Asuhan Keperawatan pada Tn. A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Lingkungan IX Kel. Harjosari II Kec. Medan Amplas
Lampiran 1
FORMAT PENGKAJIAN PASIEN
I.
BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn.A
Jenis kelamin
: laki-laki
Umur
: 50 tahun
Status perkawinan
: sudah menikah
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Harjo Sari II, lingkungan IX Kecamatan
Medan Amplas
II.
Tanggal masuk
: 28 Agustus 2014
No. Register
:-
Ruangan/kamar
:-
Golongan Darah
:A
Tanggal Pengkajian
: 19 Mei 2015
Tanggal Operasi
:-
Diagnosa Medis
:-
KELUHAN UTAMA
Pada saat pengkajian, keluarga pasien mengatakan bahwa pasien
mengalami kelemahan pada ekstremitas kanan atas dan bawah dan
susah untuk di gerakkan yang mengganggu aktivitas.
III.
RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Provocative/palliative
1. Apa penyebabnya
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak dapat berjalan
diakibatkan kelemahan umum ekstremitas kanan atas dan bawah.
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan
Lingkungan di sekitar hening, klien beristirahat dan rutin
mengikuti terapi dan mengkonsumsi obat herbal.
B. Quantity/quality
1. Bagaimana dirasakan
Keluarga pasien mengatakan bahwa tangan dan kaki pasien
sebelah kanan sulit untuk digerakkan.
2. Bagaimana dilihat
Pasien tidak dapat berjalan.
C. Region
1. Dimana lokasinya
Dibagian tangan dan kaki kanan pasien.
2. Apakah menyebar
Tidak menyebar.
D. Saverity
Pasien dapat mengangkat tangan dan kaki sebelah kanan dengan
kekuatan otot 3 yaitu dapat melakukan ROM secara penuh dengan
melawan gaya berat (gravitasi), tetapi tidak dapat melawan
tahanan.
E. Time
Kelemahan pada tangan dan kaki kanan pasien terjadi pada tahun
2014 ketika pasien sedang menunggu keberangkatan di Bandara,
tiba-tiba pasien terjatuh dan pingsan.
IV.
RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A. Penyakit yang pernah dialami
Keluarga mengatakan pasien mengalami riwayat penyakit yang
serius yaitu Hipertensi.
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Keluarga mengatakan pasien pernah mendapat tindakan medis
sebelumnya di Rumah Sakit Adam Malik.
C. Pernah dirawat/operasi
Keluarga mengatakan pasien pernah dirawat sebelumnya Di
Rumah Sakit Adam Malik.
D. Lama dirawat
Pasien dirawat selama 1 Minggu di Rumah Sakit Adam Malik.
E. Alergi
Pasien tidak pernah memiliki riwayat alergi.
F. Imunisasi
Keluarga mengatakan bahwa pasien
tidak mengingat lagi
imunisasi apa yang sudah diberikan.
V.
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang tua
Kedua orang tua terkena Hipertensi.
B. Saudara kandung
Saudara pasien juga memiliki riwayat Hipertensi.
C. Penyakit keturunan yang ada
Keluarga
mengatakan
terdapat
penyakit
keturunan
yaitu
Hipertensi.
D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Anggota keluarga tidak ada yang mengalami riwayat gangguan
jiwa.
E. Anggota keluarga yang meninggal
Ayah dari pasien.
F. Penyebab meninggal
Penyebab meninggal ayah dari pasien karena Hipertensi.
VI.
RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
A. Persepsi pasien tentang penyakitnya
Keluarga mengatakan bahwa pasien kurang mengerti dengan
penyakit yang dialaminya.
B. Konsep diri
a) Gambaran diri
Keluarga pasien mengatakan bahwa
pasien menyukai
semua bagian tubuhnya.
b) Ideal diri
Pasien memiliki kemauan untuk sembuh dan dapat bekerja
kembali.
c) Harga diri
Pasien merasa diperhatikan oleh keluarganya.
d) Peran diri
Dikeluarganya peran sebagai kepala keluarga.
e) Identitas
Klien berperan sebagai seorang suami dan seorang ayah.
C. Keadaan Emosi
Labil.
D. Hubungan sosial
a) Orang yang berarti
Orang yang berarti adalah keluarga.
b) Hubungan dengan keluarga
Hubungan dengan keluarga baik-baik saja.
c) Hubungan dengan orang lain
Klien berhubungan baik dengan orang lain
d) Hambatan dalam hubungan dengan orang lain.
Klien mengatakan memiliki hambatan dengan orang lain.
E. Spiritual
a) Nilai dan kenyakinan
Pasien beragama islam, dan dalam kehidupan sehari-hari
pasien melakukan aktivitas sesuai dengan ajaran dari
keyakinannya.
b) Kegiatan ibadah
Pasien melakukan kegiatan ibadah sesuai ajaran dan
keyakinannya.
VII.
STATUS MENTAL
-
Tingkat Kesadaran
: Kompos mentis.
-
Penampilan
: Rapi.
-
Pembicaraan
: Lambat dan tidak jelas.
-
Alam perasaan
: Sedih.
-
Afek
: Datar.
-
Interaksi selama wawancara: Kontak mata kurang.
-
Memori
: Tidak ada gangguan daya ingat
jangka panjang.
VIII.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
Compos Mentis.
B. Tanda-tanda vital
Suhu tubuh
: 36,5°C
Tekanan darah
: 160/100 mmhg
Nadi
: 76x/menit
Pernafasan
: 24x/menit
Skala nyeri
:-
TB
: 153 cm
BB
: 47 kg
C. PEMERIKSAAN HEAD TO TOE
1)
Kepala dan rambut
a) Bentuk
: Bentuk kepala klien simetris dan
ovale.
b) Ubun – ubun
: Tepat di tengah.
c) Kulit kepala
: Kulit kepala bersih, dan sedikit
berbau.
2) Rambut
a) Penyebaran dan keadaan rambut
Penyebaran rambut klien merata dan bewarna hitam.
b) Bau
Rambut sedikit berbau, seperti bau keringat.
c) Warna kulit
Warna kulit kepala dalam keadaan normal.
3) Wajah
a) Warna kulit
b) Struktur wajah
: Sawo matang.
: Struktur wajah berbentuk ovale dan
simetris.
