahasiswa yang
paling rendah adalah 17 dan skor maksimum 82.Distribusi frekuensi financial
attitude dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Literasi Keuangan
Kelas
Skor
F
%
1
17-26
1
1,1
2
27-36
6
6,6
3
37-46
7
7,7
4
47-56
29
31,9
5
57-66
35
38,5
6
67-76
11
12,1
7
77-86
2
2,2
91
100
Jumlah
Sumber : data yang diolah
Tabel 4.2 menunjukan bahwa 35 responden (38,5%) memperoleh skor di
sekitar nilai rata-rata yag bervariasi adalah 57-66. Terdapat 43 responden
(47,3%) memperoleh skor dibawah rata-rata antara 17-56. Dan yang lainya
yaitu 13 responden (14,2%) memperoleh skor diatas rata-rata, yang bervariasi
antara 67-86.
32
1.2.2. Financial Attitude
Hasil tentang variabel financial attitude (X1) dalam tabel statistik 4.3
diterangkNb bahwa trdapat 91 orang siswa yang mengisi angket dengan ratarata (mean) sebesar 37,06 ; simpangan baku (standar deviasi) = 7,88 ;
rentangan (raange) = 42 ; skor minimum dari financial attitude yang palig
rendah adalah 11 dan skor maksimum dari yang paling tinggi adalah 53.
Distribusi frekuensi financial attitude dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Financial Attitude
Kelas
Skor
F
%
1
21-24
3
3,3
2
25-28
4
4,4
3
29-33
15
16,5
4
34-38
32
35,2
5
39-43
26
28,6
6
44-47
8
8,8
7
48-51
3
3,3
91
100
Jumlah
Sumber : data yang diolah
Tabel 4.3 menunjukan bahwa 32 responden (35,2%) memperoleh skor di
sekitar nilai rata-rata yag bervariasi adalah 34-38. Terdapat 22 responden
(24,2%) memperoleh skor dibawah rata-rata antara 21-33. Dan yang lainya
yaitu 37 responden (40,7%) memperoleh skor diatas rata-rata, yang bervariasi
antara 39-51.
1.2.3. Lingkungan Sosial
Hasil tentang variabel lingkungan sosial(X2) dalam tabel statistik 443
diterangkan bahwa trdapat 91 orang siswa yang mengisi angket dengan ratarata (mean) sebesar 34,868; simpangan baku (standar deviasi) = 5,8256;
rentangan (raange) = 30 ; skor minimum dari lingkungan sosial yang palig
rendah adalah 18 dan skor maksimum dari yang paling tinggi adalah 48.
Distribusi frekuensi financial attitude dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:
33
Tabel 4.4. distribusi frekuensi lingkungan sosial
Kelas
Skor
f
%
1
16-20
1
1,1
2
21-25
9
9,9
3
26-30
23
25,3
4
31-35
26
28,6
5
36-40
24
26,4
6
41-45
6
6,6
7
46-50
2
2.2
91
100
Jumlah
Sumber : data yang diolah
Tabel 4.4 menunjukan bahwa 26 responden (28,6%) memperoleh skor di
sekitar nilai rata-rata yag bervariasi adalah 31-35. Terdapat 33 responden
(36,3%) memperoleh skor dibawah rata-rata antara 16-30. Dan yang lainya
yaitu 32 responden (35,2%) memperoleh skor diatas rata-rata, yang bervariasi
antara 36-50.
4.3. AnalisisPendahuluan
4.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji kenormalan data. Jika data
distribusi normal, maka uji hipotesis menggunakan statistik parametik,
sedangkan jika data tidak berdistribusi normal, maka uji hipotesis
menggunakan statistik non parametik. Data berdistribusi normal jika taraf
signifikan hitung lebih dari taraf signifikan yang digunakan yaitu 0,05.
Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan rumus One-Sample
Kolmogrov Sminov Test dengan menggunakan perhitungan program SPSs
16.0 for window dan berdasarkan SPSS bahwa harga One-Sample Kolmogrov
Sminv Test untuk variabel financial attitude diperoleh hasil 0,657. Untuk
variabel lingkungan sosial diperoleh hasil sebesar 0,807 dan untuk literasi
keungan sebesar 0,313. Dari data finansial attitude, lingkungan sosial dan
34
literasi keungan dalam peneitian ini berdistribusi normal karena lebih dari
0,05.
Tabel 4.5 Uji Normalitas Financial Attitude, Lingkungan Sosial, dan
Literasi Keuagan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
literasi
N
Normal
Mean
a
fin.attitud
ling.sosial
91
91
91
56.3407
37.1099
34.8681
1.12232E1
5.86600
5.82563
Parameters
Std. Deviation
Most Extreme
Absolute
.101
.077
.067
Differences
Positive
.066
.059
.052
Negative
-.101
-.077
-.067
Kolmogorov-Smirnov Z
.962
.733
.641
Asymp. Sig. (2-tailed)
.313
.657
.807
a.
Test distribution is Normal.
Sumber : data yang diolah
4.3.2. Uji linieritas
Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui linier tidaknya hubungan
diantara data variabel bebas dengan data variabel terikat. Apabila data
berbentuk linier maka analisis data menggunakan analisis regresi linier, tetapi
jika tidak linier maka analisis data yang digunakan analisis regresi untuk
pengujian hipotesis non linier.
