MAKNA PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM “ASSALAMUALAIKUM CANTIK” EPISODE FENOMENA SOSIALITA HIJABERS DI TRANS TV : ANALISIS SEMIOTIK ROLAND BARTHES.

(1)

MAKNA PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM “ASSALAMUALAIKUM

CANTIK” EPISODE FENOMENA SOSIALITA HIJABERS DI TRANS TV

(Analisis Semiotik Roland Barthes) SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Guna Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Program Strata Satu (S-1)

Pada Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam

Disusun Oleh: YUSROINIA ACHMADA

NIM.B01211035

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM JURUSAN KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA 2015


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Yusroinia Achmada, NIM.B01211035,2015. Makna Pesan Dakwah dalam Program “Assalamualaikum Cantik” episode “Fenomena Sosialita Hijabers” (analisis semiotik Roland Barthes). Skripsi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Jurusan Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kata kunci: Program TV, Dakwah, Pesan Dakwah, Analisis Semiotik.

Fokus masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah bagaimana makna pesan dakwah yang ada pada Program “Assalamualaikum Cantik” episode “Fenomena Sosialita Hijabers”. Adapun tujuannya bagi peneliti ingin mengetahui makna pesan dakwah yang ada pada program “Assalamualaikum Cantik” episode “fenomena Sosialita Hijabers”.

Untuk mengindentifikasi permasalahan tersebut secara mendalam dan menyeluruh, maka peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif non kancah. Peneliti kemudian melakukan observasi dan dokumentasi, data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis semiotik Roland Barthes.Penyajian data dianalisis sesuai dengan rumusan atau model Roland Barthes dengan menekankan interaksi antara teks dengan pengalaman personal dan kultural yang diharapkan oleh penggunanya. Teori Barthes merupakan penerus pemikiran Saussure dengan mengembangkan perbedaan penanda dan petanda kearah yang lebih dinamis.

Dari hasil penelitian ini ditemukan makna pesan dakwah yang ada dalam Program “Assalamualaikum Cantik” episode “Fenomena Sosialita Hijabers” adalah seorang harus menjaga hati, perbuatan dan tingkah laku, apalagi dari perbuatan yang buruk.

Berdasarkan masalah dan kesimpulan tersebut, peneliti masih belum menjawab seberapa jauh peran Program “Assalamualaikum Cantik” episode “Fenomena Sosialita Hijabers” dalam kehidupan sehari-hari. Kiranya masalah ini dapat dijadikan masalah penelitian selanjutnya.


(6)

DAFTAR ISI

Judul Halaman

Halaman Sampul ... i

Persetujuan Pembimbing Skripsi ... ii

Pengesahan Tim Penguji ... iii

Motto ... iv

Persembahan ... iv

Abstrak ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi... viii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Konseptual ... 8

F. Sistematika Pembahasan ... 15

BAB II: KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kerangka Teoritik 1. Dakwah ... 17

2. Pesan Dakwah ... 26

3. Program Televisi ... 32

4. Esensi Isyarat, Tanda, Lambang ... 36

5. Penelitian Terdahulu ... 44

BAB III: METODE PENELITIAN A. Pedekatan dan Jenis Penelitian... 47

B. Jenis dan Sumber Data ... 49

C. Unit Analisis ... 50


(7)

E. Teknik Pengumpulan Data ... 53

F. Teknik Analisis Data ... 54

BAB IV : PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Profil Trans TV ... 63

2. Profil Program Assalamualaikum Cantik ... 67

3. Profil Choncita Charoline ... 70

4. Profil Yuki Kato ... 71

5. Profil Lulu Elhasbu ... 72

6. Profil Ina Rovi ... 72

7. Profil Soleh Mahmud ... 73

8. Profil Nunung ... 73

9. Profil Inda Dari ... 74

B. Penyajian Data ... 75

C. Analisis Data ... 79

BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan ... 86

B. Penutup ... 86

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Islam adalah agama yang menyerukan untuk aktif melakukan kegiatan dakwah, dengan perkembangan yang cukup pesat, di sana pula dibutuhkan kecepatan teknologi dan informasi yang sangat penting diera globalisasi. sebagai seorang muslim kita harus bisa memanfaatkan dengan baik bagaimana menyebarkan dakwah yang benar dan baik. Sesuai firman Allah

,

Quran surat Al-Maidah ayat 67

Artinya :Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.1

Agama Islam selalu mengharuskan pemeluknya untuk terus menerus menyebarkan kepada umat manusia, bukan dengan paksaan atau kekerasan. Dakwah merupakan aktifitas yang sangat penting untuk mengajak dan


(9)

2

menggerakkan masyarakat atau individu untuk melakukan amar ma’ruf nahi mungkar.2

Untuk menyampaikan ajaran islam kepada umat manusia, dakwah dapat menggunakan berbagai wasilah. Hamzah Ya’kub membagi wasilah dakwah menjadi lima macam, yaitu lisan , tulisan, lukisan, audio visual, dan akhlaq.3

Yang pertama Lisan, inilah wasilah dakwah yang paling sederhana yang manggunakan lisan dan suara dakwah dengan wasilahini dapat berbentuk pidato, ceramah, kuliah dan lain-lain.

Yang kedua Tulisan, yaitu seperti buku, majalah, surat kabar, surat menyurat, spanduk, flash card dan lain-lain.

Yang ketiga yaitu Audio–visual yaitu alat dakwah yang melalui indra pendengar seperti radio ataupun pengelihatan seperti majalah, dan contoh dari penggabungan antara audio dan visual adalah televisi, dan internet4 .pada audio visual kita bisa lebih cepat mengantarkan pesan kepada banyak orang dengan mudah karena bantuan dari teknologi. Teknologi audio visual sebagai kebutuhan para manusia modern untuk mempermudah mencari informasi bahkan sebagai sarana hiburan seperti televisi yang sudah banyak orang miliki disetiap rumah-rumah.

Perkembangan zaman pada dunia yang semakin canggih lewat teknologi sudah semestinya jika pencarian terhadap informasi semakin meningkat. Karena

2Mochtar Husein, Islam Itu Indah, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2000), hal. 24

3M. Ali Aziz, Ilmu Dakwah,(Surabaya:IAIN Sunan Ampel, 2004) hal.120


(10)

3

agama merupakan of the rule atau aturan yang dapat membatasi manusia dari hal-hal yang terlalu duniawi. Teknologi diibaratkan sebuah lidah, ia tergantung pemiliknya, jika digunakan untuk berkata dengan jujur dengan landasan amar ma`ruf maka ia akan berguna melakukan hal kebaikan, namun apabila lidah tersebut di gunakan untuk menghujat, menghasut atau berkata munkarmaka lidah tersebut pasti menjadi malapetaka bagi si pemilik. Begitu juga dengan teknologi, jika kita bisa menggunakannya ke dalam hal-hal yang bermanfaat maka begitu besar kegunaan dan keuntungan menguasai teknologi, akan tetapi jika kita sudah terpesona dengan kesenangan-kesenangan yang di berikan teknologi maka dapat di pastikan masa depan kita akan hancur jika kita tidak bertaubat.

Media Elektronik pada saat ini mempunyai peran yang besar dan jangkauan yang cukup luas sebagai suatu alat yang bisa menyampaikan informasi ataupun bisa juga digunakan sebagai media komunikasi dan secara tidak langsung. manusia mulai bergantung dengan adanya televisisebagai alat hiburan yang ada dirumah. Bahkan dalam negeri kita sendiri, di Indonesia media elektronik sangat dibutuhkan dan menjadi suatu kebutuhan pokok, semisal Televisi, Internet, Radio, Handphone kini sudah tersebar hampir ke segala penjuru Indonesia.

Dakwah bisa dikatakan suatu proses mengubah atau menyeru dari satu keadaan berpindah ke tempat keadaan yang lebih baik sesuai ajaran agama islam, atau bisa juga suatu proses mengajak manusia ke jalan Allah yang tersusun sistematis dan logis. Sistematis artinya urut–urutan tersusun dari tingkat yang paling bawah hingga tingkatan paling atas, sebaliknya logis yaitu suatu yang


(11)

4

dapat dipikirkan dengan jalan pikiran manusia ahli pikir. Pendakwah adalah setiap orang yang hendak menyampaikan, mengajak orang ke jalan Allah5. Dan seorang pendakwah haruslah efektif dan efesiensi dalam mengorganisir unsur dakwah secara baik dan salah satu komponennya adalah media dakwah6.

Televisi (TV) selain sebagai informasi dan hiburan juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana media pendidikan, karena televisi mempunyai karakteristik sendiri yang tidak dimiliki media massa lainnya. Dalam segi karakteristik visual yang lebih dirasakan peranannya dalam mempengaruhi khalayak, hingga dapat bermanfaatmembantu mensukseskan bidang pendidikan sepertimelalui beberapa program televisi sebagai salah satu sarana yang mendukung adanya program pendidikan. Di dalam televisi terdapat program televisi yang merupakan acara-acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi . Secara garis besar, program televisi dibagi menjadi program berita dan program non-berita.

Televisi juga ternyata memiliki daya tarik yang cukup kuat karena memiliki beberapa unsur kata-kata, musik, suara latar dan visual atau berupa gambar. Semua program televisidari bentuk yang sederhana sampai yang rumit, munculnya selalu didahului dari sebuah ide atau gagasan. Ide merupakan buah pikiran dari seorang perencana produksi, dalam hal ini yang berperan yaitu produser. sesuai dengan teori komunikasi ide merupakan rencana pesan yang akan

5Syukir,Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam(Surabaya ; Al-Ikhlas 1983). hal. 34 6Ibid, hal. 165


(12)

5

disampaikan kepada khalayak penonton, melalui media maksud dan tujuan tertentu, karena itu menuangkan idenya dalam bentuk sebuah naskah, semuanya yang harus selalu diperhatikan adalah faktor penonton, agar apa yang ditayangkan dapat mencapai tujuan dan sasarannya.

Indonesia sebagai penduduk muslim yang banyak maka pengetahuan tentang islam sangat dibutuhkan, cara-cara melalui hal yang sederhana dengan lisan, perbuatan atau pun yang sudah menggunakan teknologi seperti adanya televisi dan internet.

Dengan menggunakan media televisi. Program “Assalamualaikum Cantik” termasuk salah satu Program pada Stasiun televisi Trans TV. Program acara Di Trans TV menyajikan banyak tayangan hiburan menarik. Stasiun televisi yang berdiri sejak tahun 2001 Trans TV dan mempunyai program-progran acara yang menarik dan edukatif, seperti program acara Assalamualaikum cantik yang tayang sejak 3 november 2014 dan membahas tentang kaum muslimah yang ingin lebih mengetahui informasi dunia islam, kecantikan, tips, lifestyle dan hal-hal menarik lainnya.

