TKB5354 Pertemuan 10 model kematangan
Enterprise Architecture Planning
Maturity Model
TKB5354 – Perancangan Arsitektur Enterprise
Chalifa Chazar
www.script.id
chalifa.chazar@gmail.com
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Masalah
Kemampuan
arsitektur
untuk
berubah
sering
ditentukan oleh tingkat kematangan arsitektur yang
dihasilkan.
Arsitektur yang matang akan dihasilkan oleh proses
penyusunan arsitektur yang juga matang
Perlunya acuan untuk mengukur kematangan proses
perencanaan
arsitektur
enterprise
sehingga
menghasilkan arsitektur yang optimal.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Definisi Model
Pedoman dari praktik terbaik yang didefinisikan
oleh organisasi lain yang sukses dan berfungsi
dengan baik.
Representasi dari seperangkat komponen
proses, sistem, atau area subjek yang umumnya
dikembangkan untuk pemahaman, analisis,
peningkatan, dan/atau penggantian suatu
proses.
Representasi dari informasi, aktivitas, hubungan
dan konstrain
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Definisi Maturity
Suatu perilaku berevolusi yang terdefinisi
dengan
baik
dalam
mencapai
proses
pengembangan perangkat lunak yang matang
(mature).
Tingkat
perbaikan
proses
berdasarkan
sekumpulan area proses yang telah diidentifikasi
sebelumnya untuk mencapai tujuan.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Konsep Maturity
Konsep maturity telah diterapkan pada berbagai aspek
pengembangan baik sebagai alat untuk menilai atau
bagaian dari kerangka kerja peningkatan kualitas.
Prinsip dasar maturity adalah upaya penggambaran
prilaku khas objek (produk, proses, enterprise, dll) dalam
beberapa tingkat kematangan.
Akar
pendekatan
kualitas.
kematangan
adalah
manajemen
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Metode Crosby’s QMMG
Pendekatan
Crosby’s
Maturity Grid (QMMG).
Quality
Manajement
Menggambarkan prilaku khas suatu organisasi
menjadi 5 tingkat kematangan, dimana setiap
tingkat
kematangan
memiliki
6
aspek
manajemen kualitas.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Metode Crosby’s QMMG
Berfokus pada evolusi yang ,memaparkan bahwa
manajemen kualitas perusahaan cenderung berevolusi
melalui 5 tingkatan, yaitu:
- Ketidakpastian (Uncertainty)
- Kebangkitan (Awakening)
- Pencerahan (Enlightenment)
- Kebijakan (Wisdom)
- Kepastian (Certainty)
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Metode Crosby’s QMMG
Kategori
Pengukuran
Tingkat I:
Ketidakpastian
Tingkat II:
Kebangkitan
Tingkat III:
Pencerahan
Tingkat IV:
Kebijaksanaan
Tingkat V:
Kepastian
Pemahaman dan perilaku manajemen
Tidak terdapat pemahaman bahwa kualitas merupakan
peralatan manajemen.
Cenderung menyalahkan departemen kualitas atas
masalah-masalah kualitas.
Menyadari bahwa manajemen kualitas penting, namun tidak
bersedia
menyediakan
waktu
atau
uang
untuk
melaksanakannya.
Saat menjalankan program peningkatan kualitas mempelajari
bahwa manajemen kualitas, bersifat mendukung dan sangat
membantu.
Berpartisipasi.
Mutlak memahami manajemen kualitas.
Menyadari
peranan
tiap-tiap
pribadi
kesinambungannya
untuk
Memandang manajemen kualitas sebagai bagian esensial
dalam sistem perusahaan.