Uji linieritas garis regresi dalam penelitian ini menggunakan uji F dan
berdasarkan perhitungan SPSS for windows 16.0 diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.6 Uji Linieritas Financial Attitude terhadap Literasi
Keuangan
35
Sumber : data yang diolah
Tabel 4.7 Uji Linieritas Lingkungan Sosial terhadap Literasi Keuagan
Sumber : data yang diolah
Variabel financial attitude memperoleh Fhitung= 0,929 dengan signifikansi
0,567 yang lebih dari 0,05. Lingkungan sosial diperoleh Fhitung=1,241 dengan
signifikansi 0,246 yang lebih besar dari 0,05
4.4. Analisis Lanjutan
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana dan
berganda. Analisis regresi yang digunakan untuk memprediksi atau menguji
pengaruh antar variabel.
4.4.1. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh satu
variabel independen terhadap variabel dependen
4.4.1.1. Persmaan Regresi Sederhan Financial Attitude terhdap Lierasi Keuangan
Mahasiswa
Persamaan regresi sederhana yang dipakai menunjukan pengaruh
financial attitude terhadap literasi keuangan mahasiswa adalah sebagai
berikut :
Y = a + b1X1
36
Tabel 4.8 Regresi Sederhana Financial Attitude terhadap Literasi
Keuangan
Sumber : data yang diolah
Tabel 4.8 menunjukan regresi varibel financial attitude terhadap literasi
keungn mahasiswa yaitu Y= 29,001+0,737X1yang berarti jika financial
attitude meningkat 1% makan akan meningatkan literasi keuangan sebesar
0,737. Koefisien bernilai positif berarti terjadi pengaruh yang positif antara
financial attitude terhadap literasi keuangan mahasiswa, semakin tinggi
financial attitude maka semakin tinggi literasi keuangan.
4.4.1.2. Persamaan Regresi Sederhana Lingkungan Sosial terhadap Literasi
Keuangan Mahasiswa
Persamaan regresi sederhana yang dipakai untuk menunjukan pengaruh
lingkungan sosial terhadap literasi keunagan adalah sebagai brikut:
Y = a +b2X2
Tabel 4.9 Regresi Sederhana Lingkungan Sosial terhadap Literasi
Keuangan Mahasiswa
Sumber : data yang diolah
Tabel 4.9 menunjukan persamaaan regresi sederhana vriabel lingkungan
sosial terhadap literasi keungan yaitu Y= 31,944 + 0,700X2yang berarti jika
lingkunga sosial meningkat 1% maka akan meningkatkan literasi keuuangan
mahasiswa sebesar 0,700. Koefisien bernnilai positif berarti terjadi pengaruh
yang positif antara lingkungan sosial terhadap literasi keuangan mahasiswa,
37
semakin tinggi lingkunagan sosial maka semakin tinggi literasi keungn
mahasiswa.
4.4.2.
Analisis Regresi Berganda
Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang
apa yang paling mungkin terjadi dimasa yag akan datag berdasarkan
informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahanya dapat
diperkecil.1 Analisi ini digunakan untuk mengetahui apakah financial attitude
dan ligkiungan sosial mempunyai pengaruh terhadap literasi keuangan.
Perhitugan regresi berganda menggunakan banuan program komputer SPSS
16.0 for windows yang diperoleh sebagai berikut
Tabel 4.10 Hasil analisis regresi berganda
Sumber : data yang diolah
Y = a + b1X1+b2X2
Y = 17,826 + 0,564X1 + 0,504X2
(th=2,210) (th=2,920) (th=2,590)
Keterangan
Y = variabel terikat (literasi keuanggan)
a = konstanta
b1b2 = koefisien regresi
X1= financial attitude
X2= lingkungan sosial
Pesamaan regresi tersebut dapat diintepretasikan sebagai berikut:
1
mm
38
-
Konstanta sebesar 17,826
artinya jika financial attitude (X1) dan
lingkungan sosial (X2) nilainya adalah 0 maka literasi keuangan (Y)
nilainya adalah 17,826 .
-
Koefisien regresi variabel financial attitude (X1) sebesar 0,564 artinya
jika variabel independen lain nilainya tetap dan financial attitude
mengalami kenaikan 1% maka literasi keunggan (Y) akan megalami
kenaikan sebesar 0,564.Koefisien bernilai positif artinya terjadi
hubungan positif antara persepsi
lingkungan sosial dengan literasi
keuangan, semakin naik lingkungan sosial maka semakin meningkat
literasi keungan mahasiswa.
-
Koefisien regresi variabel lingkungan sosial (X2) sebesar 0,504 artinya
jika variabel independen lainya tetap dan lingkungan sosial mengalami
kenaikan 1%, maka variabel literasi keuangan (Y) akan mengalami
penikatan sebesar 0,504. Koefisien bernilai positif artinya terjadi
hubungan positif antara persepsi
lingkungan sosial dengan literasi
keuangan, semakin naik lingkungan sosial maka semakin meningkat
literasi keungan mahasiswa.