Muslimahsekarang mendapatkan berbagai informasi dengan banyak pilihan seperti radio, televisi, majalah dan lain sebagainya, mereka ingin mendapatkan informasi tentang bagaimana cara menjadi seorang muslimah dari cara berbusana dan muslimah juga ingin mendapat informasi islami bagi kehidupan pribadi dan sosialnya.Sekarang mudah sekali menyampaikan segala informasi apalagi dengan adanya sosial media. Mereka bisa berbagi dan memberitahukan apa yang mereka


(13)

6

lakukan atau mereka kenakan atau hal apa yang sedang ramai diperbincangkan. Dan sekarang lagi merebak para sosialita hijabers yaitu seseorang yang berhijab dan suka memasang foto di sosial media seperti di instagram, blog maupun facebook, disana para sosialita hijabers menunjukkan bagaimana ia berbusana memakai barang-barang bermerek ataupun melakukan perjalanan keluar negeri. Secara tidak langsung para sosialita hijabers menunjukkan kehidupan mereka yang penuh dengan kemewahan, dengan memakai benda- benda bermerek dan memamerkan perjalanannya keluar negeri. Hal ini ditakutkan karena bisa membuat mereka tidak bisa menjaga hati dan pikiran serta mendorong ke arah riya’ yaitu hal yang tidak di perbolehkan dalam islam. Pada Assalamualikum Cantik episode Fenomena Sosialita hijaber ini maka peneliti di sini memiliki keinginan untuk mengetahui makna pesan dakwah pada program televisi yang dipresenteri oleh Choncita Charoline, dan Yuki kato karena program Assalamualaikum cantik episode Fenomen Sosialita Hijabers memiliki pesan dakwah yang sangat bagus dan mendidik.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

Bagaimana makna pesan dakwah yang terdapat pada program Assalamualaikum Cantik “episode Fenomena Sosialita Hijabers” di TRANS TV?


(14)

7

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ingin mengetahui makna pesan dakwah yang terdapat pada program Assalamualaikum Cantik “episode Fenomena Sosialita Hijabers” di TRANS TV?

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini memiliki harapan sebagai berikut: 1. Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan dan pengembangan penelitian bagi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, khususnya dalam hal penelitian Komuniksi Dakwah di media audio visual.

2. Secara praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu informasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dalam menyampaikan pesan dakwah melalui televisi.

b. Secara Akademis

1) Dari hasil penelitian ini pula, harapan besar bagi peniliti bisa menjadikan tema ini sebagai bahan atau kajian bagi penelitian-penelitian berikutnya.


(15)

8

2) Untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar strata satu (S1) pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya.

E. DEFINISI KONSEP

Konsep bisa juga diartikan, yaitu satu kata atau lebih yang menggambarkan suatu ide (gagasan) tertentu. Untuk memperoleh pemahaman mengenai penelitian yang akan dilakukan, maka penulis perlu menjelaskan definisi konsep sesuai dengan judul. Hal itu dikarenakan untuk menghindari kesalah pahaman dalam penelitian ini.

1. Pesan Dakwah

Pesan adalah sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan melalui proses komunikasi. Pada dasarnya pesan dawah tidak bertentangan dengan al-Quran dan Hadist7.Selain itu pesan dapat diartikan

pernyataan yang dikode dalam bentuk lambang-lambang atau simbol-simbol yang mempunyai arti, hal tersebut dapat terbentuk melalui beberapa unsur diantaranya:

a. Verbalsimbol diucapkan/tertulis/tercetak

b. Non verbalsimbol (disampaikan dengan tertulis dan diucapkan juga dalam bentuk gerak-gerik/isyarat/gambar lukisan dan warna.

Kemudian pengertian dakwah adalah ajakan atau seruan Sedangkan dakwah menurut istilahnya mengandung beberapa arti yang beraneka ragam, 7Ali Aziz, Ilmu Dakwah(Jakarta, Kencana , 2009) hal.319


(16)

9

banyak ahli ilmu dakwah memberikan pengertian atau definisi terhadap istilah dakwah terdapat sudut pandang mereka di dalam memberikan pengertian pada istilah tersebut, sehingga antara definisi menurut ahli yang satu dengan lainnya senantiasa terdapat perbedaan dan kesamaan. Untuk lebih jelasnya dibawah ini akan disajikan definisi dakwah; Prof. Toha Yahya Omar, M.A mengatakan bahwa dakwah adalah :“mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah tuhan, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat”.Menurut M. Arifin dakwah adalah “suatu kegiatan ajakan dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku, dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam usaha mempengaruhi orang lain secara individu maupun kelompok agar supaya timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap, penghayatan serta pengamatan terhadap ajaran agama, pesan yang disampaikan kepadanya tanpa ada unsur paksaan”.8

Menurut Syehk bin Salih al-Mursyid adalah sistem yang berfungsi menjelaskan kebenaran, kebajikan dan petunjuk agama, sekaligus menguak berbagai kebathilan berserta media dan metodenya melalui sejumlah teknik, metode, dan media yang lain.

Jadi menurut penjelasan beberapa makna di atas dakwah adalah mengajak manusia dengan bijak dan berfungsi untuk menjelaskan informasi 8Ali Aziz, Ilmu Dakwah(Jakarta, Kencana , 2009) hal.15


(17)

10

yang benar sesuai dengan perintah tuhan dan menjahui dari hal yang bathil dengan menggunakan metode dan teknik. Supaya bisa menyelamatkan manusia didunia maupun di akhirat.

Pesan dakwah dapat diartikan juga sebagai suatu ide/gagasan informasi diri, serangkaian isyarat yang dilontarkan/disampaikan oleh komunikator kepada komunikan yang berisikan tentang ajaran untuk kebijakan/kebaikan di dunia dan akhirat selain itu pesan dakwah dapat diartikan sebagai materi dakwah. Pada dasarnya pesan apapun yang di jadikan sebagai pesan dakwah selama tidak bertentangan dengan sumber utamanya yaitu al-Quran dan Hadis, dan keduanya juga sebagai landasan dalam pesan dakwah. Jenis-jenis pesan dakwah yaitu:9

1) Ayat-ayat al-Quran adalah wahyu yang diturunkan jepada Nabi Muhammad sebagai pedoman hidup manusia dan mempunyai pokok-pokok ajaran islam yaitu akidah, ibadah, dan muamalah. 2) Hadist Nabi SAW yaitu segala sesuatu termasuk ucapan,

perbuatan, sifat bahkan segala tindak tanduk nabi Muhammad disebut sebagai hadist.

3) Pendapat Para Sahabat Nabi yaitu orang yang hidup pernah bertemu Nabi Muhammad serta beriman kepada Allah.


(18)

11

4) Pendapat Para Ulamak yaitu orang yang beriman, menguasai ilmu keislaman secara mendalam dan menjalankan perintah Allah.

5) Hasil Penelitian Ilmiah karena banyak yang bisa kita pahami lebih mendalam dan luas setelah dibantu hasil sebuah penelitian ilmiah.

6) Kisah dan Pengalaman Teladan ketika dirasa kurang antusias dan kurang yakin dengan pesan dakwah maka kita menguatkanya dengan argumentasi dan bukti kehidupan yaitu dengan menceritakan pengalam seseorang atau pribadi yang terkait dengan topik.

7) Berita dan Peristiwa. Berita dikatakan benar jika sesuai dengan fakta. Hanya berita yang diyakini kebenaranya yang bisa digunakan sebagai pesan dakwah.

8) Karya Sastra.pesan dakwah terkadang pelru dikemas dengan karya sastra supaya bisa indah dan menarik dan dapat berupa syair, puisi, pantun dan lain sebagainya.

9) Karya Seni.jenis ini tak semua orang bisa menikmatinya karena berupa lambang yang membuat pemikirnya tetuju pada Allah dan makhluk-Nya.


(19)

12

2. Program Televisi.

Kata “program” itu sendiri berasal dari bahasa inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk.Dengan demikian pengertian program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan penontonnya. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat penonton tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio atau televisi.

Secara teknis program televisi diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical programming) setiap harinya. Sedangkan menurut Naratama mengatakan bahwa program televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut.

Maka dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa program televisi sangat berpengaruh pada keberhasilan sebuah acara televisi yang akan diproduksi. Program acara televisi juga menentukan siapa target yang akan menonton acara televisi tersebut dan bagaimana cara menyajikannya agar


(20)

13

dapat diterima dan dinikmati oleh penonton yang menjadi target acara tersebut.

A. Jenis Program Televisi

1). Program Karya Artistik yaitu ide gagasan dari perorangan ataupun tim kreatif dan mengutamakan keindahan dan kesempurnaan sesuai perencanaan, yaitu:10

a. Musik b. Lawak c. Kuis

d. Informasi Iptek. e. Informasi pendidikan. f. Informasi pembangunan. g. Informasi kebudayaan.

h. Informasi hasil produksi, termasuk iklan dan layanan masyarakat. i. Informasi flora fauna.

j. Informasi sejarah.

k. Informasi apa saja yang bersifat non politis. l. Sinetron.

2). Program Karya Jurnalistik yaitu sumber peristiwa yang hangat serta mengutamakan dalam hal kecepatan dan kebenaran. Yaitu:


(21)

14

a. Berita aktual.(siaran berita). b. Berita non aktual (feature).

c. Penjelasan tentang masalah hangat bisa melalui dialog, monolog dan lain sebagainya.

B. Format Program Televisi

Format program televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan mejadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam beberapa kreteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa program televisi tersebut. 1). Timeless dan Imejinatif yaitu drama atau fiksi yang mengandung unsur

tragedi, aksi, komedi, cinta, legenda dan horor.

2). Timeless dan faktual yaitu nondrama atau non fiksi yang mengandung musik, magazine, show, talk show, variety show, repackaging, game show, kuis, talent show dan kompetesi show.

3) Faktual dan aktual yaitu berita seperti sport, magazine news, feature.11 3. Program Assalamualaikum Cantik

Program Assalamualaikum Cantik adalah sebuah program televise yang tayang di stasiun Trans Tv. Tayang perdana ada tanggal 3 November 2014 acara ini memiliki tujuan yaitu bisa dinikmati oleh para muslimah yang lebih memperhatikan hal apa yang sebaiknya dilakukan untuk era modern 11Hidajanto Djamal,Dasar-dasar Penyiaran.(Jakarta: Kencana, 2011) hal 157


(22)

15

ini, dipandu oleh presenter cantik yang mengenakan hijab yaitu Choncita caroline dengan Yuki kato, dan tak lupa narasumber yang menarik seperti ustad Soleh Mahmud dan ustad Riza Muammad, program ini mempunyai beberapa segmen diantaranya tanya pak ustad, diy, fashion hijab, dan mari berhijab.

