MARKETING MIX BAURAN PEMASARAN docx

MARKETING MIX ( BAURAN PEMASARAN )
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Marketing mix atau bauran pemasaran adalah alat bisnis yang digunakan dalam pemasaran
produknya. Bauran pemasaran penting digunakan ketika menentukan sebuah produk atau
nilai jual yang unik suatu produk (kualitas unik yang membedakan produk dari para
pesaingnya). Bauran pemasaran merupakan bagian dari keunggulan kompetitif perusahaan
yang digunakan dalam pemasaran produknya. Bauran pemasaran digunakan ketika
menggambarkan posisi strategis suatu produk di pasar. Marketing mix identik dengan konsep
empat P: Price, Product, Promotion, dan Place. Dalam bauran pemasaran maka ditentukan
juga strategi pemasaran atau usaha pemasaran dan harus dimasukkan dalam rencana
pemasaran (rencana bisnis). Perusahaan menggunakan strategi ini ketika mencari lebih
banyak pelanggan. contoh dari penggunaan konsep 4P ini misalnya untuk mencapai harga
ideal sebuah produk tertentu maka suatu produk dijual di tempat yang tepat dengan tepat
sasarannya dan metode apa yang dipakainya (pemasaran, periklanan, promosi). source ;
marketing teacher Bauran pemasaran merupakan langkah strategi pemasaran yang sangat
penting, karena akan menjadi penting untuk mempertimbangkan kepentingan relatif, yang
harus diberikan kepada masing-masing variabel dari bauran pemasaran itu sendiri.
Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang
yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan

perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh
konsumen.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan sampai
pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk
bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang
dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan
produknya.

1.2. Tujuan Pembahasan Makalah.
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan teori pemasaran dan semua kegiatan
yang berhubungan dengan pemasaran.
2. Untuk memberikan pengetahuan dasar bagaimana cara melakukan kegiatan
pemasaran dan apa saja yang harus dilakukan dalam kegiatan pemasaran.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran atau marketing mix.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pemasaran.
Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok

mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti,
yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan; pasar, pemasaran dan pemasar. Tujuan
Pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk
yang di jual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan, sehingga produk tersebut dapat
terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli
sehingga yang harus di fikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat produk tersebut
tersedia.
Pengertian pemasaran menurut para ahli :
1. William J Stanton, menyatakan bahwa:
Pemasaran adalah keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha
yang

bertujuan

untuk

merencanakan,

menentukan


harga,

mempromosikan

dan

mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik pembeli
yang ada maupun pembeli yang potensial.
2. Philip dan Duncan.
Pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan
barang-barang berwujud kepada konsumen.
3. American Marketing Association.
Pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang
dan jasa dari produsen kepada konsumen.
Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan :
1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.
2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.
2.2 Kegiatan Utama pemasaran


Kegiatan utama pemasaran atau juga disebut marketing mix adalah suatu perangkat
perusahaan yang terdiri dari 4 variable yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi
dan saluran distribusi dengan tujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan pemasaran
perusahaan yang bisa memberikan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen
yang

dipilih

atau

segmen

pasar

yang

di

harapkan.


2.2.1 Bauran Pemasaran
Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam
pasar sasaran“. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004)
merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan Place).
1. Product (Produk).
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan
melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa
saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan
potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua
yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi
untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang,
organisasi

dan

ide.

Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi perusahaan yang nantinya akan di jual

perusahaan atau barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali kepada konsumen
akhir (bagi perusahaan dagang). Dalam membahas apa itu produk sebagai salah satu dari
keempat

variable

marketing

mix

maka

kita

bagi

menjadi

3


bagian

:

a.

Pemilihan

produk

b.

Pembungkus

barang

c.

Merk


barang

a.

