Pengaruh Pemberian Tunjangan Sertifikasi Terhadap Tingkat Kinerja Guru (Studi Pada Sma Negeri I Tigapanah, Kabupaten Karo)

(1)

BAB II

Metodologi Penelitian

II.1.Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan metode analisis data menggunakan analisis uji beda rata rata sampel saling bebas (Compare Means Independent Samples T-Test). Analisis ini digunakan untuk melihat perbedaan rata rata dengan membandingkan dua sampel yang sama dengan perlakuan yang berbeda. Dalam hal ini yang dibandingkan adalah perbedaan rata-rata dari tingkat kinerja antara guru yang sudah menerima tunjangan sertifikasi dengan guru yang belum menerima tunjangan sertifikasi.

II.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sebuah sekolah SMA Negeri I Tigapanah, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

II.3.Polulasi dan Sampel


(2)

Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga29

29

Sofian Effendi 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta :LP3ES., hal 95

. Menurut Sugyono populasi ialah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan olehpeneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi nya adalah seluruh guru dan tenaga pengajar yang ada di lokasi penelitian SMA Negeri I Tigapanah, Kec. Tigapanah, Kab.Karo Sumatera Utara.

II.3.2.Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya. Pengambilan dari sebagian populasi itu dimaksudkan sebagai representasi dari populasi sehingga kesimpulan juga berlaku bagi keseluruhan populasi.MenurutArikunto, apbila populasi kurang dari 100 orang, maka diambil keeluruhannya, namun apabila jumlah populasinya lebih dari 100 orang, maka sampel diambil diantara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih dari jumlah populasi yang tersedia.

Berdasarkan pemaparan di atas yang menjadi sampel penelitian ini adalah semua guru dan tenaga pengajar di SMA Negeri I Tigapanah, Kab.Karo yang sudah menerima tunjangan sertirfikasi maupun yang belum menerima tunjangan sertifikasi yang berjumlah sebanyak 70 orang.orang.


(3)

II.4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperolah data ataupun suatu informasi dan keterangan-keterangan lain yang diperlukan, maka peenliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Teknik Pengumpulan Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh ataupun yang dikumpulkan oleh peneliti secra langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sbagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date .Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan untuk mendapatkan data primer adalah dengan menggunakan teknik seperti: observasi lapangan, diskusi terfokus, dan pembagian angket atau kuesioner.

a. Kuesioner , yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membuat sejumlah pertanyaan tertulis mengenai suatu masalah ataau bidang yang akan ditelitiyang dilengkapi dengan alternative jawaban untuk memperoleh informasi yang relevan dari responden serta informasi yang dibutuhkan.

b. Observasi atau Pengamatan, yaitu teknik pengumpulan data cara mengamati cara mengamati secara langsung obyek penelitian , dan kemudian mencatat gejala-gejala yang ditemukan di lapangan untuk


(4)

melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan yang berkenaan dengan permasalahn penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data Skunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh ataupun data yang dikumpulkan oleh seorang peneliti dari berbagai sumber yang telah ada sebelumnya tanpa harus langsung terjun ke lokasi penelitian. Dalam hal ini peneliti hanya akan berperan sebagai tangan kedua. Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain. Teknik pengumpulan data skunder yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan yang terdiri dari :

a. Penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu pengumpulan data yang diperoleh dri buku-buku, karya ilmiah, pendapat ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

b. Studi Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen-dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan.

II.4.1.Teknik Penentuan Skor

Melalui penyebaran kuesioner yang berisikan beberapa pertanyaan, maka ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang bersifat kuantitatif.


(5)

Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai skalaLikert untuk menilai jawaban kuesioner. Adapun saskor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut :

1. Untuk jawaban alternatif “Sering Sekali” (SS) diberikan skor 5 2. Untuk jawaban alternatif “Sering” (SR) diberikan skor 4 3. Untuk jawaban alternatif “Ragu-ragu” (RG) diberikan skor 3 4. Untuk jawaban alternatif “Kadang-kadang”(KD) diberikan skor 2 5. Untuk jawaban alternatif “Tidak Pernah” (TP) diberikan skor 1

II.5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kuantitatif yakni dengan membandingkan rata-rata dari tingkat kinerja antara guru penerima tunjangan sertifikasi dengan guru yang belum menerima tunjangan sertifikasi. Untuk membandingkan rata rata kinerja tersebut, peneliti menggunakan uji beda dua rata rata sampel saling bebas atau Compare Means Independent Sample T-Test.