F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika pembahasan merupakan urutan sekaligus kerangka berpikir dalam penulisan skripsi, untuk lebih mudah memahami dan memperoleh gambaran yang lebih jelas pada pembahasan skripsi,peneliti akan menguraikan pembahasanya. Adapun sistematikapembahasan pada skripsi ini adalah sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluanpada bab pendahuluan ini, berisikan tentang latar belakang yang menjadi alasan penting penelitian ini dilakukan, rumusan masalah yang menjadi fokus kerja untuk mencari jawaban, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep yang merupakan penjelasan dan sistematika agar penelitian lebih sistematis.

Bab II : Kajian Pustakaberisi tentang kajian pustaka, kerangka teoritik, dan penelitian terdahulu relevan sebagai acuan dan pembuktian bahwa peneliti kali ini belum pernah diteliti sebelumnya.

Bab III adalah Metode Penelitian, pada bab III ini penelitian berisikan tentang metode penelitian yang menjelaskan tentang jenis penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik


(23)

16

pengumpulan data, teknik analisis data,dan teknik validitas data.yang digunakan untuk memecahkan permasalahan, serta teknik pemerikasaan keabsahan data.

Bab IV adalah Penyajian Data dan Analisis Data pada bab ini berisikan tentang penyajian analisis data yang menjelaskan tentang setting penelitian yaitu memaparkan secukupnya agar pembaca mengetahui sasaran penelitian tersebut dan juga memaparkan penyajian data mengenai data dan fakta subyek penelitian, terutama yang terkait dengan rumusan masalah yang diajukan.

Bab V adalah Penutup, bab ini merupakan akhir dari pembahasan skripsi yang didalamnya memuat kesimpulan dari bab-bab sebelumnya serta dilanjutkakn dengan saran. Kemudian diakhir penulisan sertakan daftar kepustakaan sebagai referensi dalam penulisan skripsi ini beserta lampiran-lampiran yang dipergunakan selama proses penulisan skripsi berlangsung.


(24)

17

BAB II

PERSPEKTIF TEORITIS A. KERANGKA TEORITIK

1. DAKWAH

a. Pengertian Dakwah

Pengertian dakwah dari segi terminology mengandung beberapa arti yang berbeda. Banyak ahli ilmu dakwah memberikan pengertian atau definisi dan memiliki pendapat yang berbeda, menurut Hamzah Ya’kub dakwah ialah “mengajak umat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya”.12

Menurut M. Arifin dakwah adalah “suatu kegiatan ajakan dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku, dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam usaha mempengaruhi orang lain secara individu maupun kelompok agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap, penghayatan serta pengamatan terhadap ajaran agama, message yang disampaikan kepadanya tanpa ada unsur paksaan”.13

12Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam,(Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), hal 19. 13Ali Aziz, Ilmu Dakwah(Jakarta, Kencana , 2009) hal.15


(25)

18

Dakwah merupakan proses peningkatan iman dalam arti manusia sesuai syariat islam. Dan menunjukkan perubahan kegiatan kearah yang positif dengan meningkatkan iman, dan berbuat baik, ukuran baik dan buruk adalah syariat islam yang ada pada Al-Quran dan Hadist.

b. Fungsi dan Tujuan

Islam merupakan ajaran Allah yang paling sempurna dan diturunkan untuk mengatur kehidupan individu dan masyarakat.14 Kebahagiaan didunia ataupun akhirat merupakan titik tertinggi tujuan hidup manusia. Sebab kebahagia didunia dan diakhirat tidaklah semudah diucapkan dan diinginkan, tidak cukup dengan berdoa, tetapi perlu disertai dengan usaha. manusia mempunyai akal dan nafsu, akal senantiasa mengajak manusia kearah jalan bahagia sedangkan nafsu justru sebaliknya. Namun disinilah dakwah berfungsi memberikan peringatan kepada manusia, melalui amar ma’ruf nahi Mungkar demi mencapai kebahagiaan didunia maupun diakhirat.15

Adapun fungsi dakwah yang lain dapat diuraikan sebagai berikut:

14Ali Aziz, Ilmu Dakwah,(Jakarta, Kencana , 2009) hal.55 15Samsul MunirAmin, Ilmu Dakwah,(Jakarta: Amzah,2009)hal. 61


(26)

19

1) Berfungsi untuk menyebarkan islam kepada manusia sbagai individu dan masyarakat sehingga mereka merasakan rahmat islam sebagai rahmatan lil ‘alaminbagi seluruh makhluk Allah. 2) Dakwah berfungsi melestarikan nilai-nilai islam dari generasi

kegenerasi kaum muslimin berikutnya sehingga kelangsungan ajaran islam beserta pemeluknya dari generasi kegenerasi berikutnya tak terputus.

3) Dakwah berfungsi sebagai korektif, artinya meluruskan akhlak yang bengkok, mencegah kemungkaran dan mengeluarkan, manusia dari kegelapan rohani.16

Pada dasarnya dakwah merupakan suatu rangkaian kegiatan atau proses untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tersebut dimaksudkan untuk memberikan pedoman dalam proses kegiatan dakwah, sebab tanpa tujuan yang jelas, seluruh kegiatan dakwah akan sia-sia. Menurut M. Natsir tujuan dakwah dibagi menjadi tiga yaitu:

1) Menyempurnakan hubungan dengan klaliq-Nya.

2) Menyempurnakan hubungan manusia dengan sesam manusia. 3) Mengadakan keseimbangan antara kedua itu dan mengaktifkan

kedua-duanya sejalan dan berjalin.17

16Ali Aziz, Ilmu Dakwah,(Surabaya, Fakultas Dakwah IAIN , 1993) hal.58-59 17Toto Tamaran, Komunikasi Dakwah, (Jakarrta: Gaya Media Pratama, 1997) hal 42


(27)

20

c. Metode Dakwah

Secara etimologi, metode berasal dari bahasa Yunani metodos

yang artinya jalan atau cara. Jadi metode dakwah adalah jalan atau cara untuk mencapai tujuan dakwah yang dilaksanakan secaraefektif dan efisien. Filosofi dakwah juga disebut usaha perubahan kearah yang baik. Semua upaya itu memiliki kaitan dengan metode pengembangan dakwah. sekaligus sebagai pengembangan metode dakwah untuk mewujudkan kegiatan yang antisipatif, kretif, dinamis, dan relevan.18 Dalam proses penyampaian pesan dakwah hendaklah menggunakan metode yang tepat dan sesuai dengan kondisi mad’u sebagai penerima pesan-pesan dakwah.

Dari berbagai pendekatan dakwah baik dakwah bil-lisan(dakwah lisan), dakwah al-qalam(dakwah melalui media cetak) dakwah bi-ahlal(dakwah melaui keteladanan). Dari ketiga itu maka metode dakwah dapat diklarifikasikan sebagai berikut:19

1) Metode Ceramah

Metode ceramah adalah metode yang dilakukan untukmenyampaikan keterangan, petunjuk, pengertian, dan penjelasan tentang sesuatu kepada pendengar dengan menggunakan lisan.

18Asep Muhyidin,Metode Pengembangan Dakwah,(Bandung: Pustaka Setia, 2002)hal 7 19Munir Amin, Ilmu Dakwah,(Jakarta: Amzah 2009), hal 98


(28)

21

Metode ceramah merupakan suatu teknik dakwah yang banyak diwarnai oleh karakteristik cara bicara seorang da’i pada suatu aktifitas dakwah. Metode dakwah ini sebagai dakwah bi al-lisan, dan dapat dikembangkan menjadi metode yang lain.

2) Metode Diskusi

Diskusi sering disebutkan sebagai pertukaran pikiran antara sejumlah orang secara lisan yang membahas masalah tertentu guna memperoleh kebenaran. Dakwah menggunakan metode diskusi dapat memberi peluang bagi peserta lain untuk dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap masalah-masalah yang terdapat dalam materi dakwah. Melalui diskusi dapat diketahui masalah yang dihadapi sehingga timbul ingin memecahkan masalah dan bisa tumbuh rasa tanggung jawab untuk ikut mencarikan jalan keluarnya20.

Melalui metode diskusi ini da’i dapat mengembangkan kualitas dan pengetahuan agama para peserta dan memperluas pandangan tentang materi dakwah yang didiskusikan.

3) Metode Propaganda

Metode propaganda adalah suatu upaya menyiarkan islam dengan cara mempengaruhi dan membujuk massa secara persuasif, 20Asep Muhyidin, Metode Pengembangan Dakwah,(Bandung: Pustaka Setia, 2002) hal. 94


(29)

22

dan bersifat otoritatif(paksaan). Dalam proses pelaksanaan dakwah metode propaganda dapat digunakan melalui berbagai macam media, baik audio, visual ataupun audio visual.

Dari keterangan diatas dapat dijelaskan bahwa metode propaganda ini dapat disalurkan melalui pengajian akbar maupun melalui berbagai macam media dakwah.

4) Metode Keteladanan

Dakwah dengan menggunakan metode keteladanan berarti suatu cara penyampaian pesan dakwah dengan cara memberikan contoh langsung sehingga audien tertarik dengan mau mengikuti kepada apa yang dicontohkan oleh seorang dai.

Metode dakwah keteladanan ini sangat berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan akhlaq, cara bergaul, cara beribadah, dan segala aspek yang terdapat dalam kehidupan manusia. Jadi, dalam penyampaian seorang dai dalam kehidupan harus menjadi teladan bagi masyarakat disekitarnya.

5) Metode Drama

Dakwah dengan menggunakan metode drama adalah cara menyampaikan materi dakwah dengan mempertunjukkan dan


(30)

23

mempertontonkan kepada mad’u agar pesan dakwah yang disampaikan sesuai dengan yang ditargetkan.

Dakwah dengan menggunakan metode drama ini dapat disampaikan dengan menggambarkan kehidupan sosial menurut ajaran islam dengan suatu tontonan yang bersifat hiburan. Metode ini dapat disampaikan melalui media film, iklan, radio, televisi, teater, dan lain-lain.

6) Metode Silahturrahmi

Metode dakwah dengan melakukan metode Silahturrahmi yaitu dakwah yang dilakukan dengan mengadakan kunjungan langsung dengan obyek tertentu dalam rangka menyampaikan isi pesan dakwah kepada mad’u.

