Perubahan Renstra Bappeda Tahun 2014 2019

(1)

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

BAPPEDA KABUPATEN SANGGAU

TAHUN 2014 - 2019

PERENCANAAAN YANG PROSPEKTIF, REALISTIS DAN AKUNTABEL

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

TAHUN 2016


(2)

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU

NOMOR 22 TAHUN 2016

TENTANG

PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KABUPATEN SANGGAU TAHUN

2014 - 2019

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan pasal 282 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka dipandang perlu Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Perubahan Rencana Strategis dengan berpedoman pada Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019;

b. bahwa berdasarkan pada ketentuan Pasal 97 ayat (5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, Perubahan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 disahkan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau dalam suatu keputusan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu menetapkan Perubahan Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau tentang Perubahan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019;

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


(3)

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 1106) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun1958(Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 62, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 1622);

3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9 ) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820 );

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421 ); 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik


(4)

10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

12. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomr 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomr 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);


(5)

2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

23. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;

24. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Nomor 21 Tahun 2011;

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

28. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 9 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah Provinsi


(6)

29. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2008-2028;

30. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018;

31. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah;

32. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2005-2025;

33. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 10 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2034;

34. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

35. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 9 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2014-2019;

36. Peraturan Bupati Sanggau Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau;

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

KESATU : Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 65 Tahun 2014 Tentang Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019.


(7)

Nomor 65 Tahun 2014 Tentang Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 diubah sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau ini.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Sanggau

pada tanggal 30 Desember 2016


(8)

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis merupakan acuan dalam pelaksanaan program pembangunan pada Bappeda Kabupaten Sanggau. Namun proses pembangunan tersebut sangat dinamis dan cepat sehingga perencanaan serta target yang sudah ditetapkan harus disesuaikan sejalan dengan perubahan yang terjadi. Berdasarkan hal tersebut, maka dipandang perlu menyusun Perubahan Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Sanggau. Perubahan Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Sanggau Tahun 2009-2014 ini merupakan tindak lanjut dari Perubahan RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 yang telah dilakukan perubahan terkait kebijakan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Hal ini penting dilakukan untuk mensinergikan rencana pembangunan nasional dengan rencana pembangunan di daerah sehingga dapat turut serta mensukseskan 9 (Sembilan) Nawa Cita Presiden terpilih.

Saat ini, Bappeda Kabupaten Sanggau merupakan contoh sekaligus pedoman bagi SKPD lain dalam menyusun dokumen Renstra SKPD. Untuk itu Bappeda Kabupaten Sanggau harus mampu mengaktualisasikan dokumen Perubahan Renstra ini sehingga layak dijadikan referensi bagi SKPD lain dalam menyusun Renstra.

Akhir kata Semoga Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 ini menjadikan proses perencanaan pembangunan pada Bappeda Kabupaten Sanggau lebih terarah.


(9)

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi... ii

Daftar Tabel ... iii

Daftar Gambar ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Landasan Hukum ... 4

1.3.Maksud dan Tujuan... 8

1.4.Sistematika... 8

BAB 2 Gambaran Pelayanan Bappeda ... 10

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Bappeda ... 10

2.2. Sumber Daya Bappeda ... 17

BAB 3 Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi... 23

3.1.Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda...23

3.2.Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ... 23

3.3.Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota ...25

3.4.Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ... 27

3.5.Penentuan Isu-Isu Strategis ...28

BAB 4 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan ... 30

4.1. Visi dan Misi Bappeda ... 30

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda... 30

4.3. Strategi dan Kebijakan... 31

BAB 5 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif ... 39

BAB 6 Indikator Kinerja Bappeda Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD ...78


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Bappeda Kabupaten Sanggau Berdasarkan

Golongan Tahun 2016 ... 17 Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Bappeda Kabupaten Sanggau Berdasarkan

Tingkat Pendidikan Tahun 2016... 18 Tabel 2.3 Tingkat Capaian Kinerja Berdasarkan Resntra Bappeda

Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 ... 19 Tabel 2.4 Analisis SWOT ... 21 Tabel 3.1 Keterkaitan Visi dan Misi Kabupaten Sanggau Dengan Visi dan

Misi Bappeda Kabupaten Sanggau ... 25 Tabel 4.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan... 34 Tabel 5.1 Matrik Rencana Program dan Kegiatan Tahun Anggaran

2014-2019 ... 40 Tabel 6.1 Indikator Capaian Kinerja ... 79


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan ... 2 Gambar 2.1 Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Sanggau merupakan suatu lembaga yang berdasarkan keputusan Bupati Sanggau Nomor 17 Tahun 2008, tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau bahwa BAPPEDA Kabupaten Sanggau merupakan unsur penunjang Daerah di Bidang Perencanaan memiliki tugas pokok dan fungsi menyusun dokumen perencanaan daerah, baik jangka panjang, jangka menengah dan tahunan. Oleh karena itu dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya BAPPEDA Kabupaten Sanggau membutuhkan pedoman dan acuan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan selama 5 (lima) tahun yang disebut Rencana Strategis (RENSTRA) BAPPEDA Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019. Menurut pendapat Allison & Kaye, 1997 yang menyatakan bahwa rencana strategis (RENSTRA) merupakan suatu proses sistemik yang disepakati organisasi dalam membangun keterlibatanstakeholders utama tentang prioritas yang hakiki bagi misinya dan tanggap terhadap lingkungan operasi. Pendapat lain juga menyatakan bahwa RENSTRA merupakan suatu bentuk perencanaan yang mencoba menjawab pertanyaan dasar tentang siapakah kita? Kemana kita akan pergi ? Bagaimana kita pergi ? Apa makna keberadaan kita ? Dari beberapa pendapat ini dapat disimpulkan bahwa RENSTRA dapat membantu organisasi dalam mengungkapkan visi dan mengidentifikasi langkah-langkah menuju Visi tersebut, serta menciptakan fokus dan kemampuan organisasi terhadap perubahan internal dan eksternal. Berdasarkan definisi diatas maka RENSTRA BAPPEDA Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 merupakan suatu dokumen perencanaan jangka menengah yang menjabarkan tentang visi misi tujuan dan sasaran BAPPEDA selama tahun 2014-2019 serta mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 sebagaimana Peraturan Daerah Nomor Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah Kabupaten Sanggau 2014-2019.

Proses Penyusunan RENSTRA BAPPEDA berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 diawali dengan pembentukan Tim Penyusun, pengumpulan /informasi, penyusunan rancangan, perumusan rancangan, pengolahan data/informasi, analisis gambaran pelayanan, perumusan isu-isu strategis, perumusan visi–misi-tujuan sasaran, merumuskan strategi, kebijakan, program dan kegiatan selama 5 (lima) tahun, melaksanakan Diskusi Fokus antar bidang pembangunan, penyusunan


(13)

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah untuk dapat dilaksanakan. Keterkaitan Renstra BAPPEDA Kabupaten Sanggau dengan dokumen perencanaan lain dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 1.1

Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan

RPJPD Kabupaten Sanggau Tahun 2005-2025 merupakan dokumen perencanaan jangka panjang daerah yang menjadi acuan penyusunan dokumen perencanaan jangka menengah (RPJMD). Tahapan dan skala prioritas yang ditetapkan mencerminkan urgensi permasalahan yang akan diselesaikan tanpa mengabaikan permasalahan lainnya, oleh karena itu tekanan skala prioritas dalam setiap tahapan berbeda-beda, tetapi semua harus berkesinambungan dalam rangka mewujudkan sasaran pokok pembangunan jangka panjang.

