Perubahan renstra Dishutbun

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perencanaan pembangunan daerah merupakan proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. Seperti diketahui, pembangunan daerah merupakan salah satu sub sistem dari pembangunan nasional yang meliputi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang ditujukan untuk meningkatkan harkat, martabat dan memperkuat jati diri serta kepribadian masyarakat dalam pendekatan lokal, nasional dan global. Dalam perspektif perencanaan pembangunan, Pemerintah Daerah harus memperhatikan keseimbangan berbagai aspek dalam satu kesatuan wilayah pembangunan ekonomi, hukum, sosial, budaya, politik, pemerintahan dan lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan, dengan diikuti oleh penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel (Good Governance).

Urgensitas perencanaan daerah sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan, bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan daerah tersebut meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun, Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat


(2)

Daerah (Renstra SKPD) jangka waktu 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

Berkaitan dengan amanat undang-undang tersebut Pemerintah Kabupaten Batang telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 02 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Batang Tahun 2012–2017 dimana dokumen tersebut merupakan perencanaan komprehensif lima tahunan, yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Batang dan sebagai acuan bagi seluruh stakeholders di Kabupaten Batang dalam melaksanakan kegiatan pembangunan selama kurun waktu 2012-2017.

Dalam perjalanan pembangunan jangka menengah yang menginjak tahun ke-2 dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 dimana berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka dipandang perlu untuk melakukan peninjauan ulang/ perubahan. Berkaitan dengan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Batang telah menyusun Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Batang Tahun 2012–2017.

Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, di mana didalamnya disebutkan bahwa setiap SKPD diwajibkan untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang ditetapkan oleh Keputusan Kepala SKPD yang bersangkutan setelah RPJPD dan RPJMD disusun dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah, oleh karena


(3)

itu Dinas Kehutanan dan Perkebunan sebagai SKPD diwajibkan untuk menyusun Rencana strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan dimulai sejak Januari Tahun 2012 dan Rencana strategis yang disusun rentang waktunya dimulai dari tahun 2012-2017. Adanya perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 yang ditetapkan dengan PERDA Kabupaten Batang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Batang tahun 2012-2017 menjadi acuan dan landasan untuk melakukan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang Tahun 2012-2017.

B. Maksud dan Tujuan

Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 disusun dengan maksud untuk melakukan penyesuaian terhadap target baik anggaran dan indikator pembangunan serta memberikan arah sekaligus menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan khususnya yang berkaitan dengan pembangunan kehutanan dan perkebunan, baik bagi pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha di dalam membangun kesepahaman, kesepakatan dan komitmen bersama guna mewujudkan visi dan misi Pemerintahan Kabupaten Batang secara berkesinambungan, sesuai dengan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Batang Tahun 2012-2017.

Adapun tujuan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kehutanan Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 adalah:

a. Memberikan penyesuaian arah sekaligus sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan pembangunan Kehutanan dan Perkebunan dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang secara integral selaras dengan tujuan pembangunan nasional sesuai dengan visi, misi dan arah pembangunan daerah yang telah disepakati bersama sesuai


(4)

dengan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Batang Tahun 2012-2017;

b. Menjadi pedoman penyesuaian dan penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang untuk tahun berjalan sesuai dengan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Batang Tahun 2012-2017;

c. Menjadi sarana untuk menampung aspirasi masyarakat dan membangun

konsensus antar “stakeholders” dalam menentukan arah pembangunan

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang selama lima tahun mendatang, khususnya pada tahun berjalan sesuai dengan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Batang Tahun 2012-2017.

C. Landasan Hukum

Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 dilandasi beberapa peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum, sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah

Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950;

2. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 167) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang penetapan peraturan pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-undang (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 86);


(5)

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 84),

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);


(6)

10. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587), sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-undang (Lembaran Negara RI Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5657);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;


(7)

17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4698);

18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005–2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);

19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor 6);

20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 13 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Batang Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Batang Tahun 2007 Nomor 13 Seri E Nomor 7);

22. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 07 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Batang Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Batang Tahun 2011 Nomor 7);


(8)

23. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Batang (Lembaran Daerah Kabupaten Batang Tahun 2008 Seri D Nomor 2) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Batang (Lembaran Daerah Nomor 9 Tahun 2013);

24. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Batang Tahun 2012–2017 (Lembaran Daerah Kabupaten Batang Tahun 2014 Nomor 11);

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

27. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 09 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis;

28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan KLHS dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;


(9)

29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah;

30. Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi RI dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 03 dan Nomor 36 Tahun 2012 Tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah;

31. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Target Millenium Development Goals Provinsi Jawa Tengah 2011-2015;

D. Hubungan Rencana strategis dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Batang dan bersifat indikatif. Rencana strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan ditetapkan dengan keputusan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang.

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 menjadi pedoman dalam penyusunan Perubahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) setelah penetapan peraturan daerah Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Batang Tahun 2012-2017 pada tahun berjalan. Rencana strategis SKPD merupakan penjabaran teknis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, yang disusun oleh setiap


(10)

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Batang.

