Evaluasi pelaksanaan program kompensasi

http://epserv.fe.unila.ac.id

ABSTRAK

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KOMPENSASI
PENGURANGAN SUBSIDI BBM (PKPS-BBM) BIDANG PANGAN
DI KELURAHA CAMPANG RAYA KOTA BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2006
Oleh
Ovalia Sugito

Kebijakan pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM mengakibatkan nainya beban
maeyarakat, terutama masyarakat miskin. Maka pemeritah melaksanakan sebuah program
untuk menanggulanginya dengan memberikan kompensasi bagi masyarakat miskin
melalui Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM)
antara lain dengan pemberian beras miskin (Raskin)
Dalam penerapannya pemerintah telah menetapkan petunjuk baik yang bersifat teknis
maupun petunjuk pelaksanaan sehingga PKPS-BBM sesuai dengan prinsip kerja yang
meliputi ketepatan sasaran, ketepatan jumlah dan ketepatan harga.
Permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini adalah, “Bagaimana pelaksanaan PKPSBBM bidang Pangan yang dilaksanakan di Kelurahan Campang Raya Kecamatan
Tanjung Karang Timur dilihat dari Ketepatan Sasaran, Ketepatan Jumlah dan Ketepatan

Harga”.
Tujuan dari penulisan ini adalah mengevaluasi ketepatan kelompok sasaran, ketepatan
jumlah dan ketepatan harga beras dalam pelaksanaan PKPS-BBM bidang pangan;
mengidentifikasi hambatan dalam pelaksanaa PKPS-BBM serta Sebagai sumbangan
pemikiran bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan untuk pengadaan program
selanjutnya.
Evaluasi Pelaksanaan PKPS-BBm di Bandar Lampung denga studi kasus Kelurahan
Campang Raya menggunakan data primer melalui kuisioner dan wawancara terhadap
petugas serta masyarakat penerima PKPS-BBM
Berdasarkan hasil penelitian dikethui pelaksanaan PKPS-BBM pada Kelurahan Campang
Raya tidak seluruh pelaksanaanya sesuai dengan pedoman umum, berkaitan dengan
kelompok sasaran, yang tidak semua berasal dari keluarga Prasejahtera (KPS-AE dan
KS1-AE), harga beras yang dibeli berkisar Rp.1250,-/Kg untuk setiap keluarga
sedangkan berdasarkan ketentuan adalah Rp.1000,-/Kg. Kontribusi yang diberikan oleh
kepala keluarga penerima subsidi sebesar Rp.250,-

digunakan untuk membayar biaya angkut, upah kuli dan sebagainya. Kemudian
pembagian jumlah beras untuk masing-masing kepala keluarga, hampir seluruhnya
mendapatkan jumlah beras 10 Kg sesuai dengan ketetapan yang ditetapkan pemerintah.