Metode Crosby’s QMMG
Kategori
Pengukuran
Tingkat I:
Ketidakpastian
Tingkat II:
Kebangkitan
Tingkat III:
Pencerahan
Tingkat IV:
Kebijaksanaan
Tingkat V:
Kepastian
Status kualitas organisasi
Kualitas hanya diketahui dalam departemen manufaktur
atau rekayasa
Tidak terdapat inspeksi
Menekankan pada peningkatan dan pengurutan
Terdapat pemimpin yang memperhatikan kualitas namun
tetap ditekankan pada peningkatan dan pemindahan
produk
Masih menjadi bagain manufaktur atau lainnya
Departemen kualitas melaporkan pada manajemen atas,
semua peningkatan tidak ditawa-tawar
Manajer memiliki peranan dalam manajemen perusahaan
Manajer kualitas meruypakan eksekutif perusahaan
Efektif melaporkan status dan melakukan tindakan preventif
Terlibat dalam masalah penggunaan dan penugasan
khusus
Manajer kualitas berada dalam dewan direksi
Preventif merupakan pertimbangan utama
Kualitas dipikirkan oleh pimpinan
Metode Crosby’s QMMG
Kategori
Pengukuran
Tingkat I:
Ketidakpastian
Tingkat II:
Kebangkitan
Tingkat III:
Pencerahan
Tingkat IV:
Kebijaksanaan
Tingkat V:
Kepastian
Penanganan masalah
Masalah-masalah ditangani saat terjadi
Tidak ada resolusi
Definisi yang tidak layak
Banyak pertengkaran dan saling menuduh
Dibentuk kelompok untuk mengatasi masalah-masalah
utama
Tidak terdapat solusi jangka panjang
Terdapat komunikasi mengenai tindakan koreksi
Masalah dihadapi secara terbuka dan diselesaikan dengan
teratur
Masalah-masalah diidentifikasi pada awal perkembangan
Semua fungsi-fungsi terbuka untuk saran dan peningkatan
Pengecualian hanya untuk kasus yang sangat lazim
Masalah-masalah dapat dicegah
Metode Crosby’s QMMG
Kategori
Pengukuran
Tingkat I:
Ketidakpastian
Tingkat II:
Kebangkitan
Tingkat III:
Pencerahan
Tingkat IV:
Kebijaksanaan
Tingkat V:
Kepastian
Biaya kualitas sebagai % dari penjualan
Dilaporkan : tidak diketahuai
Aktual : 20%
Dilaporkan : 3%
Aktual : 18%
Dilaporkan : 8%
Aktual : 12%
Dilaporkan : 6.5%
Aktual : 8%
Dilaporkan : 2.5%
Aktual : 2.5%
Metode Crosby’s QMMG
Kategori
Pengukuran
Tingkat I:
Ketidakpastian
Tingkat II:
Kebangkitan
Tingkat III:
Pencerahan
Tingkat IV:
Kebijaksanaan
Tingkat V:
Kepastian
Tindakan peningkatan kualitas
Tidak ada aktifitas yang terorganisasi
Tidak ada pemahaman mengenai aktivitas peningkatan
kualitas
Mencoba usaha-usaha “memotivasi”
Jangka pendek
Implementasi program 14-langkah dengan pemahaman dan
pelaksanaan tiap langkah
Melanjutkan program 14-langkah dan memulai Make Certain
Peningkatan kualitas
berkesinambungan.
normal
dan
merupakan
aktivitas
Metode Crosby’s QMMG
Kategori
Pengukuran
Ringkasan postur kualitas perusahaan
Tingkat II:
Kebangkitan
Apakah benar-benar penting selalu memiliki masalah dengan
kualitas
Tingkat I:
Ketidakpastian
Kami tidak tahu mengapa kami mempunyai masalah dengan
kualitas
Tingkat III:
Pencerahan
Melalui komitmen manajemen dan peningkatan kualitas kami
mengidentifikasi dan memecahkan masalah kami
Tingkat IV:
Kebijaksanaan
Tingkat V:
Kepastian
Mencegah
ketidaksempurnaan
operasional rutin kami
merupakan
bagian
Kami tahu mengapa kami tidak memiliki masalah dengan
kualitas
CMM
Penggunaan konsep kematangan dalam bidang
teknologi informasi adalah untuk mengkuantifikasi
kebaikan dari suatu perangkat lunak.
SEI (Software Engineering Institute) tahun 1986
mengembangkan suatu metode pengukuran kebaikan
pengembangan perangkat lunak.
Disebut Capability Maturity Model for Software (CMM).
