ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM ACARA “BERITA ISLAMI MASA KINI” TRANS TV : EDISI 10 FEBRUARI 2015.

(1)

ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM ACARA

“BERITA ISLAMI MASA KINI” TRANS TV (Edisi 10 Februari 2015)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I)

Oleh:

SITI KHOLIFATUL ANISA’

NIM B01211029

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM JURUSAN KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA 2015


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Siti Kholifatul Anisa, NIM B01211029, 2015. Analisis Semiotik Pesan Dakwah dalam Tayangan Program Acara Berita Islami Masa Kini Edisi 10 Februari 2015. Skripsi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kata kunci: Program Acara, Pesan Dakwah, Analisis Semiotik.

Fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: Bagaimana pesan dakwah dan makna tanda pesan dakwah dalam tayangan Program Acara “Berita Islami Masa Kini” edisi 10 Februari 2015. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui bentuk dan makna tanda pesan dakwah dalam program acara “Berita Islami Masa Kini” berdasarkan Struktur Pesan dan teori analisis semiotik model Charles S. Peirce.

Untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut secara mendalam dan menyeluruh, maka peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis semiotik model Charles S. Peirce yang bersifat non kancah.

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa Pesan Dakwah dalam tayangan “Berita Islami Masa Kini” yang berhubungan dengan Aqidah, Syari’ah dan Akhlaq. Dari penyajian data yang dianalisis menggunakan Struktur Pesan: Sisi Pesan dan Urutan Penyajian kemudian Daya Tarik pesan, dan hasil dari segitiga makna atau Triangle of meaning,yaknitigaelemenutama : tanda (sign), objek, dan interpretant milik Charles S. Peirce ditemukan sebuah pesan dan makna tanda tentang hukum Larangan, Makruh, Mubbah dan Sunnah memakai cincin, cincin besi, dan cincin batu.


(6)

DAFTAR ISI

Sampul ... i

Persetujuan Pembimbing ... ii

Pengesahan Tim Penguji ... iii

Pernyataan Pertanggung Jawaban Penulisan Skripsi ... iv

Motto dan Persembahan ... v

Kata Pengantar ... vi

Abstrak ... viii

Daftar Isi ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Konsep ... 8

F. Sistematika Pembahasan ... 12

BAB II KEPUSTAKAAN ... 14

A. Kajian Pustaka Tentang Dakwah ... 14

1. Pengertian Dakwah ... 14

2. Unsur-Unsur Dakwah... 15

3. Pesan Dakwah ... 17

a. Masalah Keimanan (Aqidah) ... 18

b. Masalah Keislaman (Syari’ah) ... 20

c. Masalah Budi Pekerti (Akhlaq) ... 21

B. Media Massa Televisi ... 22

1. Keberadaan dan Efektifitas Televisi ... 22

2. Pengaruh Media Televisi Terhadap Perilaku ... 23

3. Televisi Sebagai Media Dakwah ... 23

C. Program Dakwah Televisi ... 25

1. Pengertian Program Dakwah ... 25

2. Karakteristik Program Dakwah ... 26

3. Jenis-jenis Program Televisi ... 27


(7)

1) Berita Keras(Hard News) ... 28

2) Berita Lunak (Soft News) ... 30

b. Program Hiburan ... 33

D. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 38

B. Unit Analisis ... 39

C. Jenis danSumber Data ... 40

D. Tahap Penelitian ... 41

E. Tekhnik Pengumpulan Data ... 42

F. Tekhnik Analisis Data ... 44

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ... 50

A. Deskripsi Objek Penelitian ... 50

1. Profil Trans TV ... 50

2. Profil “Berita Islami Masa Kini ... 52

B. Penyajian Data ... 54

C. Analisis Data ... 58

BAB V PENUTUP ... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 76 DaftarPustaka


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama Islam adalah agama yang mempunyai motivasi yang kuat dalam usaha mewujudkan dan membina masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual. Islam tidak memisahkan antara kehidupan beragama dan bernegara, oleh karena itu motivasi agama merupakan alat yang ampuh dalam menggelorahkan semangat mayarakat dalam kehidupannya. Agama dapat memberi bentuk kepada arti dan kualitas hidup, sebab kalau tidak demikian maka kita akan kehilangan tujuan, keindahan dan keberkahan hidup.Islam adalah agama yang menyerukan untuk aktif melakukan kegiatan dakwah, dengan perkembangan yang cukup pesat, disana pula dibutuhkan kecepatan teknologi dan informasi yang sangat penting di era globalisasi. Sebagai muslim kita harus bisa memanfaatkan dengan baik bagaimana menyebarkan dakwah yang benar dan baik. Sebagaimana dijelaskan juga didalam al-Qur’an surat Al-Imran ayat 104:
















(9)

2

Artinya: dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.1

Agama Islam selalu mengaharuskan pemeluknya untuk terus menerus menyebarkan kebajikan kepada umat manusia dengan persuasive, bukan dengan paksaan atau kekerasan. Dakwah merupakan aktifitas yang sangat penting untuk mengajak dan menggerakkan masyarakat atau individu untuk melakukan amar ma’ruf nahi mungkar.2Untuk menyampaikan ajaran islam kepada umat manusia, dakwah dapat menggunakan berbagai wasilah. Hamzah Ya’kub membagi wasilah dakwah menjadi lima macam, yaitu lisan, tulisan, lukisan, audio visual, dan akhlaq.3

Yang pertma Lisan, inilah wasilah dakwah yang paling sederhana, menggunakan lisan dan suara dakwah dengan wasilah ini dapat berbentuk pidato ceramah, kuliah dan lain-lain. Yang kedua tulisan yaitu seperti buku, majalah, surat kabar, surat menyurat, spanduk, flash card dan lain-lain. Yang ketiga yaitu audio visual sebagai alat dakwah yang melalui indra pendengar seperti radio ataupun pengelihatan seperti majalah, dan contoh dari penggabungan antara audio dan visual adalah televisi, dan internet.4

Melalui audio visual kita bisa lebih cepat mengantarkan dan menerima pesan kepada banyak orang dengan mudah karena bantuan dari teknologi.Teknologi audio visual sebagai kebutuhan masyarakat modern

1

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Al-Jumanatul Ali, (Bandung: Syaamil Cipta Media, 2005) h. 63

2

Mochtar Husein, Islam Itu Indah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000) h. 24 3

M. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Surabaya: IAIN Sunan Ampel, 2004) h. 120 4


(10)

3

untuk mempermudah mencari informasi bahkan sebagai sarana informasi dan hiburan, seperti televisi yang sudah banyak orang miliki di setiap rumah-rumah.

Dakwah bisa dikatakan suatu proses mengubah atau menyeru dari satu keadaan berpindah ke tempat keadaan yang lebih baik sesuai ajaran agama Islam, atau bisa juga suatu proses mengajak manusia ke jalan Allah yang tersusun sistematis dan logis. Sistematis artinya urut-urutan tersusun dari tingkat yang paling bawah hingga tingkatan paling atas sebaliknya logis yaitu suatu yang dapat difikirkan dengan jalan pikiran manusia ahli pikir.5 Da’i adalah setiap orang yang hendak menyampaikan, mengajak orang ke jalan Allah.6 Dan seorang da’i haruslah efektif dan efisiensi dalam mengorganisir unsur dakwah secara baik dan salah satu komponenya adalah media dakwah.7

Televisi salah satu media dakwah yang merupakan gabungan dari media dengar dan gambar. Sifat politisnya sangat besar karena bisa menampilkan informasi, hiburan, dan pendidikan, atau gabungan dari ketiga unsur tersebut secara kasat mata. Media audio visual televisi muncul karena perkembangan teknologi.Televisi menciptakan suasana tertentu, yaitu penonton televisi dapat menikmati acara televisi sambil duduk santai menyaksikan berbagai informasi. Penyampaian isi pesan seolah-olah langsung antara komunikator dan komunikan. Informasi yang disampaikan oleh televisi dengan mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio

5

Bachtiar wardi, Metodologi Penilitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997) h. 31 6

Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-IKhlas, 1983) h. 34 7


(11)

4

dan terlihat secara visual. Pesan-pesan yang disampaikan langsung mempengaruhi otak, emosi, perasaan dan sikap pemirsa.8

Dalam televisi terdapat program televisi yang merupakan acara-acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi. Melalui tayangan-tayangan program acara televisi pesan dakwah dapat dengan mudah tersampaikan kepada masyarakat. Pesan dakwah ialah isi yang disampaikan oleh Da’i atau komunikator atau subjek kepada Mad’u atau komunikan atau objek. Pesan utama dakwah adalah risalah Allah yang mencakup menyempurnakan hubungan manusia dengan Khaliqnya, hablun min Allah, atau mu’amalah ma’a al-Khaliq, menyempurnakan hubungan manusia dengan sesama manusia, hablun min al-nas, atau mu’amalah ma’a al-nas, mengadakan keseimbangan antara keduanya dan mengaktifkannya agar sejalan dan berjalin, untuk kepentingan semesta.9

Terlepas dari beberapa kekurangan yang ada di dalamnya televisi memiliki potensi yang luar biasa dalam dakwah terutama dari faktor jangkauan transmisinya yang begitu luas, mad’u yang heterogen serta kekuatannya untuk menampung berbagai varian metode dakwah.10

Maka muncullah program-program televisi yang tidak bernuansa konvensional dan lebih menarik, salah satunya program dakwah yakni program acara “Berita Islami Masa Kini” termasuk salah satu program pada

8

Adi Badjuri, Jurnalistik Televisi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h. 5-6 9

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 231

10


(12)

5

stasiun televisi Trans TV. Program acara di Trans TV selalu menyajikan banyak tayangan hiburan menarik. Stasiun yang berdiri sejak tahun 2001 Trans mempunyai program-program acara yang menarik dan edukatif, seperti program Berita Islami Masa Kini atau sering disebut Beriman yang tayang setiap hari senin sampai jum’at pukul 17.15 WIB dan membahas kebutuhan masyarakat muslim yang haus akan informasi dunia agama dan hal-hal menarik lainnya.

