S IND 1102493 Chapter3

(1)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipilih dalam pelaksanaan penelitian ini adalah eksperimen subjek tunggal.Penelitian subjek tunggal adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengarahkan seseorang/individu kepada perubahan setelah diberi perlakuan.Menurut Herlina (dalam Endah 2012, hlm. 43) mengatakan bahwa eksperimen subjek tunggal merupakan suatu desain eksperimen sederhana yang dapat menggambarkan dan mendeskripsikan perbedaan yang terjadi pada indivisi diseertau dengan data kualitatif yang disajikan secara sederhana dan terinci.Tujuan penggunaan metode penilitian eksperimen subjek tunggal adalah untuk menguji media teka-teki yang sudah dimodifikasi sebagai media menyimak BIPA tingkat dasar.

Desain penelitian eksperimen subjek tunggal yang dipakai dalam penelitian ini adalah desain A-B-A.Desain A-B-A merupakan salah satu pengembangan dari desain dasar A-B.Desain A-B-A menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antar variabel terikat dan variabel bebas yang lebih kuat.Prosedur desain ini disusun atas dasar apa yang disebut dengan logika baseline (baseline logic). Logika baseline menunjukkan

suatu pengulangan pengukuran perilaku sasaran (target behavior) pada

sekurang-kurangnya dua kondisi, yaitu kondisi baseline (A) dan kondisi intervensi (B).

Prosedur utama yang ditempuh dalam desain A-B-A meliputi pengukuran perilaku sasaran pada kondisi baseline setelah kecenderungan data stabil kemudian


(2)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

intervensi dimulai, dan terakhir pengukuran pada kondisi baseline kedua.Selama kondisi intervensi perilaku sasaran secara kontinu dilakukan pengukuran sampai mencapai data yang stabil.


(3)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Sumber Data

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian pada penelitian ini adalah pembelajara BIPA tingkat dasar di Balai Bahasa UPI dan di departemen pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang peneliti kenal secara pribadi. Data subjek penelitian sebagai berikut:

1) nama : Panusak Meekaeo

nama Indonesia : Putra

umur : 29 tahun

asal negara : Thailand

bahasa yang dikuasai : Thailand, Inggris, dan Indonesia tempat belajar bahasa Indonesia: Balai Bahasa UPI

tingkat : Dasar 2

2) nama : Zakir Hussain

nama Indonesia : Hedi

umur : 28 tahun

asal negara : Afghanistan

bahasa yang dikuasai : Persia, Urdo, Hindi, Pashtu, Inggris, dan Indonesia

tempat belajar bahasa Indonesia: Balai Bahasa UPI


(4)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) nama : Hanna Bae

nama Indonesia : Hanna

umur : 23 Tahun

asal negeri : Korea Selatan

bahasa yang dikuasai : Korea, Inggris, Jepang, dan Indonesia tempat belajar bahasa Indonesia: Departement Bahasa dan Sastra

Indonesia, UPI.

tingkat : Dasar 2

2. Lokasi Penelitian

Tempat berlangsungnya kegiatan penelitian ini disesuaikan dengan kesibukan dan aktifitas subjek penelitian. Lokasi penelitian yang dilakukan kepada Putra dan Hedi adalah di asrama putra UPI, sedangkan kepada Hanna berada di salah satu gerai makanan cepat saji di Setiabudi.

3. Data Penelitian

Data penelitian yang diperoleh dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan sekunder.Data primer yang didapat pada penelitian ini berdasarkan hasil tes dan angket yang diberikan kepada subjek penelitian. Data sekunder pada penelitian ini berasal dari wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan studi literature.


(5)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian dalam bidang pendidikan dan pengajaran perlu menggunakan berbagai alat ukur untuk mengumpulkan data. Pemilihan alat ukur akan disesuaikan dengan jenis data yang akan dikumpulkan. Pada penelitian ini teknik penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif karena penelitian ini memerlukan data berupa ujaran dan perilaku manusia.

1. Tes

Menurut Arikunto (dalam Iskandarwassid dan Sunendar, 2008, hlm. 179) tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangn yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang dikatakan tepat dan cepat.

Alasan utama penggunaan tes dalam penelitian adalah agar pembelajar dapat terkondisi untuk memproduksi data yang diinginkan oleh peneliti. Kegiatan tes berupa kegiatan uji coba media pembelajaran ;keterampilan menyimak yang telah dibuat. Tes dilakukan untuk memperoleh data pengenai validasi dan reliabilitas kisi-kisi dan rekaman media pembelajaran keterampilan menyimak yang telah dibuat.