Model CMM menggunakan pendekatan yang berbeda
dengan model QMMG, yaitu dengan mengidentifikasi
“area kunci proses” untuk meningkatkan tingkat
kematangan.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Level
Deskripsi
Optimising
Umpan balik kuantitatif dari proses
memungkinkan peningkatan proses
yang kontinu dan menunjukan ide
inovatif dan teknologi
Managed
Ukuran detail proses perangkat
lunak dan kualitas produk
dikumpulkan. Baik proses perangkat
lunak dan produknya dipahami
secara kuantitatif dan dikendalikan
Defined
Proses perangkat lunak untuk
aktivitas manajemen dan
kerekayasaan didokumentasikan,
distandarisasikan, dan diintegrasikan
ke dalam proses standar perangkat
lunak bagi organisasi. Semua proyek
menggunakan versi lengkap proses
standar perangkat lunak organisasi
untuk mengembangkan dan
merawat perangkat lunak.
Area Proses
Pencegahan ketidak
sempurnaan Manajemen
Perubahan Teknologi
Manajemen Perubahan
Proses
Manajemen Proses
Kuantitatif
Manajemen Kualitas
Perangkat Lunak
Fokus Proses Organisasi
Definisi Proses
Organisasi
Program Pelatihan
Manajemen Perangkat
Lunak Terintegrasi
Kerekayasaan Produk
Perangkat Lunak
Koordinasi antar
kelompok Peer Review
Level
Deskripsi
Repeatable
Terdapat proses manajemen proyek
dasar untuk melacak biaya, jadwal,
dan fungsionalitas. Terdapat disiplin
proses yang penting untuk
mengulang kesuksesan proyek
sebelumnya dengan aplikasi yang
serupa.
Initial
Karakteristik proses perangkat lunak
bersifat adhoc, dan bahkan sering
bersifat chaotic. Beberapa proses
telah terdefinisi, dan sukses
bergantung pada usaha individual.
Area Proses
Manajemen Kebutuhan
Perencanaan Proyek
Perangkat Lunak
Pelacakan Proyek
Perangkat Lunak
Manajemen
Subkontrak Perangkat
Lunak
Jaminan Kualitas
Perangkat Lunak
Manajemen Konfigurasi
Perangkat Lunak
Tidak ada proses yang
diperlukan
CMMI
Merupakan pengembangan dari CMM, menyediakan
kerangka kerja untuk peningkatan dalam bidang:
- Rekayasa perangkat lunak
- Kerekayasaan sistem
- Pengembangan produk dan proses-proses terintegrasi
- Pengadaan vendor
Maturity Model integration)
CMMI
(Capability
memaparkan 4 bidang tersebut ke dalam 25 area proses.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
CMMI memberikan 2 pendektan dalam pengukuran
tingkat kematangan.
Continuous representation model yang mengukur
tingkat kemampuan (capability level) untuk memberikan
suatu peningkatan relatif bagi suatu area proses tunggal.
Staged
representation
pendekatan
yang
menggunakan sekumpulan area proses yang sudah
terdefinisi sebelumnya untuk digambarkan sebagai
suatu level kematangan organisasi.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Model kematangan perencanaan arsitektur enterprise
menggunakan pendekatan Staged representation agar
dapat dilihat kematangan proses perencanaan arsitektur
enterprise dalam organisasi secara menyeluruh.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Pengukuran tingkat kematangan suatu objek dilakukan
dengan mengidentifikasi proses (kapabilitas area proses).
Untuk menentukan kapabilitas area proses dilakukan
dengan menganalisis area proses yang dikelompokan
menjadi 3 kelompok:
– Komponen yang diperlukan menggambarkan apa yang
harus dicapai organisasi untuk memenuhi area proses
– Komponen yang diharapkan menggambarkan hal spesifik
apa yang akan diimplementasikan
oleh organisasi untuk
mencapai komponen yang diperlukan.
– Komponen informatif menyediakan detail-detail yang
membantu organisasi untuk memikirkan cara mendekati
komponen-komponen yang diperlukan dan diharapkan.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Kesimpulan
Walaupun banyak model kematangan untuk fokus masalah
yang berbeda-beda.
Namun, terdapat kesamaan antara model-model tersebut,
yaitu dalam pendefinisian jumlah dimensi area proses
dalam beberapa tingkat atau level kematangan yang
terpisah.
Tidak ada ketentuan khusus untuk jumlah tingkatan
kematangan.