4) Mata
a) Kelengkapan dan Kesismetrisan
Mata lengkap dan simetris.
b) Palpera
Tidak tampak kelainan pada palpera.
c) Konjungtiva dan sclera
Konjungtiva bewarna merah muda dan sclera bewarna
putih.
d) Pupil
Isokor.
e) Kornea dan iris
:
Tidak tampak kelainan pada saat pengkajian.
f) Tekanan bola mata
Tidak ada kelainan.
5) Hidung
a) Tulang hidung dan posisi septum nasi
Tulang dan hidung dalam keadaan normal, dan sputum
nasi berada di tengah.
b) Lubang hidung
Normal, simetris dan terdapat rambut hidung.
c) Cuping hidung
Tidak terdapat pernafasan cuping hidung.
6) Telinga
a) Bentuk telinga
: Normal dan simetris.
b) Ukuran telinga
: Normal.
c) Lubang telinga
: Tidak ada kelainan, telinga keadaan
bersih.
d) Ketajaman pendengaran: Pasien mampu mendengar
dengan baik.
7) Mulut dan faring
a) Keadaan bibir
:
Keadaan
bibir
tampak
lembab.
b) Keadaan gusi dan gigi
: Gigi dan gusi tampak
terawat baik.
c) Keadaan lidah
: Tidak terdapat kelainan.
d) Orofaring
: Tidak terdapat kelainan.
8) Leher
a) Posisi trachea
: Dalam keadaan normal.
b) Thyroid
: Tidak terdapat kelainan.
c) Suara
: Tidak terdapat kelainan pada suara.
d) Kelenjar Limfe
: Tidak terdapat pembesaran kelenjar
limfe.
e) Vena jugularis
: Tidak terdapat kelainan vena
jugularis.
f) Denyut nadi karotis: Teraba, kuat dan teratur.
9) Pemeriksaan integument
a) Kebersihan
: Kebersihan kulit pasien terpelihara.
b) Kehangatan
: Teraba hangat.
c) Warna
: Sawo matang.
d) Turgor
: < 3 detik.
e) Kelembapan
: Kulit lembab dan tidak kering.
f) Kelainan pada kulit : Tidak terdapat kelainan pada kulit.
10) Pemeriksaan thorak/dada
a) Inspeksi thoraks
: Normal.
b) Pernapasan
: 24x/menit.
c) Tanda kesulitan bernafas :
Tidak
ada
kesulitan
bernafas.
11) Pemeriksaan paru
a) Palpasi dan getaran suara : Merata, teraba keseluruh
tangan.
b) Perkusi
: Resonan.
c) Auskultasi
: Dalam keadaan normal.
12) Pemeriksaan jantung
a) Inspeksi
: Tidak ada pembengkakan.
b) Palpasi
: Tidak ada kelainan.
c) Perkusi
: Dullness.
d) Auskultasi : Bunyi jantung lup- dup dan frekuensi
76x/menit.
13) Pemeriksaan abdomen
a) Inspeksi
: Simetris, tidak terdapat benjolan.
b) Auskultasi : Terdapat peristaltic usus 9x/menit.
c) Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan.
d) Perkusi
: Tidak terdapat kelainan.
14) Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya
a) Genitalia
: Terdapat rambut pubis dan normal.
b) Anus dan perineum : Normal tidak ada kelainan.
15) Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas
Ekstrimitas kanan tampak lemah dan tidak simetris dengan
ekstremitas kiri.
16) Pemeriksaan neurologi (Nervus cranialis)
a. Nervus Olfaktorius / N I
Fungsi normal, klien dapat mengidentifikasikan bau
makanan.
b. Nervus Optikus / N II
Fungsi terganggu, klien dapat melihat namun tidak dapat
membaca dengan jelas.
c. Nervus Okulomotoris / N III, Trochlearis / N IV,
Abdusen / N VI
Fungsi normal klien dapat menggerakkan bola mata ke
segala arah.
d. Nervus Trigeminus / N V
Pasien dapat mengidentifikasikan sentuhan dengan
stimulan dan getaran apapun yang di berikan pada
ekstremitas tangan dan kaki kanan.
e. Nervus Fasialis / N VII
Fungsi normal, pasien dapat mengidentifikasikan rasa
asam, manis, dan pahit serta klien juga dapat menggerakkan
otot wajah, tersenyum, dan dapat menutup mata dengan
rapat.
f. Nervus Vestibulocochlearis / N VIII
Fungsi normal, pasien dapat mendengar dengan baik.
g. Nervus Glossopharingeus / N IX, Vagus / N X
Fungsi normal, pasien dapat membuka mulut dan
mampu mengunyah dan menelan makanan.
h. Nervus Asesorius / N XI
Pasien dapat mengangkat bahu kanan dan menoleh ke
kiri.
i. Nervus Hipoglossus / N XII
Fungsi terganggu, klien tidak berbicara dengan normal.
17) Fungsi sensorik
Tidak terdapat kelainan pada fungsi sensorik.
18) Refleks (bisep, trisep, brachioradialis, patelar, tendon
achiles, plantar)
Tidak ada kelainan pada fungsi reflex.
IX.
POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
I.
Pola makan dan minum
a) Frekuensi makan/hari : 3x sehari, ditambah dengan
makanan selingan.
b) Nafsu/selera makan : Nafsu makan baik.
c) Nyeri ulu hati
: Tidak terdapat masalah.
d) Alergi
: Pasien tidak memiliki riwayat
alergi.
e) Mual dan muntah
: Pasien tidak mengalami mual dan
muntah.
f) Waktu pemberian makan
: Pagi, siang dan malam.
g) Jumlah dan jenis makan
: 1 porsi makanan biasa
h) Waktu pemberian cairan
: Sesuai dengan kebutuhan
pasien.
i) Masalah makan dan minum : Pasien merasa tidak ada
masalah dalam makan dan minum.
II
Perawatan diri/personal hygiene
a)
Kebersihan tubuh
: Pasien tampak bersih dan
terawat.
b)
Kebersihan gigi dan mulut : Gigi dan mulut tampak
bersih.
c)
Kebersihan kuku kaki dan tangan: Kuku sedikit panjang
dan bersih.
III Pola kegiatan/aktivitas
-
Uraian aktivitas pasien untuk mandi, makan, eliminasi,
ganti, pakaian dilakukan secara mandiri, sebahagian, atau
total :
Secara umum aktivitas pasien sebagian besar dilakukan
oleh keluarga.
-
Uraikan aktivitas ibadah pasien selama di rawat/sakit :
Pasien tidak dirawat di rumah sakit.
X.