Metode ini digunakan agar da’i dapat langsung memahami dan membantu meringankan beban moral yang menekan jiwa mad’u. dengan menggunakan metode ini dai dapat menggunakan metode ini da’i akan dapat mengetahui secara dekat dengan kondisi mad’u-nya dan dapat juga membantu langsung untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi mad’u.

Metode ini mempunyai banyak manfaat, disamping untuk mempererat tali persaudaraan dan persahabatan juga dapat digunakan


(31)

24

oleh da’i itu sendiri untuk mengetahui secara langsung kondisi masyarakat daerah yang dikunjungi.

d. Media Dakwah

Istilah media bila dirunut dari asal katanya berasal dari bahasa latin yaitu “Median” kata yang memiliki arti alat perantara, sedangkan kata media jamak dari kata median tersebut. Namun pengertian madia dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi .

Dalam media dakwah ada beberapa definisi-definisi tentang media dakwah, antara lain:

1. Mira Fauziyah, media dakwah adalah alat atau sarana yang digunakan untuk berdakwah dengan tujuan supaya memudahkan penyampaian pesan dakwah kepada mad’u.

2. Asmuni Syukir, media dakwah adalah segala sesuatu yang bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan21.

3. M. Munir dan Wahyu Ilahi, media dakwah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada mad’u22.

21Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam,(Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), hal 163 22Munir, Manajemen Dakwah,(Jakarta: Kencana, 2006), hal 32


(32)

25

Dari definisi-definisi tersebut peneliti mempunyai kesimpulan jika media dakwah adalah suatu alat yang menjadi perantara menyampaian pesan dakwah kepada penerima dakwah. Seorang pendakwah ingin pesan dakwanya diterima oleh mad’u dengan cara didengar, maka ia bisa berdakwah dengan metode ceramah dan bisa dengan menggunakan media radio. Jika ceramahnya ingin didengar, teks ayat-ayat al-Quran yang dikutip bisa dibaca, sekaligus ekspresinya bisa dillihat oleh seluruh pemirsa maka ia menggunakan media televisi. Jika ingin pesan dakwahnya dibaca orang, maka pendakwah menggunakan media cetak.

Hamzah Ya’kub membagi wasilah dakwah menjadi lima macam, yaitu lisan , tulisan, lukisan, audio visual, dan akhlaq.23

Yang pertama Lisan, inilah wasilah dakwah yang paling sederhana yang manggunakan lisan dan suara dakwah dengan

wasilahini dapat berbentuk pidato, ceramah, kuliah dan lain-lain. Yang kedua Tulisan, yaitu seperti buku, majalah, surat kabar, surat menyurat, spanduk, flash card dan lain-lain.

Yang ketiga yaitu Lukisan, gambar, karikatur dan lain sebagainya.


(33)

26

Yang keempat Audio–visual yaitu alat dakwah yang melalui indra pendengar seperti radio ataupun pengelihatan seperti majalah, dan contoh dari penggabungan antara audio dan visual adalah televisi, dan internet. Diaudio visual kita bisa lebih cepat mengantarkan pesan kepada banyak orang dengan mudah karena bantuan dari teknologi. Teknologi audio visual sebagai kebutuhan para manusia modern untuk mempermudah mencari informasi bahkan sebagai sarana hiburan seperti televisi yang sudah banyak dimiliki orang disetiap rumah-rumah.

Yang kelima yaitu Akhlaq perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran islam dapat dinikmati serta didengar oleh mad’u.

2. Pesan Dakwah

Pesan yaitu keseluruhan daripada apa yang disampaikan oleh komunikantor.Namun ada juga yang mengartikan pesan adalah apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima.24

Pesan disampaikan dalam bentuk simbol, baik verbal (lisan) atau nonverbal (non-lisan). Simbol lisan adalah kata-kata, sedangkan simbol nonverbal adalah apa yang anda sampaikan dengan nada suara atau gerak fisik (gestures) seperti gerak mata, ekspresi wajah, menggapaikan tangan, 24Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 97.


(34)

27

memainkan jari-jemari atau sikap badan (postures) dan penampilan (appearance), atau isyarat, seperti membunyikan alat atau menunjukkan warna.25

Sedangkan dakwah secara istilah dakwah merupakan proses penyampaian pesan-pesantertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lainmemenuhi ajakan tersebut.Namun ada juga yang mengartikan bahwa dakwah adalah ajakan atau seruan untuk mengajak kepada seseorangatau sekelompok orang untuk mengikuti dan mengamalkan ajaran dannilai-nilai Islam.26

Dalam al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125 disebutkan bahwadakwah adalah mengajak umat manusia ke Allah dengan cara yangbijaksana, nasehat yang baik serta berdebat dengan cara yang baikpula.

Dari berbagai macam pengertian dakwah tersebut, pada dasarnya mencerminkan hal-hal berikut:

a) Dakwah adalah suatu usaha atau proses yang diselenggarakan dengan sadar dan terencana.

b) Usaha yang dilakukan adalah mengajak umat manusia ke jalan Allah, memperbaiki situasi yang lebih baik.

25Hidajat, Public Speaking dan Teknik Presentasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006),

hal. 43-44.

26Andy Dermawan, Metodologi Ilmu Dakwah, (Yogyakarta: Lembaga Studi Filsafat


(35)

28

c) Usaha tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, yakni hidup bahagia sejahtera didunia ataupun diakhirat.27

Pesan dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan

da’ikepada mad’u. Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi maddah

dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri.28Lain halnya dengan Toto Tasmara, beliau berpendapat bahwa pesan dakwah ialah semua pernyataan yang bersumberkan al-Qur’an dan Sunnah baik tertulis maupun lisan dengan pesan-pesan (risalah) tersebut.

Sedangkan menurut Ali Aziz dalam bukunya Ilmu Dakwah, menyatakan bahwa pesan dakwah merupakan isi dakwah berupa kata, gambar, lukisan dan sebagainya yang diharapkan dapat memberikan pemahaman bahkan perubahan sikap dan perilaku mitra dakwah.29 Dari

sini dapat disimpulkan bahwa pesan dakwah adalah segala bentuk simbol-simbol yang berupa kata, gambar, dan sebagainya yang berlandaskan pada al-Qur’an dan Sunnah dan diharapkan dapat memberikan pemahaman bahkan perubahan dari sikap atau perilaku yang negatif ke perbuatan atau perilaku yang positif pada diri mitra dakwa.

A. Macam-macam Pesan Dakwah 1) Masalah Keimanan (Aqidah)

27Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), hal.20

28Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 24. 29Ali Aziz,Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), hal. 318.


(36)

29

Akidah berasal bahasa Arab ‘aqidah yang bentuk jamaknya adalah ‘aqa‘id berarti kepercayaan atau keyakinan.Oleh karena itu akidah merupakan pondasi utama bagi setiap muslim. Akidah inilah yang menjadi dasar untuk memberikan arah bagi kehidupan seorang muslim.

Aqidah dalam Islam bersifat I;tiqad batiniyahyang mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rukun iman, yakni iman atau percaya kepada Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir serta

qada’dan qadar.

2) Masalah Keislaman (Syariah)

Syariah dalam Islam berhubungan erat dengan amal lahir (nyata) dalam rangka mentaati semua peraturan/hukum Allah guna mengatur hubungan antar manusia dengan Tuhannya dan mengatur pergaulan hidup antara sesama manusia.

Masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah syariah bukan saja terbatas pada ibadah kepada Allah, akan tetapi masalah-masalah yang berkenaan dengan pergaulan hidup antara sesama manusia. Seperti hukum jual-beli, berrumah-tangga, bertetangga, warisan, kepemimpinan dan amal-amal saleh lainnya. Demikian juga larangan-larangan Allah seperti minum minuman


(37)

30

keras, berzina, mencuri dan sebagainya termasuk pula dalam materi dakwah (nahianil munkar).30

3) Masalah Budi Pekerti (Akhlaq)

Ditinjau dari segi bahasa, kata akhlak berasal dari bahasa Arab akhlaq ( ) yang merupakan bentuk jamak dari khuluq ( ) ), yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku.Dari segi istilah, akhlak merupakan suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang dari padanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian. Jika keadaan tersebut melahirkan perbuatan yang baik dan terpuji menurut pandangan akal dan hukum Islam, disebut akhlak yang baik. Jika perbuatan yang timbul itu tidak baik, maka dinamakan akhlak yang buruk.Adapun akhlak terdiri dari akhlak terhadap khaliq dan akhlak terhadap makhluk (manusia maupun bukan manusia).

Masalah akhlak dalam aktivitas dakwah (sebagai materi dakwah) merupakan pelengkap saja, yakni untuk melengkapi keimanan dan keislaman seseorang. Meskipun akhlak ini berfungsi sebagai pelengkap, bukan berarti masalah akhlak kurang penting


(38)

31

dibandingkan dengan masalah keimanan dan keislaman, akan tetapi akhlak sebagai penyempurna keimanan dan keislaman.

B. Pertimbangan Memilih Pesan Dakwah

Materi dakwah (Iman, Islam dan Ihsan) adalah materi dasar yang dapat diperluas dengan materi lain yang mengandung dan memperdalam materi dasar tersebut, seperti kisah para Nabi dan Rasul, para syuhada dan sholihin, serta hasil ijtihad para ulama, dan hasil penelitian pakar yang berhubungan dengan materi dasar tersebut termasuk juga doa-doa dan sebagainya.

Dalam penerapannya pemilihan materi dakwah harus sesuaidengan keadaan. Materi dakwah itu dapat disampaikan secara verbalseperti pada majelis ta’lim, pengajian rutin, pementasan qasidah, musyabaqah tilawatil Qur’an, doa bersama dan lain-lainnya atau bisajuga disampaikan melalui non verbal seperti zakat, infaq, shadaqah,pementasan, pantomim, khitanan masal dan lainnya.

Namun ada kalanya masih terdapat komunikator yang tidak menyadari bahwa pesan yang disampaikannya itu tidak berkaitan dengan komunikan, dan komunikan tidak merasa berkepentingan sehingga komunikasi tidak berjalan responsif. Oleh karena itu, dalam merencanakan sebuah pesan harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Pesan harus dirancangkan dan disampaikan sedemikian rupa


(39)

32

2) Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju pada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama dapat mengerti.

3) Pesan harus dapat membangkitkan kebutuhan pribadi pihak komunikan, dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu.