Selanjutnya Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan segera menyiapkan rencana kegiatan atau Rencana Kerja (Renja) Dinas Kehutanan dan Perkebunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang mengacu kepada rancangan awal RKPD dan berpedoman pada Perubahan Rencana strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tahun 2012-2017. Adapun hubungan antara dokumen Rencana strategis SKPD dengan dokumen perencanaan lainnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 1. Hubungan antara Rencana strategis SKPD dengan dokumen perencanaan lainnya


(11)

E. Sistematika Penulisan

Perubahan Rencana strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I. Pendahuluan, berisi latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum, hubungan rencana strategis SKPD dengan dokumen perencanaan lainnya dan sistematika penulisan. Bab II. Gambaran Pelayanan SKPD, menguraikan tentang peran

SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, sumber daya SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, capaian kinerja yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Rencana strategis SKPD periode sebelumnya, capaian kinerja antara Rencana strategis SKPD dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah periode sebelumnya serta hambatan dan permasalahan yang perlu diantisipasi.

Bab III. Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi, menyajikan identifikasi permasalahan dan perumusan isu strategis di bidang pertanian khususnya kehutanan dan perkebunan.

Bab IV. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan, memuat tentang visi dan misi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang, Tujuan dan Sasaran, Strategi serta Kebijakan.

Bab V. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif, yang berisi target yang ingin dicapai dalam kurun waktu 2012-2017.


(12)

Bab VI. Indikator Kinerja SKPD, mengacu pada tujuan dan sasaran Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Batang, berisi target-target yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 tahun ke depan yang akan menjadi dasar penilaian keberhasilan pelaksanaan kinerja Dinas.

Bab VII. Penutup, merupakan penutup dari dokumen rencana strategis dan harapan kepada semua pihak yang berkepentingan agar menjadikan rencana strategis ini sebagai penunjuk arah dan pedoman untuk melaksanakan pembangunan bidang kehutanan dan perkebunan periode 2012-2017.


(13)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

A. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

Dalam rangka melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Pemerintah Kabupaten Batang telah menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka untuk memberikan pedoman pelaksanaan tugas pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Daerah, ditetapkanlah peraturan bupati yang mengatur tentang tugas pokok dan fungsi, uraian tugas dan tatakerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) masing-masing, untuk Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Batang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang.

1. Tugas Pokok dan Fungsi

Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 51 Tahun 2012 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang, SKPD Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok melaksanakan dan penyusunan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kehutanan dan perkebunan.


(14)

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang kehutanan dan perkebunan;

b. Penyusunan rencana teknis di bidang kehutanan dan perkebunan; c. Perlindungan hutan dan tanaman perkebunan;

d. Pengaturan rehabilitasi Lahan, konservasi tanah, hutan rakyat dan hutan milik swasta;

e. Pembinaan perijinan dan pengolahan hasil hutan dan perkebunan; f. Pelaksanaan pelayanan dan kerjasama di bidang kehutanan dan

perkebunan;

g. Penyelenggaraan pengendalian mutu pemasaran hasil hutan dan perkebunan;

h. Penyuluhan kehutanan dan perkebunan;

i. Pengelolaan hutan kota, taman hutan raya dan hasil hutan ikutan; j. Pembinaan pengembangan teknologi dan industri kehutanan dan

perkebunan;

k. Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dinas;

l. Penyelenggaraan ketatausahaan yang meliputi segala kegiatan di bidang umum, perlengkapan kepegawaian dan keuangan;

m. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya;

2. Struktur Organisasi

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Batang, maka struktur organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten batang adalah


(15)

a. Kepala Dinas ;

b. Sekretariat membawahkan ; 1) Sub Bagian Program ; 2) Sub Bagian Keuangan ;

3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian c. Bidang Kehutanan, mengkoordinasikan:

1) Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan; 2) Seksi Produksi Hutan;

3) Seksi Perlindungan Hutan dan Perhutanan Sosial; d. Bidang Perkebunan, mengkoordinasikan:

1) Seksi Produksi Perkebunan;

2) Seksi Perlindungan Tanaman Perkebunan; 3) Seksi Kelembagaan dan Pengembangan Usaha;

e. Bidang Sarana dan Prasarana Kehutanan dan Perkebunan, mengkoordinasikan:

1) Seksi Sarana dan Prasarana;

2) Seksi Tata Guna dan dan Pengembangan Lahan; 3) Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil;

Bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang digambarkan dalam Lampiran 1.

B. Sumber Daya

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang diembannya, suatu organisasi sangat ditentukan oleh kondisi personil yang ada. Jumlah pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan secara keseluruhan tercatat sebanyak 30 orang, yang dibedakan dari pegawai struktural 17 orang dengan tingkat pendidikan pasca sarjana (S2) sebanyak 6 orang, sarjana (S1) 16, orang sarjana muda (D3) 1 orang, dan SLTA 7 orang. Struktur pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari:


(16)

- Pejabat struktural sebanyak 17 orang - Staf 10 orang

- Pegawai tidak tetap (PTT) 3 orang

Sedangkan dilihat dari kepangkatan terdiri dari :

- Pejabat struktural golongan IV sebanyak 5 orang, golongan III sebanyak 12 orang,

- Staf golongan III sebanyak 7 orang, golongan II sebanyak 6 orang

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang di dukung oleh beberapa sumber daya perlengkapan. Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang menempati tanah seluas 588 m2 dengan luas bangunan 246 m2 yang terletak di Jalan Dr. Sutomo No.18 Batang dengan kondisi bangunan yang cukup memadai. Untuk operasional keseharian didukung dengan beberapa peralatan fasilitas antara lain:

- Personal computer (PC) + printer 3 unit - Laptop /notebook 2 unit

- LCD proyektor 1 unit - Layar monitor 1 unit. - Handycam JVC 1 unit - Wireless amplifier 1 unit

- Telepon dan faximile masing-masing 1 unit - AC 1 unit

- Camera digital 3 unit - Kipas angin 1 unit

- Filling cabinet besi 1 unit - Filling cabinet kayu 1 unit

- Almari perpustakaan 2 unit berserta referensi buku-bukunya.