RTRW Kabupaten Sanggau adalah dokumen rencana tata ruang wilayah ini memuat strategi dan kebijakan penataan ruang wilayah yang meliputi : 1). kebijakan dan strategi perencanaan ruang wilayah 2) Kebijakan dan strategi penetapan struktur ruang wilayah daerah. RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 merupakan penjabaran dari sasaran pembangunan jangka panjang tahap ketiga, yang memiliki 12 (dua belas) strategi untuk mengimplementasikan agenda pembangunan selama 5 (lima) tahun sebagai berikut : 1) . Perbaikan dan penguatan tata ruang Kabupaten dan desa; 2). Strategi pengembangan ketahanan pangan keluarga; 3). Strategi pembangunan bidang pendidikan;4). Strategi pembangunan bidang kesehatan; 5) Strategi pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dan sarana dan prasarana lainnya; 6).Strategi pembangunan usaha produktif dan investasi; 7). Strategi perbaikan manajemen keuangan daerah; 8). Strategi penataan Ibukota dan penanganan sampah perkotaan; 9). Strategi reformasi birokrasi publik dalam rangka menciptakan organisasi pemerintah yang bersih, solid dan efektif; 10). Strategi

RPJM Nasional

RKP Nasional

RPJ PD & RTRW

RPJM Daerah

RKP Daerah

RAPBD APBD

RENSTRA SKPD

Renja SKPD

RKA SKPD

DPA SKPD

Diperhatikan Diacu

Diperhatikan

Pedoman Dijabarkan

Pedoman

Bahan

Diperhatikan

Pedoman

Pedoman Diacu

Diperhatikan

Bahan


(14)

pengembangan transparansi dan partisipasi masyarakat; 11). Strategi percepatan pembangunan wilayah perbatasan yang sinergis, terukur dan berkelanjutan pada kawasan cepat tumbuh dan tertinggal; 12). Strategi penguatan masyarakat dalam bingkai iman, moral dan ahlak;

RPJMD Kabupaten Sanggau akan dijabarkan di dalam dokumen RKPD yang selanjutnya akan dijadikan pedoman dalam penyusunan APBD. RENSTRA BAPPEDA Kabupaten Sangggau tahun 2014-2019 merupakan bagian integral dari RPJMD Kabupaten Sanggau tahun 2014-2019 yang pelaksanaannya akan dijabarkan didalam Rencana Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah setiap tahun mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2019. Renja SKPD menjadi acuan untuk penyusunan RKA-SKPD (Rencana Kerja Anggaran SKPD). Muatan RKA meliputi input (dana, tenaga kerja, fasilitas, dll), kegiatan (proses) dan output/outcome. Sehingga perencanaan dimulai dengan informasi tentang ketersediaan sumberdaya dan arah pembangunan daerah. Critical pointnya adalah menyusun hubungan optimal antara input, proses, danoutput/outcome.

Pada tahun 2016 ini Pemerintah Kabupaten Sanggau melaksanakan Evaluasi dan Perubahan terhadap Dokumen RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019. Perubahan atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sanggau dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut : a) Terbitnya Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015-2019, terkait dengan pergantian kepemimpinan nasional yang membawa perubahan penting pada strategi serta arah dan kebijakan pembangunan nasional dan 9 (Sembilan) agenda program pembangunan “Nawa Cita” dari Presiden dan Wakil Presiden terpilih; b) Terkait Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang perangkat daerah sehingga terjadi peleburan dan pemisahan beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sanggau. Sebagai tindak lanjut dari Perubahan RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019, dengan demikian maka Renstra Bappeda harus konsisten dengan Perubahan RPJMD tersebut.

Sehubungan dengan adanya Perubahan RPJMD di atas, maka untuk menjaga konsistensi dokumen perencanaan dan penjabaran tujuan serta sasaran RPJMD diperlukan peninjauan kembali terhadap Renstra Bappeda yang sudah ada. Mekanisme pelaksanaan Perubahan Rencana Strategis Bappeda ini mengacu pada ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dalam pasal 50 ayat (1) yang menyebutkan bahwa rencana pembangunan daerah dapat diubah dalam hal : a). hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan


(15)

yang diatur dalam peraturan perundang-undangan; b). terjadi perubahan yang mendasar; c). merugikan kepentingan sosial.

Dalam perjalanan pelaksanaan Renstra Bappeda Tahun 2014-2019 yang menginjak tahun ke-3 ini, terjadi banyak sekali perubahan seiring dengan dinamika kondisi lingkungan internal Bappeda Kabupaten Sanggau yang menyebabkan perlunya penyesuaian dan peyelarasan Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Sanggau. Hal ini didasarkan pada beberapa faktor dan pertimbangan yang perlu direspon dan diakomodir, antara lain : a) Adanya evaluasi terhadap Renstra Bappeda yang dilakukan secara bertahap memperlihatkan terdapat beberapa program/kegiatan yang perlu dipertajam dalam penetapan indikatornya serta target yang akan dicapai dalam perencanaan; b) Adanya Perubahan RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 sebagai penyelarasan terhadap RPJMN dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi; c) Adanya Perubahan Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sanggau, sehingga adany penambahan program/kegiatan baru sebagai tindak lanjut kebijakan tersebut yang perlu diakomodir dalam perencanaan pada tahun berjalan; d) Adanya pergeseran-pergeseran anggaran antar kegiatan dan program serta perlunya penyesuaian target indikator kinerja yang sudah dicapai pada tahun berjalan.

Penyusunan Perubahan Renstra Bappeda berpedoman pada Perubahan RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 dengan memperhatikan sumber daya dan potensi yang dimiliki, faktor keberhasilan, evaluasi pembangunan serta isu strategis yang berkembang. Berdasarkan uraian di atas, mengingat peran dan fungsi Renstra SKPD sangat penting bagi Pemerintah Kabupaten Sanggau, maka sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 perlu dilakukan perubahan Renstra SKPD, demikian juga Bappeda Kabupaten Sanggau sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintah Kabupaten Sanggau berkewajiban menyusun Perubahan Rencana Strategis Tahun 2014-2019 secara transparan dan partisipatif untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang utuh dan komperhensif serta menjadi acuan dan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Bappeda Kabupaten Sanggau.

1.2 Landasan Hukum

Penyusunan Perubahan Renstra Bappeda Kabupaten Sanggau mengacu pada peraturan per-Undang-Undangan yang berlaku yaitu : 1) landasan idiil Pancasila, 2) landasan konstitusional UUD’45, serta 3) landasan operasional :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 1106) sebagaimana telah diubah beberapa


(16)

kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun1958(Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 62, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 1622);

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9 ) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820 ); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421 ); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan


(17)

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);


(18)

22. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

23. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Nomor 21 Tahun 2011;

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

27. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 9 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Barat;

28. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2008-2028;

29. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018;

30. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah;

31. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2005-2025; 32. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 10 Tahun 2014 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2034;

33. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

34. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 9 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2014-2019;

35. Peraturan Bupati Sanggau Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau;


(19)

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud penyusunan Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau tahun 2014-2019 adalah :

1. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan di BAPPEDA pada setiap tahun anggaran selama 5 (lima) tahun ;

2. Memberikan arah bagi perencanaan dalam jangka lima tahun ke depan;

3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar dokumen perencanaan;

4. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efektif, efisien, dan berkelanjutan;

5. Memberikan indikator untuk melakukan evaluasi kinerja pembangunan daerah.

1.3.2 Tujuan

Sedangkan tujuan penyusunan Renstra Tahun 2014-2019 ini adalah :

1. Tersedianya dokumen perencanaan jangka menengah yang merupakan penjabaran visi-misi BAPPEDA Kabupaten Sanggau untuk mewujudkan keadaan yang diinginkan selama periode 5 (lima) tahun mendatang;

2. Tersedianya pedoman/acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA) tahunan BAPPEDA.

1.4 Sistematika

Sistematika penyusunan Renstra BAPPEDA Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tersebut di atas dibagi per bab sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika

BAB II : Gambaran Pelayanan Bappeda Kabupaten Sanggau

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Sanggau 2.2 Sumber Daya Bappeda Kabupaten Sanggau

2.3 Kinerja Pelayanan Bappeda Kabupaten Sanggau

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda Kabupaten Sanggau


(20)

BAB III : Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda Kabupaten Sanggau

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

BAB IV : Visi,Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan 4.1 Visi dan Misi Bappeda

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda 4.3 Strategis dan Kebijakan

BAB V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

BAB VI : Indikator Kinerja Bappeda Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD


(21)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA KABUPATEN SANGGAU

2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI BAPPEDA KABUPATEN SANGGAU

2.1.1. Struktur Organisasi

Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Sanggau adalah merupakan unsur Perencana Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Di bentuk berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau. Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau terlampir.

Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau, susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau terdiri dari :

1. KEPALA

2. SEKRETARIS

Sekretariat, membawahi 3 (tiga) sub bagian, yaitu : a. Sub Bagian Perencanaan dan Akuntabilitas Kinerja b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

c. Sub Bagian Keuangan dan Asset

3. KEPALA BIDANG PERENCANAAN EKONOMI, PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN

Bidang Ekonomi, membawahi 3 (tiga) sub bidang, yaitu : a. Sub Bidang Ekonomi Kreatif, Investasi dan Keuangan b. Sub Bidang Ekonomi Kerakyatan

c. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan

4. KEPALA BIDANG PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Bidang Perencanaan Sosial dan budaya, membawahi 3 (tiga) sub bidang, yaitu : a. Sub Bidang Pemerintahan, Administrasi Kependudukan dan Trantib

b. Sub Bidang Pembangunan Sumber Daya Manusia


(22)

5. KEPALA BIDANG PERENCANAAN INFRASTRUKTUR DAN PENGEMBANGAN WILAYAH

Bidang Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, membawahi 3 (tiga) sub bidang, yaitu :

a. Sub Bidang Bina Marga dan Sumber Daya Air

b. Sub Bidang Perumahan, Cipta Karya dan Tata Ruang

c. Sub Bidang Pariwisata, Perhubungan, Komunikasi dan Lingkungan Hidup

6. KEPALA BIDANG PENGENDALIAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

Bidang Penelitian, Evaluasi dan Pelaporan membawahi 3 (tiga) sub bidang, yaitu :

a. Sub Bidang Pengendalian Perencanaan Pembangunan Daerah b. Sub Bidang Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

c. Sub Bidang Informasi, Data dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

7. JABATAN FUNGSIONAL 8. UNIT PELAKSANA TEKNIS

2.1.2.Tugas Pokok dan Fungsi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau mempunyai kedudukan, tugas dan fungsi sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau sebagai berikut :

1. KEPALA BADAN

Sesuai pasal 17 Kepala Badan mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dibidang perencanaan dan penelitian dan pengembangan.

Dalam menyelenggarakan tugas tersebut Kepala Badan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan dibidang ekonomi, penelitian dan pengembangan, perencanaan sosial dan budaya, perencanaan infrastruktur dan pengembangan wilayah, pengendalian, evaluasi dan pelaporan;

b. Pelaksanaan tugas dukungan teknis perencanaan dibidang ekonomi, penelitian dan pengembangan, perencanaan sosial dan budaya, perencanaan infrastruktur dan pengembangan wilayah, pengendalian, evaluasi dan pelaporan;


(23)

perencanaan sosial dan budaya, perencanaan infrastruktur dan pengembangan wilayah, pengendalian, evaluasi dan pelaporan;

d. Pembinaan teknis perencanaan dibidang ekonomi, penelitian dan pengembangan, perencanaan sosial dan budaya, perencanaan infrastruktur dan pengembangan wilayah, pengendalian, evaluasi dan pelaporan;

e. Pelaksanaan administrasi di lingkup Badan;

f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. SEKRETARIAT

Sekretariat adalah unsur pembantu pimpinan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Badan.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana yang dimaksud di atas, Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Koordinasi penyusunan kebijakan, rencana, program, kegiatan, dan anggaran Badan;

b. Koordinasi dan pelaksanaan kerjasama di Lingkungan Badan;

c. Koordinasi pengelolaan laporan kinerja dan keuangan di Lingkungan Badan; d. Koordinasi dan penyusunan bahan publikasi dan hubungan masyarakat di

bidang perencanaan ekonomi, penelitian dan pengembangan, perencanaan sosial dan budaya, perencanaan infrastruktur dan pengembangan wilayah, pengendalian, evaluasi dan pelaporan;

e. Koordinasi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan ekonomi, penelitian dan pengembangan, perencanaan social dan budaya, perencanaan infrastruktur dan pengembangan wilayah, pengendalian, evaluasi dan pelaporan;

f. Penyusunan bahan rancangan peraturan perundang-undangan dan koordinasi bantuan hokum di lingkungan Badan;

g. Pengelolaan kepegawaian di Lingkungan Badan; h. Pengelolaan data dan informasi di Lingkungan Badan; i. Pengelolaan barang milik daerah di Lingkungan Badan;

j. Pelaksanaan urusan organisasi dan tatalaksana di Lingkungan Badan;

k. Pelaksanaan urusan ketatalaksanaan dan kerumahtanggaan di Lingkungan Badan;


(24)

3. BIDANG PERENCANAAN EKONOMI, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Bidang Perencanaan Ekonomi, Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan fungsi penunjang dibidang perencanaan ekonomi, penelitian dan pengembangan. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Ekonomi, Penelitian dan Pengembangan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan dibidang ekonomi kreatif, investasi, keuangan, ekonomi kerakyatan, penelitian dan pengembangan; b. Pelaksanaan tugas dukungan teknis perencanaan dibidang ekonomi kreatif,

investasi, keuangan, ekonomi kerakyatan, penelitian dan pengembangan; c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis

perencanaan dibidang ekonomi kreatif, investasi, keuangan, ekonomi kerakyatan, penelitian dan pengembangan;

d. Pembinaan teknis penyelenggaraan perencanaan dibidang ekonomi kreatif, investasi, keuangan, ekonomi kerakyatan, penelitian dan pengembangan; e. Pelaksanaan administrasi di lingkup bidang perencanaan ekonomi,

penelitian dan pengembangan;

f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. BIDANG PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Bidang Perencanaan Sosial dan budaya mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan sosial dan budaya.

Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Perencanaan Sosial dan Budaya mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan dibidang pemerintahan, adaministrasi kependudukan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan sumber daya manusia, pemerintahan desa dan kesejahteraan sosial;

b. Pelaksanaan tugas dukungan teknis perencanaan dibidang pemerintahan, adaministrasi kependudukan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan sumber daya manusia, pemerintahan desa dan kesejahteraan sosial;

c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis perencanaan dibidang pemerintahan, adaministrasi kependudukan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan sumber daya manusia, pemerintahan desa dan kesejahteraan sosial;


(25)

d. Pembinaan teknis penyelenggaraan perencanaan dibidang pemerintahan, adaministrasi kependudukan, ketentraman dan ketertiban umum, pembangunan sumber daya manusia, pemerintahan desa dan kesejahteraan sosial;

e. Pelaksanaan administrasi di lingkup bidang perencanaan sosial dan budaya; f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

5. BIDANG PERENCANAAN INFRASTRUKTUR DAN PENGEMBANGAN

WILAYAH

Bidang Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang perencanaan infrastruktur dan pengembangan wilayah.

Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan dibidang binamarga, sumber daya air, penanggulangan bencana, perumahan, cipta karya, tata ruang, pariwisata, perhubungan, komunikasi dan lingkungan hidup;

b. Pelaksanaan tugas dukungan teknis perencanaan dibidang binamarga, sumber daya air, penanggulangan bencana, perumahan, cipta karya, tata ruang, pariwisata, perhubungan, komunikasi dan lingkungan hidup;

c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis perencanaan dibidang binamarga, sumber daya air, penanggulangan bencana, perumahan, cipta karya, tata ruang, pariwisata, perhubungan, komunikasi dan lingkungan hidup;

d. Pembinaan teknis penyelenggaraan perencanaan dibidang binamarga, sumber daya air, penanggulangan bencana, perumahan, cipta karya, tata ruang, pariwisata, perhubungan, komunikasi dan lingkungan hidup;

e. Pelaksanaan administrasi di lingkup bidang perencanaan infrastruktur dan pengembangan wilayah;

f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

6. BIDANG PENGENDALIAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang pengendalian, evaluasi dan pelaporan perencanaan pembangunan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi sebagai berikut :


(26)

a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan dibidang pengendalian, evaluasi, informasi, data dan pelaporan pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah;

b. Pelaksanaan tugas dukungan teknis dibidang pengendalian, evaluasi, informasi, data dan pelaporan pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah;

c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis dibidang pengendalian, evaluasi, informasi, data dan pelaporan pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah;

d. Pembinaan teknis penyelenggaraan dibidang pengendalian, evaluasi, informasi, data dan pelaporan pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah;

e. Pelaksanaan administrasi di lingkup bidang pengendalian, evaluasi dan pelaporan;

f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

7. JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU

Jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan bersifat teknis fungsional sesuai dibidang keahliannya masing-masing dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas Badan. Pada saat ini untuk Jabatan Fungsional di Bappeda Kabupaten Sanggau belum dibentuk.

8. UNIT PELAKSANA TEKNIS

Unit Pelaksana Teknis bertugas membantu Kepala Badan dalam menyelenggarakan kegiatan yang bersifat teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu dalam rangka pelaksanaan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibidang perencanaan dan penelitian dan pengembangan. Saat ini UPT pada Bappeda Kabupaten Sanggau belum dibentuk.


(27)

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau

BIDANG

PERENCANAAN EKONOMI DAN LITBANG

BIDANG

PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

BIDANG

PERENCANAAN INFRASTRUKTUR DAN PENGEMBANGAN WILAYAH

BIDANG

PENGENDALIAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

SUB BIDANG

EKONOMI KREATIF, INVESTASI DAN KEUANGAN

SUB BIDANG EKONOMI KERAKYATAN

SUB BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

SUB BIDANG PEMERINTAHAN, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN TRANTIB

SUB BIDANG

PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA

SUB BIDANG

PEMERINTAHAN DESA DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

SUB BIDANG

BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR

SUB BIDANG

PERUMAHAN, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG

SUB BIDANG

PARIWISATA, PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN LINGKUNGAN HIDUP

SUB BIDANG PENGENDALIAN PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DAERAH

SUB BIDANG

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

SUB BIDANG

INFORMASI, DATA DAN PELAPORAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

DAERAH

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN AKUNTABILITAS KINERJA

SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET

UNIT PELAKSANA TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU


(28)

2.2 Sumber Daya Bappeda

Komposisi sumber daya aparatur Bappeda Kabupaten Sanggau yang menduduki jabatan dalam struktur organisasi berdasarkan peraturan Bupati Sanggau tersebut diatas adalah : 1 (satu) orang esselon IIb yaitu Kepala Bappeda; 1 (satu) orang esselon IIIa yaitu sekretaris, 4 (empat) orang esselon IIIb yaitu kepala bidang, serta 15 (Lima Belas) esselon IV yang terdiri dari 3 (tiga) orang kasubbag dan 12 (Dua Belas) orang kasubbid.

Adapun jumlah Sumber daya Bappeda yang berstatus PNS sebanyak 37 orang. Sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam menjalankan kinerja organisasi secara keseluruhan. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia perlu dirancang sesuai dengan kebutuhan terutama dalam menciptakan Bappeda sebagai centre of knowledge dan learning organization. Komposisi pegawai Bappeda berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 24 orang laki-laki atau 64,86% dan perempuan sebanyak 13 orang atau 35,13% . Sedangkan komposisi jumlah pegawai Bappeda berdasarkan tingkat golongan yaitu golongan IV sebanyak 7 orang atau 18,91%, golongan III sebanyak 23 orang atau 62,16 % dan sisanya golongan II sebanyak 7 orang atau 18,91 %. Untuk lebih rinci dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 2.1

Jumlah Pegawai Bapppeda Kabupaten Sanggau berdasarkan Golongan Tahun 2016

NO Jenis Kelamin GOL I GOL II GOL III GOL IV Jumlah

1 Laki-laki - 3 14 7 24

2 Perempuan - 4 9 - 13

TOTAL - 7 23 7 37

(Sumber : Data Subbag Umum dan Kepegawaian Beppeda Kab Sanggau 2016 )

Komposisi jumlah pegawai Bappeda dengan latar belakang pendidikan sarjana lebih besar dibandingkan dengan yang bukan sarjana, secara signifikan diharapkan memberikan andil yang cukup besar dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda, dimana komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan yaitu:

Pasca Sarjana 5 orang atau 13,51%, Sarjana (Strata 1) sebanyak 15 orang atau 40,54% , Diploma IV sebanyak 3 orang atau 8,11%, Diploma III sebanyak 1 Orang atau 2,70%, dan berpendidikan SLTA sebanyak 13 orang atau 35,13 %. Untuk lebih rinci dapat dilihat dari tabel berikut ini:


(29)

Tabel 2.2

Jumlah Pegawai Bappeda Kabupaten Sanggau berdasarkan tingkat Pendidikan Tahun 2016

No Jenis Kelamin SD SMP SMA D1/II DIII/Akademi DIV S1 S2 Jumlah

1 Laki-laki - - 6 - 1 3 9 5 24

2 Perempuan - - 7 - - - 6 - 13

TOTAL - - 13 - 1 3 15 5 37

(Sumber : Data Subbag Umum dan Kepegawaian Beppeda Kab Sanggau 2016)

2.2.1 Kinerja Pelayanan Bappeda Kabupaten Sanggau

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Bappeda berdasarkan sasaran/target Renstra Bappeda periode sebelumnya, berdasarkan tugas, pokok dan fungsi bappeda:


(30)

Tabel 2.3

Tingkat Capaian Kinerja Berdasarkan Renstra Bappeda Kabupaten Sanggau Tahun 2009-2014

No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Bappeda

Target Renstra SKPD Tahun ke

-Realisasi Capaian Renstra SKPD Tahun

ke

-Rasio Capaian pada Tahun ke- (%)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sanggau 2005-2025

1 1 100

2 Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sanggau 2009-2014

1 1 100

3 Penyusunan Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Sanggau 2009-2014

1 1 100

4 Penyusunan Perda RTRW Kabupaten Sanggau 1 0,8 80

5 Penyusunan Dokumen RKPD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100

6 Penyusunan KUA /PPAS dan KUA/PPAS perubahan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100

7 Pelaksanaan Forum dan Musrenbang Kabupaten 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100

8

Penyusunan Renja Bappeda Kabupaten Sanggau


(31)

No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Bappeda

Target Renstra SKPD Tahun ke

-Realisasi Capaian Renstra SKPD Tahun

ke

-Rasio Capaian pada Tahun ke- (%)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

9 Penyusunan Dokumen Lakip 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100

10 Penyusunan Dokumen Perencanaan Bidang Fisik dan Prasarana, Ekonomi

dan Sosial Budaya 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100

11 Penyusunan Dokumen Monitoring dan Pelaporan Pembangunan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100

12 Penyusunan Dokumen Penelitian 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100


(32)

Dari tabel diatas terlihat semua indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi Bappeda tercapai, namun demikian masih perlu terus ditingkatkan kualitas output dan dokumen perencanaan sehingga lebih implementatif dalam pelaksanaannya.