Aspek utama dari pendekatan ini adalah menyediakan
narasi deskriptif untuk perilaku karakteristik-karakteristik
kinerja yang berbeda tiap tingkatan.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Chalifa Chazar, S.T, M.T
Email: chalifa.chazar@gmail.com
script.id
Copyright @2016
Maturity Model
TKB5354 – Perancangan Arsitektur Enterprise
Chalifa Chazar
www.script.id
chalifa.chazar@gmail.com
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Masalah
Kemampuan
arsitektur
untuk
berubah
sering
ditentukan oleh tingkat kematangan arsitektur yang
dihasilkan.
Arsitektur yang matang akan dihasilkan oleh proses
penyusunan arsitektur yang juga matang
Perlunya acuan untuk mengukur kematangan proses
perencanaan
arsitektur
enterprise
sehingga
menghasilkan arsitektur yang optimal.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Definisi Model
Pedoman dari praktik terbaik yang didefinisikan
oleh organisasi lain yang sukses dan berfungsi
dengan baik.
Representasi dari seperangkat komponen
proses, sistem, atau area subjek yang umumnya
dikembangkan untuk pemahaman, analisis,
peningkatan, dan/atau penggantian suatu
proses.
Representasi dari informasi, aktivitas, hubungan
dan konstrain
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Definisi Maturity
Suatu perilaku berevolusi yang terdefinisi
dengan
baik
dalam
mencapai
proses
pengembangan perangkat lunak yang matang
(mature).
Tingkat
perbaikan
proses
berdasarkan
sekumpulan area proses yang telah diidentifikasi
sebelumnya untuk mencapai tujuan.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Konsep Maturity
Konsep maturity telah diterapkan pada berbagai aspek
pengembangan baik sebagai alat untuk menilai atau
bagaian dari kerangka kerja peningkatan kualitas.
Prinsip dasar maturity adalah upaya penggambaran
prilaku khas objek (produk, proses, enterprise, dll) dalam
beberapa tingkat kematangan.
Akar
pendekatan
kualitas.
kematangan
adalah
manajemen
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Metode Crosby’s QMMG
Pendekatan
Crosby’s
Maturity Grid (QMMG).
Quality
Manajement
Menggambarkan prilaku khas suatu organisasi
menjadi 5 tingkat kematangan, dimana setiap
tingkat
kematangan
memiliki
6
aspek
manajemen kualitas.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Metode Crosby’s QMMG
Berfokus pada evolusi yang ,memaparkan bahwa
manajemen kualitas perusahaan cenderung berevolusi
melalui 5 tingkatan, yaitu:
- Ketidakpastian (Uncertainty)
- Kebangkitan (Awakening)
- Pencerahan (Enlightenment)
- Kebijakan (Wisdom)
- Kepastian (Certainty)
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Metode Crosby’s QMMG
Kategori
Pengukuran
Tingkat I:
Ketidakpastian
Tingkat II:
Kebangkitan
Tingkat III:
Pencerahan
Tingkat IV:
Kebijaksanaan
Tingkat V:
Kepastian
Pemahaman dan perilaku manajemen
Tidak terdapat pemahaman bahwa kualitas merupakan
peralatan manajemen.
Cenderung menyalahkan departemen kualitas atas
masalah-masalah kualitas.
Menyadari bahwa manajemen kualitas penting, namun tidak
bersedia
menyediakan
waktu
atau
uang
untuk
melaksanakannya.
Saat menjalankan program peningkatan kualitas mempelajari
bahwa manajemen kualitas, bersifat mendukung dan sangat
membantu.
Berpartisipasi.
Mutlak memahami manajemen kualitas.
Menyadari
peranan
tiap-tiap
pribadi
kesinambungannya
untuk
Memandang manajemen kualitas sebagai bagian esensial
dalam sistem perusahaan.