Seperti akhir-akhir ini fenomena yang terjadi di Indonesia yakni maraknya memakai cincin dan dikatakan sunnah. Banyak dikalangan pria memakai cincin batu atau akik begitu merebak, fenomena ini pun menjadi tren yang digandrungi pria tidak hanya muda yang tua pun tak malu memakinya dan memamerkan aksesoris di jari-jari tersebut. Batu akik tak henti dibicarakan, diburu dan dipamerkan hanya gara-gara melihat cincin yang melingkar di jari manis obrolan pun menjadi panjang mulai dari bisnis sampai hal mistis di dunia perbatuan. Ada beberapa jenis batu yang digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan sebagai perhiasan cincin beberapa di antaranya adalah batu akik, batu rubi, batu safir dan batu berlian. Kegemaran akan batu-batu tercantik tersebut menyebar keberbagai lapisan masyarakat Indonesia mulai dari masyarakat papan atas hingga masyarakat menengah kebawah bahkan Presiden Republik Indonesia seperti Presiden Soekarno, Soeharto, Habibi, Abdurrahman Wahid, Mega Wati, dan Susilo Bambang Yudhoyono juga dikabarkan gemar mengoleksi batu cincin. Dan banyak yang mengabarkan bahwa cincin batu sudah menjadi aksesoris dari


(13)

6

zaman Nabi bahkan Rasulullah pun suka memakai cincin batu namun, benarkah cincin batu adalah salah satu sunnah Rasul?11

Sehubungan dengan konteks penelitian diatas, peneliti mengambil penelitian pada teks tayangan program acara Berita Islami Masa Kini. Sebuah program acara yang sangat kompleks yang menyajikan hal-hal positif yang dapat diambil manfaatnya, news secara feature, gaya hidup, serba-serbi yang dikemas rapi dan menarik dengan balutan nuansa-nuansa islami. Peneliti mengambil episode Fenomena Cincin Batuedisi 10 Februari 2015; suatu edisi yang cukup memberikan jawaban atas masalah yang tengah kita hadapi, edisi yang menjelaskan tentang bagaimana pengertian, sudut pandang, dan hukum bagaimana memakai cincin batu. Dan inilah yang menjadi fokus penelitian kami.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka perlu adanya pemfokusan masalah agar tidak terjadi pembahasan yang menyimpang dan keluar dari konteks penelitian. Adapun penulis merumuskan masalah ini sebagai berikut:

1. Bagaimana pesan dakwah dalam tayangan program acara “Berita Islami Masa Kini” Trans TVedisi 10 Februari 2015?

11http://youtube.com/BeritaIslamiTrans/benarkah-memakai-cincin-batu-adalah-sunnah-rasul/ diakses 17 Februari 2015 09:45


(14)

7

2. Bagaimana makna tanda pada pesan dakwah dalam tayangan program acara “Berita Islami Masa Kini” Trans TV edisi 10 Februari 2015?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bentukpesan dakwah dalam tayangan program acara “Berita Islami Masa Kini” Trans TV edisi 10 Februari 2015

2. Untuk mengetahui makna tanda pesan dakwah dalam tayangan program acara “Berita Islami Masa Kini” Trans TV edisi 10 Februari 2015

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan berdaya guna sebagai berikut:

1. Secara teori: Untuk memperkaya wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan sehingga mampu berfikir dan bersikap dewasa dalam menghadapi problematika.

2. Secara Praktis


(15)

8

b. Dapat melatih kecakapan dalam mendengar dan mengembangkan daya berfikir sehingga dapat mengadakan pembahasan secara kronologis, sistematis, dan ilmiah

E. DEFINISI KONSEP

Untuk memperoleh pemahaman mengenai penelitian ini, maka penulis perlu menjelaskan definisi pokok dan teori-teori yang dikembangkan sesuai dengan judul, untuk menghindari salah pemahaman makna dan kata dalam penelitian ini. Maka, peneliti uraikan sebagai berikut:

1. Analisis Pesan

Pesan adalah informasi yang akan disampaikan oleh komponen lain dapat berupa ide, fakta, makna atau data.12 Pandangan lain yang ditemukan bahwa message atau pesan pada dasarnya adalah hasil atau output dari encoding atau dengan kata lain, pesan bentuknya bisa berupa kalimat pembicaraan lisan, tulisan, gambar, peta ataupun tanda impulus/sinyal dan sebagainya.13 Untuk memudahkan pemahaman tentang pesan, dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Anda berbicara isi pembicaraan anda adalah pesan b. Anda menulis hasil tulisan anda adalah pesan c. Anda melukis hasil lukisan anda adalah pesan

12

AECT, Definisi Teknologi Pendidikan, Satuan Definisi dan Terminologi AECT, (Jakarta: CV. Rajawali, 1986) h. 6

13

Chandra Resio R. Anggadirejo Deddi, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Istitut Bankir Indonesia, 1994) h. 6


(16)

9

Pesan adalah sesuatu yang dikirimkan dan atau diterima sewaktu tindakan komunikasi berlangsung. Pesan dapat dikirimkan baik melalui bahasa verbal maupun nonverbal. Pesan juga merupakan suatu wujud informasi yang mempunyai makna-makna.14 Apabila pesan tidak bisa dipahami oleh penerima, maka pesan yang dikirimkan tersebut tidak menjadi informasi. Suatu pesan bisa mempunyai makna yang berbeda-beda, tergantung persepsi orang yang menerimanya.

Analisis pesan adalah studi untuk mengungkapkan informasi yang disampaikan baik melalui pembicaraan lisan, tulisan dan gambar.

2. Pesan Dakwah

Pesan dakwah adalah segala sesuatu yang harus disampaikan oleh subyek kepada obyek dakwah, yaitu keseluruhan ajaran Islam yang ada dalam kitabullah maupun dalam sunnah Rasul-Nya. Pada dasarnya isi pesan dakwah adalah materi dakwah yang berisi ajaran Islam. Ajaran-ajaran Islam tersebut dibagi menjadi tiga yaitu masalah keimanan, masalah hukum Islam dan masalah akhlak.15

Pada hakekatnya, pesan-pesan yang disampaikan dalam proses dakwah bersumber pada al-Qur’an dan al-Hadits. Statement ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Toto Tasmara bahwa pesan dakwah adalah semua pernyataan yang bersumberkan al-Qur’an dan as-Sunnah baik tertulis atau lisan dengan pesan-pesan (risalah).16

14

Hamzah B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006) h. 153

15

Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987), h. 38

16


(17)

10

Berdasarkan cara penyampaiannya, pesan dakwah dapat disampaikan lewat tatap muka atau dengan menggunakan sarana media.17Dalam hal ini Prof. Moh. Ali Azis menjelaskan bahwa pada dasarnya dakwah dapat menggunakan berbagai wasilah yang dapat merangsang indra-indra manusia serta dapat menimbulkan perhatian untuk menerima dakwah. Semakin tepat dan efektif wasilah yang dipakai. maka semakin efektif pula upaya pemahaman ajaran Islam pada masyarakat yang menjadi sasaran dakwah.18

3. Program Televisi “Berita Islami Masa Kini”

Kata “program” itu sendiri berasal dari bahasa inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata Program untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Dengan demikian pengertian program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiencenya. Program atau acara yang disajikan adalah factor yang membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio atau televisi.19

Secara teknis program televisi diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical programming) setiap harinya (Sunarto,

17

Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hh. 97-98 18

M. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Surabaya: IAIN Sunan Ampel, 2004) h. 122 19


(18)

11

2007:1). Sedangkan menurut Naratama dalam buku ”sutradara Televisi: Dengan Angle dan Multi Camera” (2004:63), mengatakan bahwa program televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut.20

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa program televisi sangat berpengaruh pada keberhasilan sebuah acara televisi yang akan diproduksi. Program acara televisi juga menentukan siapa target yang akan menonton acara televisi tersebut dan bagaimana cara menyajikannya agar dapat diterima dan dinikmati oleh penonton yang menjadi target acara tersebut.

Salah satunya adalah Berita Islami Masa Kini, sebuah nama program acara terbaru di Trans TV yang ditayangkan setiap hari senin sampai jum’at pukul 17.15 WIB sampai 18.15 WIB. Dengan dibawakan oleh dua host dan format acara yang berbeda setiap episodenya. Kadang satu episode menampilkan satu profil orang yang terkenal atau orang yang bisa dijadikan contoh seperti kehidupan orang muallaf, orang yang mendapatkan hidayah mengenakan hijab dan lain-lain, di episode lain menayangkan news dengan tema-tema tertentu sesuai tuntutan zaman yang disertai dengan narator. Satu episode juga kadang menayangkan news dengan pemberitaan sejarah di massa Nabi.

20

http://xerma.blogspot.com/2013/08/pengertian-televisi -menurut-para-ahli.html diakses 3 November 2015 10:12


(19)

12

F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika pembahasan merupakan urutan sekaligus kerangka berpikir dalam penulisan skripsi, untuk memperoleh deskripsi yang jelas perihal isi skripsi ini, maka dibawah ini penulis paparkan secara singkat mengenai:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini penulis uraikan tentang latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep; analisis pesan, pesan dakwah, Program Acara Berita Islami Masa Kini dan sistematika pembahasan mengenai analisis pesan dakwah dalam Program Acara Berita Islami Masa Kini Trans TV edisi 10 Februari 2015.

BAB II : KERANGKA TEORITIK

Pada bab ini penelitian berisikan tentang kajian kepustakaan konseptual yang meliputi pesan dakwah; aqidah, syari’ah, akhlaq, program dakwah televisi; pengetian program dakwah, karakteristik program dakwah, jenis program televisi, media massa televisi; keberadaan dan efektifitas, televisi sebagai media dakwah.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini penelitian berisikan tentang metode penelitian yang menjelaskan tentang jenis penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data,


(20)

13

teknik analisis data, teknik validitas data, dan jadwal penelitian yang digunakan dan dilakukan oleh peneliti.