Pemilihan

barang/produk

Kebijaksanaan perusahaan dalam memilih produk yang akan dijual atau produk yang
akan dibeli (bagi perusahaan dagang) amat berpengaruh pada penentuan harga, strategi,
promosi, yang akan dilakukan agar berhasil dalam melaksanakan fungsi penjualan dari
bidang pemasaran. Pemilihan barang atau produk yang tepat untuk dipasarkan atau
sesuai dengan perilaku pembeli ataupun daya beli konsumen akan menguntungkan
perusahaan

sehingga

mempertahankan

atau


hasil

kegiatan

ditingkatkan

perusahaan
demi

yang

kelangsungan

dicapai
hidup

akan

dapat


perusahaan.

Yang penting disini adalah bagaimana cara mengantisipasi masalah-masalah yang
mungkin dihadapi perusahaan karena terjadi proses tahapan siklus kehidupan barang.
Siklus kehidupan barang ini akan selalu terjadi di mana pada suatu saat kalau produk
tersebut sudah mencapai tahap kejenuhan akan mengalami penurunan penjualan yang
berarti juga terjadi turunnya tingkat pendapatan perusahaan. Oleh karena itu sebelum
perusahaan terlambat dalam mengatasi perjalanan produk dalam siklus kehidupan
produk maka tindakan yang harus dilakukan adalah strategi apa yang akan dilakukan
atau kebijaksanaan apa yang akan dilakukan agar sebelum produk tersebut sudah tidak
laku lagi perusahaan sudah menyiapkan produk baru,sebagai pengganti atau strategi
baru.
Tahap-tahap siklus kehidupan dibagi menjadi 5 tahapan di mana untuk masing-masing
tahap suatu perusahaan harus memasang strategi atau kebijaksanaan yang berlainan
untuk menjaga agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin. Lima tahap tersebut
adalah

sebagai


1.

berikut

:

Tahap

perkenalan

2.

Tahap

pertumbuhan

3.

Tahap

kedewasaan

4.

Tahap

kejenuhan

5.

Tahap

penurunan

Apabila

di

gambarkan

maka

akan

menjadi

sebagai

berikut:

Penjualan

1

2

3

4

5

Waktu
Gambar

1.

Daur

siklus

(Produck

1.

life

Tahap

kehidupan

barang.
cycle)

Perkenalan

Tahap perkenalan ini menunjukan bahwa barang yang dipasarkan benar-benar baru atau
masyarakat belum tahu atau belum mengenalnya sehingga perlu memperkenalkan

barang tersebut pada masyarakat melalui penyampaian informasi dengan kegiatan
promosi yang gencar dan agresif menekankan merk penjualan, kelebihannya
dibandingkan dengan produk sejenis ataupun bagaimana kegunaanya bagi konsumen dan
lain-lain.
Tahap perkenalan ini biasanya memerlukan ongkos promosi yang sangat tinggi
sedangkan hasil penjualan masih berjumlah sedikit dalam memberikan tambahan
pendapatan produsen. Tujuan utama promosi adalah agar konsumen tahu dan mengenal
dengan

baik

produk

perusahaan

2.

dan

mulai

menyukainya.

Tahap

Pertumbuhan

Tahap pertunbuhan ditunjukan dengan meningkatnya volume penjualan dengan cepat
karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang sesuai. Usaha yang
dilakukan dalam tahap ini adalah menurunkan kegiatan promosinya untuk diganti
dengan memperluas dan meningkatkan distribusi ke daerah-daerah (lokasi-lokasi segmen
pasar) yang belum dimasuki atau kegiatan promosi digantikan dengan persaingan harga
dengan

perusahaan

pesaing.

Pada tahap ini bermunculan perusahaan-perusahaan pesaing yang mencoba merebut
segmen pasar yang kita kuasai dengan menggunakan strategi-strategi yang dengan
perlahan dan pasti dapat menggeser kedudukan perusahaan yang lebih dulu masuk pasar.
3.

Tahap

kedewasaan

dan

kejenuhan

Tahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan perusahaan yang ditunjukan dengan
peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan
sudah dikenal dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha promosi amat sedikit
peranannya

dalam

meningkatkan

atau

menambah

volume

penjualan.