POLA ELIMINASI
1. BAB
a) Pola BAB
: 1 – 2x/hari.
b) Karakter feses
: Lembek
c) Riwayat perdarahan
: Tidak ada riwayat perdarahan saat
BAB.
d) Diare
: Pasien tidak pernah mengalami
diare hebat.
e) Penggunaan laktasif
: Pasien tidak menggunakan laktasif.
2. BAK
a) Pola BAK
: 7 – 8 x/hari
b) Karakter urine
: Kuning, berbau khas.
c) Nyeri/rasa terbakar/kesulitan : Tidak mengalami kesulitan
saat berkemih.
d) Riwayat penyakit ginjal
: Tidak menderita penyakit
berkemih.
e) Penggunaan diurepetik
:
Tidak
menggunakan
direupetik.
f) Upaya mengatasi masalah
: Tidak terdapat masalah
dalam BAK.
XI. MEKANISME KOPING
-
Adaptif
: Bicara dengan orang lain.
-
Maladaptif
: Reaksi lambat.
Lampiran 2
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/
No.
Tanggal
Dx
Senin/
18 Mei
2015
Pukul
Implementasi Keperawatan
Evaluasi
Dx
10.00
1. Mengkaji tingkat
S:
1
WIB
mobilisasi pasien dengan
- Keluarga pasien
(tingkatan 0-5) secara
mengatakan
berkala.
bahwa pasien
2. Mengkaji kekuatan
sulit untuk
otot/kemampuan
menggerakkan
fungsional mobilitas sendi
tangan dan kaki
dengan menggunakan
kanannya
skala kekuatan otot.
3. Mengkaji tingkat motivasi
pasien untuk
mempertahankan dan
memulihkan gerak sendi.
4. Mengkaji tanda – tanda
vital pasien meliputi TD,
HR, RR, dan T.
O:
1. Pasien tidak
dapat berjalan.
2. Pasien terlihat
lemah.
3. Kekuatan otot
derajat 2
4. Tingkat
mobilisasi 3.
5. Tanda- Tanda
Vital :
TD: 160/100
mmHg.
HR: 76x/menit.
RR: 24x/menit.
T: 36,5ºC.
A: Hambatan
mobilisasi fisik
masih bermasalah.
P: Intervensi
dilanjutkan :
1. Mengkaji
kembali tingkat
mobilisasi pasien.
2. Mengkaji
kembali kekuatan
otot.
3. Menginstruksikan
pasien dan
keluarga untuk
menggunakan
ahli terapi untuk
latihan rentang
gerak.
4. Mengkaji tanda –
tanda vital pasien
meliputi TD, HR,
RR, dan T.
Dx
2
11.00
1. Mengkaji
kecepatan S:-
berbicara, tekanan, dan O:
gaya bicara pasien.
1. Pasien terlihat
2. Mengkaji kesadaran dan
cepat berbicara.
pengolahan
kata-
kata
2. Tidak jelas apa
dengan
kemampuan
yang dikatakan
berbicara
(memori,
mendengar, dan bahasa).
oleh pasien.
3. Melatih pasien atau
keluarga dengan cara
A: Komunikasi
verbal sangat sulit.
kognitif dalam mengolah
dan memproses kata- kata
P: Intervensi
meliputi kemampuan
dilanjutkan :
berbicara.
1. Mengkaji
kembali
kecepatan
berbicara,
tekanan, dan gaya
bicara pasien.
2. Mengkaji
kembali
kesadaran
dan
pengolahan katakata
dengan
kemampuan
berbicara.
3. Melatih
atau
pasien
keluarga
dengan
cara
kognitif
dalam
mengolah
dan
memproses katakata
meliputi
kemampuan
berbicara.
Selasa/
Dx
19 Mei
1
2015
10.00
1. Mengkaji kembali tingkat
S:
mobilisasi pasien dengan
O:
(tingkatan 0-4) secara
1. Pasien tampak
berkala.
mengangkat
2. Mengkaji kembali
tangan dan kaki
kekuatan otot/kemampuan
dengan dibantu
fungsional mobilitas sendi
oleh keluarga.
dengan menggunakan
(skala kekuatan otot 0-5).
3. Menginstruksikan pasien
dan keluarga untuk
menggunakan ahli terapi
untuk latihan renrang
gerak.
4. Mengkaji tanda – tanda
2. Kekuatan otot
derajat 2.
3. Tingkat
mobilisasi 3.
4. Tanda- tanda
vital :
TD: 150/100
mmHg.
vital pasien meliputi TD,
HR: 80x/menit.
HR, RR, dan T.
RR: 22x/menit.
T : 36,7ºC.
A: Hambatan
mobilitas fisik masih
bermasalah.
P: Intervensi
dilanjutkan :
1. Menginstruksikan
pasien dan
keluarga untuk
menggunakan
ahli terapi untuk
latihan rentang
gerak.
2. Menjelaskan
pada pasien dan
keluarga rencana
dan tujuan latihan
gerakan sendi.
3. Mengkolaborasik
an kepada pasien
dan keluarga
untuk
menentukan
jadwal latihan
ROM aktif.
4. Mengkaji tanda –
tanda vital pasien
meliputi TD, HR,
RR, dan T.
Dx
2
11.00
1. Mengkaji
kembali S:-
kecepatan
berbicara,
tekanan, dan gaya bicara O:
pasien.
1. Pasien terlihat
2. Mengkaji
kembali
berbicara cepat
kesadaran dan pengolahan
dan tidak jelas.
kata-
kata
kemampuan
dengan
berbicara A: Komunikasi
(memori, mendengar, dan verbal masih sulit.
bahasa).
3. Melatih
keluarga
pasien
atau P: Intervensi
dengan
cara dilanjutkan :
kognitif dalam mengolah
1. Mengkaji
dan memproses kata- kata
amarah,
meliputi
dan respon yang
berbicara.
kemampuan
depresi
mengganggu
kemampuan
berbicara.
2. Mengenali emosi
dan respon tubuh
dari
komunikasi
pasien.
3. Mengatur gaya
komunikasi
sesuai kebutuhan
pasien seperti
berbicara secara
perlahan dan
menghindari
teriakan.
Rabu/
Dx
20 Mei
1
2015
10.00
1. Menginstruksikan pasien
dan keluarga untuk
S:
1. Keluarga
menggunakan ahli terapi
mengatakan
untuk latihan renrang
pasien sudah di
gerak.
bawa ke ahli
2. Menjelaskan pada pasien
terapi dan mulai
dan keluarga rencana dan
menunjukkan
tujuan latihan gerakan
perubahan.
sendi.