2. Non Tes

a. Observasi

Menurut Narbuko, dkk (dalam Sirnayatin, 2013, hlm. 56) observasi atau pengamatan adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala


(6)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang diselidiki. Observasi dalam penelitian dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman suara. Observasi bisa dilakukan dengan dua cara yaitu observasi non-sistematis dan observasi sistematis. Observasi non-sistematis adalah observasi tanpa instrumen penelitian, sedangkan observasi sistematis adalah observasi dengan instrumen penelitian.

b. Wawancara

Menurut Sugiyono (dalam Fariqoh, hlm. 40) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil.

Pada penelitian ini peneliti melakukan wawancara terpimpin, di mana nara sumber dapat menjawab berdasarkan pendapat pribadi namun tetap dalam batasan peneliti.

c. Studi Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah sumber data yang bersifat ilmiah dan mudah diperoleh sehingga subjek tidak dapat menyembunyikan


(7)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sesuatu. Studi dokumentasi dilakukan dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan dengan BIPA tingkat dasar, khususnya media pembelajaran keterampilan menyimak.

d. Studi Literatur

Studi literatur adalah alat pengumpulan data untuk mengungkapkan berbagai teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti sebagai pembahasan hasil penelitian. Teknik studi literature dilakukan dengan cara membaca buku, mempelajari apa yang dibaca, dan memahami isi buku tersebut. Kegiatan ini ditujukan untuk mendukung dan menunjang kebenaran data yang diperoleh selama penelitian.

e. Angket

Menurut Narbuka, dkk (dalam Sirnayanti, 2013, hlm. 58) angket atau kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Jadi, kuesioner adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada sekelompok orang mengenai suatu masalah sehingga mendapatkan informasi tentang masalah tersebut.Pada penilitian ini angket dilakukan setelah tes karena teknik angket ini bertujuan untuk melihat seberapa berpengaruhinya media pembelajaran menyimak berbasis media teka-teki.


(8)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Teknik Pengolahan Data

Pada penelitian ini dilakukan pengolahan data dengan dua cara, yaitu:

1. Analisis Data Kualitatif

Pada analisis kualitatif pemerolehan data berasal dari hasil wawancara atau pengamanatan terhadap data tersebut (observasi) yang kemudian dideskripsikan dan dirangkum dalam sebuah penjabaran. Pemilihan data yang diperoleh dari hasil wawancara, pengamatan, dan dokumentasi mengalami proses pemilihan mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan kemudian membuat kesimpulan sehingga data dapat dipahami oleh peneliti maupun orang lain.

Menurut Miles dan Hubermas (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 334) menjelaskan langkah-langkah dalam menganalisis data kualitatif sebagai berikut;

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian, penyederhanaan, pengabstrakkan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis peneliti di lapangan. Proses tersebut akan terus berlangsung selama penelitian berlangsung sehingga data yang diperlukan didapatkan.

Langkah awal dalam menganalisis hasil penelitian ini adalah laporan data lapangan sebagai bahan mentah akan disingkat, direduksi,


(9)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disusun lebih sistematis, ditonjolkan pokok-pokok yang penting, diberi susunan yang lebih sistematis agar lebih mudah dimengerti dan mudah dalam proses pengolahan.

b. Display Data

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa diakukan dalam bentuk uraian singkat yang bersifat menceritakan yang sebenarnya terjadi dilapangan berdasarkan data yang sebelumnya sudah direduksi.

c. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi

Kesimpulan yang dilakukan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan dan disertai bukti-bukti yang kuat untuk mendukung tahap pengumpulan data yang selanjutnya.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif diharapkan merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.Temuan dapat berupa deskripsi atau uraian atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masing tidak jelas sehingga menjadi jelas. Kemudian untuk proses verifikasinya sendiri hasil gambaran atau deskripsi tersebut di uji dengan cara menyebar luaskan angket untuk membuktikan hasil wawancara yang sebelumnya.

2. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif dilakukan untuk mengetahui proses dan hasil belajar pembelajar selama proses belajar mengajar berlangsung. Pada penelitian


(10)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini analisis data kuantitatif dilakukan untuk mengetahui kontribusi media media teka-teki terhadap pembelajaran menyimak dengan menggunakan penilaian formatif berdasarkan nilai benar yang pembelajar dapatkan.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi (2006, hlm. 134) instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data, agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah.

Pada penelitian ini alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini antara lain berupa:

(1) kisi-kisi tes yang sesuai dengan tujuan pembelajaran;

(2) daftar pertanyaan wawancara yang peneliti ajukan kepada narasumber tentang media keterampilan menyimak;

(3) penilaian atau judgment dari ahli terhadap media yang digunakan berdasarkan format penilaian yang telah disediakan;

(4) angket setelah pelaksanaan tes yang akan diberikan kepada pembelajar yang menggunakan media pembelajaran menyimak yang dikembangkan; dan (5) instrument tes.