-
Koefisien regresi vaiabel financial attitude (X1) sebesar 0,564
dan
lingkungan sosial(X2) 0,504 artinya jika kedau variabel independen
nilaiya tetap dan financial attitude, lingkungan sosial berpengaruh secara
bersama-sama mengalami kenaikan 1% maka variabel literasi keungan
(Y) akan mengalami peningkatan.
Sedangkan residual ( unstandardized residual) adalah selisih antara
literasi keuangan mahasiswa degan peredict velue, dan std.residual ini
adalah nilai residual yang telah terstandarisasi (nilai mendekati 0 maka
model regresi semakin baik denga melakukan prediksi, sebaliknya
semakin menjauhi 0 atau lebih dari 1 atau -1 maka semakin tidak baik
model regresi dalam melakukan prediksi.
4.4.3. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui berapa besar suatu variabel
independen menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (Ho) : b1
39
=0, artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) : b1≠ 0 artinya variabel indepennden
brpengaruh terhadap variabel dependen.
Uji hipopotesis dilakukan dengan uji t untuk mengetahui signifikansi
antara konstsnta dengn variabel literasi keungan mahasiswa dengan
membandingkan variabel finnancial attitude dan lingkungan sosial antara
nilai probabilitas 0,025 dengan nilai probabilitas Sig dan membandingkan tx
dengan ttabel pada df = (91-3) dan taraf kesalahan 5% dengan perhitungan uji t
sebagai berikut:
tx = 2,920 untuk variabel financial attitude
tx= 2,590 untuk varibel lingkungan sosial
Nilai thitung (tx) akan diprbandingkan dengan nilai t tabel pada dk df =
(91-3) dan taraf kesalahan 5% sebesar 1,987 dengan nilai probabilitan 0,025.
Kriteria penujian adalah jika thitung>ttabel dan nilai signifikansi < 0,05, maka
dapat dikatakan bahwa Ho ditolak atau Ha diterima. Artinya variabel
independen ( financial attitude dan lingkungan sosial) secara parsial
berpengaruh terhadap variabel dependen (literasi keuangan mahasiswa).
Sebaliknya jika thitung 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa H0 diterima atau Ha ditolak. Artinya variabel independen
(financial attitude dan lingkunagn sosial) secara parsial tidak berpegaruh
terhadap literasi keuangan.
4.4.3.1. Uji koefisien regresi dari variabel financial attitude (X1)
Berdasarkan tabel 4.10 dalam analisis regresi berganda diperoleh t hitung
(tx) variabel financial attiitude (X1) sebesar 2,920 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,004. Variabel financial attitude nilai t hitung lebih besar dari ttabel
(2,920>1,987) dan diperoleh nialai signifikansi (0,0041,987) dan diperoleh nialai signifikansi (0,011Ftabel dan nilai signifikansinya sebesar < α (0,05). Oleh karena itu
Fhitung (11,597) Ftabel >(3,11) dan nilai signiikansi (0,000) < α (0,05), maka
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukan
bahwa nili Fhitung yang diperoleh tersebut signifikan sehingga hipotesis kerja
(Ha) yang diuji dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh yang signifikan antara
financial attitude dan lingkungan sosial terhadap literasi keuangan mahasiswa
program studi Pendidikan Ekonomi FKIPUKSW.
41
4.4.5.
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi menyatakan total variasi dari variabel dependen
yang dijelaskan oleh variabel independen dalam model R berkisar antara 0
sampai 1. Apbila R mendekati 1 ini menunjukan variasi variabel dependen
dapat dijelaskan dengan variabel lain.
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi Financial Attitude dan Lingkungan
Sosial Terhadap Literasi Keuangan Mahasiswa
Sumber : data yang diolah
Besarnya pengaruh financial attitude dan lingkungan sosial terhadap
literasi keuangan dapat diketahui melalui koefisien determinasi Rsquere.
Hasil perhitungan koefisien regresi diperoleh sebesar Rsquere 0,209 adalah
penguadratan dari koefisien 0,456x0,456Hal ini menunjukan bahwa sebesar
20,9% variasi dari literasi keuangan dapat dijelaskan oleh financia attitude
dan lingkungan sosial. Sedangkan 79,1% lainya dijelaskan oleh variabel
lainya.
4.5.
Pembahasan
Mengelola uang yang sehat membutuhkan beberapa faktor fundamental
yang perlu ditingkatkan, salah satunya adalah literasi keunagan. Literasi
keuangan akan terjadi ketikan mahasiswa memiliki sekumpulan keahlian dan
kemampuan yang membuat mahasiswa tersebut mampu memanfaatkan
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan.. Keahlian dan kemampuan
tersebut mereka peroleh dari pengetahuan pendidikan keluarga sampai
menjadi mahasiswa.