3. Mengkolaborasikan
kepada pasien dan
O:
1. Pasien tampak
keluarga untuk
menggerakkan
menentukan jadwal
tangan dan kaki
latihan ROM aktif.
kanannya dibantu
4. Mengkaji tanda – tanda
vital pasien meliputi TD,
HR, RR, dan T.
oleh keluarga.
2. kekuatan otot
derajat 3.
3. tingkat mobilisasi
3.
4. Tanda- tanda
vital :
TD: 150/90 mmHg
HR: 80x/menit
RR: 24x/menit
T: 36,7ºC.
A: Hambatan
mobilitas fisik masih
bermasalah.
P: Intervensi
dilanjutkan :
1. Menganjurkan
pasien untuk
melakukan
latihan ROM
aktif.
2. Menginstruksikan
pasien dan
keluarga cara
melakukan
latihan rentang
gerak (ROM)
sesuai jadwal
latihan.
3. Membantu pasien
untuk melakukan
latihan gerakan
sendi dengan
ketahanan dan
mobilitas sendi.
4. Mengkaji Tanda-
tanda vital.
Dx
2
11.00
1. Mengkaji amarah, depresi S:dan
respon
yang O:
mengganggu kemampuan
berbicara.
2. Mengenali
respon
1. Emosi dan respon
pasien saat
emosi
tubuh
dan
berbicara tidak
dari
terkendali.
komunikasi pasien.
3. Mengatur
komunikasi
gaya A: Komunikasi
sesuai verbal masih terlihat
kebutuhan pasien seperti sulit.
berbicara secara perlahan
dan menghindari teriakan.
P: Intervensi
dilanjutkan :
1. Melatih
atau
pasien
keluarga
dengan
cara
kognitif
dalam
mengolah
dan
memproses katakata
meliputi
kemampuan
berbicara.
2. Menganjurkan
pasien
untuk
mengulangi
perkataan
untuk
memastikan
ketepatan
berbicara.
3. Menginstruksikan
pasien
untuk
berbicara lambat.
Kamis/
Dx
21 Mei
1
2015
1. Menganjurkan pasien
S:-
untuk melakukan latihan
O:
ROM aktif.
1. Pasien tampak
2. Menginstruksikan pasien
menggerakkan
dan keluarga cara
tangan dan kaki
melakukan latihan rentang
kanannya secara
gerak (ROM) sesuai
mandiri.
jadwal latihan.
3. Membantu pasien untuk
melakukan latihan
gerakan sendi dengan
ketahanan dan mobilitas
sendi.
4. Mengkaji Tanda- tanda
vital.
2. Pasien tampak
diawasi oleh
keluarga.
1. kekuatan otot
derajat 3.
2. tingkat mobilisasi
2.
3. Tanda- tanda
vital :
TD: 160/100
mmHg.
HR: 80x/menit.
RR: 24x/menit.
T: 36,5ºC.
A: Hambatan
mobilitas fisik masih
bermasalah.
P: Intervensi
dilanjutkan :
1. Menganjurkan
pasien untuk
melakukan
latihan ROM
aktif.
2. Menginstruksikan
pasien dan
keluarga cara
melakukan
latihan rentang
gerak (ROM)
sesuai jadwal
latihan.
3. Membantu pasien
untuk melakukan
latihan gerakan
sendi dengan
ketahanan dan
mobilitas sendi.
4. Mengkaji Tandatanda vital.
Dx
2
11.00
1. Melatih
keluarga
pasien
atau S: -
dengan
cara O:
kognitif dalam mengolah
1. Pasien tampak
dan memproses kata- kata
mulai berbicara
meliputi
secara perlahan.
kemampuan
berbicara.
2. Menganjurkan
untuk
perkataan
memastikan
pasien A: Komunikasi
mengulangi verbal masih sulit.
untuk
ketepatan P: Intervensi
berbicara.
dilanjutkan :
3. Menginstruksikan pasien
1. Melatih
untuk berbicara lambat.
atau
pasien
keluarga
dengan
cara
kognitif
dalam
mengolah
dan
memproses katakata
meliputi
kemampuan
berbicara.
2. Menganjurkan
pasien
untuk
mengulangi
perkataan
untuk
memastikan
ketepatan
berbicara.
3. Menginstruksikan
pasien
untuk
berbicara lambat.
4. Mengungkapkan
pertanyaan
hingga pasien
dapat menjawab
pertanyaaan
dengan sederhana
iya atau tidak,
jadi kita
mengetahui
perasaan klien
dalam memahami
kata- kata.
Jumat/
Dx
22 Mei
1
2015
12.00
1. Menganjurkan pasien
untuk melakukan latihan
ROM aktif.
S:
1. Keluarga
mengatakan
2. Menginstruksikan pasien
bahwa pasien
dan keluarga cara
menggerakkan
melakukan latihan rentang
tangan dan kaki
gerak (ROM) sesuai
perlahan secara
jadwal latihan.
mandiri.
3. Membantu pasien untuk
melakukan latihan
O:
gerakan sendi dengan
1. Pasien tampak
ketahanan dan mobilitas
menggerakkan
sendi.
tangan dan kaki
4. Mengkaji Tanda- tanda
vital.
kanannya secara
mandiri.
2. Tampak
pengawasan dari
keluarga.
3. kekuatan otot
derajat 3
4. tingkat mobilisasi
2.
5. Tanda- tanda
vital :
TD: 150/100 mmHg
HR: 78x/menit
RR: 22x/menit
T: 36,5ºC
A: Pasien dapat
menggerakkan
ekstremitas kanan
atas dan bawah yang
menunjukkan
perubahan pada
mobilitas fisik.
P: Intervensi
dihentikan.
Dx
2
11.00
1. Melatih
keluarga
pasien
atau S:-
dengan
cara
kognitif dalam mengolah O:
dan memproses kata- kata
meliputi
kemampuan
berbicara.
berbicara
perlahan-lahan.
2. Menganjurkan
untuk
1. Pasien tampak
pasien
2. Pasien tampak
mengulangi
merespon dan
perkataan
untuk
memastikan
ketepatan
menjawab
pertanyaan.
berbicara.
3. Menginstruksikan pasien A: Komunikasi
untuk berbicara lambat.
4. Mengungkapkan
verbal pasien
menunjukkan
pertanyaan hingga pasien perubahan.
dapat
menjawab
pertanyaaan
dengan P: Intervensi
sederhana iya atau tidak, dihentikan.
jadi
kita
perasaan
mengetahui
klien
dalam
memahami kata- kata.