(11)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut adalah pedoman yang akan dilakukan untuk penelitian:

1. Kisi-kisi

Kisi-kisi tes berdasarkan ketentuan CEFR yang menjadi acuan dalam pelaksanaan pembelajaran BIPA saat ini. Pembelajar tingkat dasar dituntut untuk menguasai keterampilan menyimak:

1. bisa mengerti apa yang dibicarakan dengan tempo lambat, artikulasi jelas, dan jeda lama

2. bisa mengerti petunjuk sederhana untuk menuju suatu tempat dengan jalan kaki ataupun menggunakan kendaraan

3. bisa mengerti pertanyaan dan instruksi yang ditujukan kepada saya dengan cara yang sederhana


(12)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pedoman Wawancara Pengajar BIPA

Nama Narasumber :

Pekerjaan :

Hari/Tanggal :

1. Menurut Bapak/Ibu apa yang dimaksud dengan media?

2. Media apa saja yang sering Bapak/Ibu gunakan ketika

pembelajaran keterampilan menyimak?

3. Kesulitan apa yang sering Bapak/Ibu temukan ketika memilih media pembelajaran keterampilan menyimak?

4. Bagaimana Bapak/Ibu membedakan media menyimak untuk

pembelajar BIPA tingkat dasar, tingkan menengah, dan tingkat lanjut?

5. Bagaimana Bapak/Ibu mengelompokkan kosa kata yang

dipelajari pada tingkat dasar pembelajaran BIPA?

6. Menurut Bapak/Ibu media pembelajaran keterampilan

menyimak seperti apa yang sesuai untuk pembelajar BIPA tingkat dasar?

7. Perlukah adanya media baru untuk pembelajaran menyimak?


(13)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Penilaian Ahli atau Judgment

Format Penilaian

Nama Ahli:……… ……… Pekerjaan: ………. o Aspek yang diniai Penilaian

1. Ketepatan kosakata 1 2 3 4

5

2. Ketepatan pengucapan 1 2 3 4 5

3. Ketepatan pemberian petunjuk soal 1 2 3 4 5

4. Kecepatan berbicara 1 2 3 4


(14)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Pedoman Angket

Nama : Jenis Kelamin: Asal Negara : Umur : Tingkat : Hari : Tanggal : Waktu :

1. Apakah Anda penyukai pembelajaran dengan menggunakan media

teka-teki untuk pembelajan menyimak? a. ya

b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

2. Apakah media yang digunakan menarik?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu


(15)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

4. Apakah media yang digunakan variatif?

a. Ya

b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

5. Apakah media yang digunakan membuat Anda lebih tertarik terhadap materi pelajaran?

d. ya e. tidak f. biasa saja g. tidak tahu

5. Langkah-langkah Penggunaan Media Teka-Teki untuk Keterampilan Menyimak

Prosedur penggunaan media teka-teki untuk keterampilan menyimak BIPA tingkat dasar yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:


(16)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(1) sebelum rekaman diperdengarkan, peneliti meminta subjek penelitian agar memperhatikan rekaman yang akan diperdengarkan dan menandai bagian atau kata yang tidak dimengerti atau dirasa sulit.

(2) setelah subjek penelitian siap untuk menyimak, rekaman soal menyimak berbentuk teka-teki diperdengarkan satu persatu.

(3) kemudian peneliti kembali memperdengarkan rekaman soal menyimak

dan membahas bagian yang tidak dimengerti oleh subjek penelitian. (4) terakhir rekaman soal menyimak kembali diperdengarkan namun kali

ini subjek penelitian tidak boleh bertanya dan lembar jawaban harus segera dijawab.

(5) Setelah selesai menjawab akan dilakukan tahap pembahasan.

6. Instrumen Tes

Pada tahan baseline tes yang dilakukan adalah penugasan mengisi paragraf rumpang yang sudah disediakan berdasarkan rekaman yang diperdengarkan.Pada tahap baseline materi yang diberikan selalu berbeda hal ini bertujuan agar pengetahuan pembelajar BIPA semakin bertambah.Sesi pertama tema yang dipilih adalah buah-buahan.Pada sesi kedua tema yang dipilih adalah perlengkapan rumah tangga.Tahap baseline adalah tahap acuan atau kemampuan awal pembelajar BIPA dalam keterampilan menyimak dengan media rekaman saja.


(17)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada sesi intervensi dilakukan sebanyak 3 kali dengan bentuk dan jenis media teka-teki yang berbeda.Sesi pertama bertema buah-buahan dengan media berbentuk teka-teki gambar pada wacana rumpang, lalusesi kedua dengan tema transportasi dengan menggunakan media teka-teki silang, dan sesi ketiga tentang anggota tubuh dengan bentuk media teka-teki gambar.