Adapun metode statistic yang digunakan adalah :

1. Uji Normalitas Data Dengan Metode Shapiro-Wilk

Untuk menguji dua sampel independen dan menguji hipotesis nol bahwa mereka berasal dari distribusi yang identik. Kriteria uji


(6)

normalitas metode Shapiro-Wilk mensyaratkan bahwa dua distribusi sampel dibandingkan. Ini berarti, mencari numerik maksimu di antaranya

2. Uji Beda Dua Rata- rata Sampel Saling Bebas. Dimana :

µ = µ1 - µ2

σ

=

�12

�−1

+

�22

�−2

Keterangan :

µ = Rata-rata populasi

µ1 = Rata-rata hasil kinerja sampel 1

µ2 = Rata-rata hasil kinerja sampel 2

σ = Simpangan Baku atau Standar Deviasi populasi

S = Simpangan baku sampel

n = Jumlah banyaknya sampel

3. Uji Homogenitas Varian


(7)

F =

Keterangan :

F : Varian yang dicari

S12 : Varian Yang terbesar S22 :Varian yan terkecil df1 = n1-1 dan df2 = n2-1

II.5.1.Uji Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari masalah yang diteliti dan memberikan alur untuk dapat membuktikan masalah yang diteliti.Pembuktian dari hipotesis tersebut memerlukan teori yang didukung oleh data dan fakta yang jelas. Berdasarkan masalah yang diteliti maka penulis membuat uji hipotesis sebagai berikut :

Langkah –langkah yang dilakukan untuk melakukan uji hipotesis adalah menggunakan uji t sebagai berikut :

a. Menetukan standar deviasi yang diturunkan dari rumus gabungan digunakan rumus sebagai berikut :


(8)

Keterangan :

S2 = Varian Gabungan

n1atau n2 = Jumlah sampel Guru penerima tunjangan sertifikasi dan guru yang belum menerima tunjangan sertifikasi.

S1 atau S2 = Standar deviasi sampel guru penerima tunjangan sertifikasi dan guru yang belum menerima tunjangan sertifikasi

b. Mencari perbedaan kinerja antara guru yang sudah menerima tunjangan sertifikasi dan guru yang belum menerima tunjangan sertifikasi dengan menggunakan uji hipotesis dua rata-rata. Dalam uji hipotesis uji beda dua rata-rata terdapat dua teknik melakukan uji t atau auji hipotesis.

1. Untuk sampel yang berukuran besar,atau n > 30 (sampel besar) digunakan uji hipotesis dengan metode uji z.

Keterangan :

z = uji hipotesis x1 = rata rata sampel 1

z = ��−��

�(�����+�����)

=

∑ �� � � �=� −

�∑�=���� �


(9)

x2 = rata-rata sampel 2

n = jumlah banyaknya sampel

2. Untuk sampel yang berukuran kecil, atau n ≤ 30, maka digunakan uji hipotesis dengan metode uji t.

t hitung mempunyai distribusi t dengan derajat kebebasan sebesar n1 + n2 – 2. Cara pengujiannya seperti yang sebelumnya, artinya Z0(t0) dibandingkan dengan zα zα / 2’ - zα / 2 (tα’ tα / 2’ - tα / 2).

Kriteria pengujian Ho ditolak jika hitung ≥ t / z

Untuk mengetahui ditolak atau tidaknya hipotesis, Ridwan dan Sunarto (2007:83) mengungkapkan kaidah yang digunakan dalam pengujian terhadap hipotesis penelitian sebagaimana dikutip berikut ini :

Kaidah pengujian :

“jika t hitung atau z hitung ≥ t table, maka t olak Ho artinya signifikan, dan t hitung atau z hitung ≤ t table, maka terima Ho artinya tidak

signifikan.”

t = ��−��

�(��−� )��+(��−�)�

����(��+��−�)


(10)

Nilai t tabel bisa ditemukan dengan bantuan tabel distribusi t student yang sudah tersedia secara umum.

BAB III


(1)

Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai skalaLikert untuk menilai jawaban kuesioner. Adapun saskor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut :

1. Untuk jawaban alternatif “Sering Sekali” (SS) diberikan skor 5 2. Untuk jawaban alternatif “Sering” (SR) diberikan skor 4 3. Untuk jawaban alternatif “Ragu-ragu” (RG) diberikan skor 3 4. Untuk jawaban alternatif “Kadang-kadang”(KD) diberikan skor 2 5. Untuk jawaban alternatif “Tidak Pernah” (TP) diberikan skor 1 II.5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kuantitatif yakni dengan membandingkan rata-rata dari tingkat kinerja antara guru penerima tunjangan sertifikasi dengan guru yang belum menerima tunjangan sertifikasi. Untuk membandingkan rata rata kinerja tersebut, peneliti menggunakan uji beda dua rata rata sampel saling bebas atau Compare Means Independent Sample T-Test.