2.2.2 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda Kabupaten Sanggau

Analisis lingkungan internal dan eksternal diperlukan dalam rangka merumuskan strategi untuk mencapai visi, misi dan tujuan.Bappeda Kabupaten Sanggau. Dengan menggunakan adalah Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats), yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang yang dimiliki organisasi untuk meminimalkan kelemahan dan ancaman yang dihadapi. Lingkungan internal adalah sumber daya yang dimiliki oleh SKPD termasuk program dan kegiatan yang telah disusun serta keberhasilan yang telah dicapai. Lingkungan eksternal merupakan kondisi-kondisi di luar SKPD yang berhubungan dan mempengaruhi terhadap eksistensi dan kinerja SKPD pada waktu sekarang dan yang akan datang. Adapun hasil analisis dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 2.4 Analisis SWOT

Faktor Internal

Kekuatan (STRENGHT) Kelemahan(WEAKNESS)

1. Struktur organisasi lengkap/sesuai kebutuhan

1. Jumlah PNS/aparatur belum memadai

2. Tupoksi jelas 2. Beban kerja cukup tinggi

3. Motivasi kerja tinggi 3. Perencanaan antar sektor belum terkoordinasi dengan baik

4. Besarnya dukungan dan kepercayaan pimpinan

4. Kualitas SDM Perencana yang kurang memadai

5. Solidaritas kerja antar bidang cukup tinggi

5. Minimnya Sarana dan Prasarana Aparatur

Faktor Eksternal

Peluang(OPPORTUNITIES) Ancaman(THREATS)

1. Sistem perencanaan sudah baku 1. Adanya ego sektoral antar instansi

2. Koordinasi dengan Pemerintah tingkat provinsi dan pusat cukup baik

2. Adanya ketidakpercayaan sebagian masyarakat terhadap berbagai tahapan dan proses perencanaan pembangunan yang dianggap hanya formalitas. 3. Adanya kerjasama antar

kabupaten/kota

3. Masih adanya sikap arogansi dan apriori pelaku birokrasi terhadap


(33)

4. Adanya pendidikan dan pelatihan perencanaan dalam dan luar negeri

4. Perbedaan tahun periode RPJMN, RPJMD Propinsi dan RPJMD Kabupaten

5. Adanya Partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan

5. Masih adanya tekanan-tekanan politik dalam pengambilan keputusan bidang perencanaan dan penganggaran sehingga mengganggu tahapan dan

proses perencanaan


(34)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS

BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BAPPEDA KABUPATEN SANGGAU

Secara normatif Bappeda mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan dan pembangunan daerah. Adapun permasalalahan yang dihadapi oleh Bappeda Kabupaten Sanggau adalah : 1. Masih adanya ego sektoral antar SKPD/instansi yang cenderung mempersulit

koordinasi perencanaan pembangunan;

2. Makin tingginya dinamika pembangunan sehingga sulit dalam merumuskan prediksi dan antisipasi atas persoalan pembangunan yang makin kompleks yang berujung dalam kesulitan menyusun program prioritas pembangunan;

3. Rendahnya koordinasi dalam penyusunan database data pembangunan, sehingga data dasar yang seharusnya sama tidak jarang di temukan masih ada perbedaan untuk kondisi tahun yang sama;

4. Belum mandirinya sumber keuangan pembangunan yang masih bertumpu pada dana bagi hasil yang merupakan kebijakan pemerintah pusat, sehingga keterbatasan dana pembangunan kian mempersulit koordinasi dan penyusunan program prioritas pembangunan;

5. Kurangnya SDM yang memahami Analisis Perencanaan dan evaluasi program pembangunan. Kelemahan ini seringkali berujung pada lemahnya sinkronisasi program pembangunan dengan Visi dan Misi instansi terkait dan Visi dan Misi pembangunan daerah.

3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sanggau merupakan penjabaran Visi dan Misi Kepala Daerah yang berisikan tentang tujuan, sasaran, arah kebijakan, kebijakan umum dan programSKPD.

Dengan memperhatikan potensi, permasalahan, dan peluang yang dimiliki Kabupaten Sanggau, nilai-nilai visi daerah, aspirasi, dan dinamika yang berkembang pada masa 5 tahun sebelumnya (tahun 2009-2014), maka visi Kabupaten Sanggau untuk periode 2014-2019 adalah:

“SANGGAU MAJU DAN TERDEPAN”


(35)

1. MAJU keadaan yang menunjukkan meningkatnya berbagai indikator pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial dengan dukungan ketersediaan sarana dan prasarana, pelayanan publik yang baik, dan pemerintahan daerah yang profesional, transparan, akuntabel dan demokratis

2. TERDEPAN dalam kurun waktu lima tahun kedepan Kabupaten Sanggau lebih memprioritaskan melayani masyarakat dan membangun desa sehingga diharapkan mampu mewujudkan masyarakat dan aparatur yang mempunyai harga diri dan martabat yang tinggi dengan berdasar padaIMAN dan TAKWA.

Dalam upaya mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 tersebut, maka misi pembangunan Kabupaten Sanggau adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan sosial.

2. Meningkatkan ekonomi masyarakat yang berbasis pada pertanian, kehutanan, perkebunan, pertambangan, pariwisata, perdagangan dan industri yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan dengan didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai.

3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang profesional, transparan, akuntabel dan demokratis serta berorientasi pada pelayanan publik.

4. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban melalui kepastian, perlindungan dan penegakan supremasi hukum.

5. Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam yang bertumpu pada kearifan lokal dan kelestarian lingkungan dengan tetap memperhatikan keselarasan dengan pembangunan nasional

6. Meningkatkan tata kehidupan sosial masyarakat yang harmonis, religius, berbudaya, demokratis, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal.

7. Meningkatkan percepatan pembangunan wilayah perbatasan yang bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

8. Meningkatkan penataan infrastruktur ibukota kabupaten, infrastruktur ibukota kecamatan dan percepatan pembangunan wilayah pedesaan dengan bertumpu pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.

Keterkaitan antara Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dengan renstra Bappeda mengacu pada misi ke tiga yaitu “Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang profesional, transparan, akuntabel dan demokratis serta berorientasi pada pelayanan publik.”


(36)

Dan misi ke tujuh yaitu “Meningkatkan percepatan pembangunan wilayah perbatasan yang bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.”

Keterkaitan antara Visi dan Misi Kabupaten Sanggau dengan Visi Misi Bappeda Kabupaten Sanggau dapat dijabarkan dalam matrik berikut :

Tabel 3.1

Keterkaitan Visi dan Misi Kabupaten Sanggau dan Visi dengan Misi Bappeda Kabupaten Sanggau

RPJMD KABUPATEN SANGGAU RENSTRA BAPPPEDA KABUPATEN SANGGAU

VISI : SANGGAU MAJU DAN TERDEPAN

VISI :

PERENCANAAN YANG PROSPEKTIF, REALISTIS DAN AKUNTABEL MISI PROGRAM AKSI MISI

3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang profesional, transparan, akuntabel dan demokratis serta

berorientasi pada

pelayanan publik.

1. Peningkatan kualitas perencanaan dan

Pengendalian pembangunan

1. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian pembangunan Kabupaten Sanggau.

2. Meningkatkan peran penataan ruang sebagai acuan pembangunan daerah 3. Mengembangkan kemampuan sumber

daya dan profesionalisme aparatur perencana

4. Meningkatkan Peran Penelitian, Pengembangan dan Perekayasaan dibidang IPTEK

3.3 TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

Mengacu pada Perpres Nomor 47 Tahun 2009 dan Perpres Nomor 82 Tahun 2007 menyebutkan bahwa tugas pokok Kementrian PPN/Bappenas adalah


(37)

tugas pokok tersebut dijabarkan dalam 9 (sembilan) fungsi, yaitu : 1) penyusunan rencana pembangunan nasional; 2) koordinasi dan perumusan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan nasional; 3) pengkajian kebijakan pemerintah dibidang perencanaan pembangunan nasional; 4) penyusunan program pembangunan sebagai bahan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan belanja Negara yang dilaksanakan bersama-sama dengan Departemen Keuangan; 5) Koordinasi, fasilitasi dan pelaksanaan pencairan sumber-sumber pembiayaan dalam dan luar negeri, serta pengalokasian dana untuk pembangunan bersama-sama instansi terkait; 6) koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas Kementrian PPN/Bappenas: 7) fasilitasi dan pembinaan kegiatan instansi pemerintah di bidang perencanaan pembangunan nasional; 8) penyampaian hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan dan fungsinya kepada presiden; serta 9) penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, sumber daya manusia, keuangan, kearsipan, hukum, perlengkapan dan rumah tangga.