Literasi financial tidak hanya melibatkan pengetahuan dan kemampuan
saja mengenai masalah keuangan, tetapi juga atribut nonkognitif misalnya
saja attitude dan lingkungan sosial. Financiial attitude merupakan unsur yang
penting dalam literasi keuangan. Sikap keuangan diartikan sebagai
42
karakteristik psikologis seseorang yang berkaitan dengan masalah keuangan
pribadi.2Financial attitude seperti terbuka terhadap informasi, menilai
petingnya mengelola keuangan tidak implusif dalam konsumsi, orientasi
masa depan, dan tanggung jawab.Mahasiswa dalam mengelola keuanganya
juga di pengaruhi oleh lingkungan sosial disekitar mereka. Sebagai seorang
mahasiswa hendaknya dapat menerapkan financial attitude dan dapat
memilih lingkungan sosial yang baik dalam hal mengelola keuangan.
Berdasarkan hasil anlisis yang telah dilakukan dengan menggunakan
pengujian secara statistik yaitu pengujian regresi sederhana dan berganda
yang meliputi pengujian secara masing-masing dan bersama-sama yang
sebelumnya diuji dengan uji prasyarat. Dengan menggunnakan bantuan
program komputer SPPP 16.0 for winndows diperoleh hasil uji regresi
berganda sebagai berikut Y = 17,826 + 0,564X1 + 0,504X2 (tabel 4.10) dari
persamaan tersebut maka dapat diartikan bahwa satu satuan nilai hasil oleh
finansial attitude sebesar 0,564 dan lingkugan sosial 0,504 dan konstanta
17,826. Jika financial attitude dan lingkungan sosial sebesar 0 maka literasi
keuangan mahasiswa adalah sebesar 17,826. Koefisien regresi dari masingmasing variabel independen bernnilai positif, artinya variabel financial
attitude dan lingkungan sosial secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap literasi keuangan mahasiswa.
Sementara analisis regresi sederhana diperoleh hasil dari variabe fiancial
attitude terhadap literasi keuangan sebagai berikut Y= 29,001+0,737X1 dengan
signifikansi (0,00) Ftabel dan nilai signifikansi (0,000)
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Pada bab IV ini membahas tentang pengaruh finnancial attitude dan
lingkungan sosial terhadap literasi keuangan mahasiswa pendidikan ekonomi
FKIP UKSW. Variabel penelitian dalam penelitian ini meliputi financial
attitude, lingkungan sosial dan literasi keuagan mahasiswa. Analisis data
dengan menggunakan analisis deskriptif untuk menggambarkan masingmasing variabel, serta analisis regresi untuk pengujian hipotesis.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik analisis regresi
berganda dengan bantuan sofware SPSS version 16.0. Pengujian validitas dan
reliabilitaas digunakan untuk mengetahui pengaruh atar variabel dan
bertujuan untuk melihat valid dan konsistensinya indikator penelitian.
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1. Sejarah berdirinya Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW
Pogram Studi pendidikan Ekonomi yang berdiri tahun 1956
merupakan lembaga pendidikan penghasil guru plus di bidang ekonomi bisnis
di FKIP UKSW Salatiga. Sebutan guru plus, karena lulusan Progdi- PE
berkompeten di bidang pendidikan dan skaligus dibidang bisnis. Kompetensi
guru plus, dibangun berdasarkan struktur kurikulum dalam proses
perkuliahan yang meneankan pada nilai profesionalitas guru yang dijiwai
sikap wirausaha serta didukug denga vasilitas yang memadai. Dalam rangka
memenuhi tuntutan perkembangan, sejak tahun akademik 2011-2012 ProgdiPE telah menambah satu pilihan bidang konsentrasi. Saat ini dibuka lima
pilihan konsentrasi, yaitu : Ekonomi Koperasi, Pemasaran, Akuntansi dan
Keuangan, Administrasi Perkantoran, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. ProgdiPE saat ini memiliki akreditasi B (116/SK/BAN_PT/Akred/S/XI/2015).
Sesuai dengan slogan UKSW “ Excellent For All”, Progdi _PE memiliki
daya unggul dalam hal lulusan danegan kompetensi profesional yang utuh
dan terpadu dengan jiwa wirausaha yang tangguh. Bukti daya unggul lulusan
adalah Sarjana Pendidikan Ekonomi yang memiliki kemampuan profeional
29
yang memiliki kompetensi bidang pemasaran, majemen perkantoran,
akuntansi, koperasi dan ilmu pengetahuan sosial.
Sarjana Pendidikan yang secara kreatif mampu mengembangkan
pengetahuan ekonomi, pemasarn, manajemen perkantolran, akuntansi,
koperasi dan ilmu pengetahuan sosial pada pendidikan jalur sekolah dan
berpegatahuan ekonomi yang dapat mendalami bidang-bidang konsentrasi
tertentu. Sarjana pengelola bisnis yang memiliki dasar kemampuan
profesional dalam manajemen dan operasi pada dunia usaha.
4.1.2. Visi , Misi, dan Tujuan
4.1.2.1. Visi
Tahun 2021 menjadi 10 besar program studi di Indonesia penghasil guru
ekonomi profesional yang berjiwa wirausaha dan berkarakter kasih.
4.1.2.2. Misi
1.
Menyelenggarakan perkuliahan yang membangun sikap kreatif, inovatif
dan proaktif berlandaskanmoral etik iman kristen.
2.