- Mebelair (meja kursi untuk pejabat eselon II b 1 unit, eselon III a 1 unit, eselon IIIb 3 unit, eselon IVa 3 unit, pejabat fungsional penyuluh


(17)

kabupaten 10 unit dan staf 10 unit serta meja kursi tamu 1 set, kursi besi 13 unit)

- Sarana mobilitas roda 4 hanya 3 unit, roda 28 untuk pejabat struktural sebanyak 21 unit, staf 5 unit.

Guna mendukung pelaksanaan tugas Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang tahun anggaran 2014 telah memperoleh alokasi anggaran belanja sebagai berikut:

Tabel 1. Alokasi Anggaran Belanja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang tahun 2014

No Sumber Dana T a h u n Keterangan

1. APBD Kab. Batang

- Belanja tidak langsung 2.000.572.758,- - Belanja langsung 5.422.046.250,- 2. APBD Provinsi 0,-

3. APBN 0,-

Total 7.422.619.008,-

C. Kinerja Pelayanan

Luas wilayah Kabupaten Batang tercatat mencapai 78.864,16 ha. Luas wilayah tersebut terdiri dari 22.479,12 ha (28,50%) lahan sawah dan 56.385,04 ha (71,50%) lahan bukan sawah. Lahan bukan lahan sawah yang digunakan untuk tegalan / huma sebesar 37,54% yang merupakan persentase


(18)

penggunaan terbesar, sedangkan sisanya digunakan untuk bangunan / pekarangan, perkebunan, hutan negara, tambak / kolam dan padang rumput.

Wilayah Kabupaten Batang terdapat kawasan hutan negara seluas 20.796,95 ha dan hutan rakyat seluas 10.771,44 ha. Kawasan hutan negara terdiri dari kawasan hutan produksi 15.316,51 ha, kawasan hutan lindung 2.969,68 ha, kawasan hutan konservasi 93,89 ha dan kawasan lidung 2.416,87 ha.


(19)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

A. Analisis Lingkungan Strategis

Untuk menentukan strategi, sasaran dan kegiatan selama 5 (lima) tahun ke depan Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang melakukan analisis dengan telaahan SWOT, faktor-faktor yang dianalisis meliputi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang diperkirakan dihadapi selama beberapa tahun mendatang.

1. Analisis Lingkungan Internal

a. Faktor Kekuatan

1) Eksistensi instansi kehutanan dan perkebunan sebagai penyelengara pengelolaan kehutanan dan perkebunan.

2) Adanya rencana dan program pengelolaan kehutanan dan perkebunan.

3) Keberadaan kelompok tani binaan di bidang kehutanan dan perkebunan.

4) Tersedianya beberapa peraturan perundangan pendukung kegiatan pembangunan dan pengelolaan kehutanan dan perkebunan.

5) Potensi hutan rakyat dan perkebunan rakyat tinggi, disertai tingginya kemandirian masyarakat dalam membangun kehutanan dan perkebunan rakyat.

b. Faktor Kelemahan

1) Belum optimalnya tingkat koordinasi dan sinkronisasi antar institusi / lembaga dalam pelaksanaan pembangunan kehutanan dan perkebunan.


(20)

2) Pemanfaatan hasil masih terbatas pada hasil hutan kayu dan bahan baku industri perkebunan

3) Belum tersedianya data base kehutanan dan perkebunan yang memadai / valid

4) Pemberian peran kepada masyarakat masih belum optimal

5) Terbatasnya SDM kehutanan dan perkebunan baik kualitas maupun kuantitas

2. Analisis Lingkungan Eksternal a. Faktor Peluang

1) Potensi sumber daya hutan dan perkebunan yang cukup besar 2) Ketergantungan tehadap SDA kehutanan dan perkebunan cukup

tinggi

3) Tingginya permintaan pasar terhadap hasil sumber daya hutan dan perkebunan

4) Keterlibatan dari perguruan tinggi, swasta dan masyarakat dalam pembangunan kehutanan dan perkebunan

5) Dukungan dunia internasional untuk pengelolaan hutan lestari dan hasil produksi perkebunan lestari.

6) Semakin luasnya kesempatan untuk meningkatkan kualitas SDM bagi aparat melalui penyelenggaraan atau pengiriman ke berbagai pendidikan maupun pelatihan.

b. Faktor Ancaman

1) Degradasi sumber daya hutan maupun gangguan perkebunan belum mampu dikendalikan

2) Masih banyaknya masyarakat kurang mampu di sekitar hutan dan kawasan perkebunan

3) Kerusakan karena faktor alam terutama akibat bencana alam dan penjarahan


(21)

5) Terjadinya serangan hama dan penyakit terhadap tanaman hutan rakyat dan tanaman perkebunan

B. Isu Strategis

Atas dasar gambaran kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang sebagai lembaga pelaksana di bidang kehutanan dan perkebunan