Tambahan volume penjualan sudah dilakukan sedangkan bagian pasar yang kita kuasai
sudah banyak yang dimasuki produk-produk pesaing yang sedikit demi sedikit mulai
mengikis segmen pasar kita, ditambah lagi dengan konsumen sudah mulai melirik
produk sejenis lainnya yang sekiranya mempunyai keunggulan lebih banyak atau dengan
kata

lain

konsumen

sudah

4.

mulai

jenuh

Tahap

dengan

produk

yang

kita

jual.

kemunduran/penurunan

Akibat buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan volume penjualan perusahaan
sehingga perusahaan harus cepat-cepat mengambil kebijaksanaan agar perusahaan tidak
bangkrut. Adapun kebijaksanaan yang akan di ambil oleh perusahaan pada umumnya
terdiri

dari

2,

yaitu

:

1. Menghentikan produk yang sudah tidak dapat bersaing dengan digantikan oleh barang
yang benar-benar baru dan lain dibandingkan dengan produk lama. Kebijaksanaan ini
dapat berjalan dengan lancar asalkan perusahaan mempunyai tenaga yang punya
kemampuan dalam membuat motivasi baru, kreasi, atau menciptakan barang yang akan
menggantikannya.
2. Tetap mempertahankan barang lama tetapi memperbaharui atribut-atribut lamanya
baik dari segi kemasan atau dapat juga menonjolkan kelebihan lain. Kalau alternatif ini
tidak dapat dilakukan perusahaan harus dapat membuat barang yang benar-benar baru
yang memerlukan penelitian dari awal baik dari segi mutu, merk dagang, pembungkus,
cara

mendistribusikan

b.

dan

lain-lain.

Pembungkus

barang

Bungkus barang merupakan pertimbangan ke dua setelah produk yang sejenis ternyata
mempunyai kualitas yang sama kualitas yang sama, rasa yang sama atau kegiatan yang
relative berbeda. Maka bagi pembeli yang merasa bingung dengan berbagai merk
tersebut akhirnya akan mempertimbangkan bungkus luar produk yang akan dipilih. Oleh
karena itu bungkus juga memegang peranan penting dalam penjualan produk.
Untuk

membuat

bungkus

agar

menarik

pembeli

maka

perusahaan

harus

mempertimbangkan dari berbagai aspek baik aspek ekonomis, keindahan maupun
praktisnya.
Adapun



hal-hal

Bungkus

yang

perlu

yang

diperhatikan
membangkitkan

Bungkus

yang

dalam

pembungkusan

hasrat
mudah

untuk

diantaranya:
membeli.
diingat.

 Bungkus yang tidak menambah harga jual sehingga tidak dapat besaing dengan

produk

sejenis

yang

lain.

 Bungkus di design agar dapat menjaga mutu barang, memudahkan pengangkutan,

penyimpanan, penyusunan di rak took, atau memmpunyai kegiatan setelah dipakai habis
(ada

kegiatan

ganda).

c.

Merk

Barang

Merk barang yang dinyatakan dengan kata-kata saja atau disertai dengan gambar tertentu
untuk mempertegaskan adalah sangat penting bagi perusahaan untuk membedakan
perusahaan yang satu dengan yang lain. Dengan melihat merk seseorang yang sudah

menggemari atau fanatic terhadap rasanya, mutunya atau keadaanya tidak akan nemilih
lagi dalam memilih lagi dalam membeli barang cukup hanya dengan melihat gambar
tertentu atau kata-kata tertentu dalam suatu prroduk menganggap sudah cukup
memutuskan

untuk

membeli.

Dengan merk yang sudah menjadi langganan pemakai dapat menghemat waktu dalam
membeli karena dapat menyuruh orang lain untuk membelinya (praktis) dan membuat
anggaran

tertentu

dalam

memakainya.