Metode Crosby’s QMMG
Kategori
Pengukuran
Tingkat I:
Ketidakpastian
Tingkat II:
Kebangkitan
Tingkat III:
Pencerahan
Tingkat IV:
Kebijaksanaan
Tingkat V:
Kepastian
Status kualitas organisasi
Kualitas hanya diketahui dalam departemen manufaktur
atau rekayasa
Tidak terdapat inspeksi
Menekankan pada peningkatan dan pengurutan
Terdapat pemimpin yang memperhatikan kualitas namun
tetap ditekankan pada peningkatan dan pemindahan
produk
Masih menjadi bagain manufaktur atau lainnya
Departemen kualitas melaporkan pada manajemen atas,
semua peningkatan tidak ditawa-tawar
Manajer memiliki peranan dalam manajemen perusahaan
Manajer kualitas meruypakan eksekutif perusahaan
Efektif melaporkan status dan melakukan tindakan preventif
Terlibat dalam masalah penggunaan dan penugasan
khusus
Manajer kualitas berada dalam dewan direksi
Preventif merupakan pertimbangan utama
Kualitas dipikirkan oleh pimpinan
Metode Crosby’s QMMG
Kategori
Pengukuran
Tingkat I:
Ketidakpastian
Tingkat II:
Kebangkitan
Tingkat III:
Pencerahan
Tingkat IV:
Kebijaksanaan
Tingkat V:
Kepastian
Penanganan masalah
Masalah-masalah ditangani saat terjadi
Tidak ada resolusi
Definisi yang tidak layak
Banyak pertengkaran dan saling menuduh
Dibentuk kelompok untuk mengatasi masalah-masalah
utama
Tidak terdapat solusi jangka panjang
Terdapat komunikasi mengenai tindakan koreksi
Masalah dihadapi secara terbuka dan diselesaikan dengan
teratur
Masalah-masalah diidentifikasi pada awal perkembangan
Semua fungsi-fungsi terbuka untuk saran dan peningkatan
Pengecualian hanya untuk kasus yang sangat lazim
Masalah-masalah dapat dicegah
Metode Crosby’s QMMG
Kategori
Pengukuran
Tingkat I:
Ketidakpastian
Tingkat II:
Kebangkitan
Tingkat III:
Pencerahan
Tingkat IV:
Kebijaksanaan
Tingkat V:
Kepastian
Biaya kualitas sebagai % dari penjualan
Dilaporkan : tidak diketahuai
Aktual : 20%
Dilaporkan : 3%
Aktual : 18%
Dilaporkan : 8%
Aktual : 12%
Dilaporkan : 6.5%
Aktual : 8%
Dilaporkan : 2.5%
Aktual : 2.5%
Metode Crosby’s QMMG
Kategori
Pengukuran
Tingkat I:
Ketidakpastian
Tingkat II:
Kebangkitan
Tingkat III:
Pencerahan
Tingkat IV:
Kebijaksanaan
Tingkat V:
Kepastian
Tindakan peningkatan kualitas
Tidak ada aktifitas yang terorganisasi
Tidak ada pemahaman mengenai aktivitas peningkatan
kualitas
Mencoba usaha-usaha “memotivasi”
Jangka pendek
Implementasi program 14-langkah dengan pemahaman dan
pelaksanaan tiap langkah
Melanjutkan program 14-langkah dan memulai Make Certain
Peningkatan kualitas
berkesinambungan.
normal
dan
merupakan
aktivitas
Metode Crosby’s QMMG
Kategori
Pengukuran
Ringkasan postur kualitas perusahaan
Tingkat II:
Kebangkitan
Apakah benar-benar penting selalu memiliki masalah dengan
kualitas
Tingkat I:
Ketidakpastian
Kami tidak tahu mengapa kami mempunyai masalah dengan
kualitas
Tingkat III:
Pencerahan
Melalui komitmen manajemen dan peningkatan kualitas kami
mengidentifikasi dan memecahkan masalah kami
Tingkat IV:
Kebijaksanaan
Tingkat V:
Kepastian
Mencegah
ketidaksempurnaan
operasional rutin kami
merupakan
bagian
Kami tahu mengapa kami tidak memiliki masalah dengan
kualitas
CMM
Penggunaan konsep kematangan dalam bidang
teknologi informasi adalah untuk mengkuantifikasi
kebaikan dari suatu perangkat lunak.
SEI (Software Engineering Institute) tahun 1986
mengembangkan suatu metode pengukuran kebaikan
pengembangan perangkat lunak.
Disebut Capability Maturity Model for Software (CMM).