FORMAT PENGKAJIAN PASIEN
I.
BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn.A
Jenis kelamin
: laki-laki
Umur
: 50 tahun
Status perkawinan
: sudah menikah
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Harjo Sari II, lingkungan IX Kecamatan
Medan Amplas
II.
Tanggal masuk
: 28 Agustus 2014
No. Register
:-
Ruangan/kamar
:-
Golongan Darah
:A
Tanggal Pengkajian
: 19 Mei 2015
Tanggal Operasi
:-
Diagnosa Medis
:-
KELUHAN UTAMA
Pada saat pengkajian, keluarga pasien mengatakan bahwa pasien
mengalami kelemahan pada ekstremitas kanan atas dan bawah dan
susah untuk di gerakkan yang mengganggu aktivitas.
III.
RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Provocative/palliative
1. Apa penyebabnya
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak dapat berjalan
diakibatkan kelemahan umum ekstremitas kanan atas dan bawah.
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan
Lingkungan di sekitar hening, klien beristirahat dan rutin
mengikuti terapi dan mengkonsumsi obat herbal.
B. Quantity/quality
1. Bagaimana dirasakan
Keluarga pasien mengatakan bahwa tangan dan kaki pasien
sebelah kanan sulit untuk digerakkan.
2. Bagaimana dilihat
Pasien tidak dapat berjalan.
C. Region
1. Dimana lokasinya
Dibagian tangan dan kaki kanan pasien.
2. Apakah menyebar
Tidak menyebar.
D. Saverity
Pasien dapat mengangkat tangan dan kaki sebelah kanan dengan
kekuatan otot 3 yaitu dapat melakukan ROM secara penuh dengan
melawan gaya berat (gravitasi), tetapi tidak dapat melawan
tahanan.
E. Time
Kelemahan pada tangan dan kaki kanan pasien terjadi pada tahun
2014 ketika pasien sedang menunggu keberangkatan di Bandara,
tiba-tiba pasien terjatuh dan pingsan.
IV.
RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A. Penyakit yang pernah dialami
Keluarga mengatakan pasien mengalami riwayat penyakit yang
serius yaitu Hipertensi.
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Keluarga mengatakan pasien pernah mendapat tindakan medis
sebelumnya di Rumah Sakit Adam Malik.
C. Pernah dirawat/operasi
Keluarga mengatakan pasien pernah dirawat sebelumnya Di
Rumah Sakit Adam Malik.
D. Lama dirawat
Pasien dirawat selama 1 Minggu di Rumah Sakit Adam Malik.
E. Alergi
Pasien tidak pernah memiliki riwayat alergi.
F. Imunisasi
Keluarga mengatakan bahwa pasien
tidak mengingat lagi
imunisasi apa yang sudah diberikan.
V.
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang tua
Kedua orang tua terkena Hipertensi.
B. Saudara kandung
Saudara pasien juga memiliki riwayat Hipertensi.
C. Penyakit keturunan yang ada
Keluarga
mengatakan
terdapat
penyakit
keturunan
yaitu
Hipertensi.
D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Anggota keluarga tidak ada yang mengalami riwayat gangguan
jiwa.
E. Anggota keluarga yang meninggal
Ayah dari pasien.
F. Penyebab meninggal
Penyebab meninggal ayah dari pasien karena Hipertensi.
VI.
RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
A. Persepsi pasien tentang penyakitnya
Keluarga mengatakan bahwa pasien kurang mengerti dengan
penyakit yang dialaminya.
B. Konsep diri
a) Gambaran diri
Keluarga pasien mengatakan bahwa
pasien menyukai
semua bagian tubuhnya.
b) Ideal diri
Pasien memiliki kemauan untuk sembuh dan dapat bekerja
kembali.
c) Harga diri
Pasien merasa diperhatikan oleh keluarganya.
d) Peran diri
Dikeluarganya peran sebagai kepala keluarga.
e) Identitas
Klien berperan sebagai seorang suami dan seorang ayah.
C. Keadaan Emosi
Labil.
D. Hubungan sosial
a) Orang yang berarti
Orang yang berarti adalah keluarga.
b) Hubungan dengan keluarga
Hubungan dengan keluarga baik-baik saja.
c) Hubungan dengan orang lain
Klien berhubungan baik dengan orang lain
d) Hambatan dalam hubungan dengan orang lain.
Klien mengatakan memiliki hambatan dengan orang lain.
E. Spiritual
a) Nilai dan kenyakinan
Pasien beragama islam, dan dalam kehidupan sehari-hari
pasien melakukan aktivitas sesuai dengan ajaran dari
keyakinannya.
b) Kegiatan ibadah
Pasien melakukan kegiatan ibadah sesuai ajaran dan
keyakinannya.
VII.
STATUS MENTAL
-
Tingkat Kesadaran
: Kompos mentis.
-
Penampilan
: Rapi.
-
Pembicaraan
: Lambat dan tidak jelas.
-
Alam perasaan
: Sedih.
-
Afek
: Datar.
-
Interaksi selama wawancara: Kontak mata kurang.
-
Memori
: Tidak ada gangguan daya ingat
jangka panjang.
VIII.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
Compos Mentis.
B. Tanda-tanda vital
Suhu tubuh
: 36,5°C
Tekanan darah
: 160/100 mmhg
Nadi
: 76x/menit
Pernafasan
: 24x/menit
Skala nyeri
:-
TB
: 153 cm
BB
: 47 kg
C. PEMERIKSAAN HEAD TO TOE
1)
Kepala dan rambut
a) Bentuk
: Bentuk kepala klien simetris dan
ovale.
b) Ubun – ubun
: Tepat di tengah.
c) Kulit kepala
: Kulit kepala bersih, dan sedikit
berbau.
2) Rambut
a) Penyebaran dan keadaan rambut
Penyebaran rambut klien merata dan bewarna hitam.
b) Bau
Rambut sedikit berbau, seperti bau keringat.
c) Warna kulit
Warna kulit kepala dalam keadaan normal.
3) Wajah
a) Warna kulit
b) Struktur wajah
: Sawo matang.
: Struktur wajah berbentuk ovale dan
simetris.
4) Mata
a) Kelengkapan dan Kesismetrisan
Mata lengkap dan simetris.
b) Palpera
Tidak tampak kelainan pada palpera.
c) Konjungtiva dan sclera
Konjungtiva bewarna merah muda dan sclera bewarna
putih.
d) Pupil
Isokor.
e) Kornea dan iris
:
Tidak tampak kelainan pada saat pengkajian.
f) Tekanan bola mata
Tidak ada kelainan.