Banyaknya manfaat yang dapat diperoleh konsumen ini ternyata terlihat juga oleh
produsen sehingga sering sekali produsen menggunakan merk tersebut sebagai salah satu
strategi pemasarannya dengan jalan perusahaan memproduksi barang yang tidak terlalu
berbeda setiap memakai berbagai merk, hal ini dilakukan untuk menguasai pasar.
2.

Price

(Harga)

Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga,
struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai
kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan
seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat
terjangkau

oleh

konsumen.

Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “price is the amount of money charged for
a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers
exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga adalah
sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga
adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari
kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. Sedangkan Stanton mendefinisikan
harga: “Price is the amount of money and or goods needed to acquire some combination
of another goods and its companying services”. Pengertian di atas mengandung arti
bahwa harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan
kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan
elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan
stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau
menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari
penjualan.
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pengguna untuk mendapatkan
produk. Dengan kata lain seseorang akan membeli barang kita jika pengorbanan yang
dikeluarkan (uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari prouksi

tersebut (Moenroe, 1990). Jika hal ini dikaitkan dengan produk layanan, maka seseorang
akan datang ke tempat kita jika waktu atau dana yang dikorbankan untuk mendapatkan
produk

layanan

kita

sesuai

dengan

produk

layanan

yang

ditawarkan.

Harga dan kebijaksanaan harga adalah elemen yang paling banyak diperdebatkan dalam
pemasaran. Harga adalah satu-satunya variabel strategi pemasaran yang berkaitan
dengan pemasukan, bagaimanapun harga mendatangkan masalah tersendiri. Condous
(1983) menyarankan, “…apabila pengenaan biaya (charging) merupakan suatu
keharusan, maka besarnya harus disesuaikan dengan kemampuan pengguna.”
Dalam hal pemasaran jasa, kreatifitas dan keahlian manajemen paling banyak
dibutuhkan dalam masalah penetapan harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan
dampak yang penting dalam penetapan harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan
dampak yang penting dalam penetapan harga. Hal yang menarik sekali adalah bahwa
para penjual kerap kali mengetahui permintaan in-elastis. Oleh karena itu mereka
menetapkan harga yang paling tinggi. Akan tetapi mereka lalai bertindak yang
sebaliknya, jika menghadpi permintaan yang elastis, walaupun harga lebih rendah akan
menaikkan penjualan unit, pendapatan total, penggunaan fasilitas dan mungkin juga
naiknya

laba

bersih.

Prinsip penetapan harga barang dapat juga diterapkan daam penetapan harga jasa. Secara
singkat prinsip-prinsip penetapan harga menurut Zeithaml dan Bitner (1996) adalah
sebagai

berikut:

1. Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor dalam menetapkan harganya,
yang mencakup: pemilihan tujuan penetapan harga, menentukan tingkat permintaan,
prakiraan biaya, menganalisis harga yang ditetapkan dan produk yang ditawarkan
pesaing,

pemilihan

metode

penetapan

harga,

dan

menentukan

harga

akhir.

2. Perusahaan tidak selalu harus berupaya mencari profit makasimum melalui penetapan
harga.

Sasaran

lain

yang

bisa

mereka

capai

adalah

mencakup

survival,

memakasimumkan penerimaan sekarang, memakasimumkan pertumbuhan penjualan,
memakasimumkan penguasaan (skimming) pasar dan kepemimpinan produk atau
kualitas.
3. Para pemasar hendaknya memahami seberapa responsif permintaan terhadap
perubahan harga. Untuk mengevaluasi sensitifitas harga, para pemasar bisa menghitung
elastisitas
Elastisitas

permintaan,
=

Persen

yang
(%)

dapat
perubahan

dirumuskan
dalam

sebagai

kuantitas

yang

berikut:
dibeli

Persentase

perubahan

dalam

harga

4. Berbagai jenis biaya harus sipertimbangkan dalam menetapkan harga, termasuk di
dalamnya adalah biaya langsung dan tidak langsung, biaya tetap dan biaya variabel,
biaya tidak langsung yang bisa dilacak, dan biaya-biaya yang teralokasi. Bila suatu
produk atau jasa harus mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, harga harus mampu
menutup

semua

biaya

mencakup

mark-upnya.