Pelaksanaan tugas Kementrian PPN/bappenas mengerucut menjadi 4(empat) peran yang saling terkait, yaitu (1) pengambil kebijakan/keputusan, (2) koordinator, (3) think-tank dan (4) administrator. Kementrian PPN Bappenas memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pelaksanaan RPJMN 2010-2014 dan RKP, melalui penyusunan rencana pembangunan nasional (RPJMN dan RKP) yang berkualitas.

Visi Kementrian Bappenas 2010-2014 adalah ”Mewujudkan Kementrian PPN/bappenas yang andal, kredibel dan proaktif untuk mendukung pecapaian tujuan berbangsa dan bernegara”. Untuk mewujudkan visi tersebut diperlukan tindakan nyata melalui 3 (tiga) misi, yaitu :

1. Menyusun rencana pembangunan nasional yang berkualitas dalam rangka :

a. Mengintegrasikan, memadukan (sinkronisasi) dan mensinergikan baik antar daerah, antar ruang, antarwaktu dan antarfungsi pemerintah, maupun antara pusat dan daerah;

b. Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi anatara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan;

c. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat;

d. Menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

2. Melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan nasional, kajian dan evaluasi kebijakan yang berkualitas terhadap permasalahan pembangunan, sebagai masukan bagi proses perencanaan berikutnya dan atau untuk perumusan kebijakan pembangunan si berbagai bidang.

3. Melakukan koordinasi yang efektif dalam pelaksanaan tugas-tugas Kementrian PPN/Bappenas.


(38)

Dari penjelasan diatas, keterkaitan Bappeda Kabupaten Sanggau dengan Bappenas sama-sama berperan dalam mengawal konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan.

3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUPSTRATEGIS

Didalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, diamanatkan perlunya dilakukan penataan ruang yang dapat mengharmoniskan lingkungan alam dan lingkungan buatan, yang mampu mewujudkan keterpaduan penggunaan sumberdaya alam dan sumberdaya buatan, serta dapat memberikan perlindungan terhadap fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan hidup akibat pemanfaatan ruang.

Penataan ruang sebagai suatu sistem perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara yang satu dengan yang lain dan harus dilakukan kesesuaian dengan kaidah penataan ruang sehingga diharapkan dapat mewujudkan pemanfaatan ruang yang berhasilguna dan berdayaguna serta mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan, tidak terjadi pemborosan pemanfaatan ruang, dan tidak menyebabkan terjadinya penurunan kualitas ruang.

Dalam pelaksanaan penataan ruang wilayah kabupaten, Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan meliputi :

1. Perencanaan Tata Ruang Wilayah Kabupaten; 2. Pemanfaatan Ruang Wilayah Kabupaten; dan

3. Pengendalian Pemenfaatan Ruang Wilayah Kabupaten.

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten menjadi pedoman untuk: 1. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang;

2. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah;

3. Perwujudan struktur ruang dan pola ruang wilayah Kabupaten Sanggau; 4. Penetapan kawasan strategis;

5. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten Sanggau;

6. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antarwilayah serta keserasian antarsektor; dan

7. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi.

Dibidang lingkungan hidup, pemerintah juga sudah menerbitkan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan


(39)

Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) terhadap RTRW Kabupaten. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) bertujuan untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program yang tertuang dalam RTRW Kabupaten terhadap kondisi lingkungan hidup, termasuk di dalamnya rumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana dan program, serta rekomendasi-rekomendasi perbaikan pengambilan keputusan untuk menjamin pengintegrasian prinsip pembangunan berkelanjutan.

Pemerintah Kabupaten mempunyai kedudukan strategis dalam pelaksanaan program – program pembangunan di daerah. Pembangunan akan berjalan optimal salah satunya dipengaruhi oleh adanya perencanaan yang berkualitas. Sebagai institusi perencanaan pembangunan di daerah dan sejalan dengan Visi dan Misi Bappeda Kabupaten, maka perencanan pembangunan di daerah dilaksanakan secara sinergis dengan RTRW Kabupaten Sanggau, baik yang menyangkut rencana struktur ruang maupun rencana pola ruang. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten adalah sebagai alat dalam mengkoordinasikan, merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan pembangunan baik yang dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha maupun swadaya masyarakat sehingga tercapai keterpaduan program-program sektoral. Adanya Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) di Kabupaten, akan memperkuat sinergisitas dan singkronisasi wilayah dalam menserasikan penataan ruang daerah.

3.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Seperti telah diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019, diharapkan semua kepentingan masyarakat yang memiliki latar belakang sosial, budaya, politik dan ekonomi agar dapat diakomodir dengan fokus untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Sanggau yang Maju dan Terdepan.

Selama kurang lebih 5 (lima) tahun ke depan Bappeda Kabupaten Sanggau diharapkan lebih renponsif, kreatif dan inovatif dalam menghadapi baik di tingkat lokal, regional maupun nasional. Perencanaan hendaknya memperhatikan permasalahan dan isu-isu yang sedang dihadapi masyarakat sehingga arah pelaksanaan pembangunan dapat lebih tepat sasaran.

Untuk jangka waktu menengah selama lima tahun ke depan seiring dengan perubahan lingkungan strategis yang cepat, disimpulkan beberapa isu strategis Kabupaten Sanggau ke depan yaitu:


(40)

1. Percepatan pencapaian wajib belajar 9 tahun dan perintisan wajib belajar 12 tahun

2. Peningkatan Aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas 3. Peningkatan kualitas infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, sumber daya air dan

energi

4. Peningkatan dan pemerataan pembangunan melalui percepatan pengembangan kawasan strategis

5. Percepatan pembangunan dan pemberdayaan kawasan ibukota kabupaten, ibukota kecamatan dan desa.

6. Pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran dan peningkatan pemberdayaan ekonomi kerakyatan

7. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sosial 8. Peningkatan ketahanan pangan

9. Pengembangan ekonomi kreatif

10. Pelestarian budaya dengan pengembangan pariwisata

11. Pelaksanaan Implementasi Good Governance dan penguatan reformasi birokrasi

12. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang memperhatikan keselarasan dengan lingkungan hidup

13. Penegakan Peraturan perundang-undangan yang berlaku

Hingga saat ini dirasakan bahwa perencanaan pembangunan di daerah masih belum sinergis antar stake holder/antar sektor sehingga mempengeruhi kualitas dari perencanaan itu sendiri. Demikian pula dari aspek birokrasi, dimana masih sangat dirasakan kualitas pelayanan yang diberikan oleh aparatur belum optimal.

Bertitik tolak dari hal-hal tersebut, isu strategis Kabupaten Sanggau dan identifikasi permasalahan tugas dan fungsi pelayanan Bappeda Kabupaten Sanggau, maka ditetapkan beberapa isu-isu strategis Bappeda Kabupaten Sanggau antara lain:

1. Peningkatan Konsistensi Perencanaan terhadap Pelaksanaan Pembangunan 2. Penguatan Sinergisitas Perencanaan Pembangunan

3. Peningkatan Penataan Ruang.

4. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengembangan serta perekayasaaan di bidang IPTEK.


(41)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi Bappeda 4.1.1 Visi

Visi BAPPEDA Kabupaten Sanggau adalah “Perencanaan yang Prospektif, Realistis Dan Akuntabel”.

Prospektif diartikan perencanaan yang mempunyai peluang, harapan yang cerah untuk masa depan.

Realistis diartikan perencanaan yang disusun menurut kenyataan keadaan yang sesungguhnya.