Menyelenggarakan penelitian dibidang pendidikan, dan lingup luas
mencakup:
a. Pengembangan ilmu pedidikan ekonomi
b. Pengembangan metode pembelajaran ekonomi
c. Manajmen lembaga pendidikan dan atau lembaga soial
d. Profesionalitas guru ekonomi
e. Periaku ekonomi/ wirausaha masyarakat termasuk guru ekonomi.
3.
Menyelenggarakan kegiatan pegabdian kepada masyarakat untuk
mengembangkan kalitas:
a. Manajerial lembaga pendidikan dan atau lembaga sosial
b. Profesionalitas guru ekonomi
c. Perilaku ekonomi/ wirausaha pelaku bisnis sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
4.1.2.3. Tujuan
1. Menghasilkan guru profesional yang :
a. Memegang teguh nilai-nilai kasih
30
b. Meguasai kompetensi yang tinggi sesuai dengan bidagnya
c. Memiliki sikap kreatif, proaktif dan tanggung jawab
2. Menghasilkan karya penelitian dibidang ilmu pendidikan ekonomi yag
bertaraf regional, nasional, dan internasional baik dilakukan oleh
dosen secara individual, dosen secara kelompok, maupun dosen
dengan mahasiswa.
3. Menghasilkan karya ilmiah yang baik oleh dosen secaraindividual,
dosen secara kelompok maupun dosen dengan mahasiswa
4. Meningkatkan kegiatan pengabdian kepaa masyarakat sebagai wujud
penerapan ilmu pendidikan ekonomi
4.2. Deskripsi Data
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh financial attitude
dan lingkungan sesosial terhadap litreasi keuanga mahasiswa Pendidikan
Ekonomi FKIP UKSW. Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas
yaitu Financial Attitude (X1) dan Lingkungan Sosial (X2), dan variabel terikat
yaitu Literasi keuangan (Y). Untuk mendeskripskan dan menguji pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini, data tersebut
dikumpulkan kemudian dianaisis dengan bantuan program software SPSS
versi 16.0 for windows.
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi Financial Attitude, Lingkungan Sosial
dan Literasi Keuangan
N
Literasi
fin.attitud
ling.sosial
Valid
91
91
91
Missing
0
0
0
Mean
56.3407
37.1099
34.8681
Median
58.0000
38.0000
35.0000
Std. Deviation
1.12232E1
5.86600
5.82563
Variance
125.960
34.410
33.938
Range
65.00
29.00
30.00
Minimum
17.00
21.00
18.00
Maximum
82.00
50.00
48.00
Sumber : data yang diolah
31
Tabel statistik 4.1 variabel literasi keuangan mahasiswa menunjukan
bahwa jumlah N sebanyak 91 mempunyai nilai rata-rata (mean) 56,3047
dengan nilai maksimum 82 serta minimum 17, sedangkan standar deviasinya
1,122. Variabel financial attitude mempunyai nilai rata-rata (mean) 37,1099
dengan nilai maksimum 50 serta minimum 21, sedangkan standar deviasinya
5,8660. Variabel lingkungan sosial mempunyai nilai rata-rata (mean) 34,868
dengan nilai maksimum 48 serta minimum 18, sedangkan standar deviasinya
5,8256.
1.2.1. Literasi Keuangan Mahasiswa
Hasil tentang variabel literasi keuangan (Y) dalam tabel statistik 4.2
diterangkan bahwa trdapat 91 orang siswa yang mengisi angket dengan ratarata (mean) sebesar 56,3047; simpangan baku (standar deviasi) = 1,122;
rentangan (range) = 65 ; skor minimum dari literasi keungan mahasiswa yang
paling rendah adalah 17 dan skor maksimum 82.Distribusi frekuensi financial
attitude dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Literasi Keuangan
Kelas
Skor
F
%
1
17-26
1
1,1
2
27-36
6
6,6
3
37-46
7
7,7
4
47-56
29
31,9
5
57-66
35
38,5
6
67-76
11
12,1
7
77-86
2
2,2
91
100
Jumlah
Sumber : data yang diolah
Tabel 4.2 menunjukan bahwa 35 responden (38,5%) memperoleh skor di
sekitar nilai rata-rata yag bervariasi adalah 57-66. Terdapat 43 responden
(47,3%) memperoleh skor dibawah rata-rata antara 17-56. Dan yang lainya
yaitu 13 responden (14,2%) memperoleh skor diatas rata-rata, yang bervariasi
antara 67-86.
32
1.2.2. Financial Attitude
Hasil tentang variabel financial attitude (X1) dalam tabel statistik 4.3
diterangkNb bahwa trdapat 91 orang siswa yang mengisi angket dengan ratarata (mean) sebesar 37,06 ; simpangan baku (standar deviasi) = 7,88 ;
rentangan (raange) = 42 ; skor minimum dari financial attitude yang palig
rendah adalah 11 dan skor maksimum dari yang paling tinggi adalah 53.
Distribusi frekuensi financial attitude dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Financial Attitude
Kelas
Skor
F
%
1
21-24
3
3,3
2
25-28
4
4,4
3
29-33
15
16,5
4
34-38
32
35,2
5
39-43
26
28,6
6
44-47
8
8,8
7
48-51
3
3,3
91
100
Jumlah
Sumber : data yang diolah
Tabel 4.3 menunjukan bahwa 32 responden (35,2%) memperoleh skor di
sekitar nilai rata-rata yag bervariasi adalah 34-38. Terdapat 22 responden
(24,2%) memperoleh skor dibawah rata-rata antara 21-33. Dan yang lainya
yaitu 37 responden (40,7%) memperoleh skor diatas rata-rata, yang bervariasi
antara 39-51.