BAB IV : PENYAJIAN DATA DANANALISIS DATA

Bab ini penulis uraikan deskripsi obyek penelitian yang meliputi: profil program acara Berita Islami Masa Kini Trans TV dan deskripsi hasil penelitian berupa teks kemudian menguraikan tentang analisis pesan pada teks tayangan program acara Berita Islami Masa Kini edisi !0 Februari 2015.

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan akhir dari pembahasan skripsi yang didalamnya memuat kesimpulan dari bab-bab sebelumnya serta dilanjutkan dengan saran dan diakhiri dengan penutup. Kemudian pada akhir penulisan skripsi ini, penulis sertakan daftar kepustakaan sebagai referensi dalam penulisan skripsi beserta lampiran-lampiran yang dipergunakan selama proses penulisan skripsi berlangsung.


(21)

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Pustaka Tentang Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Secara etimologis dari bahasa Arab dalam bentuk masdar. Kata dakwah berasal dari kata:

وعد

-

وعدي

-

اعد

(da’a, yad’u, da’watan) yang berarti seruan, panggilan, undangan atau do’a.1

Sedangkan pengertian dakwah menurut istilahadalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain. Ditinjau dari segi komunikasi, dakwah adalah merupakan proses penyampaian pesan-pesan (massage) berupa ajaran Islam yang disampaikan secara persuasif (hikmah) dengan harapan agar komunikasi dapat bersikap dan berbuat amal sholeh sesuai dengan ajaran Islam tersebut.2

Dapat disimpulkan bahwa dakwah adalah segala aktivitas baik lisan maupun tulisan serta perbuatan yang mendorong manusia untuk berbuat kebaikan dan melakukan amar ma’ruf nahi munkar yang sesuai dengan syari’at Islam demi tercapainya kesuksesan dunia dan akhirat.

1

Drs. Enjang AS, Aliyudin, Dasar-dasar Ilmu Dakwah, [Bandung: Widya Padjadjaran, 2009] h. 3 2


(22)

15

2. Unsur-unsur Dakwah

Adapun dalam dakwah terdapat lima unsur, yaitu:

a. Da’i (pelaku dakwah)

Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan, tulisan, maupun perbuatan yang dilakukan baik secara individu, kelompok atau lewat organisasi atau lembaga.Nasaruddin Lathief mendefinisikan bahwa da’i adalah muslim dan muslimat yang menjadikan dakwah sebagai suatu amaliah pokok bagi tugas ulama. Ahli dakwah adalah wa’ad,

mubaligh mustama’in (juru penerang) yang menyeru, mengajak,

memberi pengajaran dan pelajaran agama Islam.

b. Mad’u (penerima dakwah)

Mad’u, yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama Islam maupun tidak, atau dengan kata lain, manusia secara keseluruhan. Kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah bertujuan untuk mengajak mereka untuk mengikuti agama Islam; sedangkan kepada orang-orang yang beragama Islam dakwah bertujuan meningkatkan kualitas iman, islam dan ihsan.

c. Maddah (materi) Dakwah

Maddah dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan da’i kepada mad’u.Dalam hal ini sudah jelas bahwa


(23)

16

yang menjadi maddah dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri.3 Maddah ini lah yang juga termasuk menjadi fokus penelitian.

d. Wasilah (media) dakwah

Wasilah dakwah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah (ajaran Islam) kepada

mad’u.hamzah Ya’qub membagi wasilah dakwah menjadi lima

macam, yaitu:

1) Lisan (audio) adalah media yang paling sederhana yang menggunakan lidah dan suara. Dakwah dengan media ini bisa berupa pidato, ceramah, kuliah, bimbangan, dsb. 2) Tulisan adalah media dakwah melalui tulisan, buku,

majalah, surat kabar, dsb.

3) Lukisan (visual) adalah media dakwah melalui gambar, foto, karikatur, dsb.

4) Audio visual adalah media dakwah yang dapat merangsang indra pendengaran, penglihatan atau keduanya seperti televisi, OHP, internet, dsb.

5) Akhlaq adalah media dakwah melalui perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran Islam yang dapat dilihat dan didengarkan oleh mad’u.4

3

M. Munir, Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009) h. 21-35

4 Ibid


(24)

17

e. Thoriqoh (metode) dakwah

Metode dakwah adalah jalan atau cara yang dipakai juru dakwah untuk menyampaikan ajaran materi dakwah Islam. Dalam menyampaikan suatu pesan dakwah, metode sangat penting peranannya karena suatu pesan walaupun baik tetapi disampaikan dengan metode yang kurang baik maka pesan itu bisa saja ditolak oleh mad’u sehingga dakwah tidak berjalan sebagaimana mestinya.5

f. Atsar (efek) dakwah

Dalam dakwah yang telah dilakukan oleh seorang da’i dengan berbagai materi, wasilah dan thoriqoh maka akan menimbulkan suatu respon dan efek pada mad’u. Efek inilah yang sering disebut dengan feed back (umpan balik) dari proses dakwah yang telah dilakukan oleh para da’i.6

3. Pesan Dakwah

Pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima.7 Pesan merupakan isyarat atau symbol yang disampaikan oleh seseorang untuk saluran tertentu dengan harapan bahwa pesan itu akan mengutarakan/menimbulkan suatu makna tertentu dalam diri orang lain yang hendak diajak berkomunikasi.8

5

M. Munir, Wahyu Ilaihi,op. cit, hh. 21-35

6 Ibid

7

Haffied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), h. 23 8

Kincaid D. Laurence &Wilbur Scramm, Azas-azas Komunikasi Anatara Manusia. (Jakarta: LPES, 1998), h. 99


(25)

18

Sementara Astrid menyatakan bahwa pesan adalah ide, gagasan, informasi dan opini yang dilontarkan seorang komunikator kepada komunikan yang bertujuan untuk mempengaruhi komunikan ke arah sikap yang diinginkan oleh komunikator.9

Menurut Onong Uchjana Effendi, bahwa pesan komunikasi terdiri atas isi pesan (The Content of Massage) dan lambang (simbol).10 Maksud dari pada isi pesan di sini adalah materi-materi yang disampaikan oleh komunikator (da’i) kepada masyarakat (komunikan) yang berupa bahasa. Isi pesan dalam skripsi ini tentu saja berupa pernyataan tertulis sesuai dengan al-Qur’an dan al-Hadits.

Dengan demikian pesan dakwah terdapat pada unsur dakwah yakni Maddah (materi) dakwah. Pesan dakwah membahas ajaran Islam, secara global pesan dakwah dapat diklasifikasikan menjadi 3 hal, yaitu: a. Masalah keimanan (aqidah)

Masalah pokok yang menjadi materi dakwah adalah akidah Islamiah. Aspek akidah ini yang akan membentuk moral (akhlaq) manusia oleh karena itu, yang pertama kali dijadikan materi dalam dakwah Islam adalah masalah akidah atau keimanan.11

Akidah ialah kepercayaan dan keyakinan akan wujud Allah swt. Dengan segala firman-Nya dan kebenaran Rasulullah

9

Susanto Astrid, Komunikasi Dakwah, (Bandung: Bina Cipta, 1997), h. 7 10

Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1992). h. 20

11


(26)

19

(Muhammad) saw. Dengan segala sabdanya.12 Keyakinan demikian yang oleh Al-Qur’an disebut dengan iman. Iman merupakan esensi dalam ajaran Islam. Iman juga erat kaitannya antara akal dan wahyu. Dalam Islam khususnya masalah akidah yang dijadikan materi dakwah itu pada garis besarnya yaitu:

1) Iman kepada Allah Swt artinya manusia harus mengaktualisasikan sifat-sifat terpuji tentunya sesuai dengan batasan-batasan kemampuan manusia.

2) Iman kepada malikat artinya manusia harus memiliki sifat-sifat disiplin dan taat kepada kewajibannya, karena sifat-sifat ini menjadi esensi sifat malikat.

3) Iman kepada kitab Allah artinya manusia harus menjauhi perbuatan yang haramkan dan selalu melaksanakan perbuatan yang dihalkan oleh Al-Qur’an.

4) Iman kepada rasul Allah artinya harus menumbuhkembangkan pribadi untuk mencontoh sunnah Nabi, seperti sifat siddiq, amanah, fatonah, dan tabligh.

5) Iman kepada hari akhir artinya menumbuhkan dalam pribadi sifat menjauhi kemaksiatan.

6) Iman kepada qadla dan qadhar artinya menumbuhkan dalam pribadi sifat-sifat untuk menyeimbangkan aspek lahir dan batin

12


(27)

20

alam melakukan karya manusia di dunia dan unuk kepenngan akhirat.

Keimanan (aqidah) pada hakekatnya adalah pengakuan dalam hati akan keutuhan dan kemahakuasaan Allah SWT, serta kerasulan Nabi Muhammad Saw, yang dimanifestasikan dalam segala aspek kehidupan.13

b. Masalah Keislaman (Syari’ah)

Syari’ah dalam agama Islam adalah berhubungan erat dengan amal lahir (nyata) dalam mentaati peraturan/hokum Allah guna mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya dan mengatur pergaulan hidup manusia dengan sesama manusia dan lingkungannya.14

Dengan demikian pesan dakwah dalam konteks ini adalah menjelaskan berbagai ketentuan-ketentuan yang terkait dengan hak kewajiban seorang hamba.

تۡقلخ امو

َّجۡلٱ

و

سنإۡلٱ

نود ۡعيل اَلإ

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya menyembah-Ku”. (Adh Dhariyat(51): 56.

Selain itu juga menjelaskan tentang hukum-hukum Allah, baik yang wajib (yang diperintahkan), mubah (dibolehkan), mandub (dianjurkan), makruh (dianjurkan untuk tidak dilakukan) maupun yang haram (dilarang).