Akuntabel diartikan perencanaan yang disusun dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Jadi perencanaan yang prospektif, Realistis dan Akuntabel berarti Perencanaan yang mempunyai peluang, harapan yang cerah untuk masa depan sesuai kenyataan keadaan yang sesungguhnya serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

4.1.2 Misi

Misi Bappeda Kabupaten Sanggau adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian pembangunan Kabupaten Sanggau.

2. Meningkatkan peran penataan ruang sebagai acuan pembangunan daerah. 3. Mengembangkan Kemampuan Sumber Daya Dan Profesionalisme Aparatur

Perencana.

4. Meningkatkan peran penelitian, pengembangan dan perekayasaan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda 4.2.1 Tujuan

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Adapun Tujuan Jangka Menengah BAPPEDA Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas koordinasi perencanaan pembangunan.

2. Mengembangkan sistem dan mekanisme pengumpulan dan pengolahan data yang lengkap dan akurat.

3. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk-produk perencanaan dan penggangaran.


(42)

4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang untuk melaksanakan pengembangan pembangunan daerah yang terpadu dan sinergis guna mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan.

5. Meningkatkan Profesionalisme aparatur Bappeda dalam penyusunan produk perencanaan pembangunan.

6. Mengembangkan dan memantapkan Sistem Koordinasi Pengendalian, Evaluasi dan pelaporan Perencanaan Pembangunan daerah yang dinamis dan responsive.

7. Mengembangkan dan memanfaatkan Hasil Penelitian dan Perekayasaan di bidang IPTEK untuk Pembangunan Daerah

4.2.2 Sasaran

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD atau kelompok sasaran yang dilayani, serta profil pelayanan yang terkait dengan indikator kinerja. Sasaran Jangka Menengah BAPPEDA Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 sebagai berikut :

1. Terwujudnya efektivitas koordinasi dalam penyusunan dokumen rencana. 2. Terwujudnya pengembangan sistem dan kualitas data dan informasi.

3. Tersedianya produk perencanaan pembangunan dan penganggaran sesuai kebutuhan.

4. Terwujudnya kualitas perencanaan ruang.

5. Tersedianya Aparatur perencana yang terampil dalam bidang sosial, budaya, ekonomi, keruangan dan pemanfaatan teknologi

6. Terlaksananya sistem koordinasi pengendalian, evaluasi dan pelaporan sesuai kebutuhan dan target waktu yang ditentukan.

7. Terwujudnya Hasil Penelitian dan Perekayasaan di bidang IPTEK yang berkualitas dan mampu memberikan kontribusi dalam pembangunan daerah

4.3 Strategi dan Kebijakan 4.3.1 Strategi

Strategi dan kebijakan dalam Renstra Bappeda adalah strategi dan kebijakan Bappeda untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah Bappeda yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam rancangan awal RPJMD. Strategi dan kebijakan jangka menengah Bappeda menunjukkan bagaimana cara Bappeda mencapai tujuan, sasaran jangka menengah


(43)

tugas dan fungsi Bappeda. Strategi dan kebijakan dalam Renstra Bappeda selanjutnya menjadi dasar perumusan kegiatan Bappeda bagi setiap program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi Bappeda.

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Bappeda mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk di dalamnya upaya memberbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi.

Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Rumusan strategi juga harus menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana Bappeda menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholder

layanan. Di sini penting untuk mendapatkan parameter utama yang menunjukkan bagaimana strategi tersebut menciptakan nilai (strategic objective). Melalui parameter tersebut, dapat dikenali indikasi keberhasilan atau kegagalan suatu strategi sekaligus untuk menciptakan budaya “berpikir strategik” dalam menjamin bahwa transformasi menuju pengelolaan pemerintah daerah yang lebih baik, transparan, akuntabel dan berkomitmen terhadap kinerja, strategi harus dikendalikan dan dievaluasi (learning process). Strategi Jangka Menengah Bappeda Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 sebagai berikut:

1. Meningkatkan intensitas dan kualitas koordinasi lintas SKPD (lintas sektor) dan antar level pemerintahan.

2. Mengembangkan sistem pendataan/informasi dan data statistik 3. Mengelola anggaran secara lebih efisien, efektif dan akuntabel.

4. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas sistem koordinasi, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pertanggungjawaban dan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah

5. Mewujudkan peningkatan kinerja penataan ruang melalui perencanaan ruang. 6. Meningkatkan kualitas dan kompetensi Aparatur perencana secara lebih

proporsional.

7. Mengembangan dan memanfaatkan Hasil Penelitian dan Perekayasaan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan daerah yang mudah diterapkan dengan teknologi sederhana serta biaya ekonomis yang terjangkau oleh masyarakat.


(1)

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

DATA CAPAIAN PADA TAHUN

AWAL PERENCANAA

N

TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

LOKASI 2014 2015 2016 2017 2018 2019 KONDISI KINERJA PD AKHIR

PERIODE RENSTRA SKPD INDIKATOR KINERJA

PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN OUTPUT TUJUAN

SASARAN DALAM 5 TAHUN

INDIKATOR

SASARAN KODE REK Program/Kegiatan

4

Prosentase pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan

90% 4 03 4.03.01 26 09 Penelitian dan Pengembangan Bidang

Budaya dan Pariwisata

Dokumen hasil Kajian/Penelitian/Studi di Bidang Budaya dan Pariwisata Kabupaten Sanggau

1 Dok 250.000.000,00 250.000.000,00

4 03 4.03.01 26 12 Sosialisasi Pengembangan Litbang di Kalangan Siswa / Mahasiswa

Dana 1 Dok 1 Dok 75.000.000,00 95.000.000,00 170.000.000,00

SDM 40 orang

Out Put

Laporan Sosialisasi Pengembangan Litbang dikalangan siswa/mahasiswa

1 Dok

Out Come

Tersebarluasnya pengembangan litbang di kalangan siswa /mahasiswa di Kab. Sanggau

90%

Benefit

Prosentase ketersediaan penelitian dan pengembangan

90%

Impact

Prosentase pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan

90% 4 03 4.03.01 26 04 Fasilitasi Pengembangan Kreasi Dan

Inovasi Teknologi Masyarakat Di Kabupaten Sanggau

Dana 175.000.000,00 175.000.000,00 350.000.000,00

SDM 20 orang 20 orang

Out Put

Laporan Fasilitasi Pengembangan Kreasi dan inovasi Teknologi Masyarakat Kab. Sanggau

1 Dok 1 Dok

Out Come

Berkembangnya kreasi dan inovasi teknologi masyarakat di Kab. Sanggau

90% 90%

Benefit

Prosentase ketersediaan penelitian dan pengembangan

90% 90%

Impact

Prosentase pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan

90% 90%


(2)

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

DATA CAPAIAN PADA TAHUN AWAL PERENCANAA N

TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN

LOKASI 2014 2015 2016 2017 2018 2019 KONDISI KINERJA PD AKHIR

PERIODE RENSTRA SKPD INDIKATOR KINERJA

PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN OUTPUT TUJUAN SASARAN DALAM 5 TAHUN INDIKATOR

SASARAN KODE REK Program/Kegiatan

4

4 03 4.03.01 26 xx FGD Pembangunan Daerah Dana 175.000.000,00 215.000.000,00 390.000.000,00

SDM 100

Orang

100 Orang

Out Put

Laporan FGD Pembangunan Daerah

1 Dok 1 Dok

Out Come

Termanfaatnya hasil FGD Pembangunan Daerah untuk menunjang pembangunan daerah Kab. Sanggau

95%

Benefit

Prosentase ketersediaan penelitian dan pengembangan

90%

Impact

Prosentase pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan

90% 4 03 4.03.01 26 xx Kajian Penentuan Pengembangan

Produk Unggulan Sistem Inovasi Daerah (SIDA) di Kab. Sanggau

Terlaksananya Kajian Penentuan Pengembangan Produk Unggulan Sistem Inovasi Daerah (SIDA) di Kab. Sanggau