4) Pesan harus menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut yang layak bagi situasi kelompok tempat komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.31

Progran televisi termasuk media dakwah yang materi dakwahnya disampaikan secara verbal dan non verbal, karena dalam program televisi kegiatan tersebut dikombinasikan sehingga menjadi tayangan yang menarik untuk ditonton.

3. Program Televisi

Kata “program” itu sendiri berasal dari bahasa inggris

programmeatau program yang berarti acara atau rencana. Undang-undang

penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Dengan demikian pengertian program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran 31Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 99.


(40)

33

untuk memenuhi kebutuhan penontonnya. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat penonton tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran televisi.

Secara teknis program televisi diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam (vertical programming) setiap harinya. Sedangkan menurut Naratama mengatakan bahwa program televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut.

Maka dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa program televisi sangat berpengaruh pada keberhasilan sebuah acara televisi yang akan diproduksi. Program acara televisi juga menentukan siapa target yang akan menonton acara televisi tersebut dan bagaimana cara menyajikannya agar dapat diterima dan dinikmati oleh penonton yang menjadi target acara tersebut.


(41)

34

A. Jenis Program Televisi

1) Program Karya Artistik yaitu ide gagasan dari perorangan ataupun tim kreatif dan mengutamakan keindahan dan kesempurnaan sesuai perencanaan, yaitu:32

a. lawak.

b. kuis.

c. Informasi Iptek. d. Informasi pendidikan. e. Informasi pembangunan. f. Informasi kebudayaan.

g. Informasi hasil produksi, termasuk iklan dan layanan masyarakat.

h. Informasi flora fauna. i. Informasi sejarah.

j. Informasi apa saja yang bersifat non politis.

k. Musik.

l. Sinetron.

2) Program Karya Jurnalistik yaitu sumber peristiwa yang hangat serta mengutamakan dalam hal kecepatan dan kebenaran. Yaitu:

a. Berita aktual.(siaran berita)


(42)

35

b. Berita non aktual (feature)

c. Penjelasan tentang masalah hangat bisa melalui dialog, monolog dan lain sebagainya.

B. Format Program Televisi

Format program televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan mejadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam beberapa kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa program televisi tersebut.

1) Timeless dan Imejinatif yaitu drama atau fiksi yang mengandung unsur tragedi, aksi, komedi, cinta, legenda dan horror.

2) Timeless dan faktual yaitu nondrama atau non fiksi yang mengandung musik, magazine, show, talk show, variety show, repackaging, game show, kuis, talent show dan kompetesi show.

3) Faktual dan aktual yaitu berita seperti sport, magazine news, feature.33


(43)

36

4. Esensi Isyarat, Lambang dan Tanda.

Berbicara tentang komunikasi berarti kita berbicara tentang bahasa. Dengan bahasa manusia berkomunikasi dan menukarkan pikiran, perasaan, menerima dan memahami perbuatan satu sama lain.

Bahasa merupakan bagian yang sangat penting dari manusia untuk menyatakan dirinya maupun tentang manusia yang nyata. Fungsi bahasa tak hanya digunakan untuk menggambarkan pikiran dan perasaan saja, yang lebih penting adalah bagaimana memaknai simbol atau tanda yang telah diorganisasikan dalam sistem kebahasaan. Menurut Saussure bahasa merupakan sistem tanda34 dimana tanda-tanda ini akan saling berhubungan membentuk struktur.

Bahasa adalah salah satu cara manusia berkomunikasi, pada hakikatnya bahasa berhubungan langsung dengan persepsi manusia dan menggambarkan bagaimana ia menciptakan dunia dengan simbol-simbol yang digunakan. Bahasa merupakan sarana bagi manusia yang berpikir dan berkata tentang suatu gagasan, sehingga boleh dikatakan bahwa pengetahuan itu adalah bahasa.

Belajar tentang bahasa sangat penting, karena dengan bahasa manusia bisa hidup, berfikir, berpengetahuan, menyusun konsep tentang dunianya lalu mengungkapkanya secara lisan maupun tulisan. Dalam wacana linguistik bahasa dapat diartikan sebagai sistem simbol bunyi 34Mansoer Pateda, Semantik Leksikal,(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001) hal 32


(44)

37

bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap), yang bersifat arbiter dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh kelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.35

Bahasa merupakan unsur yang sangat penting dalam berkomunikasi, karena dengan bahasa manusia dapat mengadakan komunikasi satu sama lain. Bahasa merupakan lambang vertical dalam komunikasi dan bahasalah yang paling banyak digunakan dalam proses komunikasi. Manusia menggunakan bahasa sebagai sarana komunikasi yang sangat vital dalam hidup ini, hal ini sebagai suatu pembeda antara manusia dengan, makhluk lainnya. Bahasa juga sebagai perekat dalam menyatukan keluarga, masyarakat dan dalam kegiatan sosial lainnya.

Komunikasi dengan menggunakan bahasa secara umum dan universal. Adapun fungsi dari bahasa adalah sebagai berikut:36

a. Untuk tujuan praktis yaitu komunikasi antar manusia dalam pergaulan.

b. Untuk tujuan artistik, yaitu ketika manusia mengolah bahasa guna mengkasilkan ungkapan yang indah seperti dalam cerita, kisah, syair, gambar, lukisan, musik dan pepatah.

35Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2003), hal.274 36Ibid. hal 303-304


(45)

38

c. Untuk tujuan fisiologis yaitu ketika kita mempelajari naskah-naskah kuno, latar belakang sejarah, kebudayaan, adat istiadat serta perkembangan bahasa.

d. Untuk menjadi kunci dalam mempelajari pengetahuan-pengetahuan lainnya.

Komunikasi tanpa bahasa itu adalah hal yang cukup mustahil, namun bukan berarti tidak ada kesulitan atau kerumitan dalam komunikasi. Hal itu bisa terjadi karena bahasa yang digunakan tidak tepat. Berkaitan dengan bahasa sebagai alat komunikasi Kisman menegaskan:37

“Berkomunikasi dengan bahasa sebetulnya tidaklah sekedar ditentukan oleh faktor linguistik, melainkan juga sebagai faktor nonlinguistik, seperti faktor sosial dan faktor situasional. Faktor sosial antara lain meliputi status sosial, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, usia dan jenis kelamin. Sedangkan faktor situasional diantaranya mencakup siapa yan berbicara, dengan bahasa apa, kepada siapa, bilamana, dimana, masalah apa yang dibicarakan.”

Manusia secara sadar atau tidak sebenarnya berdiam diri pada dua dunia yaitu dunia empirik dan dunia simbolik. Dunia empirik adalah dunia yang nyata tempat kita hidup dan bersosialisasi dengan masyarakat. Melalui hal seperti itu manusia mempunyai pengalaman, pengetahuan dan


(46)

39

hasrat ingin tahu tentang segala sesuatu yang telah ditangkap oleh panca indra.

Obyek dunia manusia adalah manusia, peristiwa, keadaan diluar kita. Sedangkan dunia simbolik atau yang sering disebut sebagai bahasa adalah kata-kata yang digunakan untuk menamakan atau merujuk pada obyek, orang, fenomena sosial yang dilihat, didengar, dijamah, dirasa dan dicium. Dunia itu adalah dunia internal yang dikenal dengan dunia simbol.

Secara etimologi simbol berasal dari bahasa Yunani “symballein”yang berarti melemparkan bersama suatu (benda atau perbuatan) yang dikaitkan dengan suatu ide. Sedangkan dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia menyebutkan bahwa dalam sejarah pemikiran ada dua arti simbol yang sangat berbeda satu sama lain. Pertama, dikalangan religius dan dalam praktik, simbol dipandang sebagai ungkapan indrawi atas realitas transenden. Kedua dalam sistem logika dan ilmu pengetahuan, simbol atau lambang mempunyai arti sebagai tanda yang abstrak38.

Tanda sebenarnya representasi dari gejala yang memiliki sejumlah kriteria seperti nama, peran, fungsi, tujuan, keinginan. Tanda tersebut berada pada kehidupan manusia, maka ini berarti tanda dapat pula berada pada kebudayaan manusia, dan menjadi sistem tanda yang digunakan 38Ibid, hal 155


(47)

40

sebagai pengatur kehidupanya. Oleh karenanya tanda-tanda itu sangatlah akrab dan bahkan melekat pada kehidupan manusia yang penuh makna seperti teraktualisasi pada bahasa, religi, seni sejarah, ilmu pengetahuan.

Tanda terdapat dimana-mana, kata adalah tanda, demikian pula gerak isyarat, lampu lalu lintas, bendera, dan sebagainya. Segala sesuatu dapat menjadi tanda. Charles Sanders Pierce menegaskan bahwa kita hanya dapat berpikir dengan sarana tanda. Sudah pasti bahwa tanpa tanda kita tidak dapat berkomunikasi.

Setiap tanda mengandung dua bentuk pertama, tanda menjelaskan secara tak langsung dan tidak sengaja tentang sesuatu dengan makna tertentu. Jenis tanda ini biasa ditemui oleh seseorang secara kebetulan disuatu waktu dan tempat tertentu. Kedua, tanda mengkomunikasikan maksud suatu makna langsung dengan obyeknya dan semua orang akan memberikan makna yang sama atas tanda tersebut sebagai hasil konvensi. Simbol dapat dibedakan menjadi tiga:39

a) Simbol-simbol universal, berkaitan dengan artekipos, misalnya tidur sebagai lambang kematian.

b) Simbol kultural yang dilatar belakangi oleh suatu kebudayaan tertentu misalnya keris dalam budaya jawa.

c) Simbol individual yang biasanya dapat diartikan dalam konteks keseluruhan karya seorang pengarang.