5) Hidung
a) Tulang hidung dan posisi septum nasi
Tulang dan hidung dalam keadaan normal, dan sputum
nasi berada di tengah.
b) Lubang hidung
Normal, simetris dan terdapat rambut hidung.
c) Cuping hidung
Tidak terdapat pernafasan cuping hidung.
6) Telinga
a) Bentuk telinga
: Normal dan simetris.
b) Ukuran telinga
: Normal.
c) Lubang telinga
: Tidak ada kelainan, telinga keadaan
bersih.
d) Ketajaman pendengaran: Pasien mampu mendengar
dengan baik.
7) Mulut dan faring
a) Keadaan bibir
:
Keadaan
bibir
tampak
lembab.
b) Keadaan gusi dan gigi
: Gigi dan gusi tampak
terawat baik.
c) Keadaan lidah
: Tidak terdapat kelainan.
d) Orofaring
: Tidak terdapat kelainan.
8) Leher
a) Posisi trachea
: Dalam keadaan normal.
b) Thyroid
: Tidak terdapat kelainan.
c) Suara
: Tidak terdapat kelainan pada suara.
d) Kelenjar Limfe
: Tidak terdapat pembesaran kelenjar
limfe.
e) Vena jugularis
: Tidak terdapat kelainan vena
jugularis.
f) Denyut nadi karotis: Teraba, kuat dan teratur.
9) Pemeriksaan integument
a) Kebersihan
: Kebersihan kulit pasien terpelihara.
b) Kehangatan
: Teraba hangat.
c) Warna
: Sawo matang.
d) Turgor
: < 3 detik.
e) Kelembapan
: Kulit lembab dan tidak kering.
f) Kelainan pada kulit : Tidak terdapat kelainan pada kulit.
10) Pemeriksaan thorak/dada
a) Inspeksi thoraks
: Normal.
b) Pernapasan
: 24x/menit.
c) Tanda kesulitan bernafas :
Tidak
ada
kesulitan
bernafas.
11) Pemeriksaan paru
a) Palpasi dan getaran suara : Merata, teraba keseluruh
tangan.
b) Perkusi
: Resonan.
c) Auskultasi
: Dalam keadaan normal.
12) Pemeriksaan jantung
a) Inspeksi
: Tidak ada pembengkakan.
b) Palpasi
: Tidak ada kelainan.
c) Perkusi
: Dullness.
d) Auskultasi : Bunyi jantung lup- dup dan frekuensi
76x/menit.
13) Pemeriksaan abdomen
a) Inspeksi
: Simetris, tidak terdapat benjolan.
b) Auskultasi : Terdapat peristaltic usus 9x/menit.
c) Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan.
d) Perkusi
: Tidak terdapat kelainan.
14) Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya
a) Genitalia
: Terdapat rambut pubis dan normal.
b) Anus dan perineum : Normal tidak ada kelainan.
15) Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas
Ekstrimitas kanan tampak lemah dan tidak simetris dengan
ekstremitas kiri.
16) Pemeriksaan neurologi (Nervus cranialis)
a. Nervus Olfaktorius / N I
Fungsi normal, klien dapat mengidentifikasikan bau
makanan.
b. Nervus Optikus / N II
Fungsi terganggu, klien dapat melihat namun tidak dapat
membaca dengan jelas.
c. Nervus Okulomotoris / N III, Trochlearis / N IV,
Abdusen / N VI
Fungsi normal klien dapat menggerakkan bola mata ke
segala arah.
d. Nervus Trigeminus / N V
Pasien dapat mengidentifikasikan sentuhan dengan
stimulan dan getaran apapun yang di berikan pada
ekstremitas tangan dan kaki kanan.
e. Nervus Fasialis / N VII
Fungsi normal, pasien dapat mengidentifikasikan rasa
asam, manis, dan pahit serta klien juga dapat menggerakkan
otot wajah, tersenyum, dan dapat menutup mata dengan
rapat.
f. Nervus Vestibulocochlearis / N VIII
Fungsi normal, pasien dapat mendengar dengan baik.
g. Nervus Glossopharingeus / N IX, Vagus / N X
Fungsi normal, pasien dapat membuka mulut dan
mampu mengunyah dan menelan makanan.
h. Nervus Asesorius / N XI
Pasien dapat mengangkat bahu kanan dan menoleh ke
kiri.
i. Nervus Hipoglossus / N XII
Fungsi terganggu, klien tidak berbicara dengan normal.
17) Fungsi sensorik
Tidak terdapat kelainan pada fungsi sensorik.
18) Refleks (bisep, trisep, brachioradialis, patelar, tendon
achiles, plantar)
Tidak ada kelainan pada fungsi reflex.
IX.
POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
I.
Pola makan dan minum
a) Frekuensi makan/hari : 3x sehari, ditambah dengan
makanan selingan.
b) Nafsu/selera makan : Nafsu makan baik.
c) Nyeri ulu hati
: Tidak terdapat masalah.
d) Alergi
: Pasien tidak memiliki riwayat
alergi.
e) Mual dan muntah
: Pasien tidak mengalami mual dan
muntah.
f) Waktu pemberian makan
: Pagi, siang dan malam.
g) Jumlah dan jenis makan
: 1 porsi makanan biasa
h) Waktu pemberian cairan
: Sesuai dengan kebutuhan
pasien.
i) Masalah makan dan minum : Pasien merasa tidak ada
masalah dalam makan dan minum.
II
Perawatan diri/personal hygiene
a)
Kebersihan tubuh
: Pasien tampak bersih dan
terawat.
b)
Kebersihan gigi dan mulut : Gigi dan mulut tampak
bersih.
c)
Kebersihan kuku kaki dan tangan: Kuku sedikit panjang
dan bersih.
III Pola kegiatan/aktivitas
-
Uraian aktivitas pasien untuk mandi, makan, eliminasi,
ganti, pakaian dilakukan secara mandiri, sebahagian, atau
total :
Secara umum aktivitas pasien sebagian besar dilakukan
oleh keluarga.
-
Uraikan aktivitas ibadah pasien selama di rawat/sakit :
Pasien tidak dirawat di rumah sakit.
X.