Adapun metode statistic yang digunakan adalah :

1. Uji Normalitas Data Dengan Metode Shapiro-Wilk

Untuk menguji dua sampel independen dan menguji hipotesis nol bahwa mereka berasal dari distribusi yang identik. Kriteria uji


(2)

normalitas metode Shapiro-Wilk mensyaratkan bahwa dua distribusi sampel dibandingkan. Ini berarti, mencari numerik maksimu di antaranya

2. Uji Beda Dua Rata- rata Sampel Saling Bebas. Dimana :

µ = µ1 - µ2

σ

=

�12

�−1

+

�22

�−2

Keterangan :

µ = Rata-rata populasi

µ1 = Rata-rata hasil kinerja sampel 1 µ2 = Rata-rata hasil kinerja sampel 2

σ = Simpangan Baku atau Standar Deviasi populasi S = Simpangan baku sampel

n = Jumlah banyaknya sampel 3. Uji Homogenitas Varian Perhitungan dengan menggunakan uji F :


(3)

F = Keterangan :

F : Varian yang dicari S12 : Varian Yang terbesar

S22 :Varian yan terkecil

df1 = n1-1 dan df2 = n2-1 II.5.1.Uji Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari masalah yang diteliti dan memberikan alur untuk dapat membuktikan masalah yang diteliti.Pembuktian dari hipotesis tersebut memerlukan teori yang didukung oleh data dan fakta yang jelas. Berdasarkan masalah yang diteliti maka penulis membuat uji hipotesis sebagai berikut :

Langkah –langkah yang dilakukan untuk melakukan uji hipotesis adalah menggunakan uji t sebagai berikut :

a. Menetukan standar deviasi yang diturunkan dari rumus gabungan digunakan rumus sebagai berikut :


(4)

Keterangan :

S2 = Varian Gabungan

n1atau n2 = Jumlah sampel Guru penerima tunjangan sertifikasi dan guru

yang belum menerima tunjangan sertifikasi.

S1 atau S2 = Standar deviasi sampel guru penerima tunjangan sertifikasi

dan guru yang belum menerima tunjangan sertifikasi

b. Mencari perbedaan kinerja antara guru yang sudah menerima tunjangan sertifikasi dan guru yang belum menerima tunjangan sertifikasi dengan menggunakan uji hipotesis dua rata-rata. Dalam uji hipotesis uji beda dua rata-rata terdapat dua teknik melakukan uji t atau auji hipotesis.

1. Untuk sampel yang berukuran besar,atau n > 30 (sampel besar) digunakan uji hipotesis dengan metode uji z.

Keterangan :

z = uji hipotesis x1 = rata rata sampel 1

z = ��−�� �(�����+�����)

=

∑ �� � � �=� −

�∑�=���� � �−�


(5)

x2 = rata-rata sampel 2

n = jumlah banyaknya sampel

2. Untuk sampel yang berukuran kecil, atau n ≤ 30, maka digunakan uji hipotesis dengan metode uji t.

t hitung mempunyai distribusi t dengan derajat kebebasan sebesar n1 + n2 – 2. Cara

pengujiannya seperti yang sebelumnya, artinya Z0(t0) dibandingkan dengan zα zα / 2’ -

zα / 2 (tα’ tα / 2’ - tα / 2).

Kriteria pengujian Ho ditolak jika hitung ≥ t / z

Untuk mengetahui ditolak atau tidaknya hipotesis, Ridwan dan Sunarto (2007:83) mengungkapkan kaidah yang digunakan dalam pengujian terhadap hipotesis penelitian sebagaimana dikutip berikut ini :

Kaidah pengujian :

“jika t hitung atau z hitung ≥ t table, maka t olak Ho artinya signifikan, dan t hitung atau z hitung ≤ t table, maka terima Ho artinya tidak

signifikan.”

t = ��−��

�(��−� )��+(��−�)�

����(��+��−�)


(6)

Nilai t tabel bisa ditemukan dengan bantuan tabel distribusi t student yang sudah tersedia secara umum.

BAB III