Tahap baseline kedua dilakukan untuk mengukur atau mengetahui perubahan sikap atau perilaku yang terjadi kepada pembelajar BIPA dengan menggunakan media teka-teki gambar pada wacana rumpang dengan materi tentang fasilitas umum.


(1)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pedoman Wawancara Pengajar BIPA Nama Narasumber :

Pekerjaan :

Hari/Tanggal :

1. Menurut Bapak/Ibu apa yang dimaksud dengan media?

2. Media apa saja yang sering Bapak/Ibu gunakan ketika pembelajaran keterampilan menyimak?

3. Kesulitan apa yang sering Bapak/Ibu temukan ketika memilih media pembelajaran keterampilan menyimak?

4. Bagaimana Bapak/Ibu membedakan media menyimak untuk pembelajar BIPA tingkat dasar, tingkan menengah, dan tingkat lanjut?

5. Bagaimana Bapak/Ibu mengelompokkan kosa kata yang dipelajari pada tingkat dasar pembelajaran BIPA?

6. Menurut Bapak/Ibu media pembelajaran keterampilan menyimak seperti apa yang sesuai untuk pembelajar BIPA tingkat dasar?

7. Perlukah adanya media baru untuk pembelajaran menyimak?


(2)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Penilaian Ahli atau Judgment

Format Penilaian

Nama Ahli:……… ……… Pekerjaan: ……….

o Aspek yang diniai Penilaian

1. Ketepatan kosakata 1 2 3 4 5

2. Ketepatan pengucapan 1 2 3 4 5

3. Ketepatan pemberian petunjuk soal 1 2 3 4 5

4. Kecepatan berbicara 1 2 3 4 5


(3)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Pedoman Angket

Nama : Jenis Kelamin: Asal Negara : Umur : Tingkat : Hari : Tanggal : Waktu :

1. Apakah Anda penyukai pembelajaran dengan menggunakan media teka-teki untuk pembelajan menyimak?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

2. Apakah media yang digunakan menarik? a. ya

b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu


(4)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran?

a. ya b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

4. Apakah media yang digunakan variatif? a. Ya

b. tidak c. biasa saja d. tidak tahu

5. Apakah media yang digunakan membuat Anda lebih tertarik terhadap materi pelajaran?

d. ya e. tidak f. biasa saja g. tidak tahu

5. Langkah-langkah Penggunaan Media Teka-Teki untuk Keterampilan

Menyimak

Prosedur penggunaan media teka-teki untuk keterampilan menyimak BIPA tingkat dasar yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:


(5)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(1) sebelum rekaman diperdengarkan, peneliti meminta subjek penelitian agar memperhatikan rekaman yang akan diperdengarkan dan menandai bagian atau kata yang tidak dimengerti atau dirasa sulit.

(2) setelah subjek penelitian siap untuk menyimak, rekaman soal menyimak berbentuk teka-teki diperdengarkan satu persatu.

(3) kemudian peneliti kembali memperdengarkan rekaman soal menyimak dan membahas bagian yang tidak dimengerti oleh subjek penelitian. (4) terakhir rekaman soal menyimak kembali diperdengarkan namun kali

ini subjek penelitian tidak boleh bertanya dan lembar jawaban harus segera dijawab.

(5) Setelah selesai menjawab akan dilakukan tahap pembahasan.

6. Instrumen Tes

Pada tahan baseline tes yang dilakukan adalah penugasan mengisi paragraf rumpang yang sudah disediakan berdasarkan rekaman yang diperdengarkan.Pada tahap baseline materi yang diberikan selalu berbeda hal ini bertujuan agar pengetahuan pembelajar BIPA semakin bertambah.Sesi pertama tema yang dipilih adalah buah-buahan.Pada sesi kedua tema yang dipilih adalah perlengkapan rumah tangga.Tahap baseline adalah tahap acuan atau kemampuan awal pembelajar BIPA dalam keterampilan menyimak dengan media rekaman saja.


(6)

Septiana Sulistyawati, 2015 PENERAPAN MEDIA TEKA-TEKI

UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK BIPA TINGKAT DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada sesi intervensi dilakukan sebanyak 3 kali dengan bentuk dan jenis media teka-teki yang berbeda.Sesi pertama bertema buah-buahan dengan media berbentuk teka-teki gambar pada wacana rumpang, lalusesi kedua dengan tema transportasi dengan menggunakan media teka-teki silang, dan sesi ketiga tentang anggota tubuh dengan bentuk media teka-teki gambar.

Tahap baseline kedua dilakukan untuk mengukur atau mengetahui perubahan sikap atau perilaku yang terjadi kepada pembelajar BIPA dengan menggunakan media teka-teki gambar pada wacana rumpang dengan materi tentang fasilitas umum.