13

Yunahar Ilyas, Akhlaq Masyarakat Islam, (Yogyakarta: Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus, tt), h. 54

14


(28)

21

c. Masalah Budi Pekerti (Akhlaq)

Akhlaq merupakan bentuk jamak dari khuluq yang artinya budi pekerti, tingkah laku atau tabiat. Jadi akhlaq atau khuluq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga ia akan muncul secara spontan bilamana diperlukan, tanpa memerlukan pertimbangan lebih dahulu, serta tidak memerlukan adanya dorongan dari luar dirinya. Dalam konteks ini, akhlaq meliputi tiga hal, yaitu:

1) Akhlaq kepada Allah SWT

Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang mulia dan utama dibanding dengan makhluk lain. Keutamaan itu terletak pada unsur kejadiannya, sifat-sifatnya, terutama akal fikirnya.Dengan keutamaan itu manusia dipercaya Allah sebagai kholifah di bumi ini.

Diantara bentuk akhlaq kepada Allah adalah tidak menyekutukannya, mencitainnya, ridho dan ikhlas terhadap takdirnya, mensyukuri nikmatnya, berdo’a dan bertaubat serta menjalankan perintahnya dan menjauhi larangan-Nya.

2) Akhlaq Sesama Manusia

Agama Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya saja, akan tetapi juga mengatur hubungan sesama manusia baik yang sesama muslim maupun dengan non muslim.


(29)

22

Islam menganjurkan dan memerintahkan manusia untuk berbuat baik, saling tolong menolong dan menghormati sesamanya. (QS. Al-Maidah (5):2)15

3) Akhlaq Terhadap Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita, termasuk tempat tinggal kita, melestarikan hutan, memnfaatkan hasil alam dengan sebaik-baiknya dan sebagainya.16

B. Media Massa Televisi

1. Keberadaan dan efektifitas televisi

Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi yang bersifat masa. Globalisasi informasi dan komunikasi setiap media massa jelas melahirkan suatu efek sosial yang bermuatan perubahan nilai-nilai social dan budaya manusia.17

Televisi sebagai media yang muncul belakangan dibanding media cetak radio, ternyata memberikan nilai yang sangat spektakuler dalam sisi-sisi pergaulan hidup manusia saat ini. Kemampuannya dalam menarik perhatian massa menunjukkan bahwa media tersebut telah menguasai jarak secara geografis dan sosiologis.

15

Asy‟ari, dkk. Pengantar Study Islam, Cetakan IV, h. 108 16

Ibid

17

Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996) h. 22


(30)

23

Daya Tarik media televisi sedemikian besar sehingga pola-pola kehidupan rutinitas manusia sebelum muncul televisi berubah total.Media televisi menjadi panutan baru (news religious) bagi kehidupan manusia.Dan pada akhirnya media televisi menjadi alat/sarana untuk mencapai tujuan hidup manusia, baik untuk kepentingan politik maupun perdagangan, bahkan melakukan perubahan ideologi serta tatanan nilai budaya manusia yang sudah ada sejak lama.

Selain itu, keberadaan produk teknologi berupa televisi telah menjadi semacam produsen kebudayaan.Di layar “kotak ajaib” tersebut, selain informasi dan hiburan juga terdapat tempat pencitraan pengemasan sesuatu.18

2. Pengaruh Media Televisi Terhadap Perilaku

Media televisi menyediakan informasi dan kebutuhan manusia keseluruhan, seperti berita cuaca, informasi financial atau katalog berbagai macam produksi barang. Pemirsa akan selalu terdorong untuk mencari sesuatu yang tidak diketahui melalui media televisi. Pada akhirnya, televisi pun menjadikan pemirsa “hamba-hamba kecil” yang pola pikirnya siap diprogram oleh materi isi media tersebut.19

3. Televisi Sebagai Media Dakwah

Media massa khususnya televisi mempunyai fungsi yang sangat relevan dalam upaya mengendalikan moral masyarakat karena media bisa menjangkau jumlah halayak (audience) yang relativ tak terbatas dan

18

Asep Kusnawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam, (Jakarta: Benang Merah Press, 2004) h. 19


(31)

24

dengan waktu yang cepat. Akan tetapi, media massa sendiri memerlukan control dalam hal etika menurut pandangan agama.20

Oleh sebab itu televisi harus bersikap inovatif artinya mendorong masyarakat untuk berfikir lebih maju, memperbaiki kesalahan dan menemukan hal-hal baru yang bermanfaat bagi kehidupan.Karena televisi mampu memberikan informasi yang benar dari suatu keadaan/kebiasaan yang dianggap salah dengan memberikan solusi.Televisi sebagai pengganda sumber daya pengetahuan dan dapat meningkatkan aspirasi yang merupakan perangsang untuk bertindak nyata.21

Televisi sebagai media dakwah berarti menjadi alat bantu dalam berdakwah. Karena media televisi dapat menjangkau khalayak banyak, maka dakwah lewat media ini sangatlah tepat.22Televisi menghadirkan banyak acara sehingga dakwah bisa dilaksanakan tidak harus melalui atau menggunakan metode ceramah langsung, akan tetapi agar pemirsa terhipnotis maka perlulah tayangan yang bergengsi, seperti acara debat atau diskusi dengan nara sumber yang terkenal, lau-lagu Isami, komedi yang didalamnya mengandung pesan dakwah, sinetron-sinetron Islami atau film-film Islami seperti saat ini telah disajikan yakni titipan ilahi, acara dzikir bersama, cerita sore, berita islami dan lain-lain.

Acara-acara televisi tersebut jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan metode ceramah, karena masyarakat dewasa ini sangat

20

Asep Muhyidin, Metode Pengembangan Dakwah, h. 195 21

Zulkarnaen Nasution, Komunikasi Pembangunan, (Jakarta: Raja Grafindo Utama, 1996) h. 87 22


(32)

25

kurang perhatiannya terhadap rutinitas-rutinitas keagamaan,23 jadi sangatlah tepat bila cara untuk memotivasi dan mempengaruhi khalayak agar kembali kejalan Allah adalah lewat program-program yang ditayangkan di televisi.

C. Program Dakwah Televisi

1. Pengertian Program Dakwah

Kata “program” itu sendiri berasal dari bahasa inggris programme atau program yang berarti acara atau rencan. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata Program untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk.Dengan demikian pengertian program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiencenya.Program atau acara yang disajikan adalah factor yang membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio atau televisi.24

Adapun pengertian dakwah, dakwah adalah segala aktivitas baik lisan maupun tulisan serta perbuatan yang mendorong manusia untuk berbuat kebaikan dan melakukan amar ma’ruf nahi munkar yang sesuai dengan syari’at Islam demi tercapainya kesuksesan dunia dan akhirat.

23 Ibid 24


(33)

26

Dari kedua pengertian di atas (pengertian program dan dakwah), dapat disimpulkan bahwa pengertian program dakwah adalah suatu rancangan yang sudah disusun secara terperinci, detail, dan sistematis dalam perencanaan dakwah untuk melakukan kegiatan dakwah yang siap dilaksanakan.

2. Karakteristik Program Dakwah di Televisi

Dalam menyusun suatu program dakwah, haruslah direncanakan dan disusun secara matang karena bila suatu program disusun dengan tidak ada pertimbangan yang matang maka akan terjadi kegagalan dalam pencapaian tujuannya. Dengan demikian dalam penyusunan program dakwah ada hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut:

a. Program dakwah disusun berdasarkan kenyataan atas kebutuhan kenyataan yang ada (terbukti secara empiris). Jadi, penyusunan program disesuaikan dengan kebutuhan objek dakwah yang akan dihadapi.

b. Menggunakan pemikiran, imajinasi, dan kemampuan memprediksi hal-hal yang mungkin saja terjadi di masa yang akan datang.

c. Memberikan gambaran keadaan pada masa yang akan datang serta tindakan-tindakan alternatif yang bisa digunakan apabila terdapat hal-hal yang bisa menghambat dakwah. Pada tahap ini diharapkan


(34)

27

seorang manajer mempunyai rencana cadangan apabila banyak terdapat hal-hal yang bisa menghambat prosesnya.25

3. Jenis-jenis Program Televisi

Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audien, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku.

Terdapat pembagian program berdasarkan apakah suatu program itu bersifat factual atau fiktif. Program factual antara lain meliputi: program berita, documenter, atau reality show. Sementara program yang bersifat fiktif antara lain program drama atau komedi. Jenis program televisi ada 2 bagian besar :

a. Program Informasi

Manusia pada dasarnya memiliki sifat ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah masyarakat. Programmerdapat mengeksplorasi rasa ingin tahu orang ini untuk menarik sebanyak mungkin audien. Program informasi di televisi, sesuai dengan namanya, memberikan banyak informasi untuk memenuhi rasa ingin tahu penonton terhaap sesuatu hal. Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak

25


(35)

28

audien. Daya Tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang dijual kepada audien. Dengan demikian, program informasi tidak hanya program berita dimana presenter atau penyiar membacakan berita tetapi segala bentuk penyajian informasi termasuk juga talk show (perbincangan), misalnya wawancara dengan artis, orang terkenal atau dengan siapa saja. Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu berita keas (hard news) dan berita lunak (soft news).26

1) Berita Keras (Hard News)

Berita keras adalah segala informasi penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. Peran televisi sebagai sumber utama hard news bai masyarakat cenderung untuk terus meningkat.