Identifikasi masalah atau isu strategis ini akan digunakan untuk penilaian terhadap tujuan, sasaran, kebijakan program / programa sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Hasil analisis terhadap kondisi saat ini dan kondisi yang diinginkan menunjukkan adanya beberapa permasalahan atau isu strategis di bidang kehutanan antara lain sebagai berikut :

1. Masih tingginya tingkat kerusakan hutan dan lahan

2. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya hutan dan rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. 3. Masih terjadinya serangan hama dan penyakit tanaman kehutanan. 4. Belum tersedianya data base potensi kehutanan dan perkebunan yang

memadai

Sedangkan beberapa permasalahan atau isu strategis di bidang perkebunan antara lain sebagai berikut :

1. Belum optimalnya produksi dan produktivitas tanaman perkebunan 2. Terbatasnya ketersediaan benih tanaman perkebunan yang memenuhi

standar teknis dan sarana prasarana pendukung

3. Masih rendahnya pengetahuan dan ketrampilan SDM serta belum berfungsinya kelembagaan petani perkebunan

4. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan


(22)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi dan Misi

1. Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Batang Tahun 2012-2017

Rujukan visi dan misi Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah visi dan misi pembangunan daerah sebagaimana tercantum dalam Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Batang Tahun 2012–2017.

Visi pembangunan daerah Kabupaten Batang Tahun 2012–2017 adalah “Terwujudnya pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, dan profesional, untuk penguatan ekonomi daerah, dan pencapaian kesejahteraan masyarakat Batang”. Perwujudan visi pembangunan daerah tersebut mengandung filosofi sebagai berikut:

- Pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, dan profesional

Mengandung pengertian bahwa pemerintahan harus bersih dari praktek-praktek yang dapat merugikan masyarakat, memiliki rancang bangun organisasi dan sistem kinerja yang efektif dalam mencapai tujuan, efisien dalam menggunakan anggaran, serta professional dan ramah dalam melayani masyarakat.

- Perekonomian daerah yang kuat

Mengandung pengertian bahwa Kabupaten Batang harus memiliki kemampuan untuk membangun daerah secara mandiri, dimana pemerintah daerah dan masyarakat mampu mengelola, mengatur dan mengurus kepentingan daerah / rumah tangganya sendiri menurut prakarsa dan aspirasi masyarakat. Termasuk dalam hal ini adalah upaya yang sungguh-sungguh untuk mengembangkan potensi perekonomian


(23)

daerah dan menarik investasi untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak mungkin bagi para putra daerah.

- Masyarakat yang sejahtera

Mengandung arti suatu keadaan dimana masyarakat memiliki kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat, tercukupi kebutuhan dasar pokok, seperti pangan, papan, sandang, kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja, yang didukung oleh infrastruktur fisik, sosial budaya ekonomi yang memadai. Usaha akan lebih difokuskan pada upaya pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan pengusaha lokal untuk berusaha dan berkegiatan ekonomi yang sehat untuk menarik kelompok-kelompok masyarakat lainnya. Kemajuan-kemajuan yang ingin diraih tidak hanya berkaitan dengan kemajuan di bidang fisik dan ekonomi saja, melainkan juga kemajuan dengan dimensi batin, mental, dan spiritual. Masyarakat diarahkan supaya memiliki dan mempraktekkan sikap keimanan dan ketaqwaan yang tinggi. Usaha juga diarahkan untuk budaya dan peradaban masyarakat agar bisa meningkatkan keteraturan mengikuti perkembangan zaman namun tetap menjunjung tinggi kebudayaan asli dan budaya-budaya positif yang telah ada sehingga identitas Kabupaten Batang tetap terjaga.

Melalui penjabaran secara sistematis dan komprehansif visi Kabupaten Batang dapat dijabarkan menjadi 4 (empat) butir misi sebagai berikut:

1. Misi Pertama : Mengembangkan penataan dan pembinaan birokrasi di semua tingkatan demi terciptanya pemerintahan yang baik, bersih dan berpelayanan publik yang prima.

2. Misi Kedua : Menciptakan iklim investasi yang baik dan mendukung usaha pengembangan ekonomi yang berorientasi pada peningakatan lapangan kerja


(24)

yang luas bagi masyarakat dan peningkatan pendapatan daerah.

3. Misi Ketiga : Meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk menunjang peningkatan ekonomi daerah dan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat.

4. Misi Keempat : Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat supaya dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan.

2. Visi dan Misi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang Tahun 2012-2017

Visi SKPD Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 adalah : “Terwujudnya pembangunan Kehutanan dan Perkebunan yang produktif, berdaya saing, efisien dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat”. Visi tersebut mengandung makna sebagai berikut : Pembangunan kehutanan dan perkebunan yang produktif

Pembangunan yang produktif artinya pembangunan kehutanan dan perkebunan memakai sistem penggunaan bibit/bahan tanaman yang mempunyai kualitas dan kuantitas yang tinggi serta pengelolaan teknis budidaya tanaman kehutanan dan perkebunan secara maksimal untuk menghasilkan produksi dan produktifitas yang tinggi guna meningkatkan pendapatan petani/pekebun yang bercirikan usaha diversifikasi

Pembangunan kehutanan dan perkebunan yang berdaya saing

Pembangunan kehutanan dan perkebunan yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan artinya pembangunan dan pengembangan kehutanan dan perkebunan dapat menghasilkan produksi secara optimal dan memiliki kualitas yang tinggi serta sesuai dengan permintaan pasar sehingga dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat, pembinaan yang merata disetiap lini masyarakat / petani/ pekebun serta usaha-usaha yang dilaksanakan


(25)

untuk merubah perilaku dan kebiasaan masyarakat terutama dalam pengelolaan lahan yang berorientasi agribisnis usaha perkebunan serta meningkatkan peranan swasta dan pengembangan organisasi/ kelembagaan petani.