1.2.3. Lingkungan Sosial
Hasil tentang variabel lingkungan sosial(X2) dalam tabel statistik 443
diterangkan bahwa trdapat 91 orang siswa yang mengisi angket dengan ratarata (mean) sebesar 34,868; simpangan baku (standar deviasi) = 5,8256;
rentangan (raange) = 30 ; skor minimum dari lingkungan sosial yang palig
rendah adalah 18 dan skor maksimum dari yang paling tinggi adalah 48.
Distribusi frekuensi financial attitude dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:
33
Tabel 4.4. distribusi frekuensi lingkungan sosial
Kelas
Skor
f
%
1
16-20
1
1,1
2
21-25
9
9,9
3
26-30
23
25,3
4
31-35
26
28,6
5
36-40
24
26,4
6
41-45
6
6,6
7
46-50
2
2.2
91
100
Jumlah
Sumber : data yang diolah
Tabel 4.4 menunjukan bahwa 26 responden (28,6%) memperoleh skor di
sekitar nilai rata-rata yag bervariasi adalah 31-35. Terdapat 33 responden
(36,3%) memperoleh skor dibawah rata-rata antara 16-30. Dan yang lainya
yaitu 32 responden (35,2%) memperoleh skor diatas rata-rata, yang bervariasi
antara 36-50.
4.3. AnalisisPendahuluan
4.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji kenormalan data. Jika data
distribusi normal, maka uji hipotesis menggunakan statistik parametik,
sedangkan jika data tidak berdistribusi normal, maka uji hipotesis
menggunakan statistik non parametik. Data berdistribusi normal jika taraf
signifikan hitung lebih dari taraf signifikan yang digunakan yaitu 0,05.
Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan rumus One-Sample
Kolmogrov Sminov Test dengan menggunakan perhitungan program SPSs
16.0 for window dan berdasarkan SPSS bahwa harga One-Sample Kolmogrov
Sminv Test untuk variabel financial attitude diperoleh hasil 0,657. Untuk
variabel lingkungan sosial diperoleh hasil sebesar 0,807 dan untuk literasi
keungan sebesar 0,313. Dari data finansial attitude, lingkungan sosial dan
34
literasi keungan dalam peneitian ini berdistribusi normal karena lebih dari
0,05.
Tabel 4.5 Uji Normalitas Financial Attitude, Lingkungan Sosial, dan
Literasi Keuagan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
literasi
N
Normal
Mean
a
fin.attitud
ling.sosial
91
91
91
56.3407
37.1099
34.8681
1.12232E1
5.86600
5.82563
Parameters
Std. Deviation
Most Extreme
Absolute
.101
.077
.067
Differences
Positive
.066
.059
.052
Negative
-.101
-.077
-.067
Kolmogorov-Smirnov Z
.962
.733
.641
Asymp. Sig. (2-tailed)
.313
.657
.807
a.
Test distribution is Normal.
Sumber : data yang diolah
4.3.2. Uji linieritas
Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui linier tidaknya hubungan
diantara data variabel bebas dengan data variabel terikat. Apabila data
berbentuk linier maka analisis data menggunakan analisis regresi linier, tetapi
jika tidak linier maka analisis data yang digunakan analisis regresi untuk
pengujian hipotesis non linier.
Uji linieritas garis regresi dalam penelitian ini menggunakan uji F dan
berdasarkan perhitungan SPSS for windows 16.0 diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.6 Uji Linieritas Financial Attitude terhadap Literasi
Keuangan
35
Sumber : data yang diolah
Tabel 4.7 Uji Linieritas Lingkungan Sosial terhadap Literasi Keuagan
Sumber : data yang diolah
Variabel financial attitude memperoleh Fhitung= 0,929 dengan signifikansi
0,567 yang lebih dari 0,05. Lingkungan sosial diperoleh Fhitung=1,241 dengan
signifikansi 0,246 yang lebih besar dari 0,05
4.4. Analisis Lanjutan
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana dan
berganda. Analisis regresi yang digunakan untuk memprediksi atau menguji
pengaruh antar variabel.
4.4.1. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh satu
variabel independen terhadap variabel dependen
4.4.1.1. Persmaan Regresi Sederhan Financial Attitude terhdap Lierasi Keuangan
Mahasiswa
Persamaan regresi sederhana yang dipakai menunjukan pengaruh
financial attitude terhadap literasi keuangan mahasiswa adalah sebagai
berikut :
Y = a + b1X1
36
Tabel 4.8 Regresi Sederhana Financial Attitude terhadap Literasi
Keuangan
Sumber : data yang diolah
Tabel 4.8 menunjukan regresi varibel financial attitude terhadap literasi
keungn mahasiswa yaitu Y= 29,001+0,737X1yang berarti jika financial
attitude meningkat 1% makan akan meningatkan literasi keuangan sebesar
0,737. Koefisien bernilai positif berarti terjadi pengaruh yang positif antara
financial attitude terhadap literasi keuangan mahasiswa, semakin tinggi
financial attitude maka semakin tinggi literasi keuangan.
