Kristina Dwi H D0F008042
ABSTRAK
: KRISTINA DWI HARYANTI
: D0F008042
: PENGELOLAAN DANA ALOKASI UMUM DI
KOTA SEMARANG
JURUSAN/PS : PROGRAM D III KEUANGAN DAERAH
NAMA
NIM
JUDUL
Penelitian ini bertujuan menelaah pengelolaan dan penggunaan dana alokasi
umum (DAU). Daerah sampel penelitiannya adalah kota semarang. Laporan ini
ditulis berdasarkan hasil wawancara dan diskusi kelompok dengan berbagai pihak di
instansi terkait, serta hasil telaah kebijakan dan analisis data sekunder tentang DAU.
Tujuan utama DAU adalah untuk memeratakan atau menyeimbangkan
kemampuan keuangan antar daerah. Dari penelitian menemukan terdapatnya
sejumlah kebijakan yang sebenarnya memerlukan keseragaman secara nasional
namun masih menyediakan ruang bagi ketidakseragaman. Sebaliknya, terdapat juga
kebijakan yang seharusnya memberi ruang bagi perbedaan sebagai akibat kondisi
antardaerah yang memang berbeda namun justru memaksakan keseragaman secara
nasional. Dalam praktiknya, pemda menjadi penerima pasif atas hibah DAU. Sikap
pemda terhadap proses pengalokasian DAU mengindikasikan adanya penilaian
bahwa Pemerintah Pusat tidak berlaku transparan. Selain itu, koordinasi dan
komunikasi antarinstansi dalam pengelolaan DAU terlihat masih terbatas.
Berdasarkan
berbagai
temuan
yang
terurai
di
atas,
peneliti
merekomendasikan sebuah paradigma berupa pendesentralisasian kepada pemerintah
provinsi
kewenangan
pengalokasian,
pengkoordinasian,
dan
pengawasan
pelaksanaan atas penggunaan DAU oleh pemerintah kabupaten/kota.
Semarang, 9 Maret 2011
Dosen Pembimbing,
Yuwanto, Ph.D.
NIP. 19650325 198803 1 001
: KRISTINA DWI HARYANTI
: D0F008042
: PENGELOLAAN DANA ALOKASI UMUM DI
KOTA SEMARANG
JURUSAN/PS : PROGRAM D III KEUANGAN DAERAH
NAMA
NIM
JUDUL
Penelitian ini bertujuan menelaah pengelolaan dan penggunaan dana alokasi
umum (DAU). Daerah sampel penelitiannya adalah kota semarang. Laporan ini
ditulis berdasarkan hasil wawancara dan diskusi kelompok dengan berbagai pihak di
instansi terkait, serta hasil telaah kebijakan dan analisis data sekunder tentang DAU.
Tujuan utama DAU adalah untuk memeratakan atau menyeimbangkan
kemampuan keuangan antar daerah. Dari penelitian menemukan terdapatnya
sejumlah kebijakan yang sebenarnya memerlukan keseragaman secara nasional
namun masih menyediakan ruang bagi ketidakseragaman. Sebaliknya, terdapat juga
kebijakan yang seharusnya memberi ruang bagi perbedaan sebagai akibat kondisi
antardaerah yang memang berbeda namun justru memaksakan keseragaman secara
nasional. Dalam praktiknya, pemda menjadi penerima pasif atas hibah DAU. Sikap
pemda terhadap proses pengalokasian DAU mengindikasikan adanya penilaian
bahwa Pemerintah Pusat tidak berlaku transparan. Selain itu, koordinasi dan
komunikasi antarinstansi dalam pengelolaan DAU terlihat masih terbatas.
Berdasarkan
berbagai
temuan
yang
terurai
di
atas,
peneliti
merekomendasikan sebuah paradigma berupa pendesentralisasian kepada pemerintah
provinsi
kewenangan
pengalokasian,
pengkoordinasian,
dan
pengawasan
pelaksanaan atas penggunaan DAU oleh pemerintah kabupaten/kota.
Semarang, 9 Maret 2011
Dosen Pembimbing,
Yuwanto, Ph.D.
NIP. 19650325 198803 1 001