Berita keras disajikan dalam suatu program berita yang berdurasi mulai dari beberapa menit saja (misalnya breaking news) hingga program berita yang berdurasi 30 menit, bahkan satu jam. Suatu program berita terdiri atas sejumlah berita keras atau dengan kata lain suatu program berita merupakan

26


(36)

29

kumpulan dari berita keras. Dalam hal ini berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita yaitu:27

a) Straight News

Straight news berarti berita langsung (straight), maksudnya suatu erita yang singkat atau tidak detail dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencakup 5W+1H terhadap suatu peristiwa yang diberitkan. Berita jenis ini sangat terikat waktu (deadline) karena informasinya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan kepada audien.

b) Features

Kita sering melihat suatu program berita menampilkan berita-berita ringan misalnya informasi mengenai tempat makan yang enak atau tempat liburan yang menarik, berita semacam ini disebut feature. Dengan demikian feature adalah berita ringan namun menarik. Pengertian menarik disini addalah informasi yang unik, lucu, aneh, menimbulkan kekaguman, dan sebagainya. Pada dasarnya berita-berita semacam ini dapat dikatakan sebagai soft news karena tidak terlalu terikat waktu penayangan. Namur karena durasinya singkat (kurang dari

27


(37)

30

lima menit) dan ia menjadi bagian dari program berita, maka feature masuk kedalam kategori hard news.

c) Infotainment

Adalah berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarkat (celebrity), dank arena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan, seperti pemain film/sinetron, penyanyi dan sebagainya. Infotainment salah satu bentuk berita keras karena memuat informasi yang harus segera ditayangkan. Infotainment juga disajukan dalam program berita sendiri yang terpisah dan khusus menampilkan berita-berita mengenai kehidupan selebritis.

2) Berita Lunak (Soft News)

Berita lunak adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk dalam kategori ini ditayangkan pada satu program tersendiri di luar program berita. Program yang termasuk ke dalam kategori berita lunak ini adalah:

a) Current Affair

Dari namanya, pengertian current affair adalah “persoalan kekinian.” Current affair adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang


(38)

31

muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam. Dengan demikian, current affair cukup terikat dengan waktu dalam hal penayangannya namun tidak seketat hard news, batasannya adalah bahwa selama isu yang dibahas masih mendapat perhatian khalayak, maka current affair dapat disajikan.28 Misalnya, program yang menyajikan cerita mengenai kehidupan masyarakat seperti program acara dakwah Berita Islami Masa Kini Trans TV edisi 10 Februri 2015 ini yang membahas persoalan maraknya pengguna cincin batu dikalangan masyarakat. Maraknya pengguna cincin batu ini menjadi tema penelitian, yang mana tema ini bersifat persoalan kekinian dan akan di interpretasikan pada bab selanjutnya.

b) Magazine

Adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang. Magazine ditayangkan pada program tersendiri yang terpisah dari program berita. Magazine lebih menekankan pada aspek menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingnya.

28


(39)

32

c) Dokumenter

Adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Misalnya program dokkumenter yang menceritakan mengenai suatu tempat, kehidupan atau sejarah kehidupan atau suatu masyarakat. Gaya atau cara penyajian documenter sangat beragam dalam hal teknik pengambilan gambar, teknik editing, dan teknik penceritanya. suatu program documenter adakalanya dibuat seperti membuat film sehingga sering disebut dengan film documenter.

d) Talk Show

Program talk show atau perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara. Mereka yang diundang adalah orang-orang yang berpengalaman langsung dengan dengan peristiwa atau topic yang diperbincangkan atau mereka yang ahli dalam masalah yang tengah dibahas.29

29


(40)

33

Program informasi dalam kategori berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news) berdasarkan sifatnya sebagaimana dijelaskan dalam tabel dibawah ini.30

Hard News Soft News

Harus ada peristiwa terdahulu Tidak mesti ada peristiwa terlebih dahulu

Peristiwa harus actual (baru terjadi) Tidak mesti actual

Harus segera disiarkan Tidak bersifat segera (timeless)

Mengutamakan informasi terpenting saja Menekankan pada detail

Tidak menekankan sisi human interest Sangat menekankan segi human interest

Laporan tidak mendalam (singkat) Laporan bersifat mendalam

Teknik penulisan piramida tegak Teknik penulisan piramida terbalik

Ditayangkan dalam program berita Ditayangkan dalam program lainnya

b. Program Hiburan

Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk music, lagu, cerita, dan

30


(41)

34

permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game) music, dan pertunjukan.31

1) Drama a) Sinetron b) Film c) Cartoon 2) Permainan

a) Quiz Show b) Ketangkasan c) Reality Show 3) Pertunjukan

a) Sulap b) Lawak c) Tarian

31 Ibid


(42)

35

D. PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN

Dari hasil pengamatan penulis selama proses penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan obyek kajian yang serupa yang membahas masalah content analisys tentang pesan dakwah yang terdapat pada teks media massa baik itu dari media cetak maupun elektronik, antara lain:

1. Bencana Dalam perspektif Al-Habib Ahmad Al-Habsyi (Analisis pesan dakwah dalam tayangan Sentuhan Qalbu (SQ) Khazanah di Trans TV edisi 08 Februari 2007).

Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa fakultas dakwah dan komunikasi prodi komunikasi dan penyiaran islam, Uhdlil Authoriyah tahun 2007. Dalam penelitiannya penulis ingin mengetahui bagaimana bencana dalam perspektif Al-Habib Ahmad Al-Habsyi dalam tayangan SQ Hasanah di Trans TV, edisi 08 Februari 2007. Dengan memakai metode analisis pesan model Hamzah B. Uno yang menggunakan 3 unsur dalam menyajikan pesan, yaitu karakteristik isi pesan, struktur pesan dan daya tarik pesan.

Persamaan skripsi ini dengan skripsi di atas yaitu sama-sama meneliti program acara berjenis news yang berbentuk current affair, tetapi dalam skripsi ini tidak dijelaskan jenis dan bentuk program. Kemudian dalam skripsi uhdlil ini metode analisisnya masih belum jelas referensinya.Perbedaanya ada pada metode analisis, penelitian ini kualitatif dan pendekatan menggunakan analisis semiotik. Sedangkan penelitian uhdlil pendekatan menggunakan model Hamzah B. Uno.


(43)

36

2. Analisa Pesan Dakwah Dalam Tayangan Cerita Sore Trans TV (analisis wacana pada tayangan cerita sore di Trans TV, edisi 20-24 Maret 2006)

Penelitian ini dilakukan oleh Masfiah, mahasiswa KPI tahun 2006. Dalam penelitiannya ingin mengetahui bagaimana pesan dakwah dalam tayangan cerita sore Trans TV edisi 20-24 Maret 2006 dengan menggunakan analisis wacana model Van Dijk. Dalam penelitiannya disimpulkan bahwa penyusunan wacana cukup terstruktur, mulai dari struktur tematik, skematik, semantic, stilistik dan struktur retorisnya.

Persamaan dengan penelitian Masfiah, media yang diteliti dan jenis programnya sama. Kemudian perbedaannya pada penggunaan analisis dan model, dalam penelitiannya menggunakan analisis wacana model Van Djik sedangkan penelitian ini menggunakan analisis semiotik model Charles S. Peirce.

3. Dakwah Melalui Internet (analisis pesan dakwah pada www.bengkeldakwah.com)

Penelitian ini dilakukan oleh Nur Hidayah, mahasiswa KPI tahun 2005. Dalam penelitiannya penulis Nur Hidayah menyimpulkan bahwa keseluruhan program www.bengkel dakwah.com merupakan dakwah yang terencana dan tertata dengan baik. Website ini memanfaatkan internet untuk program dakwah mewujudkan nilai-nilai keistimewaan dalam kehidupan masyarakat. Dan melalui analisis wacana model Van Dijk diperoleh kesimpulan bahwa struktur pesan dakwahnya sudah memenuhi kaidah tata bahasa.Perbedaanya pada media yang diteliti kemudian skripsi


(44)

37

Nur meneliti lebih kepada tata bahasanya, sedangkan skripsi ini meneliti tanda dan petanda.

Meskipun memiliki kajian yang sama yakni pada teks komunikasi media massa (content analissys), namun masing-masing penelitian memiliki perbedaan tersendiri yang terletak pada jenis medianya (televisi dan internet), isi pesan dakwahnya serta kemampuan peneliti dalam menginterpretasikan hasil temuannya.

Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah bahwa obyek kajian peneliti berupa program acara terbaru di stasiun Trans TV. Tayangan Berita Islami Masa Kini atau Beriman merupakan program yang bernuansa islami berformat news, dimana berita-berita yang terjadi di masa kini dalam masyarakat disampaikan secara feature, disajikan dengan kemasan yang menarik dan di dalamnya terdapat pesan-pesan islami. Karena Islam agama yang menyelaraskan antara kehidupan dunia dan akhirat.


(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

Fungsi penelitian adalah untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan yang ada. Oleh karena itu diperlukan metodelogi penelitian, yakni seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenan dengan masalah tertentu untuk diolah. Dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan pemecahnya.1 Penelitian juga merupakan suatu kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang. Diawali dengan adanya minat untuk mengkaji secara mendalam terhadap munculnya fenomena tertentu. Dengan didukung oleh penguasaan teori dan konseptualisasi yang kuat atas fenomena tersebut.

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah prosedur yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan data ataupun informasi untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berusaha menurunkan pemecahan yang ada sekarang berdasarkan data-data di penyajian data, menganalisis danmenginterpretasikan, penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis dan membuat prediksi.2 Pendekatan inilah yang digunakan peneliti pada skripsi ini.

1 Wardi Bachtiar, Metodelogi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), h.1 2


(46)

39

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan analisis semiotik model Charles S. Peirce sebagai pisau analisis. Terdapat jenis-jenis penelitian dalam metode penelitian kualitatif. Jenis penelitian didalam kualitatif sangat penting untuk dirumuskan terlebih dahulu agar tujuan penelitian dengan metode kualitatif dapat terdefinisi dengan baik.

Spesifikasi dalam penelitian ini adalah deskriptif yang cirinya bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi untuk memecahkan masalah berdasarkan data-data yang ada, yakni dengan menyajikan, menganalisis, dan mengipretasikan data.