5. Harga-harga para pesaing akan mempengaruhi tingkat permintaan barang dan jasa
yang ditawarkan peruasahaan dan karenanya harus dipertimbangkan dalam proses
penetapan

harga.

6. Berbagai cara penetapan yang ada mencakup mark-up, sasaran perolehan, nilai yang
bisa

diterima,

going

rate,

sealed-bid,

dan

harga

psikologis.

7. Setelah menetapkan struktur harga, perusahaan menyesuikan harganya dengan
menggunakan harga geografis, diskon harga, harga promosi, dan harga diskrimiasi, serta
harga

bauran

produk.

Dalam situasi tertentu, pengguna melakukan penilaian atau menghitung-hitung tentang
apa yang akan mereka peroleh sebagai balasan dari apa yang mereka berikan. Dengan
demikian, harga merupakan pembatas (trade-of) untuk sejumlah benefit (nilai) yang akan
diberikan oleh suatu produk (barang atau jasa) dengan sejumlah biaya yang dikaitkan
dengan sejumlah biaya yang dikaitkan dengan penggunaan produk tersebut (Yazid),
1999). Pusat informasi yang menghendaki profit harus mampu menutup semua biaya
yang berkaitan dengan proses memproduksi dan memasarkan suatu jasa. Selanjutnya
menetapkan marjin secukupnya sehingga mampu memberikan keuntungan yang
memuaskan.
Yazid (1999) yang mengatakan bahwa, “Harga atau biaya sebuah jasa akan mencakup
harga yang bersifat moneter dan harga yang bersifat non-moneter. Harga yang bersifat
moneter mempuyai peranan penting bagi bagian pemasaran untuk mengukur tingkat atau
porsi penerimaan dari konsumen”. Selanjutnya dikatakan bahwa, di samping itu
beberapa biaya non-moneter yang mungkin diperhitungkan konsumen ketika
menggunakan

suatu

jasa

mencakup:

1. Waktu. Waktu merupakan komoditas utama bagi sejumlah orang, dan bagi seseorang
yang menawarkan jasa dengan pelayanan yang berbeda kepada setiap individu, tetapi

mempunyai keterbatasan waktu, mereka akan memperhitungkan biaya terhadap waktu
yang digunakan dalam mencari/memburu suatu jasa, karena barangkali waktu yang
terbuang

itu

sebenarnya

dapat

digunakan

untuk

keperluan

lain.

2. Upaya-upaya yang bersifat fisik. Biaya untuk melakukan upaya-upaya fisik yang
diperlukan unruk memperoleh sejumlah jasa bisa saja dimasukkan, khususnya bila
penyajian

jasa

dilakukan

secara

swalayan.

3. Biaya-biaya sensor. Biaya-biaya ini bisa saja dikenakan sehubungan dengan adanya
kebisingan, bau tidak sedap, aliran udara yang tidak lancar, terlalu panas atau terlalu
dingin ruangannya, tempat duduk yang tidak nyaman, lingkungan yang terkesan jorok,
bahkan

rasa

yang

tidak

mengenakkan.

4. Biaya-biaya psikologis. Biaya-biaya ini kadang-kadang dikenakan untuk penggunaan
suatu jasa tertentu, seperti upaya yang bersifat mental (berpikir), perasaan adanya
ketimpangan

atau

ketidakadilan

3.

bahkan

rasa

takut.

(Yazid,

Promotion

1999)

(Promosi)

Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan
Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang
ditempuh

perusahaan

dalam

rangka

menjual

produk

ke

3.1.1

konsumen.
Promosi

1.

Pengertian

Promosi.

Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dapat mengarahkan
organisasi atau seseorang untuk menciptakan transaksi antara pembeli dan penjual.
Promosi merupakan kegiatan terakhir dari marketing mix yang sangat penting karena
sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana keputusan
terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen. Oleh karena itu
pembeli adalah raja. Para produsen berbagai barang bersaing untuk merebut hati pembeli
agar

tertarik

dan

mau

membeli

barang

yang

dijualnya.