4.4.1.2. Persamaan Regresi Sederhana Lingkungan Sosial terhadap Literasi
Keuangan Mahasiswa
Persamaan regresi sederhana yang dipakai untuk menunjukan pengaruh
lingkungan sosial terhadap literasi keunagan adalah sebagai brikut:
Y = a +b2X2
Tabel 4.9 Regresi Sederhana Lingkungan Sosial terhadap Literasi
Keuangan Mahasiswa
Sumber : data yang diolah
Tabel 4.9 menunjukan persamaaan regresi sederhana vriabel lingkungan
sosial terhadap literasi keungan yaitu Y= 31,944 + 0,700X2yang berarti jika
lingkunga sosial meningkat 1% maka akan meningkatkan literasi keuuangan
mahasiswa sebesar 0,700. Koefisien bernnilai positif berarti terjadi pengaruh
yang positif antara lingkungan sosial terhadap literasi keuangan mahasiswa,
37
semakin tinggi lingkunagan sosial maka semakin tinggi literasi keungn
mahasiswa.
4.4.2.
Analisis Regresi Berganda
Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang
apa yang paling mungkin terjadi dimasa yag akan datag berdasarkan
informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahanya dapat
diperkecil.1 Analisi ini digunakan untuk mengetahui apakah financial attitude
dan ligkiungan sosial mempunyai pengaruh terhadap literasi keuangan.
Perhitugan regresi berganda menggunakan banuan program komputer SPSS
16.0 for windows yang diperoleh sebagai berikut
Tabel 4.10 Hasil analisis regresi berganda
Sumber : data yang diolah
Y = a + b1X1+b2X2
Y = 17,826 + 0,564X1 + 0,504X2
(th=2,210) (th=2,920) (th=2,590)
Keterangan
Y = variabel terikat (literasi keuanggan)
a = konstanta
b1b2 = koefisien regresi
X1= financial attitude
X2= lingkungan sosial
Pesamaan regresi tersebut dapat diintepretasikan sebagai berikut:
1
mm
38
-
Konstanta sebesar 17,826
artinya jika financial attitude (X1) dan
lingkungan sosial (X2) nilainya adalah 0 maka literasi keuangan (Y)
nilainya adalah 17,826 .
-
Koefisien regresi variabel financial attitude (X1) sebesar 0,564 artinya
jika variabel independen lain nilainya tetap dan financial attitude
mengalami kenaikan 1% maka literasi keunggan (Y) akan megalami
kenaikan sebesar 0,564.Koefisien bernilai positif artinya terjadi
hubungan positif antara persepsi
lingkungan sosial dengan literasi
keuangan, semakin naik lingkungan sosial maka semakin meningkat
literasi keungan mahasiswa.
-
Koefisien regresi variabel lingkungan sosial (X2) sebesar 0,504 artinya
jika variabel independen lainya tetap dan lingkungan sosial mengalami
kenaikan 1%, maka variabel literasi keuangan (Y) akan mengalami
penikatan sebesar 0,504. Koefisien bernilai positif artinya terjadi
hubungan positif antara persepsi
lingkungan sosial dengan literasi
keuangan, semakin naik lingkungan sosial maka semakin meningkat
literasi keungan mahasiswa.
-
Koefisien regresi vaiabel financial attitude (X1) sebesar 0,564
dan
lingkungan sosial(X2) 0,504 artinya jika kedau variabel independen
nilaiya tetap dan financial attitude, lingkungan sosial berpengaruh secara
bersama-sama mengalami kenaikan 1% maka variabel literasi keungan
(Y) akan mengalami peningkatan.
Sedangkan residual ( unstandardized residual) adalah selisih antara
literasi keuangan mahasiswa degan peredict velue, dan std.residual ini
adalah nilai residual yang telah terstandarisasi (nilai mendekati 0 maka
model regresi semakin baik denga melakukan prediksi, sebaliknya
semakin menjauhi 0 atau lebih dari 1 atau -1 maka semakin tidak baik
model regresi dalam melakukan prediksi.
4.4.3. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui berapa besar suatu variabel
independen menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (Ho) : b1
39
=0, artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) : b1≠ 0 artinya variabel indepennden
brpengaruh terhadap variabel dependen.
Uji hipopotesis dilakukan dengan uji t untuk mengetahui signifikansi
antara konstsnta dengn variabel literasi keungan mahasiswa dengan
membandingkan variabel finnancial attitude dan lingkungan sosial antara
nilai probabilitas 0,025 dengan nilai probabilitas Sig dan membandingkan tx
dengan ttabel pada df = (91-3) dan taraf kesalahan 5% dengan perhitungan uji t
sebagai berikut:
tx = 2,920 untuk variabel financial attitude
tx= 2,590 untuk varibel lingkungan sosial
Nilai thitung (tx) akan diprbandingkan dengan nilai t tabel pada dk df =
(91-3) dan taraf kesalahan 5% sebesar 1,987 dengan nilai probabilitan 0,025.