B. Unit Analisis

Dalam penelitian ini unit analisisnya adalah tayangan program acara ”Berita Islami Masa Kini” Trans TV sedangkan obyek yang akan dianalisis teks yang ada dalam VCD yakni rekaman tayangan ”Berita Islami Masa Kini”. Program ini merupakan sebuah program informasi berjenis berita lunak kategoricurren affairbernuansa Islami. Dibawakan oleh dua pembawa acara yakni Tengku Wisnu dan Zizi Sahab.

Tayangan yang akan diteliti sesuai dengan kategori berita persoalan kekinian (current affair) yaitu episode ”Benarkah Memakai Cincin Batu Adalah Sunnah Rasul?” pada 10 Februari 2015. Tayangan berdurasi 00:09:47 diangkat dari maraknya pengoleksi atau pengguna cincin batu di Indonesia, ini membahas bagaimana sikap masyarakat Indonesia dan hukum cincin batu.


(47)

40

Penelitian tayangan ”Berita Islami Masa Kini” yang peneliti lakukan ini hanya difokuskan pada aspek verbalnya saja, jadi tidak semua aspek peneliti ambil atau teliti, sebagaimana dijelaskan dalam bab sebelumnya tentang penyampaian pesan baik secara verbal atau non verbal. Peneliti hanya mengamati pesan dakwah yang ada pada tayangan ”Berita Islami Masa Kini” secara Verbal(lisan).

C. Jenis dan Sumber Data

Ada banyak jenis dan sumber data yang digunakan untuk mendapatkan data, akan tetapi tidak semua teknik ini dapat digunakan karena dalam hal ini harus disesuaikan dengan site yang menjadi penelitian. Adapun jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Data Premier:

Data premier merupakan jenis data yang didapatkan untuk kepentingan penelitian, ini adalah data deskriptif, yang merupakan data utama tayangan program Berita Islami Masa Kini berupa kaset VCD hasil rekaman dari tayangan program acara Berita Islami Masa Kini Trans TV episode “Benarkah Memakai Cincin Batu Adalah Sunnah Rasul?” edisi 10 Februari 2015 yang kemudian dijadikan teks tertulis.

2. Sumber Data Sekunder

Merupakan data tambahan atau data pelengkap yang sifatnya untuk melengkapi data yang sudah ada, buku-buku referensi, majalah, internet ataupun situs-situs lainnya yang mendukung dalam penelitian ini.


(48)

41

D. Tahapan Penelitian

1. Mencari dan Menentukan Tema

Dalam hal ini peneliti melakukan pemahaman dan memfokuskan topic tentang film religi teraktual, ketika menonton sebuah acara di televisi ada tayangan program acara Berita Islami Masa Kini di Trans TV yang mana episodenya sedang membahas persoalan kekinian, peneliti tertarik dengan tayangan episode “Benarkah Memakai Cincin Batu Adalah Sunnah Rasul?” yang sedang ngetren dikalangan masyarakat Indonesia, peneliti pun langsung mencari informasi dengan menonton tayangan tersebut. Setelah peneliti menonton tayangan tersebut peneliti terinspirasi untuk mengankat tayangan ini sebagai judul penelitian yang akan diteliti. Kemudian mengajukan judul skripsi kepada kajur, setelah disetujui peneliti melanjutkan proposal yang telah dikonsultasikan dan disahkan oleh dosen pembimbing, proposal siap diujikan dan dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu skripsi.

2. Menentukan Metode Penelitian

Mengingat tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian kali ini adalah mengetahui makna tanda dan mengetahui isi pesan dakwah yang terkandung pada tayangan program acara Berita Islami Masa Kini dengan menggunakan tanda, obyek, kemudian interpretant dan struktur pesan yang ada pada tayangan tersebut, maka peneliti memutuskan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teori analisis semiotic non kancah model Charles Sanders Peirce.


(49)

42

3. Tahap Penggalian Data

Pada tahap penggalian data ini yang perlu dipersiapkan adalah alat / instrument penelitian. Karena penelitian ini tidak dilakukan di lapangan, maka instrument yang dibutuhkan relatif sedikit. Instrument-instrument yang dibutuhkan antara lain:

a. Manusia, yaitu peneliti snediri sebagai instrument yang utama dalam penelitian ini.

b. VCD yang berisikan rekaman tayangan program acara Berita Islami Masa Kini episode “Benarkah Memakai Cincin Batu Adalah Sunnah Rasul?” edisi 10 Februari 2015

c. Buku-buku referensi d. Laptop

e. Dan lain sebagainya. Disini yang terpenting adalah agar penulis sejauh mungkin menyiapkan segala alat dan perlengkapan penelitian yang diperlukan sebelum dilakukan penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Setiap penelitian pasti dapat ditemui dengan apa yang dinamakan tekhnik pengumpulan data, karena tekhnik pengumpulan data adalah suatu cara untuk sampai pada hasil penelitian data yang dikumpulkan hendaknya sebanyak mungkin, yang kemudian apabila sudah berkumpul maka akan diteliti kembali dengan cermat validitasnya (kebenarannya), agar tidak terjadi


(50)

43

kekeliruan pada hasil penelitian oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti menggunakan tekhnik pengumpulan data yang terdiri dari:

1. Observasi

Pengamatan observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Observasi dilakukan bila sebelum banyak keterangan yang dimiliki tentang masalah yang diteliti. Dari hasil observasi dapat diperoleh dari barang yang lebih jelas tentang masalahnya dan mungkin petunjuk-petunjuk tentang memecahkannya. Metode observasi ini digunakan untuk mendapatkan data atau informasi tentang tayangan program acara “Berita Islami Masa Kini”.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu, bentuk lain dari dokumen adalah surat-surat pribadi, catatan harian, berita, Koran, artikel majalah, brosur, foto-foto, film dan VCD.3

Dokumen dapat digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data yang dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan dan dokumen juga merupakan keperluan penelitian, karena alas an alas an yang dapat di pertanggung jawabkan sebagai berikut ini:

3


(51)

44

a. Dokumen digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya, dan mendorong.

b. Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian.

c. Dokumen berguna sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah, sesuai dengan konteks, lahir dan berada pada konteks. d. Dokumen harus dicari dan ditemukan.

e. Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki.4

Dalam mendapatkan dokumentasi yang berupa VCD tayangan program acara “Berita Islami Masa Kini” peneliti mencoba mendownload rekaman dari youtube kemudian memindahkan dokumen dalam bentuk VCD, sehingga peneliti bisa melanjutkan penelitian yang akan peneliti teliti setelah mendapatkan dokumen utama.

F. Tekhnik Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milihnya menjadi satuan yang dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan menemukan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.5

4

Lexy Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010), h. 216-217

5


(52)

45

Akhirnya perlu dikemukakan bahwa analisis data itu dilakukan dalam suatu proses. Proses berarti pelaksanaanya sudah mulai dilakukan sejak pengumpulan data dilakukan dan dikerjakan secara intensif.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis deskriptif kualitatif karena menganalisis sebuah tayangan suatu program acara “Berita Islami Masa Kini” Trans Tv, selain itu juga peneliti menggunakan analisis semiotik dengan pendekatan teori Charles S. Peirce dengan segitiga makna atau Triangle of meaning,yakni tiga elemen utama : tanda (sign), objek, dan interpretant. Peirce yang terkenal dengan teori tandanya. Di dalam lingkup semiotika, Peirce,

sebagaimana dipaparkan Lechte, menjelaskan bahwasannya tanda adalah yang

mewakili sesuatu bagi seseorang. Agar bisa ada sebagai suatu tanda, maka tanda

tersebut harus ditafsirkan dan memiliki penafsiran. Peirce melihat tanda sebagai

bagian yang tidak terpisahkan dari objek referensinya.6

Tanda (representamen) merupakan sesuatu yang mengacu pada seseorang atas sesuatu dalam beberapa hal atau kapasitas. Tanda ini merujukpada seseorang, yaknimenciptakan di dalam benak orang itu suatu tanda yangsetara, atau mungkin yang lebih maju. Tanda yang diciptakan itu saya sebutinterpretant atas tanda pertama.

Representamen merupakan istilah yang digunakan Peirce untuk menyebut “objek yang bisa dirasakan” yang berfungsi sebagai tanda. Dalamkata sederhananya maka representamen adalah tanda itu sendiri.7

6Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2006) h. 263 7


(53)

46

Objek adalah sesuatu yang diwakili.Objek bisa berbentuk material atau sesuatu yang memiliki keberkenalan perseptual ataukah sekadar imaginaris atau batin akan hakikat tanda atau pemikiran.8

Interpretan adalah tanda yang tertera di dalam pikiran si penerima setelah melihat representamen atau tanda, atau bisa dikatakan konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang. Dapat dicontohkan jika objek adalah warna merah dalam bendera merah putih maka representamen adalah keberanian dan interpretan dari warna merah tersebut yakni tak gentar mengambil resiko.

Berdasarkan objeknya, Peirce membagi tanda atas 3 jenis yakni icon (ikon), index (indeks), dan symbol (simbol). Ikon adalah tanda yang memilikihubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah,atau bisa dikatakan ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuanyang bersifat kemiripan. Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanyahubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atauhubungan sebab akibat, atau tanda yang mengacu pada kenyataan, contoh asapadalah tanda adanya api. Simbol adalah tanda yang menunjukkan hubunganalamiah antara penanda dengan petandanya.9

Masing-masing terhubung secara dekat dengan dua yang lain, dan hanya dapat dipahami di dalam kaitan dengan yang lainnya. Sampai pada model-model yang sangat mirip tentang bagaimana tanda memunculkan makna.