Pada dasarnya keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh motif-motif pertimbangan
secara emosional, seperti : merasa bangga, sugesti, angan-angan dan sebagainya. Tetapi
bisa juga pembeli membeli secara rasional seperti: karena mempertimbangkan riwatnya,
ekonomisnya,

segi

kepraktisan,

harganya,

pengangkutannya

dan

sebagainya.

Dalam promosi terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan, pada umumnya ada 4
kegiatan

yang

biasa

dilakukan

yaitu:

a.

Periklanan.

b.

Personal

c.

selling.

Promosi

d.

penjualan.

Publisitas

a.

dan

humas.

Periklanan

(Advertensi)

Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang sering dilakukan
perusahaan melalui komunikasi non individu dengan sejumlah biaya seperti iklan
melalui media masa, perusahaan iklan, lembaga non laba, individu-individu yang
membuat

poster

dan

sebagainya.

Periklanan dilakukan untuk memasarkan produk baru, memasuki segmen pasar yang
baru atau yang tidak terjangkau oleh salesman maupun personal selling. Periklanan
sering dilakukan baik melalui surat kabar, radio dan TV, pos langsung atau bahkan
melalui

biro

b.

periklanan.

Personal

selling

Personal selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan antar individu yang sering
bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau
mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan kedua belah
pihak.*)
Proses

personal

selling

Pelayanan
*)

adalah

sebagai

berikut:

sesudah

Nichles

:

“Principles

c.

of

penjualan

marketing”

Prentice

Hall

Promosi

1978.
penjualan

Promosi penjualan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi dengan menggunakan alat
peraga seperti: Peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang dan sebagainya.
d.

Publisitas

Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan periklanan yaitu
melalui media masa tetapi informasi yang diberikan tidak dalam bentuk iklan tetapi
berupa

berita.

Biasanya lembaga yang dipublisitaskan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun tetapi bisa
merugikan

kalau

4.

Saluran

lembaga

yang

dipublisitaskan

Distribusi

(

diberitakan

kejelekannya.

Place

)

Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para
pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet
yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.
4.1.

Pengertian

Saluran

Distribusi.

Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the company
undertakes to make the product accessible and available to target customer”. Berbagai
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan
tersedia

untuk

konsumen

sasaran.

Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi mempunyai peranan yang
sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari
distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh
konsumen

pada

4.2

waktu

dan

Pemilihan

tempat

yang

saluran

tepat.
distribusi

Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada
pelanggan

melibatkan

pemikiran

tentang

bagaimana

cara

mengirimkan

atau

menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus
dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat
dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Saluran distribusi dapat
dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang
terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau
dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi
untuk

menjangkau

populasi

yang

tersebar

luas.

Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai produsen untuk menyalurkan barang hasil
produksinya kepada konsumen, baik sampai berpindahnya hak (penguasaan) sampai
dengan pemindahan barang maupun hanya pemindahan hak kepemilikannya saja.
Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Sifat pembeli, seperti kebiasaan membeli, frekuensi pembelian, letak geografis dsb.
b.

Sifat

c.

Sifat

d.
e.

produk.
perantara.

Sifat
Sifat

perusahaan,

pesaing
dan

sebagainya

Sifat pembeli sangat mempengaruhi keputusan produsen dalam memilih saluran
distribusi

yang

dipakai.

Sebagai contohnya, kalau jumlah pembeli hanya, frekuensi pembelian dalam jumlah
yang kecil-kecil maka akan membuat produsen cenderung memilih saluran distribusi
yang

panjang.