(48)

41

Dalam bahasa komunikasi simbol atau lambang adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang lain. Seringkali orang merasa bingung dengan menggunakan istilah isyarat, tanda dan lambang ataupun simbol. Simbol sering dicampur adukkan dengan tanda. Simbol merupakan sesuatu yang dengan persetujuan bersama dianggap sebagai gambaran atas realitas dan pemikiran. Simbol tidak menunjuk langsung dengan apa yang digambarkan, sedangkan tanda menunjuk langsung pada apa yang ditandakan. Misalnya, bendera merah putih merupakan suatu simbol, sedangkan nyala merah lalu lintas merupakan tanda. Untuk mengetahui lebih jelas perbedaan antara isyarat, tanda dan lambang dapat diketahui melalui table berikut ini40:

Tabel 2.1

No Isyarat Tanda Lambang atau simbol

1. Diberitahukan oleh subyek kepada obyek (subyek aktif)

Subyek diberitahu oleh obyek (subyek pasif)

Subyek dituntun

memahami obyek

(subyek aktif)

2. Mempunyai satu

arti

Hanya memuat dua arti

Mempunyai lebih banyak arti (sedikitnya


(49)

42

dua arti) 3. Diberitahukan

oleh subyek

kepada obyek secara langsung (berlaku satu kali)

Subyek diberitahu obyek terus menerus (berlaku secara tetap)

Subyek dituntun

memahami obyek

secara terus menerus (berlaku secara tetap)

4. Abstrak Bentuknya konkret

bisa abstrak

Bentuknya konkret atau abstrak

5. Dikenal,

diketahui oleh

manusia dan

binatang secara langsung

Dikenal, diketahui oleh manusia dan binatang setelah diajarkan berulang-ulang

Hanya manusia yang mengerti

6. Yang dipakai

untukisyarat

tidak ada

hubungan khusus

dengan yang

diisyaratkan

Yang dipakai

untuktanda selalu

punya hubungan

khusus dengan yang ditandai

Yang dipakai untuk lambang atau simbol

tidak mempunyai

hubungan khusus

dengan yang

dilambangkan


(50)

43

manusia untuk

manusia dan

binatang

alam, dan binatang untuk manusia dan binatang

untuk manusia.

Jadi isyarat adalah suatu hal atau keadaan yang diberitahukan oleh subyek kepada obyek, artinya subyek selalu berbuat sesuatu untuk memberitahu kepada obyek, yang diberi isyarat agar obyek mengetahuinya pada saat itu juga. Isyarat tidak dapat ditangguhkan pemakaianya, ia akan berlaku pada saat dikeluarkan oleh subyek. Isyarat yang ditangguhkan penggunaanya akan ditangguhkan penggunaanya akan berubah bentuknya menjadi tanda. Contoh isyarat adalah gerak tubuh, suara atau bunyi-bunyian seperti suara peluit, sinar, kepulan asap orang Indian dan lain sebagainya.

Tanda itu sendiri berarti suatu hal atau keadaan yang menerangkan obyek kepada subyek, biasanya menunjuk kepada benda benda, kejadian atau tindakan sperti bunyi guntur yang ditandai dengan kilat, rambu-rambu lalu lintas, tanda pangkat ataupun jabatan tanda baca dan lainnya. Sedangkan lambang atau simbol adalah suatu hal yang memimpin pemahaman subyek kepada obyek. Lambang biasanya berupa lambang partai, lambang universitas dan dongeng pun bisa menjadi lambang atau simbol yang berbentuk benda.


(51)

44

Menurut Sussane K. Lenger salah satu kebutuhan pokok manusia adalah penggunaan simbol dan salah satu sifat dasar manusia adalah kemampuan menggunakan simbol.41 Kemampuan manusia menciptakan

simbol membuktikan bahwa manusia sudah memiliki kebudayaan yang tinggi dalam berkomunikasi, mulai dari simbol yang sederhana, sampai simbol yang sudah perbarui dalam bentuk sinyal-sinyal melalui gelombang udara dan cahaya seperti radio, televise, telegram, dan satelit. Simbol terbentuk melalui interaksi sosial, merupakan realita empiris yang kemudian diwariskan secara historis, bermuatan nilai-nilai dari sisi lain, simbol merupakan acuan wawasan untuk memberi petunjuk bagaimana masyarakat budaya tertentu menjalani hidup, memahami pesan komunikasi dan representasi sosial. Karena simbol merupakan representasi dari realitas empiris maka jika realitas empiris berubah simbol-simbol budaya itupun akan mengalami perubahan.

5. Penelitian Terdahulu

1) Analisis pesan dakwah Iklan Sunsilk Clean and Fresh versi berjilbab di televisi oleh Dwi heni Fitriyah mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Negri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya pada Juli 2008. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan analisis semiotik 41Ibid, hal. 164


(52)

45

Roland Barthes, penelitian ini sama-sama menggunakan semiotik Roland Barthes, dan sama-sama menggunakan sesuatu yang disiarkan pada televisi adapun perbedaanya adalah penelitian terdahulu menggunakan iklan sebagai penelitiannya sedangkan penelitian yang sekarang ini dibahas mengenai program televisi.

2) Analisis Semiotik terhadap Iklan Susu Bendera Edisi Ramadhan 1430H. Penelitian yang ditulis oleh Siti Sopianah mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah pada Juli 2010. Perbedaannya adalah penelitian yang terdahulu lebih fokus pada makna denotatif, konotatif, dan mitos sedangkan peneliti saat ini peneliti menggunakan semiotika Roland Barthes sebagai analisis untuk menemukan pesan dakwah yang ada pada program televisi. Analisis Semiotik terhadap iklan Pertamina Ramadhan Jogja 2013. Penelitian ini ditulis oleh Fahmi Muhammad Fadhel pada Agustus 2014. Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya program pendidikan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Perbedaannya adalah penelitian ini lebih kearah iklan sedangkan peneliti yang sekarang adalah mengarah ke program televisi yang mempunyai durasi yang lebih panjang.

3) Analisis pesan dakwah terhadap tayangan sentuhan Qalbu diTrans TV oleh Uhdlil Authohriyah tahun 2007 mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya jurisan Komunikasi dan penyiaran Islam. Persamaanya yaitu


(53)

46

membahas pesan dakwah yang disampaikan namun penggunaan analisisnya berbeda yaitu dengan peneliti sekarang menggunakan analisis semiotik sedangkan yang dahulu menggunakan analisis pesan dakwah.


(54)

47

BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penilitian

Metode penelitian adalah prosedur yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan data atau informasi untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif, penelitian kualitatif adalah penelitian yang berusaha menurunkan pemecahan yang ada sekarang berdasarkan data-data di penyajian data, menganalisis dan menginterpretasikan, penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis dan membuat prediksi. Dan disebut juga dengan metode penelitian naturalistik karena penelitianya dilakukan pada kondisi yang alami.42

Penelitian yang menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu penelitian dengan paradigma interpretatif untuk memahami fenomena sosial yang memfokuskan pada alasan tindakan sosial. Oleh karena itu penelitian ini juga disebut dengan penelitian yang bersifat subyektif, dengan tujuan mengeksplorasi obyek penelitian sehingga nantinya akan didapat pesan dan maksud pada setiap bagian dari obyek yang diteliti. Dengan fokus penelitian sikap-sikap yang mengandung makna pesan dakwah pada program


(55)

48

Assalamualaikum Cantik. Maka adegan yang dinilai oleh peneliti adalah yang mencerminkan pesan dakwah.

Setiap penelitian mempunyai pendekatan yang berbeda, tergantung dengan metode masing masing. Pendekatan penelitian kualitatif tergantung ditentukan oleh karakter penelitian kualitatif, yang tentu berbeda dengan karakter penelitian kuantitatif. Menurut Craswel karakter utama dalam penelitian kualitatif adalah pertama penelusuran problem dan pengembanganya secara detil terpusat pada satu fenomena tertentu. Kedua literatur atau teori dan peraturan menjadi sandaran dalam merumuskan masalah. Ketiga dalam merumuskan pertanyaan serta tercapainya tujuan penelitian secara umum, ditentukan oleh pengalaman langsung peneliti berpastisipasi dalam sosial seting pada studi pendahuluan hingga proses yang dilaksanakan. Keempat pengumpulan data bertolak dari pilihan kata yang sederhana atau khusus hingga yang lebih luas atau lebih umum. Kelima analisis data yang dideskripsikan dan tema-tema yang ditampilkan dalam analisis diinterpretasikan menjadi makna. Keenam penulisan laporan penelitian baik menyangkut struktur dan berbagai bentuk penyajian data sangat fleksibel dan ditentukan oleh refleksi subyektivitas peneliti.

Dilihat dari sudut kawasannya penelitian kualitatif dibagi menjadi dua, pertama penelitian kepustakaan keduapenelitian lapangan. Penelitian kepustakaan mengandalkan data-datanyahampir sepenuhnya dari perpustakaan sehingga penelitian ini lebih popular dikenal dengan nama


(56)

49

kualitatif deskriptif kepustakaan dan ada juga yang mengistilahkan dengan penelitian non reaktif, karena ia sepenuhnya mengandalkan data-data yang bersifat teoritis dan dokumentasi yang ada diperpustakaan. Sedangkan penelitian lapangan mengandalkan data-datanya dilapangan yang diperoleh informan dan data dokumentasi yang berkaitan dengan subyek penelitian.

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif kepustakaan, karena mengandalkan dokumentasi berupa program televisi Assalamualaikum cantik episode Fenomena Sosialita Hijabers, serta menggunakan teori-teori dari buku sebagai literatur. Adapun obyek penelitian dalam penelitian ini adalah program televisi yang mengandung pesan dakwah.

B. Jenis dan Sumber Data

1) Jenis Data

Ada dua jenis dan sumber data yang merupakan data dalam penelitian ini, yaitu:

a. Data primer yaitu berupa file hasil rekaman dari program Assalamualaikum Cantik episode Fenomena Sosialita Hijabers yang kemudian dijadikan teks tertulis.

b. Data sekunder yaitu data-data tambahan yang peneliti dapat dari buku-buku, majalah, internet dan lain-lain.


(57)

50

2) Sumber data

Sumber data adalah sumber-sumber yang dimungkinkan seorang peneliti mendapatkan sejumlah informasi atau data-data yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian, baik data utama Program Assalamualaikum Cantik episode Fenomena Sosialita Hijabers maupun data pendukung. Sumber data dapat dari lembaga, subyek informasi, dokumentasi lembaga, badan, sejarah, ataupun dokumentasi lainya. Tidak semua data dibutuhkan tetapi melalui pemilihan yang relevan dan tidak. Data-data ini dikelompokkan sesuai kebutuhan yang telah disistematisir dalam kerangka penulisan laporan.

C. Unit Analisis

Yang dimaksud dengan unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subyek atau sasaran penelitian (sasaran yang dijadikan analisis atau fokus yang diteliti). Unit analisis suatu penelitian dapat berupa benda, individu, kelompok, wilayah, dan waktu tertentu sesuaidengan fokus penelitiannya.

Dalam penelitian ini yang berjudul Makna Pesan Dakwah Dalam Program Assalamualaikum Cantik Episode Fenomena Sosialita Hijabers (analisis semiotik Roland Barthes) obyek penelitian ini adalah pesan dakwah dalam program televisi yang disampaikan melalui media televisi.


