Formulasi dan Uji Efek Anti-Aging dari Krim yang Mengandung Minyak Alpukat (Avocado oil)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kulit merupakan lapisan terluar tubuh manusia yang bersentuhan
langsung dengan lingkungan diluar tubuh. Dengan melakukan segala upaya
untuk membuat kulit menjadi sehat dan terawat, salah satunya adalah dengan
menggunakan produk perawatan kulit. Segala bentuk produk yang menghambat
atau yang lebih tepatnya memperlambat proses penuaan dapat dikategorikan
sebagai anti-penuaan (anti-aging) (Prianto, 2014).
Proses menua merupakan akumulasi semua perubahan yang terjadi
dengan berlalunya waktu (Silalahi, 2006). Menjadi tua merupakan proses normal
yang terjadi pada setiap manusia, namun akan menjadi masalah apabila terjadi
lebih cepat dari waktunya atau umumnya yang disebut penuaan dini (Jaelani,
2009).
Anti-aging merupakan suatu sediaan atau produk yang berguna untuk
mencegah atau memperlambat efek penuaan sehingga terlihat segar, lebih cantik,
dan awet muda. Terapi anti-aging akan lebih baik apabila dilakukan sedini
mungkin, yakni disaat seluruh fungsi sel-sel tubuh masih sehat dan berfungsi
dengan baik. Akhir-akhir ini banyak produk krim mengandung bahan anti-aging,
namun kebenaran dari produk-produk tersebut untuk mencegah penuaan dini

sering menjadi bahan untuk diperbincangkan dan diteliti. Menurut hasil
penelitian para pakar, krim anti-aging dirancang secara khusus untuk mencegah
penuaan dini terutama jika diaplikasikan pada malam hari (Fauzi dan Nurmalina,
2012).

1
Universitas Sumatera Utara

Minyak alpukat mempunyai peranan penting dalam industri kosmetik. Di
dalam minyak alpukat terdapat sterol yang disebut fitosterol yang memiliki
kemampuan daya serap seperti lanolin. Minyak alpukat sangat cocok digunakan
untuk kulit yang digunakan dengan cara mengoleskan atau pun digosok pada
kulit yang di aplikasikan dalam bentuk krim, minyak pijat, dan lain-lain.
Kemampuan minyak alpukat untuk dapat menembus atau menyerap ke dalam
kulit tidak diragukan lagi. Banyaknya asam lemak tak jenuh dalam minyak
alpukat dapat berfungsi sebagai pelembap kulit alami serta dapat membuat kulit
terlihat lembut dan muda (Human, 1987).
Minyak alpukat juga mengandung vitamin A yang jika diaplikasikan
pada kulit berfungsi mencegah kulit kering, serta vitamin E yang sangat efektif
mencegah kerutan pada kulit dan memperlambat proses penuaan (Finau, 2011).

Selain itu minyak alpukat juga mengandung vitamin C yaang dapat membantu
meningkatkan produksi kolagen pada kulit (Achroni, 2012).
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang pemanfaatan minyak alpukat dalam formulasi
sediaan krim sebagai anti-aging.

1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah minyak alpukat dapat diformulasi dalam sediaan krim
sebagai anti-aging.
2. Apakah perbedaan konsentrasi minyak alpukat dalam sediaan krim

mempengaruhi efektivitas anti-aging.

2
Universitas Sumatera Utara

1.3 Hipotesa Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesa dalam penelitian
ini adalah:

1. Minyak alpukat dapat diformulasi dalam sediaan krim sebagai antiaging.

2. Perbedaan konsentrasi minyak alpukat dalam sediaan krim
mempengaruhi efektivitas anti-aging.

1.4 Tujuan Penelitian
1.

Untuk

memformulasikan

sediaan

krim

anti-aging

dengan


menggunakan bahan berkhasiat minyak alpukat.
2.

Untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi terhadap
efektivitas anti-aging.

1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah membuat sediaan krim anti-aging
dengan minyak alpukat yang merupakan bahan alami dalam sediaan kosmetika.

3
Universitas Sumatera Utara