POLA ELIMINASI
1. BAB
a) Pola BAB
: 1 – 2x/hari.
b) Karakter feses
: Lembek
c) Riwayat perdarahan
: Tidak ada riwayat perdarahan saat
BAB.
d) Diare
: Pasien tidak pernah mengalami
diare hebat.
e) Penggunaan laktasif
: Pasien tidak menggunakan laktasif.
2. BAK
a) Pola BAK
: 7 – 8 x/hari
b) Karakter urine
: Kuning, berbau khas.
c) Nyeri/rasa terbakar/kesulitan : Tidak mengalami kesulitan
saat berkemih.
d) Riwayat penyakit ginjal
: Tidak menderita penyakit
berkemih.
e) Penggunaan diurepetik
:
Tidak
menggunakan
direupetik.
f) Upaya mengatasi masalah
: Tidak terdapat masalah
dalam BAK.
XI. MEKANISME KOPING
-
Adaptif
: Bicara dengan orang lain.
-
Maladaptif
: Reaksi lambat.
Lampiran 2
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/
No.
Tanggal
Dx
Senin/
18 Mei
2015
Pukul
Implementasi Keperawatan
Evaluasi
Dx
10.00
1. Mengkaji tingkat
S:
1
WIB
mobilisasi pasien dengan
- Keluarga pasien
(tingkatan 0-5) secara
mengatakan
berkala.
bahwa pasien
2. Mengkaji kekuatan
sulit untuk
otot/kemampuan
menggerakkan
fungsional mobilitas sendi
tangan dan kaki
dengan menggunakan
kanannya
skala kekuatan otot.
3. Mengkaji tingkat motivasi
pasien untuk
mempertahankan dan
memulihkan gerak sendi.
4. Mengkaji tanda – tanda
vital pasien meliputi TD,
HR, RR, dan T.
O:
1. Pasien tidak
dapat berjalan.
2. Pasien terlihat
lemah.
3. Kekuatan otot
derajat 2
4. Tingkat
mobilisasi 3.
5. Tanda- Tanda
Vital :
TD: 160/100
mmHg.
HR: 76x/menit.
RR: 24x/menit.
T: 36,5ºC.
A: Hambatan
mobilisasi fisik
masih bermasalah.
P: Intervensi
dilanjutkan :
1. Mengkaji
kembali tingkat
mobilisasi pasien.
2. Mengkaji
kembali kekuatan
otot.
3. Menginstruksikan
pasien dan
keluarga untuk
menggunakan
ahli terapi untuk
latihan rentang
gerak.
4. Mengkaji tanda –
tanda vital pasien
meliputi TD, HR,
RR, dan T.
Dx
2
11.00
1. Mengkaji
kecepatan S:-
berbicara, tekanan, dan O:
gaya bicara pasien.
1. Pasien terlihat
2. Mengkaji kesadaran dan
cepat berbicara.
pengolahan
kata-
kata
2. Tidak jelas apa
dengan
kemampuan
yang dikatakan
berbicara
(memori,
mendengar, dan bahasa).
oleh pasien.
3. Melatih pasien atau
keluarga dengan cara
A: Komunikasi
verbal sangat sulit.
kognitif dalam mengolah
dan memproses kata- kata
P: Intervensi
meliputi kemampuan
dilanjutkan :
berbicara.
1. Mengkaji
kembali
kecepatan
berbicara,
tekanan, dan gaya
bicara pasien.
2. Mengkaji
kembali
kesadaran
dan
pengolahan katakata
dengan
kemampuan
berbicara.
3. Melatih
atau
pasien
keluarga
dengan
cara
kognitif
dalam
mengolah
dan
memproses katakata
meliputi
kemampuan
berbicara.
Selasa/
Dx
19 Mei
1
2015
10.00
1. Mengkaji kembali tingkat
S:
mobilisasi pasien dengan
O:
(tingkatan 0-4) secara
1. Pasien tampak
berkala.
mengangkat
2. Mengkaji kembali
tangan dan kaki
kekuatan otot/kemampuan
dengan dibantu
fungsional mobilitas sendi
oleh keluarga.
dengan menggunakan
(skala kekuatan otot 0-5).
3. Menginstruksikan pasien
dan keluarga untuk
menggunakan ahli terapi
untuk latihan renrang
gerak.
4. Mengkaji tanda – tanda
2. Kekuatan otot
derajat 2.
3. Tingkat
mobilisasi 3.
4. Tanda- tanda
vital :
TD: 150/100
mmHg.
vital pasien meliputi TD,
HR: 80x/menit.
HR, RR, dan T.
RR: 22x/menit.
T : 36,7ºC.
A: Hambatan
mobilitas fisik masih
bermasalah.
P: Intervensi
dilanjutkan :
1. Menginstruksikan
pasien dan
keluarga untuk
menggunakan
ahli terapi untuk
latihan rentang
gerak.
2. Menjelaskan
pada pasien dan
keluarga rencana
dan tujuan latihan
gerakan sendi.
3. Mengkolaborasik
an kepada pasien
dan keluarga
untuk
menentukan
jadwal latihan
ROM aktif.
4. Mengkaji tanda –
tanda vital pasien
meliputi TD, HR,
RR, dan T.
Dx
2
11.00
1. Mengkaji
kembali S:-
kecepatan
berbicara,
tekanan, dan gaya bicara O:
pasien.
1. Pasien terlihat
2. Mengkaji
kembali
berbicara cepat
kesadaran dan pengolahan
dan tidak jelas.
kata-
kata
kemampuan
dengan
berbicara A: Komunikasi
(memori, mendengar, dan verbal masih sulit.
bahasa).
3. Melatih
keluarga
pasien
atau P: Intervensi
dengan
cara dilanjutkan :
kognitif dalam mengolah
1. Mengkaji
dan memproses kata- kata
amarah,
meliputi
dan respon yang
berbicara.
kemampuan
depresi
mengganggu
kemampuan
berbicara.
2. Mengenali emosi
dan respon tubuh
dari
komunikasi
pasien.
3. Mengatur gaya
komunikasi
sesuai kebutuhan
pasien seperti
berbicara secara
perlahan dan
menghindari
teriakan.
Rabu/
Dx
20 Mei
1
2015
10.00
1. Menginstruksikan pasien
dan keluarga untuk
S:
1. Keluarga
menggunakan ahli terapi
mengatakan
untuk latihan renrang
pasien sudah di
gerak.
bawa ke ahli
2. Menjelaskan pada pasien
terapi dan mulai
dan keluarga rencana dan
menunjukkan
tujuan latihan gerakan
perubahan.
sendi.