Demikian juga sifat produk juga merupakan pertimbangan produsen yang tidak kalah
pentingnya. Misalnya, apakah barang tersebut mudah rusak atau tidak, bagaimana
ukurannya, bagaimana kualitas barang kalau dilihat dari segi konsumen, harganya dan
sebagainya. Kesemuanya itu perlu dijadikan bahan pertimbangan yang penting juga.
Demikian juga masalah sifat perantara, perusahaan, pesaing, pasar yang dituju dan
sebagainya menjadi faktor yang penting dalam memilih saluran distribusi yang akan
digunakan perusahaan. Saluran distribusi yang digunakan itu dengan tujuan agar barang
yang ditawarkan sampai pada konsumen industry maupun konsumen akhir.
4.3

Alternatif

pemilihan

saluran

distribusi.

Untuk memakai saluran distribusi tertentu di samping mempertimbangkan faktor-faktor
di atas perusahaan juga perlu mengetahui unsure apa saja yang sebenarnya juga
mempengaruhi

pemilihan

a.

saluran

distribusi,

diantaranya:

Tipe

perantara.

Perantara dalam kenyataannya juga melakukan beberapa macam fungsi pemasaran
seperti penyimpanan, pengangkutan, penjualan, pembelian dan sebagainya. Kalau fungsi
pemasaran yang dilakukan perantara ternyata lebih efisien disbanding dengan kalau
fungsi pemasaran dilakukan oleh produsen maka produsen yang bersangkutan biasanya
memasukan
Pada

perantara
dasarnya

kedalam
ada

saluran
3

distribusi

jenis

yang

perantara

dipilihnya.
yaitu

:

1. Pedagang (Wholesaler) adalah perantara yang secara nyata mempunyai barang
dagangan dan melakukan fungsi pemasaran di mana barang yang di dagangkan dalam
jumlah volume penjualan yang besar sehingga pedagang besar ini biasanya hanya
melayani pembelian dalam jumlah yang banyak atau dengan kata lain tidak melayani
kosumen akhir yang membeli untuk memenuhi kebutuhan pribadinnya (atau besifat nonbisnis).
2. Pengecer (retailer) adalah perantara yang berhubungan langsung dengan konsumen
akhir
Kalau

baik

konsumen

digambarkan

untuk
saaluran

keperluan
distribusi

pribadi

maupun

tersebut

adalah

konsumen

industri.

sebagai

berikut:

Gambar

5.3.

Saluran

distribusi

pemasaran.

3. Agen, Agen merupakan perantara yang ketiga, agen mempunyai perbedaan baik
dengan pedagang besar mupun pengecer. Hal ini diperlihatkan pada masalah hak
kepemilikan barang yang dijualnya. Kalau pedagang besar dan pengecer memiliki hak
milik pada barang yang dijual maka kalau pada agen sebaliknya. Biarpun sebagai agen
mereka bisa menjual dalam partai besar tetapi tetap hak miliknya ada pada produsennya.
Kalau

digambarkan

sebagai

berikut:

Gambar 5.4. Saluran distribusi yang memasukan agen dan langsung ke konsumen akhir.
b.

Jumlah

Perantara.

Kalau ditinjau dari jumlah perantara, ini menyangkut untuk tingkat penyebaran pasar
yang

diinginkan

oleh

produsen.

Dengan mempertimbangkan jumlah perantara/penyalur maka produsen mempunyai 3
jenis
1.

kebijaksanaan

alternative

pemakaian

Distribusi

saluran

distribusi,

yaitu:
Insentif.

Kebijaksanaan yang dipakai perusahaan dengan jalan memakai sebanyak mungkin
penyalur atau pengecer untuk mencapai dengan cepat kebutuhan konsumen dapat
terpenuhi dengan segera. Biasanya kebijaksanaan ini dilakukan kalau produsen menjual
barang-barang konsumsi sejenis, konvinen atau kebutuhan pokok sehari-hari.
2.

Distribusi

selektif.

Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memakai beberapa perantara saja, untuk
memudahkan pengawasan terhadap penyalur. Distribusi ini dipakai untuk memasarkan
barang-barang baru, barang spesial maupun barang industri jenis peralatan ekstra.
Sehingga dalam pemakaian saluran distribusi ini produsen berusaha memilih berapa
penyalur yang benar-benar baik dan mampu melaksanakan fungsi pemasaran.
3.