Pembangunan kehutanan dan perkebunan yang efisien dan berkelanjutan

Pembangunan yang efisien artinya pembangunan kehutanan dan perkebunan dengan memanfaatkan lahan secara cermat, selektif serta mengutamakan pelestarian sumber daya alam sesuai dengan kondisi keberadaan sumberdaya kehutanan dan perkebunan untuk kemakmuran masyarakat.

Masyarakat yang sejahtera

Pembangunan kehutanan dan perkebunan harus selalu mengedepankan tujuan yaitu mewujudkan pencapaian tingkat kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar hutan guna mendapatkan kehidupan yang lebih baik melalui peningkatan nilai tambah pendapatan riil petani dari hasil usahanya.

Visi tersebut diatas selanjutnya dijabarkan kedalam misi yang menjadi tanggungjawab Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang dengan harapan agar seluruh aparat dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal lebih dalam keberadaan dan peran serta SKPD Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang dalam penyelengaraan tugas-tugas pemerintahan. Adapun misi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang adalah :

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil kehutanan dan perkebunan 2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk kehutanan dan

perkebunan dalam upaya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani

3. Meningkatkan pengaturan / pengelolaan rehabilitasi dan konservasi hutan dan lahan


(26)

B. Tujuan dan Sasaran

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang dalam melaksanakan tugas-tugas pembangunan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misinya telah merumuskan tujuan yang hendak dicapai yaitu mencakup 2 (dua) urusan yang ditangani dalam pembangunan kehutanan maupun perkebunan :

1. Tujuan

Guna mewujudkan misi tersebut, terdapat tujuan yang akan dicapai oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan, yaitu :

a) Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil-hasil hutan dan kebun secara optimal dengan intensifikasi, optimasi lahan, diversifikasi dan rehabilitasi.

b) Pengembangan agroindusti pengolahan hasil-hasil hutan dan kebun untuk mendapatkan nilai tambah dan mengarah ke sistem agribisnis. c) Peningkatan rehabilitasi dan konservasi hutan dan lahan dengan

memperhatikan kaidah konservasi tanah. 2. Sasaran

Adapun sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut :

a) Meningkatnya produksi hasil hutan Dengan indikator :

1) Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB ADHB (%) 2) Jumlah PDRB ADHB sektor kehutanan (Rp)

3) Jumlah produksi kayu bulat (m3) 4) Jumlah produksi kayu olahan (m3)

5) Jumlah produksi hasil hutan non kayu (kg) 6) Cakupan bina kelompok tani hutan (klp)


(27)

b) Meningkatnya produksi dan produktivitas hasil perkebunan Dengan indikator :

1) Kontribusi sub sektor perkebunan terhadap PDRB ADHB (%) 2) Jumlah PDRB ADHB sub sektor Perkebunan (Rp)

3) Produktivitas (kg/ha) tanaman perkebunan tahunan (teh, kakao, kopi, kelapa, cengkeh dan karet) dan tanaman semusim, meliputi: (tebu, tembakau dan nilam).

4) Jumlah produksi (ton) tanaman perkebunan tahunan (teh, kakao, kopi, kelapa, cengkeh dan karet) dan tanaman semusim (tebu, tembakau dan nilam).

5) Cakupan bina kelompok tani perkebunan (klp)

c) Kelancaran mobilitas alat mesin pertanian / perkebunan, sarana produksi dan pengangkutan hasil panen

Dengan indikator :

1) Jumlah panjang jalan usaha tani / jalan produksi (meter)

d) Meningkatnya penggunaan teknologi tepat guna untuk mendapatkan nilai tambah dan daya saing produksi hasil hutan dan kebun

Dengan indikator :

1) Jumlah bantuan sarana panen dan pasca panen (unit)

2) Cakupan bina kelompok pengolah hasil perkebunan / kehutanan (klp)

e) Meningkatnya rehabilitasi, konservasi hutan dan lahan Dengan indikator :

1) Rehabilitasi hutan dan lahan kritis (%) 2) Kerusakan kawasan hutan (%)

3) Luas areal penghijauan (ha)


(28)

C. Strategi dan Kebijakan 1. Strategi

Guna tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut maka diperlukan strategi sebagai berikut

a) Intensifikasi, optimasi lahan, diversifikasi dan rehabilitasi usaha hutan rakyat dan perkebunan melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi secara efisien

b) Meningkatkan penanganan panen, pasca panen dan pengolahan hasil-hasil hutan dan kebun untuk mendapatkan nilai tambah melalui pemanfaatan teknologi tepat guna

c) Meningkatkan usaha-usaha konservasi dan rehabilitasi hutan dan lahan dengan melibatkan unsur-unsur di masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan. 2. Arah kebijakan

Dalam rangka mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka dilaksanakanlah berbagai kebijakan sebagai berikut: a) Bidang Kehutanan

1) Peningkatan pemanfaatan hasil hutan dengan fokus pada pengembangan produk-produk kehutanan baik kayu maupun non kayu, serta peningkatan intensitas pembinaan, penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya masyarakat dalam pengelolaan sumber daya hutan.

