Formulasi Krim Anti-Aging Yang Mengandung Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Penuaan merupakan proses alamiah dalam kehidupan manusia. Menua erat
kaitannya dengan berbagai proses degenerative. Proses penuaan dini ditandai
dengan pada wajah biasanya terlihat wrinkle atau kerut/keriput, kulit kering dan
kasar, bercak ketuaan/pigmentasi dan kekenyalan kulit menurun. Pada orang yang
mengalami penuaan dini akan lebih mudah mengidap penyakit degeneratif
(Moini, et al., 2002).
Penuaan kulit adalah sebuah proses biologis kompleks yang dipengaruhi
oleh kombinasi faktor eksogen dan endogen, yang mengarah ke perubahan
struktural dan fisiologis dalam lapisan kulit serta perubahan dalam penampilan
kulit, terutama pada daerah kulit yang terkena sinar matahari (Surjanto, et al.,
2016).
Sinar matahari merupakan Faktor eksogen utama yang dapat menyebabkan
terjadi penuaan kulit (photoaging), di mana paparan sinar matahari berlebihan
dapat mengakibatkan berbagai kerusakan pada kulit, karena efek fotobiologik
UVA dan UVB yang menimbulkan radikal bebas akan merusak struktur kulit dan
menimbulkan kerusakan DNA serta menurunkan respon imun. Selain itu faktor
ekternal lainnya dapat meningkatkan radikal bebas seperti sinar x, polusi, rokok,

petisida, merokok, minuman beralkohol, obat-obatan dan nutrisi yang tidak
seimbang dan lain-lainnya (Ardhie, 2011).

1
Universitas Sumatera Utara

Radikal bebas adalah molekul atau atom yang sifat kimianya sangat tidak
stabil. Senyawa ini memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan,
sehingga senyawa ini cenderung reaktif menyerang molekul lain untuk
mendapatkan elektron guna menstabilkan atom atau molekulnya sendiri. Serangan
ini menyebabkan timbulnya senyawa abnormal yang memicu terjadinya reaksi
berantai sehingga merusak sel dan jaringan-jaringan tubuh (Muliyawan dan
Suriana., 2013).
Beragam cara diupayakan untuk mencegah ataupun memperbaiki dampak
penuaan. Penggunaan antioksidan merupakan salah satu upaya yang sering
dilakukan untuk mencegah penuaan. Antioksidan merupakan molekul atau
senyawa yang dapat meredam aktivitas radikal bebas dengan mencegah oksidasi
sel (Ardhie, 2011).
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kosmetik,
degradasi dan inhibisi penuaan juga dapat dilakukan sehingga kulit dapat terlihat

lebih muda (Reveny, et al., 2016). Penuaan dapat dihambat dengan menggunakan
krim anti-aging. Krim

Anti-aging atau anti penuaan adalah kosmetik yang

memiliki bioaktivitas yang mampu mencegah atau memperbaiki tanda-tanda
penuaan (Draelos dan Thaman, 2006).
Minyak kelapa murni atau VCO menarik perhatian para peneliti karena
diyakini berkhasiat untuk kesehatan diantaranya menurunkan resiko kanker,
membantu mencegah infeksi virus, mendukung system kekebalan tubuh,
membantu kulit tetap lembut dan halus, tidak mengandung kolesterol dan tidak
menyebabkan kegemukan (Lim, et al., 2014).

2
Universitas Sumatera Utara

Komponen kimia asam lemak yang terkandung dalam VCO adalah asam
lemak jenuh rantai sedang dan pendek, asam lemak jenuh rantai sedang dan
pendek mudah dicerna dan diserap tubuh. Adapun senyawa asam lemak jenuhnya
adalah asam laurat (41-52 %), asam lemak miristat (13-19%), asam lemak

palmitat (7,5-10,5%), asam lemak kaprilat (5-10 %), asam lemak kaprat (45,8%),
asam lemak stearat (1-3%). Di dalam istilah kesehatan, asam lemak jenuh tersebut
lebih dikenal dengan nama Medium Chain Fatty Acid (MCFA). Sementara asam
lemak tak jenuh terdiri dari asam oleat (omega9) (5-8%), asam linoleat (omega 6)
(1,5-2,5%), dan asam palmitoleat (1,3%). Sedangkan komposisi kimia minyak
kelapa murni diantaranya ± 66% minyak, protein 6-7% dari berat keringnya, air
48%, serat kasar 5%, kadar abu ±2%. Selain asam lemak, beberapa komponen
kimia lain yang telah diketahui terkandung dalam virgin coconut oil adalah sterol,
vitamin E dan fraksi polifenol (asam fenolat) (Pulung, et al., 2016). Di samping
itu Eder, et al., (2005) melaporkan bahwa virgin coconut oil menghambat
kerusakan oksidasi DNA lebih baik dibanding minyak bunga matahari.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
a. Apakah Minyak Kelapa Murni (VCO) dapat diformulasikan dalam sediaan
krim dengan tipe emulsi minyak dalam air?
b. Apakah krim yang mengandung Minyak Kelapa Murni (VCO) mampu
memberikan efek anti-aging pada kulit?


3
Universitas Sumatera Utara

1.3 Hipotesis Penelitian
Adapun Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
a. Minyak Kelapa Murni (VCO) dapat diformulasikan dalam sediaan krim
dengan tipe emulsi minyak dalam air.
b. Krim yang mengandung Minyak Kelapa Murni (VCO) mampu memberikan
efek anti-aging pada kulit.

1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui apakah Minyak Kelapa Murni (VCO) dapat diformulasikan
dalam bentuk sediaan krim dengan tipe emulsi minyak dalam air.
b. Untuk mengetahui apakah krim yang mengandung Minyak Kelapa Murni
(VCO) mampu memberikan efek anti-aging pada kulit.

1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
a. Meningkatkan dayaguna dari Minyak Kelapa Murni (VCO).

b. Mengetahui efek dari Minyak Kelapa Murni (VCO) yang diformulasikan
dalam sediaan krim sebagai anti-aging yang dapat meningkatkan kadar air,
mengecilkan pori, mengurangi noda (spot) dan mengurangi keriput.

4
Universitas Sumatera Utara