4 03 4.03.01 26 xx Fasilitasi Kerjasama Pembangunan Di Bidang Iptek Dengan BPPT

1 Dok 150.000.000,00 150.000.000,00

4 03 4.03.01 26 23 Sosialisasi dan Bimtek Litbang bidang IPTEK di kalangan Guru dan Pelajar se Kabupaten Sanggau

Terlaksananya Sosialisasi dan Bimtek IPTEK Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian

1 Keg 150.000.000,00 150.000.000,00

1 25 1.06.1 27 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi Media Massa

Terpenuhinya Peningkatan Pelayanan Informasi

12 Kali 87.811.360,00 - - - - - 12 Kali 87.811.360,00

Memberikan informasi penyelenggar aan pemerintahan Tersedianya bahan ekspose penyelenggara an pemerintahan Terlaksananya Ekspose penyelenggara an pemerintahan

1 25 1.06.1 27 xx Ekspose penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

Terlaksananya Ekspose penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan


(3)

Perubahan Renstra Bappeda Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019| 78

BAB VI

INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pada RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019, dimana Visi Kabupaten yaitu Sanggau Maju dan Terdepan yang dituangkan dalam misi ketiga Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang profesional, transparan, akuntabel dan demokratis serta berorientasi pada pelayanan publik dan misi ketujuh meningkatkan percepatan pembangunan wilayah perbatasan yang bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

Bappeda sebagai salah satu SKPD yang berkiprah dalam pembangunan daerah bertanggung jawab untuk bersama-sama menyukseskan RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019

Untuk mencapai keberhasilan tujuan dan sasaran dalam pelaksanaan RPJMD tersebut, lebih rinci untuk meningkatnya kemampuan tata kelola pemerintahan diperlukan suatu strategi sebagai berikut:

Melaksanakan Implementasi Good Governance dan penguatan reformasi birokrasi. Sedangkan untuk meningkatkan percepatan pembangunan wilayah perbatasan yang bersinergi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat diperlukan suatu strategi meningkatkan dan pemerataan pembangunan melalui percepatan pengembangan wilayah perbatasan dan kawasan strategis.

Tujuan, sasaran dan strategi pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD tersebut, lebih lanjut dijabarkan oleh masing-masing SKPD. Sebagai tolok ukur untuk menilai keberhasilan suatu kegiatan pada satu unit kerja, diperlukan indikator kinerja guna menilai capaian kinerja tersebut. Indikator kinerja adalah alat ukur untuk menilai keberhasilan pembangunan secara kuantitatif dan kualitatif. Indikator kinerja yang akan diukur berdasarkan tujuan dan sasaran pembangunan daerah yaitu untuk meningkatkan kemampuan tata kelola pemerintahan. Sebagai institusi yang diberikan kewenangan dalam urusan pemerintahan bidang perencanaan pembangunan, maka indikator kinerja yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :


(4)

Tabel 6.1

Indikator Capaian Kinerja

No. Indikator Kinerja Utama Rumusan Indikator

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

Tahum 2019 Dat

a

% Data % Data % Data % Data % Data %

I. Urusan : PerencanaanPembangunan

1. Tersedianya dokumen perencanaan : RPJPD yang telah ditetapkan dengan

Perda Ada/Tidak Ada 100 Ada 100 Ada

10

0 Ada 100 Ada 100 Ada 100

2. Tersedianya dokumen perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda/Perkada

Ada/Tidak Ada 100 Ada 100 Ada 10

0 Ada 100 Ada 100 Ada 100 3. Tersedianya dokumen perencanaan :

RKPD yang telah ditetapkan dengan Perkada

Ada/Tidak Ada 100 Ada 100 Ada 100 Ada 100 Ada 100 Ada 100

4. Prosentase kesesuaian antara RPJMD dengan RTRW

Jmlh program RPJMD terkait penataan ruang x 100 %

Jmlh program RTRW yang ada 100 100 10

0 100 100 100

5. Prosentase konsistensi penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD

Jmlh program RKPD Thn berkenaan x 100 %

Jmlh program RPJMD yg harus Dilaksanakan thn berkenaan 60 63 65 67 70 73

6. Prosentase kesesuaian antara RPJMD dengan Renstra SKPD

Jmlh program Renstra SKPD x 100 %

Jmlh program RPJMD yg harus Dilaksanakan oleh SKPD


(5)

Perubahan Renstra Bappeda Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019| 80

No. Indikator Kinerja Utama Rumusan Indikator

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

Tahum 2019

Data % Data % Data % Data % Data % Data %

11. Tingkat Pemanfaatan Dokumen Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah

Jmlh Dok. Perencanaan Infrastruktur & Pengemb. Wil x 100 % Jmlh Ketersediaan Dok.Perencanaan Infrastruktur &

Pengemb.Wil

Ada 100 Ada 100 Ada 100

12. Tingkat Pemanfaatan Dokumen

Perencanaan Ekonomi Jmlh Dok. Perencanaan Ekonomi x 100 %

Jmlh Ketersediaan Dok.Perencanaan Ekonomi Ada 100 Ada 100 Ada 100 Ada 100

13. Tingkat Pemanfaatan Dokumen

Perencanaan Sosial dan Budaya Jmlh Dok.Perencanaan Sosial dan budaya yg ditindaklanjuti Jmlh Ketersediaan Dok.Perencanaan Sosial dan Budaya x 100%

Ada 100 Ada 100 Ada 100 Ada 100 Ada 100 Ada 100

14.

Persentase Pemanfaatan Sistem, Kualitas Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah

Jmlh Ketersediaan data indikator pembangunan diRPJMD yang terupdate n-1

Jumlah data indikator pembangunan di RPJMD x 100%

Ada 100 Ada 100 Ada 100 Ada 100 Ada 100 Ada 100

15. Persentase pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan

Jmlh Penelitian dan Pengembangan yang ditindaklanjuti Bappeda

Jmlh Hasil Penelitian dan Pengembangan x 100 %

Ada 100 Ada 100 Ada 100 Ada 100 Ada 100 Ada 100

16. Keberadaan buku ”Profil Kabupaten Sanggau”

Ada/Tidak Ada 100 Ada 100 Ada 100 Ada 100

17. Keberadaan buku : Analisis Ekonomi

Makro Kabupaten Sanggau Ada/Tidak Ada 100 Ada 100

II. Urusan Penataan Ruang

1. Persentase Perda tentang RTRW

Kabupaten

Jmlh Perda tentang RTRW Kabupaten tahun berkenaan x 100 %

Jmlh Perda seharusnya tentang RTRW Kabupaten 100 100 100 100 100 100

2. Persentase Penyediaan RTH Publik Jmlh luasan RTH publik yang tersedia di tahun berkenaan x 100

%

Jmlh luasan RTH publik yang seharusnya 8 8,5 9 9,5 10 10,5

3 Tingkat Pengaduan Perencanaan

Tata Ruang yang ditindaklanjuti

Jmlh Pengaduan yang ditindaklanjuti oleh Bappeda x 100 % Jmlh Pengaduan yang masuk ke Bappeda


(6)

BAB VII P E N U T U P

Dengan tersusunnya Perubahan Renstra Bappeda Kabupaten Sanggau guna memenuhi tuntutan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Permendagri No. 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta penjabaran lebih lanjut dari Perubahan RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019, maka dengan ini diharapkan menjadi acuan dan pedoman bagi Bappeda Kabupaten Sanggau beserta jajarannya di dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi SKPD serta menjadi pelaksana pencapaian target-target visi misi RPJMD 2014-2019. Disamping itu pula sebagai bahan masukan/input dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bappeda serta dapat juga memberikan motivasi bagi seluruh jajaran Bappeda Kabupaten Sanggau untuk melaksanakan tugas sesuai fungsinya untuk mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang terukur, rasional, implementatif, sinergis dan akuntabel dengan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik(Good Governance).