2) Penguatan jejaring kerja antara pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumberdaya hutan dengan fokus pada peningkatan peran masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian hutan.

3) Pelestarian dan pengelolaan hutan dan lahan dengan fokus pada peningkatan partisipasi masyarakat khususnya yang berada di sekitar


(29)

hutan dalam rehabilitasi dan konservasi hutan dan lahan dengan memperhatikan kaidah konservasi tanah.

b) Bidang Perkebunan

1) Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan dengan fokus pada fasilitasi penyediaan sarana produksi seperti pupuk, obat-obatan dan benih unggul yang cukup, dan peningkatan intensitas pembinaan, penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya masyarakat serta peningkatan sarana prasarana pengelolaan lahan dan air

2) Peningkatan kesejahteraan masyarakat petani dengan fokus pada penguatan kelembagaan dan permodalan di bidang usaha perkebunan.

3) Peningkatan nilai tambah hasil perkebunan dengan fokus pada pengembangan produk unggulan daerah, melalui industrialisasi hasil perkebunan.


(30)

BAB V

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan maka Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang menetapkan program-program sebagai berikut:

1. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan

Program ini bertujuan untuk memfasilitasi upaya pemanfaatan potensi sumber daya hutan. Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini meliputi :

a. Pengembangan hutan tanaman b. Pengembangan hasil hutan non kayu

c. Perencanaan dan pengembangan hutan kemasyarakatan d. Pengelolaan dan pemanfaatan hutan

e. Pengembangan pengujian dan pengendalian peredaran hasil hutan f. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

2. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Program ini bertujuan untuk memfasilitasi upaya rehabilitasi hutan dan lahan. Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini meliputi : a. Pembuatan bibit / benih tanaman kehutanan

b. Pemeliharaan kawasan hutan industri dan hutan wisata

c. Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan

d. DAK bidang kehutanan / rehabilitasi hutan dan lahan

e. DAK bidang kehutanan / sarana prasarana penyuluhan kehutanan f. Penanaman hutan rakyat


(31)

3. Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan

Program ini bertujuan untuk memfasilitasi upaya perlindungan dan konservasi sunber daya hutan. Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini meliputi :

a. Bimbingan teknis pengendalian kebakaran hutan dan lahan

b. Penyuluhan kesadaran masyarakat mengenai dampak perusakan hutan

4. Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan

Program ini bertujuan untuk memfasilitasi upaya pembinaan dan penertiban industri hasil hutan. Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini meliputi :

a. Perluasan akses layanan informasi pemasaran hasil hutan 5. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan

Program ini bertujuan untuk memfasilitasi upaya perencanaan dan pengembangan hutan. Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini meliputi :

a. Pendampingan kelompok usaha perhutanan rakyat b. Penyusunan rencana teknis kehutanan

6. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Program ini bertujuan untuk memfasilitasi upaya meningkatkan kesejahteraan petani melalui upaya penguatan kelembagaan, penyediaan sarana produksi seperti pupuk, obat-obatan dan benih unggul yang cukup, dan peningkatan intensitas pembinaan, penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya masyarakat serta peningkatan sarana prasarana pengelolaan lahan dan air. Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini meliputi :

a. Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis

b. Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis c. Peningkatan kemampuan lembaga petani


(32)

d. Penyuluhan dan bimbingan pemanfaatan dan produktivitas lahan tidur

e. Pembinaan pengelolaan lingkungan sosial dan penguatan kelembagaan petani tembakau dan cengkeh

f. Peningkatan produksi dan produktivitas bahan baku tembakau dan cengkeh

g. Fasilitasi intensifikasi dan penyediaan bahan saprodi dalam peningkatan produksi perkebunan

7. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian / Perkebunan) Program ini bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan dan pengembangan produksi, produktivitas dan mutu sumber pangan guna mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan, pengolahan pasca panen hasil pertanian. Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini meliputi :

a. Penyusunan database potensi produk pangan

b. Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian

c. Peningkatan poduksi, produktivitas dan mutu produk perkebunan, produk pertanian

d. Peningkatan mutu dan keamanan pangan

8. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan

Program ini bertujuan meningkatkan produksi pertanian melalui upaya-upaya peningkatan, penyediaan, pemanfaatan dan penerapan sarana produksi pertanian, perbibitan dalam pola manajemen budidaya pertanian yang efisien. Kegiatan pokok yang akan dilakukan program ini yaitu :

a. Penyuluhan peningkatan produksi pertanian / perkebunan b. Penyediaan sarana produksi pertanian / perkebunan c. Peningkatan kualitas bahan baku


(33)

9. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan Program ini bertujuan untuk meningkatkan penerapan teknologi pertanian/perkebunan secara tepat guna dan tepat sasaran sesuai kebutuhan serta pemanfaatan teknologi sebagai sarana untuk mencapai produktivitas yang optimal dan efisien secara on farm maupun off farm. Kegiatan pokok yang akan dilakukan dalam program ini yaitu :

a. Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat Guna

b. Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi pertanian / perkebunan tepat guna

10. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan Program ini bertujuan untuk memfasilitasi berkembangnya usaha agribisnis yang mencakup usaha di bidang Agribisnis hulu, on farm, hilir dan usaha jasa pendukungnya. Kegiatan pokok yang akan dilakukan dalam program ini meliputi :

a. Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi pertanian / perkebunan

b. Promosi atas hasil produksi prtanian / perkebunan unggul daerah c. Pengolahan informasi permintaan pasar atas hasil produksi pertanian