Distribusi

eksklusif.

Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memilih satu perantara saja dalam
wilayah geografis tertentu. Hal ini digunakan untuk pengawasan yang lebih intensif dan
mendorong semangat penyalur agar agresif dalam melaksanakan fungsi pemasarannya.
Distribusi ini dipakai produsen penghasil barang-barang yang relatif mahal/berat.
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan (finance), teori Marketing mix
juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P

yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process
(Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple
Cow.[1]
Perencanaan saluran distribusi dilakukan dengan maksud untuk memperlancar
penyaluran produk agar sampai kepada konsumen. Dengan kegiatan distribusi ini
diharapkan dapat mempermudah konsumen untuk memperoleh produk setiap saat.
Kecepatan dan ketepatan dari saluran distribusi yang dilakukan oleh perusahaan akan
sangat membantu konsumen dalam mendapatkan produk perusahaan, hal ini agar dapat
menaikkan

BAB

citra

keberadaan

produk

dan

perusahaan

itu

sendiri.

III

PENUTUP
3.1

Kesimpulan

Dalam konsep pemasaran modern banyak perusahaan yang mengacu pada bauran
pemasaran di dalam merancang program pemasarannya. Bauran pemasaran yang terdiri
dari produk, harga, promosi dan saluran distribusi mempunyai peranan yang sangat
penting guna mensukseskan program pemasaran dari suatu perusahaan. Dengan
melakukan perencanaan terhadap empat bauran pemasaran diharapkan perusahaan dapat
merumuskan program pemasaran yang tepat bagi produk yang akan ditawarkan kepada
konsumen.
Perencanaan produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus benar- benar sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Selain itu, produk yang dihasilkan harus mencerminkan kualitas
yang baik. Hal tersebut agar sesuai dengan tujuan perusahaan yang mana produk yang
dihasilkan dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan
konsumen. Karena produk merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran, keberhasilan
suatu perusahaan dapat diketahui dari respon yang ditunjukkan oleh konsumen.
Pada situasi persaingan dan perubahan yang bergerak begitu cepat ini perusahaan ditekan
oleh faktor-aktor eksternal seperti perubahan teknologi, ekonomi, sosial kultural dan
pasar. Di sisi lain, secara internal perusahaan menghadapi perubahan organisasi yang tak
kalah peliknya, seperti masalah budaya perusahaan, struktur, karyawan, pemegang
saham. Dalam situasi seperti ini konsep pemasaran tidak lagi cukup hanya berbicara
tentang penjualan, periklanan atau bahkan konsep bauran pemasaran 4P (product, place,

pricing,

dan

promotion).

Pemasaran harus dilihat sebagai suatu konsep bisnis strategi (strategic business concept).
Artinya pemasaran tidak lagi sekadar marketing as it is, melainkan harus diintegrasikan
dengan

strategi

perusahaan

secara

DAFTAR

keseluruhan.

PUSTAKA

- Hermawan Kartajaya dan Philip Kotler, 2002, Rethinking Marketing; Sustainable
Marketing

Enterprise

in

Asia.

Jakarta:

Prenhallindo.

- Keegan, Warren J. 1996, Manajemen Pemasaran Global: Alih Bahasa, Alexander
Sindoro

Jilid

1,

Jakarta:

Prenhallindo.

- Widyatmini,1995, Pengantar Bisnis,Cetakan ke IV edisi 1,seri,Depok,Seri Diktat
Kuliah:

Gunadarma

- Gruenwald, G. 1985. Seri Pemasaran dan Promosi, Pengembangan Produk Baru, PT
Alex

Media

Komputindo,

Jakarta

- Kotler, P. 1995. Manajemen Pemasaran; Analisa, Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian.

Jilid

I,

edisi

- Dan Berbagai sumber lainnya.

kedelapan,

Penerbit

Salemba

Empat,

Jakarta.