(58)

51

D. Tahap Penelitian

Untuk mendapatkan hasil yang sistematis dalam penelitian ini, maka perlu dilakukan tahap-tahap penelitian yang sistematis sebagai langkah untuk mempermudah dan mempercepat dalam proses penelitian, adapun tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1) Menentukan Tema

Pada tahap pertama yaitu menentukan tema yang akan digunakan sebagai bahan penelitian. Peneliti lebih banyak melakukan pengamatan terhadap data berupa dokumen. Mencari topik yang menarik, dalam penelitian ini topik yang menarik bagi peneliti adalah menemukan makna dakwah dalam program Assalamualaikum Cantik episode Fenomena Sosialita Hijabers

2) Merumuskan Masalah

Merumuskan jenis penelitian yang berpijak pada ketertarikan topik, tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini , hingga pada rasionalitas mengapa sebuah topik di putuskan untuk di uji. Dalam merumuskan masalah, peneliti menemukan banyak opsi untuk merumuskan masalah. Hal ini peneliti lakukan agar dapat merumuskan masalah sesuai dengan tema yang dipilih. Rumusan masalah yang digunakan ialah bagaimana makna pesan dakwah yang terdapat pada program Assalamualaikum Cantik “episode Fenomena Sosialita Hijabers” di Trans Tv?


(59)

52

3) Menentukan Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara peneliti mendapatkan data-data yang di perlukan dalam penelitian. Adapun data-data-data-data tersebut seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya yakni audio visual pada program Assalamualaikum Cantik episode Fenomena Sosialita Hijabers.

4) Menentukan Metode Analisis

Menentukan metode analisis, mengingat tujuan kajian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menemukan makna dakwah pada program Assalamualaikum Cantik episode Fenomena Sosialita Hijabers, maka peneliti memustuskan menggunakan analisis semiotik sebagai metode penelitianya. Dan menggunakan model Roland Barthes.

5) Melakukan Analisis Data

Melakukan analisis data pada aspek ideologi, interpretasi kelompok, frame work budaya, aspek sosial, komunikatif tidaknya sebuah pesan yang terkandung dalam lambang tersebut. Pada tahap ini, kemampuan peneliti memberi makna data.

Identifikasi data yang peneliti lakukan dalam penelitian ini yakni dengan cara menetapkan dan menentukan simbol-simbol yang terdapat dalam program Assalamualaikum Cantik episode Fenomena Sosialita Hijabers sesuai dengan pembatasan yang akan diteliti.


(60)

53

Dalam penelitian ini peneliti menentukan cerita dengan mengamati gerakan atau visual dan dialog yang mengandung muatan makna dakwah dengan pertimbangan sesuai dengan yang terdapat dalam rumusan masalah.

6) Menarik Kesimpulan

Kesimpulan adalah jawaban dari tujuan penelitian yang berada pada tataran konseptual yang berjudul makna pesan dakwah dalam program Assalamualaikum Cantik episode Fenomena Sosialita Hijabers sehingga peneliti harus menghindari kalimat-kalimat empiris.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari :

1. Dokumen, peneliti berusaha mendokumentasikan segala hal yang diperlukan, dalam penelitian ini, mulai dari streaming melalui internet tayangan Assalamualaikum Cantik episode Fenomena Sosialita Hijabers, mencari informasi terkait dengan penelitian baik dari buku-buku, koran, majalah, internet dan lain-lain.

2. Observasi; peneliti melakukan pengamatan secara mendalam terhadap obyek kajian dalam penelitian ini, yakni tayangan Assalamualaikum Cantik episode Fenomena Sosialita Hijabers.


(61)

54

F. Teknik Analisis Data

Peneliti berusaha memahami realitas yang ada bahwa televisi sebagai media yang cocok untuk digunakan sebagai penyampaian pesan dan cepat mempengaruhi perubahan pola pikir masyarakat khususnya melalui tayangan program ditelevisi. Dalam pelaksanaanya peneliti menggunakan analisis semiotik dan menggali fenomena tersebut.

Menurut terminologis semiotik dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda.43 Sedangkan analisis semiotik adalah suatu ilmu

atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah prangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan didunia ini, ditengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Sedangkan semiotik dalam antropologi pada hakikatnya berarti penerapan konsep-konsep semiotik dalam pengkajian kebudayaan atau anggap bahwa kebudayaan itu sendiri merupakan sebuah sistem semiotik. Pokok prinsip dalam semiotik sendiri adalah ”tanda”(sign).44

Tujuan dari analisis semiotik adalah untuk berupaya menemukan makna tanda temasuk hal-hal yang tersembunyi dibalik sebuah tanda(teks, iklan,berita). Karena sistem tanda sifatnya amat kontekstual dan bergantung pada pengguna tanda tersebut. Pemikiran penggunaan tanda merupakan hasil pengaruh dari berbagai konstruksi sosial dimana pengguna tanda tersebut 43Alex Sobur, Analisis Teks Media.(Bandung:PT. Rosdakarya,2012) hal.95


(62)

55

berada. Leche mendefinisikan semiotik adalah teori tentang tanda dan penanda lebih jelas lagi semiotik adalah suatu disiplin yang menyelidiki semua bentuk komunikasi yang terjadi dengan sarana signs“tanda-tanda” dan berdasarkan pada sign system (kode) sistem tanda. Sedangkan menurut Charles Sanders Pierce semiotik adalah suatu hubungan di antara tanda, objek dan makna.Pierce ingin mengidentifikasi partikel dasar dari tanda danmenggabungkan kembali semua komponen dalam struktur tunggal. Semiotik ingin membongkar bahasa secara keseluruhan.45

Ada beberapa macam semiotik yang kita kenal sekarang yaitu:

a. Semiotik analitik adalah semiotik yang menganalisis sistem tanda. Pierce menyatakan bahwa semiotik berobjek tanda dan menganalisisnya menjadi ide, objek, dan makna ide dapat dikatakan sebagai lambang. Sedangkan makna adalah beban yang terdapat dalam lambang yang mengacu pada objek tertentu.

b. Semiotik deskriptif adalah semiotik yang memperhatikan sistem tanda yang dapat kita alami sekarang, meskipun ada tanda sejak dahulu tetap seperti yang disaksikan sekarang, misalnya langit yang mendung memandakan bahwa hujan tidak lama lagi akan turun, dari dulu tetap saja seperti itu. Namun dengan majunya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah banyak tanda yang diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhanya.


(63)

56

c. Semiotik fauna, adalah semiotik yang khusus memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan.hewan biasanya menghasilkan tanda untuk berkomunikasi antara sesamanya, tetapi juga mempunyai tanda yang bisa ditafsirkan manusia.

d. Semiotik kultural adalah semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang berlaku dalam kebudayaan masyarakat tertentu. Telah diketahui bahwa masyarakat sebagai makhluk sosial memiliki budaya tertentu yang telah turun-temurun dipertahankan dan dihormati. Budaya yang terdapat dalam masyarakat yang juga merupakan sistem itu, merupakan tanda-tanda tertentu yang membedakan dengan masyarakat yang lain.

e. Semiotik naratif adalah semiotik yang menelaah sistem tanda dalam narasi yang seperti mitos dan cerita lisan. Telah diketahui bahwa mitos dan cerita lisan, ada di antaranya yang memiliki nilai kultural yang tinggi.

f. Semiotik natural adalah semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang di hasilkan oleh alam. Air sungai yang keruh menandakan dihulu sungai telah turun hujan.

g. Semiotik sosial adalah semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang di hasilkan oleh manusia yang berwujud lambang, baik lambang berwujud kata dan satuan yang di sebut kalimat.

h. Semiotik struktural adalah semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang di manifestasikan melalui sistem bahasa.


(64)

57

i. Semiotik Normatif adalah semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dibuat oleh manusia yang berwujud norma-norma, misalnya rambu-rambu lalu lintas.46

Ferdinand De Saussure menjelaskan, semiotika adalah ilmu yang mempelajari peran tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial. Semiotika adalah ilmu yang mempelajari struktur , jenis, tipologi, serta relasi-relasi tanda dalam penggunaanya didalam masyarakat. Oleh sebab itu semiotika mempelajari relasi diantara komponen-komponen tersebut dengan masyarakat penggunanya. Semiotika mempunyai tiga bidang studi utama:47

1. Tanda itu sendiri. Hal ini terdiri atas studi tentang berbagai tanda yang berbeda, cara tanda-tanda yang berbeda itu terkait dengan manusia yang menggunakannya. Tanda adalah konstruksi manusia dan hanya manusia sendirilah yang mampu memahaminya.

2. Kode atau sistem yang mengorganisasikan tanda. Dalam hal ini mencakup cara berbagai kode yang dikembangkan guna memenuhi kebutuhan suatu masyarakat atau budaya atau untuk mengeksploitasi saluran komunikasi yang tersedia untuk mentransmisikannya.

46Ibid. hal 100-101

47Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis bagi Penelitian dan Skripsi


(65)

58

3. Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja. Ini pada giliranya bergantung pada penggunaan kode-kode dan tanda-tanda itu untuk keberadaan dan bentuknya sendiri.

Sesuai dengan penjelasan tersebut peneliti menggunakan analisis semiotik model Roland Barthes dalam menganalisis Program televisi Assalamualaikum Cantik episode fenomena Sosialita Hijabers dengan interaksi antara teks dengan pengalaman personal dan kultur penggunaanya, interaksi antara konvensi dalam teks dengan konvensi yang dialami dan diharapkan oleh penggunanya.

Teori Roland Barthes merupakan penerus Saussure dengan mengembangkan pembedaan penanda dan petanda ke arah yang lebih dinamis. Barthes dianggap memberikan sumbangan yang menyempurnakan semiologi Saussure, karena Barthes menganggap bahwa tanda denotatif yang terdiri atas penanda dan petanda pada saat yang bersamaan merupakan juga penanda konotatif. Dengan kata lain, hal tersebut merupakan unsur material. Jadi dalam konsep Barthes tanda konotatif tidak sekedar memiliki makna tambahan, namun juga mengandung kadua bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaanya.48


(66)

59

Tahap Pertandaan dan Order Signification Roland Barthes.49

Gambar 3.1

language (Code)

MYTH

jika Saussure menggambarkan tanda yang terdiri dari signifier dan sidnified maka Roland Barthes, salah satu pengikut Saussure membuat model sistematis dalam menganalisis makna dari tanda-tanda. Fokus perhatian Barthes lebih tertuju pada signifikasi dua tahap seperti terlihat pada gambar berikut

49Alex Sobur, Semiotika Komunikasi(Bandung: Remaja Rosdakarya,2003)hal 69

1. Signifier (Penanda)

2. Signified (petanda) 3. Denotative sign (Tanda Denotatif)

4. connotative sir

3. sign

2.Signified


(67)

60

Gambar 3.2

Gambar Signifikasi dua tahap Roland Barthes50

First order second order

Realita signs culture connotation

Keterangan:

Dari gambar signifikasi dua tahap Barthes dapat dijelaskan bahwa signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier dan signified didalam sebuah tenda terhadap realitas eksternal. Tahap ini disebut sebagai makna paling nyata dari tanda. Sedangkan signifikasi tahap kedua menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai dari kebudayaan. Pada signifikasi tahap kedua tanda bekerja melalui mitos dalam tingkat subyektif sehingga kehadiranya tidak disadari. Tahap ini disebut dengan makna konotasi.