/ perkebunan masyarakat

12. Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku

Program ini bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan yang sumber dananya berasal dari DBH-CHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau). Kegiatan pokok yang akan dilakukan dalam program ini meliputi :

a. Penguatan kelembagaan kelompok petani tembakau

b. Mendorong pembudidayaan bahan baku berkadar nikotin rendah c. Penanganan panen dan pasca panen bahan baku


(34)

Sedangkan program-program untuk menunjang pencapaian sasaran, antara lain:

11. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan: a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

c. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas / Operasional

d. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

e. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja f. Penyediaan Alat Tulis Kantor

g. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

h. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor

i. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

j. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan k. Penyediaan Makanan dan Minuman

l. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah m. Kegiatan Pengelolaan Keuangan SKPD

12. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Pembangunan Gedung kantor

b. Pengadaan kendaraan dinas / operasional c. Pengadaan peralatan gedung kantor d. Pengadaan meubelair

e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

f. Pemeliharaan runtin / berkala kendaraan dinas / operasional 13. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

a. Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya 14. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

a. Pendidikan dan Pelatihan Formal


(35)

c. Pembinaan kesamaptaan

15. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.

Adapun indikasi rencana program / kegiatan dan kebutuhan pendanaan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tahun 2012-2017 dapat dilihat dalam lampiran 1.


(36)

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN

JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2017

Misi ke dua Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 yaitu menciptakan iklim investasi yang baik dan mendukung usaha pengembangan ekonomi yang berorientasi pada peningkatan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat dan peningkatan pendapatan daerah, khususnya bidang kehutanan dan perkebunan serta pembangunan perdesaan. Misi tersebut sangat erat terkait dengan pembangunan kehutanan dan perkebunan. Oleh karena itu harus ditindaklanjuti dengan kebijakan, program dan kegiatan yang relevan.

Atas dasar hal tersebut maka dapat dirumuskan indikator kinerja sasaran Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang yang harus dicapai dalam kurun waktu 2012-2017 adalah:

1. Sasaran pertama : Meningkatnya produksi hasil hutan Dengan indikator :

a. Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB ADHB (%) b. Jumlah PDRB ADHB sektor kehutanan (Rp)

c. Jumlah produksi kayu bulat (m3) d. Jumlah produksi kayu olahan (m3)

e. Jumlah produksi hasil hutan non kayu (kg) f. Cakupan bina kelompok tani hutan (klp)

2. Sasaran kedua : Meningkatnya produksi dan produktivitas hasil perkebunan

Dengan indikator :

a. Kontribusi sub sektor perkebunan terhadap PDRB ADHB (%) b. Jumlah PDRB ADHB sub sektor Perkebunan (Rp)


(37)

c. Produktivitas (kg/ha) tanaman perkebunan tahunan (teh, kakao, kopi, kelapa, cengkeh dan karet) dan tanaman semusim, meliputi: (tebu, tembakau dan nilam).

d. Jumlah produksi (ton) tanaman perkebunan tahunan (teh, kakao, kopi, kelapa, cengkeh dan karet) dan tanaman semusim (tebu, tembakau dan nilam).

e. Cakupan bina kelompok tani perkebunan (klp)

3. Sasaran ketiga : Kelancaran mobilitas alat mesin pertanian / perkebunan, sarana produksi dan pengangkutan hasil panen

Dengan indikator :

a. Jumlah panjang jalan usaha tani / jalan produksi (meter)

4. Sasaran keempat : Meningkatnya penggunaan teknologi tepat guna untuk mendapatkan nilai tambah dan daya saing produksi hasil hutan dan kebun

Dengan indikator :

a. Jumlah bantuan sarana panen dan pasca panen (unit)

b. Cakupan bina kelompok pengolah hasil perkebunan / kehutanan (klp)

5. Sasaran kelima : Meningkatnya rehabilitasi, konservasi hutan dan lahan

Dengan indikator :

a. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis (%) b. Kerusakan kawasan hutan (%)

c. Luas areal penghijauan (ha)

d. Jumlah bangunan konservasi (unit)

Adapun target capaian indikator kinerja sasaran Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun 2012-2017 dapat dilihat dalam lampiran 2.


(38)

BAB VI PENUTUP

Perubahan Rencana Strategis (Rencana strategis) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang Tahun 2012–2017 merupakan suatu dokumen yang disusun sebagai acuan bagi seluruh aparat Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang dalam menyusun, merencanakan dan merumuskan rencana program dan kegiatan pembangunan di bidang Kehutanan dan perkebunan periode tahun 2012–2017.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan Kehutanan dan perkebunan tidak hanya ditentukan dengan adanya dokumen RENCANA STRATEGIS, melainkan dukungan dari sektor terkait lainnya dan masyarakat luas serta tuntutan kerja keras dari seluruh jajaran Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang. Dengan demikian, harapan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam dapat terwujud.