Kriteria penujian adalah jika thitung>ttabel dan nilai signifikansi < 0,05, maka
dapat dikatakan bahwa Ho ditolak atau Ha diterima. Artinya variabel
independen ( financial attitude dan lingkungan sosial) secara parsial
berpengaruh terhadap variabel dependen (literasi keuangan mahasiswa).
Sebaliknya jika thitung 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa H0 diterima atau Ha ditolak. Artinya variabel independen
(financial attitude dan lingkunagn sosial) secara parsial tidak berpegaruh
terhadap literasi keuangan.
4.4.3.1. Uji koefisien regresi dari variabel financial attitude (X1)
Berdasarkan tabel 4.10 dalam analisis regresi berganda diperoleh t hitung
(tx) variabel financial attiitude (X1) sebesar 2,920 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,004. Variabel financial attitude nilai t hitung lebih besar dari ttabel
(2,920>1,987) dan diperoleh nialai signifikansi (0,0041,987) dan diperoleh nialai signifikansi (0,011Ftabel dan nilai signifikansinya sebesar < α (0,05). Oleh karena itu
Fhitung (11,597) Ftabel >(3,11) dan nilai signiikansi (0,000) < α (0,05), maka
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukan
bahwa nili Fhitung yang diperoleh tersebut signifikan sehingga hipotesis kerja
(Ha) yang diuji dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh yang signifikan antara
financial attitude dan lingkungan sosial terhadap literasi keuangan mahasiswa
program studi Pendidikan Ekonomi FKIPUKSW.
41
4.4.5.
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi menyatakan total variasi dari variabel dependen
yang dijelaskan oleh variabel independen dalam model R berkisar antara 0
sampai 1. Apbila R mendekati 1 ini menunjukan variasi variabel dependen
dapat dijelaskan dengan variabel lain.
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi Financial Attitude dan Lingkungan
Sosial Terhadap Literasi Keuangan Mahasiswa
Sumber : data yang diolah
Besarnya pengaruh financial attitude dan lingkungan sosial terhadap
literasi keuangan dapat diketahui melalui koefisien determinasi Rsquere.
Hasil perhitungan koefisien regresi diperoleh sebesar Rsquere 0,209 adalah
penguadratan dari koefisien 0,456x0,456Hal ini menunjukan bahwa sebesar
20,9% variasi dari literasi keuangan dapat dijelaskan oleh financia attitude
dan lingkungan sosial. Sedangkan 79,1% lainya dijelaskan oleh variabel
lainya.
4.5.
Pembahasan
Mengelola uang yang sehat membutuhkan beberapa faktor fundamental
yang perlu ditingkatkan, salah satunya adalah literasi keunagan. Literasi
keuangan akan terjadi ketikan mahasiswa memiliki sekumpulan keahlian dan
kemampuan yang membuat mahasiswa tersebut mampu memanfaatkan
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan.. Keahlian dan kemampuan
tersebut mereka peroleh dari pengetahuan pendidikan keluarga sampai
menjadi mahasiswa.
Literasi financial tidak hanya melibatkan pengetahuan dan kemampuan
saja mengenai masalah keuangan, tetapi juga atribut nonkognitif misalnya
saja attitude dan lingkungan sosial. Financiial attitude merupakan unsur yang
penting dalam literasi keuangan. Sikap keuangan diartikan sebagai
42
karakteristik psikologis seseorang yang berkaitan dengan masalah keuangan
pribadi.2Financial attitude seperti terbuka terhadap informasi, menilai
petingnya mengelola keuangan tidak implusif dalam konsumsi, orientasi
masa depan, dan tanggung jawab.Mahasiswa dalam mengelola keuanganya
juga di pengaruhi oleh lingkungan sosial disekitar mereka. Sebagai seorang
mahasiswa hendaknya dapat menerapkan financial attitude dan dapat
memilih lingkungan sosial yang baik dalam hal mengelola keuangan.
Berdasarkan hasil anlisis yang telah dilakukan dengan menggunakan
pengujian secara statistik yaitu pengujian regresi sederhana dan berganda
yang meliputi pengujian secara masing-masing dan bersama-sama yang
sebelumnya diuji dengan uji prasyarat. Dengan menggunnakan bantuan
program komputer SPPP 16.0 for winndows diperoleh hasil uji regresi
berganda sebagai berikut Y = 17,826 + 0,564X1 + 0,504X2 (tabel 4.10) dari
persamaan tersebut maka dapat diartikan bahwa satu satuan nilai hasil oleh
finansial attitude sebesar 0,564 dan lingkugan sosial 0,504 dan konstanta
17,826. Jika financial attitude dan lingkungan sosial sebesar 0 maka literasi
keuangan mahasiswa adalah sebesar 17,826. Koefisien regresi dari masingmasing variabel independen bernnilai positif, artinya variabel financial
attitude dan lingkungan sosial secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap literasi keuangan mahasiswa.
Sementara analisis regresi sederhana diperoleh hasil dari variabe fiancial
attitude terhadap literasi keuangan sebagai berikut Y= 29,001+0,737X1 dengan
signifikansi (0,00) Ftabel dan nilai signifikansi (0,000)