Model CMM menggunakan pendekatan yang berbeda
dengan model QMMG, yaitu dengan mengidentifikasi
“area kunci proses” untuk meningkatkan tingkat
kematangan.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Level
Deskripsi
Optimising
Umpan balik kuantitatif dari proses
memungkinkan peningkatan proses
yang kontinu dan menunjukan ide
inovatif dan teknologi
Managed
Ukuran detail proses perangkat
lunak dan kualitas produk
dikumpulkan. Baik proses perangkat
lunak dan produknya dipahami
secara kuantitatif dan dikendalikan
Defined
Proses perangkat lunak untuk
aktivitas manajemen dan
kerekayasaan didokumentasikan,
distandarisasikan, dan diintegrasikan
ke dalam proses standar perangkat
lunak bagi organisasi. Semua proyek
menggunakan versi lengkap proses
standar perangkat lunak organisasi
untuk mengembangkan dan
merawat perangkat lunak.
Area Proses
Pencegahan ketidak
sempurnaan Manajemen
Perubahan Teknologi
Manajemen Perubahan
Proses
Manajemen Proses
Kuantitatif
Manajemen Kualitas
Perangkat Lunak
Fokus Proses Organisasi
Definisi Proses
Organisasi
Program Pelatihan
Manajemen Perangkat
Lunak Terintegrasi
Kerekayasaan Produk
Perangkat Lunak
Koordinasi antar
kelompok Peer Review
Level
Deskripsi
Repeatable
Terdapat proses manajemen proyek
dasar untuk melacak biaya, jadwal,
dan fungsionalitas. Terdapat disiplin
proses yang penting untuk
mengulang kesuksesan proyek
sebelumnya dengan aplikasi yang
serupa.
Initial
Karakteristik proses perangkat lunak
bersifat adhoc, dan bahkan sering
bersifat chaotic. Beberapa proses
telah terdefinisi, dan sukses
bergantung pada usaha individual.
Area Proses
Manajemen Kebutuhan
Perencanaan Proyek
Perangkat Lunak
Pelacakan Proyek
Perangkat Lunak
Manajemen
Subkontrak Perangkat
Lunak
Jaminan Kualitas
Perangkat Lunak
Manajemen Konfigurasi
Perangkat Lunak
Tidak ada proses yang
diperlukan
CMMI
Merupakan pengembangan dari CMM, menyediakan
kerangka kerja untuk peningkatan dalam bidang:
- Rekayasa perangkat lunak
- Kerekayasaan sistem
- Pengembangan produk dan proses-proses terintegrasi
- Pengadaan vendor
Maturity Model integration)
CMMI
(Capability
memaparkan 4 bidang tersebut ke dalam 25 area proses.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
CMMI memberikan 2 pendektan dalam pengukuran
tingkat kematangan.
Continuous representation model yang mengukur
tingkat kemampuan (capability level) untuk memberikan
suatu peningkatan relatif bagi suatu area proses tunggal.
Staged
representation
pendekatan
yang
menggunakan sekumpulan area proses yang sudah
terdefinisi sebelumnya untuk digambarkan sebagai
suatu level kematangan organisasi.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Model kematangan perencanaan arsitektur enterprise
menggunakan pendekatan Staged representation agar
dapat dilihat kematangan proses perencanaan arsitektur
enterprise dalam organisasi secara menyeluruh.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Pengukuran tingkat kematangan suatu objek dilakukan
dengan mengidentifikasi proses (kapabilitas area proses).
Untuk menentukan kapabilitas area proses dilakukan
dengan menganalisis area proses yang dikelompokan
menjadi 3 kelompok:
– Komponen yang diperlukan menggambarkan apa yang
harus dicapai organisasi untuk memenuhi area proses
– Komponen yang diharapkan menggambarkan hal spesifik
apa yang akan diimplementasikan
oleh organisasi untuk
mencapai komponen yang diperlukan.
– Komponen informatif menyediakan detail-detail yang
membantu organisasi untuk memikirkan cara mendekati
komponen-komponen yang diperlukan dan diharapkan.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Kesimpulan
Walaupun banyak model kematangan untuk fokus masalah
yang berbeda-beda.
Namun, terdapat kesamaan antara model-model tersebut,
yaitu dalam pendefinisian jumlah dimensi area proses
dalam beberapa tingkat atau level kematangan yang
terpisah.
Tidak ada ketentuan khusus untuk jumlah tingkatan
kematangan.
Aspek utama dari pendekatan ini adalah menyediakan
narasi deskriptif untuk perilaku karakteristik-karakteristik
kinerja yang berbeda tiap tingkatan.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Chalifa Chazar, S.T, M.T
Email: chalifa.chazar@gmail.com
script.id
Copyright @2016