(1)

9. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan Program ini bertujuan untuk meningkatkan penerapan teknologi pertanian/perkebunan secara tepat guna dan tepat sasaran sesuai kebutuhan serta pemanfaatan teknologi sebagai sarana untuk mencapai produktivitas yang optimal dan efisien secara on farm maupun off farm. Kegiatan pokok yang akan dilakukan dalam program ini yaitu :

a. Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian / Perkebunan

Tepat Guna

b. Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi pertanian /

perkebunan tepat guna

10. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan

Program ini bertujuan untuk memfasilitasi berkembangnya usaha agribisnis yang mencakup usaha di bidang Agribisnis hulu, on farm, hilir dan usaha jasa pendukungnya. Kegiatan pokok yang akan dilakukan dalam program ini meliputi :

a. Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi pertanian /

perkebunan

b. Promosi atas hasil produksi prtanian / perkebunan unggul daerah

c. Pengolahan informasi permintaan pasar atas hasil produksi pertanian

/ perkebunan masyarakat

12. Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku

Program ini bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan yang sumber dananya berasal dari DBH-CHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau). Kegiatan pokok yang akan dilakukan dalam program ini meliputi :

a. Penguatan kelembagaan kelompok petani tembakau

b. Mendorong pembudidayaan bahan baku berkadar nikotin rendah


(2)

Sedangkan program-program untuk menunjang pencapaian sasaran, antara lain:

11. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan:

a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

c. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas /

Operasional

d. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

e. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja

f. Penyediaan Alat Tulis Kantor

g. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

h. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan

Kantor

i. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

j. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

k. Penyediaan Makanan dan Minuman

l. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah

m. Kegiatan Pengelolaan Keuangan SKPD

12. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pembangunan Gedung kantor

b. Pengadaan kendaraan dinas / operasional

c. Pengadaan peralatan gedung kantor

d. Pengadaan meubelair

e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

f. Pemeliharaan runtin / berkala kendaraan dinas / operasional

13. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

a. Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya

14. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur


(3)

c. Pembinaan kesamaptaan

15. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.

Adapun indikasi rencana program / kegiatan dan kebutuhan pendanaan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tahun 2012-2017 dapat dilihat dalam lampiran 1.


(4)

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN

JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2017

Misi ke dua Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 yaitu menciptakan iklim investasi yang baik dan mendukung usaha pengembangan ekonomi yang berorientasi pada peningkatan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat dan peningkatan pendapatan daerah, khususnya bidang kehutanan dan perkebunan serta pembangunan perdesaan. Misi tersebut sangat erat terkait dengan pembangunan kehutanan dan perkebunan. Oleh karena itu harus ditindaklanjuti dengan kebijakan, program dan kegiatan yang relevan.

Atas dasar hal tersebut maka dapat dirumuskan indikator kinerja sasaran Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang yang harus dicapai dalam kurun waktu 2012-2017 adalah:

1. Sasaran pertama : Meningkatnya produksi hasil hutan

Dengan indikator :

a. Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB ADHB (%)

b. Jumlah PDRB ADHB sektor kehutanan (Rp)

c. Jumlah produksi kayu bulat (m3)

d. Jumlah produksi kayu olahan (m3)

e. Jumlah produksi hasil hutan non kayu (kg)

f. Cakupan bina kelompok tani hutan (klp)

2. Sasaran kedua : Meningkatnya produksi dan produktivitas hasil

perkebunan Dengan indikator :

a. Kontribusi sub sektor perkebunan terhadap PDRB ADHB (%)


(5)

c. Produktivitas (kg/ha) tanaman perkebunan tahunan (teh, kakao, kopi, kelapa, cengkeh dan karet) dan tanaman semusim, meliputi: (tebu, tembakau dan nilam).

d. Jumlah produksi (ton) tanaman perkebunan tahunan (teh, kakao,

kopi, kelapa, cengkeh dan karet) dan tanaman semusim (tebu, tembakau dan nilam).

e. Cakupan bina kelompok tani perkebunan (klp)

3. Sasaran ketiga : Kelancaran mobilitas alat mesin pertanian /

perkebunan, sarana produksi dan pengangkutan hasil panen

Dengan indikator :

a. Jumlah panjang jalan usaha tani / jalan produksi (meter)

4. Sasaran keempat : Meningkatnya penggunaan teknologi tepat guna

untuk mendapatkan nilai tambah dan daya saing produksi hasil hutan dan kebun

Dengan indikator :

a. Jumlah bantuan sarana panen dan pasca panen (unit)

b. Cakupan bina kelompok pengolah hasil perkebunan / kehutanan

(klp)

5. Sasaran kelima : Meningkatnya rehabilitasi, konservasi hutan dan

lahan Dengan indikator :

a. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis (%)

b. Kerusakan kawasan hutan (%)

c. Luas areal penghijauan (ha)

d. Jumlah bangunan konservasi (unit)

Adapun target capaian indikator kinerja sasaran Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun 2012-2017 dapat dilihat dalam lampiran 2.


(6)

BAB VI PENUTUP

Perubahan Rencana Strategis (Rencana strategis) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang Tahun 2012–2017 merupakan suatu dokumen yang disusun sebagai acuan bagi seluruh aparat Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang dalam menyusun, merencanakan dan merumuskan rencana program dan kegiatan pembangunan di bidang Kehutanan dan perkebunan periode tahun 2012–2017.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan Kehutanan dan perkebunan tidak hanya ditentukan dengan adanya dokumen RENCANA STRATEGIS, melainkan dukungan dari sektor terkait lainnya dan masyarakat luas serta tuntutan kerja keras dari seluruh jajaran Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Batang. Dengan demikian, harapan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam dapat terwujud.