8 ibid 9


(54)

47

Keduanya mengidentifikasikan hubungan segitiga antara tanda, pengguna, dan realitas eksternal sebagai sebuah model yang diperlukan untuk mempelajari makna. Berikut penjelasan modelnya secara singkat:

Tanda

Interpretent Objek

Tiga istilah dari peirce dapat dibuat model seperti pada gambar diatas. Panah yang berada pada dua ujung garis menekankan bahwa masing-masing istilah hanya dapat dipahami dalam keterkaitannya dengan yang lain. Sebuah tanda mengacu pada sesuatu di luar dirinya-objek, dan dipahami oleh seseorang yaitu bahwa tanda memiliki efek di dalam benak pengguna interpretant (hasil interpretasi). Interpretant bukanlah pengguna dari tanda melainkan, seperti yang disebut peirce di tempat lain, ’efek yang cukup menentukan’ yaitu sebuah konsep mental yang diproduksi oleh tanda dan juga oleh pengalaman yang dimiliki oleh pengguna terhadap objek.10

Selain menggunakan analisis semiotik, peneliti juga melakukan riset untuk mengkaji elemen-elemen apa saja yang ada pada pesan dan bagaimana keefektifannya, setiap pesan terdiri dari sebagai berikut:11

10

John Fiske, PengantarIlmuKomunikasi, (Jakarta: RajawaliPers, 2012) h. 60-71 11


(55)

48

1. Struktur Pesan (Pengorganisasian elemen-elemen pokok): a. Sisi Pesan

1) Satu sisi (one sided), penyusunan pesan lebih banyak menitik beratkan pada kepentingan pihak pengirim saja, biasanya pesan yang ditonjolkan adalah aspek-aspek positif.

2) Dua sisi (two sided), pesan yang disampaikan dengan segala kelemahan dan kekuatannya.

b. Urutan Penyajian

1) Climax vs Anticlimax

Hal ini berkaitan dengan pesan satu sisi. Dan disebut climax apabila dalam penyusunan pesan argumen terpenting diletakkan di bagian akhir pesan, sedangkan apabila disebutkan di bagian awal pesan disebut anticlimax.

2) Primacy vs Recency

Primacy, yaitu suatu model apabila dalam menyusun suatu pesan aspek positif dan negatif ditempatkan pada bagian awal sedangkan regency apabila aspek positif dan negatif ditempatkan pada bagian akhir.

3) Penarikan Kesimpulan

Eksplisit, yaitu penarikan kesimpulan secara langsung dan jelas sedangkan Implisit, yaitu tidak langsung dan diserahkan kepada khalayak untuk memberikan kesimpulan sendiri. Biasanya ditujukan pada khalayak yang tingkat pendidikannya lebih tinggi.


(56)

49

2. Daya Tarik Pesan

a. Fear/Threat Appeals (Ancaman), menyajikan unsur-unsur ancaman, ketakutan, kekhawatiran dalam pesan.

b. Emotional Appeals

c. Rational Appeals, mengutamakan hal-hal yang logis-rasional-faktual. d. Humor, mengandung sesuatu yang lucu.12

12


(57)

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Obyek Penelitian

1. Profil Trans TV

Trans TV (PT. Televisi Transformasi Indonesia) adalah sebuah stasiun televisi swasta nasional Indonesia yang ke-8 yang memperoleh izin mengudara secara nasional di Indonesia, dibawah kepemilikan para Group (PT. Rara Inti Investindo) yang dipelopori oleh konglomerat Choirul Tanjung pada tanggal 15 Desember 2001, setelah dinyatakan lulus ujian kelayakan oleh tim antara departemen pemerintah. Namun sebelumnya Trans TV sudah mengudara sejak bulan Oktober 1998, tetapi belum resmi.

Logo Trans TV memiliki kilauan yang menandakan keindahan dan keabadian.Kilaunya merefleksikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai symbol pantulan kehidupan dan budaya masyarakat Indonesia.Huruf dari jenis Sherif yang mencerminkan karakter abadi dan klasik, namun akrab dan mudah dikenali.

Visi Trans Tv adalah ingin menjadi dirinya terbaik di Indonesia maupun tingkat ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stake holder, menyampaikan program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.


(58)

51

Sedangkan misi Trans TV adalah ingin menjadi wadah gagasan danaspirasi masyarakat untuk mencerdaskan bangsa serta memperkuat persatuan dan kesatuan dan membunuh nilai-nilai demokrasi.

Demi memperoleh respon dan perhatian yang baik dari khalayak Indonesia, Trans TV menghadirkan konsep tayangan yang beraneka ragam, namun keaneka ragaman tayangan ini memiliki keserupaan dengan konsep tayangan stasiun swasta nasional Indonesia lainnya.Keserupaan konsep tayangan ini dikarenakan melihat pada kebutuhan dan selera pangsa pasar Indonesia.Konsep tayang dari Trans TV meliputi; sinema, program anak, dan program religious.1

Berbagai konsep tayangan tersebut di atas oleh pihak menejemen Trans TV dikembangkan dan diwujudkan dalam berbagai program mata acara, baik yang bersifat jam-jaman, harian, mingguan maupun yang sifatnya spontan pada event-event khusus.Jumlah program mata acara yang ada di Trans TV sekarang kurang lebih 50 jenis, mulai siaran pada pukul 04.30 pagi sampai pukul 24.00 malam. Berbagai jenis mata acara tersebut diantaranya: Reportase (pagi, siang dan sore), cerita (pagi dan sore), Insert(pagi, siang dan sore), My Trip My Adventure, Selebriti On vacation, Basa-Basi, No Secret, Cerita Hati Wanita, Berita Islami Masa Kini, Koper dan Ransel, D’Blusukan, Sinema Gemilang, Bioskop Trans TV dan masih banyak lagi yang lainnya.

1


(59)

52

Dibawah pimpinan Ishadi yang juga pernah menjadi pimpinan stasiun Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), saat ini Trans TV selalu berusaha untuk mengembangkan diri menjadi stasiun terbaik di Indonesia, pengembangan ini meliputi penggunaan teknologi komunikasi digitalnya maupun dalam membuat program acara dan penentuan siapa artis yang pantas membawakan program acaa tersebut, baik mata acara bernuansa local kedaerahan, tingkat nasional maupun adopsi dari budaya asing luar negeri. Dan berkat berbagai kreativitas dan inovasinya tersebut, stasiun Trans Tv memperoleh posisi yang baik dimata khalayak masyarakat Indonesia.Hal ini terbukti dengan berbagai penghargaan resmi yang diperolehnya dari beberapa lembaga dan institusi pemerhati media televisi diantaranya adalah program acara Berita Islami Masa Kini.

2. Profil Berita Islami Masa Kini

Berita Islami Masa Kini adalah nama sebuah program acara di Trans TV yang bernuansa Islami. Sebuah program acara yang diproduseri oleh Daisy beserta penulisnyaRonggo Anugerah,menyajikan hal-hal yang dapat diambil hikmah disisi positifnya dari setiap fenomena yang terjadi, ragam informasi peristiwa yang sedang berlangsung dan berita-berita yang masih hangat dihadirkan dengan disertai penjelasan sehingga pemirsa dapat memenuhi kebutuhannya akan informasi sekaligus solusinya. Acara ini sangat bermanfaat dan memuat unsure dakwah islam, terlepas dari niat murni berdakwah atau hanya untuk memenuhi pangsa


(60)

53

pasar demi meraup keuntungan semata, namun yang jelas acara ini membantu proses dakwah.

Acara ini tayang setiap hari senin-jum’at, berita atau informasi yang ditayangkan berbeda setiap harinya atau episodenya. Satu episode terdiri dari tiga segment yang membahas tentang berita atau peristiwa yang sedang terjadi seperti fenomena maraknya cincin batu di Indonesia, di segment lain menayangkan profil seseorang yang mendapatkan hidayah menggunakan hijab, dan episode lainnya membahas tentang bencana banjir yang sedang melanda sebagian wilayah Jakarta dan membahas peristiwa-peristiwa yang menarik lainnya untuk dibahas. Segmen pemirsa yang dibidik oleh acara ini adalah audience/pemirsa yang beragama Islam. Hal ini Nampak dari nama program acara ini yang kental dengan orang Islam.2

Trans Tv merupakan salah satu stasiun televisi yang mempunyai banyak penggemar.Hal ini dikarenakan banyaknya program acara baru dan menarik yang dihadirkannya.Terbukti seperti acara “Berita Islami Masa Kini” ini yang berawal senin-jum’at kini tayang setiap hari pada pukul 17.15-18.15 WIB.

2


(61)

54

B. Penyajian Data

Data premier yang akan dianalisis adalah teks Berita Islami Masa Kini Trans TV episode “Benakah Memakai Cincin Adalah Sunnah Rasul?” edisi 10 Februari 2015. Tayangan berdurasi 00:09:47 detik ini menjelaskan hukum memakai cincin, cincin batu dan jenisnya.

Tayangan yang disampaikan secara jelas oleh seorang narrator, menjelaskan fenomena tren pemakai cincin batu dikalangan masyarakat teruratama pria dan tidak hanya tua yang muda pun ikut memamerkan aksesoris jari tersebut. Dan kegemaran akan batu-batu cantik tersebut menyebar keberbagai lapisan masyarakat Indonesia mulai dari masyarakat papan atas hingga masyarakat menengah kebawah bahkan Presiden Republik Indonesia juga dikabarkan mengoleksi cincin batu.

Selain itu banyak yang mengabarkan bahwa cincin batu sudah menjadi aksesoris dari zaman Nabi bahkan Rasulullah pun suka memakai cincin batu.Dalam tayangan inilah menjelaskan bagaimana hukum memakai cincin, cincin batu dan sejenisnya.

Dalam tayangan yang berdurasi 00:09:47 ini pada menit ke 02:00 menjelaskan tentang bagaimana “Hukum Memakai Cincin”, dimana penjelasan hukum memakai cincin ini lebih diutamakan untuk kaum pria dalam Islam.Pada pembahasan hukum memakai cincin ini didasarkan pada


(62)

55

sebuah H.R Al-Bukhori no 5873 dan menurut beberapa pendapat para Ulama’.