3. Mengkolaborasikan
kepada pasien dan
O:
1. Pasien tampak
keluarga untuk
menggerakkan
menentukan jadwal
tangan dan kaki
latihan ROM aktif.
kanannya dibantu
4. Mengkaji tanda – tanda
vital pasien meliputi TD,
HR, RR, dan T.
oleh keluarga.
2. kekuatan otot
derajat 3.
3. tingkat mobilisasi
3.
4. Tanda- tanda
vital :
TD: 150/90 mmHg
HR: 80x/menit
RR: 24x/menit
T: 36,7ºC.
A: Hambatan
mobilitas fisik masih
bermasalah.
P: Intervensi
dilanjutkan :
1. Menganjurkan
pasien untuk
melakukan
latihan ROM
aktif.
2. Menginstruksikan
pasien dan
keluarga cara
melakukan
latihan rentang
gerak (ROM)
sesuai jadwal
latihan.
3. Membantu pasien
untuk melakukan
latihan gerakan
sendi dengan
ketahanan dan
mobilitas sendi.
4. Mengkaji Tanda-
tanda vital.
Dx
2
11.00
1. Mengkaji amarah, depresi S:dan
respon
yang O:
mengganggu kemampuan
berbicara.
2. Mengenali
respon
1. Emosi dan respon
pasien saat
emosi
tubuh
dan
berbicara tidak
dari
terkendali.
komunikasi pasien.
3. Mengatur
komunikasi
gaya A: Komunikasi
sesuai verbal masih terlihat
kebutuhan pasien seperti sulit.
berbicara secara perlahan
dan menghindari teriakan.
P: Intervensi
dilanjutkan :
1. Melatih
atau
pasien
keluarga
dengan
cara
kognitif
dalam
mengolah
dan
memproses katakata
meliputi
kemampuan
berbicara.
2. Menganjurkan
pasien
untuk
mengulangi
perkataan
untuk
memastikan
ketepatan
berbicara.
3. Menginstruksikan
pasien
untuk
berbicara lambat.
Kamis/
Dx
21 Mei
1
2015
1. Menganjurkan pasien
S:-
untuk melakukan latihan
O:
ROM aktif.
1. Pasien tampak
2. Menginstruksikan pasien
menggerakkan
dan keluarga cara
tangan dan kaki
melakukan latihan rentang
kanannya secara
gerak (ROM) sesuai
mandiri.
jadwal latihan.
3. Membantu pasien untuk
melakukan latihan
gerakan sendi dengan
ketahanan dan mobilitas
sendi.
4. Mengkaji Tanda- tanda
vital.
2. Pasien tampak
diawasi oleh
keluarga.
1. kekuatan otot
derajat 3.
2. tingkat mobilisasi
2.
3. Tanda- tanda
vital :
TD: 160/100
mmHg.
HR: 80x/menit.
RR: 24x/menit.
T: 36,5ºC.
A: Hambatan
mobilitas fisik masih
bermasalah.
P: Intervensi
dilanjutkan :
1. Menganjurkan
pasien untuk
melakukan
latihan ROM
aktif.
2. Menginstruksikan
pasien dan
keluarga cara
melakukan
latihan rentang
gerak (ROM)
sesuai jadwal
latihan.
3. Membantu pasien
untuk melakukan
latihan gerakan
sendi dengan
ketahanan dan
mobilitas sendi.
4. Mengkaji Tandatanda vital.
Dx
2
11.00
1. Melatih
keluarga
pasien
atau S: -
dengan
cara O:
kognitif dalam mengolah
1. Pasien tampak
dan memproses kata- kata
mulai berbicara
meliputi
secara perlahan.
kemampuan
berbicara.
2. Menganjurkan
untuk
perkataan
memastikan
pasien A: Komunikasi
mengulangi verbal masih sulit.
untuk
ketepatan P: Intervensi
berbicara.
dilanjutkan :
3. Menginstruksikan pasien
1. Melatih
untuk berbicara lambat.
atau
pasien
keluarga
dengan
cara
kognitif
dalam
mengolah
dan
memproses katakata
meliputi
kemampuan
berbicara.
2. Menganjurkan
pasien
untuk
mengulangi
perkataan
untuk
memastikan
ketepatan
berbicara.
3. Menginstruksikan
pasien
untuk
berbicara lambat.
4. Mengungkapkan
pertanyaan
hingga pasien
dapat menjawab
pertanyaaan
dengan sederhana
iya atau tidak,
jadi kita
mengetahui
perasaan klien
dalam memahami
kata- kata.
Jumat/
Dx
22 Mei
1
2015
12.00
1. Menganjurkan pasien
untuk melakukan latihan
ROM aktif.
S:
1. Keluarga
mengatakan
2. Menginstruksikan pasien
bahwa pasien
dan keluarga cara
menggerakkan
melakukan latihan rentang
tangan dan kaki
gerak (ROM) sesuai
perlahan secara
jadwal latihan.
mandiri.
3. Membantu pasien untuk
melakukan latihan
O:
gerakan sendi dengan
1. Pasien tampak
ketahanan dan mobilitas
menggerakkan
sendi.
tangan dan kaki
4. Mengkaji Tanda- tanda
vital.
kanannya secara
mandiri.
2. Tampak
pengawasan dari
keluarga.
3. kekuatan otot
derajat 3
4. tingkat mobilisasi
2.
5. Tanda- tanda
vital :
TD: 150/100 mmHg
HR: 78x/menit
RR: 22x/menit
T: 36,5ºC
A: Pasien dapat
menggerakkan
ekstremitas kanan
atas dan bawah yang
menunjukkan
perubahan pada
mobilitas fisik.
P: Intervensi
dihentikan.
Dx
2
11.00
1. Melatih
keluarga
pasien
atau S:-
dengan
cara
kognitif dalam mengolah O:
dan memproses kata- kata
meliputi
kemampuan
berbicara.
berbicara
perlahan-lahan.
2. Menganjurkan
untuk
1. Pasien tampak
pasien
2. Pasien tampak
mengulangi
merespon dan
perkataan
untuk
memastikan
ketepatan
menjawab
pertanyaan.
berbicara.
3. Menginstruksikan pasien A: Komunikasi
untuk berbicara lambat.
4. Mengungkapkan
verbal pasien
menunjukkan
pertanyaan hingga pasien perubahan.
dapat
menjawab
pertanyaaan
dengan P: Intervensi
sederhana iya atau tidak, dihentikan.
jadi
kita
perasaan
mengetahui
klien
dalam
memahami kata- kata.