50John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2012)hal 145

denotation

Signifier

---signified


(68)

61

1) Denotasi

a. Makna paling nyata.

b. Hubungan antara signifier dan signified didalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal.

c. Deskripsi dasar. 2) Konotasi

a. Menggambarkan interaksi yang terjasiketika tanda bertemu perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai kebudayaan. b. Memiliki makna subyektif atau paling tidak intersubyektif. c. Bagaimana cara menggambarkan tanda terhadap sebuah objek. 3) Metafora

a. Mengkomunikasikan dengan analogi. b. Didasarkan pada identitas.

c. Membandingkan sesuatu dengan yang lain yang punya sifat sama.51

4) Simile

a. Subkategori metafora b. Menggunakakn kata seperti 5) Metanimi

a. Mengkomunikasikan dengan asosiasi


(69)

62

b. Menghubungkan sesuatu yang kita ketahui dengan sesuatu yang lain.

6) Synecdoche

a. Subkategori metonimi.

b. Memberi makna keseluruhan atau sebaliknya.

c. Sebuah bagian mengasosiasikan dengan keseluruhan bagian tersebut.

7) Intertextual

Hubungan antara teks. Untuk memperlihatkan bagaimana teks saling bertukar satu dengan yang lain, sadar atau tidak sadar.


(70)

63

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Obyek Penelitian

1. Profil Trans TV

Trans TV (PT. Televisi Transformasi Indonesia) adalah sebuah stasiun televisi swasta nasional Indonesia yang ke-8 yang memperoleh izin mengudara secara nasional di Indonesia, dibawah kepemilikan Group (PT. Rara Inti Investindo) yang dipelopori oleh Choirul Tanjung, dan resmi mengudara semenjak 15 Desember 2001.

Logo Trans TV yang baru berbentuk Diamond A di tengahnya yaitu berlian yang menandakan keindahan dan keabadian. Kilauanya merefleksikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan dan kehidupan dan budaya masyarakat Indonesia. Dengan semangat dan kekuatan yang baru .

Program Trans TV yang saat ini masih tayang adalah Reportase, Insert, dr Oz Indonesia, Berita Islami Masa Kini, SuperTrap, Islam Itu Indah, Basa Basi (bahas sana bahas sini), BBB Story, No Secret, The Blusukan, Mision X, Late Night Show, My Trip My adventure, Curahan Hati Perempuan, Saatnya Srimulat.

Visi : menjadikan televisi terbaik diIndonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholder, menyampaikan


(1)

84

menggambarkan interaksi yang menggambarkkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari para pemirsa serta nilai-nilai kebudayaan. Maka makna konotasi dari program Assalamualaikum cantik episode fenomena Sosialita Hijabers adalah sebuah program televisi yang memuat tanda-tanda dan simbol –simbol agama islam yang merupakan agama mayoritas di Indonesia, dan isi dari program televisi tersebut sarat dengan nuansa dakwah islam.

Dalam teori Barthes antara signifier (penanda) dan signified (petanda) terdapat hubungan signifikasi yang koheren. Dalam signifikasi tahap pertama terdapat hubungan antara signifier dan signified yang menimbulkan dua makna, yang pertama denotasi dan yang kedua konotasi. Denotasi merupakan makna nyata dari tanda atau dengan kata lain, denotasi adalah apa yang digambarkan oleh tanda terhadap sebuah obyek. Dalam penelitian ini mengatakan bahwa tanda dalam Program Assalamualaikum Cantik episode Fenomena Sosialita Hijabers mencerminkan semua karakter dari program Assalamualaikum Cantik .

Sedangkan konotasi merupakan istilah yang digunakan untuk signifikasi tahap kedua. Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan penonton bahwa konotasi adalah bagaimana seorang penonton menggambarkan makna yang ada pada Program Assalamualaikum Cantik. Sedangkan signifikasi tahap kedua menghubungkan antara makna tanda yang satu dengan tanda yang lain


(2)

85

malalui mitos dalam hal ini makna tanda yang ada pada program Assalamualaikum Cantik episode Fenomena Sosialita Hijabers dengan adegan-adegan yang memiliki kegiatan islam, atau dalam kata lain muatan atau pesan dakwah yang ada di program televisi ini adalah bahwa seorang islam harus mampu menjaga hati dan pikiran dan diharamkan melakukan riya’ sehingga manusia dijauhkan dari hal-hal yang buruk dan berusaha menjadi manusia yang mempunyai pengetahuan yang lebih tentang islam. Seperti Surat an Nur ayat 31

Artinya : katakanlah kepada wanita beriman: hendaklah mereka

menahan pandanganya dan kemaluanya dan janganlah mereka menempatkan perhiasanya kecuali yang biasa nampak dari padanya dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya dan jangan menempatkan perhiasan kecuali kepada suami mereka.

Dan menurut ayat tersebut mengandung makna yaitu untuk kaum muslimah yang beriman, mereka harus bisa menahan diri dari pandanganya tentang segala suatu yang mereka lihat,dan mereka harus menutup auratnya supaya menghalangi pandangan buruk seseorang, mereka pula tidak boleh menghujat ataupun melakukakan hal riya’. Seperti memamerkan barang berharganya berupa perhiasan kecuali


(3)

86

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan, setiap muslim harus bisa menempatkan segala sesuatu sesuai dengan tempatnya, tujuan dari dakwah adalah membuat manusia selamat didunia dan diakhirat. maka disimpulkan bahwa ditemukan makna pesan dakwah yang terkandung dalam Program Assalamualaikum Cantik episode Fenomena Sosialita Hijabers, yaitu sebagai seorang muslim kita harus menjaga hati dan pikiran, serta menjauhkan diri dari perbuatan riya’ karena itu hukumnya haram.

B. Saran

Setelah mengetahui pesan dakwah yang disampaikan oleh ustad Soleh Mahmud dalam tayangan Assalamualaikum Cantik. Hendaknya kita bisa bersikap positif dan bijak dalam menyikapi banyaknya orang yang menggunakan sosial media, dan menjauhkanya dari pandangan negatif seperti riya’ atau pun sombong, sehingga kita bisa melakukan hal-hal yangbaik menurut Allah dan menjauhkan dari hal-hal yang buruk. Untuk semua mahasiswa supaya mengetahui mana hal yang baik maupun tidak,


(4)

87

dan supaya lebih menekankan pada disiplin ilmu dalam mencapai cita-citanya serta mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.


(5)

88

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Ali.Ilmu Dakwah. Surabaya: Kencana.2004

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya

Dermawan, Andy.Metodologi Ilmu Dakwah.Yogyakarta: Lembaga Studi Filsafat

Djamal, Hidajanto.Dasar-dasar Penyiaran.Jakarta: Kencana. 2011

Fiske, John.Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. 2012

Hidajat.Public Speaking dan Teknik Presentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2006

Ilaihi, Wahyu. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Muhyidin, Asep, dkk.Metode Pengembangan Dakwah. Bandung: Pustaka Setia.2002

Mukhtar.Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif.Jakarta:Referensi.2013

Munir Amin, Samsul.Ilmu Dakwah. Jakarta : Amzah.2009

Munir,Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana. 2006

Pateda, Mansoer.Semantik Leksikal. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Raharu, Masinambow.Semiotik: mengkaji tanda dalam artefak.Jakarta: Balai

Pustaka. 2001

Sobur, Alex.Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk analisis wacana, analisis

semoitik, analisis framing,Bandung: PT Remaja Rosdakarya . 2001

Sobur, Alex.Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2003

Syukir, Asmuni.Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.1983


(6)

89

Referensi online

canddycoffin.blogspot.in/2014/05/contoh-majas-metafora.html?m=1 diakses 6 juli 2015

trans.co.id diakses tanggal 2 juli 2015

youtube.com/watch?v=Cxw8evCS1dY diakses pada 24 Juni 2015


Dokumen yang terkait

Analisis Semiotik Makna Ikhlas Dalam Film "Surga Yang Tak Di Rindukan"

3 29 133

Makna Pesan Dakwah Dalam Foto Busana Muslim Rubrik Modis Pada Majalah Aulia (Analisis Semiotik Melalui Pendekatan Model Roland Barthes)

0 11 88

MAKNA BIRRUL WALIDAIN DALAM FILM ADA SURGA DI RUMAHMU : ANALISIS SEMIOTIK MODEL ROLAND BARTHES.

2 12 97

PESAN MORAL DALAM FILM “ANDAI SERAGAM BISA BICARA” : Sebuah Analisis Semiotik Roland Barthes.

25 438 88

PESAN KESEDERHANAAN DALAM SINETRON RELIGI “DI BAWAH LINDUNGAN ABAH” TRANS TV: analisis semiotik model roland barthes.

0 0 90

PENDEKATAN SEMIOTIK MODEL ROLAND BARTHES

0 1 15

BAB II PESAN DAKWAH, FILM DAN TEORI SEMIOTIKA ROLAND BARTHES A. Pesan Dakwah 1. Pengertian Pesan Dakwah - PESAN DAKWAH DALAM FILM ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA GUNTUR SEOHARJANTO (Study Analisis SemiotikaTeori Roland Barthes) - Raden Intan Repository

0 0 25

BAB III DESKRIPSI FILM ASSALAMUALAIKUM BEIJING A. Profil Film Assalamualaikum Beijing - PESAN DAKWAH DALAM FILM ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA GUNTUR SEOHARJANTO (Study Analisis SemiotikaTeori Roland Barthes) - Raden Intan Repository

0 0 60

BAB IV ANALISIS PESAN DAKWAH DALAM FILM ASSALAMUALAIKUM BEIJING - PESAN DAKWAH DALAM FILM ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA GUNTUR SEOHARJANTO (Study Analisis SemiotikaTeori Roland Barthes) - Raden Intan Repository

0 0 35

Makna Pesan Dakwah dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo Episode 22 “Kabar Burung Bikin Bingung” (Semiologi Roland Barthes) - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 3 119