Sebagian Ulama’ berpendapat bahwa memakai cincin hukumnya sunnah secara mutlak, sebagian lagi berpendapat hukumnya sunnah bagi para raja dan sultan yang membutuhkan setempel cincin sebagaimana kondisinya Rasulullah SAW. Namun selain para raja dan sultan maka hukumnya hanyalah mubah karena rasulullah tidak menggunakan cincin tersebut untuk berhias tetapi karena ada keperluan dengan menggunakan cincin.Dan sebagian ulama lagi memandang hukumnya makruh bagi selain raja dan sultan terlebih lagi jika di niatkan untuk berhias.

Dalam penjelasan selanjutnya yakni tentang “bolehkah memakai cincin perak dan besi?” ini pada menit ke 04:30. Pada sub bab ini penjelasan diperuntukkan kaum pria dan wanita tetapi lebih diutamakan untuk pria, bagi pria tidak diperbolehkan memakai cincin berbahan emas seperti penjelasan pada HR Al-Bukhari no 5865.

Bagaimana dengan cincin yang terbuat dari besi atau tembaga?Ternyata cincin yang terbuat dari besi atau tembaga ternyata lebih buruk dari pada emas.Dalam tayangan ini terdapat penjelasan hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Bukhari menjelaskan bahwa cincin besi merupakan perhiasan penduduk neraka, ini merupakan sebab pengharaman penggunaan


(63)

56

cincin besi dan kita ketahui bahwasannya para raja penghuni neraka diikat dengan rantai dan dibelenggu yang biasanya rantai dan belenggu tersebut terbuat dari besi. Dan penjelasan ini diperkuat oleh Al Qur’an surat Al-Haaj ayat 21. Dari ayat tersebut juga dapat di pahami bahwa larangan memakai cincin besi mencakup laki-laki dan perempuan karena keduanya dituntut untuk tidak menyerupai penduduk neraka.

Pada sub bab selanjutnya, pada menit ke 06:00 ini menjelaskan begaimana hukum “Memakai Cincin Batu”. Berdasarkan maraknya pemakai cincin batu di Indonesia dengan sekarang populernya batu cincin, juga dengan berbagai keyakinan masyarakat dari batu-batu tersebut maka tayangan ini menjelaskan bahwa terdapat tiga hukum mengenai memakai cincin batu tersebut.

Pertama memakai cincin batu merupakan kesyirikan apabila disertai keyakinan bahwa jenis batu tertentu dapat mendatangkan manfaat atau menolak balak, karena yang dapat memberi manfaat dan mudharat hanyalah Allah semata, dan hukum pertama ini dikuatkan dengan QS. Al-A’raaf ayat 188, yang kedua bila memakai batu cincin untuk membangga-banggakan harganya yang mahal atau merasa ujub dengannya maka ini akan menjadi dosa yang mana pernyataan ini diperkuat oleh HR. Al-Bukhori, sedangkan hukum yang ketiga dijelaskan bahwa apabila disertai dengan keyakinan jenis batu tertentu adalah sunnah misalnya, batu akik maka keyakinan ini adalah bit’ah karena


(1)

74

dengan menggunakan cincin.Dan sebagian ulama lagi memandang hukumnya makruh bagi selain raja dan sultan terlebih lagi jika di niatkan untuk berhias.

Selain itu, terdapat pula tentang hukum Allah yang haram (dilarang), seperti larangan memakai cincin yang terbuat dari besi, agar tidak menyerupai penduduk neraka. Hal ini juga diperkuat dengan firman Allah yang artinya “dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi.” (QS. Al-Haaj : 21). Karena telah kita ketahui bahwasannya para raja penghuni neraka diikat dengan rantai dan dibelenggu yang biasanya rantai dan belenggu tersebut terbuat dari besi.


(2)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam penelitian yang berjudul Analisis Semiotik Pesan Dakwah dalam Program Acara “Berita Islami Masa Kini” Trans TV edisi 10 Februari 2015. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis semiotik model Charles Sanders Peirce “triangle meaning” atau segitiga makna yang terdiri atas tanda, objek atau acuan tanda, dan interpretant atau pemaknaan. Adapun hasil dalam penelitian ini adalah:

1. Dari penelitian tersebut, peneliti menemukan bentuk pesan dakwah dalam tayangan Berita Islami Masa Kini edisi 10 Februari 2015. Dalam pesan tayangan ini struktur pesan berbentuk dua sisi karena cara penyampaian pesan dari segala kelemahan dan kekuatannya, urutan penyajian berbentuk klimaks order karena argument terpenting dan terkuat berada di bagian akhir pesan, dengan menggunakan model primacy yaitu meletakkan aspek positif di bagian awal, sedangkan kesimpulan tayangan ini langsung, berbentuk eksplisit atau jelas.

2. Pada penelitian ini juga menemukan bahwa dalam setiap tayangan Berita Islami Masa Kini edisi 10 Februari 2015 yang dijadikan teks


(3)

76

terdapat nilai dakwah yang muncul dari ketiga aspek dakwah yakni

Aqidah (Masalah Keimanan), Syari’ah (Masalah Keislaman), dan

Akhlaq (Masalah Budi Pekerti). Adapun terdapat banyak pesan dakwah yang dapat dijadikan tauladan bagi kaum pria pemakai cincin. Adapun kategori akhlak meliputi pamer dan ujub, supaya untuk tidak bersikap pamer dan ujub atau sombong. Kemudian yang termasuk kategori aqidah meliputi keyakinan kepada Allah SWT akan Kuasa-Nya yang telah memberi manfaat dan mudlarat kepada setiap insan manusia, tidak berkeyakinan pada jenis batu tertentu.Dan untuk kategori syariah meliputi hukum-hukum Allahbaik yang mubah (diperbolehkan), makruh (dianjurkan untuk tidak dilakukan), maupun yang haram (dilarang). Hukum-hukum tersebut memperjelas hukum memakai cincin, yang sesuai dengan niat kita memakai cincin tersebut. Kemudian untuk keyakinan

“memakai cincin batu adalah sunnah” ini adalah bit’ah, karena tidak

ada dalil yang melarang memakai cincin batu.

B. Saran

Dari hasil kesimpulan diatas, peneliti telah melakukan analisis tentang makna pesan dakwah dalam program acara “Berita Islami Masa

Kini” Trans TV edisi 10 Februari 2015.. Dengan adanya penelitian ini,

maka diharapkan adanya saran-saran yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan serta pertimbangan oleh pihak-pihak terkait, khususnya peneliti.


(4)

77

penelitian ini, dikarenakan peneliti menyadari bahwasannya hasil dari penelitian ini masih jauh dari kata sempurna.

2. Bagi institusi khususnya Fakultas Dakwah dan Komunikasi, diharapkan mampu mengembangkan penelitian-penelitian yang berhubungan dengan komunikasiini dengan hal-hal baru, aktual, dan ilmiah.

3. Bagi mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya, diharapkan mampu mengembangkan serta menggunakan ilmu pengetahuannya agar bermanfaat bagi bangsa dan negara. Serta dapat menyajikan produk positif yang layak dikonsumsi sebagai materi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

AECT. 1986. Definisi Teknologi Pendidikan, Satuan Definisi dan Terminologi AECT. Jakarta: CV. Rajawali

Aliyudin, Enjang AS. 2009. Dasar-dasar Ilmu Dakwah. Bandung: Widya Padjadjaran

Astrid, Susanto. 1997. Komunikasi Dakwah. Bandung: Bina Cipta

Asy’ari, dkk. Pengantar Study Islam. Cetakan IV

Aziz, Ali. Ilmu Dakwah. 2004. Surabaya: IAIN Sunan Ampel

Bachtiar, Wardi. 1997. Metodelogi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos Badjuri, Adi.2010. Jurnalistik Televisi. Yogyakarta: Graha Ilmu Cangara, Haffied. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Chandra, Resio R, Anggadirejo Deddi. 1994. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Istitut Bankir Indonesia

Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya, Al-Jumanatul Ali. Bandung: J-Art

Effendi, Onong Uchjana. 1992. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Fiske, John. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers

Hamzah B. Uno. 2006. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Husein, Mochtar. 2000. Islam Itu Indah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Ilaihi,Wahyu.2010. Komunikasi Dakwah.Bandung:PT Remaja Rosdakarya. Ilyas, Yunahar. Akhlaq Masyarakat Islam. Yogyakarta: Majelis Tabligh dan

Dakwah Khusus

Jalaludin, Rakhmat. 1984. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT.RemajaRosdakarya

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Kuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi.


(6)

Kusnawan, Asep. 2004. Komunikasi dan Penyiaran Islam. Jakarta: Benang Merah Press

Laurence Kincaid D, Wilbur Scramm. 1998. Azas-azas Komunikasi Anatara Manusia. Jakarta: LPES

Maleong, Lexy. 2008-2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda karya

Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana. Munir M, Wahyu Ilaihi. 2009. Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana. Muhyidin, Asep. Metode Pengembangan Dakwah

Nasution, Zulkarnaen. 1996. Komunikasi Pembangunan. Jakarta: Raja Grafindo Utama

Noth, Winfried. 2006. Semiotik. Surabaya: Airlangga University Press Prihananto, 2009. Komunikasi Dakwah. Surabaya: Dakwah Digital Press

Saputra,Wahidin.2011. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: Rajawali Pers Suhandang, Kustadi. 2007. Manajemen Pers Dakwah. Bandung: MARJA Syihab. 1998. Akidah Ahlus Sunnah. Jakarta: Bumi Aksara

Syukir, Asmuni. 1983. Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas Tasmara, Toto. 1997. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pretama

Wardi, Bachtiar. 1997. Metodologi Penilitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos.

http://youtube.com/BeritaIslamiTrans/benarkah-memakai-cincin-batu-adalah-sunnah-rasul/ diakses 17 Februari 2015 09:45

http://xerma.blogspot.com/2013/08/pengertian-televisi-menurut-para-ahli.html diakses 3 November 20115 10:12

http:///transtv/visi-dan-misi/ diakses 17 Februari 2015 09:30